UJI ANALISIS KUALITATIF PROTEIN UJI ANALISIS KUALITATIF PROTEIN
KIKI ZAKI LAZUARDI KIKI ZAKI LAZUARDI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GARUT UNIVERSITAS GARUT GARUT GARUT 2017 2017 ABSTRAK ABSTRAK Pro
Proteitein n memeruprupakakan an makmakromromoleolekul kul pepentnting ing yanyang g utautama ma papada da sesel l hewhewan an atatauau manu
manusia. sia. PemPembagibagian an tingtingkat kat orgaorganisanisasi si strustruktur ktur proprotein tein ada ada empempat at kelakelas s yaknyakni i st
strurututur r prprimimerer, , ststruruktktur ur sesekukundnderer, , ststruruktktur ur tetertrtieier r dadan n ststruruktktur ur kukuararteternrnerer.. Pengen
Pengendapan dapat terjadi karena dapan dapat terjadi karena saat ammonium sulfat ditambalkan pada saat ammonium sulfat ditambalkan pada larutanlarutan protein,
protein, ion-ion ion-ion garam garam ammoniuam ammoniuam menarik menarik molekul molekul air air menjauh menjauh dari dari protein. protein. Uji Uji Pe
Pengngenendadapapan n OlOleh eh GaGararam m AnAnororgaganinik. k. UjUji i KoKogugulalasi si PPenenggggumumpapalalan!n!. . PaPadada per"obaa
per"obaan n ini ini digunakadigunakan n #$ #$ %% !& !& 'O'O%%. . (ik(ika a prproteotein in ditditamambahbahkakan n #$ #$ !& % !% & 'O'O%% akanakan terb
terbentuentuk endapk endapan putihan putih. Uji . Uji )illo)illon n yanyang dilakukg dilakukan terhaan terhadap endadap endapan yang pan yang terbentuk menunjukkan
terbentuk menunjukkan hasil hasil positif positif dengan terbentuknya dengan terbentuknya warna warna kuning, kuning, yang yang membuktika
membuktikan bahwa n bahwa endapan endapan tersebutersebut t mengandmengandung protein. ung protein. Uji Uji biuret biuret adalahadalah salah satu "ara pengujian yang memberikan hasil positif pada senyawa-senyawa salah satu "ara pengujian yang memberikan hasil positif pada senyawa-senyawa yan
yang g memimemiliki liki ikataikatan n peppeptidatida. . Pada uji Pada uji koagkoagulasulasi, i, endendapaapan n albualbumin min yang terjadi yang terjadi se
seteltelah ah pepenamnambahbahan an asasam am aseasetatat, t, bilbila a dirdireaeaksiksikakan n dedengngan an pepereareaksi ksi milmillonlon mem
membeberikrikan an hahasil sil popositsitif if terterhahadadap p reareagegen n milmillolon n dedengngan an beberubrubahahnynya a wawarnarna endapan menjadi oranye ke"oklatan.
endapan menjadi oranye ke"oklatan. Kata kunci :
Kata kunci : Protein, Uji pengendapan oleh garam anorganik, Uji kogulasi Protein, Uji pengendapan oleh garam anorganik, Uji kogulasi
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
P
Prrootteeiin n mmeerruuppaakkaann mak
makromromoleolekul kul pepentinting ng yayang ng utautamama pada sel hewan atau manusia. Protein pada sel hewan atau manusia. Protein berasal dari kata protos atau proteos berasal dari kata protos atau proteos ya
yang ng beberarartrti i pepertrtamama a atatau au ututamama.a. Prot
Protein ein daladalam m sel sel berfberfungungsi si sebasebagaigai za
zat t utautama ma dadalam lam pepembembentuntukakan n dadann pert
pertumbumbuhauhan, n, jugjuga a dapdapat at digudigunakanakann se
sebabagagai i susumbmber er enenerergy gy jijika ka tutububuhh keku
kekurangrangan an karbkarbohidohidrat rat dan dan lemalemak.k. Me
Melalalului i hihidrdrololisisis is ololeh eh asasam am atatauau en
enzimzim, , prproteotein in akakan an menmenghghasiasilkalkann asam amino.
