• Tidak ada hasil yang ditemukan

MIOPIA DALAM KEHAMILAN.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MIOPIA DALAM KEHAMILAN.docx"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MIOPIA DALAM KEHAMILAN

MIOPIA DALAM KEHAMILAN

A.

A. PePendndahahululuauann

Selama kehamilan sejumlah besar wanita mengalami perubahan Selama kehamilan sejumlah besar wanita mengalami perubahan dal

dalam am orgorgan an tubtubuhnuhnya ya mimisalsalnya nya padpada a kekedua dua mamata ta (o(okulkular)ar), , perperubaubahanhan sistemik terkait hormonal, metabolisme, hematologik, sistem kardiovaskular  sistemik terkait hormonal, metabolisme, hematologik, sistem kardiovaskular  dan sistem imunologi.

dan sistem imunologi.11

Pada proses kehamilan akan banyak terjadi perubahan fisiologis Pada proses kehamilan akan banyak terjadi perubahan fisiologis  pada sel

 pada seluruh tuburuh tubuh, salah uh, salah satunya matsatunya mata. Kehamilan a. Kehamilan sering dsering dikaitkan ikaitkan dengandengan  perubahan

 perubahan okular okular yang yang mungkin mungkin lebih lebih sering sering bersifat bersifat sementara, sementara, tetapi tetapi jugajuga  bisa p

 bisa permanen. al ermanen. al ini mungini mungkin terkkin terkait dengait dengan perkan perkembangan embangan dari kodari kondisi!ndisi! kondisi okular yang baru, atau kondisi okular yang sudah ada sebelum kondisi okular yang baru, atau kondisi okular yang sudah ada sebelum kehamilan.

kehamilan."" #fe

#fek k okulokular ar kehakehamilmilan an munmungkin gkin fisifisiologologis is atau atau patpatologologis is ataatauu mungkin modifikasi dari kondisi sebelumnya. Perubahan segmen anterior  mungkin modifikasi dari kondisi sebelumnya. Perubahan segmen anterior  term

termasuk asuk penupenurunarunan n alialiran ran kapikapiler ler daerdaerah ah konjkonjungtungtiva iva dan dan penipeningkangkatantan gran

granulaularitaritas s konjkonjungtungtiva iva terterjadi jadi pada pada venuvenula la dan dan kelekelengkungkungan ngan kornkornea,ea,  perubahan ketebal

 perubahan ketebalan kornea, indeks biasan kornea, indeks bias, akomodasi dan bias kesa, akomodasi dan bias kesalahan, danlahan, dan  penurunan tekana

 penurunan tekanan intraokular.n intraokular.1,"1," Per

Perubahubahan an segmsegmen en postposterierior or termtermasuk asuk memmemburuburuknya knya retretinopinopati,ati, Pusat serous korioretinopati, peningkatan risiko perifer terjadinya distrofi Pusat serous korioretinopati, peningkatan risiko perifer terjadinya distrofi vitreokori

vitreokorioretinal dan pelepasan retina, dan oretinal dan pelepasan retina, dan efek yang efek yang menguntumenguntungkan padangkan pada non menular uveitis. #fek okular pada kehamilan dapat dibagi menjadi non menular uveitis. #fek okular pada kehamilan dapat dibagi menjadi  perubahan

 perubahan fisiologis, fisiologis, kondisi kondisi patologis patologis atau atau modifikasi modifikasi dari dari kondisi kondisi yangyang sudah ada

sudah ada1,"1," a

asisil l pepenelnelititiaian n ini ini memenunnunjukjukkan kan bahbahwa wa ada ada hubhubungungan an yayangng sig

signifnifikikan an antantarara a kehkehamamililan an dan dan mimiopiopia. a. $ns$nsididennennya ya memenurnurun un selselamamaa kehamilan dan kembali normal setelah melahirkan. Kehilangan akomodasi kehamilan dan kembali normal setelah melahirkan. Kehilangan akomodasi terjadi selama dan setelah kehamilan. %ekanisme yang mungkin terkait terjadi selama dan setelah kehamilan. %ekanisme yang mungkin terkait dengan perubahan hormon seperti tingkat

dengan perubahan hormon seperti tingkat progesterprogesteron yang on yang rendah. &amun,rendah. &amun,  pada

 pada trimester trimester ketiga, ketiga, peningkatan peningkatan estrogen estrogen dan dan progesteron progesteron seringsering mengakibatkan penurunan visus dan perubahan refraksi.

mengakibatkan penurunan visus dan perubahan refraksi.'' B

(2)

Pengaru

Pengaruh h kehamilkehamilan terhadap fungsi an terhadap fungsi mata telah diteliti seara mata telah diteliti seara luas.luas. Perubahan kornea kebanyakan dikaitkan dengan retensi airan termasuk  Perubahan kornea kebanyakan dikaitkan dengan retensi airan termasuk   penurunan

 penurunan sensitivitas sensitivitas kornea kornea serta serta peningkatan peningkatan kedua kedua lengkungan lengkungan dandan ketebalan kornea. ntuk itu, meskipun dengan penggunaan lensa kontak  ketebalan kornea. ntuk itu, meskipun dengan penggunaan lensa kontak  namun

namun kebanyakan pasien agak kebanyakan pasien agak kesulitan dalam kesulitan dalam menggunakannya selamamenggunakannya selama kehamilan sehingga ara terbaik adalah menunda penggunaan kontak lensa kehamilan sehingga ara terbaik adalah menunda penggunaan kontak lensa hingga beberapa minggu setelah melahirkan.

hingga beberapa minggu setelah melahirkan.",'",' Pe

Perubrubahahan an korkornea nea teterjarjadi di bibiasaasanya nya padpada a tritrimemestester r ketketigiga a ataatauu minggu akhir kehamilan dan dapat terjadi perubahan refraksi sementara. minggu akhir kehamilan dan dapat terjadi perubahan refraksi sementara. Kehami

Kehamilan juga lan juga memiumemiudry-eyes sindrom berkaitan dengan gangguan seldry-eyes sindrom berkaitan dengan gangguan sel as

asinainar r laklakrimrimal. al. SeSelailain n mimiopiopia, a, teterdardapat pat beberbarbagai gai peperubrubahaahan n seseararaa fisiologis dan patologis pada mata karena kehamilan, yaitu*

fisiologis dan patologis pada mata karena kehamilan, yaitu*",',+",',+ 1.

