• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT KONSUMTIF PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG GOWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT KONSUMTIF PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG GOWA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PENYALURAN

KREDIT KONSUMTIF PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG GOWA

MARDIANA IBRAHIM (STIE NOBEL INDONESIA)

ABSTRAK

Keberadaan PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk khususnya cabang Gowa telah menyalurkan kembali dan ayang diperoleh tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit konsumtif. Permasalahan yakni tingkat suku bunga berpengaruh terhadap penyaluran kredit konsumtif pada Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) TbkcabangGowa.Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap penyaluran kredit konsumtif.Analisis yang digunakan analisis Deskriptif, yaitu menjelaskan perubahan tingkat suku bunga dan peningkatan jumlah kredit dan analisis regresi sederhana, yaitu untuk melihat pengaruh tingkat suku bunga terhadap jumlah kredit yang disalurkan ke masyarakat. Hasil Penelitian menunjukkan adanya peningkatan efisiensi dan cost-effectiveness dalam hal menyiapkan produk yang lebih menarik, memberikan pelayanan yang berkualitas dan memelihara hubungan yang lebih baik dengan nasabah/mitra kerjasama dalam rangka mempertahankan loyalitas. Perhitungan menggunakan analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa apabila suku bunga meniurun sebesar 1% maka penyaluran kredit akan bertambah sebesar Rp. 353.519,5784 dan hasil perhitungan koefisien determinasi diketahui bahwa pengaruh perubahan tingkat suku bunga terhadap penyaluran kredit sebesar 11,025, sedangkan 88,975 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat di simpulkan bahwa perubahan tingkat suku bunga mempunyai dampak yang positif terhadap penyaluran kredit, yaitu sebesar 11,025%.

Kata-Kata Kunci:Tingkat Suku Bunga, Penyaluran Kredit Konsumtif, peningkatan efisiensi dan cost-effectiveness

PENDAHULUAN Latar Belakang

Perbankan Indonesia saat ini dirasakan banyak perbaikan dan peningkatan disbanding sebelumnya.Kredit bagi suatu bank merupakan asset bank yang diberikan kepada masyarakat, keberadaan kredit merupakan pendapatan terbesar bagi bank, bila dibandingkan dengan sumber pendapatan lain. Pendapatan ini diperoleh dari selisih antara bunga simpanan dan bunga pinjaman atau dikenal dengan nama spread.Lending Rate atau bunga kredit adalah balas jasa yang diberikannya dana bank kepada debitur. Dan yang harus diperhatikan adalah tingkat suku bunga kredit yang berlaku, artinya semakin tinggi suku bunga khususnya bunga kredit, maka makin kurang nasabah yang mengambil kredit

(2)

2 sehingga dapat menurunkan asset bank tersebut. Sebaliknya apabila suku bunga rendah maka minat masyarakat untuk mengambil kredit lebih besar, maka pendapatan yang akan diterima bank sangat besar, olehnya itu pihak bank harus memperhatikan bunga kredit, artinya disesuaikan dengan aturan dari Bank Indonesia. Kecenderungan masyarakat untuk mendapatkan kredit konsumtif relatif cukup diminati hal ini terdorong adanya perubahan gaya hidup masyarakat lebih mengarah kepada pembelian barang-barang kebutuhan mewah dan barang elektronik yang lebih mempermudah pekerjaan sehingga menuntut untuk dapat memperoleh barang tersebut walaupun dengan jalan harus meminjam kredit berupa kredit konsumtif.

Keberadaan PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk melalui seluruh kantor cabang khususnya cabang Gowa, melakukan usaha dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit untuk pembiayaan sektor-sektor ekonomi produktif. Akan tetapi dalam pengelolaannya, kredit terkadang mengalami masalah dan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Sebelum memberikan kredit pihak bank melakukan analisis atau penilaian terlebih dahulu untuk meyakinkan bahwa kredit yang akandiberikaninibenar-benarakankembali. Prinsip-prinsippenilaiankredit yang seringdilakukanyaituanalisis 6 C. yaitu Character, Capacity, Capital, Colleteral, Condition, Constraints.Keberadaan bank ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam berusaha sekaligus membantu masyarakat guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dan hal ini juga berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memilih Judul dalam penulisan Skripsi ini yaitu :” Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Penyaluran Kredit Konsumtif Pada BankRakyat Indonesia (PERSERO) TbkcabangGowa ”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya diatas, maka masalah pokok dalam penelitian yang diangkat adalah :

“Apakah tingkat suku bunga berpengaruh terhadap penyaluran kredit konsumtif pada Bank Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) TbkcabangGowa”? Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Tujuan Penelitian.