asam amino. Pro
Proteitein n adadalaalah h makmakromromoleolekukull yang tersusun dari bahan dasar asam yang tersusun dari bahan dasar asam amin
amino. o. AsAsam am aminamino o yang yang menymenyusunusun
p
prorotteein in aadda a 220 0 mmaacacamm. . PProrotteeinin terd
terdapaapat t daladalam m sistsistem em hidhidup up semusemuaa org
organanismisme e babaik ik yayang ng beberadrada a papadada tin
tingkgkat at renrendadah h maumaupupun n orgorganianismesme ti
tingngkakat t titingnggigi. . PrPrototeiein n memempmpununyayaii fungsi utama yang kompleks di dalam fungsi utama yang kompleks di dalam semua proses biologi.
semua proses biologi. P
Proroteteiin n bbeerfrfuunnggsi si sesebbagagaaii kata
katalisalisatortor, , sebasebagai gai penpengangangkut gkut dandan p
peenynyiimpmpan an momolleekukul l llaiain n seseppeertrtii oksigen, mendukung secara mekanis oksigen, mendukung secara mekanis sis
sistem tem kekekebkebalaalan n imimununitaitas! s! tutububuh,h, me
mengnghahasisilklkan an pepergrgererakakan an tutububuh,h, sebagai transmitor gerakan syaraf dan sebagai transmitor gerakan syaraf dan me
mengngenendadalilikakan n pertpertumumbubuhahan n dadann pe
perkerkembambangnganan. . AAnanalislisa a eleelemenmenteter r protein menghasilkan unsur"unsur #, protein menghasilkan unsur"unsur #, $
'isamping itu beberapa protein juga mengandung unsur"unsur lain, terutama P, (e, )i dan #u &oerodikoesoemo * $ari+ --!.
Peran dan akti/itas protein dalam proses biologis antara lain sebagai katalis enzimatik, bahwa hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalis oleh makromolekul yang disebut enzim yang merupakan satu jenis protein. &ebagian reaksi seperti hidrasi karbondioksida bersifat sederhana, sedangkan reaksi lainnya seperti replikasi kromosom sangat rumit &taryer+ --!. 1nzim mempunyai daya katalitik yang besar, umumya mingkatkan kecepatan reaksi sampai jutaan kali.
Pembagian tingkat organisasi struktur protein ada empat kelas yakni strutur primer, struktur sekunder, struktur tertier dan struktur kuarterner. &edangkan klasifikasi protein dibagi berdasarkanfungsi .biologisnya, berdasarkan sifat kelarutannya dan berdasarkan gugus prostetiknya. &eperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa terdapat banyak enis protein sesuai dengan klasifikasi dan fungsinya, akan tetapi khusus dalam tulisan ini pembahasan mengenai protein hanya terbatas pada satu jenis protein saja yakni kolagen dan akan lebih jauh diuraikan pada bagian pembahasan.
Pengendapan protein merupakan tahapan yang diperlukan dalam pemurnian protein. Pengendapan protein bertujuan untuk menghilangkan komponen sel selain protein. Metode pengendapan protein yang dilakukan pada unit adalah pengendapan dengan ammonium sulfat. Amonium sulfat ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain tidak
merubah struktur protein, sangat solubel, relatif murah, muda didapatkan dan densitas kejenuhan larutannya tidak setinggi agent pengendap yang lain, misalnya potassium fosfat
Pengendapan dapat terjadi karena saat ammonium sulfat ditambalkan pada larutan protein, ion" ion garam ammoniuam menarik molekul air menjauh dari protein. $al ini disebabkan ion"ion pada garam ammonium sullat memiliki muatan berat jenis besar dibanding protein, sehingga ketika ditambahkan dan berikatan dengan molekul air dapat memaksa molekul protein berinteraksi dan ketika penambahan ammonium sulfat dalam jumlah cukup banyak menyebabkan protein terpresipitasi. 3elarutan protein akan berkurang bila kedalamlarutan protein ditambahkan garam"garam anorganik. Pengendapan terus terjadi karena kemampuan ion garam untuk menghidrasi, sehingga terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air. 3arena garam anorganik lebih menarik air maka jumlah air yang tersedia untuk molekul protein akan berkurang. poedjiadi, --4!
