Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap E-Commerce
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Konsumen yang diberikan oleh dosenkami, yaitu Drs. Dedi Supriadi,M.M.
Disusun oleh :
Agasatya Arya Saputra (1401154122)
Astri Mulyani (1401154515)
Muhammad Fahmi (1401150011)
Irma Dwi Rahayu (1401154543)
Yonika Inwana Dewi (1401154571)
MB-39-11
MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada zaman sekarang banyak sekali orang-orang di Indonesia menyukai belanja
online seperti membeli pakaian , smartphone, makanan, aksessoris dan lain lain. Jumlah
pengguna internet juga tumbuh signifikan dari tahun ketahun. Dari pengguna internet yang
semakin banyak di Indonesia memunculkan banyak sekali E-Commerce. E-Commerce
sendiri adalah sebuah sistem jual beli yang bersifat online. Saat ini e-commerce merupakan
salah satu alternatif pilihan untuk sebuah perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak di
bidang wiraswasta sebagai media informasi yang memudahkan adanya interaksi antara
penjual dan pembeli tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan didukung oleh perkembangan
teknologi informasi yang semakin canggih dan mudah didapat, perkembangan E-Commerce
pun semakin bertambah dan semakin diminati banyak perusahaan. Selain menguntungkan
bagi perusahaan, E-Commerce juga memberikan keuntungan bagi para customers. Karena
dengan keberadaan E-Commerce para calon pembeli dapat dengan mudah melihat
barang-barang yg dijual tanpa harus jauh-jauh mengunjungi toko yang menjual barang-barang yang
diinginkan, serta transaksi dapat tetap berlangsung walaupun tidak bertatapan langsung
dengan sang penjual, yaitu dengan cara mentransfer uang melalui rekening.
Dari sebuah survey yang telah kami lakukan kepada 76 orang responden, kami
mendapatkan data bahwa 56% orang yang aktif dalam kegiatan E-Commerce berjenis
kelamin perempuan, dengan rentan usia antara 17-30 tahun sebanyak 89,5%. Sedangkan jenis
barang yang paling sering dibeli oleh responden adalah pakaian dengan jumlah 56,8%. 76,4%
dari mereka beralasan bahwa harga barang-barang yang dijual secara online lebih murah
dibandingkan dengan yang dijual di toko.
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap E-Commerce .
Mengetahui seberapa besar minat masyarakat terhadap E-Commerce .
Manfaat Penelitian
Mendapatkan informasi tentag seberapa besar minat masyarakat terhadap E-Commerce .
Mengetahui sebesar apa pengaruh perilaku konsumen terhadap E-Commerce .
Metode Penyusunan Makalah
Metode yang kami pakai dalam penyusunan makalah ini adalah mengumpulkan data
dengan cara melakukan survey dengan menggunakan kuisioner, pengamatan terhadap
lingkungan sekitar yang sering melakukan transaksi E-Commerce, serta pengalaman dari diri
kami sendiri. Sehingga kami berharap makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Berikut adalah hasil kuisioner yang sudah disebar tentang Analisis Pengaruh Perilaku
Diagram diatas menunjukkan bahwa ada 77 responden laki-laki maupun perempuan. Dari
data tersebut dapat dilihat bahwa koresponden perempuan (55,3%) lebih banyak melakukan
kegiatan belanja secara online dibandingkan dengan laki laki yaitu sebanyak (44,7%)
Diagram diatas menunjukkan bahwa responden yang sering malakukan kegiatan belanja
online yaitu paling banyak pada usia 17-30 tahun (89,6%), sedangkan pada usia <17 tahun
(10,4%)
Diagram diatas menunjukkan intensitas seseorang dalam melakukan pembelian secara online,
sebanyak 83,1% orang kadang-kadang melakukan kegiatan belanja online, sebanyak 10,4%
orang sering melakukan belanja online, dan sisanya yaitu sebanyak 6,5% orang tidak pernah
Tabel diatas menunjukkan bahwa barang yang sering dibeli seseorang ketika belanja online
adalah pakaian yaitu sebanyak 56%, aksesoris 37,3%, elektronik 20%, dan barang
lain-lainnya 30,7%.
Diagram diatas berisi mengenai harga yang ditawarkan pada saat belanja online, sebanyak
75,3% koresponden menyatakan bahwa harga yang ditawarkan lebih murah, sedangkan
Diagram diatas berisi tentang kepuasan pelanggan mengenai barang yang sudah dibeli secara
online sudah sesuai harapan atau tidak. Sebanyak 69,3% responden menyatakan bahwa
barang yang diberi secara online sudah sesuai harapan. Sedangkan sebanyak 30,7%
BAB II
PERMASALAHAN
Pengaruh perilaku konsumen terhadap E-Commerce
Semakin majunya suatu Negara tentu memicu majunya teknologi yang semakin
canggih. Teknologi informasi akan memudahkan konsumen untuk memperoleh informasi
yang terkait dengan perilaku konsumsi, produk, dan gaya hidup di negara lain dan akan
mempengaruhi perilaku konsumsinya sendiri. Teknologi informasi juga mempengaruhi
pelaku bisnis dalam hal penyebaran informasi dan melakukan komunikasi dengan konsumen.
