• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer. Ir. Halimurrahman, M.T. NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer. Ir. Halimurrahman, M.T. NIP"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunianya, Rencana Strategis Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer telah selesai disusun dengan mengacu pada Renstra LAPAN 2020-2024 dan RPJMN 2020-2024.

Rencana strategis ini disusun berdasarkan atas kondisi deputi bidang sains antariksa dan atmosfer serta lingkungan strategis yang mempengaruhi Visi deputi bidang sains antariksa dan atmosfer.

Rencana strategis ini memuat kondisi umum, potensi dan permasalahan, visi, misi, tujuan, sasaran strategis, sistem nilai, arah kebijakan dan strategi, serta kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, target kinerja dan kerangka pendanaannya.

Rencana strategis ini digunakan untuk memandu pembangunan sains antariksa dan atmosfer serta pemanfaatannya guna kontribusi kepada pembangunan nasional, serta dapat memberikan nilai manfaat kepada stakeholder dan masyarakat di Indonesia.

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Ir. Halimurrahman, M.T. NIP. 196705031991011001

(3)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Kondisi Umum ... 3

1.1.1 Profil Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ... 3

1.1.2 Capaian Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 2015-2019 ... 5

1.1.3 Aspirasi Masyarakat Terhadap Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer . 15 1.1.4 Layanan Publik Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ... 16

1.1.5 Regulasi terkait Kewenangan Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ... 17

1.2 Potensi dan Permasalahan ... 18

1.2.1 Potensi Penyelenggaraan Litbang Bidang Sains antariksa dan Atmosfer ... 18

1.2.2 Permasalahan Penyelenggaraan Litbang Bidang Sains antariksa dan Atmosfer 19 BAB II. VISI, MISI, DAN TUJUAN KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER ... 21

2.1. Visi Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer ... 21

2.2. Misi Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer ... 21

2.3. Tujuan Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer ... 21

(4)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER iii

2.5. Sistem Nilai Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ... 24

BAB III. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA KELEMBAGAAN ... 25

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi ... 25

3.1.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ... 25

3.1.2. Arah Kebijakan LAPAN ... 26

3.1.3. Arah Kebijakan dan Strategi Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer ... 27

3.2. Model Bisnis Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer ... 33

3.3. Kerangka Regulasi ... 36

3.4. Kerangka Kelembagaan ... 38

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ... 41

3.5. Target Kinerja ... 41

3.6. Kerangka Pendanaan ... 47

BAB V. PENUTUP... 48

LAMPIRAN... 49

(5)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ... 5

Gambar 2. Perkembangan Jumlah Model Pemanfaatan IPTEK di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ... 6

Gambar 3. Perkembangan Jumlah Publikasi Nasional yang Terakreditasi di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ... 7

Gambar 4. Perkembangan Jumlah Publikasi Internasional yang Terindeks di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ... 7

Gambar 5. Perkembangan Jumlah HKI yang diusulkan di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ... 8

Gambar 6. Perkembangan Jumlah Instansi Penggunan yang Memanfaatkan Layanan di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ... 9

Gambar 7. Kunjungan Instansi ke Pussainsa ... 10

Gambar 8. Kunjungan Instansi ke PSTA ... 11

Gambar 9. Perkembangan Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan IPTEK di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ... 12

Gambar 10. Dokumentasi penetapan PUI Layanan Informasi dan Prediksi Cuaca Antariksa tanggal 2 Desember 2019 di Jakarta oleh Menristek/Kepala BRIN ... 13

Gambar 11. Perkembangan Pusat Unggulan IPTEK (PUI) di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer ... 13

Gambar 12. Surveilans KNAPPP pada tanggal 27 – 28 Juni 2019 ... 15

Gambar 13. Peta Strategi LAPAN ... 22

(6)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER v

Gambar 15. Pengembangan kapasitas penelitian dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer... 31 Gambar 16. Roadmap Kegiatan dan DSS Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer 2020-2024 31 Gambar 17. Skema model bisnis Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer ... 33

(7)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Target Indikator Tujuan ... 41 Tabel 2. Target Kinerja DESAINS Tahun 2020-2024... 43

(8)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER vii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. MATRIKS KERANGKA KINERJA DEPUTI BIDANG SAINS

ANTARIKSA DAN ATMOSFER ... 50 LAMPIRAN 2. TAMBAHAN MATRIKS KERANGKA KINERJA DEPUTI BIDANG

SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER ... 59 LAMPIRAN 3. RENCANA PENINGKATAN KAPASITAS SDM DEPUTI BIDANG

(9)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 1

BAB I. PENDAHULUAN

Pembangunan yang akan kita laksanakan pada periode tahun 2020-2024 menjadi sangat penting, karena merupakan periode akhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025. Presiden telah menetapkan 5 Visi Presiden yaitu, (i) Pembangunan Infrastruktur; (ii) Pembangunan Sumber Daya Manusia; (iii) Mendorong Investasi; (iv) Reformasi Birokrasi dan (v) Penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran. Kelima prioritas Presiden tersebut diterjemahkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020–2024 (RPJMN 2020–2024) yang mengambil tema “Indonesia berpenghasilan menengah-tinggi yang sejahtera, adil dan berkesinambungan” dengan mengusung 7 (tujuh) agenda pembangunan nasional meliputi: (i) Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas; (ii) Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan; (iii) Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing; (iv) Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan; (v) Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar; (vi) Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim; serta (vii) Memperkuat stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik. Tema dan agenda pembangunan tersebut menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan tahun 2020-2024.

Sasaran pembangunan jangka menengah 2020–2024 adalah “Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing” menempatkan riset sebagai salah satu fokus pembangunan. Riset diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing SDM nasional. Hal tersebut diperkuat dengan penerbitan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional Tahun 2017– 2045 (RIRN 2017-2045) yang menggambarkan komitmen Indonesia terkait pengembangan riset nasional. RIRN 2017–2045 menjelaskan bahwa kemajuan IPTEK pada akhirnya bertujuan untuk pembangunan nasional berbasis IPTEK. Melalui kegiatan penelitian, baik penelitian dasar maupun terapan, diharapkan dapat menghasilkan inovasi dan pada prosesnya sekaligus menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

(10)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 2

Rencana Induk Riset Nasional mengusung visi “Indonesia Berdaya Saing dan Berdaulat Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”. Berdasarkan RIRN, terdapat 9 (sembilan) bidang riset meliputi: (i) pangan; (ii) energi; (iii) kesehatan; (iv) transportasi; (v) produk rekayasa keteknikan; (vi) pertahanan dan keamanan; (vii) kemaritiman; (viii) sosial humaniora; dan (ix) bidang riset lainnya. IPTEK penerbangan dan antariksa masuk kedalam bidang riset pangan, transportasi, kemaritiman, manajemen penanggulangan kebencanaan, dan pertahanan keamanan. Kontribusi IPTEK penerbangan dan antariksa terhadap pembangunan nasional dalam bentuk pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan, baik dasar maupun terapan di bidang teknologi penerbangan dan antariksa. Pemanfaatan hasil penelitian tersebut meliputi: telekomunikasi; navigasi; perencanaan wilayah; perencanaan pembangunan infrastruktur; pemantauan lingkungan (cuaca, perubahan iklim, dan sebagainya); pengelolaan sumber daya alam; transportasi; dan lain-lain.

