40 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Berpijak dari tujuan penelitian pengembangan ini, yaitu ingin mengembangkan instrumen penilaian ranah sikap dengan menggunakan skala Likert dalam evaluasi pembelajaran di SD, maka penelitian ini dirancang dengan pendekatan penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji produk tersebut. Pendekatan penelitian pengembangan sebenarnya merupakan modifikasi dari model penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Sukmadinata (2007:184).
Menurutnya, siklus R & D mengacu pendapat Sukmadinata (2007:184) dapat disederhanakan menjadi tiga langkah utama, dimana masing-masing langkah mencakup beberapa langkah operasional. Tiga langkah utama tersebut adalah (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap desain dan pengembangan produk, (3) tahap pengujian produk.
3.2. Definisi Konsep
Berikut ini adalah konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Konsep Penelitian Pengembangan
Konsep penelitian pengembangan dalam penelitian ini adalah suatu proses sistematis dalam menyusun intrumen penilaian ranah sikap dengan model Likert yang dilengkapi dengan panduan pengembangan pengembangan bagi guru.
2. Instrumen Penilaian Ranah Sikap
41
setuju atau tidak setuju. Sedangkan konasi merupakan kecenderungan bertindak.
3. Skala Likert
Skala Likert merupakan skala yang menggunakan ukuran ordinal, sehingga datanya dapat diranking walaupun tidak diketahui berapa kali responden yang satu lebih baik atau lebih buruk dari responden lainnya. Dengan skala Likert, kompetensi yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting (SP), Penting (P), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting (STP) atau (1) sangat setuju, (2) setuju, (3) tidak setuju dan (4) sangat tidak setuju. Urutan setiju dan tidak setuju bisa di balik dari yang sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.
4. Kurikulum 2013
42
berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
3.3. Prosedur Penelitian Pengembangan
Secara garis besar langkah penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Sukmadinata dan kawan-kawan terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1) Studi Pendahuluan, 2) Pengembangan produk, dan ke 3) Pengujian produk.
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan
3.3.1. Studi Pendahuluan
Tahap pertama studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Tahap ini terdiri atas dua langkah, pertama studi kepustakaan dan kedua survei lapangan. Studi kepustakaan merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk instrumen penilaian ranah sikap yang akan dikembangkan. Hasil studi pendahuluan ini kemudian menghasilkan bahan dasar yang akan digunakan untuk menyusun draft produk, berupa instrumen penilaian ranah sikap.
TAHAP PENGEMBANGAN
PRODUK AKHIR TAHAP STUDI PENDAHULUAN
STUDI PUSTAKA SURVEY LAPANGAN
REVISI DESIGN
PRODUK VALIDASI AHLI
DAN
UJI COBA
TERBATAS MENYUSUN
43
3.3.2. Tahap Pengembangan Produk Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert
3.3.2.1. Menyusun Draft Produk
a) Langkah pertama, mengkaji KD berdasarkan silabus Tema 9 subtema 3 kelas V. Tentang Pelestarisn Lingkungan. Silabus Tema 9 subtema 3 kelas V dalam kurikulum 2013 dapat dilihat dalam tabe silabus 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 KD berdasarkan silabus Tema 9 subtema 3 kelas V No Mata
Pelajaran
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Penilaian Sikap 1. PPKn 3.2 Memahami hak
kewajiban dan
tanggungjawab sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan sekolah
4.2 Melaksanakan kewajiban dan menegakkan aturan di lingkungan rumah, dan sekolah dari teks laporan buku tentang makanan dan ranta makanan, kesehatan manusia keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan
manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan buku tentang makanan dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan pengaruh
44
kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 3. Matematika 3.8 Memahami arti rata-rata, median dan modus dari sekumpulan data (KD Buku)
3.9 Memahami konsep frekuensi relatif melalui percobaan dan table (KD Buku)
4.14 Mengumpulkan, menata, membanding-kan, dan menyajikan data cacahan dan ukuran menggunakan tabel, grafik batang piktogram, dan diagram lingkaran (grafik kue serabi) (KD Buku) sederhana dan sifat magnet serta yang terjadi di alam Dampak kegiatan manusia terhadap perubahan alam.
