• Tidak ada hasil yang ditemukan

Percobaan 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Percobaan 2"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

II.. TTuujjuuaann

-- MeMelaklakukukan anaan analislisis kualis kualititatiatif f zat aktzat aktif Asif Aspipirin darin dalam sedlam sediaaiaan n farfarmamasisi tablet Aspirin menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan tablet Aspirin menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan membandingkannya terhadap baku pembanding Asam Salisilat melalui membandingkannya terhadap baku pembanding Asam Salisilat melalui spectrum

UV-spectrum UV-Vis yang diperoleh dari larutaVis yang diperoleh dari larutan uji dan n uji dan larutan standar.larutan standar. -- MelMelakuakukan ankan analisalisis kuais kuantitntitatiatif zat aktf zat aktif Aif Aspispirin darin dalam selam sediadiaan farman farmasiasi

tablet Aspirin menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan tablet Aspirin menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan menggunakan baku pembanding Asam Salisilat sebagai larutan standar  menggunakan baku pembanding Asam Salisilat sebagai larutan standar  dan

dan menmenententukaukan n kadkadar ar AsAspirpirin in daldalam am tabtablet let AsAspirpirin in menmengguggunaknakanan  persamaan regresi linier yang diperoleh dari kurva kalibrasi.

 persamaan regresi linier yang diperoleh dari kurva kalibrasi.

-- MeMenynyimimpupulklkan an mumutu tu sesedidiaaaan n fafarmrmasasi i tatablblet et AAspspiririn in memelalalului i dadatata spectrum

UV-spectrum UV-Vis da hasil penetapan kadar zat Vis da hasil penetapan kadar zat aktif.aktif. IIII.. PPrriinnssiip p PPeerrccoobbaaaann

rinsip kerja spektrofotometri

rinsip kerja spektrofotometri UVUV-V-Vis berdasarkan absorpsi is berdasarkan absorpsi cahayacahaya  pada

 pada panjang panjang gelombang gelombang tertentu tertentu melalui melalui suatu suatu larutan larutan standar standar yangyang men

mengangandundung g senysenya!a a!a yanyang g akaakan n ditditentuentukan kan kadkadarnyarnya. a. "um"umlah lah cahacahayaya yan

yang g diadiabsobsorpsrpsi i oleoleh h larlarutan utan sebsebandanding ing dendengan gan konkonsensentrastrasi i senysenya!aa!a didalam larutan. rinsip ini dijabarkan dalam #ukum $ambert-%eer yang didalam larutan. rinsip ini dijabarkan dalam #ukum $ambert-%eer yang menghubungkan antara absorbansi cahaya dengan konsentrasi pada suatu menghubungkan antara absorbansi cahaya dengan konsentrasi pada suatu  bahan

 bahan yang yang mengabsorpsinya. mengabsorpsinya. Analisis Analisis kuantitatif kuantitatif berdasarkan berdasarkan besarnyabesarnya absorbansi suatu senya!a pada panjang gelombang tertentu.

absorbansi suatu senya!a pada panjang gelombang tertentu. IIIIII.. TTeeoorri i DDaassaarr

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat  pengukur

 pengukur intensitas intensitas cahaya cahaya yang yang ditransmisikan ditransmisikan atau atau yang yang diabsorpsi.diabsorpsi. ada spektrofotometri UV-Vis ini digunakan sebagai sumber energi atau ada spektrofotometri UV-Vis ini digunakan sebagai sumber energi atau sinar adalah cahaya tampak &visible'. (ahaya visible termasuk spektrum sinar adalah cahaya tampak &visible'. (ahaya visible termasuk spektrum ele

elektktromromagnagnetetik ik yayang ng dadapapat t diditatangngkakap p ololeh eh mamata ta mamanunusiasia. . aanjanjangng gelombang sinar tampak adalah )*+

gelombang sinar tampak adalah )*+ sampai ,+ nm &hopkar/ 011+'.sampai ,+ nm &hopkar/ 011+'. Metode pengukuran menggunakan prinsip spektrofotometri adalah Metode pengukuran menggunakan prinsip spektrofotometri adalah  berdasarkan

 berdasarkan asborpsi asborpsi cahaya cahaya pada pada panjang panjang gelombang gelombang tertentu tertentu melaluimelalui su

suatatu u lalarurutan tan yayang ng memengnganandudung ng kokontntamaminainan n yayang ng akakan an diditetentntukukanan konse

(2)

 panjang

 panjang gelombang gelombang yang yang digunakan digunakan adalah adalah gelombang gelombang cahaya cahaya tampak/tampak/ mak

maka a disdisebuebut t sebsebagaagai i 2ko2kolorlorimetimetri3 ri3 karkarena ena memmemberiberikan kan !ar!arna. na. SelSelainain gelombang cahaya tampak/ spektrofotometri juga menggunakan panjang gelombang cahaya tampak/ spektrofotometri juga menggunakan panjang gelombang pada gelombang ultraviolet dan inframerah. rinsip kerja dari gelombang pada gelombang ultraviolet dan inframerah. rinsip kerja dari metode ini adalah jumlah cahaya yang diabsorpsi oleh larutan sebanding metode ini adalah jumlah cahaya yang diabsorpsi oleh larutan sebanding den

dengan gan konkonsentsentrasi rasi konkontamtaminainan n daldalam am larlarutanutan. . ririnsinsip p ini ini dijdijabaabarkarkann dalam

dalam #ukum %eer-$am#ukum %eer-$ambert/ bert/ yang yang mengmenghubuhubungkan antara ngkan antara absorbabsorbansiansi cahaya dengan konsentrasi pada suatu bahan yang mengabsorpsi &$estari/ cahaya dengan konsentrasi pada suatu bahan yang mengabsorpsi &$estari/ 4atma./ 5++, 6 0*1'.

4atma./ 5++, 6 0*1'.

Sp

Spek

ektr

trof

ofot

otom

omet

eter

er te

terrdi

diri

ri at

atas

as sp

spek

ektr

trom

omet

eter

er da

dan

n

fo

foto

tome

mete

terr.

