• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANGKAT LUNAK SISTEM ABSENSI PEGAWAI MENGGUNAKAN PENGENALAN SUARA (SPEECH RECOGNITION)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANGKAT LUNAK SISTEM ABSENSI PEGAWAI MENGGUNAKAN PENGENALAN SUARA (SPEECH RECOGNITION)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

99

PERANGKAT LUNAK SISTEM ABSENSI PEGAWAI

MENGGUNAKAN PENGENALAN SUARA

(SPEECH RECOGNITION)

Dedi Koswara, Ernest Cornelius

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Djuanda 96 Bandung 40132

Email : dedi@likmi.ac.id

Abstrak

Kegiatan absensi merupakan hal yang dilakukan hampir setiap hari baik untuk pegawai di tempat pekerjaan atau pun siswa dan mahasiswa di tempat mereka belajar, belakangan ini alat absensi yang digunakan di masyarakat cukup berkembang dan beragam seperti menggunakan sidik jari dan lain-lain, sayang sekali metode tersebut masih memiliki beberapa kekurangan seperti kerusakan hardware, kehilangan, dan biaya untuk perbaikan/perawatan. Suara adalah bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia. Karena keunikan dari karakter dan jenis suara manusia, maka dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan suaranya, hal ini disebut dengan speech recognition.

1. PENDAHULUAN

Dikarenakan begitu beragamnya karakter dan jenis suara manusia baik untuk pria maupun wanita maka suara manusia tidak ada yang sama persis satu dengan yang lain, sifat itulah yang membuat suara manusia bisa dijadikan sebuah identitas khusus atau unik. Speech Recognition adalah sebuah sistem yang dapat mengidentifikasi seseorang dari suaranya dengan cara membandingkan dengan record data yang telah disimpan di sebuah database. Pada saat ini banyak yang telah menggunakan sistem speech atau voice recognition.

Seorang pegawai diharuskan melakukan cek kehadiran atau absensi yang dilaksanakan di tempat kerjanya, pada umumnya para pegawai akan satu per satu memasukkan kartu absen ke mesin absensi agar kehadirannya dapat tercatat, walaupun di beberapa tempat pekerjaan sudah ada yang menggunakan absensi digital menggunakan fingerprint. Namun sayang sekali absensi dengan cara tersebut masih banyak kelemahannya, yaitu absensi dengan cara memasukkan kartu

(2)

akan cukup merepotkan diantaranya harus mengeluarkan kartu dari kantung atau saku yang terkadang dalam beberapa kondisi cukup sulit mengeluarkannya atau kartu dapat tertekuk dan rusak sehingga kartu tidak dapat digunakan, sementara kendala untuk absensi yang menggunakan teknologi fingerprint adalah biaya perawatan atau penggantian mesin yang sangat mahal.

2. Landasan Teori

a. Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat lunak saat ini telah disepakati secara umum sebagai terjemahan dari istilah Software Engineering. Istilah Software Engineering mulai dipopulerkan pada tahun 1968 pada Software Engineering Conference yang diselenggarakan oleh NATO. Dalam buku yang berjudul “Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 1” karya Aunur R. Mulyanto memberikan definisi perangkat lunak sebagai berikut:

Perangkat lunak adalah seluruh perintah yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak dapat berupa program atau prosedur. Program adalah kumpulan perintah yang dimengerti oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang dibutuhkan oleh pengguna dalam memproses informasi (O’Brien,1999). (Mulyanto,2008:2).

Menurut Ian Sommerville dalam bukunya yang berjudul “Software Engineering: Ninth Edition” Software Engineering berarti sebuah disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.(Sommerville,2011:6).

Dari banyak kutipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Software atau perangkat lunak merupakan suatu kumpulan perintah atau instruksi pada sebuah program komputer dimana di dalamnya terdapat metode atau prosedur yang dapat di eksekusi. Sedangkan Software Engineering adalah sebuah fokus ilmu yang membahas tentang spesifikasi sistem, metode, sampai dengan perawatan perangkat lunak.

b. Object Oriented Programming (OOP)

Metode yang akan digunakan adalah metode Object Oriented Programming (OOP) atau Pemrograman Beriorientasi Objek. OOP menurut buku

(3)

“PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK” yang ditulis oleh Eko Subiyantoro adalah “suatu paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek.” (Subiyantoro,2013:1).

c. Audio Digital

Audio digital adalah suara analog yang telah diubah menjadi sinyal digital, untuk melakukan hal tersebut diperlukan sebuah alat yang disebut dengan Analog to Digital Converter (ADC). Cara kerja ADC yaitu dengan cara mengubah amplitudo sebuah gelombang suara analog ke dalam waktu interval yang biasa disebut dengan sampling sehingga menghasilkan representasi digital dari suara.

d. Data Acquisition

Data acquisition adalah proses pengambilan sample atau contoh dari dunia nyata yang dikonversikan menjadi digital yang dapat dimanipulasi oleh komputer (Halvorsen, 2016).

Gambar 1

Proses Data Acquisition

Sumber : (Hans-Petter Halvorsen, 2016:1)

Penjelasan dari proses data acquisition yang pertama adalah sinyal input dari suara analog yang akan dikonversikan menjadi sinyal digital, dalam kasus ini alat input yang digunakan adalah sebuah mikrofon.

Setelah user melakukan input suara mikrofon akan mengirimkan sinyal ke dalam hardware yang disebut soundcard, hardware tersebut akan mengubah sinyal analog tersebut menjadi digital, sehingga sinyal suara digital dapat dimanipulasi atau diproses oleh software.

(4)

e. Nyquist Sampling Theorem

Setelah sinyal digital didapatkan proses berikutnya adalah sampling atau merekonstruksi ulang suara digital ke dalam software.

Jika sampling hanya dilakukan 2 kali setiap siklus maka gelombang yang terbentuk akan tidak terlalu mirip dengan aslinya sehingga akan menyebabkan tidak akuratnya sampel, maka dari itu semakin banyak siklus yang dilakukan maka akan semakin mirip gelombang yang terbentuk dengan aslinya.

Nyquist theorem akan melakukan sampling sebanyak 40.000 kali setiap 5 detik perekaman suara, dengan cara demikian gelombang yang direkonstruksi oleh nyquist akan lebih akurat dan mendekati bentuk aslinya..

3. Analisa dan Perancangan

Perangkat lunak sistem absensi pegawai menggunakan pengenalan suara adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan absensi dengan cara menyebutkan nama diri sendiri melalui sebuah alat perekam, sistem merupakan desktop-based software dan penyimpanan data suara menggunakan Mysql Database.

Untuk melakukan absensi pada saat hari kerja pegawai diharuskan memasukkan ID pegawai masing-masing dan memilih absensi datang atau absensi pulang, setelah demikian aplikasi akan menampilkan tombol “Klik untuk absen” yang berfungsi untuk merekam suara pegawai yang akan direkam. Jika pegawai telah merekam suaranya aplikasi akan menampilkan keterangan absensi diterima atau ditolak, jika berhasil maka absensi telah tercatat tetapi jika aplikasi menampilkan keterangan absensi ditolak artinya adalah absensi masih belum berhasil dan kehadiran belum tercatat, pegawai dapat menekan kembali tombol “Klik untuk absen” jika masih gagal.

(5)

a. Usecase

Gambar 2 Use Case Diagram

(6)

b. Class Diagram

Gambar 3 Use Case Diagram

Gambar 3. 1

(7)

c. Perancangan Antarmuka

Gambar 4 Tampilan Form Utama

Komponen yang terdapat dalam tampilan form utama yang dapat dilihat pada gambar 4 adalah sebagai berikut:

1. Button login untuk menampilkan form login

2. Button Datang untuk menampilkan form absensi datang 3. Button Pulang untuk menampilkan form absensi pulang 4. ToolStrip Hari untuk menampilkan hari

5. ToolStrip Tanggal untuk menampilkan tanggal 6. ToolStrip Jam untuk menampilkan jam

Percobaan dilakukan dengan cara menekan tombol masing-masing dan seluruh toolstrip menampilkan fungsinya dengan benar.

4. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut :

1. Perangkat lunak dapat mengidentifikasi suara yang diucapkan menggunakan metode komparasi frekuensi gelombang suara.

2. Metode pengenalan suara tersebut berhasil diimplementasikan ke dalam sebuah sistem absensi menggunakan development tools Microsoft Visual Studio 2010. 3. Perangkat lunak dapat menyimpan sampel suara pegawai dengan cara

menyimpan path dari sampel suara masing-masing ke dalam database dengan server basis data menggunakan MySQL Server 5.5.

4. Perangkat lunak memiliki akurasi paling tinggi di ruangan dengan tingkat kebisingan 60dB.

(8)

5. Perangkat lunak memiliki akurasi paling rendah di ruangan terbuka atau ruangan dengan tingkat kebisingannya mencapai 70dB

DAFTAR PUSTAKA

[1] Mulyanto, Aunur.R, 2008, “Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 1”, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

[2] Halvorsen, Hans-Petter, 2016, “Data Acquisition in LabVIEW”, University College of Southeast Norway

[3] Pressman, Roger.S, 2010, “Software Engineering: A Practitioner’s Approach, Seventh Edition”, McGraw-Hill Education.

[4] Sigmund, Milan, 2003, “Voice Recognition by Computer”, Kubitza, Heinz-Werner, Dr., Tectum Verlag.

[5] Sommerville, Ian, 2011, “Software Engineering, Ninth Edition”, Addison-Weasley.

[6] Subiyantoro, Eko, 2013, “PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK”, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.

Gambar

Gambar 2  Use Case Diagram
Gambar 3  Use Case Diagram
Gambar 4  Tampilan Form Utama

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 29 Sanggau. Metode penelitian ini dengan menggunakan penelitian tindakan

KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis ingin mengucapkan puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang tiada hentinya memberikan rahmat, anugerah serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. © Annisa Khaira 2014 Universitas

Untuk mengelola Desa Wisata, melalui kegiatan ini Desa Adat telah membentuk sebuah kelompok yaitu kelompok sadar wisata (pokdarwis Desa Adat Tista) yang keanggotaanya disahkan

Tujuan dari lokakarya ini adalah membuat media pembelajaran BIPA secara mudah, bahkan untuk orang yang buta program komputer sekalipun.. Pembuatan media pembelajaran

Saat jumlah pajak terutang suatu perusahaan dalam satu tahun pajak lebih besar dari jumlah kredit pajak yang telah dipotong atau dipungut oleh pihak lain dan yang telah disetor

Konsep pembinaan kepribadian dan kemandirian yang dilakukan oleh LPKA Kutoarjo telah dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan, namun hambatan yang paling besar

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model penemuan terbimbing berbantuan LKS dan benda manipulatif menghasilkan pemahaman konsep siswa yang lebih