45
manusia Indonesia dalam bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi
6. Penjasorkes 3.11 Memahami bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh 4.11 Menceritakan
bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh.
dan langkah kerja dalam berkarya kreatif
berdasarkan ciri khas daerah
4.14 Membentuk karya kerajinan dari bahan karena itu obyek sikap yang menjadi fokus pengembangan ini adalah sikap tanggung jawab siswa. Maka dari itu ditemukan objek sikap yang akan dikembangkan menjadi pernyataan sikap. Setelah objek sikap ditentukan, selanjutnya dilakukan langkah kegiatan yang mencakup sub kegiatan:
46
2) Menyusun kisi-kisi komponen/ indikator variabel obyek sikap yang akan di kembangkan.
Kisi-kisi merupakan matrik yang berisi spesifikasi instrument yang akan ditulis. Langkah-langkah menentukan kisi-kisi adalah: a) Menentukan definisi konseptual berdasarkan teori, b) Mengembangkan definisi operasional berdasarkan kompetensi dasar, dan c) Menjabarkan definisi operasional menjadi sejumlah indikator. Tiap indikator bisa dikembangkan menjadi dua atau lebih instrument.
3) Merumuskan pernyataan sikap sesuai dengan kisi-kisi yang telah disusun.
Untuk menyusun kisi-kisi instrument dalam skala Likert hal yang pertama harus diperhatikan adalah obyek sikapnya. Lalu mendefinisikan objek sikap yang ada dikompetensi dasar. Setelah objek sikap didefinisikan secara detail lalu dibuat komponen indikator objek sikap, komponen indikator ini berupa pernyataan-pernyataan dari objek sikap yang ada didalam standar kompetensi. pernyataan sikap yang dibuat ini mengandung tiga komponen sikap, yaitu kognisi, afeksi dan konasi.
4) Menandai pernyaataan favorable (+) dan unfavorable (-) Pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung atau
memihak pada obyek sikap, pernyataan ini mengatakan hal yang bersifat positif. Dan pernyataan sikap yang berisi hal-hal negative mengenai obyek sikap, dan bersifat tidak mendukung ataupun kontra terhadap objek sikap yang hendak diunkap.
b) Langkah kedua, Pengujian Produk Instrument Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert
47
kesahihan dan keterandalan instrument. Upayakan subyek uji coba memiliki karakteristik yang mirip dengan subyek aslinya
c) Menentukan skor untuk masing-masing pernyataan
Sistem penskoran yang digunakan tergantung pada skala pengukuran. Apabila digunakan skala Thurstone, maka skor tertinggi untuk setiap butir soal yaitu 7, sedangkan yang terkecil 1. Demikian juga dengan skala beda sematik, skor tertinggi 7 dan skor terendah 1. Untuk skala Leikert, skor tertingggi setiap butir yakni 4 dan terendah 1. Dalam pengukuran, sering terjadi kecenderungan responden memilih jawaban pada kategori 3 (tiga) untuk skala Likert. Untuk mengatasi hal tersebut, Likert hanya menggunakan 4 (empat) skala pilihan, agar jelas sikap atau minat responden. Jika memilih 3 atau 4 tergolong positif, sedangkan bila memilih 1 atau 2 tergolong negatif. Setelah itu, hasil responden dianalisis untuk tingkat siswa dan tingkat kelas. Selanjutnya hasil analisis ditafsirkan untuk mengetahui minat siswa dan minat kelas terhadap suatu mata pelajaran.
Langkah selanjutnya setelah ketiga langkah tersebut di atas dilakukan, maka menuangkan pernyataan skala sikap tersebut ke dalam format seperti dalam tabel 3.1
FORMAT INSTRUMEN
Berikut adalah pernyataan yang berkaitan dengan disiplin sekolah. Silakan menyatakan sikap dengan cara memberi tanda centang (√) di bawah kolom STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), S (Setuju) dan SS (Sangat Setuju) sesuai dengan keadaan yang sebenarnya!