1. PePerurubabahahan fin fisisiolologogisis** 

 KKorornenea a * * sesensnsititififititas as kokornrnea ea mmenenururun un dadan n pepeniningngkakatatann kelengkungan kornea pada kebanyakan ibu hamil trimester ketiga kelengkungan kornea pada kebanyakan ibu hamil trimester ketiga da

dan n kemkembalbali i nornormamal l setsetelaelah h memelalahirhirkan kan berberhubhubungungan an dendengangan  penebalan ringan p

 penebalan ringan pada kornea karena edeada kornea karena edema.ma.++ 

 ekanan intraokuler * penurunan tekanan intraokuler dapat timbulekanan intraokuler * penurunan tekanan intraokuler dapat timbul sela

selama ma kehakehamilmilan an dan dan kadakadang ng bertbertahan ahan hinghingga ga bebebeberapa bulanrapa bulan set

setelelah ah memelahlahirkirkanan. . -e-erbrbagaagai i teteori ori tetelalah h dikdikemuemukakkakan an untuntuk uk  menjelaskan mekanisme ini, tapi sampai sekarang masih belum ada menjelaskan mekanisme ini, tapi sampai sekarang masih belum ada ya

yang ng mememumuaskaskan. an. PePenurnurunaunan n tetekankanan an intintraraokuokuleler r ininilailah h yayangng diperaya meningkatkan insiden ablasio retina pada persalinan ibu diperaya meningkatkan insiden ablasio retina pada persalinan ibu hamil pervaginam yang menderita miopia sedang!berat.

hamil pervaginam yang menderita miopia sedang!berat. 

 PerPerubahubahan an lapalapangan ngan pandpandang ang * * terterdapadapat t spespekulakulasi si yang yang melumeluasas mengenai stadium dan mekanisme defek lapangan pandang yang mengenai stadium dan mekanisme defek lapangan pandang yang dapat timbul pada ibu hamil. efek lapangan pandang ini dapat dapat timbul pada ibu hamil. efek lapangan pandang ini dapat  berupa

 berupa defek defek bitemporal, bitemporal, konsentrik, konsentrik, atau atau pembesaran pembesaran bintik bintik buta.buta. /p

/pabiabila la dedefek fek lalapanpangan gan panpandandang g memenjanjadi di beberatrat, , dibdibutuutuhkahkann  pemeriksaan yang lebih

 pemeriksaan yang lebih lanjut dan teliti.lanjut dan teliti. "

(3)

 Pada pre!eklampsia * pada satu dari tiga kasus, terdapat kelainan  pada mata, dimana pasien dapat mengeluhkan pandangan buram, silau, skotoma, dan penglihatan ganda. Kelainan ini dapat  bermanifestasi menjadi retinopati hipertensi, neuropati optik,

ablasio retina, perubahan kortikooksipital, dan kebutaan kortikal.  0etinopati sentral berat * kebanyakan timbul pada trimester ketiga,

dan sembuh pada beberapa bulan setelah melahirkan dan akan kambuh kembali pada kehamilan berikutnya, pada mata yang sama, dimana mekanisme penyebabnya masih tidak jelas.

 Peningkatan tekanan intraranial * umumnya timbul pada ibu hamil yang gemuk dan berumur '!an tahun, tapi dapat pula timbul pada wanita yang tidak hamil.

 Kelainan vaskular oklusif * disebabkan oleh keadaan darah ibu hamil yang hiperkoagulasi, yang menakup berbagai perubahan  pada platelet, faktor pembekuan, dinamika aliran darah pada arteriovena. Kelainan tersebut dapat menyebabkan sumbatan pada arteri dan vena retina, disseminated intravascular coagulation,  purpura trombositopenik trombotik , emboli airan ketuban, dan

trombosis vena erebral.

 Kelainan lain * pada beberapa kasus, dapat terjadi ptosis yang unilateral setelah persalinan pervaginam.

 Kehamilan dapat memperberat sejumlah kelainan yang sudah ada sebelumnya, seperti * retinopati diabetik, adenoma pituitari, meningioma, penyakit grave, retinitis pigmentosa2 sedangkan pada miopia berat dapat menetap2 dan pada Vogt-Koyanagi-Harada  syndrome menjadi lebih ringan, bahkan dapat sembuh sempurna.

. De!inisi

-ila bayangan benda yang terletak jauh difokuskan di depan retina oleh mata yang tidak berakomodasi, mata tersebut mengalamimiopia  atau nearsighted . %iopia berasal dari bahasa 3unani 4muopia” yang berarti menutup mata. %iopia adalah anomali refraksi pada mata di mana bayangan

(4)

difokuskan di depan retina, ketika mata dalam kondisi tidak   berakomodasi.5,6

al ini juga dapat dijelaskan pada kondisi refraktif di mana ahaya yang sejajar dari suatu obyek yang masuk pada mata akan jatuh di depan retina namun tidak disertai akomodasi. %iopia merupakan manifestasi kekaburan ketika melihat jauh, istilah lainnya adalahnearsightedness.5,6

%iopia merupakan kelainan refraksi dimana berkas sinar sejajar  yang memasuki mata tanpa akomodasi, jatuh pada fokus yang berada di depan retina. alam keadaan ini objek yang jauh tidak dapat dilihat seara teliti karena sinar yang datang saling bersilangan pada badan kaa, ketika sinar tersebut sampai di retina sinar!sinar ini menjadi divergen,membentuk  lingkaran yang difus dengan akibat bayangan yang kabur. %iopia tinggi adalah miopia dengan ukuran 6 dioptri atau lebih.6

D. Anatomi dan Fisiologi Mata

%ata adalah salah satu organ yang paling kompleks pada tubuh manusia. Pada mata manusia, terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan paling luar terdiri atas kornea dan sklera. Kornea berfungsi mengumpulkan dan meneruskan ahaya menuju lensa yang selanjutnya akan diteruskan ke retina serta sebagai barier atau pelindung dari agen infeksi dan kerusakan struktural akibat trauma.7

