• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASALAH SOSIAL DALAM KASUS KEMISKINAN Ol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MASALAH SOSIAL DALAM KASUS KEMISKINAN Ol"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MASALAH SOSIAL DALAM KASUS

KEMISKINAN

Oleh:

DITA YUSIFA

D0311024

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat yang meliputi gejala-gejala sosial,struktur sosial dan perubahan sosial. Sosiologi menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial dalam lapisan masyarakat, lembaga masyarakat, proses sosial, perubahan sosial dan kebudayaan serta perwujudannya.Gejala-gejala tersebut ada yang tidak berlangsung normal sebagaimana yang dikehendaki masyarakat dan merupakan gejala-gejala abnormal atau gejala-gejala patologis, hal ini disebabkan adanya unsur-unsur masyarakat yang tidak berfungsi sebagai mana mestinya yang menyebabkan kekecewaan dan penderitaan.Gejala-gejala abnormal tersebut dapat dinamakan sebagai masalah-masalah sosial.salah satu contoh masalah sosial masyarakat adalah kemiskinan.

Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisik dalam kelompok tersebut.Kemiskinan sebagai suatu fenomena sosial yang tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang tetapi juga terjadi di negara-negara yang sudah mempunyai kemapanan di bidang ekonomi.

(3)

B.Rumusan masalah

1. Mengapa masalah sosial dapat menimbulkan gejala-gejala normal dan abnormal ?

2. Mengapa kemiskinan dapat disebut sebagai fenomena sosial ? 3. Apa saja penyebab kemiskinan ?

4. Bagaimana cara menanggulangi kemiskinan ?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengenai masalah sosial terhadap kasus kemiskinan antara lain:

1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan di lingkungannya.

2. Mengungkapkan permasalahan kemiskinan yang di alami masyarakat dan cara menanggulanginya.

3. Meningkatkan rasa tenggang rasa, sosialisasi terhadap sesama, dan menurunkan kesenjangan sosial.

D.Manfaat Penelitian

A. bagi penulis

1. Memperdalam wawasan dan pengetahuan mengenai ilmu pengetahuan sosiologi.

2. Menambah ilmu pengetahuan penulis terhadap sosiologi terutama mengenai masalah sosial dalam masyarakat.

3. Mengetahui perkembangan dan kemajuan keadaan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat.

B.bagi pembaca

1. Menambah pengalaman pembaca untuk memperdalam ilmu pengetahuan sosiologi.

2. Menambah wawasan pembaca terhadap sosiologi mengenai masalah sosial.

3. Mengetahui perkembangan sosiologi di dalam masyarakat.

(4)

http://forum.detik.com

(5)

BAB 2

LANDASAN TEORI

A.

Pengertian Masalah Sosial

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.

2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.

3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.

4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

B.Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah kemanusiaan yang telah lama diperbincangkan karena berkaitan d Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu

ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

(6)

seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

engan tingkat kesejahteraan masyarakat dan upaya penanganannya. Dalam Panduan Keluarga Sejahtera (1996: 10) kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf kehidupan yang dimiliki dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam Panduan IDT (1993: 26) bahwa kemiskinan adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh si miskin, melainkan karena tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya. Mengamati secara mendalam tentang kemiskinan dan penyebabnya akan muncul berbagai tipologi dan dimensi kemiskinan karena kemiskinan itu sendiri multikompleks, dinamis, dan berkaitan dengan ruang, waktu serta tempat dimana kemiskinan dilihat dari berbagai sudut pandang.

Kemiskinan dibagi dalam dua kriteria yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif :

1. Kemiskinan absolut

Kemiskinan absolut adalah kemiskinan yang diukur dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

2. kemiskinan relatif kekurangan ketrampilan, aset, dan stamina (Aisyah, 2001: 151).

Penyebab kemiskinan menurut Kuncoro (2000: 107) sebagai berikut:

1. Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang, penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya rendah.

2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah.

(7)

Logika berpikir yang dikemukakan Nurkse yang dikutip Kuncoro (2000: 7) yang mengemukakan bahwa negara miskin itu miskin karena dia miskin (a poor country is poorbecause it is poor)

Lingkaran Setan Kemiskinan (The Vicious Circle of Poverty ),Menurut Bayo (1996: 18) yang mengutip pendapat Chambers bahwa ada lima “ketidakberuntungan” yang melingkari orang atau keluarga miskin yaitu sebagai berikut:

1. Kemiskinan (poverty)

2. Masalah kerentanan (vulnerability). 3. Masalah ketidakberdayaan.

4. Lemahnya ketahanan fisik 5. Masalah keterisolasian.

Masalah keberlanjutan pemanfaatan program IDT di desa Kopen kecamatan Teras kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut:

Faktor yang mempengaruhi keberlanjutan pemanfaatan dana IDT yang meliputi empat faktor atau variabel sebagai berikut:

a. Pemanfaatan dana IDT;

Dalam pelaksanaan program IDT terdapat beberapa prinsip yang saling berkaitan untuk menjelaskan konsep pemanfaatan dana bergulir IDT. Beberapa prinsip itu antara lain sebagai berikut:

1) Prinsip Dana Bergulir

Dana yang disalurkan pemerintah kepada masyarakat melalui program IDT sesuai dengan Inpres No.5 tahun 1993 merupakan bantuan khusus bagi masyarakat miskin yang berupa modal kerja sebagai hibah bergulir

(Revolving Grant) dengan bimbingan teknis pemerintah untuk pembinaan, penyuluhan dan motivasi.

2)Prinsip Keberlanjutan Pemanfaatan Dana IDT

Penanggulangan kemiskinan secara terencana dan terkoordinir telah diupayakan pemerintah untuk dilaksanakan melalui prinsip-prinsip pokok Menurut Suprapto (1999: 23) ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kemacetan dana yaitu sebagai berikut:

(8)

2. lembaga yang akan diserahi untuk mengelola dana yang akan berputar harus betul-betul sudah siap karena lembaga ini yang nantinya akan memantau pemanfaatannya dan mengatur penyebarannya pada pemakai berikutnya.

3. perlu diciptakannya mekanisme kontrol dari masyarakat itu sendiri melalui penyebarluasan penggunaan dana berputar kepada masyarakat.

2. Konsep Jenis Usaha

Jenis usaha ekonomi merupakan kegiatan produksi barang atau jasa yang memberikan hasil atau keuntungan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota pokmas dan keluarganya. Bersumber pada Panduan IDT (1993: 24) jenis usaha yang dapat dibiayai dengan dana program IDT adalah jenis usaha yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Cepat menghasilkan, jarak waktu antara pengeluaran yang harus dilakukan dengan penerimaan hasil kegiatan tidak terlalu lama; b. Mendayagunakan potensi yang ada dan dimiliki oleh desa;

c. Menghasilkan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar atau dipasarkan sehingga memberikan nilai tambah;

3. Konsep Besar Dana Diterima

Berdasarkan Inpres no. 5 tahun 1993 tanggal 27 Desember 1993 tentang Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan, program IDT merupakan bagian dari gerakan nasional penanggulangan kemiskinan dengan menyediakan bantuan khusus berupa modal kerja bagi kelompok penduduk miskin yang digunakan untuk kegiatan usaha yang pemanfaatannya dapat dirasakan terutama pemenuhan kebutuhan mendasar keluarga miskin.

4. Partisipasi Anggota Kelompok

Pelaksanaan program IDT sesuai dengan panduan IDT bersifat terbuka dan berkesinambungan melalui pendekatan sebagai berikut:

a. Keterpaduan yaitu mengarahkan kegiatan pembangunan secara lintas sektoral dan lintas daerah serta meletakkan upaya penanggulangan kemiskinan sebagai bagian dari proses pembangunan yangmenyeluruh dan terpadu.

b. Kegotongroyongan yaitu menumbuhkan rasa kebersamaan, yang lebih kuat membantu yang lemah sehingga menciptakan kesejahteraan bersama.

c. Keswadayaan yaitu menitikberatkan pada usaha yang berdasarkan kemandirian.

(9)

e. Terdesentralisasi yaitu menurunkan wewenang pembuatan keputusan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kepada aparat pemerintah yang terdekat dengan penduduk miskin.

(10)

BAB III

PEMBAHASAN

A.Respon masyarakat terhadap masalah sosial

Masalah sosial terutama masalah kemiskinan, pemerintah atau masyarakat bisa mengendalikan atau menyelesaikan masalah tersebut dengan cara kebersamaan atau kekeluargaan dengan diadakannya program perdagangan di pasar modern atau tradisional dengan berbagai macam bentuk, agar masyarakat terpacu untuk bisa

mengembangkan kreasi mereka masing-masing. Sehingga masyarakat bisa menghasilkan pendapatan dan mengurangi jumlah kemiskinan di Indonesia.

Tindakan bersama yang diharapkan berdampak pada kondisi kehidupan yang lebih baik. Secara umum dapat dikatakan, bahwa masyarakat yang dapat mengelola dan mengatasi masalah sosial, memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi di bandingkan

masyarakat yang lain.

Penanganan masalah sosial oleh masyarakat itu sendiri dalam berbagai hal saling mengisi dan saling melengkapi , dengan tindakan penanganan yang dilakukan oleh institusi pemerintah (Negara). Menempatkan usaha pelayanan sosial yang merupakan salah satu implementasi dari kebijakan social oleh negara tersebut akan melibatkan interkasi atau hubungan timbal balik.

B. . Penanganan Masalah Sosial Terhadap Kemiskinan

Pemerintah Daerah memiliki keleluasaan lebih banyak untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga pembangunan bisa mengarah pada pengelolaan secara bottom up. Dengan demikian Pemerintah daerah bukan lagi sekedar operator pembangunan, tetapi juga sebagai entrepreneur, koordinator, fasilitator dan stimulator.

Dengan pengelolaan yang bottom up akan menciptakan suatu pembangunan yang kreatif yaitu pembangunan yang mampu memberikan ciri khas daerahnya sendiri sehingga daerah tersebut nantinya akan memiliki keunggulan yang kompetitif.

(11)

meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menunjang impelementasi program pembangunan,tersebut.

Kewenangan pengambil keputusan dan tanggung jawab penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan kepada masyarakat sepenuhnya ada pada pemerintah daerah dan legislatifnya termasuk dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan. Salah satunya adalah penyelenggaraan pelayanan bagi masyarakat miskin.

Kemiskinan merupakan permasalahan yang harus segera tuntas karena keadaan miskin membuat masyarakat menjadi lemah dan tidak bermartabat.

Pemerintah baik pusat maupun daerah telah berupaya dalam melaksanakan berbagai kebijakan dan program-program penanggulangan kemiskinan namun masih jauh

panggang daripada api. Kebijakan dan program yang dilaksanakan belum menampakkan hasil yang optimal.

Masih terjadi kesenjangan antara rencana dengan pencapaian tujuan karena kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan lebih berorientasi pada program sektoral. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi penanggulangan kemiskinan yang terpadu,

Referensi

Dokumen terkait

Chromatography fingerprint analysis ini sampel rimpang temu putih diperoleh dari tiga daerah berbeda, untuk mengetahui adanya kesamaan (similarity) karakteristik

applicating the strategy of cyber branding of Indonesia’s tourism brand “Wonderful Indonesia” especially th e 10 priority destination through the

Pembiayaan musyarakah dilakukan antara nasabah dan Bank Muamalat dalam suatu usaha dimana masing-masing pihak berdasarkan kesepakatan memberikan kontribusi sesuai kebutuhan

untuk menghindari kebocoran apabila kemasan berisi beras tersebut jatuh atau terbanting, karena seringkali proses pengangkutan beras tidak dilakukan dengan hati-hati. Perusahaan

Karena proses pembelajaran akan lebih bermakna jika dilakukan secara pribadi dan sosial, maka dukungan lingkungan sangat diperlukan bagi para siswa seperti adanya belajar

Dalam penelitian ini bahan hukum primer diperoleh melalui Undang-undang Dasar 1945 Pasca amandemen, khususnya pasal 27 yang mengatur tentang hak setiap warga Negara untuk

YB TUAN WONG LING BIU [SARIKEI] minta WIENTERI KESEJAHTERAAN BANDAR, PERUMAHAN DAN KERAJAAN TEMPATAN menyatakan apakah lanakah-langkah yana telah diambil oleh Keraiaan

Indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja tahun 2016 telah dapat dicapai atau belum, sebagian besar