• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUSAT BARALEK IKGS (Ikatan Keluarga Gasan Saiyo) ( ARSITEKTUR TROPIS MINANGKABAU )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PUSAT BARALEK IKGS (Ikatan Keluarga Gasan Saiyo) ( ARSITEKTUR TROPIS MINANGKABAU )"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT BARALEK IKGS (Ikatan Keluarga Gasan Saiyo)

( ARSITEKTUR TROPIS MINANGKABAU )

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2014/2015

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

RIZKA MARDHATILLAH

080406007

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(2)

PUSAT BARALEK IKGS (Ikatan Keluarga Gasan Saiyo)

( ARSITEKTUR TROPIS MINANGKABAU )

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2014/2015

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

RIZKA MARDHATILLAH

080406007

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(3)

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ... 6

1.3. Masalah Perancangan ... 6

1.4. Pendekatan ... 7

1.5. Lingkup dan Batasan ... 7

1.6. Kerangka Berpikir ... 8

1.8. Sistematika Pembahasan ... 9

BAB II Tinjauan Teoritis 2.1. Terminologi Judul ... 10

2.2. Lokasi ... 14

2.3. Tinjauan Fungsi ... 20

2.4. Deskripsi Kebutuhan Ruang ... 21

2.5. Studi Banding Proyek Sejenis ... 26

BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Alasan Pemilihan Tema ... 28

3.2. Pengertian ... 28

3.4. Interpretasi Tema ... 29

3.4. Studi Banding ... 40

BAB IV ANALISA 4.1. Analisa Lokasi ... 46

(4)

iii

4.3. Analisis Tapak ... 52

4.4. Sarana dan Prasarana ... 55

4.5. SKYLINE ... 56

4.6. Analisa Kondisi dan Potensi Tapak ... 60

4.7. Analisa Fungsional dan Kegiatan ... 66

4.8. Analisa dan Program Kebutuhan Ruang ... 70

4.9. Analisa Perilaku Pengguna ... 73

4.10. Analisa Program Ruang ... 74

BAB V KONSEP Konsep Perancangan ... 82

BAB VI GAMBAR RANCANGAN Keseluruhan Gambar Kerja ... 92

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Tabel Kriteria Pemilihan Lokasi ... 14

Tabel 2 : Tabel WPP ... 16

Tabel 3 : Tabel Kebutuhan Ruang ... 24

Tabel 4 : Tabel Analisa Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pengelola ... 63

Tabel 5 : Tabel Analisa Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pengunjung Hall ... 64

Tabel 6 : Tabel Analisa Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pengunjung Salon .... 65

Tabel 7 : Tabel Analisa Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pengunjung Retail ... 65

Tabel 8 : Tabel Fasilitas Hall ... 68

Tabel 9 : Tabel Fasilitas Perbelanjaan ... 68

Tabel 10 : Tabel Fasilitas Kecantikan ... 69

Tabel 11 : Tabel Kegiatan Administrasi ... 70

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Titik-titik penyebaranikatan suku minangkabau di area kecamatan

Medan Area ... 5

Gambar 1.2 Gedung BANUHAMPU ... 5

Gambar 1.3 Gedung IKB (Ikatan Keluarga Bayur) ... 5

Gambar 1.4 Gedung PKN (Persyerikatan Keluarga Naras) ... 5

Gambar 1.5 Gedung IKGS (Ikatan Keluarga Gasan Saiyo) ... 5

Gambar 2.2.2 Lokasi Site ... 18

Gambar 3.1 Sirkulasi Udara ... 29

Gambar 3.2 Efisiensi Sirkulasi ... 30

Gambar 3.3 Atap ... 31

Gambar 3.4 Kolom dan Balok ... 31

Gambar 3.5 Lantai ... 32

Gambar 3.6 Pondasi ... 32

(7)

IKATAN KELUARGA GASAN SAIYO WEDDING CENTER

TEMA : ARSITEKTUR TROPIS MINANGKABAU

Rizka Mardhatillah*

Moh. Nawawiy Loebis **

Wahyuni Zahra***

Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara (USU)

Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 Indonesia

Telp./Fax : +62-61-8212050

(8)

2 Latar Belakang

Beberapa tahun belakangan terjadi perkembangan yang sangat pesat pada kebutuhan pesta pernikahan. Dimulai dari kebutuhan ruang untuk pesta pernikahan seperti gedung dakwah, wisma, hingga convention hall. Kebutuhan akan suatu pesta pernikahan bukan hanya pada gedung yang akan disewa, tetapi banyak hal lainnya seperti, dokumentasi sebelum menikah yang sekarang dikenal sebagai poto pwe-wed, kostum pernikahan, souvenir, cathering, perawatan tubuh sebelum menikah, tata arias pengantin, dan dokumentasi saat pesta pernikahan berlangsung. Pada zaman sekarang, masyarakat sangat membutuhkan ruang untuk pesta pernikahan yang terkonsep. Masyarakat lebih memilih untuk melaksanakan pesta disebuah gedung, karena fasilitas yang disediakan oleh pengelola gedung sangat kompleks dan terkesan membuat si penyewa gedung merasa untung. Selain mereka tidak kerepotan atas pesta tersebut karena telah terkonsep oleh wedding organizer, dan para keluarga juga bisa santai dan menikmati satu per satu dari rangkaian acara dipesta tersebut. Hal ini yang selalu menjadi pertimbangan oleh masyarakat sekarang. Dengan gaya hidup yang instan dan terkonsep.

Beberapa gedung wedding center yang telah ada, selalu mengaplikasikan kesan modern didalamnya. Dan itu membuat hal yang tidak nyaman oleh calon pengantin yang menginginkan nuansa dan suasana tradisional yang kental namun tidak meninggalkan kesan modern itu sendiri.

Pada IKGS Wedding Center ini konsep yang ditawarkan adalah suatu kumpulan kebutuhan masyarakat dari mulai pasangan calon pengantin hingga pasangan pengantin. Dengan bertujuan dasar untuk memberikan kemudahan bagi para calon pengantin dalam melengkapi kebutuhannya khususnya untuk masyarakat di Medan. IKGS Wedding Center ini tidak hanya menyediakan ruang untuk melangsungkan pesta pernikahan, tetapi juga menyediakan mesjid yang tidak kalah megah sebagai wadah pelaksanaan ijab qabul, juga memberikan fasilitas sholat bagi para keluarga pengantin dan para tamu undangan. IKGS Wedding Center juga menyediakan area komersil yang didalamnya terdapat pusat salon & SPA kecantikan, studio poto, toko souvenir pernikahan, butik, percetakan undangan, konsultan wedding organizer, dan restaurant.

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilaksanakannya studi kasus proyek ini adalah :

 Memudahkan para calon pengantin untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan pesta pernikahan.

 Menghadirkan pusat pernikahan yang terkonsep tropis, tradisional, namun tidak meninggalkan sentuhan modern.

 Memberikan fasilitas yang sangat lengkap bagi para calon pasangan pengantin.

(9)

3 1. Bagaimana merancang sebuah

wadah yang mampu memadukan kegiatan yang berhubungan dengan pernikahan.

2. Bagaimana membangun sebuah wadah yang mampu merangsang minat masyarakat terhadap wedding centre ( pusat baralek IKGS ).