Mengacu pada permasalahan pokok diatas, maka tujuan penelitian adalah : Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap penyaluran kredit konsumtif.

Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini dimaksudkan untuk :

1. Sebagai bahan masukan dan informasi kepada pihak bank dalam menentukan arah kebijakan di masa yang akan datang.

2. Sebagai bahan acuan dan bahan pustaka untuk penelitian lanjutan pada obyek yang sama.

(3)

3 Pengertian Bank Dan Jenis Bank

Istilah bank berasal dari bahasa italia yakni Banko yang berarti meja, hal ini karena orang yang mengerjakan menggunakan meja ditepi jalan sebagai sarana dalam melayani orang yang hendak berhubungan dengan mereka. Dalam buku Manajemen Perbankan (Kasmir,2006:25), menyatakan bahwa Bank merupakan badan usaha yang wujudnya memuaskan keperluan orang akan kredit baik uang yang diterimanya petaruh orang lain, maupun dengan jalan mengeluarkan uang baru sebagai uang kertas dan uang logam.

Sementara jenis dan tugas pokok perbankan di indonesia dibagi menjadi dua jenis bank, yaitu :

1. Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas perkembangannya.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yakni bank yang hanya menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Selanjutnya bank umum dalam bukuManajemen Perbankan (Kasmir,2006:98) dapat digolongkan menjadi beberapa macam yaitu :

1. Bank umum Milik Pemerintah (BUMN) yang meliputi : a. Bank Negara Indonesia (BNI) 1946,

b. Bank Tabungan Negara (BTN), c. Bank Rakyat Indonesia (BRI), 2. Bank Mandiri

3. Bank Umum Mulik Daerah (BUMD) 4. Bank Umum Swasta Nasional (BUMS) Pengertian Dan Jenis Kredit

Kredit adalah kepercayaan yang merupakan salah satu persyaratan dalam pemberian kredit, bukan saja ditujukan pada diri si peminjam tetapi juga kepada keadaan harta bendanya, kesanggupannya membayar dan sebagainya. Adapun jenis-jenis kredit perbankan dapat ditinjau dari beberapa sudut (bahagian) sebagai berikut :

1. Menurut jangka waktunyaterdiri dari kredit jangka pendek, Kredit jangka menengah, Kredit jangka penjang,

2. Menurut sifatnya: Dengan perjanjian kredit, dan Tanpa perjanjian kredit. 3. Menurut colectibilitynya, ialah keadaan pembayaran pokok pinjaman dan

bunga oleh nasabah terlihat pada tata usaha bank. Tujuan Dan Fungsi Kredit

Fungsi kredit dalam perdagangan dan perekonomian pada umumnya adalah:

1. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari uang . 2. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility)dari barang. 3. Kredit meningkatkan peredaran dan lalulintas uang. 4. Kredit meningkatkan gairah berusaha masyarakat. 5. Kredit adalah salah satu alat stabilitas ekonomi.

(4)

4 6. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.

7. Kredit juga sebagai alat hubungan internasional.

Pengertian Dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Bunga Kredit Pengertian Bunga Kredit

Bunga kredit adalah balas jasa yang diberikan oleh nasabah kepada pihak bank. Selanjutnya dalam Uang dan Bank (Muchdarsyah Sinungan,2004:27) mengatakan bahwa bunga kredit merupakan suatu ganti rugi atas penggunaan dana oleh nasabah.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bunga Kredit

Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan bunga kredit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bunga kredit, yaitu : Keadaan Ekonomi dan Keuangan, Degree Of Risk., Hubungan Dengan Nasabah, dan Cost Of Money.

Pengertian Kredit Konsumtif

Kebutuhan dana yang beragam menyebabkan jenis kredit juga menjadi beragam. Salah satu diantaranya adalah kredit konsumtif.Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Sebagai contoh kredit untuk perumahan dan mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya.

Kerangka Pikir

Dalam penyaluran kredit, tingkat suku bunga sangat berperan penting bagi bank itu sendiri. Yang harus diperhatikan adalah tingkat suku bunga kredit yang berlaku, artinya semakin tinggi suku bunga khususnya bunga kredit, maka makin kurang nasabah yang mengambil kredit sehingga dapat menurunkan asset bank tersebut.Dalam penetapan suku bunga kredit, banyak faktor yang harus diperhatikan suatu bank untuk menerapkan tingkat suku bunga itu sendiri disamping harus tetap mengacu kepada tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Faktor inilah yang menjadi acuan buat bank untuk menetapkan tingkat suku bunga yang akan diberlakukan pada wilayah bank itu sendiri.

Dalam pelaksanaannya Bank Rakyat Indonesia Cabang Gowa mengeluarkan produk berupa kredit kemudian ditetapkan tingkat suku bunga, dan tingkat suku bunga akan mempengaruhi penyaluran kredit konsumtif, dan tentunya dari jumlah penyaluran kredit akan menjadi keuntungan Bank Rakyat Indonesia Cabang Gowa. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, dapat dijelaskan dalam skema sebagai berikut :

(5)

5 Hipotesis

Dengan mengacu pada masalah pokok dan landasan teori yang di kemukakan, maka diduga bahwa “ Tingkat suku bunga berpengaruh terhadap penyaluran kredit konsumtif pada Bank BRI Tbk Cabang Gowa ”.

METODE PENELITIAN Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dimana Bank BRI, Tbk Cabang Gowa dijadikan sebagai obyek penelitian. Dan penelitian ini dalaksanakan selama 3 (tiga) bulan. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Pustaka (Library Research) yaitu pengumpulan data teoritis dengan cara menelaah berbagai buku literatur dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

2. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu pengumpulan data lapang dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi, yaitu melakukanpengamatan secara langsung pada obyek penelitian dan mengumpulkan data yang diperlukan.

b. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pimpinan dan karyawan perusahaan yang diteliti, dalam mendapatkan data yang diperlukan.

Jenis Dan Sumber Data

PT. Bank BRI, Tbk Cabang Gowa

Kredit Konsumtif

Tingkat SukuBunga

(6)

6 1. Jenis Data

a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari bank dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun secara tertulis.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari pihak bank seperti jumlah kredit konsumtif yang disalurkan.

2. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pimpinan dan karyawan.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen perusahaan, berupa laporan tertulis yang dibuat secara berkala.

Metode Analisis

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka analisis yang digunakan adalah :

1. Analisis Deskriptif, yaitu menjelaskan perubahan tingkat suku bunga dan peningkatan jumlah kredit.

2. Analisis regresi sederhana, yaitu untuk melihat pengaruh tingkat suku bunga terhadap jumlah kredit yang tersalur dengan persamaan sebagai berikut :

Y = a + b X

Dimana : Y = Jumlah kredit yang disalurkan X = Tingkat suku bunga kredit a = Konstanta

b = Parameter yang dihitung

Selanjutnya dalam Tehnik dan MetodaPeramalan (Sofjan Assauri, 2004:61), untuk mengetahui hubungan antara tingkat suku bunga dengan jumlah kredit yang disalurkan dapat dihitung koefisien korelasi sebagai berikut :

r = n. ΣXY – ΣX.ΣY

√ ( n.ΣX ²- ( ΣX)²(n.ΣY²-(ΣY)²)

Kemudian untuk mengetahui dampak (pengaruh) perubahan tingkat suku bunga terhadap jumlah kredit yang disalurkan, dapat dihitung koefisien determinasi (r ²), sebagai berikut :

r = ( r )²

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perkembangan Kredit Konsumtif PT. Bank BRI Tbk Cab. Gowa