Prinsip pengendapan dengan ammonium sullat berdasarkan pada kelarutan protein yang merupakan interaksi antara gugus polar dengan molekul air, interaksi ionik protein dengan garam dan daya tolak menolak protein yang bermuatan sama. 5erdasarkan fenomena ini, proses kelarutan protein terbagi dua, yaitu proses salting in dan salting out.
Analisis protein dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu secara kualitatif dan secara kuantitatif. Analisis protein secara kualitatii terdiri
atas reaksi 6antoprotein, reaksi $opicins"#ole, reaksi Millon, reaksi %itroprusida, dan reaksi &akaguchi. &edangkan analisis protein secara kuantitatif terdiri dari metode kjeldahi metode titrasi formol, metode 7owry, metode spektrofotometri /isible5iuret!, dan metode spektrofotometri 8/. Pada percobaan ini akan di gunakan alasisi kulaitatif meliputi uji pengendapan oleh garam anorganik dan uji koagulasi.
METODELOGI
1. Uji Pengendapan Oleh Garam Anorganik Bahan
5ahan yang digunakan adalah garam ammonium sulfat %$4!2&94! , susu segar, susu kedelai, putih telur, santan, larutan biuret, larutan Millon #u2:, (e!.
Alat
Praktikum ini menggunakan tabung reaksi, kertas saring, gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, corong, pengaduk dan rak tabung reaksi.
Proedur Praktikum
&ebanyak 0 ml larutan susu segar dimasukan kedalam tabung reaksi. 3emudian di masukan sendok garam ammonium sulfat bubuk!. 7alu diaduk atau di kocok dan tunggu sampai ada filtrat dan endapan. Pisahkan filtrat dan endapan menggunakan kertas saring kedalam
tabuung reaksi yang berbeda. Masukan larutan biuret keladam tabung berisi filtrate dan masukan larutan millon ke dalam tabung reaksi yang berisi endapan. Amati perubahan yang terjadi. Percobaan di ulangi menggunakan susu kedelai, putih telur dan santan.
!. Uji Kogulai "Penggumpalan# Bahan
5ahan yang digunakan adalah asam asetat #$;#99$! , susu segar, susu kedelai, putih telur, santan, larutan Millon #u2:
, (e!. Alat
Praktikum ini menggunakan tabung reaksi, kertas saring, gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, corong, pengaduk, lampu 5unsen, kaki tiga dan rak tabung reaksi.