3. Bagaimana merancang bangunan dalam konteks kota yang terintegrasi dengan lingkungan sekitarnya. Deskripsi Proyek

Adapun data mengenai tapak perancangan antara lain :

o Judul Proyek : IKGS Wedding Center

o Tema : Arsitektur Tropis o Status Proyek : Fiktif

o Pemilik Proyek : Organisasi IKGS (Ikatan Keluarga Gasan Saiyo) o Lokasi Tapak : Jl. Laksana o Batas Utara : Rumah Penduduk o Batas Timur : Rumah Toko / Rumah

Penduduk

o Batas Selatan : Rumah Penduduk o Batas Barat : Rumah Penduduk Pengertian Tema

Pendekatan tema IKGS Wedding Center adalah melalui pendekatan arsitektur tropis. Arsitektur adalah lingkungan buatan yang mempunyai bermacam-macam kegunaan melindungi manusia dan kegiatan-kegiatannya serta harta miliknya dari elemen-elemen, dari musuh, dan dari kekuatan-kekuatan adikodrati, membuat tempat, menciptakan suatu kawasan aman yang berpenduduk dalam dunia fana dan

cukup berbahaya, menekankan social dan menunjukkan status.

Ciri-ciri bangunan tropis, yaitu: o Adanya ventilasi silang untuk

menjamin sirkulasi udara yang baik o Teritis atap cukup lebar

o Bidang atap dan bidang dinding mendapat bayangan yang cukup baik o Bahan bangunan dengan daya serap

yang rendah

o Ketinggian plafon minimal 4 meter Menurut Tri Harso Karyono, pakar bangunan tropis dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, wujud arsitektur tropis lebih mengarah pada pemecahan persoalan yang ditimbulkan iklim tropis, seperti terik matahari, suhu tinggi, hujan, dan kelembaban tinggi.

Menurut Corsini (1997), konsep bangunan yang fleksibel terhadap perubahan suhu dan kelembaban udara adalah menghindari pemancaran dan pemantulan panas matahari serta utilitas mesin bangunan, melalui pemantulan bahan bangunan yang tepat, ventilasi dalam bangunan yang sempurna dan menyeluruh kesemua sudut ruangan, pemakaian bahan bangunan alami, tata tanaman yang mencukupi guna mendinginkan panas udara dan produksi oksigen serta atap dan langit-langit cukup tinggi untuk menaikkan udara panas disamping perhatian pada organisasi ruang yang dapat mengefesienkan gerakan didalam bangunan

(10)

4 unsur tanaman dan pencahayaan. Namun

pengaplikasian tropis ini juga mengangkat bentukan tradisional yang menjadikan ciri khas dari bangunan ini dan adat si owner bangunan ini.

Ciri-ciri bangunan tropis, yaitu: o Adanya ventilasi silang untuk

menjamin sirkulasi udara yang baik o Teritis atap cukup lebar

o Bidang atap dan bidang dinding mendapat bayangan yang cukup baik o Bahan bangunan dengan daya serap

yang rendah

o Ketinggian plafon minimal 4 meter

Konsep Perancangan

Konsep perancangan IKGS wedding center adalah tradisional.

Gambar 1. Konsep dasar

Konsep Penerapan Tema Tropis

Penerapan konsep traditional pada desain perancangan IKGS wedding center adalah sebagai berikut :

1. Ornament

Ornament merupakan unsur yang sangat dekat dengan konsep traditional. Khusus untuk suku minangkabau tersendiri memiliki berbagai macam jenis ornament. Seperti ornament tumbuh-tumbuhan dan ornament hewan. Untuk mencerminkan suatu perayaan pernikahan baralek gadang, tidak semua ornament yang bisa masukkan kedalam suasana seperti itu, beberapa dari ornament tumbuh-tumbuhan dapat melambangkan suatu pesta pernikahan salah satu contohnya adalah ornament yang berukirkan daun sirih. Daun sirih merupakan jenis tanaman. Daun sirih dilambangkan seperti penyambutan akan segala hal, baik itu hidup yang baru maupun pemyambutan untuk orang-orang yang sedang bertamu. Bentukkan ornament yang diaplikasikan pada bangunan dapat dilihat pada beberapa dinding luar bangunan. (lihat gambar 2 dan gamba 3.)

Gambar 2. Tampak bangunan

(11)

5 2. Bentukkan Atap

Konsep bentuk atap yang diaplikasikan terhadap bangunan adalah bentuk dari atap gonjong. Rumah adat ditiap-tiap suku selalu mencerminkan kekhasannya dari bentuk atap. Ini juga yang menjadi cirri khas dari rumah adat suku minangkabau yang memiliki bentuk atap gonjong. Hanya saja atap gonjong yang dipakai telah diaplikasikan sedemikian rupa menjadi sebuah atap gonjong yang lebih modern dan kokoh namun tidak meninggalkan kesan gonjong tersebut. (lihat gambar 4, gambar 5 dan gambar 6.)

Gambar. 4 Bentuk Atap Gonjong

Gambar. 5 Tampak Atap Bangunan

Gambar. 6 Tampak Atap Bangunan dari sisi yang lain

3. Sirkulasi Udara

Konsep sirkulasi udara juga termasuk hal yang penting diterapkan pada konsep traditional dengan tema tropis. (lihat gambar 7)

Gambar. 7 Sirkulasi Udara pada Denah

4. Tanaman dan Air

Konsep tanaman dan air sangat erat kaitannya dengan konsep traditional dan tropis. Sehingga tetap merasakan kesejukkan dan ketenangan meski matahari menyengat. (lihat gambar 8)

(12)

6 5. Rumah Panggung

Konsep rumah panggung sudah tentu menjadi acuan dari traditional. Rumah panggung juga diterapkan pada bangunan. (lihat gambar 9)

Gambar. 9 Rumah Panggung

Zoning dan Sirkulasi Ruang Luar

Gambar. 10 Zoning dan Sirkulasi Ruang Luar

Pada ground plan, sirkulasi ruang luar diatur sedemikian rupa sehingga pengunjung yang datang dapat merasakan representasi dari traditional dan tropis seperti elemen bentuk massa bangunan, ornament, tanaman, dan suasana yang tenang namun tidak meninggalkan kesan komersilnya bangunan ini. Terdapat mesjid

disisi tapak, hal ini disusun sedemikian rupa agar masyarakat juga dapat merasakan fasilitas yang telah disediakan oleh owner. Bangunan ini tidak memiliki pagar atau pembatas site yang solid, akan tetapi menggunakan tanaman untuk membatasi ruang dalam tapak dan luar tapak, hal ini ditujukan karena owner tidak ingin memberikan efek yang egois terhadap masyarakat sekitar tapak, sehingga bangunan ini terkesan untuk menyambut siapapun yang menghampirinya.

Entrance Site

Sirkulasi keluar site

Drop off

Masuk Basement

Keluar Basement

Massa Bangunan

Drop off Angkutan Umum

(13)

7 Konsep Sirkulasi Ruang Dalam

Gambar. 11 Zoning Ruang Dalam Lanta 1

Gambar. 12 Zoning Ruang Dalam Lantai 2

Retail

Butik

Restauran

Salon

Percetakan

Wedding Organizer

Studio Poto

R. Pertemuan

Toilet

Gudang

Receptionist

R. Rias

Area Servis

(14)

8 Pada konsep ruang dalam dirancang

sedemikian rupa dan tidak melupakan fingsi sirkulasi udara didalamnya. Pada lantai 1 diperuntukkan sebagai area komersil, dimana terdapat didalamnya kebutuhan- kebutuhan para calon pasangan pengantin, dimulai dari kebutuhan dokumentasi poto shoot pre-wedding dan pada saat hari H pesta pernikahan, souvenir pernikahan, butik khusus pakaian pengantin yang dapat dibeli dan disewa oleh pengantin, salon dan SPA kecantikkan, wedding organizer hingga percetakan undangan. Juga terdapat restaurant yang berfungsi sebagai kebutuhan fasilitas pendukung pada area komersil dan juga sebagai pihak cathering untuk acara pesta pernikahan nantinya.

