• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. dan berapa input yang dibutuhkan untuk memproduksi input tersebut dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. dan berapa input yang dibutuhkan untuk memproduksi input tersebut dengan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

16 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

1.1 Landasan Teori 1.1.1 Definisi Produktivitas

Produktivitas merupakan hubungan antar berapa output yang di hasilkan dan berapa input yang dibutuhkan untuk memproduksi input tersebut dengan pemakaian input yang efisien sehingga dapat meningkatkan output. Produktivitas berhubungan dengan memproduksi secara efisien dan khususnya ditujukan pada hubungan antara pengeluaran dan pemasukan yang digunakan untuk memproduksi barang. Menurut Husein Umar (1999;9) produktivitas mengandung arti perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Sedangkan menurut Swasta dan Sukotjo (1998;281) mengungkapkan produktivitas merupakan suatu konsep yang menggambarkan tentang hasil dengan sumber yang dipakai untuk menghasikan barang tersebut.

Dua aspek penting dalam efektivitas yaitu efisiensi dan efektivitas. Efisiensi berkaitan dengan bagaimana suatu bahan baku dapat dijadikan suatu barang yang banyak dengan kualitas yang tinggi. Ini merupakan kemampuan menghasilkan lebih banyak dari jumlah masukan yang paling minimum. Ini berarti bagaimana mencapai volume tertentu dengan kualitas yang tinggi dalam jangka waktu yang lebih pendek. Sedangkan efektivitas berkaitan dengan suatu kenyataan apakah hasil-hasil yang diharapkan ini dapat dicapai atau tidak (Putti,1998;77).

(2)

17

Pentingnya arti produktivitas sudah diakui secara universal, tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak dapat meningkatkan keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak produk-produk atau jasa, peningkatan produk-produktivitas juga dapat meningkatkan kondisi taraf hidup manusia yang dibawah menjadi lebih meningkat. Produktivitas berkaitan dengan memproduksi keluaran secara efisiensi dan khusus ditujukan pada hubungan keluaran dengan masuk yang digunakan untuk memproduksi keluaran tersebut. Perbedaan atau kombinasi atau bauran input dapat digunakan untuk menghasilkan tingkat keluaran tertentu. Efisiensi produksi total adalah titik yang memenuhi dua kondisi yang memuaskan yaitu (Husein dan Mowen,1997:22).

1. Untuk setiap bauran input baru tertentu dapat menghasilkan output dalam jumlah tertentu, dalam arti ada kelebihan pemakaian input dalam menghasilkan output meskipun mungkin dalam satu unit.

2. Dengan menggunakan bauran input tertentu yang memuaskan sebagaimana kondisi pertama bauran yang biayanya paling rendah yang dipilih

Peningkatan produktivitas menjadi kunci bagi perusahaan umumnya, dan hal lain yang menyebabkan pentingnya produktivitas ialah meningkatnya standar kepuasan bagi pelanggan yang disertai dengan adanya kompetisi yang semakin ketat. Sebagai kesatuan masing-masing bidang dan perusahaan harus mendukung produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Oleh sebab itu program peningkatan produktivitas merupakan hal yang sangat penting dan strategik dari setiap pemimpin perusahaan.

(3)

18 2.1.2 Definisi Industri Ukiran Kayu

Ukiran kayu merupakan suatu kerajinan tangan yang mengandalkan keahlian dalam mengukir kayu serta dibutuhkan ketekunan dan ketelitian dalam proses pembuatannya. Seni ukir di Bali memiliki kualitas seni motif yang khusus dan berbeda dengan daerah lainnya. Pengaruh seni yang berkualitas namun guratannya lebih didominasi tumbuhan, binatang, bunga melati dan teratai serta gambaran tentang manusia atau hewan. Seni ukir atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung (kruwikan) dan bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu gambar yang indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir yang merupakan seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan lainnya.

2.1.3 Definisi Pendapatan

Dalam penelitian ini , pendapatan yang digunakan adalah pendapatan rumah tangga. Menurut (Nanga, 2001) pendapatan perorangan adalah merupakan pendapatan agregat (yang berasal dari berbagai sumber) yang secara aktual diterima seseorang atas rumah tangga.

Pendapatan individu merupakan pendapatan yang akan diterima seluruh rumah tangga dalam perekonomian dari pembayaran atas penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki dan dari sumber lain.

Untuk menghitung besar kecilnya pendapatan dapat dihitung dengan 3 pendekatan, yaitu :

(4)

19

1. Pendekatan produksi (production approach), yaitu dengan menghitung semua nilai produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan dalam periode tertentu.

2. Pendekatan pendapatan (income approach), yaitu dengan menghitung nilai keseluruhan barang dan jasa yang diterima oleh pemilik produksi dalam satu periode tertentu.

3. Pendekatan pengeluaran (expenditure approach), yaitu pendekatan yang diperoleh dengan menghitung pengeluaran konsumsi masyarakat. 2.1.4 Definisi Usia

Menurut Mantrra (2003) komposisi penduduk yang digunakan untuk menganalisis perencanaan pembangunan adalah komposisi penduduk menurut usia. Usia dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam melihat aktivitas seseorang dalam bekerja, dengan kondisi umur yang masih produktif maka kemungkinan besar seseorang dapat bekerja dengan baik dan maksimal. Dalam masa umur 15-64 tahun seseorang akan sangat produktif untuk bekerja, sehingga dalam rentang masa ini tenaga kerja akan lebih berpotensi untuk menghasilkan suatu barang/jasa dibandingkan dengan rentang usia dibawah 15 tahun ataupun diatas 64 tahun. 2.1.5 Definisi Pendidikan

Pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan, batin, karakter), fikiran (intelek), dan tubuh anak. Dictionary of Education dalam bukunya Hardikusumo 1996:19 (dalam Widilestari, 2011) menyebutkan bahwa pendidikan ialah proses seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat ia

(5)

20

hidup, proses sosial yakni orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol khususnya yang datang dari sekolah, sehingga ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan induvidu yang optimal. Pendidikan yang mempuni bisa memberikan dampak kepada tingkah laku, cara berfikir, dan perkataan yang dikeluarkan dengan pengetahuan yang dimiliki sehingga seseorang dapat mencerna di dalam otaknya.

2.1.6 Definisi Modal

Modal yang cukup dalam arti mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atas operasi perusahaan sehari-hari merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh manajemen, karena dengan modal kerja yang cukup akan membantu perusahaan untuk beroperasi ekonomis atau efisien dan perusahaan tidak akan mengalami kesulitan keuangan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. Pengelolaan modal mempunyai peran yang sangat penting untuk menghasilkan laba dan menjamin kontinuitas perusahaan, modal utama yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya adalah modal kerja, masalah modal kerja menjadi perhatian sebagian besar pihak manajemen, mengingat pentingnya modal kerja bagi kelancaran operasional perusahaan.

Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari, Sawir, 2001(dalam Arianto 2012).

(6)

21

Weston dan Brigham (dalam Sawir 2005) menyatakan modal kerja adalah sebagai berikut :’modal kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat berharga), piutang dagang dan persediaan’. 2.1.7 Definisi Pengalaman

Pengalaman kerja adalah pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan (Manulang,1984). Pengalaman kerja juga dapat diartikan sebagai pengetahuan atau keterampilan yang telah diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan selama beberapa waktu tertentu sehingga dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan seseorang dalam melakukan sesuatu atau membuat sesuatu (Trijoko, 1980).

1.1.8 Definisi Pelatihan

Menurut Rivai (2005:225), pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkatian dengan keahlian dan kemampuan pegawaiuntuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaanya.

Menurut Siagian dalam Lubis (2008:28) definisi pelatihan adalah proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik dan metode tertentu secara konsepsional dapat dikatakan bahwa latihan dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja seseorang atau sekelompok orang. Biasanya

(7)

22

yang sudah bekerja pada suatu organisasi yang efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerjanya dirasakan perlu untuk dapat ditingkatkan secara terarah dan pragmatik.

