• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Monopoli Harga Minyak oleh OPE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kebijakan Monopoli Harga Minyak oleh OPE"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Kebijakan Monopoli Harga Minyak oleh OPEC dan Dilema

Terhadap Dollar US Tentang Perminyakan Global

Dosen Pengampu : Suyatno Ph.D.

Disusun oleh:

Mohammad Syaeful Huda (1544010018)

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini tentang Kebijakan Monopoli Harga Minyak oleh OPEC dan Dilema Terhadap Dollar US Tentang Perminyakan Global.

Paper ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan

terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang Kebijakan Monopoli Harga Minyak oleh OPEC dan Dilema Terhadap Dollar US Tentang Perminyakan Global ini

dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 31 Oktober 2016

(3)

OPEC Oil Price Monopoly And Tight Dilemma The US Dollar On Oil

OPEC adalah sebuah organisasi Internasional yang didirikan di Baghdad Iraq pada 14 september 1960. Dengan Negara anggota pertama yaitu Iran, Iraq, Kuwait, Saudi Arabia dan Venezuela. OPEC sendiri memiliki misi yaitu untuk mengkoordinasi dan menggabungkan kebijakan perminyakan diantara Negara anggota dari OPEC itu sendiri. Yang dianggap menjadi exportir minyak bumi terbesar di dunia. dalam rangka untuk mengamankan harga yang adil dan stabil bagi produsen minyak bumi; supaya efisien, ekonomi dan pasokan reguler dari minyak bumi untuk negara-negara konsumen; dan kembali memberikan modal yang adil untuk Negara mereka berinvestasi di industri. Organisasi terdiri dari 12 Anggota: Qatar bergabung pada tahun 1961 Libya (1962) Uni Emirat Arab (Abu Dhabi, 1967) Aljazair (1969) Nigeria (1971) Angola (2007). Ekuador bergabung OPEC pada tahun 1973, di suspend keanggotaan nya pada tahun 1992, dan bergabung kembali pada tahun 2007. Gabon bergabung pada tahun 1975 dan keluar di tahun 1995. Indonesia bergabung tahun 1962 dan di suspend keanggotaan nya pada tanggal 31 Desember 2008.

(4)

Petroleum dan Standard Oil of California. Perusahaan tersebut secara sepihak mengurangi harga minyak yang telah di posting harga minyak mentah tersebut adalah: Venezuela dengan 5 centavo / barel dan 25 centavo / barel, dan untuk orang – orang Timur Tengah dengan 18 centavo / barel, meninggalkan perusahaan Arabian Light pada $ 1,90 / barel. Lagi - lagi di Negara timur tengah harga kembali di kurangi dan harga tersebut di posting langsung tanpa adanya konsultasi terlebih dahulu oleh Negara produsen minyak, oleh antara 1 centavo / barel dan 14 centavo / barel. Akibatnya, delegasi tingkat tinggi dari yang disebutkan di dalam data tersebut lima negara penghasil minyak bertemu di Baghdad pada 10 September, 1960 untuk membahas penurunan harga. Empat hari kemudian, pada tanggal 14, OPEC didirikan sebagai organisasi legal yang tetap antar pemerintah.

Kondisi dan Keadaan OPEC

Tahun 1960 - 1970

Pembentukan OPEC dengan lima negara yang dianggap berkembang saat itu sebagai penghasil minyak bertemu di Baghdad pada September 1960. terjadi pada saat waktu transisi dalam membentuk lanskap ekonomi dan politik internasional, dengan adanya dekolonisasi yang cukup luas dan kelahiran banyak negara-negara merdeka baru di negara berkembang. Pasar minyak internasional didominasi oleh 'Seven Sisters' perusahaan-perusahaan minyak multinasional. OPEC mengembangkan visi yang kolektif, mengatur tujuan dan mendirikan Sekretariat, pertama di Jenewa dan kemudian, pada tahun 1965, di Wina. Membuat dan mengadopsi Pernyataan Kebijakan Minyak di Negara Anggota pada tahun 1968, yang menekankan hak asasi semua negara untuk melaksanakan kedaulatan secara permanen atas sumber daya alamnya untuk kepentingan pembangunan nasional Negara mereka masing – masing . Keanggotaan pun tumbuh dan bertambah sampai sepuluh anggota pada tahun 1969.