LAPAN sebagai lembaga riset juga merupakan lembaga penyelenggara keantariksaan. Penyelenggaraan keantariksaan nasional, sebagaimana teruang dalam Peraturan Presiden nomor 45 tahun 2017 tentang Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016– 2040, mengusung visi “Indonesia yang mandiri, maju dan berkelanjutan”. Guna mewujudkan visi tersebut, terdapat 5 (lima) misi yang harus dilakukan, meliputi: (i) memperkuat penelitian dan pengembangan di bidang sains antariksa dan atmosfer serta pemanfaatannya; (ii) memperkuat penyelenggaraan penginderaan jauh; (iii) memperkuat penelitian, pengembangan, dan perekayasaan teknologi penerbangan dan antariksa serta pemanfaatannya memuju kemandirian nasional; (iv) membangun kemandirian dalam peluncuran wahana antariksa melalui pembangunan bandar antariksa di wilayah Indonesia; dan (v) mendorong kegiatan komersialisasi keantariksaan dengan melibatkan industri nasional. Pencapaian visi dan misi dilakukan melalui penyelenggaraan 5 (lima) kegiatan meliputi: sains antariksa; penginderaan jauh; penguasaan teknologi keantariksaan; peluncuran; dan kegiatan komersial keantariksaan. Eksekusi kebijakan strategis nasional di atas menjadi tanggung jawab instansi pemerintah. Perumusan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga harus memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (RPJPN 2005–2025) serta RPJMN 2020–2024. LAPAN telah merumuskan Rencana Strategis 2020–2024 (Renstra LAPAN 2020–2024) dengan mengacu kepada kebijakan strategis nasional. Di dalam Renstra LAPAN Tahun 2020-2024 telah ditetapkan bahwa Visi LAPAN adalah: LAPAN Sebagai Penggerak Sektor - Sektor Pembangunan Nasional Berbasis IPTEK Penerbangan dan Antariksa Dalam Mewujudkan Visi Misi Presiden dan Wakil Presiden: Indonesia Maju Yang

(11)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 3

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut, maka misi yang diemban LAPAN adalah:

1. Mendorong pemanfaatan sains antariksa dan atmosfer untuk pembangunan nasional. 2. Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan penginderaan jauh untuk pembangunan

nasional.

3. Menumbuhkan ekosistem produk teknologi penerbangan dan antariksa untuk pembangunan nasional.

4. Mengelola kebijakan penerbangan dan antariksa. 5. Mewujudkan birokrasi LAPAN berkelas dunia.

Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer diamanahi untuk mewujudkan visi LAPAN dalam bidang Sains Antariksa dan Atmosfer. Dalam rangka mempercepat pencapaian visi tersebut, fokus yang akan dilakukan adalah “Menumbuhkan ekosistem produk Sains

Antariksa dan Atmosfer untuk pembangunan nasional”. Adapun ekosistem yang akan dibangun meliputi ekosistem produk sains antariksa serta produk sains dan teknologi atmosfer.

1.1 Kondisi Umum

1.1.1 Profil Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Mengacu pada Rencana Strategis LAPAN 2020–2024 yang merupakan dokumen perencanaan LAPAN 5 (lima) tahun kedepan yang menggambarkan apa yang ingin dicapai serta upaya strategis hingga kegiatan yang akan dilakukan. Maka Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer yang merupakan unit setingkat eselon I akan membantu kepala LAPAN dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan serta penyelenggaraan keantariksaan di bidang sains antariksa dan atmosfer.

Bila merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2015 Tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, maka Fungsi Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer adalah:

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan sains antariksa dan atmosfer;

b) Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sains antariksa serta pemanfaatannya;

(12)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 4

c) Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sains atmosfer serta pemanfaatannya;

d) Pemberian informasi khusus tentang cuaca antariksa dan benda jatuh antariksa serta peringatan dini, mitigasi dan penanganan bencana akibat cuaca antariksa dan benda jatuh antariksa;

e) Pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer; serta

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Pasal 85, menjelaskan bahwa Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer dibantu oleh 2 (dua) satuan kerja dibawahnya, yaitu Pusat Sains Antariksa dan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer. Selain membawahi 2 satuan kerja teknis, Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer juga membawahi 4 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA), yaitu BPAA Agam, BPAA Sumedang, BPAA Pasuruan dan BPAA Pontianak. Serta Balai Pengelola Observatorium Nasional sebagaimana terlihat pada Gambar 1.

(13)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 5

Gambar 1. Struktur Organisasi Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

1.1.2 Capaian Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 2015-2019

Capaian sasaran strategis yang telah dihasilkan pada periode Renstra 2010-2014 dapat digambarkan dari tingkat capaian target yang telah ditetapkan.

1.1.2.1 Model Pemanfaatan Iptek di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer yang Operasional untuk Pemantauan SDA, Lingkungan, serta Mitigasi Bencana, dan Perubahan Iklim

Perkembangan capaian IKU Jumlah model pemanfaatan iptek di bidang sains antariksa dan atmosfer yang operasional untuk pemantauan sumber daya alam, lingkungan serta mitigasi

(14)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 6

bencana dan perubahan iklim dalam periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada Gambar berikut :

Gambar 2. Perkembangan Jumlah Model Pemanfaatan IPTEK di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Sepuluh capaian target model pemanfaatan iptek di bidang sains antariksa dan atmosfer yang operasional untuk pemantauan SDA serta mitigasi bencana dan perubahan iklim, secara kuantitas (jumlah) dapat tercapai 100%, namun demikian secara kualitas model masih harus terus dikembangkan dan ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Hasil model-model tersebut sebagian telah diaplikasikan guna mendukung/memperkuat sistem pendukung keputusan (DSS) dinamika atmosfer ekuatorial dan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) cuaca antariksa, sebagian model masih dilakukan pengembangan guna memperbaiki kualitas dari model yang telah dipakai/diaplikasikan. Pengguna potensial DSS Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer diantaranya Kementrian Perhubungan, Air Nav, Diskomlek TNI AL, BMKG, BNPB, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha dan LSM.

1.1.2.2 Publikasi Nasional Terindeks di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Perkembangan capaian IKU Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa dan atmosfer dalam periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada Gambar berikut :

7 7 9 10 10 8 7 9 10 10 0 2 4 6 8 10 12 2015 2016 2017 2018 2019 Ju ml ah M o d el

Perkembangan Jumlah Model Pemanfaatan IPTEK

(15)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 7

Gambar 3. Perkembangan Jumlah Publikasi Nasional yang Terakreditasi di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

1.1.2.3 Publikasi Internasional Terindeks di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Perkembangan capaian IKU Jumlah publikasi Internasional yang terindeks di bidang sains antariksa dan atmosfer dalam periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4. Perkembangan Jumlah Publikasi Internasional yang Terindeks di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Capaian terget jumlah publikasi pada jurnal Internasional terindeks dibidang sains antariksa dan atmosfer terlihat lebih tinggi dari target yang telah ditentukan pada empat tahun

12 14 16 16 29 9 10 15 13 36 0 5 10 15 20 25 30 35 40 2015 2016 2017 2018 2019 Ju ml ah P u b lik as i

Perkembangan Jumlah Publikasi Nasional Terakreditasi

Target Realisasi 4 6 6 8 15 4 17 22 39 28 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 2015 2016 2017 2018 2019 Ju ml ah P u b lik as i

Perkembangan Jumlah Publikasi Internasional Terindeks

(16)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 8

terakhir. Pada dasarnya peneliti didorong untuk meningkatkan kualitas guna persyaratan didalam pencapaian dan mempertahankan penghargaan sebagau Pusat Unggulan Iptek (PUI).

1.1.2.4 HKI yang diusulkan di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Perkembangan capaian IKU Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains antariksa dan atmosfer dalam periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 5. Perkembangan Jumlah HKI yang diusulkan di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

1.1.2.5 Pengguna atau instansi yang Memanfaatkan Layanan Iptek di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Capaian target jumlah pengguna layanan iptek sains antariksa dan atmosfer dalam 3 jenis kategori layanan, yaitu : 1. Layanan bimbingan teknis dan data, 2. Kunjungan tamu instansi/kunjungan ilmiah, dan 3 Layanan Narasumber dan Informasi. Capaian target pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains antariksa dan atmosfer ini merupakan nilai bagian dari layanan dari 6 Satuan Kerja yang berada di kedeputian bidang sains antariksa dan atmosfer, yaitu Pusat Sains Antarika, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) Agam, BPAA Sumedang, BPAA Pasuruan dan BPAA Pontianak.