Sedangkan sklera berfungsi membentuk jaringan penyambung yang mampu melindungi mata dari trauma yang berasal dari internal maupun eksternal serta mempertahankan bentuk bola mata. Kornea dan sklera dihubungkan di limbus.7

(5)

"am#ar $. %truktur Anatomi Mata dan Barrier Okular & a. Kornea

Kornea merupakan bagian paling terdepan dari mata, terletak di depan iris dan pupil. Kornea memiliki jaringan saraf yang paling tebal di antara organ dalam tubuh, nervus yang paling banyak adalah nervus sensorik, merupakan kelanjutan dari abang nervus optalmika dari nervus trigeminus. iameter hori8ontal kornea manusia berkisar 11.5 mm dan diameter vertikal berkisar 1.5 mm.

aerah optik (pre papiller!kornea) yang berfungsi sebagai media refraksi berdiameter + mm dan berlokasi di pusat kornea, bagian depan dari  pupil. Kornea bersifat avaskular dan abang dari arteri siliaris anterior   berakhir di limbus.7

(6)

"am#ar '. Lapisan( Lapisan dari Kornea7

erdapat lima lapisan yaitu * lapisan epitelium, membran -owman9s, stroma lamellar, membran esemet9s serta endotelium. Permukaan dari epitel kornea dibungkus oleh air mata, yang melindungi mata dari 8at kimiawi, 8at toksik, dan benda asing serta dari invasi mikroba.7

 b. 0etina

0etina merupakan jaringan yang terletak di permukaan dalam dari mata, yang mengelilingi avum vitreus. Selama embriogenesis, retina vertebra  berkembang dari mangkok optik. -agian belakang terbentuk dari proses

invaginasi vesikel optikus. 0etina terlindungi oleh sklera dan kornea.7

 &eural dari retina terdiri atas enam kelas yaitu fotoreseptor, sel  bipolar, sel hori8ontal, sel amakrin, serta sel ganglion, yang akan menangkap dan memproses signal ahaya. Sel fotoreseptor terdiri atas dua yaitu sel keruut dan sel batang. Pada manusia, jumlah sel batang lebih banyak dari sel keruut. Sel fotoreseptor bertanggung jawab terhadap fototransduksi, yakni mengubah ahaya menjadi signal listrik.7

(7)

;aringan ini berasal dari ektoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam bola mata dan bersifat bening. :ensa di dalam bola mata terletak di  belakang iris dan terdiri dari 8at tembus ahaya (transparan) berbentuk seperti

akram yang dapat menebal dan menipis pada saat terjadinya akomodasi.7,<

:ensa berbentuk lempeng akram bikonveks dan terletak di dalam  bilik mata belakang. :ensa akan dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa di dalam kapsul lensa. #pitel lensa akan membentuk  serat lensa terus!menerus sehingga mengakibatkan memadatnya serat lensa di  bagian sentral lensa sehingga membentuk nukleus lensa. -agian sentral lensa merupakan serat lensa yang paling dahulu dibentuk atau serat lensa yang tertua di dalam kapsul lensa.7,<

i dalam lensa dapat dibedakan nukleus embrional, fetal dan dewasa. i bagian luar nukleus ini terdapat serat lensa yang lebih muda dan disebut sebagai korteks lensa. Korteks yang terletak di sebelah depan nukleus lensa disebut sebagai korteks anterior, sedangkan dibelakangnya korteks  posterior. &ukleus lensa mempunyai konsistensi lebih keras dibanding korteks lensa yang lebih muda. i bagian perifer kapsul lensa terdapat 8onula =inn yang menggantungkan lensa di seluruh ekuatornya pada badan siliar.7,<

Seara fisiologis lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu*7,<

 Kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi untuk menjadi embung

 ;ernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan,

 erletak ditempatnya, yaitu berada antara amber posterior dan badan vitreus yang berada di sumbu mata.

Keadaan patologik lensa ini dapat berupa*7,<

 idak kenyal pada orang dewasa yang mengakibatkan presbiopia, keruh atau apa yang disebut katarak,

(8)

 :ensa orang dewasa dalam perjalanan hidupnya akan menjadi bertambah besar  dan berat

E. Epidemiologi

%iopia merupakan kelainan refraksi yang paling banyak di seluruh dunia dengan berbagai variasi yang tersebar luas serta frekuensi yang meningkat disertai komplikasi atau memberatnya gejala.< Sekitar lima juta  penduduk $nggris menderita gangguan refraksi dan ". diantaranya

menderita miopia tinggi. Pada beberapa orang miopia dapat berkomplikasi menjadi ablasio retina.6

Prevalensi dari miopia rata!rata berkisar dari 17!"5> dari populasi seara keseluruhan. al yang berbeda didapatkan pada ras yang berbeda. Populasi ras /sia lebih tinggi berkisar +> hingga <> pada suatu  populasi.6,<,?  Prevalensi miopia bervariasi antar negara dan etnis, tampak 

memiliki predileksi lebih tinggi pada keturunan @ina, 3ahudi, dan ;epang. /ngka kejadiannya " kali lipat pada perempuan dibanding laki!laki. Keturunan kulit hitam biasanya bebas dari kelainan ini. Sekitar 1+< juta atau 51> penduduk di /merika Serikat mengalami gangguan refraksi, dengan  pengguna lensa kontak menapai '+ juta orang.1"

/ngka kejadian rabun jauh meningkat sesuai dengan pertambahan usia. ;umlah penderita rabun jauh di /merika Serikat berkisar '> usia 5!7 tahun, <> usia <!1 tahun, 1+> usia 11!1" tahun, dan "5> usia 1"!17 tahun. Studi nasional aiwan menemukan sebanyak 1"> usia 6 tahun, dan <+ > usia 16!1< tahun. /ngka yang sama juga dijumpai di Singapura, ;epang, dan di beberapa negara /sia.<,?

i ;epang diperkirakan lebih satu juta penduduk mengalami gangguan penglihatan yang terkait dengan miopia tinggi. Selain mengganggu penglihatan, miopia juga membebani ekonomi. i /S, biaya

(9)

terapi miopia menapai SA "5 jutaBtahun. Prevalensi miopia simpel maupun patologis meningkat tiap tahun. Karena tidak ada terapi yang dapat menormalkan perubahan struktural pada miopia patologis, penegahan miopia telah lama menjadi tujuan penelitian para ahli.<,?

