• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Yang Mendidik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembelajaran Yang Mendidik"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

 Nama

 Nama : Herma Susilo Putro: Herma Susilo Putro Kelas

Kelas : : PGSD PGSD II II AA  No

 No : 12: 12

Pembelajaran yang Mendidik

Pembelajaran yang Mendidik

A.

A. Proses PembelajaranProses Pembelajaran

Proses pembelajaran dapat kita artikan sebagai sebuah kegiatan di mana terjadi penyampaian Proses pembelajaran dapat kita artikan sebagai sebuah kegiatan di mana terjadi penyampaian materi pembelajaran dari seorang tenaga pendidik kepada para peserta didik yang

materi pembelajaran dari seorang tenaga pendidik kepada para peserta didik yang dimilikinya. Karenanya kegiatan pembelajaran ini sangat bergantung pada dimilikinya. Karenanya kegiatan pembelajaran ini sangat bergantung pada komponen-komponen yang ada di dalamnya. Dari sekian banyak komponen-komponen tersebut maka yang paling komponen yang ada di dalamnya. Dari sekian banyak komponen tersebut maka yang paling utama adalah adanya peserta didik, tenaga pendidik, media pembelajaran, materi

utama adalah adanya peserta didik, tenaga pendidik, media pembelajaran, materi  pembelajaran serta adanya rencana pembelajaran.

 pembelajaran serta adanya rencana pembelajaran.

Keberadaan komponen tersebut dalam sebuah proses pembelajaran merupakan sebuah hal Keberadaan komponen tersebut dalam sebuah proses pembelajaran merupakan sebuah hal yang teramat penting karena komponen tersebut sangat bergantung satu sama lain. Misalkan yang teramat penting karena komponen tersebut sangat bergantung satu sama lain. Misalkan saja tentang adanya tenaga p

saja tentang adanya tenaga pendidik yang berkualitas. Tenaga pendidik yang berkualitas danendidik yang berkualitas. Tenaga pendidik yang berkualitas dan dapat menjalankan fungsinya secara aktif dan kondisional merupakan sebuah hal yang cukup dapat menjalankan fungsinya secara aktif dan kondisional merupakan sebuah hal yang cukup  berpengaruh dalam sebuah kegiatan pembelajaran. T

 berpengaruh dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Tenaga pendidik tersebut berperan dalamenaga pendidik tersebut berperan dalam mewujudkan sebuah situasi pembelajaran yang baik

mewujudkan sebuah situasi pembelajaran yang baik bagi para peserta didiknya,bagi para peserta didiknya, menggunakan rencana pembelajaran yang baik dan sesuai sehingga jalannya proses menggunakan rencana pembelajaran yang baik dan sesuai sehingga jalannya proses  pembelajaran yang diterima oleh para peserta didik dapat dikontrol, serta mampu  pembelajaran yang diterima oleh para peserta didik dapat dikontrol, serta mampu

menggunakan dan memaksimalkan adanya media pembelajaran guna meningkatkan menggunakan dan memaksimalkan adanya media pembelajaran guna meningkatkan

 pemahaman para peserta didik terkait dengan materi pelajaran yang disampaikannya. Jika hal  pemahaman para peserta didik terkait dengan materi pelajaran yang disampaikannya. Jika hal

tersebut dipahami sebagai sebuah kebutuhan dalam

tersebut dipahami sebagai sebuah kebutuhan dalam proses pembelajaran maka akanproses pembelajaran maka akan menjadikan sebuah kegiatan pembelajaran yang lebih berkualitas.

menjadikan sebuah kegiatan pembelajaran yang lebih berkualitas.

B.

B. Model PembelajaranModel Pembelajaran 1.

1. Pengertian Model PembelajaranPengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran diartikan sebagai

Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikanprosedur sistematis dalam mengorganisasikan  pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diar

 pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatantikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Jadi, sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama den

Jadi, sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama den gan pendekatan, strategigan pendekatan, strategi atau

atau metode metode pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model  pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit karena  pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit karena

memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya. memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya.

(2)

2. Ciri-ciri Model Pembelajaran

Ada beberapa ciri-ciri model pembelajaran secara khusus diantaranya adalah :

a) Rasional teoritik yang logis yangdisusun oleh para pencipta atau pengembangnya.  b) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.

c) Tingkah laku mengajar yang diperlukanagar model tersebut dapat dilaksanakandengan  berhasil.

d) Lingkungan belajar yang duperlukanagar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan model pembelajaran menurut Kardi dan Nur ada lima model pemblajaran yang dapat digunakan dalam mengelola pembelajaran, yaitu: pembelajaran langsung;  pembelajaran kooperatif; pembelajaran berdasarkan masalah; diskusi; dan learning

strategi.

3. Memilih Model Pembelajaran Yang Baik

Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Karena itu dalam memilih model pembelajaran, guru h arus memperhatikan

keadaan atau kondisi siswa, bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar  penggunaan model pembelajara dapat diterapkan secara efektif dan menunjang

keberhasilan belajar siswa.

Seorang guru diharapkan memiliki motivasi dan semangat pe mbaharuan dalam proses  pembelajaran yang dijalaninya. Menurut Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang

kompeten adalah guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru mampu

menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, bertanya, memberi penguatan, dan sebagainya, juga  bagaimana guru menerapkan strategi, teori belajar dan pembelajaran, dan melaksanakan  pembelajaran yang kondusif.

Pendapat serupa dikemukakan oleh Colin Marsh (1996 : 10) yang menyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi mengajar, memotivasi peserta didik, membuat model instruksional, mengelola kelas, berkomunikasi, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasi. Semua kompetensi tersebut mendukung keberhasilan guru dalam mengajar.

C. Strategi pembelajaran

Definisi / pengertian strategi pembelajaran. Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencap ai sasaran yang telah

ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi juga bisa diartikn sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk

(3)

Menurut Sanjaya, (2007 : 126). Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai  perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan  pendidikan tertentu. Sedangkan Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah

suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dari pendapat tersebut, Dick and Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa (Sanjaya, 2007 : 126).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk juga penggunaan metide dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa di dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum

sampai pada tindakan. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya disini bahwa arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan

langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuan ya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Namun sebelumnya perlu dirumuskan suatu tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya.

Beberapa macam strategi pembelajaran :

Menurut Sanjaya (2007 : 177 –  286) ada beberapa strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru :

1. Strategi pembelajaran ekspositori 2. Strategi pembelajaran inquiry

3. Strategi pembelajaran berbasis masalah

4. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir

Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan

memanfaatkan pengalaman siswa. Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan

 berpikir adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan.

Dari pengertian di atas terdapat beberapa hal yang terkandung di dalam strategi

 pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Pertama, strategi pembelajaran ini adalah model  pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang

(4)

 pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal.

Kedua, telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar

 pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari dan berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang mereka  peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, sasaran akhir strategi pembelajaran peningkatan

kemampuan berpikir adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak.

5. Strategi pembelajaran kooperatif

Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif yaitu: (a) adanya peserta dalam kelompok, (b) adanya aturan kelompok, (c) adanya upaya belajar setiap kelompok, dan (d)

adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok belajar. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok tersebut menunjukkan  prestasi yang dipersyaratkan.

6. Strategi pembelajaran kontekstual CTL 7. Strategi pembelajaran afektif

Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai (value), yang sulit diukur, oleh sebab itu menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu memang afeksi dapat muncul dalam kejadian behavioral, akan tetapi penilaiannya untuk sampai  pada kesimpulan yang bisa dipertanggung jawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang

terus menerus, dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan. Apabila menilai perubahan sikap sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah kita tidak bisa

menyimpulkan bahwa sikap anak itu baik, misalnya dilihat dari kebiasaan berbahasa atau sopan santun yang bersangkutan, sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru.

Mungkin sikap itu terbentuk oleh kebiasaan dalam keluarga dan lingkungan keluarga. Strategi  pembelajaran afektif pada umumnya menghadapkan siswa pada situasi yang mengandung

konflik atau situasi yang problematis. Melalui situasi ini diharapkan siswa dapat mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dianggapnya baik.