Perkembangan capaian IKU Jumlah Instansi Pengguna yang Memanfaatkan Layanan IPTEK di bidang Sains Antariksa dan Atmosfer dalam periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada gambar berikut :

0 1 1 2 2 0 1 1 10 2 0 2 4 6 8 10 12 2015 2016 2017 2018 2019 Ju ml ah H KI

Perkembangan Jumlah HKI yang Diusulkan

(17)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 9

Gambar 6. Perkembangan Jumlah Instansi Penggunan yang Memanfaatkan Layanan di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Peningkatan kebutuhan stakeholder dan masyarakat terkait dengan data dan informasi sains antariksa dan atmosfer menjadi bagian yang sangat penting dan memerlukan penanganan khusus, juga merupakan bagian yang sangat penting dalam penilaian dan peningkatan akuntabilitas kegiatan penelitian dan pengembangan dalam menjawab permasalahan yang dibutuhkan pengguna, baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta atau kalangan pendidikan dan masyarakat umum. Layanan diberikan kepada instansi pemerintah baik pemerintah pusat dan daerah, serta lembaga dan perguruan tinggi, seperti: BMKG, Departemen Pertanian, Pemerintah daerah, swasta serta kepada dunia pendidikan baik Perguruan Tinggi, Sekolah Menengah dan dasar, swasta serta masyarakat umum. Selain program bimbingan teknis terkait sains antariksa, Pussainsa juga memiliki kegiatan layanan kunjungan untuk instansi pemerintah, perguruan tinggi, serta masyarakat umum. Selain itu juga melayani permintaan narasumber untuk kegiatan ilimiah, wawancara media cetak dan elektronik.

20 30 45 75 75 26 31 86 77 82 0 20 40 60 80 100 2015 2016 2017 2018 2019 Ju ml ah In st an si P en gg u n a

Perkembangan Jumlah Instansi Pengguna yang Memanfaatkan Layanan IPTEK di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

(18)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 10

Universitas Bina Darma Palembang STMIK Sinar Nusantara Solo

Bea dan Cukai Tanjung Priok Dinas Kominfo kabupaten Jayapura

Diskomlek TNI AL UPI Bandung

(19)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 11

Kunjungan dari BPPT Kunjungan dari ITB

Sosialisasi dan Bimtek di Surabaya Sosialisasi dan Diseminasi Produk PSTA di Pontianak

Kegiatan Layanan data PSTA untuk PT. PINDAD Penerimaan PKL dari Universitas Hasanudin Gambar 8. Kunjungan Instansi ke PSTA

1.1.2.6 Indeks kepuasan masyarakat atas layanan IPTEK di bidang sains antariksa dan atmosfer

Pengukuran indeks kepuasan masyarakat (IKM) ini diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat didalam menerima layanan yang diberikan, juga untuk mengetahui kecenderungan kinerja layanan disetiap satuan kinerja di bawah Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer secara berkala. Unsur indeks layanan yang dinilai meliputi:

(20)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 12

prosedur layanan, persyaratan layanan, petugas layanan kedisplinan layanan, tanggung jawab layanan, kemampuan petugas layanan, kecepatan layanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya pelayanan, kepastian biaya pelayanan, kepastian jadwal pelayanan, kenyamanan lingkungan dan keamanan pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam keputusan Menteri PAN Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003. Nilai indeks kepuasan masyarakat (IKM) yang disajikan pada laporan ini merupakan nilai rata-rata unsur dari masing-masing unit pelayanan satuan kerja di bawah Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer yang pelaksanaan dilakukan mengacu pada PerMen PAN-RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Perkembangan capaian IKU indeks kepuasan masyarakat atas layanan IPTEK di bidang Sains Antariksa dan Atmosfer dalam periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada Gambar berikut :

Gambar 9. Perkembangan Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan IPTEK di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

1.1.2.7 Pusat Unggulan Iptek di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Indikator Kinerja ini mengukur jumlah satuan kerja setingkat Eselon II di lingkungan LAPAN yang ditetapkan menjadi pusat unggulan oleh Kemenristekdikti. Tujuan pembentukan PUI adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan, sumber daya dan jaringan iptek dari lembaga litbang dalam bidang prioritas spesifik agar terjadi peningkatan relevansi dan produktivitas serta pendayagunaan iptek dalam sektor produksi untuk

78 78.5 79 80 80 82.26 90.36 89.05 86 88.77 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 2015 2016 2017 2018 2019 In d ek s Kep u as an M as yar ak at

Perkembangan Indeks Kepuasan Masyarakat atas Layanan IPTEK

(21)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 13

menumbuhkan perekonomian nasional yang pada gilirannya dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pada tanggal 2 Desember 2019 Pusat Unggulan Iptek Layanan Informasi dan Prediksi Cuaca Antariksa ditetapkan oleh Kemenristekdikti. PUI mengembangkan 3 (tiga) kapasitas kelembagaan yang mencakup kapasitas lembaga mengakses informasi (sourcing capacity), kapasitas riset (research and development capacity), dan kapasitas diseminasi (disseminating capacity).

Gambar 10. Dokumentasi penetapan PUI Layanan Informasi dan Prediksi Cuaca Antariksa tanggal 2 Desember 2019 di Jakarta oleh Menristek/Kepala BRIN

Pada tanggal 14 Desember 2017 Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer juga telah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Bidang Pemodelan Atmosfer Indonesia. Adapun tahapan pencapaian pusat unggulan di bidang Sains Antariksa dalam periode 2015-2019 dapat dilihat pada Gambar berikut:

Gambar 11. Perkembangan Pusat Unggulan IPTEK (PUI) di Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer 0 0 2 2 2 0 0 1 1 2 0 0.5 1 1.5 2 2.5 2015 2016 2017 2018 2019 Juml ah P UI

Perkembangan Pusat Unggulan IPTEK (PUI)

(22)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 14

1.1.2.8 Surveilen KNAPPP

Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) adalah akreditasi standard Manajemen penelitian dan pengembangan dari Kemenristekdikti. KNAPPP merupakan fondasi untuk memperkuat Unit Kerja Riset dan Pengembangan di sebuah Instansi. Kekuatan itu akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan untuk kemajuan jangka pendek dan panjang. LAPAN sebagai salah satu lembaga yang memiliki tupoksi di bidang penelitian dan pengembangan juga memiliki tanggung jawab untuk mengikuti akreditasi pranata penelitian dan pengembangan agar manajemen mutu pranata penelitian dan pengembangan menjadi lebih tertib, sehingga kinerja penelitian dan pengembangan meningkat dan lebih berperan dalam Sistem Inovasi Nasional.

PSTA mendapatkan akreditasi Pranata Litbang dari KNAPPP mulai 31 Mei 2019 sampai dengan 30 Mei 2021. Selama rentang waktu tersebut dapat saja sertifikat tersebut dicabut jika terdapat hal-hal seperti:

1. Perubahan status akreditasi 2. Perpanjangan masa akreditasi 3. Perluasan ruang lingkup akreditasi 4. Pengurangan ruang lingkup akreditasi 5. Pembekuan dan pencabutan akreditasi 6. Terdapat kekeliruan dalam putusan ini

Setelah mendapatkan sertifikat akreditasi KNAPPP, maka kegiatan manajemen di PSTA mengikuti seperti yang tertuang dalam Sistem Manajemen Mutu KNAPPP.

Selain itu, setiap tahunnya dilakukan surveilans oleh tim akreditasi KNAPPP, dan pada tahun 2019 surveilans dilakukan pada tanggal 27 – 28 Juni 2019. Hasil dari surveilans diperoleh 5 temuan minor pada dokumen KNAPPP PSTA, yaitu :

1. Belum tercantum dengan jelas acuan mengenai peraturan jabatan fungsional pada dokumen mutu PSTA

2. Ketidaksesuaian dokumen pendukung pada dokumen mutu PSTA 3. Penambahan klausul pada prosedur dokumen mutu PSTA

4. Revisi pada dokumen mutu mengenai rekaman dokumen selain logbook 5. Penambahan alur proses dalam pelaksanaan litbang yang tertuang dalam

(23)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 15

Gambar 12. Surveilans KNAPPP pada tanggal 27 – 28 Juni 2019

Penyelesaian temuan tersebut dilakukan selama 3 bulan, dengan melakukan perbaikan dan penambahan terhadap dokumen mutu PSTA. Tim akreditasi KNAPPP telah menerima perbaikan dari PSTA, dan tinggal menunggu penerbitan dokumen resmi surveilans dari tim akreditasi KNAPPP. Audit internal untuk tahun 2019, baru dapat dilaksanakan pada tanggal 9 – 10 September 2019. Hasil dari audit internal ditemukan 35 temuan ketidaksesuaian pada dokumen mutu PSTA dengan katagori minor. Laporan ketidaksesuaian ini kemudian ditindaklanjuti dengan perbaikan dan melengkapi berkas ketidaksesuaian pada kegiatan tinjauan manajemen yang dilaksanakan pada tanggal 20 dan 23 Desember 2019. Hasil perbaikan dokumen mutu dari kegiatan tinjauan manajeman akan didistribusikan sesuai dengan prosedur yang tertuang dalam dokumen mutu PSTA.

