KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala kemurahan dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis,
sehingga penulis dapat mengikuti perkuliahan dan dapat menyelesaiakan
penulisan skripsi ini tepat pada waktunya.
Skripsi ini disusun guna melengkapi dan memenuhi tugas dan syarat untuk
meraih gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, di
mana hal tersebut merupakana kewajiban bagi setiap mahasiswa/i yang ingin
menyelesaikan perkuliahannya.
Adapun judul skripsi yang penulis kemukakan “PERLINDUNGAN
HUKUM KREDITUR PEMEGANG JAMINAN BERUPA HAK TANGGUNGAN YANG MENGALAMI FORCE MAJEURE DALAM
PERJANJIAN KREDIT”. Skripsi ini membahas tentang obyek jaminan hak
tanggungan yang mengalami force majeure.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan sehingga penulis
berharap agar semua pihak dapat memeberikan masukan berupa kritik dan saran
yang membangun demi menghasilkan sebuah karya ilmiah yang lebih baik dan
lebih sempurna lagi ke depannya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak yang dengan ikhlas memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan
doa sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini,
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum, sebagai Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum, sebagai Pembantu
Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafruddin Hasibuan, S.H., M.Hum, DFM, sebagai Pembantu
Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. O.K. Saidin, S.H., M.H., sebagai Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. H. Hasyim Purba, S.H., M.Hum selaku Ketua Departemen
Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Rabiatul Syahriah, S.H., M.Hum selaku Sekretaris Departemen
Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
7. Bapak Muhammad Hayat, S.H.,, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak membantu penulis dalam memberi masukan, arahan, serta
bimbingan di dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini.
8. Bapak Muhammad Husni, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II
banyak membantu penulis dalam memberi masukan, arahan, serta
bimbingan di dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini.
9. Ibu Dra. Zakiah, M.Pd. sebagai Dosen Penasehat Akademik penulis
selama masa perkuliahan.
10.Seluruh Saf Dosen Pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
11.PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk cabang Medan khususnya untuk Bapak
Arif Budi Agustanto selaku Team Leader dan Ibu Elvianna Khairi selaku
Proffesional Staff yang telah banyak membantu penulis dengan memberikan
data yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini.
12.Keluarga Tercinta yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungan
yang begitu besar yang tiada hentinya kepada penulis.
13.Teman-teman penulis khususnya angkatan 2011 yang telah memberikan
semangat dan motivasi selama penulis mengerjakan skripsi ini.
Medan, 4 Maret 2015
iv DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ...i
DAFTAR ISI ... ...iv
ABSTRAK ... ...vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... ...1
B. Permasalahan... ...5
C. Tujuan Penelitian ... ...6
D. Manfaat Penelitian ... ...6
E. Metode Penelitian... ...7
F. Keaslian Penulisan ... ...12
G. Sistematika Penulisan ... ...13
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KREDIT PERBANKAN A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian ... ...15
1. Pengertian Umum Perjanjian ... ...15
2. Syarat Sahnya Suatu Perjanjian ... ...17
3. Asas-Asas Perjanjian ... ...20
4. Prestasi dan Wanprestasi ... ...23
B. Pengaturan Perjanjian Kredit Perbankan Pada Umumnya ... ...26
v
BAB III PERJANJIAN KREDIT PERBANKAN DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN
A. Pengertian dan Konsep Teoritis Hukum Jaminan ... ...40
B. Hak Tanggungan atas Hak atas Tanah ... ...54
C. Force Majeure dan Akibat-Akibat Hukumnya ... ...83
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR PEMEGANG JAMINAN BERUPA HAK TANGGUNGAN YANG MENGALAMI FORCE MAJEURE (STUDI PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MEDAN)
A. Akibat Musnahnya Obyek Jaminan yang Mengalami Force Majeure
dalam Hak Tanggungan pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
Cabang Medan ...89
B. Perlindungan Hukum Bagi Kreditur terhadap Jaminan Berupa Hak
Tanggungan yang Mengalam Force Majeure pada PT. Bank Mandiri
(Persero), Tbk Cabang Medan ...93
C. Upaya Penyelesaian Kredit terhadap Jaminan Berupa Hak
Tanggungan yang Mengalami Force Majeure pada PT. Bank
Mandiri (Persero), Tbk Cabang Medan ...94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... ...98
B. Saran ... ...100
DAFTAR PUSTAKA ... ...101
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang
dilaksanakan bangsa Indonesia tujuannya untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Guna mencapai
tujuan tersebut, pelaksanaan pembangunan harus senantiasa memperhatikan
keserasian, keselarasan, dan keseimbangan berbagai unsur pembangunan,
termasuk di bidang ekonomi dan keuangan.