Dan untuk lantai 2 difungsikan sebagai area hall pernikahan. yang didalamnya terdapat fasilitas untuk pihak keluarga pasangan pengantin agar pihak keluarga juga dapat merasakan kenyamanan saat pesta berlangsung. Sirkulasi untuk para tamu juga sangat diperhatikan pada lantai 2 ini, karena ruangan ini dapat menampung hingga 1.000 undangan untuk itu sirkulasi para tamu undangan diatur sedemikian rupa dimulai sejak para tamu undangan datang, lalu menuju meja penyambutan tamu, selanjutnya menuju meja hidangan, kemudian dapat memilih sendiri posisi tempat duduk yang diinginkan oleh tamu undangan. Semua ini telah diatur sedemikian rupa untuk kenyamanan para tamu undangan agar tidak berdesak-desakkan seperti yang terjadi dibeberapa wisma pernikahan ditempat yang lain.

Kesimpulan

Setelah melakukan berbagai tahapan proses perancangan dapat disimpulkan bahwa penerapan tema arsitektur tropis, dan konsep perancangan tapak, konsep ruang luar, konsep ruang dalam, dan konsep bentukkan massa dapat menjawab masalah- masalah perancangan yang ada sebelumnya, antara lain :

1. Ruang pada bangunan dapat memadukan kebutuhan dan persiapan sebelum pernikahan hingga pada saat acara pernikahan berlangsung fungsi hall pernikahan dan area komersil yang menyediakan kebutuhan untuk pesta pernikahan dengan mempertimbangkan aksesbilitas dan sirkulasi yang telah disentuh oleh konsep traditional dan tropis.

(15)

9 3. Site pada bangunan ini terletak

ditengah keramaian kota Medan. Site ini juga berbatasan langsung dengan lingkungan penduduk sekitar. Dengan begitu bangunan ini dirancang sedemikian rupa agar owner dan masyarakat sekitar tetap dapat berinteraksi dengan baik. Dengan sentuhan traditional yang kita sama-sama mengetahui bahwa masyarakat zaman dulu sangat ramah tamah antar satu dan lainnya, selalu berinteraksi dengan sangat baik. Dan dirancanglah sebuah bangunan yang tidak memiliki batasan antara luar site dengan dalam site. Bahkan masyarakat sekitar juga dapat dengan bebas memakai fasilitas mesjid yang juga tersedia pada area dalam site. Hal ini menjadi jembatan antara owner dan masyarakat sekitar agar dapat terus berinteraksi dengan baik dan membuat masyarakat sekitar tidak minder untuk melihat dan merasakan suasana dalam site.

Daftar Pustaka

http://unpad.ac.id/content

www.google.hotelroyaldenaibukittinggi.com

Buku Rencana Tata Ruang Tata Bangunan Thn. 2012 - 2028

www.bps.sumut.com

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka.

(16)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan

Karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini tersusun tepat pada

waktunya. Laporan ini berisikan penjelasan mengenai proyek Tugas Akhir dari penulis yang berjudul “Pusat Baralek IKGS di Medan“. Pada tahapan ini terdapat latar belakang , deskripsi proyek , elaborasi tema , analisa dan konsep dari perancangan bangunan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

 Bapak Prof. Ir. M. Nawawiy Loebis, M. Phil, Phd., selaku dosen pembimbing I atas

kesabaran, perhatiannya dan kebesaran hatinya atas penulis dalam proses asistensi,

masukan-masukan, inspirasi dan motivasi yang diberikan beliau kepada penulis.  Ibu Wahyuni Zahra, ST. MS selaku dosen pembimbing II atas kesabaran dan

perhatiannya dalam proses asistensi serta, masukan-masukan, serta motivasinya.  Bapak Ir. N. Vinky Rahman MT., selaku Ketua Jurusan Departemen Arsitektur USU

atas kerja keras, masukan, motivasi, dan usahanya yang mempertahankan penulis

hingga penulis dapat melanjutkan juga menyelesaikan proyek tugas akhir ini.

 Bapak Imam Faisal Pane, ST. MT., selaku Sekretaris Jurusan Departemen Arsitektur

USU.