Pertumbuhan asset yang cukup pesat PT. Bank BRI Tbk Cabang Gowa perlu untuk lebih meningkatkan ekspansi dalam bidang perkreditan. Gambaran kontribusi pertumbuhan tersebut dapat dilihat dalam ilustrasi berikut :

Tabel 1

Pertumbuhan Portofolio Kredit Konsumer (Dalam Miliar Rupiah)

(7)

7 Portofolio 2009 2010 2011 2012 Kredit konsumer 2,7 1.562,6 2.784,6 3.532,6 Tota Kredit 498,8 3.511,7 5.318,1 5.847,7 Persentase 0,5% 44,5% 52,4% 60,4%

Sumber : PT. Bank BRI Tbk Cab. Gowa

Saat ini PT. Bank BRI Tbk Gowa, telah memiliki beberapa produk Kredit Konsumer yang meliputi Kredit Pemilikan Rumah, Kredit Pemilikan Mobil, Kredit serba Guna dan Kredit Pembangunan dan Pengembangan Rumah ataupun renovasi bangunan. Kredit Konsumer PT. Bank BRI cabang Gowa selalu menekankan pada peningkatan efisiensi dan cost-effectiveness dalam hal menyiapkan produk yang lebih menarik, memberikan pelayanan yang berkualitas dan memelihara hubungan yang lebih baik dengan nasabah/mitra kerjasama dalam rangka mempertahankan loyalitas.

Tingkat Suku Bunga Kredit PT. Bank BRI Tbk, Cab. Gowa

Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya. Jumlah bunga yang dibayar akan mempengaruhi jumlah angsuran perbulannya. Hal ini juga berarti jumlah angsurannya pun sama setiap bulannya contoh : nasabah A memperoleh kredit sebesar Rp. 60.000.000 untuk jangka waktu satu tahun, tingkat bunga ditetapkan PT. Bank BRI Tbk Gowa sebesar 24% pertahun.

a. Menghitung pokok pinjaman (PJ) perbulan sebagai berikut : Pokok pinjaman yang harus dibayar setiap bulan adalah :

Jumlah Pinjaman PJ = Jangka Waktu Rp. 60.000.000 PJ = = Rp. 5.000.000 12 Bulan

b. Selanjutnya menghitung bunga (BG) perbulan adalah : Bunga x Nominal Pinjaman

BG = x 1 12 Bulan 24% x Rp. 60.000.000 BG = x 1 12 Bulan = Rp. 1.200.000

C . Jadi jumlah angsuran setiap bulan adalah :

Pokok pinjaman Rp. 5.000.000

Bunga Rp. 1.200.000

(8)

8 Jumlah angsuran ini setiap bulan sama sampai 12 bulan sesuai tabel sebagai berikut :

Tabel 2

Tabel Perhitungan Kredit Konsumtif (Dalam Ribuan Rupiah) Bulan Sisa pinjaman Pokok

Pinjaman Bunga Angsuran

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 55.000,- 50.000,- 45.000,- 40.000,- 35.000,- 30.000,- 25.000,- 15.000,- 15.000,- 10.000,- 5.000,- 0 5.000,- 5.000,- 5.000,- 5.000,- 5.000,- 5.000,- 5.000,- 5.000,- 5.000,- 5.000,- 5.000,- 5.000,- 1.200,- 1.200,- 1.200,- 1.200,- 1.200,- 1.200,- 1.200,- 1.200,- 1.200,- 1.200,- 1.200,- 1.200,- 6.200,- 6.200,- 6.200,- 6.200,- 6.200,- 6.200,- 6.200,- 6.200,- 6.200,- 6.200,- 6.200,- 6.200,- 60.000,- 14.400,- 74.400,- Sumber data : data diolah jika memperoleh kredit sebesar Rp. 60.000.000 untuk jangka waktu satu tahun.

Penyaluran Kredit Konsumtif PT. Bank BRI Tbk Cabang Gowa

Ada beberapa jenis kredit yang terdapat pada Bank BRI Tbk Cab. Gowa salah satu diantaranya adalah kredit konsumtif dan merupakan program andalan/unggulan yang memberikan kontribusi paling besar dalam perkreditan Bank BRI.

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Penyaluran Kredit Konsumtif Pada PT. Bank BRI Tbk Cab.Gowa.

Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap jumlah kredit yang tersalurkanPada PT. Bank BRI Tbk Cab. Gowa di gunakan analisis regresi linear sederhana dengan persamaan. Tehnik perhitungan disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 6

kredit Konsumtif dalam Kaitannya Dengan Suku Bunga Pada PT. Bank BRI Tbk Cab. Gowa

(Dalam Jutaan Rupiah) Tahu n Suku Bunga (X) Kredit Konsumtif (Y) ( X – Y ) X2 Y2 2003 2004 2005 2006 0,19 0,22 0,20 0,13 2.781.132 3.543.532 3.605.719 4.998.664 528.415,08 779.577,04 721.143,80 649.826,32 361 484 400 169 7.334.695.201.000 12.556.619.040.000 13.001.209.510.000 24.986.641.780.000

(9)

9 2007 0,12 7.951.476 954.177,12 144 63.225.970.580.000 ∑ 0,86 22.880.523 3.633.139,3 6 0,1558 121.505.136.111.00 0 Sumber : PT. Bank BRI Tbk Cab. Gowa

Dari hasil perhitungan pada tabel diatas, dapat di peroleh hasil sebagai berikut :

∑X = 0,86 ∑Y = 22.880.523

∑Y2

= 121.505.136.111.000.000 ∑X2 = 0,1558

∑XY = 3.633.139,36 n = 5

berdasarkan data diatas,selanjutnya dapat di hitung nilai koefisien atau parameter a dan b sebagai berikut :

n. ∑XY - ∑X. ∑Y b = n. ∑X2 – (∑X)2 (5).(3.633.139,36) – (0,86) (22.880.523) b = (5).(0,86) – (0,1558)2 18.165.696,8 – 19.677.249,78 b = 4,3 – 0,02427364 - 1.511.552,98 b = 4.275.072.636 b = - 353.519,5784 Dan nilai koefisien a adalah : a = Y – b. X

= (4.576.104,6) – (-353.519,5784) (0,172) = 4.576.104,6 + 60.805,36748

Y = a + b.X

Y = 4.576.104,6 – 353.519,5784 X

Nilai b pada persamaan diatas menunjukkan bahwa apabila suku bunga meningkat sebesar satu persen, maka penyaluran kredit akan berkurang sebesar Rp. 353.519,5784 dengan asumsi bahwa faktor lain konstan.Selanjutnya untuk mengetahui hubungan antara tingkat suku bunga dengan jumlah kredit yang disalurkan dapat dihitung koefisien korelasi sebagai berikut :

n. ∑XY - ∑X. ∑Y r = √(n. ∑X2 – (∑X)2).(n. ∑Y2 – (∑Y)2) r = (5)(3.633.139,36)-(0.86)(22.880.523) √ (5 (0.86)-(0.1558)2 ).(5)(121.505.136.111.000.)-(22.880.523)2 r = 18.165.696,8 – 19.677.249,78 √(4.3-(0.02427364)(607.525.680.500.000)-(523.518.332.800.000)

(10)

10 18.165.696,8 – 19.677.249,78 r = √2.597.623.566.000.000-523.518.332.800.000 - 1.511.552,98 r = √ 2..074.095.233.200.000 - 1.511.552,98 r = 1.440.771,946 r = - 1.05

Nilai koefsien korelasi ( r ) terbesar -1.05 pada perhitungan di atas, menunjukkan bahwa antara suku bunga dengan penyaluran kredit mempunyai hubungan yang terbalik (negatif), artinya apabila tingkat suku bunga turun, maka penyaluran kredit akan bertambah, begitupun sebaliknya.Sedangkan dampak (pengaruh) perubahan tingkat suku bunga terhadap jumlah kredit yang disalurkan, dapat dihitung koefisien determinasi ( r2 ), sebagai berikut :r2 = ( r )2 yakni r2 = (-1.05 )2 dimana r2 = 1.1025 atau r2 = 11,025. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi dapat diketahui bahwa pengaruh perubahan tingkat suku bunga terhadap penyaluran kredit sebesar 11,025, sedangkan 88,975 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat di simpulkan bahwa perubahan tingkat suku bunga mempunyai dampak yang positif terhadap penyaluran kredit, yaitu sebesar 11,025%.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.Dari hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa apabila suku bunga meniurun sebesar 1% maka penyaluran kredit akan bertambah sebesar Rp. 353.519,5784.

2. Berdasarkan analisis untuk mengetahui hubungan antara perubahan tingkat suku bunga dengan penyaluran kredit, diperoleh koefisien korelasi ( r ) sebesar 11.025%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa antara suku bunga dengan penyaluran kredit mempunyai hubungan negatif, artinya apabia tingkat suku bunga naik maka penyaluran kredit akan berkurang dan sebaliknya. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa perubahan tingkat suku bunga mempunyai dampak yang positif terhadap penyaluran kredit.

Saran

1. Dalam rangka meningkatkan penyaluran kredit, maka disarankan agar ketentuan dan prosedur penyaluran kredit yang ditetapkan bank dapat disederhanakan.

2. Dari pembahasan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dengan turunnya tingkat suku bunga dapat meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan. Oleh

(11)

11 karena itu, disarankan agar pihak bank dapat menjaga kestabilan tingkat suku bunga kredit.

DAFTAR PUSTAKA

A. Abdurrachman. 2000.Dasar-DasarPerbankan.PT Raja GrafindoPersada. Jakarta

Dendawijaya, Lukman. 2005.Manajemen Perbankan Edisi Kedua.Ghalia Indonesia. Jakarta

Kasmir. 2006.Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Marsuki. 2005.Analisis Sektor Perbankan Moneter dan Keuangan Indonesia.Mitra Wacana Media. Jakarta

Siamat, Dahlan.2005.Manajemen Bank Umum. Intermedia. Cetakan Pertama. Jakarta

Siamat, Dahlan. 2009.Manajemen Lembaga Keuangan. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta

Sinungan, Much. Darsyah. 2004.Uang dan Bank. Rineka Cipta. Cetakan Pertama. Jakarta

Suyatno, Thomas dkk. 2007.Kelembagaan Perbankan. Gramedia Pustaka Utama Edisi Kedua. Jakarta

Tri Bambang, Cahyo. 2008.Manajemen Perkreditan. Edisi Pertama Cetakan Pertama. Penerbit Ananda. Yogyakarta

Undang-Undang Perbankan Republik Indonesia No.10 tahun 1998.Tentang Perbankan. Jakarta

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan membaca teks tentang “Pengalaman Belajar dari Negara-negara ASEAN” di buku paket tematik kelas 6 tema 5 subtema 1, siswa mampu memahami posisi dan peranan Indonesia

Maka dari itu, dirancang sebuah aplikasi pengenalan rambu lalu lintas menggunakan metode fuzzy mamdani berbasis android, yang diharapkan dapat memberi pemahaman dan

Penelitian ini telah membuktikan bahwa mikroporositas enamel lebih rendah pada kelompok perlakuan yang diberikan pasta nano-hidroksiapatit daripada kelompok kontrol yang

Hal ini sesuai dengan penelitian Dhayanithi et al., (2012) bahwa ekstrak daun mangrove menunjukkan kehadiran fitokimia konstituen seperti alkaloid, tannin, flavonoid

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan

didapatkan 3 faktor yang mempengaruhi mahasiswa Universitas Katolik Sogijapranata dalam keputusan pembelian laptop merek Axioo dan dengan menggunakan alat analisis deskriptif

Independensi tim peneliti PTSP/PTSA juga sangat perlu dipertahankan pada saat memeringkat karena mengingat betapa pentingnya laporan hasil pemeringkatan bagi perbaikan otonomi

Berdasarkan pada tabel diatas menunjukan bahwa data tersebut terbebas dari heterokedatisitas karena nilai probabilitas untuk stock selection dan market timing sebesar