(5)

D. Metode pembelajaran

Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat

 berlangsungnya pengajaran”.

Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran  pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.

 Lalu apa aja nih metode-metode pembelajaran yang bisa kita terapkan? Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: 1. ceramah; 2. demonstrasi; 3. diskusi; 4. simulasi; 5. laboratorium; 6.  pengalaman lapangan; 7.  brainstorming; 8. debat, 9. simposium, 10. dan sebagainya.

Pada saat ini metode pembelajaran yang paling banyak digunakan oleh para guru ada

semacam ceramah atau menerangkan apa yang ada di dalam buku teks. Porsi ini bisa sekitar 80  persen, baru sisanya semacam praktek di laboratorium, diskusi, demonstrasi. Memang untuk  beberapa mata pelajaran porsi-porsi metode pembelajaran berbeda-beda, misal ketika mengajar  pelajaran sejarah tentu saja guru lebih banyak menerangkan dab bercerita, berbeda dengan  pelajaran kesenian, guru akan sedikit menerangkan, siswa lebih banyak langsung praktek.

Metode pembelajaran yang baik adalah bagaimana siswa bisa mengerti, untuk bisa membuat siswa mengerti yang paling bagus adalah mengajak mereka berpatisipasi dengan cara praktek di laboratorium, diskusi atau debat. Pokoknya mereka mengerti karena keterlibatan mereka,

 biasanya jika mereka paham melalui proses ini akan lebih lengket di kepala mereka dari pada mereka mengerti hanya dari ceramah guru semata.

Selain itu, saat ini para guru dituntut untuk memberikan metode pembelajaran yang kreatif. Guru mungkin bisa menggunakan komputer dan proyektor untuk menampilkan dan

(6)

didapat oleh para siswa akan lebih lekat di otak mereka. Mereka juga akan dengan senang hati mendegarkan dan melihat penjelasan dari guru mereka.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam

mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

E. Teknik pembelajaran

Teknik Pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah  pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang

tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang  jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan

teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

F. Penyelenggaraan Pembelajaran

Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana

 pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk dapat membelajarkan siswa, salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru ialah dengan menerapkan pendekatan CBSA. Pendekatan ini merupakan merupakan pendekatan pembelajaran yang tersurat dan tersirat dalam kurikulum yang berlaku. CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)

menuntut keterlibatan mental siswa terhadap bahan yang dip elajari. CBSA menuntut keterlibatan mental yang tinggi sehingga terjadi proses-proses mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomolorik. Melalui proses kognitif pembelajaran akan memiliki

 penguasaan konsep dan prinsip. Akan tetapi dengan CBSA para pembelajar dapat melatih diri menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka. Tidak untuk dikerjakan di rumah tetapi dikerjakan dikelas secara bersama-sama

Referensi

Dokumen terkait

1) Peserta didik menyampaikan kesimpulan yang didapat dari hasil pembelajaran 2) Peserta didik menerima tugas yang di tentukan pendidik. 3) Pendidik menyampaikan rancangan

pendidik untuk:.. a) Semakin memahami peserta didik. b) Bersedia mendampingi perkembangan peserta didik. c) Pendidik dapat menyajikan materi ajarnya dengan lebih baik. d)

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi..

Bahan ajar digital ini juga dapat membantu tenaga pendidik untuk mengatasi keterbatasan tenaga pendidik dalam mengawasi peserta didik mencari materi ajar di internet melalui

Pada kegiatan pembelajaran ada kesatuan yang tidak dipisahkan diantara peserta didik yang belajar bersama tenaga pendidik yang mengajar tenaga pendidik berperan menjadi

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran yang berkualitas sangat bergantung

peserta didik menyatakan sangat senang mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh pendidik, peserta didik tidak hanya mendengarkan pendidik menjelaskan materi tetapi

Guru memberikan umpak balik kepada peserta didik terkait materi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru dan peserta didik menutup