1.1.9 Pendapatan dan Produktivitas Pengerajin

Pendapatan atau bisa disebut penghasilan merupakan harapan yang diinginkan oleh setiap pekerja. Pendapatan yang diperoleh dari bekerja tersebut maka secara otomatis akan dipergunakan untuk membiayai segala macam kebutuhan hidupnya sehari-hari baik sandang, pangan maupun papan serta dengan adanya pendapatan orang tersebut akan kembali dipergunakan menutupi biaya untuk bekerja. Dalam arti lain maka pendapatan akan memberikan kesejahteraan bagi karyawan sebagai tenagakerja. Menurut Moekijat (1992) pada kata pengantar dalam bukunya menjelaskan bahwa pendapatn sebagai alat untuk memberikan penghasilan kepada pekerja dan sebagai biaya untuk melakukan pekerjaan. Moekijat juga menjelaskan bahwa pendapatan memberikan sumber motivasi kepada pekerja untuk bekerja secara efektif dan efesien. Menurut Hermawan (2011:8) dalam skripsinya menjelaskan pendapatan merupakan hasil jerih payah orang dalam bekerja yang berupa gaji/upah.

1.1.10 Usia dan Produktivitas Pengerajin

Usia pengerajin cukup menentukan keberhasilan dalam melakukan suatu pekerjaan, baik sifatnya fisik maupun non fisik. Pada umumnya, pengerajin yang berumur lebih tua mempunyai tenaga fisik yang cenderung lebih lemah dan terbatas, sebaliknya tenaga kerja yang berumur lebih muda mempunyai kemampuan fisik yang kuat (Amron dalam Mahendra 2014). Dalam penelitian ini

(8)

23

usia pengarajin akan dipakai sebagai tolak ukur kemampuan dalam menghasilkan berapa banyak yang dapat dihasikan oleh pengerajin dalam satu minggu dengan tingkat usia yang berbeda.

1.1.11 Pendidikan dan Produktivitas Pengerajin

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga tingkat produktivitas atau kinerja tenaga kerja tersebut (Simanjuntak, 2001). Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan formal maupun informal yang lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas, akan mendorong tenaga kerja yang bersangkutan melakukan tindakan yang produktif (Kurniawan, 2010). Pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan seorang pengerajin berpengaruh positif terhadap produktivitas, karena orang yang berpendidikan lebih tinggi memiliki pengetahuan yang lebih untuk meningkatkan kinerjanya.

1.1.12 Modal dan Produktivitas Pengerajin

Modal merupakan salah satu input atau faktor produksi yang dapat menentukan tinggi rendahnya pendapatan tetapi bukan berarti satu-satunya faktor yang dapat meningkatkan pendapatan (Suparmoko, 1986). Modal bagi pengerajin ukiran kayu juga merupakan salah satu faktor produksi yang mempengaruhi tingkat pendapatan. Sesuai dengan teori Cobb-douglas yang menyatakan bahwa modal mempengaruhi output produksi. Hal ini menunjukkan semakin tinggi modal akan dapat meningkatkan hasil produksi, karena dalam proses produksi membutuhkan biaya yang digunakan untuk tenaga kerja dan pembelian bahan baku serta peralatan (Sulistiana, 2013). Menurut Riyanto (1995) modal bersumber

(9)

24

dari kekayaan perusahaan itu sendiri atau berasal dari pemilik yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan dalam jangka waktu tertentu. Jumlah modal yang tersedia akan menentukan ketersediaan permintaan konsumen terhadap hasil produksi (Sukirno, 2000). Modal kerja merupakan suatu kebutuhan yang tereus-menerus menentukan perkembangan suatu usaha yang menjadi penghubung alat, bahan dan jasa yang digunakan untuk proses produksi sehingga akan memperoleh penerimaan atau hasil penjualan. Apabila modal meningkat maka produktivitas dan pendapatan juga akan meningkat karena barang yang dihasilkan dapatkan ditingkatkan sesuai dengan jumlah modal yang tersedia.

1.1.13 Pengalaman dan Produktivitas Pengerajin

Pengalaman kerja tercermin dari pekerja yang memiliki kemampuan bekerja pada tempat lain sebelumnya. Semakin banyak pengalaman yang didapatkan oleh seorang pekerja akan membuat pekerja semakin terlatih dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya (Amron, 2009). Adanya tenaga kerja yang memiliki pengalaman kerja diharapkan memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Semakin lama seseorang dalam pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya maka diharapkan akan mampu meningkatkan produktivitasnya. Dapat dikatakan bahwa pengalaman kerja memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja.

1.1.14 Pengalaman, Pelatihan dan Produktivitas Pengerajin

Tingkat keahlian seseorang dapat dihubungkan dengan pengalaman kerjanya, artinya dengan pengalaman yang banyak berarti keahliannya juga cukup tinggi. Kesanggupan untuk dapat menyelesaikan suatu tugas tertentu dengan

(10)

25

berhasil tidak saja ditentukan oleh pengalaman, akan tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh inteligensia seseorang (Manullang, 1992). Kenyataan, menunjukkan bahwa ada kecenderungan makin lama bekerja makin banyak pengalaman kerja yang dimiliki oleh tenaga kerja yang bersangkutan. Sebaliknya makin singkat masa kerja maka makin sedikit pengalaman kerja yang diperoleh. Orang dikatakan telah mempunyai pengalaman kerja apabila orang tersebut telah menjalani atau mengetahui sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan. Pengalaman kerja yaitu kemampuan atas segala sesuatu yang telah diperoleh dan dimiliki oleh para karyawan melalui aktivitas jasmani yang biasanya ditunjukkan dalam masa kerja.

Menurut Kaswan (2011:2), pelatihan adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan. Menurut Wibowo (2011:442), pelatihan sebagai suatu investasi yang sangat penting dalam sumber daya manusia. Pelatihan merupakan wadah lingkungan bagi karyawan, dimana mereka mendapatkan pelajaran dalam hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab seperti perilaku, pengetahuan, kemampuan dan keahlian serta sikap. Dengan pengalaman yang mempuni dan pelatihan yang didapatkan di harapkan dapat meningkatkan skill bekerja dalam usahanya menekuni suatu usaha sehingga dapan meningkatkan jumlah produksi yang di hasilkan

2.2 Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari pokok permasalahan yang akan diuji kebenarannya. Berdasarkan pada rumusan permasalahan, tujuan penelitian, dan kajian-kajian teori yang relevan ataupun hasil penelitian yang

(11)

26

sebelumnya (Sugiyono, 2008), maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Pendapatan, usia, pendidikan, modal, dan pengalaman berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas pengerajin ukiran kayu di Desa Batubulan Kangin Kabupaten Gianyar.

2) Pelatihan memoderasi pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas pengerajin ukiran kayu di Desa Batubulan Kangin Kabupaten Gianyar.

Referensi

Dokumen terkait

Biosekuriti yang dilakukan pada peternakan unggas sektor 4 terdiri dari 3 (tiga) kelompok besar yaitu: isolasi, pengawasan lalu lintas dan sanitasi (SC Ag- Watch 2006; FAO

Poros akan memutar pisau yang akan merajang cabai yang masuk kedalam box,sehingga dihasilkan potongan yang kecil.Tujuan utama dalam pembuatan mesin perajang

Membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah (Penganggaran, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pertanggungjawaban). Menyusun Laporan Keuangan Lebih

Anggrek yang di tanam pada media limbah sagu segar lebih optimal pertumbuhannya dibandingkan dengan anggrek yang di tanam pada media limbah sagu hitam dan sabut

Alhamdulillahirobbil’ alamin puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat,rahmat dan hidayah-Nya yang senatiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan sampai

Namun, agar Anda dapat menceritakan pengalaman Anda secara sistematis dan terperinci, buatlah sebuah catatan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman yang akan

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik komunikasi langsung dibantu dengan alat berupa kuisioner yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu hal

Contohnya di dusun Bandung Lor Desa Kunir, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, di desa ini ada suatu kebiasaan masyarakat yang menggugah hati penulis untuk