Tabel 3.2 Draft Instrumen Penilaian Sikap
NO PERNYATAAN KATEGORI JAWABAN
STS TS S SS 1
48
3.3.2.2 Validasi Produk Instrumen Penilaian Sikap Model Likert
Setelah draft awal produk instrumen penilaian ranah sikap dengan menggunakan model Likert telah lengkap dengan panduan-panduannya, kemudian dilakukan uji validasi produk. Validasi dilakukan oleh seorang ahli penilaian pendidikan, dan dua orang guru SD sebagai pengguna. Uji validasi menyakut aspek tujuan validasi, aspek komponen yang divalidasi, sumber data, instrumen validasi, dan teknik analisis data. Berikut ini uraian masing-masing aspek validasi.
a) Tujuan validasi
Tujuan uji validasi produk model adalah untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan produk instrumen penilaian ranah sikap dengan menggunakan model Likert secara konseptual menurut para ahli dan potensi keterlaksanaan menurut guru SD sebagai pengguna, serta ketepatan teori yang digunakan, sehingga memperoleh kesahihan isinya.
b)Instrumen Validasi
Kisi-kisi instrumen uji validasi ahli penilaian pembelajaran, khususnya instrumen penilaian ranah sikap dengan menggunakan skala Likert dituangkan dalam Tabel 3.2
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Validasi Ahli Instrumen Penilaian dengan Skala Likert
Komponen Indikator No
Item 1. Analisis objek sikap dari
Standar Kompetensi .
2. Pendefinisian objek sikap untuk menyusun komponen indikator objek sikap. 3. Penyusunan kisi-kisi
1. Objek sikap
berdasarkan kompetensi dasar. 2. Pendefinisian objek
sikap untuk menusun indikator.
3. Perancangan kisi-kisi 1
49 kompnen objek sikap yang akan dikembangkan menjadi pernyataan sikap.
4. Penyusunan pernyataan sikap untuk mengukur tingkat sikap siswa
5. Layout instrument mudah untuk dibaca siswa
6. Penghitungan skor untuk menentukan tingkat sikap siswa
untuk menyusun pernyataan.
4. Pernyataan untuk mengukur sikap siswa berdasarkan kajian ilmiah.
5. Instrument mudah dibaca.
6. Penskoran mudah untuk dilakukan.
5
6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18
19
20
Jumlah Item 20
c) Analisis data
Data hasil uji validasi dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif persentase dan kategoris untuk menggambarkan kelayakan produk instrumen kawasan afektif model Likert. Pada awalnya skor hasil pengukuran dengan menggunakan angket tertutup dijumlahkan. Kemudian skor tersebut dipersentase dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
AP : Angka Persentase
Skor Aktual
50
Skor Aktual : Skor yang diberikan oleh validator ahli
Skor Ideal : Skor maksimal hasil kali antara jumlah item dengan skor maksimal masing-masing item.
Angka persentase tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi lima kategori seperti berikut.
Interval Kategori 81 - 100 % Sangat tinggi 61 - 80 % Tinggi 41 - 60 % Cukup 21 - 40 % Rendah 1 - 20 % Sangat rendah
Berdasarkan kategori persentase di atas, maka hasil uji validasi dapat dikatakan layak untuk diujicobakan apabila angka rata-rata persentase minimal mencapai kategori tinggi ( ≥ 61%).
Hasil angket terbuka yang berisi saran-saran dan rekomendasi dikategorikan berdasarkan kecocokan antara saran dan rekomendasi ahli dan guru SD tersebut dengan skor yang diberikan oleh para ahli. Langkah ini berguna untuk dipakai sebagai pertimbangan untuk merevisi produk.
3.3.2.3 Revisi Desain Produk berdasarkan masukan dari para Ahli dan Pengguna
51
3.3.2.4 Uji Coba Produk Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Skala Terbatas
a) Desain uji coba
Desain uji coba produk instrumen penilaian ranah sikap dilakukan setelah revisi masukan para ahli telah dilakukan.
b) Subyek uji coba
Subyek yang berpartisipasi dalam uji coba produk instrumen penilaian ranah sikap pada uji coba terbatas melibatkan 63 orang siswa SD dari dua sekolah, yaitu SD Negeri 02 Kalicacing dan SD Negeri 02 Salatiga . Di samping itu juga melibatkan semu guru di kedu SD serta dua orang guru kelas.
c) Jenis data
Jenis data penelitian pengembangan pada tahap uji coba lapangan terbatas ini adalah data kualitatif dan kuantitatif berupa informasi empirik proses pelaksanaan penilaian. Data ini diperlukan untuk melihat kelemahan dan kekuatannya dalam rangka memperbaiki produk instrumen penilaian ranah sikap dengan menggunakan model Likert.
d) Teknik dan Instrumen pengumpulan data
Dalam uji coba lapangan terbatas maupun lebih luas ini, teknik pengumpulan data menggunakan teknik non tes. Teknik ini digunakan untuk mengukur sikap siswa menggunakan skala model Likert.
e) Teknik analisis data