1.1.3 Aspirasi Masyarakat Terhadap Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Aktivitas litbangjirap yang dilakukan perlu mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang relevan dan pemangku kepentingan terkait. Secara umum, berikut adalah aspirasi dari masyarakat dan stakeholder Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer:

1. Masyarakat ilmiah, lembaga penelitian, atau perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri berharap akan ketersediaan data, informasi, dan pengetahuan terkait sains antariksa dan atmosfer untuk menunjang aktivitas pendidikan dan penelitian yang dilakukan.

(24)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 16

2. Instansi pemerintah pusat maupun daerah berharap akan adanya informasi sains antariksa dan atmosfer yang berguna dalam pengambilan keputusan yang dilakukan. Sejumlah entitas juga berharap akan peran Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer dalam edukasi publik pada bidang terkait.

3. Adanya harapan akan ketersediaan data dan informasi secara reguler untuk mendukung operasi (militer/sipil) yang memerlukan dukung komunikasi radio frekuensi tinggi. Langkah tanggap bencana juga diperlukan.

4. Media massa berharap akan peran Kedeputian sains Antariksa dan Atmosfer sebagai referensi dan narasumber terkait fenomena antariksa dan atmosfer.

5. Dunia pendidikan dasar dan menengah berharap akan ketersediaan informasi dan pengetahuan di bidang sains antariksa dan atmosfer.

6. Pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat juga mengharapkan adanya informasi kebencanaan terkait antariksa dan atmosfer.

1.1.4 Layanan Publik Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Secara umum, produk litbangjirap dan layanan publik Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu: a) informasi cuaca antariksa dan kondisi atmosfer; b) data pengukuran dan pengamatan antariksa dan atmosfer; dan c) layanan kepakaran dan bimbingan teknis. Layanan tersebut diberikan kepada sejumlah pengguna seperti pemerintah pusat/daerah, militer, perguruan tinggi, media massa, serta pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat.

Sebagian besar layanan data dan informasi cuaca antariksa dan atmosfer telah disajikan melalui media daring menggunakan sistem informasi yang memadai. Di antaranya adalah:

● https://swifts.sains.lapan.go.id ● https://orbit.sains.lapan.go.id ● https://sadewa.sains.lapan.go.id ● https://semar.sains.lapan.go.id ● https://srirama.sains.lapan.go.id ● https://santanu.sains.lapan.go.id ● https://bimasakti.sains.lapan.go.id ● https://bisma.sains.lapan.go.id

Layanan luring diberikan sesuai dengan permintaan dari pengguna serta mengikuti Standar Pelayanan Publik yang telah ditetapkan sejak tahun 2014. Seluruh satuan kerja di bawah

(25)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 17

Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer menerima kunjungan dari entitas masyarakat atau stakeholder.

Layanan publik desains juga diatur dalam Peraturan Pemerintah no 14 tahun 2019 tentang Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) LAPAN. Untuk mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak guna menunjang pembangunan nasional, Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional sebagai salah satu sumber penerimaan Negara perlu dikelola dan dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional telah memiliki jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2l Tahun 2003 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Namun, untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, perlu mengatur kembali jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dengan Peraturan Pemerintah. Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak di Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer adalah pada Bimbingan Teknis, Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara, dan Jasa Tenaga Ahli.

1.1.5 Regulasi terkait Kewenangan Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Dasar hukum pelaksanaan tugas dan fungsi Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer adalah:

1. Undang-Undang No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);

2. Undang-Undang No. 21/2013 tentang Keantariksaan;

3. Undang-Undang No. 11/2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

4. Peraturan Presiden No. 49/2015 tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional; 5. Peraturan Presiden No. 45/2017 tentang Rencana Induk Penyelenggaraan

Keantariksaan Tahun 2016-2040;

6. Peraturan Presiden No. 38/2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional Tahun 2017-2045;

(26)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 18

7. Peraturan Presiden No. 18/2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;

8. Peraturan Pemerintah No. 20/2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

9. Peraturan Pemerintah No. 40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

10.Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No 38/2019 tentang Prioritas Riset Nasional Tahun 2020-2024;

11.Peraturan Kepala LAPAN No. 8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN; 12.Peraturan LAPAN No. 5/ 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelola

Observatorium Nasional.

1.2 Potensi dan Permasalahan

Identifikasi potensi dan permasalahan merupakan langkah bagi organisasi untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta peluang dan tantangan yang akan dihadapi. Hal ini perlu dilakukan supaya organisasi dapat menentukan langkah-langkah strategis yang realistis untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi organisasi.

1.2.1 Potensi Penyelenggaraan Litbang Bidang Sains antariksa dan Atmosfer

Berikut adalah masing-masing potensi penyelenggaraan litbangyasa sains antariksa dan atmosfer:

1. Meningkatnya kebutuhan nasional terhadap informasi berbasis sains antariksa dan atmosfer untuk mendukung ketahanan ekonomi nasional berkelanjutan. Sehingga, penyediaan layanan data dan informasi sains antariksa dan atmosfer dituntut untuk lebih cepat, akurat, dan sesuai kebutuhan.

2. Awareness masyarakat terkait sains antariksa dan atmosfer semakin meningkat, sehingga: a. Penyediaan layanan data dan informasi sains antariksa dan atmosfer dituntut lebih

cepat dan akurat;

b. Litbangyasa sains antariksa dan atmosfer dituntut untuk menghasilkan produk litbang yang dapat dihilirisasi;

c. Litbangyasa sains antariksa dan atmosfer dituntut untuk mampu berinovasi dan menjadi inkubator wisata ilmiah keantariksaan.

(27)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 19

3. Industri Teknologi 4.0 (IoT, AI, cloud, robotic) berkembang pesat sehingga terdapat beberapa potensi, diantaranya:

a. Pengumpulan dan penyebarluasan data dan informasi sains antariksa dan atmosfer menjadi near-realtime.

b. Data dan informasi untuk kebutuhan litbangyasa semakin tersedia dan mudah diakses. c. Litbangyasa sains antariksa dan atmosfer semakin andal.

4. Perkembangan teknologi navigasi satelit semakin pesat sehingga litbangyasa sains antariksa dan atmosfer untuk mendukung navigasi satelit menjadi semakin dibutuhkan. 5. Terjadinya kerusakan lingkungan hidup dan perubahan iklim global menuntut kontribusi

litbangyasa sains antariksa dan atmosfer untuk dapat mengembangkan green-technology.

6. Adanya Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), diantaranya:

a. Hilirisasi produk litbangyasa semakin berkembang.

b. Litbangyasa dituntut mampu untuk membangun jejaring kerjasama/kemitraan (litbang dan/atau pendanaan) dengan pihak luar (instansi pemerintah dan swasta).

7. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016-2040 mengamanatkan penguatan pengamatan cuaca antariksa dan astronomi serta atmosfer:

a. Adanya kebutuhan data dan informasi cuaca antariksa dan atmosfer.

b. Adanya kebutuhan data dan informasi antariksa dan astronomi serta atmosfer.

8. Negara kepulauan Indonesia yang terletak antara dua benua dan berada di daerah ekuator geografi merupakan daerah konveksi atmosfer yang paling aktif dan menjadi daerah terjadinya kopel atmosfer-antariksa.