. Sp

Spek

ektr

trof

ofot

otom

omet

eter

er me

meng

ngha

hasi

silk

lkan

an si

sina

nar

r da

dari

ri

s

spe

pekt

ktrrum

um d

den

eng

gan

an pa

panj

njan

ang

g g

gel

elo

om

mb

ban

ang

g te

terrtten

entu

tu d

dan

an

fot

fotom

omete

eter

r ada

adalah

lah ala

alat

t pen

penguk

gukur

ur int

intens

ensita

itas

s cah

cahaya

aya yan

yang

g

dit

ditran

ransm

smisi

isika

kan

n ata

atau

u yan

yang

g dia

diabso

bsorps

rpsi.

i. Spe

Spektr

ktrofo

ofoto

tomet

meter

er

tte

errs

su

us

su

un

n

a

atta

as

s

s

su

um

mb

be

er

r

s

sp

pe

ek

kttrru

um

m

y

ya

an

ng

g

c

co

on

nttiin

nu

ue

e,,

mo

monok

nokro

romat

mator,

or, sel

sel pen

pengab

gabsor

sorpsi

psi unt

untuk

uk lar

laruta

utan

n sam

sampel

pel

ata

atau

u bla

blank

nko

o dan

dan su

suatu

atu ala

alat

t unt

untuk

uk men

menguk

gukur

ur per

perbed

bedaan

aan

absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding

absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding

(Khopkar

(Khopkar,

, 1990

1990 :

: 1!".

1!".

Spektrofotometer #$%$is dapat melakukan penentuan

Spektrofotometer #$%$is dapat melakukan penentuan

te

terrha

hada

dap

p sa

samp

mpel

el ya

yang

ng be

beru

rupa

pa la

laru

ruta

tan,

n, ga

gas,

s, at

atau

au ua

uap.

p.

#n

#ntu

tuk

k sa

samp

mpel

el ya

yang

ng be

beru

rupa

pa la

laru

ruta

tan

n pe

perl

rlu

u di

dipe

perh

rhat

atik

ikan

an

pelarut yang dipakai antara lain :

pelarut yang dipakai antara lain :

1.

1. &e

&elar

larut

ut yan

yang

g dip

dipak

akai

ai tid

tidak

ak men

mengan

gandun

dung

g sis

sistem ikat

tem ikatan

an

rangkap terkonjugas

rangkap terkonjugasi

i padastruktur molekuln

padastruktur molekulnya dan

ya dan tidak

tidak

ber'arna.

ber'arna.

.

. i

idak terja

dak terjadi

di int

intera

eraksi denga

ksi dengan

n mo

molek

lekul

ul sen

senya'

ya'a

a yan

yang

g

dianalisis.

dianalisis.

).

). K

Kemu

emurn

rnian

iannya harus tingg

nya harus tinggi

i ata

atau

u der

deraja

ajat

t unt

untuk

uk ana

analis

lisis

is

(*holib, 00+ : 190".

(*holib, 00+ : 190".

Spektrofo

Spektrofotometer

tometer #$%

#$%$is pada

$is pada umumnya digunakan

umumnya digunakan

untuk:

(3)

1. enentukan jenis kromofor, ikatan rangkap yang

terkonjugasi dan ausokrom dari suatu senya'a organik.

. enjelaskan informasi dari

struktur berdasarkan

panjang gelombang maksimum suatu senya'a.

). ampu menganalisis senya'a organik secara kuantitatif 

dengan menggunakan hukum -ambert%eer (*holib,

00+ : 01".

Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua

berkas oleh cermin yang berputar pada bagian dalam

spektrofotometer. erkas pertama akan mele'ati ku/et

berisi blanko, sementara berkas kedua akan mele'ati

ku/et berisi sampel. lanko dan sampel akan diperiksa

secara bersamaan. danya blanko, berguna untuk

menstabilkan absorbsi akibat perubahan

/oltase

dari

sumber cahaya (*holib, 00+ : 0".

Komponen Spektrofotometer #$%$is :

1. Sumber cahaya

Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki

pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi.

Sumber cahaya pada spektrofotometer #$%$is ada dua

macam :

a. -ampu ungsten (2olfram", -ampu ini digunakan

untuk mengukur sampel pada daerah tampak.

entuk lampu ini mirip dengan bola lampu pijar

biasa. emiliki panjang gelombang antara )0 3

00 nm. Spektrum radiasianya berupa garis

lengkung. #mumnya memiliki 'aktu 1000 jam

pemakaian.

b. -ampu 4euterium

-ampu ini dipakai pada panjang gelombang 190 3

)50

nm.

Spektrum

energi

radiasinya

lurus

(#nder'ood, 00 : 169".

(4)

. 2adah sampel (Ku/et"

2adah sampel harus dapat meneruskan radiasi

elektromagnetik pada daerah spektrum yang diinginkan.

Sel kaca7plastik digunakan untuk rentang daerah sinar

tampak sedangkan sel kuarsa digunakan untuk daerah

#$%$8S. Sel%sel harus diisi sedemikian rupa sehingga

berkas sinar menembus larutan dengan miniskus

terletak seluruhnya di atas berkas. 2adah sampel

umumnya disebut ku/et. erikut jenis%jenis ku/et yang

biasa digunakan:

a. *elas umum digunakan (pada )60 % 1000 nm"

biasanya memiliki panjang 1 cm (atau 0,1, 0,, 0,,

, atau 6 cm"

b. K'arsa, range (190 3 1000 nm"

c. atched cells

d. icro cell (#nder'ood, 00 : 190".

). onokromator

onokromator adalah alat yang akan memecah cahaya

polikromatis menjadi cahaya tunggal (monokromatis"

dengan komponen panjang gelombang tertentu. agian%

bagian monokromator, yaitu :

a. &risma

&risma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik

sebesar mungkin supaya di dapatkan resolusi yang

baik dari radiasi polikromatis.

b. *rating (kisi difraksi"

Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses

spektroskopi. 4ispersi sinar akan disebarkan merata,

dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan

lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan

dalam seluruh jangkauan spektrum.

