SCROTAL
SCROTAL
M
M
A
A
S
S
S
S
Hanindia Ayu
Hanindia Ayu
Scherlly Reviana
Scherlly Reviana
KEP
KEP
ANITERAAN ILMU
ANITERAAN ILMU
BEDAH
BEDAH
RSUD
RSUD
KARA
KARA
WANG
WANG
NOEMBER! "#$%
S
S
c
c
r
r
o
o
t
t
a
a
l
l
M
M
a
a
s
s
s
s
M
M
as
as
s
s
a
a
pad
pad
a
a
S
S
k
k
r
r
o
o
t
t
u
u
m
m
Kelainan dalam isi skrotum; kantong kulit yang menggantung di belakang penis
Kelainan dalam isi skrotum; kantong kulit yang menggantung di belakang penis
Sebuah massa skrotum mungkin akumulasi cairan, pertumbuhan jaringan abnormal,
Sebuah massa skrotum mungkin akumulasi cairan, pertumbuhan jaringan abnormal,
atau isi normal skrotum yang telah menjadi bengkak, meradang atau mengeras.
atau isi normal skrotum yang telah menjadi bengkak, meradang atau mengeras.
Ta
Ta
nda dan gejala
nda dan gejala
dari massa skrotum bervariasi, tergantung
dari massa skrotum bervariasi, tergantung
pada sifat dari
pada sifat dari
kelainan.
kelainan.
Dalam beberapa kasus, satu-satunya tanda mungkin adanya benjolan di dalam
Dalam beberapa kasus, satu-satunya tanda mungkin adanya benjolan di dalam
skrotum
KLASI
FI
KASI
PAIN&UL
Torsiotestis Epididimitis Orchitis HematocelePAI
NLESS
Hydr
oc
el
e
Var
i
c
o
c
e
l
e
Sper
mat
oc
el
e
Tumor
t
es
t
i
s
I
ngui
no
-
s
c
r
o
t
al
He
r
ni
a
To
r
s
i
o
Te
s
t
i
s
Te
r
pe
l
i
nt
i
r
n
y
a
f
uni
c
ul
us
s
pr
e
mat
i
c
us
y
a
ng
be
r
ak
i
b
at
t
e
r
j
adi
ny
a
g
ang
guan
al
i
r
an
dar
a
h
p
ada
t
e
s
t
i
s
' di(e)u*an +ada $ dari ,### +ria
-eru.ia / "%(hn! 0 +alin1 -anya* +ada )a.a +u-er(a. 2$"3"# (hn4
' Adanya *elainan .i.(e)
+enyan11ah (e.(i. 335 (6r.i67 8i*a -er1era* -erle-ihan 2+eru-ahan .uhu )endada*! *e(a*u(an! la(ihan
-erle-ihan! -a(u*9(rau)a y1
)en1enai .*r6(u)4
' Ter+lun(irnya :uni*ulu. .+er)a(i*u.
)enye-a-*an 6-.(ru*.i aliran
darah (e.(i. .ehin11a (e.(i.
)en1ala)i hi+6*.ia! ede)a (e.(i.! dan i.*e)ia; Pada a*hirnya (e.(i. a*an )en1ala)i ne*r6.i.;
Klinis:
-
Ny
e
r
i
he
b
at
di
da
e
r
a
h
s
kr
o
t
um mendadak
& di
i
kut
i
pembengkakan
t
es
t
i
s
(
akut
s
kr
o
t
um)
-
Ny
e
r
i
me
nj
a
l
a
r
k
e
i
ng
ui
na
l
-
Ba
yi
:
ge
l
i
s
ah,
r
e
we
l
,
t
i
dak
mau
me
nyus
ui
'
Pemeriksaan Fisik:
3 Te.(i. )e)-en1*a*
3 Le(a* le-ih (in11i dan
h6ri<6n(al dari+ada (e.(i. .i.i
*6n(rala(eral
3 Kadan13*adan1 +ada (6r.i6
(e.(i. yan1 -aru .a8a (er8adi!
da+a( dira-a adanya lili(an
a(au +ene-alan :uni*ulu.
.+er)a(i*u.;
3 Keadaan ini -ia.anya (ida*
di.er(ai den1an de)a)
Pemeriksaan Laboratorium
-emeriksaan sedimen urine tidak menunjukkan adanya leukosit dalam urine
- emeriksaan darah tidak menunjukkan tanda inflamasi, kecuali pada torsio testis yang sudah lama dan telah mengalami
'
Pemeriksaan Penunjang
lainnya:
3 S(e(6.*6+ D6++ler
3 USG D6++ler
3 Sin(i1ra= (e.(i.
55 u(* )enilai adanya aliran
darah *e (e.(i.
3 (6r.i6> (d* ada aliran darah
(e.(i.
3 +eradan1an a*u( (e.(i.>
+enin1*a(an aliran darah *e
DD: -Epididimitisakut -Herniaskrotalisinkarserta -Hidrokelterinfeksi - Edema skrotum Terapi - Detorsi manual - Operasi
Epi
di
di
myt
i
s
Reaksi inflamasi yang terjadi pada epididimis
' Rea*.i in?a)a.i ini -era.al dari -a*(eri yan1 -erada didala) ve.i*a urinaria! +r6.(a(! ure(ra! yan1 .ecara a.cendin1 )en8alar *e e+ididi)i.;
' Mi*r6-a +enye-a- in:e*.i +ada +ria de@a.a )uda yan1 (er.erin1 adalah chla)idia (rach6)a(i. a(au nei.erria 16n6rh6i*a! .edan1*an +ada ana*3ana* dan 6ran1 (ua yan1 (er.erin1 adalah E;c6li a(au ure6+la.)a ure6li(i*u);
Pasien mengeluh nyeri mendadak pada daerah skrotum, diikuti dengan bengkak pada kauda hingga kaput
epididimis.tidakjarangdisertaidemam, malaise,dannyeridirasakanhingga pinggang.
Pemeriksaan menunjukkan pembengkakan pada hemiskrotum dan kadang pada palpasi sulit untuk memisahkan antara epididimis dengan testis.
Reaksi inflamasi dan pembengkakan dapat menjalar ke funikulus spermastikus pada daerah inguinal. Gejala klinis epididimis akut sulit dibedakan dengan torsio testis yang serimg terjadi pada usia 10-20 tahun. Pada epididitis akut jika dilakukan elevasitestis nyeriakan berkurang,hal iniberbedadengantorsiotestis.
Pemeriksaan urinalisa dan darah lengkap dapat membuktikan adanya proses inflamasi. Pemerisaan dengan USG doppler dan stetoskop doppler dapat mendeteksi peningkatan aliran darah di daerahepididimitis.
'
Terapi:
3 An(i-i6(i* 2(er1an(un1
*u)an4
3 Se-a1ai (era+i .i)+(6)a(i*
un(u* )en1hilan1*an nyeri
dian8ur*an )e)a*ai celana
*e(a( a1ar (e.(i. (eran1*a(
2(erle(a*
le-ih
(in11i4!
)en1uran1i a*(ivi(a.
3
Un(u*
)en1uran1i
+e)-en1*a*an
di*6)+re.
den1an e.;
3 Pe)-erian (era+i dia(a. a*an
)en1hilan1*an *eluhan nyeri
dala) -e-era+a hari a*an
(e(a+i +e)-en1*a*an -aru
.e)-uh .e(elah ,3 )in11u;
Or
c
hi
t
i
s
Reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi
' Etiologi
• Virus: orchitis gondong (mumps)
paling umum. Infeksi Coxsackievirus tipe A, varicella, dan echoviral jarang terjadi.
• Infeksi akteri dan p!ogenik: ". coli,
#lesiella, $seudomonas,
%taph!lococcus, dan %treptococcus
•&ranulomatous: '. pallidum,
!coacterium tuerculosis,
!coacterium leprae, Actinom!cetes
• Trau)a .e*i(ar (e.(i.
!irus lain meliputi co"sackievir varicella ,
FAKTOR RISIKO
Instrumentasi dan pemasangan kateter merupakan faktorrisiko yang umum.Urethritis atau prostatitis juga bisa menjadi faktor risiko.
'
Klinis
3 Nyeri (e.(i. dan
+e)-en1*a*an;
3 Nyeri -er*i.ar dari
*e(ida*nya)anan rin1an
.a)+ai nyeri yan1 he-a(;
3 Kelelahan 9 )ial1ia
3 Kadan13*adan1 +a.ien
.e-elu)nya )en1eluh
16nd6n1an
3 De)a) dan )en11i1il
3Mual
3 Sa*i( *e+ala
Pemeriksaan Fisik
o Pembesaran testis dan skrotum
o Erythematous kulit skrotum dan lebih hangat. o Pembengkakan KGB inguinal
o Pembesaran epididimis yang terkait dengan epididymo-orchitis
'
Pemeriksaan Penunjang
3 Pe)eri*.aan darah (ida*
da+a( )e)-an(u )ene1a**an
dia1n6.i. 6rchi(i.;
3 USG da+a( di1una*an un(u*
)enyin1*ir*an *e)un1*inan
(6r.i6 (e.(i.;
Terapi
- engobatan suportif# $ed rest, analgetik, elevasi skrotum - %ntibiotik
Hematokel biasanya disebabkan oleh trauma langsung padatestis.
Gejala pada hematokel yaitu : a. Bengkak pada skrotum b.Terdapatbruise
c. Nyeri pada daerah skrotum Pemeriksaan Fisik :
-Masakistik -Transiluminasi(-)
He
mat
o
c
e
l
e
Penumpukan darah pada skrotum yang terjadi setelah skrotum
mengalami cedera.
Hydr
oc
el
e
penumpukan cairan yang berlebihan diantara lapisan parietalis dan
viseralis tunika vaginalis
' &idrokel terjadi akibat adanya obstruksi 'penyumbatan( limfatik yang menyebabkan berkurangnya penyerapan
' pada bayi baru lahir te rjadi krn#
' ')( $elum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginal is.
' '*( $elum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.
' ada orang de+asa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik 'primer( dan sekunder. enyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada
Klasifikasi 1.Hidrokeltestis 2.Hidrokelfunikulus 3. &idrokel komunikan
'
Klinis
3 Ben86lan (ida* nyeri
3 Pal+a.i> ?u*(ua.i! *enyal!
.e+er(i -al6n -eri.i air
3 Tran.ilu)ina.i den1an
cahaya dala) ruan1 1ela+
+6.i(i:
Terapi
- Bayi: tunggu sampai 1 thn
- hidrokel dapat diserap secara spontan pada dewasa -Aspirasi
-Operasi:
Indikasi>>hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah, indikasi kosmetik, dan hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari
Var
i
c
o
c
e
l
e
Dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat
gangguan aliran darah balik vena spermatika interna
'
Klinis
>
3 -elu) )e)+unyai ana*
.e(elah
-e-era+a
(ahun
)eni*ah! a(au *adan13*adan1
)en1eluh adanya -en86lan di
a(a. (e.(i. yan1 (era.a nyeri;
3 i*a (erda+a( vari*6*el! +ada
in.+e*.i dan +a+a.i (erda+a(
-en(u*an .e+er(i *u)+ulan
cacin13cacin1
di
dala)
*an(un1
yan1
-erada
di
.e-elah *ranial (e.(i.;
3 tingkatan/derajat
o Derajatkecil:adalah varikokelyangdapatdipalpasi
setelah pasien melakukan manuver valsava
o Derajat sedang: adalah varikokel yang dapat
dipalpasi tanpa melakukan manuver valsava
o Derajat besar: adalah varikokel yang sudah dapat
'
Penunjang
-
Anali.i. Se)en> Penurunan
)6(ili(a.
.+re)a!
)enin1*a(nya 8u)lah .+er)a
)uda
2i))a(ure!4
dan
(erda+a(
*elainan
-en(u*
.+er)a 2(a+ered4;
Terapi
(1)ligasitinggivenaspermatikainternasecaraPalomo melalui operasi terbuka atau bedah laparoskopi, (2)varikokelektomicaraIvanisevich,
(3) atau secara perkutan dengan memasukkan bahan sklerosing ke dalam vena spermatika interna (embolisasi)
Penyebab pasti spermatokel tidak diketahui namun kemungkinan dikarenakan adanya obstruksii pada satu saluran yang membawa sperma.
Jika berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan keluhan, jika berukuran besar gejala yang akan timbul yaitu nyeri atau tidak nyaman pada testis yang
terkena,Iterasaberatdiatastestis.
Sper
mat
oc
el
e
suatu massa di epididimis yang menyerupai kista mengandung cairan
dan sel sperma yang mati.
terbanyak pada pria berusia diantara 15-35 tahun dan merupakan 1-2% dari semua neoplasma pada pria. Faktor yang erat kaitannya dengan peningkatan kejadiantumortestis,antaralainmaldesensustestis, traumatestis,atrofiatauinfeksitestisdanpengaruh hormon, kriptorkismus.
Tumo
r
Te
s
t
i
s
Keganasan pada testis
GejalaKlinis
a.pembesarantestisyangseringkalitidaknyeri b. massa di perut sebelah atas (10%) karena pembesaran kelenjar para aorta,
c.benjolanpadakelenjarleher d. Ginekomastia
r
ansum nas
.
Tumo
r
mar
ke
r
o
µFP
(
Al
f
a
Fe
t
o
Pr
o
t
e
i
n)
o
HCG
(
Human
Cho
r
i
o
ni
c
Go
nado
t
r
o
pi
n
)
Anamnesa :
benjolandidaerahinguinal/skrotalyanghilangtimbul. Timbul saat mengedan, batuk, atau menangis, dan hilangbilapasientidur.
Pemeriksaan fisik :
Terdapat benjolan di lipat paha/ skrotum pada bayi saat menangis dan bila pasien diminta untuk mengedan. Benjolan menghilang atau dapat dimasukkan kembali ke rongga abdomen.
Transiluminasi(-)