1.2.2 Permasalahan Penyelenggaraan Litbang Bidang Sains antariksa dan Atmosfer

Berikut adalah masing-masing permasalahan penyelenggaraan Sains Antariksa dan Atmosfer :

1. Perlu peningkatan sumber daya manusia berkualitas dunia.

2. Peralatan pengamatan antariksa dan atmosfer sebagian besar masih merupakan peralatan yang diimpor dari luar negri, sehingga mengalami kesulitan dalam pemeliharaannya. Di samping itu belum adanya standar minimum peralatan (Minimum Equipment Standar) yang dibutuhkan.

(28)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 20

3. Belum ada kesepakatan internasional terkait pemanfaatan ruang udara dibawah 100 km, menyebabkan adanya tuntutan agar litbangjirap sains antariksa dan atmosfer mampu untuk mendukung industri komunikasi nasional melalui penguasaan teknologi High-Altitude Platform Station (HAPS) dalam pemanfaatan ruang udara Indonesia

4. Beberapa regulasi belum diterapkan secara optimal, di antaranya:

a. Undang-Undang nomor 21 tahun 2013 tentang Keantariksaan menyebutkan bahwa penelitian antariksa dilakukan melalui partisipasi aktif internasional dan kerjasama. Namun pada kenyataannya penelitian sains antariksa kurang optimal dalam melibatkan kerjasama dan partisipasi aktif dunia internasional.

b. Peraturan Presiden nomor 45 tahun 2017 tentang Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan mengamanatkan integrasi pelaksanaan litbangjirap. Namun, belum optimal proses pelaksanaan integrasi litbangjirap. 5. Belum optimalnya networking resources (jejaring) baik dengan perguruan tinggi (PT), kementerian/lembaga (K/L) terkait, swasta, maupun organisasi internasional dalam mendukung kegiatan litbangjirap sains antariksa dan atmosfer.

6. Layanan sains antariksa dan atmosfer masih belum menyentuh sampai ke hilir atau belum secara nyata menyentuh sektor-sektor perekonomian, misalnya untuk pertanian, kemaritiman, penerbangan sipil, perekonomian laut, dan sektor komunikasi satelit. 7. Terbukanya antariksa dan atmosfer secara global berbasis satelit sehingga data dan

informasi antariksa dan atmosfer dapat diakses dan diberikan oleh lembaga antariksa luar negeri yang lebih cepat, akurat dan andal serta sesuai kebutuhan pengguna. Sistem litbang sains antariksa dan atmosfer berfungsi memberikan data dan informasi kepada pihak-pihak yang terkait secara terbuka sebagai contoh sistem penanganan kejadian bencana baik pada tingkat pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka pengelolaan resiko bencana.

8. Peralatan pengamatan antariksa dan atmosfer masih didominasi berbasis landas bumi dan masih tergantung pada data satelit luar negeri dan belum mandiri serta belum terintegrasi dengan satelit penginderaan jauh nasional.

9. Kebutuhan navigasi teliti yang membutuhkan data dan model ionosfer dan atmosfer regional Indonesia yang akurat.

(29)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 21

BAB II. VISI, MISI, DAN TUJUAN KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA

DAN ATMOSFER

2.1. Visi Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer

“Penggerak Sektor - Sektor Pembangunan Nasional Berbasis IPTEK Antariksa dan Atmosfer dalam Mendukung Kepala LAPAN Mewujudkan Visi Misi Presiden dan Wakil

Presiden : Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

2.2. Misi Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut, maka misi yang diemban adalah : Penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing melalui pemanfaatan sains antariksa dan atmosfer untuk pembangunan nasional.

2.3. Tujuan Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer

Tujuan deputi bidang Sains antariksa dan atmosfer pada periode 2020-2024 adalah:

MISI TUJUAN INDIKATOR TUJUAN

Penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing dengan

menumbuhkan ekosistem produk teknologi penerbangan dan antariksa untuk pembangunan nasional

Terwujudnya produk

penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan sains antariksa dan atmosfer dalam

mendukung misi Presiden dan Wakil Presiden

Jumlah produk sains antariksa dan atmosfer yang dimanfaatkan untuk memberikan dukungan analisis yang cepat, akurat dan responsif kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam

pengambilan kebijakan

Terselenggaranya reformasi birokrasi di lingkungan Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Nilai Reformasi Birokrasi Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

(30)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 22

2.4. Sasaran Program Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer

Di tingkat lembaga, telah ditetapkan beberapa sasaran strategis yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun. Di tingkat Kedeputian, Tujuan Deputi dijabarkan lebih lanjut di dalam Sasaran Program yang akan menggambarkan kondisi konkrit sebagai bentuk implementasi strategi, yang digambarkan dalam Peta Strategis LAPAN. Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP) menjadi ukuran kinerja yang mendefinisifkan sasaran program tersebut.

Capaian IKSP menggambarkan pencapaian sasaran program, dimana secara langsung merupakan representasi dari keberhasilan pencapaian program dalam mewujudkan Visi Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer tahun 2024. Peta strategi LAPAN tahun 2020-2024 menjadi acuan dalam menurunkan Sasaran Program Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer dan IKSP nya. Peta strategi LAPAN diperlihatkan pada gambar berikut.

Gambar 13. Peta Strategi LAPAN

Gambar 13 diatas menunjukkan bahwa LAPAN memiliki 9 (sembilan) sasaran strategis yang dikelompokkan kedalam 4 (empat) perspektif, yaitu: perspektif stakeholder, customer, internal process, dan learning & growth.

Perspektif stakeholder menunjukkan outcome/impact yang ingin dicapai oleh LAPAN pada akhir periode, yaitu tahun 2024. Sasaran strategis pada perspektif stakeholder ini disusun berdasarkan Visi LAPAN sehingga merepresentasikan Visi LAPAN. Sasaran Strategis (SS)

(31)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 23

Pada perspektif stakeholder adalah “Meningkatnya pemanfaatan produk inovasi penerbangan

dan antariksa untuk pembangunan nasional” dimana sasaran strategis ini di Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer menjadi Sasaran Program 1 (SP1) yaitu Meningkatnya pemanfaatan produk inovasi sains antariksa dan atmosfer untuk pembangunan nasional.

Sasaran strategis pada perspektif customer merupakan gambaran dari output yang ingin dicapai oleh LAPAN, dimana sasaran strategis di perspektif ini sekaligus merupakan bentuk pemenuhan ekspektasi pengguna terhadap kinerja LAPAN. Sasaran strategis pada perspektif

customer memiliki satu sasaran strategi, yaitu “Meningkatnya kepuasan pengguna terhadap

produk dan layanan penerbangan dan antariksa nasional” dimana sasaran strategis ini di Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer diterjemahkan menjadi Sasaran Program 2 (SP2) yaitu, Meningkatnya kepuasan pengguna terhadap produk dan layanan sains antariksa dan atmosfer untuk pembangunan nasional. Kepuasan pengguna yang dimaksud lebih menekankan kepada pengalaman dalam menggunakan produk maupun data dan informasi LAPAN. Selain itu, kepuasan pengguna disini juga menekankan pada pemenuhan kebutuhan pengguna atas produk serta data dan informasi yang diberikan LAPAN.

Perspektif internal process merupakan gambaran dari proses internal yang harus dilakukan oleh LAPAN untuk mencapai output yang diharapkan pada persepektif customer.

Sasaran strategis pada perspektif ini dikelompokkan berdasarkan proses bisnis utama LAPAN, meliputi (1) Penelitian dan Pengembangan (R&D); (2) Perumusan kebijakan; (3) Pemberian produk dan layanan; serta (4) Pengelolaan hubungan dengan pengguna layanan.

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer menerjemahkan perspektif internal process dalam beberapa Sasaran Program, yaitu Sasaran Program 3 (SP3) meningkatnya keunggulan Litbangyasa sains antariksa dan atmosfer sesuai prioritas nasional, Sasaran Program 4 (SP4) terwujudnya produk dan layanan sains antariksa dan atmosfer nasional sesuai kebutuhan, dan Sasaran Program 5 (SP5) terbangunnya hubungan baik dengan pengguna.