Proedur Praktikum
&ebanyak 0 ml larutan susu segar dimasukan kedalam tabung reaksi. 3emudian di masukan tetes asam asetat #$;#99$!. 7alu diaduk atau dikocok dan panaskan dalam gelas reaksi yang sudah mendidih selama menit. Pisahkan filtrat dan endapan menggunakan kertas saring kedalam tabung reaksi yang berbeda. Masukan larutan biuret keladam tabung berisi filtrate dan masukan larutan millon ke dalam tabung reaksi yang berisi endapan. Amati perubahan yang terjadi. Percobaan di ulangi menggunakan susu kedelai, putih telur dan santan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
$ail Pengamatan
<abel . $asil Pengamatan 8ji Pengendapan 9leh =aram Anorganik
&el Pereaksi Perubahan >arna Pereakksi 3et. Awal Akhir 8ji 5iuret pada endapan 8ji Millon #u2: , (e! pada filtrate 8ji 5iuret 8ji Millon &usu
&egar %$4!2&94 Putih
Putih 3uning <erdapat endapan sedikit <erdapat endapan sedikit : " &usu
3edelai %$4!2&94 Putih
Putih 3uning <erdapat endapan sedikit <idak dan endapan : " Putih <elur %$4!2&94 Putih 3eruh Putih 3uning <erdapat endapan sedikit dan warnanya ungu pekat <idak dan endapan ::: "
&antan %$4!2&94 Putih Putih 3eruh <erdapat endapan sedikit <idak dan endapan : "
<abel 2. $asil Pengamatan 8ji 3oagolasi
&el Pereaksi
Perubahan >arna 8ji warna
3et. &ebelum
dipanaskan
&etelah dipanaskan
8ji Air 8ji Millon
&usu
&egar #$;#99$ Putih
Putih 3uning
1ndapan <idak ada endapan 8i Air + : 8ji Millon + : &usu 3edelai #$;#99$ Putih Putih 3uning
1ndapan #oklat 8i Air + : 8ji Millon +
: Putih
<elur #$;#99$ Putih 3eruh
Putih 3uning
1ndapan 1ndapan 8i Air + : :: 8ji Millon +
::: &antan #$;#99$ Putih Putih 3eruh
1ndapan 1ndapan 8i Air + : 8ji Millon +
Pem%ahaan
1. Uji pengendapan dengan garam
Pada percobaan ini digunakan %$4!2&94. ika protein ditambahkan %$4!2&94 akan terbentuk endapan putih. %$4!2&94 yang bersifat higroskopis akan menarik air yang terikat pada protein sehingga protein kehilangan air, mempunyai kelarutan terkecil dan mudah mengendap. adi peranan %$4!2&94 adalah untuk mengendapkan protein yang terkandung dalam larutan sampel, sehingga menghasilkan larutan yang positif. $al ini sesuai dengan teori bahwa salah satu sifat protein adalah mengalami koagulasi. Menurut =irindra -?!, salah satu sifat protein adalah mengoagulasi menggumpal@mengendap@mengental! . eaksi yang terjadi pada pengujian endapan+
Pada percobaan ini adalah protein gelatin * albumin! dijenuhkan dengan amonium sulfat. 'engan cara ditambahkan logam, diaduk sampai larut, ditambahkan amonium sulfat dan juga diaduk lagi sehingga tertinggal sedikit garam. Pada larutan gelatin setelah ditambahan amonium sulfat ini terjadi 2 palisan pada larutan, lapisan atas berwarna kuning dan lapisan bawah terdapat endapan putih. &edangkan pada larutan gelatin setelah ditambahkan amonium sulfat terdapat ; lapisan pada larutan, lapisan atas berwarna bening, lapisan tengah berwarna putih keruh, dan lapisan bawah terdapat endapan putih. <ujuan dilakukan percobaan ini adalah mengetahui sifat garam pada pengaruh larutan protein amonium sulfat garam anorganik!.
Gambar *. +abung sampel amonium sulfat
Pada masing"masing larutan protein tersebut gelatin * albumin! terdapat endapan putih dilapisan bawah, endapan putih itu adalah endapan garam yang tidak larut akibat ditambahkan dengan ammonium sulfat, peristiwa pemisahan protein ini disebut salting out. $al ini terjadi karena ammonium sulfat memiliki tingkat kelarutan yang lebih tinggi daripada protein. &ehingga pada saat
penambahan ammonium sulfat, ammounium sulfat akan melarut dalam air@pelarutnya dan mendesak protein keluar, kembali dalam bentuk solidnya sehingga terbentuklah protein yang terendapkan. 'an endapan putih tersebut juga di saring menggunakan kertas saring, kemudian masing" masing hasil saring dari protein tersebut albumin dilarutkan menggunakan air, dilarutkan menggunakan reagen Millon, dan difiltrat juga dengan uji biuret. Pada endapan garam yang dilarutkan dengan air yaitu semua endapan larut, karena sifat garam yang hidrofobik, jadi saat garam dilarutkan pada air, garam akan menyerap air sehingga garam mudah larut dalam air. 5ila garam netral yang ditambahkan berkonsentrasi tinggi, maka protein akan mengendap. Pengendapan terus terjadi karena kemampuan ion garam untuk mengdehidrasi, sehingga terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air. 3arena garam anorganik lebih menarik air maka jumlah air yang tersedia untuk molekul protein akan berkurang.
