• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mini Riset Profesi Kependidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mini Riset Profesi Kependidikan"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Mini Riset Profesi Kependidikan

PENGAMATAN TINGKAT KEPROFESIONALAN GURU BERDASARKAN KOMPETENSI GURU

DISUSUN OLEH: KELOMPOK VIII

MUHAMMAD ARDI SATRIO (4142121023) RESTI AYU NINGRUM (4143121046) SUCI ANDRIANI (4143121057)

FISIKA DIK D 2014

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan minireset tentang “Pengamatan Tingkat Keprofesionalan Guru Berdasarkan Kompetensi Guru”.

Dalam menyelesaikan laporan minireset ini penulis telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, dan kemampuan yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan dalam penyusunan laporan minireset ini. Maka dari itu, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Selain itu, saran, usul dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga laporan minireset ini dapat berguna bagi penulis dan dengan selesainya laporan minireset ini, penulis mengucapkan terimah kasih.

Medan, Mei 2017

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii RINGKASAN...iii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Tujuan...2 1.3 Manfaat...2

BAB II GAMBARAN UMUM...3

2.1 Uraian Permasalahan...3

2.2 Subjek Penelitian...3

2.3 Assesment Data...3

BAB III METODE PELAKSANAAN...4

3.1 Metode Penelitian...4

3.2 Langkah penelitian...4

3.3 Teknik Pengumpulan Data...5

3.3.1 Angket...5

3.3.2 Wawancara...5

BAB IV PEMBAHASAN...6

4.1 Analisa Pembahasan/Penyelesaian Masalah...6

4.2 Kekuatan penelitian...17 4.3 Kelemahan penelitian...17 BAB V PENUTUP...18 5.1 Kesimpulan...18 5.2 Saran...18 DAFTAR PUSTAKA...19 LAMPIRAN...18

(4)
(5)

RINGKASAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keprofesionalan guru dengan mencakup keempat kompetensi guru. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah 5 orang guru dan siswa yang diambil secara acak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan nontes berupa angket dan wawancara. Teknik analisis data yaitu dengan menyajikan data dan mendeskripsikan data yang telah didapat dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa tingkat keprofesionalan guru dengan mencakup empat kompetensi guru di kategorikan baik.

Keyword: empat kompetensi guru, deskriptif kualitatif, tingkat keprofesionalan guru

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia pendidikan tak lepas dari yang namanya seorang pendidik yakni guru. Guru adalah salah satu pekerjaan yang sudah lama dikenal dan tetap akan dibutuhkan, terutama masyarakat yang sudah semakin maju, yang ditandai dengan sifat rasional dalam berkarya, mengutamakan efisiensi, menuntut disiplin sosial dan kemampuan kerjasama atau berorganisasi yang tinggi diantara warganya, setya menuntut warganya untuk menguasai ilmu dan teknologi untuk dapat meningkatkan hidupnya. Dengan demikian masyarakat modern semakin merasakan mutlaknya jasa guru. Dalam kondisi masyarakat modern jelas bahwa orang tua tidak mampu membimbing anak-anaknya dalam semua persiapan hidupnya. Mereka membutuhkan jasa orang lain untuk membantu persiapan itu. Dalam masyarakat sendiri menganggap guru adalah warga yang diinginkan sebagai pemberi inspirasi, penggerak, dan pelatih dalam penguasaan kecakapan tertentu bagi anak warga agar siap membangun hidup beserta lingkungan sosialnya.

Guru sebagai jabatan dan/atau pekerjaan adalah jenis pekerjaan yang menuntut setiap orang yang ingin mengerjakannya memiliki keahlian, kecakapan, keterampilan, di bidang kependidikan dan pembelajaran, yang diperoleh melalui proses pendidikan dan latihan dalam waktu yang relatif lama (hingga tingkat perguruan tinggi) untuk memberikan pelayanan yang profesional kepada peserta didik. Pekerjaan ini menuntut pengembannya menjadi pelayan bagi orang lain dengan mengandalkan ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap, kecakapan di bidang pendidikan dan pembelajaran tersebut dapat dibuktikan melalui ijazah, sertifikat kependidikan dan keguruan yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan yang telah teruji keberadaannya.

Guru sebagai tenaga pendidik adalah insan atau personal yang sebenarnya sejak kecil sudah memiliki cita-cita untuk melayani orang lain, hal ini diwujudkan dengan mengikuti proses pendidikan dan latihan di lembaga pendidikan tenaga kependidikan dalam waktu yang relatif lama sehingga ia memiliki sejumlah ilmu

(7)

pengetahuan, keahlian, keterampilan, kecakapan, kemampuan yang siap diabdikan untuk melayani warga pendidikan. Oleh karena itu, dalam bahasa lain disebutkan bahwa guru adalah tenaga pendidik profesional seperti tertera dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bagian kesatu pasal 8 dengan tegas menyatakan bahwa guru yang profesional wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Namun dalam kenyataannya tidak semua guru di Indonesia saat ini memiliki kompetensi senagai guru profesional, maka dari itu dilakukanlah pengamatan komptensi guru, untuk mengamati kompetensi guru profesional.

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun tujuannya yaitu: 1. Mengetahui profesionalitas guru

1.3 Manfaat

Berdasarkan tujuan diatas maka manfaatnya adalah:

1. Agar pembaca dapat menambah wawasan mengenai kompetensi guru. 2. Sebagai pembelajaran awal bagi penulis mengenai kompetensi guru

(8)

BAB II

GAMBARAN UMUM 2.1 Uraian Permasalahan

Guru sebagai tenaga pendidik adalah insan atau personal yang sebenarnya sejak kecil sudah memiliki cita-cita untuk melayani orang lain, hal ini diwujudkan dengan mengikuti proses pendidikan dan latihan di lembaga pendidikan tenaga kependidikan dalam waktu yang relatif lama sehingga ia memiliki sejumlah ilmu pengetahuan, keahlian, keterampilan, kecakapan, kemampuan yang siap diabdikan untuk melayani warga pendidikan. Oleh karena itu, dalam bahasa lain disebutkan bahwa guru adalah tenaga pendidik profesional seperti tertera dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bagian kesatu pasal 8 dengan tegas menyatakan bahwa guru yang profesional wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Namun dalam kenyataannya tidak semua guru di Indonesia saat ini memiliki kompetensi senagai guru profesional. Hal ini dikarenakan masih banyak guru-guru yang terdahulu yang tidak menempuh jalur pendidikan khusus untuk menjadi guru yang profesional sehingga masih ada kasus-kasus yang menjerumuskan seorang guru ke dalam penjara karena tidak menunjukkan kompetensi seorang guru profesional. 2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam mengamati kompetensi guru yakni guru dan siswa. Siswa digunakan sebagai subjek penelitian untuk memastikan kompetensi seorang guru yang mereka ketahui.

2.3 Assesment Data

Assesment data dilakukan dengan menilai hasil angket dan wawancara dari subjek penelitian. Berdasarkan hasil itu diperolehlah bagaimana kompetensi guru tersebut.

(9)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Medan yang melibatkan 5 orang guru dan siswa yang diambil secara acak. Waktu penelitian adalah 27 april 2017 sampai 6 Mei 2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan wawancara dimana berisi pertanyaan seputar kompetensi guru.

3.2 Langkah penelitian

Langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut: 1. Membuat angket yang berisikan kompetensi guru

2. Memberikan angket tersebut kepada 5 orang guru dan siswa 3. Setelah siap diisi, mereka ditanyai mengenai apa yang mereka isi 4. Penilaian dari hasil angket dan wawancara

5. Menyimpulkan hasil penelitian

Hal tersebut dapat dilihat dari gambar dibawah ini

Gambar 3.1 Langkah penelitian Membuat angket Kesimpulan Hasil penelitian Wawancara Guru 5 Guru 3 Guru 4 Guru 2 Guru 1

(10)

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Angket

Teknik pertama diberikan angket kepada 5 sampel guru berisi pernyataan atau pertanyaan bahkan situasi yang akan mereka jawab dengan 3 pilihan jawaban. Masing-masing sampel akan menjawab angket tersebut sesuai pengalaman mereka dimana terdapat aspek kompetensi guru yakni kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

3.3.2 Wawancara

Wawancara dilakukan setelah sampel mengisi angket tersebut untuk memastikan apa yang mereka jawab pada angket sama atau tidak dengan kata lain mengarang sehingga hasil yang didapat lebih detail.

(11)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisa Pembahasan/Penyelesaian Masalah 1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi pedagogik adalah:

a. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.

b. Merancang pembelajar, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi memahami landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta sisik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.

c. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan metode, menganalisis, hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.

e. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non-akademik.

(12)

N o Ciri-Ciri Kompetensi Nomor Angket Nomor Wawancara 1 Merancang dan menyelenggarakan kegiatan

pengembangan yang mendidik 1,2,3,12 1,2

2 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar serta memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

4,5,6,8 3

3 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktulisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

7,11

-4 Melakukan tindakan reflektif untuk

peningkatan kualitas pembelajaran 10 4

Berdasarkan angket dan wawancara, kompetensi pedagogik pada 5 sampel yakni:

 Guru MY:

Kompetensi pada guru MY menunjukkan persentase 100%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi pedagogik sangat baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi pedagogik guru MY tidak selalu melakukan apa yang seharusnya dilakukan pada kompetensi pedagogik dengan skala sering.

 Guru DA:

Kompetensi pada guru DA menunjukkan persentase 100%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi pedagogik sangat baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi pedagogik guru DA cukup baik dimata mereka dengan alasan penguasaan guru DA dalam maupun luar kelas sangat baik.

 Guru HS:

Kompetensi pada guru HS menunjukkan persentase 83,33%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi pedagogik cukup

(13)

baik, guru HS hanya kadang-kadang saja melakukan post test dan pengayaan pada siswa, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi pedagogik guru HS sangat baik dimata mereka dan mampu menguasai kompetensi sebagai guru.

 Guru FH:

Kompetensi pada guru FH menunjukkan persentase 88,89%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi pedagogik cukup baik, guru FH tidak selalu melakukan post test, jarang memberikan tugas kelompok, dan lain-lain, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi pedagogik guru FH sangat berkompetensi dalam pedagodiknya karena guru sangat mampu menguasai pembelajaran baik dalam maupun luar kelas.

 Guru SA:

Kompetensi pada guru SA menunjukkan persentase 75%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi pedagogik kurang baik, guru SA kurang mampu menguasai pembelajaran dalam kelas, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan dan angket siswa.

MY DA HS FH SA 0 20 40 60 80 100 120 100 100 83.33 88.89 75

Kompetensi Pedagogik

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub kompetansi dalam kompetensi kepribadian meliputi:

(14)

a. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma social, bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.

b. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.

c. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak.

d. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.

e. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan norma religious (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.

N o Ciri-Ciri Kompetensi Nomor Angket Nomor Wawancara 1 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,

sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia 1,2 -2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,

berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat

4,5 6

3 Menampilkan diri sebagai pribadi yang

mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa. 3 7,8 4 Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang

tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri

6,7,8,9,10

-Berdasarkan angket dan wawancara, kompetensi kepribadian pada 5 sampel guru yakni:

 Guru MY:

Kompetensi pada guru MY menunjukkan persentase 100%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi kepribadian sangat baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa

(15)

menunjukkan kompetensi kepribadian guru MY yang cukup baik dengan skala sering.

 Guru DA:

Kompetensi pada guru DA menunjukkan persentase 100%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi kepribadian sangat baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan didapati guru DA menyatakan, misalnya ketika seorang siswa melakukan sesuatu yang buruk atau melanggar peraturan sekolah maka guru DA mengatakan dan langsung menindak lanjutin dengan memberikan masukan berupa kata-kata “anak-anak lihat saya, saya selalu berpakaian rapi, saya datang tepat waktu, dan saya selalu memberikan contoh yang baik”. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi kepribadian guru DA sangat baik dimata mereka dengan alasan guru DA dapat memberikan contoh teladan yang baik,

 Guru HS:

Kompetensi pada guru HS menunjukkan persentase 97,22%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi kepribadian yang sangat baik, guru HS dapat memberikan contoh yang baik kepada siswanya dan selalu bersifat obyektif, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi kepribadian guru HS sangat baik dimata mereka dan mampu menguasai kompetensi keperibadian.

 Guru FH:

Kompetensi kepribadian pada guru FH menunjukkan persentase 100%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi kepribadian yang sangat baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi kepribadian guru FH sangat baik karena dimata siswa guru FH dapat memberikan teladan yang baik dan dapat memberikan contoh yang adil dan obyektif.

 Guru SA:

(16)

yang cukup baik, guru SA kurang mampu mengendalikan emosi dan bersifat obyektif tetapi guru SA cukup mampu untuk menjadi contoh teladan bagi siswanya, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan dan angket siswa. MY DA HS FH SA 0 20 40 60 80 100 120 100 100 97.22 100 83.33

Kompetensi Kepribadian

3. Kompetensi Profesional

Kompetensi professional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran disekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung pelajaran yang dimampu.

b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

c. Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif. d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif.

e. Memanfaatkan teknik informasi dan komuniksi untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri. N o Ciri-Ciri Kompetensi Nomor Angket Nomor Wawancara 1 Menguasai materi, struktur, konsep dan pola

pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

1, 4, 6,

-2 Menjunjung tinggi kode etik profesi guru - 9

3 Mengembangkan materi pembelajaran yang

(17)

-4 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkumunikasi dan mengembangkan diri

7, 10, 11,

12 5

Berdasarkan angket dan wawancara, kompetensi profesional pada 5 sampel guru yakni:

 Guru MY:

Kompetensi pada guru MY menunjukkan persentase 100%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi kepribadian sangat baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan, misalnya ketika topic pelajaran masuk ke music, guru MY memulai dengan nyanyian dan menggunakan media suling serta menyuruh siswa untuk bernyanyi lagu-lagu daerah hanya dengan tangga nada saja. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi proseional guru MY yang sangat baik dengan skala selalu.

 Guru DA:

Kompetensi profesinal pada guru DA menunjukkan persentase 100%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi profeional sangat baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan didapati guru DA menyatakan, saya mengetahui kode etik guru tetapi saya tidak hafal. Dan melalui angket siswa menunjukkan kompetensi kepribadian guru DA sangat baik dimata mereka dengan alasan guru DA dapat menguasai materi dengan baik,

 Guru HS:

Kompetensi professional pada guru HS menunjukkan persentase 91.6%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi profesional yang sangat baik, guru HS dapat menguasai materi dengan baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi profesional guru HS cukup baik dimata mereka, tetapi tidak pernah memperhatikan siswa sudah paham atau tidak dan tidak pernah menanyakan permasalahan apa saja yang dialami siswa.

(18)

Kompetensi kepribadian pada guru FH menunjukkan persentase 97.22%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi profesional yang sangat baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi profesional guru FH tidak terlalu baik dimata siswa dengan taraf kadang-kadang.

 Guru SA:

Kompetensi kepribadian pada guru SA menunjukkan persentase 88.89%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi profesional yang cukup baik, guru SA kurang mampu mengalokasikan waktu, metode mengajar, dan penggunaan bahasa yang baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan dan angket siswa.

MY DA HS FH SA 80 85 90 95 100 105 100 100 91.6 97.22 88.89

Kompetensi Profesional

4. Kompetensi Sosial

Kemampuan social adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

a. Bersikap inkulif, bertindak onyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga

b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat

c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya

d. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan. N o Ciri-Ciri Kompetensi Nomor Angket Nomor Wawancara 1 Bersikap inklusif, bertindak objektifm serta 5, 6 11

(19)

tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga. 2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan

santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat

1,2,3 10

3 Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya

7 4 Berkomunikasi dengan komunitas profesi

sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain

4, 8 12

Berdasarkan angket dan wawancara, kompetensi sosial pada 5 sampel guru yakni:

 Guru MY:

Kompetensi social pada guru MY menunjukkan persentase 91.6%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi kepribadian sangat baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan dinyatakan bahwa guru MY selalu berkomunikasi dengan baik dan guru MY kadang-kadang melakukan pertemuan dengan orag tua siswa, misalnya 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali menceritakan pemahaman siswa yang lambat. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi sosial guru MY yang sangat baik dengan skala selalu.

 Guru DA:

Kompetensi sosial pada guru DA menunjukkan persentase 91.67%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi sosial sangat baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan didapati guru DA menyatakan, “hanya beberapa bulan sekali saya melakukan pertemuan dengan orang tua siswa”. Dan melalui angket siswa menunjukkan kompetensi sosial guru DA sangat baik dimata mereka dengan alasan guru DA yang sangat dekat dengan siswanya.

(20)

Kompetensi sosial pada guru HS menunjukkan persentase 87.5%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi sosial yang baik, guru HS hanya kadang-kadang saja melakukan pertemuan atau komunikasi dengan orang tua siswa dan guru HS hanya kadang-kadang melakukan komunikasi dengan komunitas profesinya, sejalan dengan wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi sosial guru HS cukup baik dimata mereka.

 Guru FH:

Kompetensi sosial pada guru FH menunjukkan persentase 87.5%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi sosial yang baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa menunjukkan kompetensi profesional guru FH tidak terlalu baik dimata siswa dengan taraf kadang-kadang.

 Guru SA:

Kompetensi sosial pada guru SA menunjukkan persentase 87.5%, hal ini menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi sosial yang cukup baik, guru SA hanya kadang-kadang saja melakukan pertemuan atau komunikasi dengan orang tua siswa dan hanya kadang-kadang mengikuti organisasi, hal ini sejalan dengan wawancara yang telah dilakukan dan angket siswa. MY DA HS FH SA 85 86 87 88 89 90 91 92 91.6 91.6 91.6 87.5 87.5

Kompetensi Sosial

(21)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

KOMPETENSI GURU

PRESENTASI KEPROFESIONALAN

Kementerian agama Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan sangat menjunjung tinggi tingkat keprofesinalan, baik itu guru ataupun siswa, baik dari segi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi social.

(22)

4.2 Kekuatan penelitian

Adapun kekuatan dalam penelitian ini adalah segala aspek yang dinilai dan diamati sudah cukup jelas baik dari segi pendeskripsian maupun dari segi grafik. 4.3 Kelemahan penelitian

Adapun kelemahan dari penelitian ini adalah kurang jelasnya aspek kompetensi yang diamati karena kesulitan dalam mencari subjek yang bisa dijadikan sampel dan pembagian angket siswa di dalam kelas.

(23)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjalasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat keprofesionalan guru dalam mencakup keempat kompetensi dikategorikan baik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 subyek yang memiliki persentasi tingkat keprofesinalan sangat baik yaitu MY dan DA, serta 3 subyek yang lain berada dibawah tingkat keprofesinalan MY dan DA tetapi rata-rata juga memiliki tingkat keprofesionalan sangat baik.

5.2 Saran

Peneliti menyarankan kepada pihak guru untuk terus meningkatkan keprofesionalan guru dengan mengikuti organisasi-organisasi keguruan serta mengukuti penataran atau pun seminar.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Francisca, Leonid dan Clara. 2016. Kompetensi Guru Pada Pendidikan Karakter Berdasarkan Komponen Pembentukan Karakter Di Sebuah Lembaga Pendidikan Non Formal. Jurnal Permerdayaan Masyarakat 3 (1) pp 90-100

Wau, Yasaratodo. 2017. Profesi Kependidikan. Medan: Unimed Press

http://www.e-jurnal.com/2014/02/indikator-kompetensi-guru.html di akses pada tanggal 7 Mei 2017

(25)

LAMPIRAN

Instrument Penelitian

Nama :

Guru Bid. Studi :

ANGKET KOMPETENSI GURU

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan berilah tanda ceklis ( ) pada jawaban yang paling benar

A. Kompetensi Pedagogik

1. Apakah bapak/ibu guru membuat RPP untuk setiap pertmeuan? Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

2. Apakah bapak/ibu guru memberi motivasi pada siswa pada waktu proses belajar mengajar?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

3. Apakah bapak/ibu menggunakan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

4. Apakah bapak/ibu guru memberikan tugas kelompok pada siswa berkaitan dengan mata pelajaran?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

5. Apakah bapak/ibu guru melakukan tes intelegensi/ kecerdasan pada awal proses pembelajaran?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

6. Apakah bapak/ibu guru melakukan tes intelegensi/ kecerdasan pada akhir proses pembelajaran?

(26)

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

7. Apakah bapak/ibu guru menciptakan kreatifitas siswa pada saat proses pembelajaran?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

8. Apakah bapak/ibu guru memberikan tugas kelompok ataupun individu berkaitan dengan mata pelajaran?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

9. Apakah bapak/ibu guru mengadakan ulangan harian setiap selesai satu kompetensi atau per bab pada setiap mata pelajaran?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

10. Apakah bapak/ibu guru mengadakan pengayaan untuk siswa yang mendapat kesulitan belajar?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

11. Apakah bapak/ibu guru mengadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk siswa guna mengembangkan bakat siswa?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

12. Apakah bapak/ibu guru mengadakan bimbingan konseling pada siswa? Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

B. Kompetensi Kepribadian

1. Apakah bapak/ibu guru memberikan contoh perilaku yang baik di lingkungan sekolah pada siswa?

(27)

2. Apakah bapak/ibu guru memberikan contoh perilaku yang baik di lingkungan luar sekolah pada siswa?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

3. Apakah bapak/ibu guru bersikap arif ketika menghadapi siswa yang bermasalah?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

4. Apakah bapak/ibu guru dapat mengendalikan emosi/kemarahan ketika siswa membuat masalah?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah 5. Apakah bapak/ibu guru bersikap adil dan obyektif pada siswa? Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

6. Apakah bapak/ibu guru bersemangat dalam memberikan materi pelajarannya. Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

7. Apakah bapak/ibu guru bersikap terbuka terhadap siswa berkaitan dengan proses pembelajaran?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

8. Apakah bapak/ibu guru kreatif dalam mengajar/dalam menyampaikan materi pelajaran?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

9. Apakah bapak/ibu guru memulai pelajaran tepat pada waktu jam pelajaran dimulai?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

10. Apakah bapak/Ibu guru mengakhiri pelajaran tepat pada waktu jam pelajaran selesai.

(28)

11. Apakah bapak/ibu guru memberi aturan yang jelas dan tegas berkaitan dengan proses pembelajaran?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

12. Apakah bapak/ibu guru memberikan penanaman sikap pada siswa tentang sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

C. Kompetensi Profesional

1. Apakah bapak/ibu guru menguasai mata pelajaran yang diampu untuk diberikan pada siswa?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

2. Apakah bapak/ibu guru mengembangkan setiap materi pelajaran yang diampu untuk diberikan pada siswa?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

3. Apakah bapak/ibu guru menguasai materi pelajaran untuk bahan pengayaan pada siswa?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

4. Apakah bapak/ibu guru memberikan materi pelajaran secara urut sesuai dengan mata pelajaran yang diampu?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

5. Apakah bapak/ibu guru menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas dalam proses pembelajaran?

(29)

6. Apakah bapak/ibu guru membagi alokasi waktu kegiatan belajar untuk kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

7. Apakah bapak/ibu guru mampu mendayagunakan media dan sumber belajar sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

8. Apakah bapak/ibu guru melakukan pemantauan kelas agar pembelejaran kondusif?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

9. Apakah bapak/ibu guru menggunakan metode mengajar yang bervariasi dalam proses pembelajaran?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

10. Apakah bapak/Ibu guru dalam menyajikan/menyampaikan materi pelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

11. Apakah bapak/ibu guru dalam memberikan materi pelajaran jelas dan enak didengar oleh siswa?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

12. Apakah bapak/ibu guru menyampaikan langkah kegiatan pembelajaran dan menjelaskan tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa?

(30)

C. Kompetensi Sosial

1. Apakah bapak/ibu guru melakukan komunikasi dengan siswa secara baik untuk keberhasilan proses pembelajaran?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

2. Apakah bapak/ibu guru bekerjasama dengan siswa dalam proses belajar mengajar agar proses pembelajaran berhasil?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

3. Apakaah bapak/ibu guru melakukan komunikasi dengan orang tua siswa secara baik untuk memantau keberhasilan/kemampuan siswa dalam belajar?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

4. Apakah bapak/ ibu guru berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

5. Apakah bapak/ibu guru memberikan pengetahuan berkaitan dengan budaya dan tradisi pada siswa?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

6. Apakah bapak/ibu guru memberikan pengetahuan tentang adat istiadat, sosial maupun agama?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

7. Apakah bapak/ibu guru beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki keagaman social dan budaya?

Selalu Kadang-kadan Tidak pernah

8. Apakah bapak/ ibu guru mengikuti suatu organisasi yang bertujuan membina mental anak sekolah di luar jam sekolah?

(31)

Lembar Wawancara

1. Dalam pembelajaran, terdapat model dan metode pembelajaran. Model apa yang bapak/ibu guru gunakan dalam pembelajaran? dan metode apa yang bapak/ibu guru gunakan dalam pembelajaran? Mengapa demikian?

2. Jika dalam tugas kelompok, bagaimana bapak/ibu guru membagi kelompoknya?

3. Sesering apakah bapak/ibu guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa? Mengapa demikian?

4. Dari pengalaman bapak/ibu guru, siswa lebih tertarik pada pembelajaran yang seperti apa?

5. Bagaimana dengan penggunaan media? Sesering apakah bapak/ ibu guru dalam menggunakan media? Bisakah bapak/ibu guru menyebutkan contohnya? Apakah itu?

6. Contoh perilaku yang bagaimana yang sering bapak/ibu guru tunjukkan pada siswa?

7. Bagaimana dengan siswa yang kurang suka dengan perilaku bapak/ibu guru? Apa yang anda lakukan terhadap siswa tersebut? Mengapa demikian?

8. Apakah bapak/ibu guru merupakan salah satu guru yang sering menghukum siswa? Mengapa demikian?

9. Sejauh mana bapak/ ibu guru mengetahui kode etik? Apakah menurut bapak/ibu guru sudah menghayati dan mengimplementasikannya?

10. Sesering apakah bapak/ibu guru melakukan komunikasi dengan orang tua/ wali siswa? Biasanya membicarakan mengenai apa?

11. Bagaimana bapak/ibu guru mengatasi masalah seperti perkelahian kecil antara dua anak yang berbeda tingkatan sosial keduanya? Adakah yang akan bapak bela walaupun salah satu dari mereka sama-sama bersalah? Mengapa demikian?

(32)

Nama: Kelas: Petunjuk pengisian

Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan mengenai kondisi atau situasi yang mungkin Adik-adik alami pada saat berada di lingkungan sekolah terutama di kelas. Adik-adik diminta untuk memberikan jawaban yang menurut adik-adik paling sesuai dengan kondisi atau situasi yang adik-adik alami, dengan cara memberi tanda silang ( ) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia.

PILIHAN JAWABAN SL : Selalu SR : Sering KK : Kadang-Kadang TP : Tidak Pernah Pernyataan item No Kompetensi Pedagogik SL SR K K TP 1 Bapak/Ibu guru memberitahu tentang tujuan pembelajaran

dan kompetensi pembelajaran pada tiap mata pelajaran pada siswa.

2 Bapak/Ibu guru melakukan tes intelegensi/ kecerdasan pada awal proses pembelajaran.

3 Bapak/Ibu guru menciptakan kreatifitas siswa pada saat proses pembelajaran.

4 Bapak/Ibu guru memberikan tugas kelompok pada siswa berkaitan dengan mata pelajaran masing-masing.

5 Bapak /Ibu guru memberi dorongan pada siswa untuk mengenali lingkungan sebagai sumber belajar.

6 Bapak/Ibu guru melakukan pre test sebelum proses pembelajaran dimulai.

7 Bapak/Ibu guru melakukan post test setelah proses pembelajaran.

8 Bapak/Ibu guru mengadakan ulangan harian setiap selesai satu kompetensi atau per bab pada setiap mata pelajaran. 9 Bapak/Ibu guru mengadakan ulangan umum semester secara

(33)

bersama dengan kelas lain.

10 Bapak/Ibu guru mengadakan tes remedial untuk siswa yang belum tuntas dalam penguasaan materi.

11 Bapak/Ibu guru mengadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk siswa guna mengembangkan bakat siswa.

12 Bapak/Ibu guru mengadakan bimbingan konseling pada siswa.

13 Guru terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

No Kompetensi Keperibadian SL SR K

K

TP 14 Sebelum memulai pelajaran, setiap guru mengabsen setiap

siswa yang ada

15 Guru saya menanyakan permasalahan apa saja yang sedang dialami siswa.

16 Bahasa yang digunakan guru saya saat berkomunikasi dengan siswa mudah dipahami.

17 Pada saat saya mengeluarkan pendapat, guru saya menerima dan mempertimbangkan pendapat saya dengan baik.

18 Sikap guru saya saat mengajar tidak dibuat-buat tapi tetap tegas.

19 Apabila ada siswa yang mengobrol di kelas akan ditegur oleh guru saya namun tidak secara kasar.

20 Saya belajar untuk sabar dan pantang menyerah dalam belajar karena guru saya.

21 Guru saya dapat memberikan teladan yang baik kepada para siswanya.

22 Apabila saya kesulitan mengenai materi pelajaran tertentu, guru saya akan membantu dengan terbuka.

23 Guru saya menanyakan terlebih dahulu permasalahan apa saja yang dialami siswa sebelum memberikan arahan.

24 Bapak/Ibu guru dapat mengendalikan emosi/kemarahan ketika siswa membuat masalah.

25 Bapak/Ibu guru melakukan perubahan posisi dalam mengajar di kelas ( di depan kelas, berkeliling di tengah dan ke belakang).

(34)

27 Bapak/Ibu guru menyampaikan langkah kegiatan pembelajaran dan menjelaskan tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa.

No Kompetensi Sosial SL SR K

K

TP 28 Saya merasa kaku kepada guru dan tidak dapat mengobrol

dengan nyaman.

29 Guru saya terbuka dalam menerima masukan atau saran dari siswa.

30 Saya dapat berbincang-bincang dengan guru saya dengan nyaman mengenai berbagai macam topik.

31 Guru saya bertindak berdasarkan ajaran agama.

32 Pada saat di luar kelas, guru menyapa siswa dengan baik. 33 Guru saya dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

di kelas.

34 Guru saya tidak dapat menengahi perdebatan antar siswa. 35 Guru saya dapat memberikan nasihat yang sesuai dengan

situasi dan kondisi siswa.

36 Guru saya dapat menengahi perdebatan antar siswa dan memberikan solusinya.

37 Guru bersikap inklusif,bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status social ekonomi.

38 Bapak/ bu guru berkomunikasi secara eektif, empatik, dan santun dengan sesame, pendidik, tenaga pendidik, orang tua dan masyarakat.

39 Setiap guru sering menyelingi pembicaraan agar tetap mendapatkan perhatian dari tiap anak didiknya?

40 Pada saat siswa meminta pendapat mengenai suatu hal, guru dapat memberikan solusi tanpa terpengaruh pihak lain.

No Kompetensi Profesional SL SK K

K

TP 41 Saya melihat bahwa guru saya memiliki sikap profesional.

42 Guru saya memberikan nilai dengan adil, sesuai dengan kemampuan siswa.

43 Beberapa sikap dari guru yang saya ambil adalah disiplin dalam menyelesaikan tugas.

(35)

44 Guru saya tidak dapat memberikan teladan yang baik bagi para siswanya

45 Gurumenguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.

46 Guru terampil melakukan keegiatan pengembangan yang menddik.

47 Guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelengaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

48 Guru menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi pendidik dan rasa percaya diri.

49 Guru menjunjung tinggi kode etik profesi pendidik

50 Dalam memberikan hukuman, guru saya memberikan hukuman sesuai dengan peraturan sekolah.

51 Guru saya tidak pernah memihak kepada salah satu siswanya ketika ada masalah antar siswa.

52 Bapak/ibu menguasai karakteristik pesera didik dari aspek fisik, moral, social, kultural , emosional dan intelektual 53 Kecuali ada keperluan yang mendesak, guru saya mengejar

sesuai jadwal.

(36)

Gambar

Gambar 3.1 Langkah penelitianMembuat angket KesimpulanHasil penelitianWawancara Guru 5Guru 3Guru 4Guru 2Guru 1
Grafik keempat kompetensi guru pada subyek

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode deskriptif persentase menunjukkan bahwa Persepsi terhadap Kompetensi guru yaitu 83 guru atau 98.81% memiliki Persepsi yang baik

Ditinjau dari tiap-tiap aspek kinerja guru Penjasorkes, diketahui pada aspek kompetensi kepribadian menyatakan baik, dengan persentase 92,97%, aspek kompetensi pedagogik

4.2 Kompetensi pedagogik 4.3 Kompetensi kepribadian 4.4 Kompetensi profesional 4.5 Kompetensi sosial BAB V Pengembangan Kode Etik Guru. 5.1 Pengertian kode etik guru 5.2

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.... TUGAS

Program peningkatan kompetensi guru pembelajar secara umum bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru, baik pedagogik maupun profesional, serta memiliki performa

Sama seperti kepala sekolah, guru memiliki tugas lain yaitu sebagai wakil Sama seperti kepala sekolah, guru memiliki tugas lain yaitu sebagai wakil kepala sekolah yang memiliki

Berdasarkan hasil pengolahan data yang penulis lakukan baik melalui angket, wawancara, observasi, dan juga wawancara dengan siswa, kompetensi kepribadian guru

Urgensi Softskill Bagi Profesi Guru | 17 Kompetensi guru termasuk Soft skills adalah kepribadian dan