(5)

elah ini digunakan untuk mengarahkan sinar

monokromatis yang diharapkan dari sumber radiasi.

pabila celah berada pada posisi yang tepat, maka

radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga

diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.

d. ilter

erfungsi untuk menyerap 'arna komplementer

sehingga cahaya yang diteruskan merupakan cahaya

ber'arna yang sesuai dengan panjang gelombang

yang dipilih (#nder'ood, 00 : 01".

e. 4etektor

4etektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh

larutan. Sinar kemudian diubah menjadi sinyal listrik

oleh ampli;er dan dalam rekorder dan ditampilkan

dalam bentuk angka%angka pada reader (komputer".

4etektor dapat memberikan respons terhadap radiasi

pada berbagai panjang gelombang da beberapa

cara untuk mendeteksi substansi yang telah

mele'ati kolom. etode umum yang mudah dipakai

untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra%

/iolet. anyak senya'a%senya'a organik menyerap

sinar #$ dari beberapa panjang gelombang

(#nder'ood, 00 : 06".

f. $isual display7recorder

erupakan sistem baca yang memperagakan

besarnya isyarat listrik, dinyatakan dalam bentuk <

 ransmitan maupun bsorbansi (#nder'ood, 00 :

0".

Kelebihan dan kekurangan Spektrofotometer #$%$is :

1. Kelebihan :

a. &anjang gelombang dari sinar putih dapat lebih

terseleksi

(6)

b. aranya sederhana

c. 4apat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang

sangat kecil

. Kekurangan :

a. bsorbsi dipengaruhi oleh p= larutan, suhu dan

adanya >at pengganggu dan kebersihan dari ku/et

b. =anya dapat dipakai pada daerah ultra /iolet yang

panjang gelombang ?15 nm

c. &emakaian hanya pada gugus fungsional yang

mengandung elektron /alensi dengan energi eksitasi

rendah

d. Sinar yang dipakai harus monokromatis (Khopkar,

00 : 1+)".

Spektro #$%$is dapat digunakan untuk informasi

kualitatif dan sekaligus dapat digunakan untuk analisis

kuantitatif 

1. spek Kualitatif 

4ata spectra #$%$is secara tersendiri tidak dapat

digunakan untuk identi;kasi kualitatif obat atau

metabolitnya. kan tetapi jika digabung dengan cara

lain seperti spektroskopi infra merah, resonansi magnet

inti, dan spektroskopi massa, maka dapat digunakan

untuk maksud identi;kasi atau analisis kualitatif suatu

senya'a

tersebut.

4ata

yang

diperoleh

dari

spektroskopi #$ dan $is adalah panjang gelombang

maksimal, intensitas, efek p=, dan pelarut, yang

semuanya itu dapat diperbandingkan dengan data yang

sudah dipublikasikan. 4ari spectra yang diperoleh dapat

dilihat :

a Serapan (absorbansi" berubah atau tidak karena

perubahan

p=.@ika

berubah,

bagaimana

perubahannya

apakah

dari

batokromik

ke

(7)

hipsokromik dan sebaliknya atau dari hipokromik ke

hiperkromik, dan sebaliknya.

b Abat%obat yang netral misalnya kafein, kloramfenikol

atau obat%obat yang berisi auksokrom yang tidak

terkonjugasi

seperti

amfetamin,

sikli>in

dan

pensiklidin (#nder'ood, 00 : 10".

. spek Kuantitatif 

4alam aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan

pada cuplikan (larutan sampel" dan intensitas sinar

radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Badiasi yang

diserap

oleh

cuplikan

ditentukan

dengan

membandingkan intensitas sinar yang diserap jika tidak

ada spesies penyerap lainnya. 8ntensitas atau kekuatan

radiasi cahaya sebanding dengan jumlah foton yang

melalui satu satuan luas penampang per detik. Serapan

dapat terjadi jika foton atau radiasi yang mengenai

cuplikan memiliki energi yang sama dengan energi yang

dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya perubahan

tenaga. Kekuatan radiasi juga mengalami penurunan

dengan adanya penghamburan dan pemantulan cahaya,

akan tetapi penurunan Karena hal ini sangat kecil jika

dibandingkan dengan proses penyerapan. (*holib,

00+ : 11".

&enggunaan analisa kuantitatif didasarkan pada hukum

lambert%beer yang menyatakan hubungan empiris

antara intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan

tebalnya

larutan

(hukum

lambert7bouguer"

dan

hubungan antara intensitas tadi dengan konsentrasi >at

(hukum beer".

nalisis kuantitatif dengan metode spektrofotometri #$%

$is dapat digolongkan atas tiga macam pekerjaan, yaitu

:

(8)

a nalisis >at tunggal atau analisis satu komponen

b nalisis kuantitatif campuran dua macam >at atau

analisis dua komponen

c nalisis kuantitatif campuran tiga macam >at atau

lebih (analisis multi komponen" (*holib, 00+ : 190".

&ersyaratan

suatu

sampel

dapat

dianalisa

menggunakan Spektrofotometri #$%$is adalah :

-

ahan mempunyai gugus kromofor

-

ahan tidak mempunyai gugus kromofortapi ber'arna

-

ahan tidak mempunyai gugus kromofor dan tidak

ber'arna, maka ditambahkan pereaksi 'arna (/is"

-

ahan tidak mempunyai gugus kromofor dibuat

turunannya yang mempunyai gugus kromofor (#$"

(#nder'ood, 00 : 1".

romofor merupakan senya!a organik yang memiliki ikatan rangkap yang terkonjugasi. Suatu ikatan rangkap yang terisolasi seperti dalam etilen mengabsorpsi pada 07 nm/ yaitu di luar daerah ukur yang lazim dari spektroskopi elektron. 8ua ikatan rangkap terkonjugasi memberikan suatu kromofor seperti dalam butadien akan mengabsorpsi  pada 50, nm. anjang gelombang maksimum absorpsi dan koefisien ekstingsi molar akan bertambah dengan bertambahnya jumlah ikatan rangkap terkonjugasi lainnya. "uga pada vitamin A-alkohol &retinol' dan 9-karoten merupakan polien dengan 0 kromofor yang terdiri dari  atau 00 ikatan rangkap terkonjugasi &:oth dan %laschke/ 01*'.

;ugus auksokrom mengandung pasangan elektron bebas yang disebabkan oleh terjadinya mesomeri kromofor. <ang termasuk dalam gugus auksokrom ini adalah substituen seperti =>#/ -?#5/ -?#: dan =   ?:5. ;ugus ini akan memperlebar sistem kromofor dan menggeser 

maksimum absorpsi kearah panjang gelombang yang lebih panjang &:oth dan %laschke/ 01*'. ;ugus auksokrom tidak menyerap pada panjang gelombang 5++-*++ nm/ namun mempengaruhi spektrum kromofor  dimana auksokrom tersebut terikat &@irya!an dkk./ 5++*'.

(9)

%eberapa tipe struktur organik menimbulkan !arga serta tipa yang lain. Struktur parsial yang perlu untuk !arna &gugus tak jenuh dapat menjalani transisi / A/ dan / A' yang disebut kromofor. 8iamati juga

 bah!a hadirnya bebeapa gugus lain mengintesiskan !arna. ;ugus ini disbut ausokrom/ sekarang diketahui bah!a ausokrom adalah gugus yang tidak dapat menjalani transisinya tetapi dapat menjalani transisi elektron. %eberapa ausokrom yang diantaranya 6 ->#/ ->:/ -?#5/ -?#:/ -?#: 5/ = 

B &4essenden dkk 5++5 C 00D'.

Senya!a-senya!a organik mampu mengabsorbsi cahaya/ sebab senya!a-senya!a organik mengandung elektron valensi yang dapat direksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Energi eksitasi untuk  elektron pembentukan ikatan tunggal adalah cukup tinggi sehingga  pengabsorbsinya terbatas pada daerah vakum & nilai absorbsi FltC 0* nm'/ dimana komponen-komponen atmosfer juga mengabsorpsi secara kuat oleh karena itu percobaan dengan sinar ultra violet vakum ini jolit dilakukan/ akbiatnya penyelidikan spektroskopi senya!a-senya!a organik  dilakukan pada daerah ultraviolet yang panjang gelombangnya lebih besar  dari 0* nm. engabsobsian sinar ultra violet dan sinar tampak yang  panjang gelombangnya lebih besar/ terbatas pada sejumlah gugus fungsional &disebut chromophore' yang mengandung elektron valensi dengan energi eksitasi rendah &#andjojo. 5+++ 6 )0'.

Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elekron  bebas/ seperti hidroksil/ metoksi dan amina. Gerikatnya gugus auksokrom  pada gugus kromofor akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang gelombang yang lebih besar &bathokromik' yang disertai dengan peningkatan intensitas &hyperkromik'. Auksokrom merupakan gugus yang dapat meningkatkan daya kerja khromofor  sehingga optimal dalam pengikatan. Auksokrom terdiri dari golongan kation yaitu =?#5/ -?# Me/ = ? Me5 seperti -H ?Me5(l-/ golongan anion

yaitu S>)#-/ ->#/ -(>>#. Auksokrom juga merupakan radikal yang memudahkan terjadinya pelarutan6 -(>># atau =S>)#/ dapat juga berupa

(10)

Iat !arna bisa berupa senya!a ionik maupun senya!a organik  dengan gugus aril yang mempunyai elektron terdelokalisasi. enyebab terbentuknya !arna adalah adanya gugus kromofor pada struktur senya!a. ;ugus kromofor adalah gugus senya!a radikal yang terdiri dari ikatan ganda terkonjugasi yang mengandung elektron terdelokalisasi. ;ugus kromofor biasanya meliputi gugus azo &-?J?-'/ karbonil &-(J>-'/ karbon &-(J(-'/ karbon-nitrogen &-(J?#- atau (#J'/ nitroso &-?> atau ?->#'/ nitro &-?>5 atau J?>->#'/ dan sulfur &(JS'. romogen adalah

senya!a aromatis yang biasanya mengandung cincin benzena/ naftalena/ atau antrasena merupakan bagian dari struktur kromogen-kromofor pada auksokrom. Adanya gugus terionisasi yang dikenal sebagai auksokrom memberikan peningkatan absorpsi dan kekuatan ikatan pada suatu senya!a. %eberapa gugus auksokrom adalah =?#)/ -(>>#/ -#S>)/ -># &Al-;houti/ 5++D 6 0*, = 01'.

Asam Salisilat mengandung tidak kurang dari 11/K dan tidak  lebih dari 0+0/+K/ (,#7>)/ dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. emeriannya hablur/ biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk halusC  putihC rasa agak manis/ tajam dan stabil di udara. %entuk sintetis !arna  putih dan tidak berbau. "ika dibuat dari metil salisilat alami dapat  ber!arna kekuningan atau merah muda dan berbau lemah mirip mentol. Asam Salisilat Sukar larut dalam air dan dalam benzen/ mudah larut dalam etanol dan dalam eterC larut dalam air mendidihC agak sukar larut dalam kloroform. "arak lebur antara 0*L dan 070L &8itjen >M/ 5+0D 6 07 =  0,'.

Asam salisilat &o-hidroksi asam benzoat' merupakan senya!a  bifungsional/ yaitu gugus fungsi hidroksil dan gugus fungsi karboksil.

(11)

 benzena' dan juga berfungsi sebagai asam benzoat. %aik sebagai asam maupun sebagai fenol/ asam salisilat dapat mengalami reaksi esterifikasi. %ila direaksikan dengan anhidrida asam akan mengalami reaksi esterifikasi menghasilkan asam asetil salisilat &aspirin'. Apabila asam salisilat direaksikan dengan alkohol &metanol' juga mengalami reaksi esterifikasi menghasilkan ester metil salisilat &minyak gandapura' &#orizon/ 5+00'.

Asam salisilat banyak digunakan dalam sedaian obat luar terhadap infeksi jamur ringan. Sering kali asam ini dikombinasi dengan asam  benzoat &salep @hitefield' dan belerang &sulfur praecipitatum' yang keduanya memiliki kerja fungistatis maupun bakteriostatis &Gjay/ 5++, 6 0+'.

Asam asetil salisilat atau asetosal atau aspirin merupakan hablur   putih/ umumnya seperti jarum atau lempengan tersusun atau serbuk hblur   putih6 tidak berbau atau berbau lemah. Stabil diudara kering6 didalam

udara lembab secara bertahap terhidrolisa menjadi asam salisilat dan asam asetat. Sukar larut &0++-0+++ bagian' dalam air6 mudah larut &0-0+ bagian' dalam etanol6 larutdalam kloroform/ dan dalam eter/ indikasi sebagai antipiretik dan analgetika &8irektorat "enderal enga!asan >bat dan Makanan :epublik ndonesia/ 011'.

Aspirin dibuat dengan mereaksikan asam salisilat dengan anhidrat asam asetat menggunakan katalis *K #)>D sebagai zat penghidrasi

&

*holib, 00+

'.

Asam asetil salisilat &aspirin' merupakan salah satu senya!a turunan asam salisilat yang digunakan sebagai obat analgesik&terhadap rasa sakit atau nyeri minor'/ antipiretik &terhadap demam'/ dan antiinflamasi &@ilmana/ 011'.

romofor adalah suatu gugus fungsi/ tidak terhubung dengan gugus lain/ yang menampakkan spektrum absorpsi karakteristik pada daerah sinar UV-sinar tampak &l5++ nm'. Ada ) jenis kromofor  sederhana/ yaitu 6 N katan ganda antara 5 atom yang tidak memiliki  pasangan elektron bebas. (ontoh 6 ( J (. katan ganda antara 5 atom yang

memiliki pasangan elektron bebas (ontoh 6 ( J >. (incin %enzena "ika  beberapa kromofor berhubungan maka absorpsi menjadi lebih kuat dan

(12)

 berpindah ke panjang gelombang yang lebih panjang &@irya!an dkk./ 5++*'. (ontoh kromofor tunggal/ antara lain 6 asetilen/ aldehid/ azo/ karbonil/ sulfoksida/ benzena/ etilen/ dan lain-lain &#armita/ tt'. 8alam suatu molekul dapat dikandung beberapa kromofor. "ika kromofor  dipisahkan satu sama lain paling sedikit oleh 5 atom karbon jenuh/ maka tidak ada kemungkinan adanya konjugasi antara gugus kromofor &:oth dan %laschke/ 01*'.

#idrolisis/ dalam pengertian luasnya adalah pemecahan ikatan kimia akibat reaksi air. ni berla!anan dengan hidrasi/ yang merupakan  penambahan elemen-elemen air pada ikatan ganda/ tetapi tidak terkait dengan fragmentasi molekul. Sejumlah besar gugus fungsi yang ditemukan dalam obat-obatan mudah mengalami hidrolisis pada  penyimpanan/ tetapi yang paling umum ditemui adalah ester dan amida

&(airns/ 8onald./ 5++D 6 0*7'.

#idrolisis ester dan amida terjadi sebagai hasil serangan nukleofilik pada karbon gugus karbonil dan pemecahan lebih lanjut ikatan tunggal karbon-oksigen atau karbon-nitrogen. arbon pada gugus karbonil lebih positif daripada yang diperkirakan akibat tingginya elektronegativitas oksigen yang didekatnya. embagian electron-elektron ikatan yang tidak seimbang menyebakan terjadinya polarisasi ikatan sehingga karbon bermuatan positif parsial &OH'/ sedangkan oksigen

 bermuatan negative parsial &O-' &(airns/ 8onald./ 5++D 6 0*7'.

:eaksi hidrolisis berjalan cukup lambat/ tetapi dengan adanya asam atau basa/ laju reaksi meningkat dan dapat terjadi dekomposisi yang signifikan. #arus diingat bah!a banyak obat merupakan amin/ yang bisa dibuat menjadi terlarutkan air melalui pembentukan garam kloridanya. ;aram-garam basa lemah dan asam mineral kuat bersifat asam melalui hidrolisis parsial dan #H yang terbentuk melalui hidrolisis garam dapat

mengatalisis reaksi hidrolisis &(airns/ 8onald./ 5++D 6 0*7'.

Data Fisika dan Kimia Bahan

(13)

%M 6 0)*/05

emerian 6 #ablur/ biasanya berbentuk jarum halus atau serb-uk halusC putihC agak manis/ tajam dan stabil diud-ara. %entuk sintetis !arna putih dan tidak berbau. "ika dibuat dari metil salisilat alami dapat ber!ar-na kekuningan atau merah muda dan berbau lemah mirip methanol.

elarutan 6 Sukar larut dalam air dan dalam benzene/ mudah larut dalam etanol dan dalam eterC larut dalam air  mendidihC agak sukar larut dalam kloroform. Gitik lebur 6 Antara 0*L dan 070L

%ahaya 6 %erbahaya jika tertelan/ menyebabkan kerusakan mata berat/ jangan terkena kulit.

enanganan 6 "ika terkena mata bilas dengan air/ lepas lensa kon-tak/ gunakan pelindung mata atau !ajah.

2. Asam Asetilsalisilat&EME?ES :/ 5+0D 6 0),'.

%M 6 0*+/07

emerian 6 #ablur/ umumnya seperti jarum atau lempengan tersusun/ atau serbuk hablurC putihC tidak berbau atau berbau lemah. Stabil diudara keringC didalam udara lembab secara bertahap terhidrolisa menjadi asam salisilat dan asam asetat.

elarutan 6 Sukar larut dalam airC mudah larut dalam etanolC larut dalam kloroform dan dalam eterC agak sukar  larut dalam eter mutlak.