Pada hasil endapan gelatin * albumin! yang ditambahkan amonium sulfat dilarutkan dengan reagen millon yaitu endapan tidak larut pada reagen millon dan endapannya berwarna orange, padahal mulanya endapan tersebut berwarna putih. &edangkan pada endapan putih gelatin yang ditambahkan amonium sulfat dilarutkan dengan reagen millon terjadi reaksi pada larutan, yaitu larutan tersebut berwarna kuning dan didalamnya terdapat gelembung yang naik keatas, serta terdapat busa pula. Prinsif reagen millon itu sendiri bembentukan garam merkuri dari tirosin yang ternitrasi. <irosin merupakan asam amino yang
mempunyai molekul fenol pada gugus "nya, yang akan membentuk garam merkuri dengan pereaksi millon. 'ari hasil percobaan, diketahui bahwa protein albumin mengandung <irosin sebagai salah asam amino penyusunnya, sedangkan gelatin tidak. <irosin memiliki molekul fenol pada gugus "nya.
Pada percobaan yang dilakukan pada uji susu segar yang di reaksikan dengan garam terdapat endapan dan sedikit filtrate begitu juga pada susu kedalai terdapat endapan dan filtrate. Putih <elur Albumin! yang direksikan dengan garam, maka akan menimbulkan adanya endapan. 'an juga pada santan di reaksikan dengan garam mengahsilkan endapan tetapi tidak ada filtrate. Perbedaan kuantitas endapan yang terjadi disebabkan oleh intensitas garam yang direksikan dan jenis garamnya. &emakin banyak yang direaksikan, maka endapan yang dihasilkan akan semakin banyak. Peristiwa ini sesuai dengan metode salting in dimana metode ini dilakukan dengan menambahkan garam yang tidak jenuh atau pada konsentrasi rendah sehingga protein menjadi bermuatan dan larut dalam larutan garam. 3elarutan protein akan terus meningkat sejalan dengan penigkatan konsentrasi garam. Apabila konsentrasi garam ditingkatkan terus, maka kelarutan protein akan turun, pada konsentrasi garam yang lebih tinggi, protein akan mengendap. Pengendapan ini disebut salting out karena proses persaingan antara garam dan protein untuk mengikat air. Bon garam yang memiliki tingkat densitas lebih tinggi dibandingkan dengan protein. 3adar susu segar, susu kedelai, putih telur dan santan yang direasikan juga.mempengaruhi proses pengendapan protein
Gambar &. $asil uji millon dan biuret
8ji Millon yang dilakukan terhadap endapan yang terbentuk menunjukkan hasil positif dengan terbentuknya warna kuning, yang membuktikan bahwa endapan tersebut mengandung protein. $al ini menunjukkan bahwa penambahan garam tidak merusak protein, garam hanya menutupi permukaan protein yang aktif. 8ji 5iuret yang dilakukan terhadap filtrat memberikan hasil negatif sehingga dapat disimpulkan bahwa filtrat tersebut tidak mengandung protein. $al ini berarti protein sudah mengendap secara sempurna sehingga tidak tersisa lagi pada filtrat. 5uiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua molekul urea. Bon #u2: dari preaksi 5iuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan"ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau /iolet. eaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. &emua asam amino, atau peptida yang mengandung asam"C amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa
kompleks berwarna biru"ungu. %amun, prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning &udarmaji, --!. 8ji biuret adalah salah satu cara pengujian yang memberikan hasil positif pada senyawa"senyawa yang memiliki ikatan peptida. 9leh karena itu, uji 5iuret ini sering digunakan untuk menunjukkan adanya senyawa protein. 8ji biuret menghasilkan warna biru keunguan pada asam amino yang mengandung kompleks #u2:
, %$, dan gugus #9 dari rantai peptidanya. Albumin memiliki gugus bangun yang kompleks dan mengikat dua atau lebih asam amino esensial, sehingga terbentuk ikatan peptida. &emakin banyak ikatan peptida yang dimiliki warna ungu yang terbentuk akan semakin nyata =il/ery --?!.