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya terkadang mengalami
kesulitan baik karena keterbatasan dana ataupun sebab yang lain. Namun, dalam
hal keterbatasan dana, sekarang dapat diatasi dengan kredit sehingga dapat
dikatakan bahwa terdapat hubungan yang erat antara pertumbuhan kegiatan
ekonomi ataupun pertumbuhan kegiatan usaha suatu perusahaan dengan
perkreditan. Hal ini disebabkan karena dunia perbankan ataupun lembaga
keuangan bukan bank merupakan mitra usaha bagi perusahaan ataupun orang
pribadi.1
Dewasa ini kegiatan kredit sangat erat hubungannya dengan para pelaku
bisnis, dimana masing-masing pihak memiliki alasan dan tujuan tersendiri dalam
1 http://library.usu.ac.id/download/fh/perdata-maria4.pdf (oleh Maria Kaban) diunduh pada
2
memberikan kredit dengan tujuan untuk memperoleh bunga dari pokok
pinjamannya. Sedangkan bagi pihak debitur atau pihak yang meminjam uang,
alasannya karena tidak memilki dana yang cukup untuk memenuhi
kebutuhannya.2
Di dalam pelaksanaan kredit pada umumnya dilakukan dengan
mengadakan suatu perjanjian. Perjanjian yang dibuat tersebut terdiri dari
perjanjian pokok yaitu perjanjian utang piutang dan dengan perjanjian tambahan
berupa perjanjian pemberian jaminan oleh pihak debitur. Pada dasarnya,
pemberian kredit oleh bank diberikan kepada siapa saja yang memilki
kemampuan untuk membayar kembali dengan syarat melalui suatu perjanjian
utang piutang di antara kreditur dan debitur.3
Bagi perbankan, setiap pemberian kredit yang disalurkan kepada
pengusaha selalu mengandung risiko. Oleh karena itu, perlu unsur pengamanan
dalam pengembaliannya. Unsur pengamanan (safety) adalah suatu prinsip dasar
dalam peminjaman kredit selain unsur keserasian (suitability) dan keuntungan
(profitability). Bentuk pengamanan kredit dalam praktik perbankan dilakukan
dengan pengikatan jaminan.4
Secara garis besar, dikenal dua macam bentuk jaminan yaitu jaminan
perorangan dan jaminan kebendaan. Salah satu jenis jaminan kebendaan yang
dikenal dalam hukum positif adalah Jaminan Hak Tanggungan.
2 http://silapcity.blogspot.com/2009/03/pengertian-kredit.html diunduh pada tanggal 21
Oktober 2014.
3 Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Jaminan Fidusia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm. 1.
3
Hak tanggungan merupakan lembaga jaminan dengan tanah sebagai
obyeknya, sehingga sudah bisa kita duga, bahwa ia merupakan hak jaminan
kebendaan yang merupakan bagian daripada Hukum Jaminan pada umumnya.
Karena obyeknya adalah benda, khususnya benda yang berupa tanah.5
Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah,
yang dimaksud dengan Hak Tanggungan adalah hak jaminan yang dibebankan
pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak
berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk
pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada
kreditur tertentu terhadap kreditur-kreditur yang lain atau yang lazim disebut
sebagai Kreditur Preferent.
Perlindungan dan pemberian kepastian hukum yang seimbang dalam
Undang-Undang Hak Tanggungan diberikan kepada Kreditur, Debitur, maupun
Pemberi Hak Tanggungan dan pihak ketiga yang terkait. Hal ini dapat dilihat dari
pernyataan bahwa Hak Tanggungan mempunyai ciri sebagai “Hak Kebendaan”
(sebagaimana dalam ketentuan sebelumnya dipunyai oleh lembaga hipotik) yaitu
dapat dipertahankan terhadap pihak ketiga, selalu mengikuti bendanya di tangan
siapa pun benda itu berada (“droit de suit”), mudah dan pasti pelaksanaan
4
eksekusinya serta memberikan kedudukan yang diutamakan (preferent) kepada
krediturnya.6
Dalam Pasal 20 ayat 1 UUHT menyebutkan bahwa apabila debitur cidera
janji, kreditur pemegang hak tanggungan berhak untuk menjual obyek yang
dijadikan jaminan melalui pelelangan umum menurut peraturan yang berlaku dan
mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut, dengan hak
mendahulu daripada kreditur-kreditur lain yang bukan pemegang hak tanggungan
atau kreditur pemegang hak tanggungan dengan peringkat yang lebih rendah.