Pada saat seorang konsumen mengambil keputusan pembelian, mereka juga
mempertimbangkan negara asal dari merek sebagai bahan evaluasi. Konsumen memiliki
sikap, preferensi, dan persepsi tertentu terhadap produk atau jasa yang dihasilkan suatu
negara. Efek negara asal ini mempengaruhi bagaimana konsumen menilai kualitas dan pilihan
mereka terhadap produk yang akan dikonsumsi.
Lalu karena semakin majunya teknologi tentu banyak perusahaan-perusahaan tidak
akan tinggal diam . Mereka tentu saja akan mencari cari cara bagaimana produk yang mereka
hasilakan dapat terjual lebih lagi dari biasanya . Untuk itu banyak perusahaan yang
memanfaatkan e-commerce sebagai medianya . E-commerce yaitu suatu proses pembelian
dan penjualan produk, jasa, dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan
memanfaatkan jaringan computer . Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet .
Perdagangan secara tradisional yang biasanya dilakukan oleh penjual dan pembeli dalam satu
tempat , waktu yang tidak terduga dll membuat hal ini tidak terlalu efisien . Di era globalisasi
inilah semuanya dapat dilaksanakan secara praktis dan efisien tanpa harus bertemu antara
pembeli dan penjual . Tentu ini akan membuat waktu menjadi lebih berguna untuk hal
lainnya . Sarana komunikasi yang mendukung, mendorong konsumen untuk melakukan
transaksi dengan teknologi elektronik . Ini akan dapat merubah pola pikir konsumen yang
cenderung karena terbatasnya waktu.
PERMASALAHAN : Penjualan dengan metode online shop dari data yang di dapat memang
terbilang POSITIF juga banyak peminat serta memiliki segi keuntungan lainnya , tapi dilihat
yang didapat dari penjualan online contohnya seperti harganya yang tidak sesuai dan barang
yang diterima tidak sesuai harapan.
Dampak Positif :
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak
bias ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan pangsa pasar
3 Menurunkan biaya operasional .
4. Melebarkan jangkauan Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality
6. Meningkatkan supplier management
7. Memperpendek waktu produksi
8. Meningkatkan value chain
Dampak Negatif :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti
semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap
semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker
yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan
sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor
seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha
menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia,
BAB III
PEMBAHASAN
Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce
merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk
meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi
biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut
dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis
E-Commerce Secara umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas
mulai dari direct marketing, search jobs, online banking, banking, government,
e-purchasing, B2B exchanges, ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online
publishing dan consumer services. Dalam aplikasinya e-commerce dapat dibagi
menjadi dua bagian besar yaitu business to business (B2B) dan business to customer
(B2C). Dalam perkembangannya B2B lebih pesat dibandingkan B2C. Business to
business dalam e-commerce umumnya menggunakan mekanisme EDI (electronic data
interchange). Tetapi karena begitu banyaknya standarisasi yang ada, dalam
pelaksanaannya menyulitkan antara pebisnis untuk saling berinteraksi sehingga
berkembanglah dewasa ini yang dinamakan Extensible Markup Language (XML)
yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). dalam XML ini
tersimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya yang berbentuk tags
seperti HTML sehingga sangat efektif digunakan dalam system yang berbeda.
Sehingga yang sebelumnya EDI menggunakan jaringan yang sering disebut VAN
(value added network) dengan populernya jaringan internet mulai dikenal sebuah
system yang disebut EDI over internet dan system lainnya yang sedang berkembang
seperti electronic/internet procurement dan ERP (enterprise resource planning).
Secara umum adapun aktifitas dari B2B ini seperti trading partners dan pertukaran
data (data exchange) yang dilakukan secara rutin antara pebisnis. Sedangkan dalam
business to customer (B2C) umumnya menggunakan internet dengan berbagai model
pendekatan seperti electronic shopping mall atau dengan konsep portal.
Kedua-duanya menggunakan website sebagai basisnya. Aktifitas electronic shopping mall
lebih ke mempromosikan produk dan service yang ada dengan dukungan online
catalog dan sebagainya. Adapun contoh dari system ini seperti amazon dan netmarket.
electronic shopping mall juga termasuk didalamnya, dengan tetap berbasis website, di
dalam portal ini juga terdapat pelayanan lainnya seperti e-mail, online database, news
dan sebagainya. Adapun contoh dari sistem ini seperti netscape home dan yahoo.
Kesimpulan
Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga
merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs
dalam penanganan sekuriti dan otorisasi. Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam
dunia bisnis dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat
memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web
dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang dapat
dilakukan di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta