Bila digambarkan maka besarnya biaya tetap total pada contoh diatas akan berada pada relevan range yang berbeda.
B i a ya T e ta p T ot a l
Akt i vi t a s
R R I R R II R R III
Gambar 10.1 Biaya Tetap Total
2. Biaya Variael (Variabel Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan aktivitas. Secara total biaya ini proposional dengan aktivitas, tetapi persatuan jumlahya tetap berapapun tingkat aktivitasnya. Semakin besar aktivitasnya maka biaya total akan semakin besar pula, sebaliknya semakin kecil aktivitasnya maka besarnya biaya total akan semakin rendah dengan perusahaan yang sama. Sebagai gambaran tentang biaya variabel misalnya pada waktu perusahaan memproduksi 1.000 unit, biaya bahan pembantu yang dikeluarkan sebesar Rp 500.000,00, kemudian pada saat bila biaya tetap secara total akan sama besarnya (asalkan dalam relevan range tertentu), tetapi biaya tetap per satuan akan semakin kecil, sebaliknya semakin kecil aktivitasnya maka biaya tetap persatuan akan semakin besar. Bila digambarkan biaya tetap persatuan akan sebagai berikut :
Biaya tetap per satuan
Biaya Tetap Per Unit
Termasuk dalam biaya yang sifatnya tetap misalnya biaya depresiasi (gedung, mesin, kendaraan, dan lain-lain), gaji pegawai bila perusahaan memproduksi 2.000 unit besarnya biaya bahan pembantu sebesar Rp 1.000.000,00 dan pada produksi sebesar 3.000 unit besarnya biaya bahan pembantu sebesar Rp 1.500.000,00. Bila digambarkan biaya variabel total pada berbagai tingkatan adalah :
1. 500. 000 1. 000. 000 500. 000
Akti vi tas 1. 000 2. 000 3. 000
Dalam contoh diatas pada berbagai aktivitas besarnya biaya variabel per unit sebesar Rp 5.000,00 dan bila digambarkan akan nampak seperti berikut:
500 Biaya Variabel/unit
Akti vi tas 1. 000 2. 000 3. 000
Gambar 10.4
Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlahnya berubah tetapi tidak proporsional dengan perubaan aktivitas. Dengan kata lain di dalam biaya tersebut terdapat unsur biaya yang sifatnya tetap dan unsure biaya yang sifatnya variabel. Biaya yang sifatnya tetap akan sama jumlahnya dan biaya yang sifatnya variabel akan meningkat jumlahnya apabila terjadi peningkatan aktivitas. Jadi secara keseluruhan biaya ini akan meningkat apabila terjadi peningkatan aktivitas dan jumlahnya akan turun bila terjadi penurunan aktivitas, namun perubahan biaya tidak seimbang dengan perubahan aktivitasnya.
Biaya tersebut bila digambarakan akan nampak sebagai berikut :
Biaya Biaya Total
Biaya Variabel
Biaya Tetap
Aktivitas
Gambar 10.5 Biaya Semivariabel
Biaya yang bersifat semivariabel misalnya biaya overhead pabrik (BOP), sebagai contoh pada bulan Januari menghasilkan 2.000 unit dengan biaya overhead pabrik sebesar Rp 4.000.000,00. Pada bulan Februari perusahaan meningkatkan produksinya menjadi 3.000 unit, sedangkan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan sebesar Rp5.000.000,00. Disini terlihat kenaikan produksi sebesar 50% (dari 2.000 unit menjadi 3.000 unit) diikuti dengan kenaikan biaya kurang dari 50% yakni hanya 25% (dari Rp4.000.000,00 menjadi Rp5.000.000,00).
Y = a + bX
Y : Total Biaya
a : Biaya variabel per unit X : Besarnya aktivitas
4. Metode Perkiraan Langsung
Pada metode-metode sebelumnya telah dibahas mengenai cara-cara memperkirakan besarnya unsure biaya tetap dan biaya variabel dari suatu biaya semivariabel. Dalam metode-metode tersebut masing-masing unsur biaya diperkirakan dengan menggunakan dasar data historis dengan formula-formula tertentu.
Dalam metode perkiraan langsung masing-masing unsur biaya diperkirakan langsung tanpa melihat data historis yang ada, karena pada umumnya metode ini digunakan pada perusahaan yang belum memiliki data. Karena perkiraan besarnya biaya tetap dan biaya variabel dilakukan secara langsung, maka cara tersebut sangat subjektif.
D. BENTUK ANGGARAN VARIABEL
Anggaran variabel yang disusun untuk periode yang akan datang dapat disajikan dalam beberapa bentuk, yaitu anggaran variabel dalam bentuk formula, bentuk tabel dan bentuk grafik. Dalam setiap anggaran yang disajikan akan menunjukkan bagian atau departemen mana yang menyusun anggaran variabel tersebut dan dasar aktivitas apa yang digunakan. Bagian produksi menyusun anggaran variabel dengan dasar aktivitas unit produksi, baian pemasaran menyusun anggaran variabel dengan dasar aktivitas unit produksi, bagian pemasaran menyusun anggaran variabel dengan dasar aktivitas unit penjualan, bagian penyediaan tenaga listrik menyusun anggaran variabel dengan dasar aktivitas KWH, bagian pemeliharaan menyusun anggaran variabel atas dasar aktivitas JKL dan lain sebagainya. Selain dasar aktivitas yang digunakan, penyususnan anggaran variabel harus didasarkan pada relevan range tertentu.
Anggaran variabel dalam bentuk formula merupakan anggaran variabel yang menunjukkan unsure biaya tetap dan unsure biaya variabel pada setiap biaya yang direncanakan.
2. Bentuk Tabel
Anggaran variabel dalam bentuk tabel merupakan anggaran yang menyajikan anggaran biaya pada berbagai tingkat aktivitas pada relevant range tertentu. Berbeda dengan bentuk formula, dalam bentuk tabel setiap biaya disajikan secara total, tanpa menunjukkan unsur biaya tetap dan biaya variabelnya.
3. Bentuk Grafik
Dalam bentuk grafik anggaran variabel akan disajikan dalam grafik dua sumbu, sumbu vertical dan horizontal. Sumbu vertical menunjukkan biaya dan sumbu horizontal menunjukkan aktivitas. Dari bentuk formula dan tabel telah diketahui biaya tetap per tahun sebesar Rp 7.000.000,00 dan biaya produksi total pada tingkat produksi 5.000 unit sebesar Rp 57.500.000,00 tingkat produksi 5.200 unit sebesar Rp 59.500.000,00 dan seterusnya.
1
SOAL DAN PENYELESAIAN ANGGARAN VARIABEL
Soal 1 :
Biaya pemeliharaan yang telah dikeluarkan selama semester 1 tahun 2001 sebagai berikut :
Tabel 10.6
Biaya Pemeliharaan Tahun 2001
Bulan Produksi (Unit) Biaya Pemeliharaan (Rp)
Januari 1.000 1.000.000
Februari 1.500 1.350.000
April 1.650 1.600.000
Mei 1.550 1.425.000
Juni 2.000 1.900.000
Diminta :
1) Menentukan berapa unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya
pemeliharaan tersebut dengan metode titik tertinggi dan terendah.
2) Berapa biaya pemeliharaan semester I tahun 2002 bila anggaran produksi
sebesar 6.000 unit.
Jawab
1). Menentukan besarnya unsur biaya tetap dan biaya variabel dari sebuah biaya semivariabel
Biaya variabel per unit = Biaya pada produksi tertinggi Biaya pada produksi terendah Produksi tertinggi-produksi terendah
= 1.900.000 – 1.000.000 = 900 2.000-1.000
Besarnya biaya tetap ditentukan sebagai berikut :
Biaya pemeliharaan pada produksi 1.000 unit = Rp 1.000.000,00 Biaya variabel = 1.000 x 900 = Rp 900.000,00 Biaya tetap = Rp 100.000,00 Atau
Biaya pemeliharaan pada produksi 2.000 unit = Rp 1.900.000,00 Biaya variabel = 2.000 x 900 = Rp 1.800.000,00 Biaya tetap = Rp 100.000,00
Sehingga formula biaya pemeliharaan terebut adalah : Y = 100.000 + 900.000X
Y = 100.000 + 900 (6.000) = Rp 5.500.000,00
Soal 2 :
Biaya produksi pada bulan Juli 2001 sebesar Rp 2.500.000,00 pada waktu itu produksi mencapai 1.000 unit. Karena suatu hal pada bulan Agustus 2001 perusahaan tidak berproduksi, tetapi tetap ada pengeluaran sebesar Rp
Realisasi produksi tahun 2.000 sebesar 1.000 unit. Bila anggaran produksi tahun 2001 sebesar 1.200 unit, berapa besarnya biaya overhead pabrik tahun 2001 (anggaran variabel bagian produksi disusun pada relevant range 1.000 – 2.000 unit)
Jawab :
1. Biaya Depresiasi
Biaya depresiasi merupakan biaya tetap, sebesar Rp 6.000.000,00 per tahun. Formula : Y = 6.000.000
2. Biaya Bahan Penolong
Biaya bahan penolong/unit = Rp 1.000.000,00 = Rp 1.000,00 1.000 unit
Formula Y = 1.000 X 3. Biaya Gaji
Biaya gaji sebesar Rp 4.000.000,00 /tahun, formula Y = 4.000.000
4. Biaya Pemeliharaan
Biaya Pemeliharaan merupakan biaya semivariabel
Biaya Tetap = 40% x Rp 1.500.000,00 = Rp 600.000,00 per tahun Biaya Variabel = 60% x Rp 1.500.000,00 = Rp 900.000,00
Biaya variabel per unit = Rp900.000,00 = Rp 900,00 1.000 unit
Formula : Y = 600.000 + 900X
5. Biaya Lain-lain
Biaya Lain-lain merupakan biaya semivariabel
Biaya variabel = 70% x Rp2.500.000,00 = Rp 1.750.000,00 Biaya variabel per unit = Rp 1.750.000 = Rp 1.750,00 1.000 unit
Besarnya biaya overhead pabrik (BOP pada tahun 2001 bila produksi sebesar 1.200 unit :
- Depresiasi : Y = 6.000.000 = 6.000.000
- Bahan Penolong : Y = 1.000 (1200) =1.200.000
- Gaji : Y = 4.000.000 =4.000.000
- Biaya Pemeliharaan: Y = 600.000 + 900 (1.200) = 1.680.000
- Biaya Lain-Lain : Y = 750.000 + 1.750 (1200) = 2.850.000