Canita dengan miopia diatas !+ memiliki risiko yang lebih besar  untuk mengalami ablasio retina saat persalinan. /blasio retina disebabkan tekanan pada retina mata saat proses mengedan jika mengedan terlalu keras.1

$nsiden ablasio retina adalah 1 dari 15. orang, dengan insiden  pertahun rata!rata 1 dari 1. atau sekitar 1 dari ' dari populasi pernah mengalaminya. Sumber lain mengatakan bahwa insidennya sekitar 1",5 kasus per 1. orang pertahun atau "<. kasus pertahun di /merika Serikat.<

F. Etiologi dan Patogenesis

#tiologi dan patogenesis pada miopia seara umum tidak diketahui seara pasti dan banyak faktor memegang peranan penting dari waktu ke waktu misalnya konvergen yang berlebihan, akomodasi yang berlebihan, lapisan okular kongestif, kelainan pertumbuhan okuler, avitaminosis dan disfungsi endokrin. eori miopia menurut sudut pandang biologi menyatakan bahwa miopia ditentukan seara genetik.6

Pengaruh faktor herediter telah diteliti seara luas. %aam!maam faktor lingkungan sebelum hamil, saat hamil dan setelah melahirkan telah didapatkan untuk operasi penyebab myopia.6  &amun beberapa penelitian wanita hamil dengan miopia ada kaitannya dengan efek hormonal. -eberapa  penelitian telah menunjukkan bahwa hormon androgen, estrogen, dan atau reseptor progesteron yang terdapat di jaringan okular seperti kelenjar  lakrimal, kelenjar meibom, konjungtiva, kornea, iris atau badan siliaris, lensa, retina atau uvea.11

(10)

Selama kehamilan peningkatan risiko miopia atau mengarah ke keadaan miopia biasanya terjadi. &amun keadaan sebaliknya berkebalikan saat melahirkan atau tahap menyusui. /danya estrogen reseptor telah diajukan sebagai penyebab perubahan fisiologi pada kornea dan lensa selama kehamilan. Selain itu juga menjadi pemiu terjadinya keadaan miopia yang memburuk dan penurunan akomodasi.11

Kornea menjadi menebal antara 1 dan 16 Dm disertai edematosa sekunder terhadap resistensi airan dalam kehamilan. erdapat bukti bahwa selama kehamilan kornea menebal dan terjadi pengeluaran airan pada stroma yang dikaitkan dengan aktivasi dari reseptor estrogen dan juga karena peningkatan hormonal yang menyebabkan elastisitas dan  biomekanikal dari jaringan kornea.11,1"

-eberapa peneliti telah melaporkan bahwa perubahan refraktif  selama kehamilan ditemukan pada 1+> kasus wanita hamil yakni ketajaman  penglihatan, gangguan refraktif serta terjadinya miopia, perubahan yang  bersifat sementara dan akan kembali seperti sebelum hamil dalam beberapa  bulan setelah persalinan.11,1"

Kesepakatan umum bahwa terjadinya miopia disebabkan oleh  pertambahan lengkungan lensa, di mana perubahan refraktif berkembang seiring dengan perubahan lengkungan kornea ataupun ketebalannya11,1" Penelitian lain juga mengemukakan bahwa seseorang yang hamil dengan riwayat gangguan refraktif sebelumnya maka akan memperburuk fungsi refraktif pada pertengahan usia kehamilan.

Patologi okular telah dianggap sebagai hal yang penting dalam menentukan metode persalinan. %iopia dan faktor risiko untuk pelepasan retina (retinal detachment) jarang digunakan sebagai indikasi dilakukan seksio sesarea sebelumnya.11,1"

%iopia merupakan gangguan refraksi dengan !6  diklasifikasikan sebagai miopia tinggi dan di sisi lain juga sebagai miopia patologis dengan komplikasi seperti katarak, glaukoma, makula degeneratif, dan pelepasan retina (retinal detachment)  yang dapat memiu kebutaan. Pada kehamilan

(11)

terjadi perubahan hormonal, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa hormon androgen, estrogen, dan atau reseptor progesteron yang terdapat di  jaringan okular seperti glandula lakrimal, glandula meibomian, konjungtiva,

kornea, iris atau badan siliaris, lensa, retina atau uvea.11,1"

Selama kehamilan, berbagai perubahan fisiologi terjadi pada tubuh akibat dari perubahan hormonal yang berasal dari plasenta. /danya plasenta ini menyebabkan perubahan baik seara sistemik maupun lokal termasuk   pada mata. Ketajaman mata rata!rata berkurang dari trimester pertama

hingga trimester terakhir. Pada keadaan setelah persalinan, ketajaman  penglihatan akan kembali seperti sebelum kehamilan. -erdasarkan  penelitian yang dilakukan oleh Pizzarel , melaporkan bahwa seseorang yang menderita miopia gejala yang timbul semakin memburuk selama kehamilan dibanding dengan yang tidak menderita miopia.1"

%eskipun terdapat gangguan refraksi yang berbeda sepanjang kehamilan dan setelah persalinan, perubahan ini tidak begitu berarti. Perubahan pada ketajaman mata dan gangguan refraksi ini dianggap  berkaitan dengan peningkatan kadar estrogen. #strogen merupakan hormon yang bersifat menahan airan. Selain itu, selama hamil terjadi peningkatan sekresi aldosteron dan menapai punaknya pada akhir kehamilan.1"

Eleh karena pengaruh dari estrogen menyebabkan reabsorbsi natrium berlebih dari tubulus renalis dan terjadi tahanan airan maka volume darah ibu meningkat hingga '> di atas normal. Selain itu, sum! sum tulang meningkat aktif dan memproduksi sel darah merah seiring dengan peningkatan volume airan.11,1"

Kornea juga mengalami edema yang dikaitkan dengan retensi airan dari jaringan okular. al ini akan memiu penurunan sensitivitas kornea ibu hamil, yang dapat menyebabkan masalah misalnya trauma pada  pengguna lensa kontak hingga terjadi iritasi pada mata. Keenderungan retensi airan juga mengakibatkan pengaruh bias yang berarti yaitu dengan  penggunaan kaa mata atau lensa kontak sesering mungkin. Perubahan ini