!. Uji Koagulai
Pada uji koagulasi, endapan albumin yang terjadi setelah penambahan asam asetat, bila direaksikan dengan pereaksi millon memberikan hasil positif terhadap reagen millon dengan berubahnya warna endapan menjadi oranye kecoklatan. $al ini menunjukan bahwa endapan yang terbentuk benar"benar merupakan endapan protein, hanya saja telah terjadi perubahan struktur tersier ataupun kwartener, sehingga protein tersebut mengendap. Perubahan struktur tersier albumin ini tidak dapat diubah kembali ke bentuk semula, ini bisa dilihat dari tidak larutnya endapan albumin itu dalam air. Protein yang tercampur oleh senyawa logam berat akan terdenaturasi. $al ini terjadi pada albumin yang terkoagulasi setelah ditambahkan #$;#99$. &enyawa" senyawa logam tersebut akan memutuskan jembatan garam dan berikatan dengan protein membentuk
endapan logam proteinat. Protein akan terkoagulasi oleh pemanasan.
Gambar . Pemanasan tabung sampel asam asetat
<erjadinya koagulasi disebabkan karena ion $: dari #$;#99$ terikat
pada gugus negatif pada protein. 3etika ion $: dari asam asetat masuk ke dalam larutan, akan mempengaruhi keseimbangan dan pengkutuban muatan dari molekul protein. Perubahan pengkutuban ini menyebabkan rusaknya konformasi alamiah protein seperti struktur tersier dan struktur kwartener protein. usaknya konformasi alamiah protein menyebabkan terganggunya stabilitas dari larutan protein, sehingga larutan protein mengalami koagulasi.
7arutan protein albumin! didalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan asam asetat tetes dan dipanaskan, terjadi reaksi pada larutan albumin yang ditambahkan asam asetat yaitu seluruh larutan setelah dipanaskan menjadi endapan putih susu. 3emudian endapan tersebut ada yang ditambahkan dengan air ada juga yang ditambahkan dengan reagen millon. Pada endapan yang ditambahkan dengan air terjadi reaksi pada larutan yaitu terjadi 2 lapisan
pada larutan, lapisan atas berwarna keruh dan lapisan bawah terdapat endapan putih. &edangkan pada endapan yang ditambahkan reagen millon terjadi reaksi pada larutan yaitu larutan berwarna bening.
Gambar %. $asil uji millon pada uji koagulasi
eagen Millon terdiri dari merkuri dan ion merkuro dalam asam nitrat dan asam nitrit. &el protein yang mengandung asam amino ketika direaksikan dengan reagen Million akan membentuk garam merkuri dari tirosi yang ternitrasi. =aram yang terbentuk ini akan memberikan warna yang spesifik yaitu warna merah. >arna yang terbentuk tersebut mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan mengandung asam amino. #ampuran yang kemudian dipanaskan bertujuan untuk mempercepat reaksi antara reagen dengan sampel sehingga terbentuknya garam merkuri lebih cepat. Penambahan reagen tidak boleh terlalu banyak karena warna yang terbentuk pada saat pemanasan akan menghilang. Pada praktikum ini ketiga tabung tidak menunjukkan warna merah setelah larutan dipanaskan. $al ini kemungkinan disebabkan oleh peralatan yang kurang bersih.
Pada p$ ;. terjadi endapan yang paling banyak ketika sebelum dipanaskan. Pada saat dipanaskan
atau setelah dipanaskan, pada Ph ;. dan 4.D menghasilkan endapan yang paling banyak. 3etika jumlah muatan positif dan negati/e jumlahnya sama atau netral, maka protein akan mengalami koagulasi. Pada titik isoelektrik terdapat keseimbangan antara bentuk"bentuk asam amino sebagai ion amfoter, anion dan kation. <etapi sebagian besar molekul asam amino terdapat dalam bentuk ion amfoter dan hanya sedikit sekali yang terdapat dalam bentuk kation dan anion dalam jumlah yang sama. aymond, 200!