Gitik leleh 6 0)1L

. !atrium "idroksida #!a$"% &EME?ES :/ 5+0D 6 *1*'.

emerian 6 utih atau praktis putih/ keras/ rapuh dan menunju-kkan pecahan hablur. "ika terpapar diudara/ akan cepat menyerap karbon dioksida dan lembab. Mas-sa melebur/ berbentuk pellet kecil/ serpihan atau  batang atau bentuk lain.

(14)

elarutan 6 Mudah larut dalam air dan etanol.

%ahaya 6 orosif/ potensi akut dapat mengiritasi F korosif  pada mata/ kulit/ pernafasan dan potensi kronis

da-pat meracun paru-paru.

enanganan 6 "ika terkena mata bilas segera dengan air banyak/ cuci kulit/ pakaian dan sepatu yang terkontaminasi/ jika terhirup hiruplah udara segar.

&. Besi 'III( Klorida #Fe)l% &8EES :/ 01,1 6 71'.

emerian 6 #ablur atau serbuk hablurC hitam kehijauan/ bebas !arna jingga dari garam hidrat yang telah terpeng-aruh oleh kelembaban.

elarutan 6 $arut dalam air/ larutan beropalesensi ber!arna ji-  ngga.

*. Asam Klorida #")l% &EME?ES :/ 5+0D 6 0D1'.

%M 6 )7/D7

emerian 6 (airan tidak ber!arnaC berasapC bau merangsang. "ika diencerkan dengan 5 bagian volume air/ asap   hilang.

%obot jenis 6 Gidak kurang 0/0*

%ahaya 6 8apat menyebabkan iritasi dan terbakar. %ahaya  jika ditelan. #indari uap atau asapnya. #indari

ko-ntak dengan mata/ kulit dan pakaian.

enanganan 6 %ila kontak dengan kulit segera bilas. %asuh mata dengan air P 0 menit. Segera cari udara segar/ be-rikan beberapa gelas susu. "angan dipaksakan mu-  ntah.

+. A,uadest &EME?ES :/ 5+0D 6 7'.

emerian 6 (airan jernihC tidak ber!arnaC tidak berbau. %erat molekul 6 0*/+5

 p# 6 Antara /+ sampai ,/+ I-. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Spektrofotometer Shimadzu UV Mini-05D+ Q Ghermo ;enesys 0+

UV

%aku pembanding Asam Salisilat

Gimbangan analitik  buah Gablet Aspirin ertas perkamen ?a># 0 M

Spatel 4e(l)&yang telah dibuffer pada  p# 0/7 dengan #(l D- ? Q (l'

Mortir F stamper ARuadest

(15)

%atang pengaduk  ;elas ukur 0+ ml/ 0++ ml $abu takar 0+ ml/ 0++ ml ipet ukur 0 ml/ 5 ml/  ml 4iller  -. Diaram Percobaan

-I. Prosedur Percobaan

Pembuatan larutan standar /e0salisilat dan kura kalibras 0. $arutan standar

8ilakukan pembuatan larutan standar 4e-salisilat. %aku  pembanding Asam salisilat ditimbang sebanyak 07+ mg lalu

dimasukkan kedalam labu erlenmeyer + ml. "umlah asam salisiliat yang ditimbang dicatat. 8itambahkan dengan ml ?a># 0.+ ? &;unakan pipet seukuran'. %ila perlu/ tempatkan labu erlenmeyer  diatas hot plate. 8ipanaskan campuran selama  menit secara perlahan sambil sesekali diaduk dengan batang pengaduk hingga padatan larut sempurna. Setelah itu larutan didinginkan. $arutan yang diperoleh dipindahan kedalam labu takar 0++ ml. $alu diencerkan dengan air  destilasi hingga tada batas. Gandai larutan yang diperoleh dengan kode 2SA3 yang merupakan larutan stok baku pembanding. emudian dibuat serangkain konsentrasi denga cara dipipet masing-masingsebanyak +/C +/DC +/)C +/5 dan +/0 ml larutan stok baku  pembanding kedalam labu takar 0++ ml laludi encerkan dengan menggunakan larutan 4e(l)+/+5 M. Setelah itu masing-masing larutan

standar diukur absorbansinya pada panjang gelombang )+ nm. engukuran dimulai dari larutan yang paling encer. Sebelum dilakukan

embuatan larutan standar  4e-salisilat dan kurva

kalibrasi

$arutan Uji $arutan Standar 

enentuan kadar  Aspirin dengan cara

kurva kalibrasi Ukur absorbansi

masing-masing larutan  pada  )+ nm

(16)

 pengukuran kuvet dibilas dengan larutan standar selanjutnya dan 4e(l)

digunakan sebagai blanko. . $arutan uji

$ima tablet aspirin yang dijual dipasaran ditimbang kemudian diserbukan. Setelah itu serbuk aspirin ditimbang setara dengan 07+ mg aspirin lalu dimasukan kedalam labu erlenmeyer + ml. "umlah serbuk  aspirin yang ditimbang dicatat. 8itambahkan dengan  ml ?a># 0.+ ? &;unakan pipet seukuran'. %ila perlu/ tempatkan labu erlenmeyer  diatas hot plate. 8ipanaskan campuran selama  menit secara perlahan sambil sesekali diaduk dengan batang pengaduk hingga padatan larut sempurna. Setelah itu larutan didinginkan. $arutan yang diperoleh dipindahan kedalam labu takar 0++ ml. $alu diencerkan dengan air  destilasi hingga tada batas. Gandai larutan yang diperoleh dengan kode 2ASA3. emudian larutan stok standar ASA dibuat pengenceran yaitu dengan memipet +/) ml larutan stok ASA kedalam labu takan 0+ ml/ lalu diencerkan dengan larutan 4e(l) +/+5 M hingga tanda batas.

