• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN INDIVIDU SISWA SEKOLAH MENENGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBEDAAN INDIVIDU SISWA SEKOLAH MENENGA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A. Konsep Dasar

1. Perbedaan Individu Siswa Sekolah Menengah a. Perbedaan Individu

Menurut Echols & Shadaly (dalam Maruzy, 2010) individu merupakan kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Sedangkan perbedaan individu adalah suatu perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu baik fisik maupun non fisik yang menjadikan seseorang memiliki karakter/ ciri-ciri yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Perbedaan-perbedaan tersebut sejalan dengan perkembangan individu. Kata perbedaan dalam istilah perbedaan individual menurut Landgreen (dalam Handayani, 2011) merupakan suatu variasi yang terjadi, baik pada aspek fisik ataupun psikologis. Ditinjau dari berbagai aspek, aspek perkembangan individual dikenal terdapat dua fakta yang menonjol, yaitu :

1) Semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya.

2) Tiap-tiap individu mempunyai kecendrungan yang berbeda-beda.

Perbedaan–perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kualitatif dan bukan kuantitatif. Individu menunjukan kedudukan seseorang sebagai suatu organisme berupa orang perorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan orang yang lain. Perbedaan ini disebut dengan perbedaan individu atau perbedaan individual.

Secara garis besar, perbedaan individu dikategorikan menjadi dua, yaitu perbedaan secara fisik dan psikis. Perbedaan fisik meliputi perbedaan tinggi badan dan berat badan. Informasi tentang keadaan fisik ini seyogianya menjadi salah satu pertimbangan guru dalam menempatkan tempat duduk siswa. Siswa yang memiliki postur kecil di tempatkan pada tempat duduk di depan, sedangkan siswa yang memiliki postur tubuh besar di tempatkan di deretan belakang. Perbedaan secara psikis atau psikologis meliputi perbedaan dalam tingkat kecerdasan atau lebih dikenal dengan intelegensi, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam minat, perbedaan dalam sikap dan kebiasaan belajar (Sumantri dan Nana, 2007).

(2)

memiliki peluang untuk berkembang menjadi kemampuan nyata. Sedangkan kemampuan nyata adalah kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji sekarang juga, karena merupakan hasil usaha atau belajar yang bersangkutan dengan cara, bahan dan dalam hal tertentu yang di jalaninya. Oleh karena itu, kemampuan nyata ini di sebut pretasi belajar (achievement) (Sumantri dan Nana, 2007).

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Individu Siswa

Menurut Handayani (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan indivudu siswa sekolah menengah adalah sebagai berikut:

1) Faktor keturunan

Merupakan komponen utama yang menyebabkan setiap pribadi atau individu memiliki perbedaan. karena berdasarkan fakta ilmiah, faktor gen ataupun herditas sangatlah mempengaruhi perbedaan individual.

2) Faktor lingkungan

Merupakan komponen pendukung dalam upaya yang dapat mempengaruhi mengapa setiap individu itu mengalami perbedaan. Di dalam lingkup lingkungan ini, terdapat beberapa komponen yang ada di dalamnya yaitu:

a) Faktor sosial ekonomi

Faktor ini meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan dan penghasilan orang tua, fasilitas rumah, dan sebagainya.

b) Faktor budaya

Yang termasuk disini adalah menyangkut dalam segi peraturan, harapan, keyakinan dan nilai-nilai yang membimbing tingkah laku. Budaya meliputi gaya hidup secara keseluruhan.

c) Pola asuh orang tua

Penelitian White (1978) menunjukan bahwa praktek-praktek tertentu dalam mendidik anak cenderung mempengaruhi perkembangan keterampilan sosial dan kecakapan kognitif pada anak, khususnya pada anak usia menengah. d) Urutan kelahiran

Anak sulung: pandai mengendalikan diri, berorientasi pada orang dewasa, mudah menyesuaikan diri, cemas, takut gagal, cenderung berprestasi tinggi di sekolah. Anak tunggal: mementingkan diri sendiri, tidak pandai bergaul. Anak tengah: ekstrovert, kurang mempunyai dorongan berprestasi, dan lain sebagainya (masih perlu banyak bukti untuk membuktikan hal ini).

(3)

Dalam masalah ini jelas dapat mempengaruhi perbedaan individual pada siswa sekolah menengah, karena perceraian membawa perubahan-perubahan yang tidak menguntungkan bagi anak-anak.

Faktor keturunan dan lingkungan saling berpengaruh, jalin menjalin dan sulit untuk dipisahkan. Manusia dipengaruhi oleh lingkungan tetapi juga menciptakan dan membentuk lingkungan. Pengaruh dari lingkungan itu bergantung pada berapa lama hal itu berlangsung. Apa yang terjadi sesudah itu dan apa maknanya bagi seseorang. Selain itu juga penting untuk memperhatikan masalah waktu berlangsungnya interaksi.

c. Perbedaan dalam Intelegensi

Menurut Sumantri dan Nana (2007) pengertian intelegensi merujuk kepada bagaimana cara individu bertingkah laku, cara individu bertindak. Apakah individu bertindak secara intelegen, atau secara tidak intelegen. Intelegensi bukan sesuatu benda atau kekuatan yang dimiliki sedikit atau banyak. Intelegensi berkenaan dengan fungsi mental yang kompleks yang dimanifestasikan dalam tingkah laku. Aspek-aspek intelegensi dapat meliputi bagaimana individu memperhatikan, mengamati, mengingat, mengkhayal, memikirkan serta bentuk-bentuk kegiatan mental lainnya. Salah satu fungsi utama intelegensi adalah dalam belajar. Bagaimana belajar dan apa yang dipelajarinya sangat dipengaruhi oleh kemampuan intelegensinya. Sudah barang tentu pengertian belajar disini tidak terbatas hanya belajar di lingkungan sekolah, melainkan belajar dalam pengertian yang lebih luas.

Intelegensi adalah kemampuan umum seseorang dalam memecahkan masalah dengan cepat, tepat dan mudah. Indikator perilaku intelegen menurut Whiterington (dalam Syamsuddin, 1996) antara lain:

1) Kemudahan dalam menggunakan bilangan 2) Efisiensi dalam berbahasa

3) Kecepatan dalam pengamatan 4) Kemudahan dalam mengingat

5) Kemudahan dalam memahami hubungan 6) Imajinasi

(4)

d. Perbedaan dalam Kepribadian

Perbedaan individual yang kedua dari siswa yang perlu dipahami guru adalah perbedaan dalam kepribadian. Kepribadian berasal dari bahasa inggris personality. Personality berasal dari persona bahasa Yunani yang artinya topeng. Konon istilah persona ini banyak dipakai para pemain sandiwara (teater) yang memakai topeng dalam memerankan suatu tokoh dalam cerita. Hal ini mengandung arti bahwa kepribadian itu adalah perilaku yang ditampilkan oleh seseorang dalam situasi tertentu. Sekiranya situasi berubah maka kepribadian akan berubah pula (Sumantri dan Nana, 2007). Sebagai contoh, seorang siswa di kelas berperan sebagai siswa, begitu sampai dijalanan ia akan beperan sebagai jagoan tawuran, yang menyerang lawan tanpa balas kasihan. Begitu sampai dirumah ia akan berperan sebagai anak “mami”. Kepribadian ditampilkan secara khas oleh individu, tidak ada individu yang memiliki cara yang sama dalam melakukan penyesuaian terhadap lingkungan.

e. Perbedaan Jenis-Jenis Kebutuhan Pada Anak Usia Sekolah Menengah

Setiap manusia melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan (needs) hidupnya. Murray (dalam Sumantri dan Nana, 2007) mengelompokkan kebutuhan menjadi 2 kelompok besar yaitu Viscerogenic dan Psychogenic. Kebutuhan Viscerogenic adalah kebutuhan secara fisiologis, seperti makan, minum dan bernafas yang berorientasi pada kebuhuhan untuk mempertahankan hidup. Sedangkan kebutuhan Psychogenic adalah kebutuhan sosial atau social motives. Kemudian kebutuhan Psycogenic dibagi menjadi 20 kebutuhan, yaitu:

1) Abasement Needs (n Aba), yaitu kebutuhan untuk tidak berdaya, merendah apabila berbuat keliru.

2) Need for Achievement (n Ach), adalah kebutuhan berprestasi.

3) Need for Affiliation (n Aff), adalah kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, seperti teman sebaya.

4) Need for Aggretion (n Agg), yaitu kebutuhan untuk melakukan tindakan kekerasan, menyerang pandangan yang berbeda dengan dirinya.

5) Autonomy Needs (n Aut), yaitu kebutuhan bertindak secara mandiri.

6) Counteraction, yaitu kebutuhan untuk mencari bentuk yang berbeda dari yang telah mapan, seperti sebagai oposisi.

(5)

8) Deference Needs (n Def), adalah kebutuhan untuk meniru orang lain, hormat kepada orang lain.

9) Need for Dominance (n Dom), kebutuhan untuk menguasai lingkungan manusia, membantah pendapat orang lain.

10)Exhibilition (n Exh), kebutuhan untuk memamerkan diri, menarik perhatian orang lain.

11)Harmavoidance, yaitu kebutuhan untuk menghindari ketidaknyamanan. 12)Infavoidance, yaitu kebutuhan untuk menghindari kegagalan.

13)Nurturance (n Nur),yaitu kebutuhan untuk membantu orang lain. 14)Order, adalah kebutuhan untuk melakukan sesuatu dengan teratur. 15)Play, yaitu kebutuhan untuk bermain.

16)Rejection, yaitu kebutuhan untuk menolak orang lain.

17)Sentience, yaitu kebutuhan untuk mencari dan menikmati sesuatu yang sensual. 18)Sex, yaitu kebutuhan untuk membangun hubungan yang bersifat erotis.

19)Succorance (suc), adalah kebutuhan untuk mencari bantuan orang lain.

20)Understanding, adalah kebutuhan untuk menganalisis dan mencari jawaban sementara (hipotesis).

Pengertian kepribadian menurut Allport (dalam Suryabrata, 1988) adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kebutuhan sosial menurut Murray (dalam Suryabrata, 1988) terdiri atas 20 jenis, sedangkan yang paling dominan ada 7 yaitu:

a) Need For Affiliantion b) Need For Aggression c) Autonomy Needs d) Needs For Dominance e) Exhibition

f) Sex

B. Pembahasan

(6)

Adapun faktor yang mempengaruhi perbedaan individu siswa sekolah menengah adalah faktor keturunan dan lingkungan. Kedua faktor tersebut memiliki pengaruh yang sama-sama kuat. Faktor keturunan dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik yang dibawa oleh orang tua dan karakteristik itu yang membedakan individu satu dengan lainnya. Sedangkan faktor lingkungan membawa perbedaan sifat di antara individu melalui pengaruh sosial ekonomi, budaya, pola asuh orang tua, urutan kelahiran, dan perceraian oran tua.

(7)

sebagainya. Pada masa remajalah umumnya remaja biasa menggunakan bahasa prokem yang hanya dipahami oleh kelompoknya sendiri, serta kebutuhan untuk membangun hubungan yang bersifat erotis. Tanpa pengawasan yang terarah remaja sering terjerumus ke dalam perilaku seks bebas. Berdasarkan perbedaan jenis-jenis kebutuhan yang paling menonjol tersebut maka seorang guru semestinya peka terhadap kebutuhan siswanya agar proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan baik.

C. Implikasi Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam menerima materi yang diajarkan oleh seorang guru. Guru hendaknya memberikan perhatian khusus terhadap siswa-siswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah dengan berusaha menemukan dan mengatasi kesulitan belajar siswa dengan mendiagnosis kesulitan belajar siswa tersebut. Jika tingkat kesulitan belajarnya sangat sulit diidentifikasi maka tidak ada salahnya seorang guru meminta bantuan guru lain atau guru yang berkompeten, dalam hal ini biasanya guru bimbingan dan konseling.

(8)

dari layanan bimbingan dan konseling diperlukan. Bantuan yang diberikan tergantung pada masalah yang dihadapi, baik dalam jenisnya, sifatnya, maupun bentuknya. Pendekaan yang dilakukan dapat berbentuk layanan individual ataupun kelompok. Bimbingan dan konseling dapat berfungsi pengembangan artinya, layanan yang diberikan dapat membantu para siswa dalam mengembangkan keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan mantap. Dalam fungsi ini hal-hal yang sudah dipandang bersifat positif dijaga agar tetap baik dan dimantapkan. Dengan demikian dapat diharapkan siswa dapat berkembang secara optimal.

Tetapi hal ini tidaklah mudah, kesulitan-kesulitan yang paling mudah ditemukan dalam lingkungan sekitar kita misalnya; terbatasnya waktu yang disediakan oleh sekolah dalam suatu pertemuan konseling akan membuat guru BK tidak maksimal dalam menemukan dan melayani siswa sesuai dengan perbedaan setiap individu walaupun hal ini sudah direncanakan dalam program BK yang akan atau sedang dilaksanakan.

D. Daftar Pustaka

Handayani. 2011. Perbedaan individual. Jurnal psikologi pendidian. Volume 8. Jakarta

Maruzy, Amir. 2010. Karakteristik dan Perbedaan Individu. [Online]. Tersedia: http://edukasi.

kompasiana.com/2010/09/01/karakteristik-dan-perbedaan-individu-245587.html, diakses

pada 30 April 2015.

Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas terbuka.

Suryabrata, Sumadi. 1988. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Peminjaman koleksi buku di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar berdasarkan penelitian yang dilakukan jika ditinjau dari segi peminjaman masih

Selain itu, perusahaan pernah mengalami beberapa kejadian yang memberikan kerugian bagi perusahaan yakni pengembalian produk dari customer dalam jumlah yang besar

Tenaga yang digunakan untuk memutar generator berasal dari energi panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara pada ruang bakar (combustor).. Energi panas dari pembakaran

Update call ticket dan klik tombol save changes Tampilan detail call ticket setelah diupdate 1 2.2.2 Halaman detail call ticket Klik tombol save changes tanpa mengupdate

Dalam kasus di atas, mediator telah menjalankan perannya untuk membantu para pihak dalam menghadapi situasi dan kenyataan yang dihadapi. Tanggapan serupa juga

Secara singkat, penyusunan Renstra berdasarkan perencanaan berbasis hak meliputi beberap point yang termasuk: di mana kita sekarang, bagaimana kita mencapainya, apakah hambatan

Böylelikle, bir kazı alanında ortaya çıkan mimari kalıntılar, araç-gereçler, evcilleştiril­ miş ya da yabanıl hayvan ve bitki kalıntıları, giysi parça­ lan,

Hasil Berdasarkan gambaran klinis dan hasil laboratorium pasien leptospirosis dalam penelitian ini (n=61), 36 pasien (59,01%) didiagnosis sebagai leptospirosis ringan dan