3etika jumlah muatan sama dengan nol, maka protein akan mengalami koagulasi sehingga protein akan mengendap. $al ini sering dilakukan untuk memisahkan atau menghitung kadar protein dari suatu bahan.
Putih telur tidak mengandung lemak, sehingga putih telur dapat menyatu dengan penambahan air. Menurut >inarno --! dalam putih telur tidak terkandung lemak, kolesterol, lemak trans dan karbohidrat, namun terdapat protein, potassium, kalsium fosfor dan seng. &ehingga putih telur bisa di konsumsi untuk membantu mengurangi tingkat kolesterol. Putih telur dalam masakan atau makanan sehari"hari dapat menurunkan tingkat kolesterol. Putih telur menghasilkan protein yang langsung bisa diserap oleh tubuh.
KESIMPULAN
8nsur penyusun protein adalah #,$,9,% dan &. Protein dapat larut dalam air karena keduanya sama" sama bersifat polar. Protein juga dapat larut dalam larutan asam dan basa karena protein bersifat amfoter.Protein
tidak larut dalam pelarut nonpolar.Protein dapat mengendap melalui penambahan garam"garam anorganik dengan metode sating in dan salting out.Penambahan ion"ion logam pada protein menyebabkan protein mengendap dengan membentuk garam proteinat.Pengaru parameter fisik seperti p$, suhu, dan konsentrasi sangat berpengaruh terhadap uji kualiatit protein.
Pada percobaan uji pengendapan oleh garam anorganik yang dilakukan pada uji susu segar yang di reaksikan dengan garam terdapat endapan dan sedikit filtrate begitu juga pada susu kedalai terdapat endapan dan filtrate. Putih <elur Albumin! yang direksikan dengan garam, maka akan menimbulkan adanya endapan. 'an juga pada santan di reaksikan dengan garam mengahsilkan endapan tetapi tidak ada filtrate.
Pada uji koagulasi, endapan albumin yang terjadi setelah penambahan asam asetat, bila direaksikan dengan pereaksi millon memberikan hasil positif terhadap reagen millon dengan berubahnya warna endapan menjadi oranye kecoklatan.
DAFTAR PUSTAKA
<riandita, %anda. 20D. )odul
Praktikum iokimia
+anaman.=arut+ 8ni/ersitas =arut.
3atili, &idik, Abubakar. 200-. 'truktur /an 0ungsi Protein Kolagen. (U1#A2 P32A#G4 42)U 5O2U)3 & #O. 6
Pudjiadi, Anna, --4. /asar-dasar iokimia. akarta + 8B
>irahadikusumah, Muhammad. --D. iokimia Protein, 3n7im, dan Asam #ukleat. 5andung + B<5 Malik, Maulana, dkk. Uji Kualitatif
Protein. akarta + 8ni/ersitas Bslam %egeri 8B%! &yarif $idayatullah akarta http+@@siti"khairun"
nisa.blogspot.co.id@20;@0;@lapo ran"biokimia"uji"reaksi"
protein.html diakses pada
tanggal Mei 20D!
http+@@sil/iahidayantiaskep.blogspot.co. id@202@0@biokimia"uji"
protein.html diakses pada
tanggal Mei 20D!
http+@@rahmisya/ira.blogspot.co.id@204 @0@laporan"praktikum"biokimia" koagulasi.html diakses pada tanggal Mei 20D!
http+@@c;200?D.blogspot.co.id@20;@0 ?@koagulasi"protein.html
diakses pada tanggal Mei 20D!
http+@@nissakhoiriah.blogspot.co.id@20 2@0;@laporan"praktikum"biokimia" reaksi"uji.html diakses pada tanggal Mei 20D!