(12)

Peningkatan airan pada mata dapat berakibat terjadinya miopia yang bersifat sementara, akibatnya lengkungan kornea menjadi tajam, sehingga sinar yang datang jatuh di depan retina yang disebut dengan

keadaan 4%iopiaF yang mengakibatkan perubahan ketajaman penglihatan.1"

ormon steroid seperti estrogen dan dehidroepiandrosteron (#/, termasuk kelompok hormon androgen) berfungsi dalam mengatur  %%Ps ( %atriks %etalloproteinase). Pada perobaan tikus dan sel manusia, estrogen mampu meningkatkan pengaturan %%P!" danBatau %%P!?. Peningkatan aktivitas dari %%P!" mempengaruhi perkembangan terjadinya

miopia.1"

". Klasi!ikasi Miopia

%iopia dapat disebabkan oleh panjang bola mata antero!posterior yang

terlalu besar atau kekuatan pembiasan pada media refraksi terlalu kuat.5,1

ikenal dua bentuk miopia, yaitu*5

1. %iopia refraktif, yang disebabkan oleh pertambahan indeks bias atau kekuatan pembiasan pada media penglihatan.

". %iopia aksial, yang disebabkan oleh pertambahan panjang sumbu anteroposterior mata.

%enurut derajat beratnya, miopia dapat dibagi menjadi ' stadium, yaitu*5,6

1. %iopia ringan, dengan ukuran lebih keil dari ' dioptri. ". %iopia sedang, dengan ukuran antara '!6 dioptri.

'. %iopia berat, dengan ukuran lebih besar dari 6 dioptri.

%enurut perjalanannya, miopia dikenal dalam ' bentuk*5,6

1. %iopia stasionerBsimpleks, miopia yang menetap setelah dewasa.

". %iopia progresif, miopia yang bertambah terus pada usia dewasa karena  pertambahan panjang bola mata.

(13)

'. %iopia malignaBprogresifBdegeneratifBpatologik, miopia yang berjalan seara progresif, dapat mengakibatkan ablasio retina dan kebutaan.

Miopia degenerati! atau miopia maligna apa#ila miopia le#ih dari ) dioptri disertai kelainan pada !undus okuli *penipisan epitel pigmen retina dan koroid+ dan pan,angn-a #ola mata *umumn-a  "6,5 m).

/a#el $. Klasi!ikasi Miopia01)

H. "e,ala Klinis

Gejala klinis terdiri atas *5,1

e!ala sub!ekti"  miopia antara lain* a. Kabur bila melihat jauh

 b. %embaa atau melihat benda keil harus dari jarak dekat

. :ekas lelah bila membaa ( karena konvergensi yang tidak sesuai dengan akomodasi )

d. /stenovergens yakni titik mata tidak berakomodasi tetapi berkonvergensi sangat kuat, gejalanya seperti lekas lelah, silau, dan pusing.

(14)

e!ala ob!ekti"  miopia antara lain*5,1 1. %iopia simpleks *

a) Pada segmen anterior ditemukan bilik mata yang dalam dan pupil yang relatif lebar. Kadang!kadang ditemukan bola mata yang agak  menonjol.

 b) Pada segmen posterior biasanya terdapat gambaran yang normal atau

dapat disertai kresen miopia (myopic cresent ) yang ringan di sekitar 

 papil saraf optik.

". %iopia patologik *5,1

a) Gambaran pada segmen anterior serupa dengan miopia simpleks  b) Gambaran yang ditemukan pada segmen posterior berupa kelainan!

kelainan pada badan kaa * dapat ditemukan kekeruhan berupa

 pendarahan atau degenerasi yang terlihat sebagai "loaters  atau

luapan, atau benda!benda yang mengapung dalam badan kaa. Kadang!kadang ditemukan ablasio badan kaa yang dianggap  belum jelas hubungannya dengan keadaan miopia.

) Papil saraf optik * terlihat pigmentasi peripapil, kresen miopia, papil terlihat lebih puat yang meluas terutama ke bagian temporal. Kresen miopia dapat ke seluruh lingkaran papil sehingga seluruh  papil dikelilingi oleh daerah koroid yang atrofi dan pigmentasi

(15)

"am#ar 2. Miopia cresent 

d) %akula * berupa pigmentasi di daerah retina, kadang!kadang ditemukan perdarahan subretina pada daerah makula.

e) 0etina bagian perifer * berupa degenersi kista retina bagian perifer  f) Seluruh lapisan fundus yang tersebar luas berupa penipisan koroid

dan retina. /kibat penipisan ini maka bayangan koroid tampak  lebih jelas dan disebut sebagai fundus trigroid.5,1

"am#ar 0. Fundus /rigroid

I. Diagnosis

iagnosis suatu miopia berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan  pemeriksaan penunjang.5,6,1

(16)

/namnesis yang dilakukan berdasarkan riwayat sebelumnya, keluhan utama pasien, serta perjalanan penyakitnya, riwayat keluarga, penggunaan obat!obatan, pekerjaan dan lingkungan tempat tinggal.5,6

! %iopia simpleks, keluhan dan gejala yang paling sering hanya pandangan kabur. al yang penting ditanyakan adalah apakah keluhan kabur itu bersifat menetap atau hanya sementara. Pada miopia simpleks, pandangan kabur   bersifat sementara.

! %iopia nokturnal, gejala dan keluhan berupa pandangan kabur pada saat di tempat yang gelap atau kurang ahaya misalnya di malam hari. Pasien  biasanya mengeluhkan sulit melihat jalanan ketika sedang mengemudi. ! Pseudomiopia, pandangan kabur hanya bersifat sementara, tidak permanen ! %iopia degeneratif, pada jenis ini pandangan kabur oleh karena derajat dari

miopia yang khas dan berarti. Pada pasien ini dilakukan pengoreksian alat  bantu berupa kaamata dengan koreksi yang tinggi.

! %iopia terinduksi, miopia yang timbul akibat suatu induksi atau ada  penyebabnya. Pupil akan berkonstriksi ketika terpapar oleh suatu agen

induksi misalnya obat!obat agonis kolinergik.5,6

 b. Pemeriksaan fisis dan penunjang

Pengujian atau test yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan mata seara umum atau standar pemeriksaan mata, terdiri dari *5,6,1

1. ji ketajaman penglihatan pada kedua mata dari jarak jauh (#nellen) dan  jarak dekat ( $aeger ).