 Bapak Ir. Dwi Lindarto, H, MT., selaku dosen penguji atas kritikan dan masukannya

juga arahan dan perhatiannya.

 Kedua orang tua saya , yang selalu mendoakan saya disetiap sujudnya juga

memberikan pengertian dan kepercayaan yang begitu besar terhadap saya dan pilihan

saya.

 Mhd. Sholihul Amri selaku abang kandung saya yang selalu memberikan dan memenuhi kebutuhan saya secara moral, bathin, fisik, dan do’a.

 Seluruh keluarga besar saya, Andung (nenek), om-om, tante-tante, Miftahul Husnah

Spd, dan Laila Delima Lubis, yang tidak pernah berhenti mendoakan saya dan

membantu memulihkan kembali semangat saya hingga saya dapat kembali

melanjutkan proyek tugas akhir ini.

 Rabita Akbari Sitompul S.T, teman seperjuangan yang selalu menyemangati dan meberikan arahan kepada saya juga selalu menemani saya disaat suka dan duka

hingga saya tidak pernah merasa sendiri.

 Kawan-kawan seangkatan 2008, khususnya Rahmi, Welda, Marlina, Wenny, Dina,

(17)

ii

 Kak Ayu dan kak Dewi yang juga memberikan saya dorongan, motifasi juga arahan

hingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya.

 Sahabat-sahabat saya “Nurfadilah Nst, Fara Diba Batubara. S.H, dan Sri Ulia Sari”

yang selalu mensupport saya, menghibur, memberikan motifasi, menyemangati saya, dan selalu mendo’akan yang terbaik untuk saya.

 Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, Bapak Sekretaris

Dinas Sosial Sumatera Utara, seluruh pihak keluarga besar IKGS yang sangat

membantu khususnya Bapak Taharuman S.E selaku sekertaris organisasi Ikatan

Keluarga Besar Gasan Saiyo yang kebetulan beliau adalah “pak uwo” saya sendiri.

Penulis percaya laporan yang disusun masih jauh dari sempurna. Namun dengan

adanya laporan ini, semoga dapat memberikan informasi dan gambaran yang cukup jelas

mengenai proyek dan tema yang dipilih. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa

kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini

berguna bagi pihak yang membutuhkan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2015

Gambar

Gambar 1.  Konsep dasar
Gambar. 7 Sirkulasi Udara pada Denah
Gambar. 9 Rumah Panggung
Gambar. 11 Zoning Ruang Dalam Lanta 1

Referensi

Dokumen terkait

ekstrak daun papaya dan belimbing wuluh dari tiap-tiap rendemen mulai dari konsentrasi 1000 ppm sampai 3000 ppm dapat membunuh larva nyamuk dan pada rendemen 9 hari

Menurut Asmadi (2008) ada empat tingkat kecemasan yang dialami individu yaitu ringan, sedang, berat, dan panik. Tiap tingkatan kecemasan mempunyai karakteristik atau

Berdasarkan penelitian lain yang dilakukan oleh Caesaria (2010) menemukan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial terhadap stres kerja pada

Sampai dengan saat ini Nigeria belum memproduksi susu kental manis secara lokal, hal tersebut menjadikan Nigeria sebagai negara yang memiliki potensi besar bagi produsen Susu

Berdasarkan hasil kajian dan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh aspek yang terkait dalam rangka menentukan nilai ekuitas/saham, dengan menerapkan pembobotan 60:40

Pinker (1994) argues that children‘s acquisitions of a normal language (phonology) emerge steadily at the early age up to six which is compromised from then until

Berdasarkan permasalahan insomnia di atas, sampai saat ini PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur, belum pernah dilakukan penelitian mengenai terapi wudhu untuk mengatasi

LANDASAN TEORI TI S MENGENAI SI STEM I NFORMASI AKUNTANSI PENJ UALAN DAN PENGENDALI AN I NTERN PENJ