&adanya pengikat dan penghancur pada formula tablet akan membuat larutan a!al menjadi keruh. ?amun/ hal ini akan hilang pada saat  pengenceran dengan larutan 4e(l)'. Setelah itu larutan tersebut diukur 

dan dicata nilai absorbansinya pada panjang gelombang )+ nm. 8itentukan kadar aspirin dalam tablet aspirin dengan menggunakan  persamaan regresi linier yang didapat dari kurva kalibrasi.

-II. Data Penamatan dan Perhitunan arutan Standar

Asam Salisilat J 07+.D mg

(17)

3ambar Penentuan Panjan 3elomban 4aksimum

3ambar arutan Standar

3ambar

Penentuan Absorbansi arutan Standar dan 5ji arutan 5ji

 tablet aspirin J 511D.* mg ada etiket 0 tablet J ++ mg

 tablet J 5++ mg onsentrasi Absorbansi +.0 +.+1) +.5 +.57) +.) +.D7 +.D +.77, +. +.**0 Uji 0 +.D)* Uji 5 +.D)D

(18)

Setara 07+ mg J

2994.8

2500  x 160=191.67 mg

3ambar arutan 5ji

arutan Standar Asam Salisilat 'SA( dan Kura Kalibrasi Mr. SA &#>(7#D(>>#' J 0)*.05 gQmol

Massa SA J +.07+D g

Mol SA &Massa SAQMr SA' J 0.070 B 0+-) mol

arutan Stok SA add 166 m '6.1 (

( stok SA &mol SAQ+.0 $' J +.+07 molQ$ Penenceran SA add 166 m

anjang ;elombang Maksimum J )+ nm

+. m$ Q 0+ m$ B +.+07 J .*+ B 0+-DmolQ$ As J +.**0 +.D m$ Q 0+ m$ B +.+07 J D.7D B 0+-DmolQ$ As J +.77, +.) m$ Q 0+ m$ B +.+07 J ).D* B 0+-DmolQ$ As J +.D7 +.5 m$ Q 0+ m$ B +.+07 J 5.)5 B 0+-DmolQ$ As J +.57) +.0 m$ Q 0+ m$ B +.+07 J 0.07 B 0+-DmolQ$ As J +.+1) y JbB Ha JA0. ).5, B 0+-D C A5 ).5 B 0+-D

Analisis Tablet Aspirin 'ASA(

Absorbasi ASA &y' J A0+.D)* C A5+.D)D

( ASA &B' &y =a Q b' J (0).5, B 0+-D molQ$

(5).5 B 0+-D molQ$

(19)

( Stok ASA &0+Q+.) B ( ASA' J (s0+.+0+1 molQ$

(s5+.+0+* molQ$

4ol ASA dalam 166 m '6.1 (

Mol ASA &( stok ASA B +.0 $' J A0 0.+1 B 0+-) mol

A5 0.+* B 0+-) mol

4assa Aspirin 'ASA(

Mr ASA J 0*+.07 gQmol

Massa ASA &mol ASA B Mr ASA' J A0 +.017 g

A5 +.01 g

Kadar Aspirin 'ASA(

Tmg ASA dalam kemasan B  tablet J 5. g %obot Gimbang  Gablet J 5.11D* g

Massa Gablet J A0 +.07) g

&07+ mg Q mg' B %obot GimbanganJ A5+.075 g

K kadar ASA J A005+.5DK &Massa ASAQMG' B 0++ K J A505+.),K Kura Kalibrasi 0 0.1 0. 0.) 0.6 0. 0.! 0.+ 0 0. 0.6 0.! 0.5 1 f(C" D 1.+1C % 0.1 BE D 1

Kurva Kalibrasi Larutan Standar Asam Salisilat

Konsentrasi (mol/L) (x10^-3) Absorbansi

-III. Pembahasan

ada percobaan kali ini dilakukan analisis kuantitatif sediaan farmasi dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Spektrofotometri UV-Vis ini merupakan pengukuran yang didasarkan pada  prinsip adanya interaksi radiasi elektromagnetik dengan suatu materi baik 

(20)

ada daerah visible hanya dapat menganalisis senya!a yang memiliki !arna sehingga senya!a yang tidak memiliki !arna harus terlebih dahulu dibuat ber!arna menggunakan reagen spesifik yang akan menghasilkan senya!a ber!arna. :eagen yang digunakan harus benar- benar spesifik yang hanya dapat bereaksi dengan analit dan senya!a  ber!arna yang dihasilkan harus benar-benar stabil.

Senya!a yang akan ditentukan kadarnya pada percobaan kali ini adalah Asam Asetilsalisilat &Aspirin' dengan menggunakan baku  pembanding Asam Salisilat. 8igunakan senya!a pembanding Asam Salisilat karena Aspirin merupakan senya!a esterfenolik yang tidak dapat  berikatan dengan 4e(l)sehingga tidak dapat digunakan sebagai standar.

ertama-tama Aspirin dilarutkan dengan menggunakan ?a># yang bertujuan agar Aspirin mengalami reaksi hidrolisis sehingga terurai menjadi Asam Salisilat dan ?atrium Asetat. :eaksi yang terjadi sebagai  berikut.

H ?aH>#- H (#

)(>>?a

Asam Asetilsalisilat Asam Salisilat

  'Aspirin(

Asam salisilat merupakan serbuk hablur ringan tidak ber!arna atau  putih agar dapat dianalisa dengan spektrofotometer UV-Vis maka larutan Asam Salisilat harus dilarutkan dengan menggunakan kromotag 4e(l) agar 

Asam Salisilat menjadi ber!arna. Asam Salisilat dapat teramati pada  panjang gelombang )+ nm dan pada panjang gelombang tersebut

spectrum !arna yang terbaca yaitu !arna ungu sehingga Asam Salisilat akan membentuk kompleks !arna ungu apabila direaksikan dengan 4e(l)

maka dari itu dipilih 4e(l) sebagai kromotag untuk Asam Salisilat.