". ji pembiasan, untuk menentukan benarnya resep dokter dalam  pemakaian kaa mata.

'. ji penglihatan terhadap warna, uji ini untuk meembuktikan kemungkinan ada atau tidaknya kebutaan.

+. ji gerakan otot!otot mata

5. Pemeriksaan elah dan bentuk tepat di retina 6. %engukur tekanan airan di dalam mata 7. Pemeriksaan retina

3. Penanganan dan Pen4egahan501)1$6 Penanganan *5,6,1

(17)

1. ;ika pada persalinan sebelumnya terdapat penipisan retina, lakukan tindakan perlekatan kembali ( scleral buckling , vitrectomy, laser atau

cryope%y) jauh sebelum hari persalinan. -ila berhasil dilekatkan dengan

 baik kemungkinan bisa melahirkan normal.

". Pertimbangan boleh melahirkan normal atau tidak, tergantung besarnya minus mata., besarnya janin, luas panggul, dan faktor lain yang  berhubungan dengan keberadaan penyulit persalinan. Seara statistik, risiko ablasio retina partus pervaginam pada ibu hamil dengan miopia   sBd ! +,75  sekitar 1B666", pada ! 5 sBd !?,75  risiko meningkat menjadi 1B1''5. an lebih dari !1  risiko ini menjadi 1B1+<. engan kata lain, penambahan faktor risiko pada miopia rendah tiga kali sedangkan pada miopia tinggi meningkat menjadi ' kali.

'. ;ika ada kelengkungan, pendataran dan penipisan retina ukup parah,  persalinan harus dilakukan seara seksio sesarea.

+. ;ika terjadi ablasio retina saat hamil atau bersalin, retina harus dilekatkan kembali seepatnya melalui operasi.

@ara menegah komplikasi miopia (pada miopia H 6 )*1

1. ;angan mengedan saat buang air besar, perbanyak konsumsi serat. ". ;angan mengangkat beban berat.

'. Sebelum persalinan tiba, pastikan anda memeriksakan dan mendiskusikan kondisi mata ke dokter spesialis mata dan dokter ahli kandungan, sehingga dapat menentukan pilihan bersalin yang aman.

efinisi mengangkat benda berat adalah mengangkat beban yang beratnya melebihi aturan yang ditetapkan &nternational 'abour rganization  ($:E) sebagai berikut*11

a. :aki!laki dewasa + kg  b. Canita dewasa 15!" kg

(18)

. :aki!laki (16!1< thn) 15!" kg d. Canita (16!1< thn) 1"!15 kg

Penegahan dan penghambat progresifitas miopia*1

1. -ila membaa atau melakukan kerja jarak dekat seara intensif, istirahatlah tiap ' menit. Selama istirahat, berdirilah dan memandang ke luar jendela atau objek jauh lainnya.

". -ila membaa, pertahankan jarak baa yang ukup dari buku (I'm). '. @ahaya yang ukup untuk membaa.

+. -atasi waktu bila menonton televisi dan mainvideo game. uduk minimal 5!6 kaki dari televisi.

K. Komplikasi01)1$6

Komplikasi miopia adalah * 1. /blasio retina

0isiko untuk terjadinya ablasio retina pada   sBd ! +,75  sekitar  1B666". Sedangkan pada ! 5 sBd !?,75  risiko meningkat menjadi 1B1''5. :ebih dari !1  risiko ini menjadi 1B1+<. engan kata lain  penambahan faktor risiko pada miopia rendah tiga kali sedangkan miopia

tinggi meningkat menjadi ' kali.6,1

Pengurangan volume vitreus yang normal terjadi pada proses  penuaan, dapat menyebabkan penarikan pada retina yang akan menyebabkan ablasio retina. Jaktor risikonya menakup* miopia, ablasio retina pada mata sebelahnya, trauma mata, dan mempunyai riwayat keluarga dengan ablasio retina. %eskipun demikian, hanya 1> pasien dengan faktor risiko tersebut yang mendapatkan ablasio retina.5,6,1

(19)

/pabila pasien telah datang dengan ablasio retina, pasien ini dapat ditangani dengan laser ataucryope%y disekeliling ablasio retinanya untuk  menginduksi adhesi retina disekeliling robekan. Selain itu, ablasio retina  juga dapat ditangani seara bedah dengan vitrectomy  dan  scleral 

buckling .

"am#ar )5 7o#ekan 7etina -ang /erlokalisasi dikelilingi Parut Laser.

". Vitreal 'iue"action dan *etachment

-adan vitreus yang berada di antara lensa dan retina mengandung ?<> air dan "> serat kolagen yang seiring pertumbuhan usia akan menair seara  perlahan!lahan, namun proses ini akan meningkat pada penderita miopia tinggi. al ini berhubungan denga hilangnya struktur normal kolagen. Pada tahap awal, penderita akan melihat bayangan!bayangan keil ( "loaters). 5,6,1

Pada keadaan lanjut, dapat terjadi kolaps badan viterus sehingga kehilangan kontak dengan retina. Keadaan ini nantinya akan berisiko untuk  terlepasnya retina dan menyebabkan kerusakan retina. itreus detahment  pada miopia tinggi terjadi karena luasnya volume yang harus diisi akibat

memanjangnya bola mata.5,6,1 '. %akulopati %iopia

(20)

apat terjadi penipisan koroid dan retina serta hilangnya pembuluh darah kapiler pada mata yang berakibat atrofi sel!sel retina sehingga lapanagn  pandang berkurang. apat juga terjadi perdarahan retina dan koroid yang bisa menyebabkan kurangnya lapangan pandang. %iopia vaskular  koroidBdegenerasi makular miopia juga merupakan konsekuensi dari degenerasi makular normal, dan ini disebabkan oleh pembuluh darah yang abnormal yang tumbuh di bawah sentral retina.5,6,1

+. Glaukoma

0isiko terjadinya glaukoma pada mata normal adalah 1,">, pada miopia sedang +,">, dan pada miopia tinggi +,+>. Glaukoma pada miopia terjadi dikarenakan stress akomodasi dan konvergensi serta kelainan struktur   jaringan ikat penyambung pada trabekula.5,6,1

5. Katarak

:ensa pada miopiaa kehilangan transparansi. ilaporkan bahwa pada orang dengan miopia onset katarak munul lebih epat.5,6,1

-erdasarkan data statistik, terdapat beberapa faktor predisposisi yang dapat memudahkan terjadinya komplikasi pada penderita miopia yang hamil, yaitu*5,6,1

1. %emiliki kelainan mata rabun yg ukup besar, terutama minus +!7. ". %engalami robekan retina pada salah satu mata.