Peristiwa cidera janji atau wanprestasi yang dilakukan oleh debitur
menyebabkab obyek jaminan hak tanggungan dapat dilelang untuk melunasi
utangnya kepada debitur, akan tetapi bagaimana jika obyek jaminannya tersebut
musnah disebabkan oleh peristiwa force majeure yang dapat mengganggu
jalannya pelunasan utang debitur.
Force Majeure sebagai “keadaan memaksa” merupakan keadaan dimana
seorang debitur terhalang untuk melaksanakan prestasinya karena keadaan atau
peristiwa yang tak terduga pada saat dibuatnya kontrak, keadaan atau peristiwa
tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada debitur, sementara si debitur
tersebut tidak dalam keadaan beritikad buruk.7
Dalam Pasal 1244 KUHPerdata menyebutkan bahwa dalam hal ini,
kejadian-kejadian yang merupakan force majeure tersebut tidak pernah terduga
6 Eugenia Liliawati Muljono, Tinjauan Yuridis UU No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan dalam Kaitannya dengan Pemberian Kredit oleh Perbankan, Harvarindo, Jakarta, 2003, hlm. 2.
5
oleh para pihak sebelumnya. Sebab, jika para pihak dapat menduga sebelumnya
akan adanya peristiwa tersebut, maka seyogianya hal tersebut harus sudah
dinegoisasikan diantara para pihak.
Dengan perkataan lain, bahwa peristiwa yang merupakan force majeure
tersebut tidak termasuk ke dalam asumsi dasar (basic assumption) dari para pihak
ketika perjanjian tersebut dibuat. Dengan demikian, berdasarkan kemungkinan
adanya force majeure tersebut haruslah diberikan perlindungan hukum yang jelas
terhadap kreditur pemegang jaminan hak tanggungan atas kredit yang telah
diberikannya kepada debitur tersebut.
Dengan uraian di atas tersebut, penulis memilih skripsi dengan judul
“Perlindungan Hukum Kreditur Pemegang Jaminan Berupa Hak
Tanggungan yang Mengalami Force Majeure dalam Perjanjian Kredit (Studi Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan)”.
A. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Apa akibat musnahnya obyek jaminan yang mengalami force majeure
dalam hak tanggungan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang
Medan?
2. Bagaimana perlindungan hukum bagi kreditur terhadap jaminan
berupa hak tanggungan yang mengalami force majeure pada PT. Bank
6
3. Bagaimana upaya penyelesaian kredit terhadap jaminan berupa hak
tanggungan yang mengalami force majeure pada PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk Cabang Medan?
B. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah:
a. Untuk mengetahui akibat yang timbul dari musnahnya suatu obyek
jaminan hak tanggungan yang disebabkan karena force majeure dalam
sebuah perjanjian kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang
Medan.
b. Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi kreditur pemegang
jaminan hak tanggungan yang disebabkan karena force majeure pada
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan.
c. Untuk mengetahui upaya penyelesaian kredit yang dilakukan oleh bank
sebagai kreditur terhadap obyek jaminan hak tanggungan yang
mengalami force majeure pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
Cabang Medan.
C. Manfaat Penelitian
Kegiatan penulisan ini diharapkan dapat memberi kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis.
7
Secara teoritis, penulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan
pengembangan pengetahuan dan wawasan serta kajian lebih lanjut bagi
pembaca yang ingin mengetahui dan memperdalam tentang masalah
hukum jaminan khususnya mengenai jaminan hak tanggungan.
2. Secara Praktis
Secara praktis, penulisan skripsi ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga
jaminan hak atas tanah yaitu hak tanggungan.
D. Metode Penelitian
Untuk menghasilkan karya tulis ilmiah yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka harus didukung dengan
fakta-fakta/dalil-dalil yang akurat yang diperoleh dari suatu penelitian. Penelitian pada
dasarnya merupakan suatu upaya pencarian dan bukannya sekedar mengamati
dengan teliti terhadap sesuatu obyek yang mudah terpegang di tangan.8
Penelitian merupakan sarana yang dipergunakan oleh manusia untuk
memperkuat, membina, serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan yang merupakan kekuatan pemikiran, pengetahuan manusia
senantiasa dapat diperiksa dan ditelaah secara kritis, akan berkembang terus atas
dasar penelitian-penelitian yang dilakukan oleh pengasuh-pengasuhnya. Hal itu
8
terutama disebabkan oleh karena penggunaan ilmu pengetahuan bertujuan agar
manusia lebih mengetahui dan mendalami.9
Metode merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh manusia,
merupakan logika dari penelitian ilmiah, studi terhadap prosedur dan teknik
penelitian, maupun sistem dari prosedur dan teknik penelitian.10. Adapun metode
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalahyuridis
normatif. Penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriptif dilakukan dengan
meneliti bahan pustaka atau data sekunder dahulu dengan melakukan penelusuran
terhadap norma-norma hukum serta berbagai literatur yang berkaitan dengan
perlindungan hukum kreditur pemegang jaminan berupa hak tanggungan yang
mengalami force majeure dalam perjanjian kredit kemudian dilanjutkan dengan
mengadakan penelitian terhadap data primer dengan penelitian lapangan (field
research) dilaksanakan di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Medan dengan
melakukan wawancara dengan pihak bank dan juga dengan melakukan
wawancara kepada PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) selaku pejabat yang
berwenang di dalam membuat Akta Pemberian Hak Tanggungan, dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang
dibahas pada skripsi ini.
2.Sumber Data
9 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, 1984, hlm.30.
9
Materi dalam skripsi ini diambil dari data sekunder dan didukung dengan
data primer penelitian lapangan (field research) yang dilaksanakan
dengan wawancara kepada pihak PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk,
Medan, yaitu Bapak Arif Budi Agustanto selaku Team Leader dan Ibu
Elvianna Khairi selaku Proffesional Staff, serta melakukan wawancara
dengan Bapak Nofril, S.H. selaku Notaris/PPAT di Medan.
Adapun data sekunder yang dimaksud terdiri dari:
a. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer adalah dokumen-dokumen hukum yang
mengikat dan diterapkan oleh pihak yang berwenang seperti
peraturan perundang-undangan. Dalam penulisan skripsi ini antara
lain menggunakan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
atas Tanah beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah,
serta bahan hukum primer lainnya yang terkait dengan pembahasan
skripsi ini.
b. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah semua dokumen yang merupakan informasi atau hasil kajian
terkait jaminan hak tanggungan, seperti hasil kajian
seminar-seminar, jurnal-jurnal, buku-buku, makalah-makalah, serta karya
tulis ilmiah lainnya maupun tulisan-tulisan yang terdapat pada
10
jaminan hak tanggungan dan hal lainnya yang ada kaitnya dengan
pembahasan pada skripsi ini sebagai bahan acuan didalam
penulisan skripsi ini.
c. Bahan Hukum Tersier
Bahan hukum tersier yang digunakan didalam penulisan skripsi ini
adalah bahan-bahan yang memberikan petunjuk dan penjelasan dari
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, kamus bahasa
umum, kamus hukum, ensiklopedia hukum serta bahan-bahan lain
diluar bidang hukum yang relevan dan dapat digunakan untuk
melengkapi data di dalam penulisan skripsi ini.
3. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpul data yang digunakan di dalam penulisan skripsi ini
adalah melalui studi dokumen, bahan pustaka, serta penelitian lapangan
(field research). Bahan pustaka yang dimaksud terdiri dari bahan
hukum primer yaitu peraturan perundang-undangan, dokumen-dokumen
dan teori yang berkaitan dengan penelitian ini serta bukti empiris tidak
mendalam dengan melakukan wawancara.
Penelitian lapangan (field research) dilaksanakan di PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk, Medan dengan melakukan wawancara dengan pihak
bank dan juga dengan melakukan wawancara kepada PPAT (Pejabat
Pembuat Akta Tanah) selaku pejabat yang berwenang di dalam
11
sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas
pada skripsi ini.
4. Analisis Data
Di dalam penulisan skripsi ini menggunakan analisis kualitatif. Metode
analisis data menggunakan metode kualitatif, yaitu data yang didapat
disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif
untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas dengan cara
mencatat, mengorganisasikan, mengelompokkan dan mensintesiskan
data selanjutnya memaknai setiap kategori data, mencari dan
menemukan pola, hubungan-hubungan, dan memaparkan
temuan-temuan mengenai perlindungan hukum kreditur pemegang jaminan
berupa hak tanggungan yang mengalami force majeure dalam
perjanjian kredit dalam bentuk deskripsi naratif yang bisa dimengerti
dan dipahami oleh orang lain.
Dalam penulisan skripsi, metode pendekatan yang digunakan
yaitu secara deskriptif, dimulai dengan analisis terhadap perjanjian
kredit perbankan sesuai dengan masalah yang diteliti. Spesifikasi suatu
penelitian bisa dicapai sampai tahap deskriptif atau inferensial.
Penelitian deskriptif apabila hanya menggambarkan keadaan obyek,
sebaliknya penelitian inferensial tidak hanya melukiskan, tetapi dengan
keyakinan tertentu mengambil kesimpulan-kesimpulan. Selanjutnya,
12
menghadapi persoalan khusus atau tindakan praktis dengan kejadian
tertentu.11
Dengan spesifikasi demikian, diharapkan penulisan skripsi ini
dapat mendeskripsikan mengenai perlindungan hukum kreditur
pemegang jaminan berupa hak tanggungan yang mengalami force
majeure dalam perjanjian kredit berdasarkan permasalahan yang diteliti.
E. Keaslian Penulisan
Skripsi ini merupakan karya asli dari penulis. Menelusuri kepustakaan
telah banyak karya ilmiah dan hasil penelitian tentang jaminan hak tanggungan,
namun berdasarkan uji bersih yang dilakukan, penelitian dengan judul
“Perlindungan Hukum Kreditur Pemegang Jaminan berupa Hak Tanggungan yang
Mengalami Force Majeure dalam Perjanjian Kredit (Studi Pada PT. Bank
Mandiri, Tbk Cabang Medan)” hingga saat ini belum ada. Dengan demikian,
keaslian judul penulis dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis.
Berdasarkan hasil pemeriksaan judul di Perpustakaan Fakultas Hukum
USU terdapat 4 (empat) judul yang mirip dengan judul penulis, yaitu :
1. Tinjauan yuridis terhadap penyelesaian wanprestasi debitur atas perjanjian
kredit Bank dengan jaminan Hak Tanggungan Studi pada PT. Bank
Negara Indonesia, Tbk SKC Polonia Medan (Alexander Johannes M.
Simanjuntak 080200278).
13
2. Pelaksanaan pemberian kredit dengan jaminan hak tanggungan pada PT.
Bank Perkreditan Rakyat Solider Badan Kredit Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang (E. Daylon Sitanggang 070200347).
3. Perjanjian kredit serta kaitannya dengan hak tanggungan UU No. 4 Tahun
1996 (Albert Pangaribuan 920200009).
4. Segi-segi hukum perjanjian kredit dengan jaminan hak tanggungan
(Helinda Y. Lubis 920200707).
F. Sistematika Penulisan
Agar materi dalam skripsi ini dapat diikuti dan dimengerti dengan baik,
maka skripsi ini tersusun secara sistematis yakni di mana masing-masing
bab dibagi atas beberapa bagian sub bab dan berkaitan satu dengan yang
lainnya.
Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai Latar Belakang,
Permasalahan, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode
Penelitian, Keaslian Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KREDIT PERBANKAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai Tinjauan Umum tentang
14
Umumnya, dan Perjanjian Kredit sebagai Perjanjian Baku Antara
Debitur dan Kreditur. Tinjauan Umum tentang Perjanjian meliputi
Pengertian Umum Perjanjian, Asas-Asas Perjanjian, Syarat
Syahnya suatu Perjanjian, Prestasi dan Wanprestasi.
BAB III PERJANJIAN KREDIT PERBANKAN DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai Pengertian dan Konsep
Teoritis Hukum Jaminan, Hak Tanggungan atas Hak atas Tanah,
dan Force Majeure dan Akibat-Akibat Hukumnya.
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR PEMEGANG JAMINAN BERUPA HAK TANGGUNGAN YANG MENGALAMI FORCE MAJEURE DALAM PERJANJIAN KREDIT (STUDI PADA PT. MANDIRI, TBK MEDAN)
Dalam bab ini akan membahas mengenai Akibat Musnahnya
Obyek Jaminan yang Mengalami Force Majeure dalam Hak
Tanggungan, Perlindungan Hukum Bagi Kreditur terhadap Jaminan
Berupa Hak Tanggungan yang Mengalami Force Majeure, dan
Upaya Penyelesaian Kredit terhadap Jaminan Berupa Hak
Tanggungan yang Mengalami Force Majeure.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai Kesimpulan dan Saran