Tahun 1970 – 1980

(5)

negara-negara miskin dan menyerukan era baru untuk bekerjasama dalam diplomasi hubungan internasional, untuk kepentingan pembangunan ekonomi dan stabilitas dunia. Hal ini juga menyebabkan untuk membentuk dana OPEC bagi pembangunan internasional pada tahun 1976. Para Negara anggota memulai skema pembangunan sosial dan ekonomi dengan sangat ambisius. Keanggotaan pun bertambah sampai 13 anggota pada tahun 1975.

Tahun 1980-1990

Setelah mencapai tingkat yang baik pada decade sebelumnya, dan pada decade ini OPEC mulai memdapatkan masalah yaitu harga minyak mentah dunia mulai melemah, dan akhirnya harga hancur parah atau ambruk pada tahun 1986, untuk merespon kelimpahan minyak yang begitu besar. OPEC membagikan harga pasar minyak turun drastis sangat berat dan total pendapatan minyak bumi turun di bawah sepertiga dibanding sebelumnya, hal ini menyebabkan kesulitan ekonomi yang parah selama bertahun – tahun bagi Negara Anggota. Harga lumayan bangkit di akhir dari decade ini, tetapi untuk awal harga tersebut turun setengah dari sebelumya, dan OPEC memberitahukan bahwa dunia akan mulai pulih dan tumbuh secara perlahan. Hal ini didukung oleh OPEC untuk memperkenalkan pagan produksi kelompok untuk di distribusikan di antara Negara-negara Anggota dan sebagai referensi harga bagi Negara anggota. Kemajuan juga menunjukkan hal yang signifikan dengan diadakan nya dialog kerjasama antara OPEC dan non-OPEC, hal itu dilihat sebagai hal yang penting untuk kestabilan pasar. Dekade saat ini Isu lingkungan pun muncul dalam agenda internasional.

Tahun 1990-2000

Harga berubah sedikit dramatis di tahun ini di bandingkan pada 1970-an dan 1980-an, dan tindakan yang dilakukan OPEC sangat tepat guna mengurangi dampak pasar pada peristiwa Timur Tengah pada tahun 1990-1991. Tapi volatilitas yang secara berlebihan dan kelemahan harga sangat umum dan sering terjadi pada decade ini, begitu pula untuk menangani krisis ekonomi Asia Tenggara dan permasalahan musim dingin bagi Negara – Negara di belahan bumi utara. Namun, pemulihan yang solid di ikuti dalam pasar minyak yang lebih terintegrasi, yang bisa menyesuaikan diri dengan dunia pasca-Soviet, regionalisme yang lebih besar, globalisasi, revolusi komunikasi dan perkembangan teknologi tinggi lainnya. Terobosan yang lebih baik dalam dialog bagi kemajuan hubungan bagi OPEC dan non-OPEC. Perubahan iklim PBB yang disponsori negosiasi secara momentum setelah Earth Summit tahun 1992, dengan perkembangan kegiatan OPEC yang begitu aktif. Dua negara meninggalkan OPEC yaitu Ekuador dan Gabon.