'. %emiliki riwayat keluarga yang menderita robekan retina.

+. %emiliki kelainan mata jenis lainnya seperti gangguan retina, airan bola mata merembes.

5. Pernah operasi katarak 

(21)

7. %emiliki aktivitas rutin yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam bola mata seperti* mengangkat beban berat, sulit buang air besar.

%eskipun demikian, hubungan dan patogenesis antara kehamilan itu sendiri dengan miopia masih belum jelas. Jlether dan -randon mengemukakan hubungan tersebut merupakan komplikasi dari retrolental   "ibroplasia  pada kehamilan terutama bentuk abortif, tapi hingga kini masih dipertentangkan.5,6,1

L. Metode Persalinan pada Miopia dalam Kehamilan

ahulu, miopia dan faktor risiko lainnya untuk pelepasan retinal (retinal detahment) sering digunakan sebagai indikasi dilakukan seksio sesarea. &amun seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, maka anggapan ini berubah. -eberapa penelitian dilakukan pada ibu hamil dengan miopiaa, setelah melahirkan dilakukan pemeriksaan termasuk ek fundus okuli, namun tidak ada perubahan yang berarti. Pada tahun 1??6, Prost dan rekannya melakukan penelitian pada +6  pasien yang hamil dengan menderita miopia tinggi, setelah dilakukan persalinan  pervaginam, tak ada perubahan atau perburukan keadaan setelah melahirkan.',1'

;adi berdasarkan literatur bahwa miopia bukan indikasi mutlak untuk  dilakukan seksio sesarea atau operasi. /dapun seksio sesarea dipertimbangkan apabila sebelumnya terdapat riwayat operasi mata yang dikhawatirkan akan terjadi ablasio retina jika dilakukan persalinan pervaginam oleh karena mengedan yang dapat berujung pada kebutaan. &amun, kasus seperti ini jarang.',1'

M. Prosedur Pemeriksaan Pasien dengan Miopia dalam Kehamilan

/dapun prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk pasien dengan miopia dalam kehamilan tak berbeda jauh dengan seseorang yang menderita miopia tanpa kehamilan yakni yang dilakukan adalah *1+,15

1. Pemeriksaan visus atau tajam penglihatan, dapat dilakukan dengan

• Eptotip snellen * 6B5 6B6 • %enghitung jari * 1B6 6B6

(22)

• Gerakan tangan * 1B'

(Pemeriksaan proyeksi ahaya dari segala arah yakni atas, bawah, nasal, temporal)

• %embedakan terang gelap 1BL

Pemeriksaan proyeksi ahaya bertujuan menilai fungsi retina. @ontoh*  bila arah atas tidak dapat membedakan terang gelap. %isal 1B' atau

1BL proyeksi atas (!)

• idak dapat membedakan terang gelap * nol.

%enentukan kemampuan membaa dengan kartu baa ". Pemeriksaan refraksi sederhana

Pemeriksaan jarak antara pupil mata kanan dan kiri (P)1+,15

• Pegang penggaris di depan kedua mata

• Sinar senter diarahkan ke tengah!tengah antara kedua mata pasien. Perhatikan refleM ahaya pada kedua kornea mata.

• kur jarak antara kedua refleks tersebut dalam mm, maka didapat P untuk jarak terdekat. ambah " mm untuk P jauh.

Pengukuran lensa sferis *

ilakukan bila visus tidak normal.

• Pasang kaa mata perobaan pada posisi yang tepat.

• Pasang penutup (okluder) di depan salah satu mata yang belum diperiksa.

•  Kembali konfirmasi dengan optik snellen.

'. Pemeriksaan funduskopi1+,15

• Sebaiknya dilakukan di ruangan yang gelap.

• -ila mata kanan yang akan diperiksa, pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien, oftalmoskopi dipegang dengan tangan kanan,  pemeriksaan dengan mata kanan. -ila mata kiri akan diperiksa,  pemeriksaan dari sebelah kiri dengan mata kiri.

(23)

Pertama kali perhatikan reflek fundus melalui oftalmoskopi dilihat lewat pupil pada jarak pemeriksaan * ' m. -ila media refraksi jernih * reflek fundus berwarna merah kekuningan pada seluruh lingkaran pupil. -ila media refraksi keruh (kornea, lensa, badan kaa) terlihat adanya  berak hitam di depan latar belakang yang merah kekuningan.

Penilaian reflek fundus penting untuk membedakan katarak matur  dan immatur. Katarak matur reflek fundus negatif. Selanjutnya untuk  melihat retina dan pupil nervus $$, oftalmoskopi didekatkan sedekat mungkin ke mata pasien.1+,15

"am#ar &. Alat O!talmoskopi dan 4ara pemeriksaan Funduskopi$2

+. Pemeriksaan tonometri dengan tonometer schiotz 

Pengukuran tekanan intraokular dengan tonometer  schiotz  . Pemeriksaan dilakukan pada pasien yang berbaring terlentang atau setengah duduk. /gar posisi kornea hori8ontal, usahakan dagu dan dahi pasien terletak   pada satu bidang hori8ontal.1+,15

Kedua mata ditetes anestesi topikal. onometer ditera pada tes blok  yang bila baik, jarum menunjukkan angka nol pada skala dan 4 plunger F dapat

(24)

 bergerak bebas dalam silindernya. Pada pemeriksaan pertama dipilih beban terkeil 5,5 gram.

Kemudian 4 "oot plateFdi desinfeksi dengan mengusapnya dengan kapas alkohol 7>. Kedua mata difiksasi dengan melihat lurus ke atas. -ila mata kanan yang akan diukur, pemeriksa berdiri disebelah kiri atau dibelakang pasien. -egitu pula untuk mata kanan.1+,15

onometer dipegang vertikal beberapa saat lurus di atas kornea  penderita setelah sebelumnya kelopak mata pasien dibuka seukupnya dengan  jari tangan pemeriksa lainnya tanpa menekan bola mata. Setelah mata  penderita menyesuaikan diri, tonometer diturunkan perlahan!lahan sampai

4 "oot plateF diturunkan sampai di tengah!tengah silinder.

/ngka skala yang ditunjuk jarum pada saat itu, diingat dan diatat dan tonometer diangkat dari kornea. -ila angka yang ditunjuk kurang dari angka ', tonometer diulangi dengan beban 7,5 gram. %ungkin pula perlu memakai beban 1 gram.

 &ilai tekanan intra okuler selanjutnya pada tabel kalibrasi.1+,15

@ontoh menatat hasil * tanggal ..., jam... E (mata kanan) <B75 N 15,6 mmhg

ES (mata kiri) ?B"5 N 1',1 mmhg (nilai $E normal 1!"1 mmhg)

Sebelum melakukan tonometri, diyakini tidak ada kontraindikasi tonometri, lakukan komunikasi yang baik dengan pasien agar tenang

selama pemeriksaan. Kontra indikasi umumnya adalah infeksi mata.1+,15

Setelah dilakukan pemeriksaan pada mata, apabila di temukan tanda!tanda yang dapat mengarah ke ablasio retina maka pilihan persalinan dengan dilakukan seksio sesarea misalnya *1+,15

1. %iopia yang tinggi (H6 disertai gambaran retina yang berlipat!lipat dan koroid yang tidak normal pada pemeriksaan oftalmoskopi)

". Pembuluh darah yang agak gelap, refleks ahaya (!)

(25)

DAF/A7 P8%/AKA

1. Gotova %arta, Snje8ana Kastelan. ,ye and Pregnancy. @roatia* ubrava niversity /tropol2 "1'2 1* 1<?!1?'.

". Emoti, /fekhide, ;oseph %.Ca8iri. rticle   /evie0 o" the 1hanges in the pthalmic and Visual #ystem in Pregnancy. /frian journal of 0eprodutive ealth ol.1" e "<. al. 1<5!?'.

(26)

'. :anu, George dan aleria @ovilti. Particularity o" 2yopia in Pregnancy.

0omania* "1'2 1?6!?.

+. Somani S., dkk. Pregnany Speial @onsideration,. Ephtalmology Oserial online "< ;an!%ar2 1(1)* O"+ sreens /valaible from 0:*

http33emedicine.medscape.com3ophthalmology4unclassi"ied  5 e2edicine5

 &ov +, "<.

5. Goss / avid, heodore P. Grosvenor. ptometric 1linical Practice uideline  1are o" the Patient 0ith 2yopia. /meria * /merian Eptometri /ssoiation2 "12 1* 71.

6. $rwana Elva, /ulia 0ahman. 2iopia 6inggi. Oserial online "? Jeb!/pril2 121 O"+ sreens /valaible from 0:* http33000.7iles-o"-*rs2ed.tk. Jaulty of %ediine 0iau niversity, "?.

7. Cilloughby @olin #, iego Pon8in dkk. natomy and Physiology o" the  Human ,ye e""ects o" mucopolysaccharidoses disease on structure and   "unction-a revie0. &ew =ealand * @linial and #Mperimental Ephtalmology.

"12 '<* "!11

<. %akensen, Jriederike dan Colfgang Paulus. cular 1hanges *uring   Pregnancy. &etherland * eutshes /r8teblatt $nternational."1+2111*567!

76

?. :arkin G:. /etinal *etachment. Oserial online "6 ;an!/pril2 121 O""

sreens /valaible from

0: *http*BBwww.emediine.omBemergBEP/:%E:EG3.htm  /pril 11, "6

1. Shafa, 2yopia. Oserial online "1 Jeb!%ar2 121 O"5 sreens /valaible from 0:* http*BBdrshafa.wordpress.omB"1B'B?Bmiopiaa %aret ?, "1

11. @hen =oe, $ ;ong Cang.  Polymorphisms in steroidogenesis genes5 se%  steroid levels5 and high myopia in the 6ai0anese population. aiwan *

%oleular ision "112 17*""?7!'1

1". #beigbe ;/, // $ghoroje. cular 1hanges in Pregnant 8igerian 9omen.

 &igeria * &igerian ;ournal of @linial Pratie. "1". ol 15 hal. "?<!'1

:+. Papamihael #sther, George Cilliam. bstetric opinions regarding the method o" delivery have had surgery "or retinal detachment. :ondon * K. "11. "2"+21!+

(27)

:;. #lvio8a. Pemeriksaan 2ata *asar. ;akarta * epartemen $lmu Kesehatan %ata Jakultas Kedokteran niversitas $ndonesia. "1'

15./min, 0am8i. blasio /etina 8on /hegmatogen. Palembang * -agian $lmu Kesehatan %ata niversitas Sriwijaya. "1'

Referensi

Dokumen terkait

Cabai merah kering merupakan olahan cabai merah segar yang telah dilakukan proses pengeringan sehingga terjadi pengeluaran atau pengurangan kandungan air dari bahan tersebut

Jenis persalinan terbagi dua yaitu persalinan normal dan persalinan Sectio caesarea, persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan

Penuaan merupakan proses yang normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan akan terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai tahap usia

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala

Pada penyakit ginjal kronik (PGK) terjadi pengurangan massa ginjal dan penurunan fungsi ginjal, yang akan menyebabkan gangguan dalam proses fisiologik ginjal

Secara normal akan terjadi vasokontriksi yang menyebabkan kontainer tersebut (pembuluh darah) lebih kecil daripada volume darah sehingga darah akan memberikan tekanan, bahkan

Persalinan normal adalah Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37–41 minggu), lahir spontan (tanpa bantuan alat VE/FE dan obat-obatan) dengan

Setelahnya, akan terjadi adaptasi pada sistem regulasi di saluran pencernaan dan proses absorpsi zat besi akan kembali normal.27 Zat besi bivalen adalah tipe zat besi yang umum