Asam Salisilat akan membentuk kompleks !arna dengan  penambahan 4e(l) hal ini terjadi karena atom > pada gugus ># dalam

Asam Salisilat akan menyerang atom 4e dengan melepaskan atom # untuk  membentuk ikatan >-4e(l5yang ber!arna ungu.

(21)

(ara kerja yang dilakukan pada praktikum ini meliputi pembuatan larutan standar Asam Salisilat dengan berbagai konsentrasu yaitu +/C +/DC +/) dan +/0 ml. pembuatan larutan uji/ penentuan  maksimal/ pembuatan kurva kalibrasi dan perhitungan kadar Asam Salisilat. enentuan   maksimal bertujuan untuk mendapatkan serapan yang maksimal dengan mengukur absorbansi larutan Asam Salisilat pada rentang panjang gelombang didaerah visible dan untuk memastikan absorbansi larutan uji yang diukur sama dengan panjang gelombang pada literature yaitu )+ nm. enentuan kurva kalibrasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi sehingga sampel dapat ditentukan kadarnya melalui persamaan regresi linier yang didapat.

#asil kadar yang diperoleh  menurut farmakope ndonesia edisi  tablet aspirin mengandung  hasil yang diperoleh tidak  memenuhi persyaratan yang tercantum di farmakope karena kadar yang diperoleh melebihi kadar yang seharusnya yaitu  hal ini dapat terjadi karena ketidak tepatan penimbangan/ kerapihan dan kebersihan pada saat  pekerjaan/ pengaruh pelarut yang terdeteksi pada saat pengukuran absorbansi/ dan pengaruh dari zat lain yang terbaca pada panjang gelombang yang digunakan.

I7. Kesimpulan 7. Da/tar Pustaka

(22)

Al-;houti/ M. A. and Al-Atoum/ $. 5++1.Virgin and Recycled   Engine Oil Differentiation: A-Spectroscopic Study/ "ournal Environmental

Management/ 1/ 0*,-01.

(airns/ 8onald./ 5++D. 2ntisari imia 4armasi3. Edisi edua. enerbit %uku edokteran E;( 6 "akarta.

8epartemen esehatan :epublik ndonesia. 01,1. “Farmaope  !ndonesia Edisi "etiga#. 8irektorat "endral enga!asan >bat dan

Makanan 6 "akarta.

8irektorat "enderal enga!asan >bat dan Makanan :epublik  ndonesia/ 011.  Farmaope !ndonesia Edisi !V. 8epartemen esehatan :epublik ndonesia 6 "akarta.

8irjen >M. 5+0D.  Farmaope !ndonesia Edisi "elima. 8irjen >M 6 "akarta.

4essenden/:. dan ". 4essenden. 01*7.  "imia Organi edisi etiga. Erlangga 6 "akarta.

;holib/ ./ dan Abdul :. 5++,. 2 "imia Farmasi Analisis3 ustaka elajar 6 <ogyakarta.

#andjojo. 01,7. #ama enggerek ucuk Gebu dan Geknik  engendaliannya.

#orizon. 5+00. $enuntun $ratium "imia Organi !! . Universitas "ambi 6 "ambi.

ementrian esehatan :epublik ndonesia/ 5+0D. “Farmaope  !ndonesia Edisi "elima#. EME?ES : 6 "akarta.

hopkar/ S. M./ 011+. “"onsep Dasar "imia Analiti#. U ress 6 "akarta.

$estari/ 4atma./ 5++,. “%ahaya "imia#. enerbit %uku edokteran E;( 6 "akarta.

:ot/#ermann "./dan ;ottfried %alsschke . 01* .  Analisis Farmasi. <ogyakarta 6 ;adjah Mada University ress.

Gjay/ Gan #oan/ 8rs./ :ahardja/ irana/ 8rs. 5++,.  O&at-O&at   $enting "hasiat $enggunaan dan Efe Sampingnya Edisi eenam. G.

EleB Media omputindo 6 "akarta.

@ilmana. . 4/ 011.  Analgesi' Antipireti' Antiinflamasi (on Steroid. 4akultas edokteran Universitas ndonesia 6 "akarta.

@irya!an/ Adam dkk/ &5++*'/ imia Analitik/ 8irektorat "enderal Manajemen endidikan 8asar dan Menengah 6 "akarta .

Under!ood A. $/ et al . 5++5. 2 Analisis "imia "uantitatif .  Edisi eenam3 Erlangga 6 "akarta.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

&#34;) Melalui tanya jawab, guru memberikan apersepsi (materi prasyarat) kepada peserta didik yang berkaitan dengan siat%siat jajargenjang, luas dan keliling persegipanjang, luas

Usia kanker servik paling banyak pada rentang usia 41-54 tahun disebabkan karena menurut Norwitz dan Schorge (2011) pada usia 41-54 tahun merupakan usia

Analisis yang digunakan untuk menilai perbedaan konsentrasi tanah antara sebelum dan sesudah PLTU Labuan beroperasi adalah analisis komparasi dengan uji t-dua

Penentuan nilai cut off ELISA ILT didasarkan atas hasil uji 140 serum ayam SPF yang memperlihatkan rataan OD 0,073± 0,032 dengan penambahan 3 sd Dengan demikian nilai cut off ELISA

Setelah memiliki data Peserta Didik, tutor, lokasi penyelenggaraan program, dan kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran/ pela han, selanjutnya lembaga penyelenggara program

Pesarean, Kaliwadas,Gumalar, Pecangakan Kec. Adiwerna Dan Desa Pengarasan, Ketanggungan, Desa Kupu Kec. Tarub 97.000.000 328 Pengaspalan Jalan Lingkungan Dan Pembangunan

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket) yang akan dibagikan kepada responden untuk mengukur bagaimana pengaruh PMW

Kegiatan penelitian ini akan dimulai dengan mencari jejak-jejak sejarah, yang dalam hal ini adalah Bong Cino sebagai tempat eksekusi anggota PKI, dan narasumber yang mengetahui