Tahun 2000-sekarang

(6)

peningkatan volatilitas untuk di sediakan pasar minyak mentah dari tahun 2004. Minyak digunakan semakin sebagai aset keuangan bagi Negara penghasil. Harga melonjak ke tingkat tertinggi di pertengahan tahun 2008, sebelum ambruk lagi karena gejolak keuangan global yang muncul dan adanya resesi ekonomi. OPEC memainkan peran yang sangat besar dalam menstabilkan harga pasar minyak dunia dan kebijakan penguatan harga dapat di terima di tingkat dunia secara luas. Kegiatan KTT OPEC kedua dan ketiga dilaksanakan di Caracas dan Riyadh pada tahun 2000 dan 2007, kebijakan nya ialah mendirikan harga bagi energy pasar yang stabil, pembangunan secaraberkelanjutan dan lingkungan adalah tiga tema penting bagi OPEC, dengan adanya agenda OPEC untuk pemberantasan kemiskinan energy bagi Negara anggota. OPEC juga mengadakan kebijakan strategi komprehensif pada jangka panjang.

OPEC Oil Price Policy

(7)
(8)
(9)
(10)

Saudi Arabia, the Heart of OPEC?

Beberapa pengamat perusahaan minyak dunia sedang mengawasi dan mengantisipasi bahwa munculnya kembali Rusia dan Irak sebagai negara penghasil minyak yang dianggap signifikan dalam eksportir yang akan melemahkan peran penting Arab Saudi di pasar minyak internasional. Pandangan ini, bagaimanapun juga terbukti hanya langkah awal dan nyatanya ada sedikit keraguan saat ini bahwa Arab Saudi kemungkinan akan tetap menjadi pemain yang menonjol dalam dalam setiap kebijakan OPEC dan setidaknya untuk masa mendatang di pasar minyak dunia. Bukti selanjutnya, Perushaan Saudi Aramco, yaitu perusahaan minyak nasional Arab Saudi, telah berinvestasi besar-besaran dalam minyak yang lebih dalam dengan tujuan dapat meningkatkan kapasitas minyak kerajaan dari tingkat saat ini dari sekitar 11 juta barel per hari menjadi 12,5 juta barel per hari pada tahun 2010. Semenjak tahun 2004, Arab Saudi menyelesaikan dua proyek besar perusahaan minyak mereka yaitu, Qatif dan Safah, dengan perkiraan produksi kotor dari 500.000 barel per hari dan 150.000 barel per hari pada tahun 2004. Pada tahun 2006, perusahaan Saudi Aramco membawa proyek yang onstream dengan mengerjakan proyek minyak mentah Harada III dua bulan lebih cepat dari yang di jadwalkan. Proyek ini diharapkan akan menghasilkan sekitar 300.000 barel per hari, minyak mentah Arabian Light menuju pada puncaknya. Hal ini mendorong kemungkinan ekspansi akan terus berlanjut untuk beberapa tahun ke depan. Saudi Aramco adalah perencanaan untuk membawa onstream proyek AFK (Oil and Gas Project) pada tahun 2007 dengan produksi kotor diperkirakan mencapai 500.000 barel per hari pada perusahaan Arabian Light. Pada tahun 2008, kembali lagi bertambahnya perusahaan minyak Arab Saudi yaitu Shaybah (Tahap 1) dan Nuayyim (Tahap 2) bidang yang diharapkan datang secara onstream dengan tambahan bruto atau pendapatan kotor diperkirakan 250.000 barel per hari dan 100.000 barel per hari pada masing-masing perusahaan. Kenaikan terbesar dari produksi minyak diharapkan untuk datang dari pertambangan lahan minyak Khurais, yang dijadwalkan selesai pada 2009. Pendapatan kotor Selain dari Khurais diperkirakan mencapai besar 1,2 juta barel per hari.