Perspektif BSC berikutnya adalah perspektif learning & growth yang merupakan asset strategis yang harus dimiliki organisasi dalam melaksanakan proses bisnis dan mewujudkan seluruh sasaran strategis di perspektif proses internal. Sasaran strategis LAPAN pada perspektif

learning & growth adalah “Terselenggaranya reformasi birokrasi LAPAN menuju birokrasi

kelas dunia”. Sasaran Program reformasi birokrasi yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer mengacu pada program reformasi birokrasi LAPAN yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama.

(32)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 24

2.5. Sistem Nilai Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer

Sistem nilai pada lingkup Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer diantaranya adalah: 1. Berorientasi pada pengguna layanan

Bergerak bersama untuk mengedepankan pengguna layanan diatas segalanya. Beorientasi kepada pengguna layanan bermakna bahwa pengguna layanan adalah “raja”, sehingga kebutuhannya terkait produk serta data dan informasi penerbangan dan antariksa nasional harus terpenuhi sesuai standar kualitas yang diharapkan.

2. Akuntabel

Mampu mengelola sumber daya dan kegiatan secara bertanggung jawab sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Inovatif

Mampu menemukan terobosan kreatif dalam bekerja. Sistem nilai ini menekankan ASN LAPAN untuk tidak terjebak dalam zona nyaman dan keluar dari rutinitas dalam bekerja, sehingga produktifitas akan meningkat.

4. Integritas

Bekerja secara profesional dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan yang dilakukan. Dalam konteks bekerja, integritas juga menuntut untuk menjunjung kode etik dalam bekerja, tidak KKN serta mengedepankan kejujuran.

5. Kolaboratif

Mampu untuk membangun kerjasama, baik internal maupun eksternal. Dalam pelaksanaannya, setiap ASN LAPAN harus mampu bekerja dengan lebih mengedepankan kerja tim (team work) daripada kerja individu.

(33)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 25

BAB III. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA

REGULASI, DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi

Bab ini membahas arah kebijakan dan strategi Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer LAPAN tahun 2020-2024 yang merupakan penjabaran dari visi dan misi Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer LAPAN tahun 2020-2024. Arah pengembangan Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer LAPAN disusun dengan memperhatikan kebijakan pembangunan nasional yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024, Rencana Induk dan Rencana Strategis LAPAN tahun 2020 – 2024. Formulasi arah kebijakan dan strategi juga memperhatikan kondisi lingkungan internal maupun eksternal Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer LAPAN, sehingga arah kebijakan dan strategi Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer LAPAN yang disusun dapat memenuhi visa dan misi LAPAN serta kebutuhan pembangunan nasional kedepan.

3.1.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

(34)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 26

Naskah RPJMN tahun 2020-2024 yang telah disahkan oleh Presiden, menekankan 7 (tujuh) tema atau agenda PN yang menjadi tujuan utama. Dari ketujuh PN tersebut, LAPAN berkontribusi untuk PN 3 (tiga) yaitu “Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing”. LAPAN diharapkan dapat berkontribusi dalam mempersiapkan SDM berkualitas dan berdaya saing di bidang teknologi penerbangan dan antariksa melalui kegiatan penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan penerbangan dan antariksa serta penyelenggaraan keantariksaan sehingga dapat berperan dalam meningkatkan hasil inovasi flagship Prioritas Riset Nasional; penggunaan teknologi untuk keberlanjutan pemanfaatan SDA, pencegahan dan mitigasi bencana; penguasaan teknologi garda depan (frontier), dan pembangunan infrastruktur iptek strategis.

Menurut Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan target jangka menengah I (2021-2025) untuk sains antariksa dan atmosfer adalah:

1. DSS Sains Antariksa dan Sains Atmosfer yang terintegrasi dengan satelit penginderaan jauh nasional

2. Penguatan jaringan pengamatan cuaca antariksa dan astronomi

3. Penguatan pengamatan atmosfer ekstrem benua maritim Indonesia berbasis teknologi antariksa

4. Penguatan pengamatan antariksa dan kopling antariksa-atmosfer terintegrasi menggunakan radar, pesawat terbang, dan satelit

5. Peningkatan kapasitas dan jaringan pengamatan antariksa-atmosfer landas bumi dan landas antariksa secara mandiri

6. Penguatan sistem asimilasi data dan prediksi antariksa dan atmosfer yang terintegrasi

3.1.2. Arah Kebijakan LAPAN

Arah kebijakan LAPAN menggambarkan koridor strategis yang mengawal dan memastikan pelaksanaan strategi dilakukan sejalan dengan arah kebijakan Prioritas Nasional dan Prioritas Riset Nasional. Arah kebijakan LAPAN tahun 2020-2024 dirumuskan sebagai berikut:

1. Pemanfaatan Produk Sains Antariksa dan Atmosfer untuk Pembangunan Nasional Berkelanjutan

(35)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 27

3. Penguatan Peran LAPAN dalam Pengembangan Ekosistem Produk Teknologi Penerbangan dan Antariksa

4. Implementasi Reformasi Birokrasi LAPAN sesuai Roadmap Reformasi Birokrasi nasional menuju birokrasi berkelas dunia

3.1.3. Arah Kebijakan dan Strategi Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer

Arah Kebijakan LAPAN Tahun 2020-2024 terkait Sains Antariksa dan Atmosfer adalah: “Pemanfaatan Produk Sains Antariksa dan Atmosfer untuk Pembangunan

Nasional Berkelanjutan”. Strategi LAPAN terkait Sains Antariksa dan Atmosfer adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan keunggulan penelitian sains antariksa dan atmosfer berkelas dunia yang selaras dengan arah pembangunan nasional (SDM, Sarpras, Litbang).

2. Meningkatkan varian dan kualitas produk sains antariksa dan atmosfer (DSS). 3. Kolaborasi dalam pengembangan dan pemanfaatan produk sains antariksa dan

atmosfer berdasarkan prioritas (Kerjasama Nasional dan Internasional).

Target Jangka Menengah Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer tahun 2020-2024 adalah peningkatan layanan informasi tentang lingkungan antariksa dan dinamika atmosfer ekuator seperti: penyebaran polusi udara, aplikasi luaran iklim, kondisi lapisan ozon serta gas rumah kaca, gangguan ionosfer terhadap penentuan posisi dan komunikasi transionosfer, data hasil pengamatan matahari, ionosfer, geomagnet, dan benda antariksa di wilayah Indonesia; peningkatan kualitas produk sains antariksa seperti prakiraan cuaca antariksa, prediksi frekuensi komunikasi radio, dan pemantauan sampah antariksa serta pengembangan sistem informasi peringatan dini cuaca antariksa dan benda jatuh antariksa; dengan fokus pengembangan sistem pendukung keputusan berbasis informasi antariksa dan atmosfer untuk wilayah Indonesia, serta pengembangan kapasitas sistem pemantau antariksa dan atmosfer serta pembangunan observatrorium nasional. Target jangka menengah tersebut diuraikan dalam Roadmap Deputi Sains Antariksa dan Atmosfer tahun 2020 – 2024, sebagai berikut:

(36)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 28

2020 2021 2022 2023 2024

Strategi 1: Meningkatkan keunggulan peneltian sains antariksa dan atmosfer berkelas dunia yang selaras dengan arah pembangunan nasional

-Deteksi Otomatis daerah aktif sisi jauh -Prediksi Flare X ray -Kajian awal dosis radiasi penerbangan -Deteksi otomatis daerah aktif sisi jauh -Prediksi flare -Analisis dosis radiasi untuk penerbangan -Deteksi otomatis daerah aktif sisi jauh mthr -Deteksi otomatis aktivitas matahari -Prediksi Dst -Analisis dosis radiasi penerbangan -Karakterisasi lingkungan antariksa -Deteksi otomatis daerah aktif sisi jauh mthr -Deteksi otomatis CME dan prominensa -Analisis dosis radiasi penerbangan -Karakterisasi lingkungan antariksa Tersedianya model prediksi cuaca antariksa yang otomatis -Penelitian lingkungan Atmosfer -Penelitian Cuaca, Musim dan Iklim Pertanian -Penelitian Perubahan Iklim di Indonesia - Penelitian lingkungan Atmosfer -Penelitian Cuaca, Musim dan Iklim Pertanian -Penelitian Perubahan Iklim di Indonesia -Penelitian Bahaya Cuaca Penerbangan -Penelitian Cuaca, Musim dan Iklim Pertanian -Penelitian Perubahan Iklim di Indonesia -Penelitian Bahaya Cuaca Penerbangan -Penelitian Cuaca, Musim dan Iklim Pertanian -Penelitian Perubahan Iklim di Indonesia -Penelitian Bahaya Cuaca Penerbangan -Penelitian Cuaca, Musim dan Iklim Pertanian -Penelitian Perubahan Iklim di Indonesia -Kaji Mekanisme dan Model kopling Antariksa dan Atmosfer Ekuator -Penelitian Mekanisme dan Model kopling Antariksa dan Atmosfer Ekuator -Penelitian Mekanisme dan Model kopling Antariksa dan Atmosfer Ekuator -Penelitian Mekanisme dan pengujian Model kopling Antariksa dan Atmosfer Ekuator -Penelitian Mekanisme dan operasional Model kopling Antariksa dan Atmosfer Ekuator -Lab Terbang -Radar Hujan -Lab Terbang -Atmosfer Maritim -Komputasi sains antriksa dan atmosfer -Sensor Radiosonde -Atmosfer Maritim -Komputasi sains antriksa dan atmosfer -VLF -Sensor GPS LEO -Atmosfer Maritim -Komputasi sains antriksa dan atmosfe -Sensor GPS LEO -Komputasi sains antriksa dan atmosfer

Strategi 2: Meningkatkan varian dan kualitas produk sains antriksa dan atmosfer

-DSS Navigasi -DSS Komunikasi -DSS Navigasi -DSS Komunikasi -DSS Navigasi -DSS Komunikasi -DSS Navigasi -DSS Komunikasi -DSS Navigasi -DSS Komunikasi

(37)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 29 -DSS Cuaca Antariksa -DSS Cuaca Antariksa -DSS Cuaca Antariksa -DSS Cuaca Antariksa -DSS Cuaca Antariksa -DSS Lingkungan -DSS Ketahanan Pangan -DSS Perubahan Iklim -DSS Lingkungan -DSS Ketahanan Pangan -DSS Perubahan Iklim -DSS Lingkungan -DSS Ketahanan Pangan -DSS Perubahan Iklim -DSS Ketahanan Pangan -DSS Perubahan Iklim -DSS Penerbangan -DSS Ketahanan Pangan -DSS Perubahan Iklim -DSS Penerbangan

Strategi 3: Kolaborasi dalam pengembangan dan pemanfaatan produk sains antariksa dan atmosfer berdasarkan prioritas

-Eksplorasi pengamatan Astronomi/ Astrofisika -Taman Langit Gelap -Revitalisasi Pengamatan -Near Earth Object -Revitalisasi Pengamatan -Basis data Atmosfer dan Antariksa -Pengembang an Teleskop Radio -Basis data Atmosfer dan Antariksa -Virtual Observatory untuk pengamatan cuaca antariksa dan astronomi -Jaringan pengamatan Atmosfer ekstrim benua maritim Indonesia berbasis teknologi antariksa terbangun

3.1.3.1. Strategi-1: Meningkatkan keunggulan penelitian sains antariksa dan atmosfer berkelas dunia yang selaras dengan arah pembangunan nasional

Sebagai bagian dari lembaga keantariksaan, LAPAN mempelajari atmosfer sebagai bagian dari planet bumi, yang merupakan bagian dari sistem matahari-bumi. Sistem bumi terdiri dari lithosfer (daratan), hidrosfer (lautan), kreosfer (lapisan es), atmosfer (udara), dan biosfer (kehidupan). Seluruh komponen dari sistem bumi ini berinteraksi secara dinamis dan terus-menerus sehingga menciptakan suatu kondisi kesetimbangan yang memungkinkan kehidupan berkembang di dalamnya. Energi yang diterima oleh sistem bumi berasal dari energi radiasi matahari, sehingga dinamika di dalam sistem bumi merupakan bagian dari dinamika sistem matahari-bumi. Lingkungan radiasi matahari di sekeliling planet bumi sesungguhnya merupakan lingkungan esktrim energi tinggi yang sangat dinamis sehingga tidak memungkinkan untuk mendukung kehidupan. Namun, planet bumi dilindungi oleh medan

(38)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 30

geomagnet dan lapisan ozon yang memberikan perlindungan dan stabilisator bagi berkembangnya kehidupan di muka bumi. Pada saat ini, bumi merupakan satu-satunya planet yang diketahui dapat menopang kehidupan manusia.

Mekanisme dinamis dan fisis interaksi antariksa dan atmosfer di wilayah ekuator termasuk komposisi atmosfer serta pengaruhnya pada iklim. Faktor ekternal seperti aktvitas matahari, aerosol dan gas rumah kaca menjadi kunci yang menarik untuk dikaitkan dalam interaksi antariksa dan atmosfer ini. Proses interaksi bisa terjadi dari bawah ke atas yaitu dari troposfer ke atmosfer atas dan antariksa dan juga dari atas ke bawah. Penelitian dan pengambangan model kopling interaksi antariksa dan atmosfer juga sangat penting.

Kegiatan dalam strategi peningkatan keunggulan penelitian sains antariksa dan atmosfer berkelas dunia diantaranya adalah:

1. Penelitian dan pengembangan cuaca dan lingkungan antariksa, dinamika atmosfer ekuator serta interaksi antariksa dan atmosfer

2. Peningkatan kerjasama litbang atmosfer ekuator dan antariksa dengan lembaga nasional dan internasional.

3. Pengembangan kapasitas penelitian dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer. Pengembangan kapasitas ini meliputi:

a. Operasional Observatorium Nasional di Kupang yang mampu melakukan pengamatan astronomi dan astrofisika termasuk near earth object serta berfungsi sebagai virtual observatory.

b. Pengembangan laboratorium observasi atmosfer maritim

c. Laboratorium observasi parameter fisika dan kimia atmosfer berbasis pesawat terbang. d. Pengembangan laboratorium sains atmosfer dan antariksa yang berstandard.

4. Pengembangan teknologi pengamatan dan sensor satelit LAPAN untuk mendukung penelitian dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer ekuator.

(39)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 31

Gambar 15. Pengembangan kapasitas penelitian dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer

3.1.3.2. Strategi-2: Meningkatkan varian dan kualitas produk sains antriksa dan atmosfer

(40)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 32

Peningkatan varian dan kualitas produk sains antariksa dan atmosfer merupakan aspek penting dalam proses hilirisasi produk sains antariksa dan atmosfer. Kegiatannya dilakukan melalui pembangunan Sistem Pendukungan Keputusan (Decision Supporting System – DSS) untuk pengambilan keputusan, kebijakan, dan manajemen oleh K/L terkait.

DSS adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. DSS menggabungkan sumber daya intelektual individu dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan dan berguna bagi manajemen pengambil keputusan dalam menangani masalah semi-terstruktur. DSS pada dasarnya adalah problem solving tool dan sering digunakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan penting dan utama. DSS akan selalu berevolusi dalam perkembangannya.

Tahun 2020-2024 pembangunan produk DSS dinamika atmosfer ekuator diarahkan untuk mendukung program Prioritas Riset Nasional di Bidang Penginderaan Jauh yaitu: (1) DSS keselamatan Transportasi JATAYU, (2) DSS Ketahanan Pangan KAMAJAYA, dan (3) DSS Perubahan Iklim SRIRAMA. Selain itu juga akan dikembangkan Decission Support Tools (DST) untuk mendukung Smart Water Management System (SWMS). Untuk sains antariksa akan dibangun produk DSS Cuaca Antariksa, Komunikasi Radio, Navigasi, dan Benda Jatuh Antariksa. DSS dan DST sains antariksa dan atmosfer juga untuk mitigasi bencana.

3.1.3.3. Strategi-3: Kolaborasi dalam pengembangan dan pemanfaatan produk sains antariksa dan atmosfer berdasarkan prioritas

Kolaborasi dalam pengembangan dan pemanfaatan produk sains antariksa dan atmosfer diarahkan pada kerjasama antar instansi pemerintah dan masyarakat termasuk sektor swasta di lingkup nasional maupun internasional guna pemanfaatan, peningkatan dan pengembangan produk sains antariksa dan atmosfer berdasarkan prioritas nasional. Kolaborasi, hilirisasi dan komersialisasi produk-produk sains dan teknologi antariksa dan atmosfer untuk mendukung kebutuhan nasional dengan bekerjasama dengan industri terkait.

Seluruh kolaborasi di kegiatan sains, aplikasi, dan teknologi, serta pengembangan kapasitas penelitian seperti laboratorium dan operasional pengamatan dan prediksi dilaksanakan secara terintegrasi.

Adapun kegiatan strategis hilirisasi produk sains antariksa dan atmosfer meliputi: a. Penerapan manajemen teknologi melalui penelusuran KI, valuasi ATB, dan

(41)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 33

b. Proses alih teknologi melalui penguatan alih teknologi dan intermediasi

c. Pengelolaan standar penerbangan dan antariksa meliputi perumusan, penerapan, pengawasan, dan kaji ulang.

d. Meningkatkan space awareness masyarakat Indonesia.

Untuk mendukung strategi di atas penguatan reformasi birokrasi di lingkungan deputi bidang sainsa antariksa dan atmosfer sesuai dengan program Reformasi Birokrasi Nasional harus dilakukan.

3.2. Model Bisnis Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer

Model bisnis ini menggambarkan pemikiran konsep tentang bagaimana Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer menciptakan nilai-nilai sosial, ekonomi, atau bentuk nilai-nilai lainnya, yang diterima oleh pengguna/konsumen/pemangku kepentingan. Pemikiran tersebut direpresentasikan dalam bentuk skema model bisnis seperti Gambar 17.

Gambar 17. Skema model bisnis Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer

Strategic Partner: 1. Perguruan Tinggi. 2. Industri. 3. Lembaga internasional di bidang antariksa dan atmosfer. 4. Organisasi profesi nasional. 5. K/L terkait. Key Activities: 1. Melaksanakan

litbangjirap bidang sains antariksa & atmosfer 2. Menyusun bahan regulasi 3. Memberikan produk/ layanan. 4. Mengelola hubungan dengan pengguna. Key Resources: 1. Peneliti 2. Perekayasa 3. Pejabat Fungsional Tertentu lainnya 4. Bahan baku litbangjirap 5. Sarana & prasarana

sains antariksa & atmosfer. Values Proposition: 1. Layanan tidak komersial 2. Produk & layanan berkualitas-akurat, cepat, & tepat. 3. Berorientasi kepada kebutuhan pengguna. Channels: Online: 1. Website LAPAN 2. Social media 3. E-Layanan Offline: 1. Sosialisasi 2. Diseminasi 3. Bimbingan teknis 4. Pameran, event khusus, seminar, pertemuan, dan open house. Struktur Penganggaran: APBN: 1. Rupiah murni 2. PHLN 3. SBSN 4. PNBP NON-APBN:

KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha)

Produk dan Layanan Publik 1. Produkinovasi sains antariksa: DSS Cuaca Antariksa

(SWIFtS), DSS Navigasi, DSS Komrad, DSS Benda Jatuh Antariksa; produk inovasi sains & teknologi atmosfer: radar hujan, radiosonda, DSS SADEWA, DSS SEMAR, DSS SANTANU, DSS SRIKANDI, DSS SRIRAMA, DSS Cuaca Penerbangan, dan DSS Ketahanan Pangan.

2. Data: parameter antariksa dan atmosfer Indonesia.

3. Informasi kondisiantariksa dan atmosfer: cuaca antariksa, (evaluasi-prediksi-early warning) untuk komunikasi & navigasi (SWIFtS), benda jatuh antariksa, kondisi atmosfer (BISMA).

4. Layanan jasasains antariksa dan atmosfer: bimtek & edukasi publik sains antariksa & atmosfer, laboratorium Kimia Atmosfer.

(42)

RENCANA STRATEGIS 2020-2024 KEDEPUTIAN SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 34

Model bisnis Kedeputian Sains terdiri dari komponen strategis yaitu: mitra (strategic partners), kegiatan (strategic activities), aset atau sumber daya (strategic resources), nilai-nilai yang diberikan kepada pengguna (values proposition), media untuk menyampaikan (channels), struktur penganggaran, serta produk dan layanan publik. Komponen yang satu dengan yang lainnya saling terkait sesuai alur atau urutan proses dalam menciptakan nilai-nilai yang telah ditetapkan.

Mengacu kepada skema model bisnis LAPAN, maka nilai-nilai yang akan diberikan oleh Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer kepada pengguna adalah: (i) layanan yang tidak berbayar; (ii) produk berkualitas-akurat dan layanan cepat dan tepat; (iii) produk dan layanan yang berorientasi kepada kebutuhan pengguna.

Dalam rangka menghasilkan nilai-nilai yang diberikan kepada pengguna, maka Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer melakukan kegiatan strategis yaitu penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan (litbangjirap) bidang sains antariksa dan atmosfer, menggunakan sumber daya kunci yaitu: peneliti, perekayasa, pejabat fungsional tertentu lainnya, bahan baku litbangjirap (data & informasi), dan sarana-prasarana sains antariksa dan atmosfer.

Kegiatan strategis juga membutuhkan dukungan dari mitra (partner), baik dalam negeri maupun luar negeri. Perguruan tinggi terkait memberikan dukungan terhadap penyediaan SDM dan juga kerja sama riset dan pengembangan bidang antariksa dan atmosfer. Kalangan industri terkait dengan kegiatan pengkajian tentang kebutuhan pengguna dan penerapan hasil riset antariksa dan atmosfer. Lembaga internasional juga memberikan dukungan terhadap kegiatan strategis berkaitan dengan kerja sama riset, sharing data dan informasi, kerja sama dalam memberikan layanan, dan peningkatan kualitas sumber daya strategis. Organisasi profesi berkontribusi dalam meningkatkan kompetensi SDM. Kementerian/ lembaga memberikan dukungan penyediaan anggaran, kegiatan pengkajian kebutuhan pengguna dan penerapan hasil riset antariksa dan atmosfer.

Agar nilai-nilai yang telah ditetapkan dapat diterima oleh pengguna, maka diperlukan media untuk menyampaikan hasil produk dan layanan Kedeputian Sains Antariksa. Secara garis besar, layanan kepada pengguna disampaikan dengan 2 (dua) cara yaitu secara daring

(online) dan luring (offline). Layanan secara daring meliputi layanan melalui situs web lembaga, media sosial (social media), dan layanan elektronik lainnya. Kemudian layanan luring mencakup kegiatan-kegiatan sosialisasi, diseminasi, bimbingan teknis, pameran, event

Gambar

Gambar 1.  Struktur Organisasi Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer
Gambar 2. Perkembangan Jumlah Model Pemanfaatan IPTEK di Bidang Sains Antariksa dan  Atmosfer
Gambar 3. Perkembangan Jumlah Publikasi Nasional yang Terakreditasi di Bidang Sains  Antariksa dan Atmosfer
Gambar 5.    Perkembangan Jumlah HKI yang diusulkan di Bidang Sains Antariksa dan  Atmosfer
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melihat informasi survei dan variabel, klik pada salah satu studi/survei, maka akan mucul halaman yang berisi informasi (metadata) survei pada tab Deskripsi Survei

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari

Perubahan Rencana Strategis 2016-2021 merupakan perubahan terhadap penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bandung tahun 2016-2021 yang didasarkan

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Bumbu merupakan penjabaran dari visi, misi, program, dan kegiatan dalam bentuk

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu merupakan penjabaran dari visi, misi, program, dan kegiatan dalam bentuk rencana

BAB XIII Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya.