KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN KEUANGAN
2012 2013 2014 2012 2013 2014
Rasio realisasi dari janji layanan ke pihak eksternal:
100% 100% 100% 100% 6.165,5 6.374,2 7.153,4 8.034,4
a.Penyelesaian PMK/KMK
b. Tercapainya implementasi pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-procurement ) di lingkungan Kementerian Keuangan dan lembaga pemerintah non kementerian/ sekretariat lembaga tinggi negara/komisi negara/komisi pemerintah
c. Penyelesaian ijin akuntan publik dan penilai publik
Tingkat kompetensi karyawan untuk jabatan tematik 82.5% (JPM 70%) 82.5% (JPM 70%) 82.5% (JPM 70%) 85% (JPM 70%)
Persentase penyelesaian SOP 100% 100% 100% 100%
Service Level Agrement (SLA) Index 93% 93% 93% 94%
2 PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN KEUANGAN
Terwujudnya pengawasan yang memberi nilai tambah melalui peningkatan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola serta peningkatan akuntabilitas aparatur di lingkungan Kementerian Keuangan
Jumlah policy recommendation : 16 rek 18 rek 21 rek 22 rek 90,6 88,0 95,0 103,7
a. Pendapatan Negara 5 rek 5 rek 7 rek 8 rek
b. Belanja Negara 1 rek 1 rek 2 rek 2 rek
NO PROGRAM/
KEGIATAN PRIORITAS INDIKATOR
TARGET ALOKASI (MILIAR RUPIAH)
SASARAN PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 1
Tingkat kepercayaan stakesholders (internal dan eksternal yang tinggi) DUKUNGAN
MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS LAINNYA KEMENTERIAN KEUANGAN
Terwujudnya tata kelola yang baik dan kualitas layanan dan dukungan yang tinggi pada semua Eselon I di Kementerian Keuangan
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
c. Perbendaharaan Negara 2 rek 2 rek 2 rek 2 rek
c. Pembiayaan APBN 1 rek 1 rek 1 rek 1 rek
d. Pegelolaan Kekayaan Negara 2 rek 2 rek 2 rek 2 rek
e. Bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank
1 rek 1 rek 1 rek 1 rek
f. Bidang Pembelajaran dan Pertumbuhan
3 rek 5 rek 5 rek 5 rek
g. Pencegahan Praktik KKN 1 rek 1 rek 1 rek 1 rek
Penindakan Praktik KKN: a. Jumlah informasi
gratifikasi,pungutan liar, kolusi, dan korupsi
3 pengaduan 3 pengaduan 3 pengaduan 3 pengaduan
b. Persentase realisasi penyetoran hasil investigasi
40% 30% 20% 100%
c. Jumlah kasus yang diserahkan kepada instansi penegak hukum sebagai bukti awal penyelidikan
4 kasus 4 kasus 4 kasus 1 kasus
Indeks kualitas laporan keuangan kementerian keuangan (BA 15)
3,00 3,50 3,50 4,00
Indeks kualitas laporan keuangan BUN BA 61 (Cicilan dan Bunga Hutang), 62 (Subsidi dan Transfer Lainnya), 69 (Belanja Lain-lain), 70 (Dana Perimbangan), 71 (Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang), 96 (Pembayaran Cicilan Pokok Hutang Dalam Negeri), 97 (Pembayaran Cicilan Pokok Hutang luar Negeri), 98 (Penerusan Pinjaman), 99 (Penyertaan Modal Pemerintah)
3,5 3,75 3,75 3.78
Indeks kualitas laporan keuangan Bendahara Umum Negara (BA 999)
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
Frekuensi komunikasi pengawasan 15 kali 19 kali 23 kali 24 kali 3 PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN APARATUR KEMENTERIAN KEUANGAN
Meningkatkan pemahaman masyarakat dan pelaku ekonomi akan penyelenggaraan pengelolaan Keuangan Negara
Jumlah peserta edukasi publik tentang Keuangan Negara
7883 8321 8457 11,587 417,1 518,0 572,3 567,0
Mengembangkan SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi
Jumlah kerjasama pendidikan dan pelatihan skala nasional, regional, dan internasional
75 Mitra 82 Mitra 90 Mitra 145 Mitra
Rasio jam pelatihan terhadap jam kerja
3,28% 3,48% 3,72% 3,92%
a Mengembangkan SDM yang
berintegritas dan berkompetensi tinggi
Jumlah peserta edukasi publik tentang Keuangan Negara
5.050 5.150 5.200 5.260 84,9 92,2 99,7 108,7 Meningkatkan pemahaman masyarakat
dan pelaku ekonomi akan fungsi Kementerian Keuangan
Jumlah kerjasama pendidikan dan pelatihan skala nasional, regional, dan internasional
20 20 20 20
4 PENGATURAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
Terwujudnya Bapepam-LK sebagai lembaga yang memegang teguh prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, independensi, dan integritas
Persentase pertumbuhan nilai transaksi saham harian
2,5% 2,5% 2,5% 3% 158,6 148,6 167,6 192,0
Persentase pertumbuhan dana yang dikelola oleh lembaga pembiayaan dan penjaminan
10% 10% 10% 10%
Persentase pertumbuhan dana yang dikelola oleh industri perasuransian
6% 7% 8% 10%
Persentase pertumbuhan dana yang dikelola oleh industri dana pensiun
5% 10% 12,5% 15%
Persentase pertumbuhan unit penyertaan Reksa Dana
36% 36% 36% 36%
Indeks Kepuasan Stakeholders Bapepam-LK
77% 78% 80% 82
a Perumusan Peraturan, Penetapan Sanksi dan Pemberian Bantuan Hukum
Terciptanya regulasi di bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank yang mampu menjamin kepastian hukum, adil, dan transparan
Persentase jumlah regulasi di bidang pasar modal dan LKNB yang memenuhi asas peraturan perundang-undangan yang baik.
90% 90% 90% 90% 5,0 5,1 5,8 6,7 Pengembangan SDM melalui
penyelenggaraan pendidikan Program Diploma Keuangan Negara
Terwujudnya industri Pasar Modal dan Jasa Keuangan Non Bank sebagai penggerak perekonomian nasional dan berdaya saing global
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 Terwujudnya penegakan hukum di
bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank yang obyektif dan efektif
Persentase jumlah sanksi administrasi atas pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Jasa Keuangan yang obyektif.
97% 97% 97% 97%
Terjaganya kredibilitas Bapepam dan LK dengan mengamankan seluruh kebijakan yang telah diambil melalui pelaksanaan Litigasi yang taktis dan efektif.
Persentase jumlah perkara/litigasi yang diselesaikan dengan baik.
50% 50% 50% 50%
b Riset Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank serta Pengembangan Teknologi Informasi
Terwujudnya kebijakan berbasis riset dan sistem pengawasan yang berbasis teknologi informasi terhadap industri pasar modal dan jasa keuangan non bank
Persentase penyelesaian jumlah laporan hasil riset yang tepat dan akurat di bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sesuai rencana.
100% 100% 100% 100% 4,3 5,7 6,4 7,0
Terwujudnya industri pasar modal dan jasa keuangan non bank yang kredibel sebagai penggerak perekonomian nasional dan berdaya saing global
Persentase jumlah sistem yang terimplementasi sesuai dengan rencana.
60% 70% 70% 80%
c Pemeriksaan dan penyidikan di bidang Pasar Modal
Terciptanya penegakan hukum di bidang pasar modal yang kredibel
Persentase Laporan Hasil Pemeriksaan yang dapat diterima oleh Ketua atau Komite Penetapan Sanksi dan Keberatan (KPSK).
80% 80% 85% 90% 6,1 6,5 7,4 8,6
Penyelesaian perilaku pelaku Pasar Modal yang menyimpang: a. Persentase penyelesaian pelanggaran terhadap kewajiban pelaporan, baik berkala maupun insidentil sesuai target waktu (keterlambatan penyampaian pelaporan)
90% 95% 95% 98%
b. Penyelesaian pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang memerlukan Surat Perintah Pemeriksaan sesuai target waktu.
70% 80% 80% 90%
Terwujudnya kepastian hukum di bidang Pasar Modal dan memberikan perlindungan bagi pemodal dan masyarakat
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 Penyelesaian pelanggaran terhadap
ketentuan pidana di bidang Pasar Modal yang memerlukan Surat Perintah Penyidikan sesuai target waktu
50% 60% 60% 70%
d Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pengelolaan Investasi
Terwujudnya Biro Pengelolaan Investasi sebagai salah satu biro yang kredibel, akuntabel dan transparan
Capaian pelaksanaan pemeriksaan dalam satu tahun:
4,1 3,9 4,4 5,0
a. Persentase pemeriksaan kepatuhan terhadap Manajer Investasi sesuai rencana
100% 100% 100% 100%
b. Persentase pemeriksaan kepatuhan terhadap Agen Penjual Efek Reksa Dana sesuai rencana
100% 100% 100% 100%
Terwujudnya industri pengelolaan investasi yang tangguh dan berdaya saing global
Persentase layanan yang memenuhi target SOP:
a. Layanan Pendaftaran Reksa Dana yang memenuhi target SOP
100% 100% 100% 100%
b. Layanan Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana yang memenuhi target SOP
90% 90% 90% 90%
e Persentase lama proses perijinan yang
sesuai dengan target SOP. a. Proses perijinan Wakil Perantara Pedagang Efek.
100% 100% 100% 100%
b. Proses perijinan Wakil Penjamin Emisi Efek
100% 100% 100% 100%
Terwujudnya Lembaga Efek yang berkualitas dan berdaya saing global serta Transaksi Efek yang teratur, wajar dan efisien
Persentase jumlah pemeriksaan Lembaga Efek yang dilaksanakan dibandingkan dengan yang direncanakan.
100% 100% 100% 100%
Persentase tingkat penyelesaian penelaahan hasil pengawasan transaksi efek yang dindikasikan tidak wajar
67% 67% 67% 70%
Terwujudnya Biro Transaksi dan Lembaga Efek sebagai salah satu biro di Bapepam-LK yang kredibel, akuntabel dan transparan
5,2 5,3 6,0 6,8 Pengaturan, Pembinaan dan
Pengawasan Bidang Transaksi dan Lembaga Efek
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 f Penelaahan dan Pemantauan
Perusahaan Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Jasa
Meningkatnya tata kelola Perusahaan yang baik atas Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Jasa
Persentase jumlah Laporan Keuangan Tahunan, Laporan Keuangan Tengah Tahunan, dan Laporan Tahunan yang ditelaah sesuai dengan rencana
100% 100% 100% 100%
Meningkatnya jumlah Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Jasa
Persentase jumlah pemrosesan Penyataan Pendaftaran sesuai SOP
100% 100% 100% 100%
g Meningkatnya tata kelola perusahaan
yang baik atas Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Riil
Persentase jumlah Laporan Keuangan Tahunan, Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Tahunan yang ditelaah sesuai dengan rencana
100% 100% 100% 100%
Meningkatnya jumlah Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Riil
Persentase jumlah pemrosesan Pernyataan Pendaftaran sesuai SOP
100% 100% 100% 100%
h Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan di bidang Lembaga Pembiayaan dan Penjaminan
Membangun otoritas Lembaga Pembiayaan dan Penjaminan yang profesional yang mampu mewujudkan industri jasa pembiayaan dan penjaminan sebagai penggerak ekonomi nasional yang tangguh dan berdaya saing tinggi
Persentase jumlah kebijakan di bidang pembiayaan dan penjaminan yang dihasilkan
100% 100% 100% 100% 4,7 4,4 5,0 5,8
Persentase jumlah peraturan di bidang pembiayaan dan penjaminan yang dihasilkan
100% 100% 100% 100%
Persentase perizinan perusahaan pembiayaan dan penjaminan sesuai SOP
100% 100% 100% 100%
Meningkatnya peran dan kualitas pelaku industri perasuransian
Persentase layanan pemberian izin usaha asuransi dan reasuransi yang memenuhi target SOP
100% 100% 100% 100%
Persentase jumlah laporan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi yang telah dianalisis sesuai dengan target waktu
100% 100% 100% 100%
2,8 3,1 3,6
Terwujudnya industri jasa pembiayaan dan penjaminan yang sehat, kuat dan kompetitif dalam rangka melindungi kepentingan masyarakat
2,8 2,7 3,0 3,5
2,9 Penelaahan dan Pemantauan
Perusahaan Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Riil
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 j Pengaturan, Pembinaan, dan
Pengawasan Bidang Dana Pensiun
Terwujudnya Biro Dana Pensiun sebagai lembaga yang memegang teguh prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good
goverment governance )
Persentase pengesahan pembentukan dana pensiun yang sesuai dengan SOP
100% 100% 100% 100% 6,2 6,7 7,6 8,8
Terwujudnya industri dana pensiun sebagai penopang pembangunan ekonomi nasional dan sarana untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat di hari tua
Persentase jumlah laporan hasil analisis sesuai rencana
100% 100% 100% 100%
Persentase jumlah pemeriksaan langsung sesuai rencana
100% 100% 100% 100%
5 PENGELOLAAN ANGGARAN NEGARA
Terlaksananya fungsi penganggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah
Terwujudnya pengelolaan anggaran negara yang tepat waktu, transparan dan akuntabel
100% 100% 100% 100% 99,4 93,1 104,8 108,9
a Penyusunan Rancangan APBN Tersusunnya APBN yang sehat, kredibel, dan berkelanjutan
Tersusunnya draft NK, RAPBN, & RUU APBN (APBN-P) dengan besaran yang akurat dan tepat waktu
100% 100% 100% 100% 4,8 4,9 5,1 5,7
b Pengelolaan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (ABPP)
Terlaksananya kebijakan penganggaran yang transparan dan akuntabel
Pengalokasian belanja pemerintah pusat yang tepat waktu dan efisien
100% 100% 100% 100% 6,1 6,6 7,5 7,8
c Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain (BSBL)
Tersusunnya Laporan Keuangan BSBL yang transparan dan akuntabel
Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain (BSBL) yang lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100% 100% 2,7 3,3 3,6 3,7
d Pengelolaan PNBP dan subsidi Mengoptimalkan keuangan negara di bidang PNBP dengan tetap menjaga pelayanan kepada masyarakat
Tercapainya target penerimaan SDA Migas dan Laba BUMN dalam APBN atau APBN-P
100% 100% 100% 100% 8,3 7,4 8,0 8,3
Tersusunnya target dan pagu penggunaan PNBP untuk APBN dan atau APBN-P
100% 100% 100% 100%
Terlaksananya pembayaran subsidi energi yang tepat waktu dan jumlah
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 PRAKIRAAN MAJU RENCANA 2011 e Pengembangan Sistem Penganggaran
Terlaksananya penerapan sistem penganggaran berorientasi kinerja dan penerapan MTEF
Tersedianya norma penganggaran berbasis kinerja dan penerapan MTEF yang kredibel dan tepat waktu
100% 100% 100% 100% 8,7 8,8 10,0 10,4
6 Rasio realisasi dari janji pelayanan
pengalokasian dana transfer ke daerah ke pihak eksternal
100% 100% 100% 100% 101,6 112,1 128,7 155,1
Realisasi janji pelayanan evaluasi Perda/Raperda PDRD ke pihak eksternal
15 hari 15 hari 15 hari 12 hari
Terciptanya tata kelola yang tertib sesuai peraturan perundang-undangan, transparan, kredibel, akuntabel, dan profesional dalam pelaksanaan hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
Persentase ketepatan jumlah penyaluran dana transfer ke daerah
100% 100% 100% 100%
Ketepatan waktu penyelesaian dokumen pelaksanaan penyaluran dana transfer ke daerah
4 hari 4 hari 4 hari 3 hari
Indeks kepuasan Pemda terhadap norma, standar, dan pengelolaan belanja transfer ke daerah ke pihak eksternal
3 3 3 3
Persentase kepatuhan dan penegakan ketentuan/peraturan
80% 80% 80% 85%
Persentase penyelesaian kasus KKN yang terjadi di lingkungan Ditjen PK sesuai dengan kewenangannya
100% 100% 100% 100%
Tersedianya draft revisi UU 33/2004 75% 100% -
-Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah PENINGKATAN PENGELOLAAN PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
a Perumusan kebijakan,
bimbingan teknis, dan pengelolaan transfer ke daerah
Rasio realisasi dari janji pelayanan pengalokasian dana transfer ke daerah ke pihak eksternal
100% 100% 100% 100% 10,0 17,5 19,9 22,7
Persentase ketepatan jumlah penyaluran dana transfer ke daerah
100% 100% 100% 100%
Perundang-undangan, Transparan, adil, proporsional, Kredibel, Akuntabel, dan Profesional dalam Pelaksanaan Transfer ke Daerah
Ketepatan waktu penyelesaian dokumen pelaksanaan penyaluran dana transfer ke daerah
4 hr 4 hr 3 hr 3 hr
Indeks kepuasan Pemda terhadap norma, standar, dan pengelolaan belanja transfer ke daerah ke pihak eskternal
3 3 3 3
Persentase kepatuhan dan penegakan ketentuan/ peraturan
80% 80% 85% 85%
Persentase jumlah kebijakan dana transfer ke daerah sesuai rencana
100% 100% 100% 100%
Indeks kepuasan Pemda terhadap norma dan standar transfer ke daerah
3 3 3 3
b Perumusan kebijakan,
bimbingan teknis, dan monitoring dan evaluasi di bidang PDRD
Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Persentase jumlah kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang dapat diimplementasikan
80% 80% 85% 85% 10,3 12,2 15,1 19,6
Mewujudkan Kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mendukung Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
Jumlah konsep kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sesuai dengan rencana
100% 100% 100% 100%
Realisasi janji pelayanan evaluasi Perda/raperda PDRD ke pihak eksternal dalam bentuk rekomendasi Menteri Keuangan
14 hr 14 hr 13 hr 12 hr
Persentase tingkat penyelesaian evaluasi Perda tentang PDRD terhadap rencana evaluasi
100% 100% 100% 100%
Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan Dana Transfer Terciptanya Tata Kelola yang Tertib Sesuai Peraturan
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 c Perumusan kebijakan,
bimbingan teknis, dan monitoring dan evaluasi di bidang pembiayaan dan kapasitas daerah
Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan Pinjaman Daerah, Hibah Daerah, Obligasi Daerah, dan Investasi Daerah
Persentase penyaluran dana hibah ke daerah sesuai rencana
100% 100% 100% 100% 30,6 29,6 30,5 33,8
Persentase jumlah kebijakan pem-biayaan dan kapasitas daerah yang dapat diimplementasikan
100% 100% 100% 100%
PeningkatanEfektifitas dan Efisiensi Penataan Daerah
Persentase jumlah konsep kebijakan pembiayaan dan kapasitas daerah sesuai rencana
100% 100% 100% 100%
Peningkatan Kapasitas Aparat Pengelola Keuangan Daerah
Persentase kepatuhan dan penegakan ketentuan/peraturan di bidang hibah ke daerah
80% 85% 85% 85%
Jumlah aparat pengelola keuangan daerah yang mengikuti KKD/KKD/KKD Khusus per tahun
1.050 orang 1.100 orang 1.150 orang 1.200 orang
d Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan
Dana Desentralisasi, Dana Dekonsentrasi, dan Dana Tugas Pembantuan
Persentase jumlah kebijakan evaluasi pendanaan dan informasi keuangan daerah sesuai rencana
100% 100% 100% 100% 17,1 14,1 17,1 22,8
Terkendalinya Defisit Anggaran Daerah Persentase penyelesaian laporan hasil evaluasi pendanaan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta perekonomian daerah sesuai rencana
100% 100% 100% 100%
Terselenggaranya SIKD Nasional yang TRUST (Complete, Reliable, Up to
date, Secure, and Accurate )
Persentase tersedianya layanan informasi yang terkini pada website dan mofisda sesuai yang disampaikan oleh penyaji data
80% 85% 85% 90%
Tersedianya hasil pemantauan penyampaian Perda APBD
100% 100% 100% 100%
Persentase penyelesaian laporan keuangan transfer ke daerah yang tepat waktu
100% 100% 100% 100%
Tersedianya Sistem Informasi Manajemen Transfer ke Daerah (SIMTRADA)
50% 65% 75% 100%
Perumusan kebijakan, pemantauan dan evaluasi di bidang pendanaan daerah dan ekonomi daerah, penyusunan laporan keuangan transfer ke daerah, serta pengembangan sistem informasi keuangan daerah
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 PRAKIRAAN MAJU RENCANA 2011 7 PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA
Meningkatkan pengelolaan keuangan negara secara profesional, transparan, dan akuntabel sesuai dengan ketentuan
Persentase ketepatan penyerapan DIPA
90% 91% 91% 92% 1.294,6 1.336,1 1.330,2 1.442,7
Jumlah Penerimaan Remunerasi atas Penyimpanan, Penempatan dan Investasi Jangka Pendek
3500 mIliar Rp 4000 miliar Rp 4500 miliar Rp 5000 miliar Rp
Persentase Ketepatan Penyediaan Dana untuk Pengeluaraan Negara
92,50% 95% 97,50% 97,50%
Jumlah Pendapatan Bunga dari Piutang dan Penerusan Pinjaman secara Optimal
1779 miliar/Rp 1554 miliar/Rp 1339 miliar/Rp 1165 miliar/Rp
Jumlah LKKL dan LK-BUN yang andal dengan opini audit yang baik
WTP (50) WDP (28) WTP (60) WDP (23) WTP (70) WDP (13) WTP (79) WDP (4) a Pembinaan Pelaksanaan
Anggaran dan Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Agar pelaksanaan kegiatan dan pencairan dana dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang direncanakan
Persentase ketepatan penyerapan DIPA 90% 91% 91% 92% 12,9 15,0 17,7 21,2
Indeks Kepuasaan Stakeholder terhadap Layanan Perbendaharaan
3,4 3,4 3,5 3,5
Jumlah Satker yang Dokumen Pelaksanaan Anggaran Diselesaikan Tepat Waktu
100% 100% 100% 100%
Jumlah Satker yang Revisi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Diselesaikan Tepat Waktu
85% 90% 90% 90%
Tingkat Pemahaman Stakeholder terhadap Tugas Bidang Perbendaharaan
87% 87% 87% 87%
Persentase Satker yang Menerapkan Penarikan Dana sesuai Rencana
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 b Peningkatan Pengelolaan Kas
Negara
Optimalisasi Idle Cash Pemerintah Jumlah Penerimaan Remunerasi atas Penyimpanan, Penempatan dan Investasi Jangka Pendek
3500 mIliar Rp 4000 miliar Rp 4500 miliar Rp 5000 miliar Rp 14,5 16,9 23,0 27,5
Indeks kepuasaan stakeholder terhadap layanan perbendaharaan
3,2 3,2 3,3 3,4
Persentase Tingkat Akurasi Perencanaan Penerimaan Kas
87,50% 90% 90,25% 95%
Mengukur kinerja pengelolaan kas terkait pelayanan dalam penyaluran dana APBN
Persentase Tingkat Akurasi Perencanaan Pengeluaraan Kas
87,50% 90% 90,25% 95%
Persentase Ketepatan Penyediaan Dana untuk Pengeluaraan Negara
92,50% 95% 97,50% 97,50%
Tingkat Pemahaman Stakeholder terhadap Tugas Bidang Perbendaharaan
87% 87% 87% 87%
Persentase Jumlah KPPN yang Menyampaikan Kebutuhan Dana Melalui E-Kirana
92,5% 95,0% 97,5% 97,5%
Persentase Kepatuhan Bank Persepsi/Pos Persepsi dalam Melaksanakan Kontrak
85% 87,5% 90% 92,5%
Persentase Kepatuhan Bank Operasional I dalam Melaksanakan Kontrak
92,5% 95% 97,5% 97,5%
c Manajemen Investasi dan Penerusan Pinjaman
Mengoptimalkan penerimaan APBN hasil penerusan pinjaman sehingga mampu mendukung pengelolaan keuangan negara yang berkelanjutan
Jumlah Pendapatan Bunga dari Piutang dan Penerusan Pinjaman secara Optimal
1779 miliar/Rp 1554 miliar/Rp 1339 miliar/Rp 1165 miliar/Rp 18,5 20,0 22,5 24,5
Pemenuhan Target Penerimaan Pembiayaan Perbankan Dalam Negeri dari Rekening Dana Investasi
5336 miliar/Rp 4723 miliar/Rp 4539 miliar/Rp 6412 miliar/Rp
Persentase Penyaluran Dana di Bidang Investasi dan Pembiayaan Lainnya, Subsidi dan Belanja Lainnya yang Disetujui
100% 100% 100% 100%
Menutup cost of fund pemerintah dalam pembiayaan defisit APBN
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
d Penyelesaian LKPP (unaudited) secara
Tepat Waktu
3 (skala waktu) 3 (skala waktu) 3 (skala waktu) 3 (skala waktu) 24,4 27,5 35,6 41,6 Penyelesaian RUU Pelaksanaan
Pertanggungjawaban APBN
3 (skala waktu) 3 (skala waktu) 3 (skala waktu) 3 (skala waktu) Jumlah LKKL dan LK-BUN yang andal
dengan opini audit yang baik
WTP (50) WDP (28) WTP (60) WDP (23) WTP (70) WDP (13) WTP (79) WDP (4) Indeks Kepuasaan Stakeholder terhadap
Layanan Perbendaharaan
3,4 3,5 3,5 3,6
Persentase Rekonsiliasi Realisasi APBN yang Handal dan Tepat Waktu
85% 90% 95% 100%
Tingkat Pemahaman Stakeholder terhadap Tugas Bidang Perbendaharaan
87% 87% 87% 87%
Persentase Monitoring dan Evaluasi Rekomendasi BPK atas LKPP yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100%
Persentase K/L dan Pengguna Anggaran BUN yang Menyampaikan LKKL dan LKBUN sesuai ketentuan
100% 100% 100% 100%
8 Jumlah Penerimaan Negara dan
Penerimaan Kembali (recovery) yang berasal dari Pengeluaran Pembiayaan APBN
632,0 596,6 662,3 766,1
- Biaya Administrasi Pengurusan Piutang Negara
47 M 44,65 M 42,418 M 40,29 M
- Bea Lelang 47,57 M 51,37 M 55,99 M 61,04
- Pembiayaan APBN 372 M 200 M 175 M 135 M
Jumlah penyelesaian piutang negara dan pelayanan lelang
- Piutang Negara yang Dapat Diselesaikan (PNDS)
731,5 M 694,925 M 660,179 M 627,17 M
- Pokok Lelang 3,4 T 3,67 T 4 T 4,35 T
Persentase penyelesaian permohonan pengelolaan kekayaan Negara, termasuk pemanfaatan asset idle
100% 100% 100% 100%
Persentase penyelesaian pengelolaan dan penatausahaan Kekayaan Negara Dipisahkan 70% 80% 90% 100% PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA, PENYELESAIAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA DAN PELAYANAN LELANG Penyelenggaraan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Menjamin akuntabilitas dan transparansi pertanggungjawaban keuangan negara Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan negara
Terselenggaranya pengelolaan kekayaan negara, penyelesaian pengurusan Piutang Negara dan pelayanan Lelang yang profesional, tertib, tepat guna, dan optimal serta mampu membangun citra baik bagi stakeholder
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 PRAKIRAAN MAJU RENCANA 2011 a Perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis, evaluasi, dan pengelolaan Barang Milik Negara.
Terselenggaranya pengelolaan Barang Milik Negara yang professional, tertib, optimal, serta akuntabel
Persentase formulasi/pembaruan peraturan perundangan di bidang pengelolaan Barang Milik Negara.
90% 95% 100% 100% 11,9 9,5 12,7 16,7
Persentase penyelesaian permohonan pengelolaan kekayaan negara, termasuk pemanfaatan aset idle.
75% 80% 85% 82,50%
b Terselenggaranya pengelolaan barang
milik negara dan kekayaan negara yang dipisahkan yang professional, tertib, optimal serta akuntabel
Persentase formulasi/ pembaruan peraturan perundangan di bidang pengelolaan BMN dan KND
75% 85% 90% 100% 6,1 6,5 8,5 14,5
Persentase penyelesaian pengelolaan dan penatausahaan Kekayaan Negara Dipisahkan.
70% 80% 90% 100%
c Perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis, evaluasi dan pengnelolaan kekayaan negara lain-lain
Jumlah penyelesaian berkas Kekayaan Negara Lain-lain.
975 435 390 400 54,5 50,3 59,4 71,3
Jumlah Penerimaan Kembali (recovery) yang berasal dari Pengeluaran Pembiayaan APBN.
372 M 200 M 175 M 135 M
Persentase penggunaan anggaran risiko fiskal
94% 95% 95% 95% 128,6 106,7 112,0 120,9
Tingkat akurasi kebijakan fiskal 90% 90% 91% 94%
a. Rata-rata persentase deviasi asumsi makro
11% 10% 9% 5%
b. Persentase deviasi target defisit APBN
10% 10% 9% 9%
c. Persentase deviasi proyeksi pendapatan negara
10% 9% 8% 4%
Persentase efektivitas kebijakan 70% 75% 75% 80%
Terwujudnya kebijakan fiskal yang sustainable dengan beban risiko fiskal yang terukur dalam rangka stabilisasi dan mendorong pertumbuhan perekonomian
PERUMUSAN KEBIJAKAN FISKAL
9
Terselenggaranya pengelolaan kekayaan negara lain-lain secara professional, efektif, efisien, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sekaligus mampu mengoptimalkan penerimaan negara yang berasal dari kekayaan negara lain-lain
Perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis, evaluasi, dan pengelolaan barang milik negara dan kekayaan negara yang dipisahkan
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
a Perumusan Kebijakan APBN Persentase deviasi target defisit APBN 10% 10% 9% 8% 10,5 12,8 13,3 14,0
Persentase deviasi proyeksi penerimaan perpajakan
10% 4,5% 4,5% 4,0%
b Pengelolaan Risiko Fiskal dan Sektor Keuangan
Terwujudnya pengelolaan risiko fiskal yang antisipatif dan responsif yang dapat mendukung stabilisasi serta mendorong pertumbuhan perekonomian
Jumlah risiko fiskal teridentifikasi yang terukur
4 4 4 5 15,3 12,4 13,0 13,8
Tersedianya rekomendasi dan pernyataan risiko fiskal
c Perumusan Kebijakan Ekonomi Terwujudnya kebijakan ekonomi makro yang antisipatif dan responsif yang dapat mendukung stabilisasi dan mendorong pertumbuhan perekonomian
Persentase rata rata deviasi proyeksi asumsi makro
11% 10% 9% 5% 18,4 16,8 17,6 18,6
d Perumusan Kebijakan Pajak, Kepabeanan, Cukai dan PNBP
Tersedianya rekomendasi dan rumusan kebijakan pendapatan negara yang mendukung terwujudnya kebijakan fiskal
Persentase efektifitas kebijakan pendapatan negara
70% 75% 80% 85% 15,5 12,7 13,3 14,1
10 Peningkatan penerimaan pajak negara
yang optimal
100% 100% 100% 100% 3.884,9 4.253,7 4.052,8 4.386,0
100% 100% 100% 100%
a Perumusan kebijakan di bidang PPN, PBB, BPHTB, KUP, PPSP, dan Bea Materai
Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan
Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi
100% 100% 100% 100% 4,8 2,3 2,5 2,7
PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
100% 100% 100% 100%
PENINGKATAN DAN
PENGAMANAN
PENERIMAAN PAJAK
Tersedianya rekomendasi kebijakan APBN yang sustainable untuk mendukung pembangunan nasional
Persentase realisasi penerimaan pajak
terhadap target penerimaan pajak Persentase realisasi waktu pelayanan terhadap janji waktu pelayanan
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 b Perumusan kebijakan di bidang
PPh dan perjanjian kerjasama internasional
Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan
Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi
100% 100% 100% 100% 2,4 2,5 2,7 3,0
PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
100% 100% 100% 100%
c Peningkatan efektivitas pemeriksaan, dan optimalisasi pelaksanaan penagihan
Pemeriksaan dan Penagihan yang optimal untuk peningkatan kepatuhan Wajib Pajak dan Peningkatan Penerimaan Pajak
Persentase jumlah Refund Discrepancy dan Penerimaan Pajak dari Pemeriksaan dan Penagihan terhadap Realisasi Penerimaan Pajak
4% 4% 3% 3% 3,0 3,2 3,5 3,8
d Peningkatan kualitas pelayanan serta efektivitas penyuluhan dan kehumasan
Tingkat Kepuasan yang Tinggi atas Pelayanan Perpajakan
Indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan dan penyuluhan
73% 74% 75% 76% 58,5 65,2 73,7 84,0
e Perencanaan, pengembangan, dan evaluasi di bidang teknologi, komunikasi dan informasi
Teknologi informasi dan komunikasi yang handal dan tepat guna
Persentase penyelesaian pembangunan dan pengembangan sistem informasi terhadap target
100% 100% 100% 100% 168,2 132,8 182,5 175,0
f Pelaksanaan reformasi proses bisnis
Proses Bisnis yang efektif dan efisien Persentase penyelesaian proses bisnis/ SOP terhadap proses bisnis/SOP yang harus dibuat
100% 100% 100% 100% 189,7 362,5 69,6 2,0
Persentase penyelesaian proses bisnis/ SOP terhadap proses bisnis/SOP yang harus disempurnakan
100% 100% 100% 100%
g Pengelolaan data dan dokumen perpajakan
Kepuasan yang tinggi dari pengguna data dan dokumen perpajakan
Persentase penyelesaian pemindaian berkas SPT
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
11 Jumlah Penerimaan Bea dan Cukai 100% 100% 100% 100% 1.915,4 1.881,0 1.982,8 2.123,9
Rasio realisasi dari janji pelayanan ke pihak eksternal
81% 82% 83% 85%
Terwujudnya profesionalisme SDM kepabeanan dan cukai
Persentase jumlah kasus tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai yang diserahkan ke Kejaksaan
50% 55% 60% 60%
Terwujudnya pelayanan yang efisien dan pengawasan yang efektif
a Perumusan Kebijakan dan Bimbingan Teknis Bidang
Terwujudnya profesionalisme SDM kepabeanan di bidang teknis
Frekuensi pemutahiran pada Data Base Harga I
12X 12X 12X 12X 2,1 1,3 1,5 1,7 Persentase rumusan peraturan yang
menjadi keputusan di bidang teknis kepabeanan
76% 77% 79% 80%
Terwujudnya pelayanan yang efisien dan pengawasan yang efektif
Presentase ketepatan waktu penyelesaian penetapan nilai pabean dan klasifikasi barang
77% 78% 79% 80%
Terciptanya pelayanan yang pasti di bidang kepabeanan kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)
Persentase penyelesaian PMK tentang
Authorized Economic Operator (AEO)
dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional 25% 45% 70% 100% PENGAWASAN, PELAYANAN, DAN PENERIMAAN DI BIDANG KEPABEANAN DAN CUKAI Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai yang dapat memberikan fasilitasi terbaik kepada industri, perdagangan, dan masyarakat serta optimalisasi penerimaan
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 b Perumusan Kebijakan dan
Bimbingan Teknis Fasilitas
Persentase realisasi dari janji pelayanan yang tepat waktu
85% 85% 90% 90% 1,0 14,6 0,8 1,0 Persentase penyelesaian rancangan
peraturan di bidang fasilitas kepabeanan
75% 100% 100% 100%
Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan pelaksanaan lainnya terkait sistem pelayanan kepabeanan yang mendukung Sistem Logistik Nasional (Customs Advance Trade
Systems)
100% - -
-Terwujudnya pelayanan yang efisien dan pengawasan efektif
Persentase penyelesaian peraturan terkait sistem pelayanan kepabeanan dan cukai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
100% - -
-Persentase penyelesaian rancangan PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan
25% 45% 70% 100%
Persentase penyelesaian rancangan PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra)
100% - -
-Terciptanya administrator di bidang fasilitas kepabeanan yang dapat memberikan dukungan industri, perdagangan dan masyarakat serta optimalisasi pendapatan
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
c Persentase penegahan Barang Larangan
dan Pembatasan
70% 70% 75% 80%
Persentase pemanfaatan sarana pengawasan Gamma Ray
65% 70% 75% 80%
d Jumlah penerimaan bea dan cukai 100% 100% 100% 100% 4,5 3,4 3,6 3,7
Persentase penyelesaian rancangan dan legalisasi peraturan pelaksanaan UU Kepabeanan dan UU Cukai
75% 75% 75% 80%
Persentase penyelesaian tagihan 55% 57% 58% 60%
80% 80% 85% 90%
Tercapainya perumusan peraturan di bidang kepabeanan dan cukai Terwujudnya pelayanan yang efisien dan pengawasan efektif
e Perumusan Kebijakan dan Pengembangan Teknologi Informasi Kepabeanan dan
Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai yang dapat memberikan fasilitasi terbaik kepada industri,
Persentase sistem aplikasi dan infrastruktur TI yang sesuai dengan proses bisnis DJBC
100% 100% 100% 100% 271,5 129,9 138,0 148,0
Persentase downtime sistem informasi 1% 1% 1% 1%
Rata-rata persentase penyelesaian pengembangan aplikasi sesuai rencana
70% 70% 70% 75%
Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai yang dapat memberikan fasilitasi terbaik kepada industri, perdagangan, dan masyarakat serta optimalisasi penerimaan Terwujudnya profesionalisme SDM kepabeanan di bidang penerimaan dan peraturan kepabeanan dan cukai Pelaksanaan Pengawasan dan
Penindakan atas Pelanggaran Peraturan Perundangan, Intelijen dan Penyidikan
Terciptanya institusi kepabeanan dan cukai yang dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat Perumusan Kebijakan dan
Peningkatan Pengelolaan Penerimaan Bea dan Cukai
Persentase peraturan pelaksanaan di bidang kepabeanan dan cukai yang selaras dengan UU Kepabeanan dan UU Cukai.
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 Terwujudnya tingkat pelayanan yang
efisien kepada pemangku kepentingan berkaitan dengan layanan berbasis teknologi informasi
Persentase penerapan aplikasi Sistem Komputer Pelayanan (SKP) kepabeanan yang terintegrasi dengan portal INSW
100% 100% 100% 100%
f Peningkatan Pengawasan dan Pelayanan Kepabeanan dan Cukai di Daerah
Pencapaian target penerimaan bea dan cukai
100% 100% 100% 100% 446,2 470,3 501,9 540,2
Indeks kepuasan pelayanan bea dan cukai
61% 62% 63% 65%
Terwujudnya pelayanan yang efisien dan
pengawasan efektif Persentase temuan pelanggaran kepabeanan dan cukai
82% 85% 87% 90%
12 PENGELOLAAN DAN PEMBIAYAAN UTANG
Mengoptimalkan pengelolaan utang pemerintah, baik yang berasal dari
Pemenuhan target pembiayaan melalui utang;
100% 100% 100% 100% 78,4 68,4 72,4 77,1
Terpenuhinya struktur portofolio utang sesuai dengan strategi yang ditetapkan;
100% 100% 100% 100%
Ketersediaan informasi dalam rangka transparansi pengelolaan utang;
100% 100% 100% 100%
Peningkatan partisipasi investor dalam penerbitan SBN;
145% 145% 145% 175%
Pembayaran utang secara tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran;
100% 100% 100% 100%
a Pengelolaan Pinjaman Terpenuhinya kebutuhan pembiayaan APBN yang aman melalui pengadaan pinjaman
Persentase pemenuhan target pembiayaan melalui pinjaman program;
100% 100% 100% 100% 10,6 9,4 9,6 9,2
Persentase penyelesaian perjanjian pinjaman dan hibah;
100% 100% 100% 100%
Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai yang dapat memberikan fasilitasi terbaik kepada industri, perdagangan, dan masyarakat serta optimalisasi penerimaan
2012 2013 2014 2012 2013 2014 NO
KEGIATAN PRIORITAS SASARAN INDIKATOR PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011
PRAKIRAAN MAJU RENCANA
2011 Persentase ketersediaan informasi dalam
rangka transparansi pengelolaan pinjaman.
100% 100% 100% 100%
b Pengelolaan Surat Utang Negara
Persentase pemenuhan target pembiayaan melalui SUN;
100% 100% 100% 100% 9,6 8,7 9,1 9,5 Persentase terpenuhinya struktur
portofolio SUN sesuai dengan strategi yang ditetapkan;
100% 100% 100% 100%
Persentase ketersediaan informasi dalam rangka transparansi pengelolaan SUN
100% 100% 100% 100%
Persentase peningkatan partisipasi investor dalam penerbitan SUN;
155% 165% 170% 175%
c Pengelolaan Pembiayaan Syariah
Pemenuhan target pembiayaan melalui SBSN;
100% 100% 100% 100% 7,8 6,4 6,8 7,3 Persentase pemenuhan struktur
portofolio SBSN sesuai dengan strategi yang ditetapkan;
100% 100% 100% 100%
Persentase ketersediaan informasi dalam rangka transparansi pengelolaan SBSN
100% 100% 100% 100%
Persentase peningkatan partisipasi investor dalam penerbitan SBSN.
155% 165% 170% 175%
d Pengelolaan Strategi dan Portofolio Utang
Jumlah dokumen strategi pengelolaan utang
1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 3,7 3,4 4,0 4,8 Persentase pencapaian target effective
cost yang kredibel
100% 100% 100% 100%
Persentase pemenuhan struktur portofolio utang sesuai dengan strategi yang ditetapkan;
100% 100% 100% 100%
Persentase ketersediaan informasi dalam rangka transparansi pengelolaan utang
100% 100% 100% 100%
e Pelaksanaan Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen Utang
Terwujudnya pelaksanaan penyelesaian transaksi, pencatatan, dan pelaporan utang pemerintah yang profesional,
Pembayaran utang secara tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran;
100% 100% 100% 100% 6,6 5,5 5,9 6,4
Persentase ketersediaan informasi dalam rangka transparansi pengelolaan utang
100% 100% 100% 100%
Terpenuhinya kebutuhan pembiayaan APBN yang aman bagi kesinambungan fiskal melalui Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Penyediaan strategi pengelolaan utang yang mempertimbangkan aspek biaya dan risiko
Terpenuhinya kebutuhan pembiayaan APBN yang aman bagi kesinambungan fiskal melalui pengelolaan Surat Utang Negara (SUN)