(11)

pasar, tidak dengan apa yang bisa dimimpikan tentang dalam dunia idealyang istilahnya bercerai dari kenyataan. Kami lah yang memiliki, oleh karena itu, di satu sisi pengambil harga lah yang memiliki kebebasan untuk bermimpi dan tidak ada kekuatan untuk bertindak, dan pembuat harga yang memiliki tugas enak untuk membawa mimpi dalam batas-batas yang nyata ekonomi dan kondisi politik. Harga yang disebut layak, dalam sebagian besar keadaan, mungkin akan lebih rendah dari harga satu pengambil berbicara tentang hak yang ingin memiliki. Dalam situasi pembuat harga akan selalu muncul menjadi moderat atau pemimpin. Ini tidak tentu ciri nya apa yang dinamakan 'preferensi yang ideal' hal itu tentu tidak berarti bahwa harga rendah merupakan tujuan dari sebuah kebijakan, melainkan ada sebuah maksud tersembunyi dari harga rendah tersebut. Tujuan mempertahankan kembali kapasitas yang sebenarnya adalah untuk melestarikan kepemimpinan Arab Saudi di pasar minyak internasional. kepemimpinan ini tergantung pada pengelolaan dan pemeliharaan kelebihan kapasitas minyak yang ada tanpa berhenti menjadi pengambil kebijakan harga. Sebuah pandangan yang luas dalam banyaknya literatur adalah bahwa Arab Saudi telah diasumsikan peran sebagai seorang produser penimbang di banyak kesempatan. Karena kelebihan kapasitas yang dibuatnya dengan bekerja sama lewat perusahaan minyak lain dan pengembangann perusahaan minyak nya sendiri, Arab Saudi dapat berayun produksinya tergantung pada permintaan residual yang dihadapinya yang pada giliran yang tergantung pada permintaan global untuk minyak dan pasokan dari produsen pinggiran selain anggota non OPEC. Menganggap bahwa hal itu adalah peran khusus dari Arab Saudi yang telah membuat OPEC bertahan di semua kebijakan ini bertahun tahun. Untuk memberikan dukungan untuk mereka, Arab Saudi memeriksa frekuensi penyesuaian countervailing yaitu penyesuaian output dalam arah yang berlawanan dengan produsen pinggiran penghasil minyak. Bahwa hipotesis dasar mereka adalah jika perilaku pasokan pinggiran ini menentu, maka produksi Arab Saudi juga akan menjadi tidak menentu tapi di sebaliknya arah yang berbeda dengan pemikiran Arab Saudi. Mereka menemukan bahwa penyesuaian countervailing lebih tinggi dari satu akan harapkan dari kartel kohesif dan disiplin.

The Dilemma US Dollar Because of OPEC Strategy

(12)

Maka banyak cara yang dilakukan Amerika serikat untuk menggagalkan Arab Saudi dan berharap dollar tidak menimbang harga terhadap OPEC.

Pertama adalah mengurangi pengaruh Arab Saudi terhadap pasar minyak dunia. Bahkan jika kekhawatiran tentang ketidakstabilan politik di Arab Saudi telah dibesar-besarkan oleh Amerika dan House of Saudi mampu mengatasi secara damai yang menjadi tantangan internal kekuasaannya, membebaskan produksi minyak Irak mungkin telah diharapkan untuk mendapatkan keuntungan Amerika Serikat pada cara lain. Untuk setidaknya beberapa dekade, Arab Saudi telah memiliki Kapasitas produksi minyak terbesar. 75 Unik di antara produsen minyak, bagaimanapun, Arab Saudi sebenarnya tingkat produksi minyak biasa nya telah memiliki substansial yang lebih rendah, meninggalkan jumlah yang signifikan kapasitas produksi berlebih. Walaupun jumlah yang tepat telah menjadi rahasia baik terus dan telah dalam hal apapun bervariasi dari dan dengan tingkat produksi itu sendiri, itu umumnya sebesar setengah dari semua keuntungan kapasitas di dunia dan bahkan lebih tinggi persentase yang dimiliki oleh negara-negara OPEC lainya. Sebagai contohnya Richard (2002) mencatat pada Arab Saudi "Kapasitas cadangan Arab Saudi cukup biasanya lebih dari cukup untuk sepenuhnya menggantikan produksi lain negara pengekspor minyak besar. Selain itu, Arab Saudi dapat meningkatkan tingkat output yang lebih rendah relatif cepat.

