Metode Sampling
untuk Satwa Liar
contents
Pendahuluan
Presisi dan Akurasi
Sumber Bias
Beberapa Masalah dalam Inventarisasi Satwa Liar
Strategi Inventarisasi Satwa Liar
Teknik Monitoring Keanekaragaman Jenis Burung
Teknik Monitoring Kelimpahan Populasi Burung
Mengapa Inventarisasi Satwa Liar
membutuhkan teknik khusus?
Satwa tidak menunggu dihitung
Satwa kadang susah untuk di lihat
Satwa kadang bereaksi secara
berbeda setelah penangkapan
Pengamatan terhadap satwa
seringkali tidak independen
Research Questions
Hypothesis and Prediction
Research Design Variables Selection Observation method selection Data Collection Statistical Analysis/ Hypotheses test Intepretation Writing
Untuk menjawab masalah
apa?
- Berapa jumlah individu satwa species A di
kawasan kita?
- Berapa jumlah jenis burung yang mampu
hidup di kawasan?
- Berapa jumlah relatif jenis burung yang ada di
kawasan?
- Bagaimana komposisi spesies berubah ? - Bagaimana populasi satwa “hama” berubah
berdasarkan waktu?
- Bagaimana sebuah populasi satwa merespon
Hati-hati: SAMPLING ERROR
PRESISI : kedekatan
dengan nilai
sebenarnya
AKURASI : level bias
akibat pemilihan
metode
Akurat : metode yang
bebas dari bias
Nilai sebenarnya Skala densitas Precise and Accurate Nilai rata-rata Nilai sebenarnya Density scale Precise and In Accurate Nilai rata-rata
Hasil terdistribusi secara dekat dan rata-rata
mendekati nilai sebenarnya
Hasil terdistribusi secara dekat namun rata-rata jauh dari nilai sebenarnya
True value Density scale Imprecise and Accurate Mean value True value Density scale Imprecise and Inaccurate Mean value
Hasil tersebar tapi rata-rata mendekati nilai sebenarnya
Hasil tersebar dan rata-rata jauh dari nilai sebenarnya
Dari mana datangnya bias dalam
inventarisasi satwa liar?
Sumber-sumber Bias
(Bibby et al. 1992)
Pengamat
Metode
Usaha dan Kecepatan
Kondisi Habitat
Aktivitas Satwa
Tipe spesies : noisy vs. skulking
Kepadatan Populasi
Musim
Waktu dalam sehari: Pagi, Siang, Sore, Malam
Isu utama dalam inventarisasi
satwa liar
Detectability
,
Pengamatan yang saling bergantung
,
Detectability
Probabilitas seekor
individu pada habitat
dan waktu tertentu yang
dapat di amati, misal:
terlihat, terdengar,
tertangkap atau
terdeteksi
Faktor yang mempengaruhi
Detectability..contd
Tipe satwa : noisy or skulking
Pola pergerakan, ukuran satwa, kecepatan pergerakan pengamatan
Kompleksitas habitat, heterogenitas
Pengamat
Kondisi pencahayaan, pengalaman
Sampling/measurement errors dapat berasal dari : missed individuals, multiple counting, recording an individual where none exists
Pengamatan yang saling
bergantung
Assumsi :
unit sample yang kita pilih adalah independent
satu sama lainnya
Kenyataan: kenampakan seekor satwa yang
hidup berkelompok biasanya meningkat, apabila
ada individu dalam kelompok yang berhasil
teramati.
Estimasi yang berdasarkan observasi yang
berhubungan akan menghasilkan bias. Koreksi
terhadap bias bisa dilakukan dengan
Pergerakan
Pergerakan satwa :
- tidak random, tapi berdasarkan instinct
- kadang mengelompok atau sendiri
Pengaruh Pergerakan :
- Tidak terobservasi
- Satwa menghindari terdeteksi (mis., traps,
nets, etc.)
- Double counting
- Satwa masuk dan keluar wilayah observasi
ketika pengambilan data
Beberapa Strategi Pengamatan
1. Berjalan lebih cepat dari satwa dan/atau
mengamati dari jauh
kelebihan: satwa nampak seperti tidak bergerak dan mengurangi pergerakan satwa akibat adanya pengamat
kekurangan: detectability berkurang akibat jarak dari pengamat dan waktu yang terbatas
contoh: menggunakan aerial survei
2. Berjalan secara pelan2 melalui habitat satwa dan
mencatat lokasi ditemukan satwa
kelebihan: pengamat memiliki waktu lebih panjang untuk mengamati dan mengidentifikasi
kekurangan: satwa memiliki kesempatan masuk dan keluar wilayah observasi
3. Trap (capture)
Kelebihan
: masalah detectability lebih sedikit
dibanding dengan metode lainnya
Kekurangan
: satwa harus datang ke trap, dan
bukan pengamat yang datang ke satwa,
observasi masih saling tergantung
4. Memasang Collar dan mengikutinya
Kelebihan
: bagus untuk memetakan teritori,
mengurangi masalah mobilitas dan detectability
Kekurangan
: hanya bisa dilakukan untuk
beberapa individu, dan individu yang dipilih bisa
jadi bukan keterwakilan yang baik
Teknik-teknik yang sering
digunakan:
Keanekaragaman Jenis Burung
Kelimpahan Populasi Burung
Kelimpahan Populasi Mammalia dan
Primata
Rona Awal
Keanekaragaman
Jenis Pemilihan Jenis
Monitoring Jenis Terpilih
Teknik Mengamati Burung
Urutkan alat/bahan berdasarkan nilai pentingnya
Peralatan dan Bahan
Teknik Mengamati Burung
Peralatan dan Bahan
1 2 3 4 5 6 7
Waktu Pengamatan
Tidak ada aturan baku
Tergantung tujuan pengamatan, misal jenis nocturnal: malam/ senja lebih cocok
Diurnal: fajar-sp 4 jam, 2 jam sebelum matahari terbenam
„Pagi Semu“, setelah hujan dan sinar
matahari terang
Burung pemangsa: ketika udara mulai panas (jam 9-12 )
Keanekaragaman Jenis Burung
MacKinnon List of Species
MacKinnon List of Species
Dikembangkan MacKinnon dan Phillips pada
tahun 1993
Bagus untuk pemula karena tidak ada batasan
waktu pengamatan
Dilakukan dengan mengidentifikasi jenis burung
baru dan dimasukkan ke dalam list.
Lokasi yang dipilih adalah lokasi dengan variasi
jenis burung tertinggi mis: daerah sempadan
sungai, peralihan habitat
Jenis
Daftar ke
1
2
3
4
5
6
Berapa jumlah list? - 20 untuk hutan tropis
Timed-Species Counts
Prinsip mirip MacKinnon List of Species
Waktu menjadi pembatas
Keahlian pengamat jadi andalan
Dalam 1 jam pengamatan dibagi menjadi 6 waktu pengamatan (per 10 menit)
Dicatat setiap jenis yang teramati/teridentifikasi
Jenis yang ditemukan ulang tidak perlu dicatat lagi sampai 10 menit berikutnya
Pemberian skor untuk tiap jenis yang teramati dalam daftar
Ulangan 10-15 kali
Jenis Sepuluh menit ke
1 2 3 4 5 6
Pemilihan lokasi yang kaya jenis
Skoring per-species bisa digunakan untuk kelimpahan relatif
Distance Sampling
Estimasi kelimpahan jenis tertentu
Individu yang jauh memiliki kemungkinan lebih kecil untuk teramati
Asumsi:
Posisi transek/ points representative terhadap satwa
Satwa yang ada di garis/point selalu terdeteksi
Satwa terdeteksi pada posisi awal dan tidak dipengaruhi pengamat
Jarak dapat diukur secara akurat atau dengan error yang rendah
Teknik yang umum digunakan: Line Transect dan Point Counts
Line transect: Perpendicular
distance
Line transect: Perpendicular
distance
Penempatan Transect
Excel file!
Point Counts
Berdiri pada tempat tertentu selama waktu tertentu
Mencatat burung yang teridentifikasi baik dengan pengamatan, suara (tdk langsung)
Cocok untuk habitat yang rapat dan habitat yang terpecah-pecah.
Penempatan points secara random maupun sistematis merupakan keunggulannya dibanding metode lain mis line transects
Pengamat mempunyai waktu yang lebih lama untuk mendeteksi burung
Namun pengamat tidak bisa mencatat burung yang di luar waktu dan jarak yang di tentukan
Point
Catch Effort
Untuk jenis-jenis satwa yang di eksploitasi oleh
manusia untuk makanan atau untuk yang
lainnya
Digunakan untuk memprediksi threshold
populasi
Assumsi : jumlah individu yang diambil dari
populasi dengan metode tertentu (misal: jaring,
perburuan, penangkapan ikan dll.) memiliki
proporsi dengan usaha yang dilakukan untuk
pengambilannya
MARK RECAPTURE
Apabila individu sulit untuk dilihat
Dapat dimanfaatkan untuk penelitian seleksi habitat, menghitung
survival rates, mengamati dispersal, kesuksesan
dalam reproduksi
Menggunakan trap / camera trap
asumsi
Populasi tertutup atau terbuka (migrasi) dapat dihitung
Satwa memiliki probabilitas yang sama untuk tertangkap
Individu yang ditandai tidak berpengaruh pada yang lain
Seluruh individu yang tertandai harus dicatat
Probabilitas penangkapan konstan selama periode pengamatan
Territorial Mapping
Untuk species yang memiliki teritori
Merupakan pekerjaan yang intensif di lapangan
maupun analisis data
Dapat digunakan untuk memahami kondisi
habitat
Menghasilkan penghitungan yang lebih
konsisten, dan tidak dipengaruhi oleh waktu
pengamatan
Assumsi
Pengamat memiliki kemampuan yang baik
dalam menemukan satwa
Penemuan dilapangan di plot secara baik
di peta
Aturan standar harus digunakan (mis.
Monitoring Populasi Primata dan
Mammalia