Kedua adalah dengan cara membatasi jumlah kebutuhan pada minyak Irak. Ya sebenarnya inilah strategy Amerika dengan mengincar irak sebagai salah satu founder OPEC, mengapa tidak mengincar Arab Saudi? Karena Amerika memiliki hubungan kerjasama yang baik terhadap Arab Saudi, dan Amerika tahu bahwa central OPEC pun terdapat pada Arab Saudi, jika Amerika langsung menekan Arab Saudi maka Arab Saudi akan langsung melakukan tindakan efektif dengan memblokir seluruh anggota OPEC agar tidak berhubungan dengan Amerika. Alasan lain Amerika mengincar Irak adalah apakah produksi minyak tambahan dari Irak adalah benar-benar diperlukan?. Di satu sisi, memperkirakan dari permintaan di masa mendatang untuk minyak dari Iraq bisa berlebihan. Di sisi lain, itu mungkin memiliki perangkat untuk memenuhi bahkan pertumbuhan substansial konsumsi global dengan peningkatan produksi di bagian lain dunia. Dalam kasus ini, perhatian khusus telah dikhususkan bagi Amerika di baru-baru ini tahun untuk potensi penghasil minyak Rusia dan daerah Kaspia.

(13)

melakukan hal baik akan membantu negara membangun nya kredensial nasionalis dan menjaga baik hubungan dengan para anggota OPEC lainya.107 penghasil minyak dan meskipun produksi minyak Irak belum dibatasi oleh kuota OPEC dalam beberapa tahun terakhir, itu kemungkinan untuk dibawa kembali ke kuota sistem produksi meningkat. Dengan ini propaganda yang dilakukan Amerika terhadap Iraq dan Arab Saudi untuk mengurangi monopoly harga minyak OPEC.

Kesimpulan

(14)

REFERENSI

Adelman, M. A, 1982. OPEC as a Cartel. In OPEC Behavior and World Oil Prices, J.Griffin and D. Teece (eds). London: Allen & Unwin, pp. 36–57,

Johany, A., 1980 The Myth of the OPEC Cartels: The Role of Saudi Arabia. New York: John Wiley and Sons,

Horn, Manfred, 2004. OPEC’s optimal crude oil price. Energy Policy, 32, pp. 269– 280,

John S. Duffield, 2005. Oil And The Iraq War: How The United States Could Have Expect Benefit, And Might Still, Middle East International, Vol. 9, No. 2

Jacques CREMER and Martin WEITZMAN, 1976 Massachmcsetts Opec And The Monopoly Price Of World Oil, nstif circle of Technology, Cutnbritlge~ MA 02139, U.S. A

Aissaoui (2013). ‘Saudi Arabia’s Economic Diversification: Progress in the Context of the GCC and Challenges’, APICORP Economic Commentary, June 2013.

Referensi

Dokumen terkait

kepada warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan dasar.. merupakan program perluasan wajar 6 tahun yang telah dilaksanakan sejak 2 Mei 1984... Perluasan Wajar 6 tahun menjadi

Minahasa Tenggara, Sulut 38 Kota Ternate, Malut 13 Kota Jayapura, Papua 26 Kota Manado, Sulut 39 Kota Tidore Kepulauan, Malut Dengan hormat kami sampaikan bahwa, dalam

Citing the fall of the Roman empire, attributed partly to the failing Roman emperors’ debasement of the currency, the wealthy went on a campaign to “depoliticize” central banks

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan corporate governance yang meliputi kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris,

- Pelindung kegiatan manusia merupakan fungsi dari ceiling yang utama, dengan bentuknya yang paling sederhana, ceiling sekaligus berfungsi sebagai atap. - Sebagai

Penerapan sejarah sosial dalam perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia akan sangat relevan, karena ia akan dapat mengungkapkan sisi-sisi lain

Balanced Scorecard merupakan suatu kerangka kerja baru yang mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Selain ukuran finansial masa lalu,

[r]