• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN TAHUN DAFTAR ISI Daftar Isi i Daftar Tabe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN TAHUN DAFTAR ISI Daftar Isi i Daftar Tabe"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR ISI

Daftar Isi i Daftar Tabel ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Landasan Hukum 3

1.3 Maksud dan Tujuan 5

1.4 Sistematika Penulisan 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

8

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

9

2.2 Sumber Daya Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran 26

2.3 Kinerja Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

29 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satuan Polisi

Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

33

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

36

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

36 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

38

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Provinsi 39

3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis 39

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN 41

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 43

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN 44

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN 49

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Pegawai Negeri Sipil Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam

Kebakaran Menurut Golongan/Kepangkatan

27

Tabel 2 Data Pegawai Negeri Sipil Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam

Kebakaran Menurut Tingkat Pendidikan

27

Tabel 3 Data Pegawai Honorer Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam

Kebakaran Menurut Tingkat Pendidikan

27

Tabel 4 Data Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

Menurut Jabatan

27

Tabel 5 Perlengkapan dan Peralatan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam

Kebakaran

28

Tabel 6 Capaian Kinerja utama Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam

Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2012-2016

30

Tabel 7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Satuan Polisi Pamong

Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2012-2016 (dalam juta)

30

Tabel 8 Pencapaian Kinerja Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja dan

Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2012-2016

31

Tabel 9 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Satuan Polisi Pamong Praja

dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021

41

Tabel 10 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021

43

Tabel 11 Indikator Kinerja Utama Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam

Kebakaran Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai Kabupaten yang baru berusia 17 tahun, sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk mengisi pembangunan, dapat dilihat akses-akses masyarakat yang terpenuhi seperti infrastruktur jalan perdesaan, jalan perkotaan, infrastruktur kesehatan, infrastruktur pendidikan, namun tidak dapat dipungkiri masih ada kekurangan-kekurangan ataupun ketertinggalan yang harus dicapai, jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota yang ada di Kabupaten Rokan Hulu, kondisi ini sangat dipengaruhi oleh karena Rokan Hulu merupakan Kabupaten baru yang dimekarkan berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999.

Selain sebagai Kabupaten baru juga dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sumber daya alamnya. Pembangunan daerah Kabupaten Rokan Hulu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat diberbagai aspek kehidupan, untuk mencapai tujuan dimaksud Pemerintah Daerah telah menetapkan landasan, arah dan kebijakan yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2016-2021 yang telah disahkan, sebagai acuan Pemerintah Daerah untuk menetapkan kebijakan tahunan/Rencana Kerja Pemerintah Daerah dalam rangka melaksanakan pembangunan daerah yang berkesinambungan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rokan Hulu bertujuan pada pencapaian

agenda pembangunan daerah yaitu “STRATEGI PEMBANGUNAN DALAM KAWASAN dengan

motto MEMBANGUN DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU”. Sebagaimana yang akan dituangkan di dalam Rencana Strategis dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu.

Hal lain yang tidak kalah penting dalam pembangunan adalah selain ketersediaan sumber daya, dana juga merupakan faktor penting dalam pembangunan. Dana yang besar, sumber daya alam dan manusia yang memadai dan mendukung tidak akan dapat menghasilkan suatu dampak atau hasil pembangunan yang berarti, bila tidak didukung oleh suatu pengaturan, pengelolaan, pembatasan dan ketepatan atas pengalokasian sumber-sumber serta pengontrolan/pengawasan yang terukur dan terarah. Untuk itu perencanaan memegang peranan penting dalam proses awal pelaksanaan pembangunan.

(10)

Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, terdapat 5 (lima) tujuan pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan nasional, yaitu: a) untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antardaerah, antarruang, antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, maupun antara pusat dan daerah; c) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; d) mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan e) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Untuk mencapai kelima tujuan tersebut, maka Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) secara optimal dan akuntabel.

Perencanaan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sedangkan Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilakukan oleh semua komponen bangsa dalam mencapai tujuan bernegara. Untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien dan bersasaran dalam rangka pencapaian tujuan negara maka diperlukan suatu Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan suatu dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Salah satu instrumen untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan prima terhadap masyarakat adalah perumusan rencana strategis yang merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat secara partisipatif antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk di implementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran.

Dengan perencanaan strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran diharapkan dapat dikomunikasikan kepada seluruh jajaran dan lembaga/dinas instansi yang berkaitan. Semangat kompetitif dan inovatif ini dan penguasaan ilmu serta teknologi oleh seluruh aparatur perlu dibina dan dikembangkan serta diberdayakan melalui penciptaan iklim

(11)

kerja yang kondusif dan organisasi yang terus belajar guna untuk memajukan Kabupaten Rokan Hulu.

1.2. Landasan Hukum

Dalam penyusunan rencana strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu ini dibuat dengan mengacu pada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang tertera pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, dimana undang-undang tersebut adalah salah satu pendekatan penting untuk menunjang kesinambungan pembangunan nasional serta dapat mendorong efektifitas dan efesiensi melalui sinkronisasi dan peningkatan sinergi program antara pusat dengan daerah serta pembangunan lintas sektor di daerah. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 juga dapat dipandang sebagai instrumen bagi kelembagaan perencanaan partisifatif.

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran adalah:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan

Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

(12)

10.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

11.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

12.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelanggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat;

13.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

14.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

15.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional;

17.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi

Perangkat Daerah;

18.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;

19.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

20.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

21.Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2005-2025;

22.Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan

(13)

23.Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021;

24.Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Sususun

Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran;

25.Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 67 Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama

Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu;

26.Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 71 Tahun 2017 tentang Rencana Strategis

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021.

1.3. Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu ini disusun sebagai sarana untuk mencapai dan mendukung penuh visi dan misi Kabupaten Rokan Hulu dan sebagai satu pedoman yang mencerminkan arah, langkah dan kegiatan yang akan dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Fokus utama yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan menangani isu-isu strategis yang berkembang dengan sasaran yang dinamis dan berkelanjutan berdasarkan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai sebelumnya. Kemudian titik beratnya berorientasi pada tindakan yang nyata, sistematik dan akuntabel untuk merespon isu-isu strategis yang berkembang sesuai dengan kebutuhan pembangunan.

Secara umum esensi dari penyusunan Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu adalah mengidentifikasi kondisi yang ada pada saat ini, kemudian memprediksi dan memproyeksikan kondisi yang diinginkan di masa yang akan datang dalam rangka peningkatan kinerja, sekaligus memenuhi amanat yang terkandung dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dimana pada pelaksanaan kinerjanya nanti akan dipertanggung jawabkan kepada Bupati Rokan Hulu atas keberhasilan ataupun kegagalannya.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu adalah:

1. Menjabarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah Kabupaten Rokan Hulu dan

mendukung sepenuhnya visi dan misi tersebut ke dalam bentuk program yang lebih terarah dan terukur;

2. Sebagai dokumen perencanaan komprehensif yang menjamin konsistensi perumusan

kondisi dan masalah daerah yang ada saat ini, perencanaan arah kebijakan, pembuatan strategi, sampai kepada pemilihan program strategis yang sesuai guna mengatasi isu

(14)

yang berkembang sesuai kebutuhan daerah atas program-program dan kegiatan pembangunan;

3. Sebagai acuan utama dalam melaksanakan program-program pembangunan selama

lima tahun ke depan yang dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk Rencana Kinerja Tahunan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2017 sampai dengan 2021;

4. Sebagai dasar bagi Bupati Rokan Hulu dalam mengukur dan menilai kinerja Satuan

Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu pada setiap akhir pelaksanaan tahun anggaran.

1.4. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan rencana strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu ini dibuat dengan mengacu pada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang tertera pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, dimana peraturan perundang-undangan tersebut adalah salah satu pendekatan penting untuk menunjang kesinambungan pembangunan nasional serta dapat mendorong efektifitas dan efesiensi melalui sinkronisasi dan peningkatan sinergi program antara pusat dengan daerah serta pembangunan lintas sektor di daerah. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 juga dapat dipandang sebagai instrumen bagi kelembagaan perencanaan partisifatif.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah maka sistematika penyusunan dokumen rencana strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam

(15)

2.2. Sumber Daya Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

2.3. Kinerja Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Satuan Polisi Pamong

Praja dan Pemadam Kebakaran

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Satuan

Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

3.2. Telaahan visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi

3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Mengemukakan tujuan dan sasaran jangka menengah Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran dalam lima tahun mendatang.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Mengemukakan strategi dan arah kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran dalam lima tahun mendatang.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Mengemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif didalam matrik.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Mengemukakan indikator kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VIII PENUTUP

Menjelaskan program transisi untuk kurun waktu satu tahun dan membahas kaidah-kaidah pelaksanaan Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran sebagai pedoman bagi tersusunnya dokumen perencanaan tahunan.

(16)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Penyusunan Perangkat Daerah menyebutkan bahwa Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran adalah unsur pelaksana urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang berkedudukan dibawah bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Rokan Hulu merupakan salah satu Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Kampar, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008,tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999. Dalam perkembangannya saat ini Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari 16 Kecamatan, 6 Kelurahan dan 147 Desa, luas wilayah Kabupaten

Rokan Hulu +8.521,69 Km2, dengan jumlah penduduk 501.584 orang terdiri dari 259.333

penduduk laki-laki (51,70%) dan 242.251 penduduk perempuan (48,30%).

Kabupaten Rokan Hulu disebelah Utara berbatas dengan Propinsi Sumatra Utara dan Kabupaten Rokan Hilir sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan XIII Koto Kampar dan Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar, disebelah Barat berbatas dengan Propinsi Sumatera Barat, dan disebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar.

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran adalah salah satu lembaga teknis daerah di Kabupaten Rokan Hulu yangresmi terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 5 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Penyusunan Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu, yang merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Seiring dengan berkembangnya implementasi peraturan perundang-undangan, struktur organisasi perangkat daerah di Kabupaten Rokan Hulu mengalami perubahan dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 48 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Sebagai organisasi daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh

(17)

seorang Kepala Satuan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Penyusunan Perangkat Daerah menyebutkan bahwa Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran adalah unsur pelaksana urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang berkedudukan dibawah bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Selanjutnya, tugas dan fungsi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran berserta jajarannya berdasarkan Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Sususun Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran adalah sebagai berikut:

Untuk mendukung kelancaran tugas dan kepentingan kerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu, susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran terdiri dari:

1. Kepala Satuan;

2. Sekretaris, terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Keuangan;

b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

3. Bidang Penegakan Peraturan Daerah, terdiri dari:

a. Seksi Penegakan;

b. Seksi Hubungan Antar Lembaga;

c. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan

4. Bidang Operasional dan Pengamanan, terdiri dari:

a. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pengamanan;

b. Seksi Pemantauan dan Tindak Internal;

c. Seksi Peningkatan Sumber Daya Aparatur.

5. Bidang Pemadam Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat, terdiri dari:

a. Seksi Pemadaman dan Pengendalian;

b. Seksi Perlindungan Masyarakat dan Kewaspadaan Dini;

c. Seksi Pencegahan, Penyelamatan, Peralatan dan Perbekalan.

Selanjutnya, tugas dan fungsi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran berserta jajarannya berdasarkan Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 48 Tahun

(18)

2016 tentang Kedudukan, Sususun Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran adalah sebagai berikut:

1. Kepala Satuan, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat untuk membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, dijabarkan ke dalam 4 (empat) fungsi, yaitu:

1) Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang penegakan

Peraturan Daerah, operasional dan pengamanan serta pemadam kebakaran dan perlindungan masyarakat;

2) Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pada Sekretariat, Bidang Penegakan

Peraturan Daerah, Bidang Operasional dan Pengamanan dan Bidang Pemadam Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat;

3) Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pada Sekretariat, Bidang

Penegakan Peraturan Daerah, Bidang Operasional dan Pengamanan dan Bidang Pemadam Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat; dan

4) Pelaksanaan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

2. Sekretaris, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan mempunyai tugas melakukan urusan-urusan umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, melaksanakan penyusunan data, informasi, penyusunan program, evaluasi dan pelaporanserta menyelenggarakan koordinasi dengan seluruh unsur organisasi di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, yang dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) fungsi, yaitu:

1) Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi dan kepegawaian;

2) Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan;

3) Pelaksanaan pengelolaan urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya;

5) Merencanakan operasionalisasi pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan

6) Memberikan tugas kepada bawahan dalam pengelolaan administrasi umum dan

kepegawaian, keuangan, perlengkapan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan; dan

7) Melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan,

(19)

Didalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretaris dibantu oleh Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Keuangan dan Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Keuangan, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan perencanaan administrasi dan kepegawaian, pelayanan, koordinasi, urusan umum, perpustakaan, surat menyurat, kearsipan, hubungan masyarakat, protokol serta pembinaan/pengendalian dalam bidang penyusunan anggaran, perbendaharaan serta akuntansi dan tindak lanjut hasil laporan pemeriksaan serta menyusun rencana kebutuhan, melaksanakan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran, pemeliharaan, penghapusan, pengendalian dan inventarisasi barang inventaris, yang dijabarkan ke dalam 22 (dua puluh dua) fungsi, yaitu:

1) Merencanakan kegiatan Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Keuangan

berdasarkan kegiatan tahun sebelumnya, sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan;

2) Melaksanakan kegiatan administrasi umum perkantoran meliputi kehumasan,

keprotokolan, pelayanan tamu, penyedian peralatan, kebersihan kantor dan kerapian dan kebersihan taman;

3) Menyelenggarakan proses surat menyurat, penggandaan dokumen, pendistribusian

surat dan daftar hadir;

4) Melaksanakan kegiatan adminsitrasi kepegawaian meliputi usulan kenaikan

pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, pemberian penghargaan, kartu identitas pegawai, formasi, pemberhentian pegawai, diklat, ujian dinas, cuti, mutasi, asuransi, analisis jabatan, analisis beban kerja, SKP, DUK, perpanjangan SK PTT, Naskah Dinas, Nota Dinas, SPT dan lainnya:

5) Menyiapkan rencana kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan barang milik daerah

(RKBMD);

6) Koordinasi dan pengelolaan tatalaksana keuangan dan urusan perbendaharaan;

7) Koordinasi dan pengelolaan akuntansi dan pelaporan keuangan;

8) Melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan

penggunaan/pemanfaatan aset;

9) Melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penghibahan dan

penghapusan aset;

10) Melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penatausahaan aset;

11) Melakukan pembinaan dan memberikan petunjuk teknis pengelola keuangan dan

(20)

12) Mengelola tata usaha keuangan dan penyiapan pembayaran gaji pegawai;

13) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengelola keuangan dan aset;

14) Memfasilitasi tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan;

15) Mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Sub Bagian Umum, Perlengkapan

dan Keuangan serta Barang Milik Negara berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;

16) Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan secara

lisan agar tugas pokok terbagi habis;

17) Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk

menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

18) Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil kerja

dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;

19) Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam

pembinaan dan peningkatan karier;

20) Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan

tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku;

21) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,

pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas fungsi; dan

22) Memberikan saran pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan.

Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan rumusan penyusunan rencana stategis, program kerja dan kegiatan serta laporan keterangan pertanggung jawaban yang menjadi tanggung jawab Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, yang dijabarkan ke dalam 19 (sembilan belas) fungsi, yaitu:

1) Penyiapan dan koordinasi penyusunan rumusan program dan kegiatan yang

menjadi tanggung jawab Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam KebakaranKabupaten Rokan Hulu;

2) Menghimpun dan membuat rencana strategis, program kerja serta kegiatan di

lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran;

3) Merencanakan dan melaksanakan penyusunan program berdasarkan kegiatan

tahun sebelumnya, sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan;

(21)

4) Melaksanakan penyusunanrencana kerja, program dan kegiatanSatuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran;

5) Melaksanakan penyusunan anggaran Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam

Kebakaran;

6) Menyiapkan bahan laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPJ) Satuan Polisi

Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran;

7) Menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Satuan Polisi Pamong Praja

dan Pemadam Kebakaran;

8) Menyusun RKA-SKPD, DPA-SKPD, RKAP-SKPD dan DPPA-SKPD berdasarkan bahan

dan materi dari unit kerja terkait sesuai metodologi dan ketentuan yang berlaku;

9) Menyiapkan bahan dan materi untuk penyusunan LAKIP dan LPPD sesuai data dan

kinerja yang dicapai setiap tahun;

10) Melaksanakan verifikasi internal usulan penyusunan program dan anggaran;

11) Mengumpulkan dan menganalisa data hasil pelaksanaan penyusunan program dan

anggaran;

12) Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

penyusunan program dan anggaran;

13) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dibidang pengembangan sistem informasi,

pengelolaan teknologi informasi, dan pengelolaan data dan informasi;

14) Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

petunjuk dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas;

15) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dengan memberikan arahan

baik secara tertulis maupun secara lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugasnya masing-masing dan membimbing para bawahan melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku;

16) Memeriksa, mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan guna

penyempurnaan lebih lanjut dan menilai kinerja para bawahan berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai bahan dalam peningkatan karier;

17) Memberikan usulan dan saran kepada Sekretaris selaku atasan langsung melalui

telaaah staf yang terinci sebagai bahan pertimbangan penyelesaiaan suatu masalah;

18) Melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan Subbagian perencanaan, evaluasi dan

(22)

19) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

3. Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan melalui Sekretaris mempunyai tugas merumuskan, mengkoordinasikan,merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan dibidang Penegakan Peraturan Daerah, yang dijabarkan ke dalam 13 (tiga belas) fungsi, yaitu:

1) Merumuskan dan mengkoordinasikan pembinaan bidang Penegakan Peraturan

Daerah;

2) Merencanakan program kerja Bidang Penegakan Peraturan Daerah meliputi Seksi

Penegakan, Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Seksi Bimbingan dan Penyuluhan;

3) Merencanakan penegakan peraturan daerah;

4) Melakukan tindakan preventif non yustisial, penyelidikan dan penyidikan terhadap

ditemukannya dan atau patut diduga adanya pelanggaran Perda;

5) Merencanakan harmonisasi Peraturan Daerah dengan Peraturan

Perundang-undanganyang lebih tinggi;

6) Merencanakan pengembangan system jaringan dokumentasi dan informasi;

7) Mengevaluasi tugas pembinaan bidang penegakan Peraturan Perundang-undangan

Daerah berdasarkan informasi, data, laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;

8) Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil kerja

dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;

9) Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam

pembinaan dan peningkatan karier;

10) Melaporkan pelaksanaan tugas penegakan peraturan perundang-undangan daerah

kepadaatasan secara lisan maupun tertulis berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi bagiatasan;

11) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,

pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas fungsi;

12) Memberikan saran pertimbangan kepada Atasan tentang langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan; dan

(23)

13) Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Didalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah, dibantu oleh Kepala Seksi Penegakan, Kepala Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Kepala Seksi Bimbingan dan Penyuluhan.

Kepala Seksi Penegakan, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah mempunyai tugas mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan dalam upaya penegakan Peraturan Daerah, yang dijabarkan ke dalam 16 (enam belas) fungsi, yaitu:

1) Mengelola Sekretariat PPNS;

2) Mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan dalam upaya

penegakan Peraturan Daerah;

3) Menyusun rencana kerja dan petunjuk teknis dalam rangka penegakan Peraturan

Daerah;

4) Merumuskan dan melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk pelaksanaan

penyelidikan,penyidikan, pemeriksaan, penindakan dan penyelesaian sampai dengan penyerahan berkas perkara;

5) Melakukan tindakan preventif non yustisial terhadap pelanggaran perda;

6) Melakukan penyelidikan terhadap ditemukannya dan atau patut diduga adanya

pelanggaran Perda;

7) Membagi tugas kepada bawahan dengan cara disposisi atau secara lisan agar

bawahan mengetahui tugas dan tanggungjawab masing-masing;

8) Melaksanakan monitoring, mengevaluasi dan melaporkan tugas seksi Penegakan

berdasarkan informasi, data dan laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;

9) Memfasilitasi dan asistensi tugas seksi Penegakan dengan cara konsultasi,

kunjungan kerja, sosialisasi dan bimbingan teknis;

10) Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan cara disposisi dan secara lisan agar

tugas pokok terbagi habis;

11) Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk

menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

12) Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil kerja

dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;

13) Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam

(24)

14) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas fungsi;

15) Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan

tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku; dan

16) Memberikan saran pertimbangan kepada Atasan tentang langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan.

Kepala Seksi Hubungan Antar Lembaga, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah mempunyai tugasmempersiapkan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan kerjasama antar lembaga dalam upaya Penegakan Peraturan Daerah, yang dijabarkan ke dalam 12 (dua belas) fungsi, yaitu:

1) Menyelenggarakan penyusunan data dan bahan materi dalam lingkup kerjasama

antar lembaga;

2) Menginventarisir dan menelaah produk Hukum Daerah;

3) Mengkoordinasikan Produk Hukum Daerah dengan SKPD terkait;

4) Melaksanakan pengawasan terhadap Produk Hukum Daerah dalam rangka

penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

5) Melaksanakan monitoring, mengevaluasi dan melaporkan tugas seksi kerjasama

antar lembaga berdasarkan informasi, data dan laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;

6) Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan secara

lisan agar tugas pokok terbagi habis;

7) Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk

menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

8) Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil kerja

dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;

9) Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam

pembinaan dan peningkatan karier;

10) Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan

tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku;

11) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,

(25)

tugas fungsi;dan

12) Memberikan saran pertimbangan kepada Atasan tentang langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan.

Kepala Seksi Bimbingan dan Penyuluhan, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah mempunyai tugas mempersiapkan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam upaya penegakan Peraturan Daerah, yang dijabarkan ke dalam 11 (sebelas) fungsi, yaitu:

1) Menyelenggarakan penyusunan data dan bahan materi dalam lingkup bimbingan

dan penyuluhan;

2) Menyelenggarakan bimbingan dan penyuluhan tentang Peraturan Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah;

3) Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam

rangka penegakan Peraturan Daerah dan Perkada;

4) Menyusun laporan lingkup kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam rangka

penegakan Peraturan Daerah dan Perkada;

5) Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan secara

lisan agar tugas pokok terbagi habis;

6) Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk

menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

7) Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil kerja

dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;

8) Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam

pembinaan dan peningkatan karier;

9) Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan

tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku;

10) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,

pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas fungsi; dan

11) Memberikan saran pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan.

4.

Kepala Bidang Operasional dan Pengamanan, memiliki tugas membantu Kepala Satuan dalam pelaksanaan pembinaan kepada pelaku usaha, pengendalian jalannya

(26)

usaha serta pengawasan kegiatan proyek penanaman modal yang berada dalam wilayah Kabupaten Rokan Hulu, menghimpundata modal yang ditempatkan, proyek penanaman modal yang dilaksanakan, bidang dan jenis usaha yang dijalankan serta pelaporan terhadap kegiatan penanaman modal, yang dijabarkan ke dalam 8 (delapan) fungsi, yaitu:

1) Menyelenggarakan, perencanaan dan pelaksanaan tugas pada Seksi Ketentraman,

Ketertiban Umum dan Pengamanan, Seksi Pemantauan dan Tindak Internal dan Seksi Peningkatan Sumber Daya Aparatur;

2) Mempersiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi

penyelenggaraan tugas bidang operasional dan pengamanan;

3) Merumuskan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan operasional dan

pengamanan;

4) Merencanakan program kerja bidang operasional dan pengamanan yang meliputi

koordinasi dan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum berdasarkan petunjuk atasan dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

5) Merencanakan penyelenggaraan operasional dan pengamanan;

6) Mengevaluasi tugas pembinaan Bidang Operasi dan Pengamanan berdasarkan

informasi, data, laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;

7) Melaporkan pelaksanaan tugas peyelenggaraan operasional dan pengamanan

kepada atasan secara lisan maupun tertulis berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi bagi atasan; dan

8) Melaksanakan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

Didalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Operasional dan Pengamanan dibantu oleh Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pengamanan, Kepala Seksi Pemantauan dan Tindak Internal dan Kepala Seksi Peningkatan Sumber Daya Aparatur.

Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pengamanan, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Operasional dan Pengamanan mempunyai tugas mempersiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Ketentraman, ketertiban Umum dan Pengamanan dalam upaya penyelenggaraan tugas Bidang Operasional dan Pengamanan, yang dijabarkan ke dalam 20 (dua puluh) fungsi, yaitu:

1) Menyusun rencana kerja dan petunjuk teknis bidang Ketentraman, ketertiban

(27)

2) Merumuskan dan melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk pelaksanaan ketentraman, ketertiban umum dan pengamanan;

3) Menyiapkan Surat Tugas dan kebutuhan perlengkapan serta peralatan dalam

rangka teknis Operasional pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum;

4) Memberikan arahan, petunjuk dan tujuan operasi ketentraman dan ketertiban

umum kepada bahawan;

5) Merumusan pelaksanaan pengamanan dan pengawalan Pejabat/orang-orang

penting lainnya;

6) Menyiapkan perlengkapan serta peralatan dalam rangka pengamanan dan

pengawalan Pejabat/orang-orang penting lainnya;

7) Merumusan pelaksanaan pengamanan gedung-gedung milik Pemerintah

Daerah/tempat-tempat penting lainnya;

8) Melaksanakan pengamanan lokasi kunjungan kerja pejabat daerah;

9) Merencanakan dan menyusun jadwal dan petugas yang akan melakukan tugas

pengamanan;

10) Menyelenggarakan pengolahan data kegiatan ketentraman, ketertiban umum dan

pengamanan;

11) Menyelenggarakan pengamanan perjalanan/kunjungan dinas kepala daerah, tamu

VVIP termasuk pejabat negara dan tamu negara;

12) Menyelenggarakan operasional dan pengendalian unjuk rasa dalam rangka

ketentraman dan ketertiban umum;

13) Menyelenggarakan pengawasan dan pengamanan tempat-tempat penting dan

gedung/ aset dilingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu;

14) Menyelenggarakan patroli;

15) Membagi tugas kepada bawahan dengan cara disposisi atau secara lisan agar

bawahan mengetahui tugas dan tanggungjawab masing masing;

16) Memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Operasi dan Pengamanan

tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;

17) Menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas pokok Seksi

Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pengamanan secara rutin maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;

18) Melaksanakan monitoring, mengevaluasi, melaporkan memfasilitasi dan asistensi

(28)

19) Melaporkan pelaksanaan tugas peyelenggaraan operasional dan pengamanan kepada atasan secara lisan maupun tertulis berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi bagi atasan; dan

20) Melaksanakan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan

peraturan perundang-undangan

Kepala Seksi Pemantauan dan Tindak Internal, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Operasional dan Pengamanan mempunyai tugas mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi penyelenggaraan tugas Seksi Pemantauan dan tindak internal dalam upaya penyelenggaraan tugas bidang Operasional dan Pengamanan, yang dijabarkan ke dalam 14 (empat belas) fungsi, yaitu:

1) Menyusun rencana kerja dan petunjuk teknis bidang Pemantauan dan Tindak

internal;

2) Merumuskan dan melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk pelaksanaan

kegiatan pemantauan dan tindak internal;

3) Membagi tugas kepada bawahan dengan cara disposisi atau secara lisan agar

bawahan mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing;

4) Memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang Operasi dan Pengamanan

tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;

5) Melakukan Pemantauan terhadap potensi-potensi ancaman yang dapat

mengganggu Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Pengamanan aset;

6) Melakukan penggalangan terhadap kegiatan yang akan membahayakan dan

berdampak kepada ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta -emerintahan daerah;

7) Melaksanakan penegakkan kode etik profesi dan kelembagaan;

8) Melaksanakan pemantauan terhadap aksi Unjuk rasa dan Kerusuhan massa;

9) Melaksanakan pengawasan terhadap anggota dalam rangka penegakan disiplin dan

meminimalisir kesalahan dan Kode etik;

10) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi penyelenggaraan pemantauan dan tindak

internal;

11) Mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Seksi Pemantauan dan Tindak

Internal berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan

penyempurnaannya;

12) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada Kepala Bidang Operasi

(29)

13) Melaksanakan monitoring, mengevaluasi, melaporkan memfasilitasi dan asistensi tugas Seksi Pemantauan dan Tindak Internal; dan

14) Melaksanakan tugas dan fungsi lainnya yang diberikan oleh pimpinan

Kepala Seksi Peningkatan Sumber Daya Aparatur, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Operasional dan Pengamanan mempunyai tugas mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi penyelenggaraan tugas Seksi Peningkatan Sumber Daya Aparatur dalam upaya penyelenggaraan tugas bidang operasional dan pengamanan, yang dijabarkan ke dalam 9 (sembilan) fungsi, yaitu:

1) Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mensistimasikan, mengolah data dan

informasi yang berhubungan dengan tugas Seksi Peningkatan Sumber Daya Aparatur;

2) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam peningkatan sumber daya

aparatur;

3) Melaksanakan kegiatan kesemaptaan bagi anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan

Pemadam Kebakaran;

4) Melaksanakan pembinaan kegiatan korsik dan marchingband;

5) Menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sumber daya

aparatur;

6) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,

pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas fungsi;

7) Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam

pembinaan dan peningkatan karier;

8) Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan

tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku; dan

9) Memberikan saran pertimbangan kepada Atasan tentang langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan.

5.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan melalui Sekretaris mempunyai tugas mempersiapkan, melaksanakan, mengandalikan, dan mengevaluasi kegiatan Pemadaman Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat, yang dijabarkan ke dalam 13 (tiga belas) fungsi, yaitu:

(30)

1) Menyusun rencana kegiatan dibidang tugasnya berdasarkan rencana dan kebutuhan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2) Melakukan koordinasi yang diperlukan antar Kepala Seksi pada Internal

bidang/antar bidang melalui Sekretaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Menyusun langkah teknis operasional dibidang tugasnya sesuai dengan kebutuhan

dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Melaksanakan bantuan teknis upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran;

5) Merumuskan, menyusun, mengakomodir dan menyelenggarakan pendidikan

pelatihan perlindungan masyarakat dan potensi masyarakat terlatih;

6) Melaksanakan pembinaan dan sosialisasi sistem keamanan lingkungan serta

kegiatan sosial kemasyarakatan;

7) Memfasilitasi dan mengkoordinasikan penyiapan dukungan Satlinmas untuk

pelaksanaan keamanan Pemilihan Umum, Pemilu Presiden/Wakil Presiden dan Pemilukada;

8) Memfasilitasi, mengkoordinasikan dan penyiapan pengerahan sumberdaya potensi

masyarakat dan Satlinmas dalam upaya bela negara dalam rangka pertahanan Negara;

9) Membantu menyiapkan mobilisasi dan pengerahan Satlinmas dan potensi

masyarakat dalam penaggulangan bencana;

10) Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Perlindungan

masyarakat;

11) Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya

untuk bahan perbaikan kedepan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

12) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

dan fungsinya; dan

13) Membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan

informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

Didalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat dibantu oleh Kepala Seksi Pemadaman dan Pengendalian, Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat dan Kewaspadaan Dini dan Kepala Seksi Pencegahan, Penyelamatan, Peralatan dan Perbekalan.

(31)

Kepala Seksi Pemadaman dan Pengendalian, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan Pemadaman dan Pengendalian bencana kebakaran, yang dijabarkan ke dalam 16 (enam belas) fungsi, yaitu:

1) Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemadaman dan Pengendalian;

2) Menyusun kebijakan teknis di bidang pemadaman, pencegahan, pengendalian, dan

penanggulangan bahaya kebakaran

3) Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pemadaman, pencegahan,

pengendalian, dan penanggulangan bahaya kebakaran;

4) Menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja di bidang pemadaman,

pencegahan, pengendalian dan penanggulangan bahaya kebakaran;

5) Melaksanakan pemetaan dan pendataan titik-titik rawan kebakaran;

6) Melaksanakan penilaian teknis Izin Bangunan dan penggunaan bahan Alat

Pemadam Api Ringan (APAR) terhadap bangunan berlantai satu dan bertingkat;

7) Melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan bahaya

kebakaran;

8) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan laporan kegiatan Seksi Pemadaman dan

Pengendalian;

9) Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan secara

lisan agar tugas pokok terbagi habis;

10) Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk

menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

11) Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil kerja

dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;

12) Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam

pembinaan dan peningkatan karier;

13) Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan

tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku;

14) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,

pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas fungsi;

15) Memberikan saran pertimbangan kepada Atasan tentang langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan;dan

(32)

16) Melaksanakan tugas dan fungsi lainnya yang diberikan pimpinan.

Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat dan Kewaspadaan Dini, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan pertahun anggaran Seksi Perlindungan Masyarakat dan Kewaspadaan Dini berdasarkan tugas, fungsi dan Renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan, yang dijabarkan ke dalam 19 (sembilan belas) fungsi, yaitu:

1) Mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi satuan perlindungan

masyarakat;

2) Menyusun prosedur tetap, petunjuk teknis dan pelaksanaan satuan perlindungan

masyarakat serta pengamanan swakarsa;

3) Mengidentifikasi dan menyusun usulan sarana prasarana satuan perlindungan

masyarakat dan pengamanan swakarsa;

4) Menyiapkan dan menyusun kebutuhan satuan perlindungan masyarakat dalam

rangka mendukung pengamanan penyelenggaraan pemilu;

5) Menyiapkan dan melakukan kesiapsiagaan satuan perlindungan masyarakat untuk

penugasan, pencarian, pertolongan dan penyelamatan korban bencana;

6) Mengkoordinasikan dan bekerjasama dengan instansi terkait dalam pengembangan

satuan perlindungan masyarakat;

7) Membuka pos pantau bencana sebagai media informasi satuan perlindungan

masyarakat;

8) Menyiapkan kegiatan-kegiatan pembinaan dan fasilitasi kewaspadaan dini

masyarakat;

9) Menyiapkan database dan updating sistem informasi profile wilayah Rukun

Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW);

10) Menyiapkan unit informasi yang dilengkapi sistem teknologi informasi yang

diperlukan dan memadai dalam rangka kewaspadaan dini;

11) Menyiapkan bentuk-bentuk fasilitasi bantuan dana, sarana dan prasarana yang

dibutuhkan masyarakat dalam rangka kewaspadaan dini;

12) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam rangka peningkatan

kewaspadaan dini;

13) Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan secara

lisan agar tugas pokok terbagi habis;

14) Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk

(33)

15) Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;

16) Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam

pembinaan dan peningkatan karier;

17) Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan

tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku;

18) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,

pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas fungsi; dan

19) Memberikan saran pertimbangan kepada Atasan tentang langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan.

Kepala Seksi Pencegahan, Penyelamatan, Peralatan dan Perbekalan, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatananggaran Seksi Pencegahan, Penyelamatan, Peralatan dan Perbekalan berdasarkan tugas, fungsi dan Renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan, yang dijabarkan ke dalam 18 (delapan belas) fungsi, yaitu:

1) Merencanakan kegiatan Seksi Pencegahan, Penyelamatan, Perlengkapan dan

Perbekalan, sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan;

2) Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mensistemasikan, mengolah data dan

informasi yang berhubungan dengan tugas Seksi Pencegahan, Penyelamatan, Perlengkapan dan Perbekalan;

3) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam bidang dalam rangka

perumusan system pengembangan kemampuan pencegahan dan penyelamatan;

4) Merencanakan kebutuhan peralatan dalam rangka pencegahan dan penyelamatan

bahaya kebakaran;

5) Melaksanakan pemeliharaan perlengkapan dan perbekalan;

6) Melaksanakan penataan, pengaturan penyimpanan perlengkapan dan perbekalan;

7) Melaksanakan pengawasan terhadap perlengkapan dan perbekalan;

8) Menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, pedoman, dan petunjuk

operasional dalam penggunaan perlengkapan dan perbekalan;

9) Menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Pencegahan, Penyelamatan,

(34)

10) Membina personil dalam rangka pencegahan, penyelamatan, perlengkapan dan perbekalan;

11) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,

pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas fungsi;

12) Membuat laporan terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan

informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan;

13) Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi tugas pokok dan secara

lisan agar tugas pokok terbagi habis;

14) Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis untuk

menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;

15) Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan antara hasil kerja

dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;

16) Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam

pembinaan dan peningkatan karier;

17) Memberikan saran pertimbangan kepada Atasan tentang langkah-langkah atau

tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan; dan

18) Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang diberikan oleh atasan berkaitan dengan

tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

2.2 Sumber Daya Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran a. Sumber Daya Manusia

Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan pengambilan kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan mengenai sumber daya manusia pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi kebutuhannya baik pada jumlah maupun kualitas yang paling menguntungkan sehingga organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien, efektif, dan ekonomis. Organisasi modern menempatkan karyawan pada posisi

terhormat yaitu sebagai aset berharga (brainware) sehingga perlu dikelola sebagaimana

mestinya baik saat penerimaan, selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas.

Peningkatan sumber daya manusia dalam jumlah yang cukup memadai merupakan salah satu kebijakan manajemen untuk mewujudkan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Rokan Hulu dan sekitarnya. Jumlah sumber daya manusia disesuaikan dengan tugas, fungsi dan beban kerja yang ada sehingga operasional Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

(35)

Dalam melaksanakan peran, tugas pokok dan fungsinya, Satpol PP dan Damkar masih mengalami hambatan terutama pada sumber daya manusia dan perangkat penunjangnya. Sumber daya manusia di Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran masih terbatas jumlahnya termasuk kapasitas maupun kapabilitasnya.

Sumber daya Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu terlihat pada jumlah pegawai, latar belakang pendidikan dan pangkat dan golongan pegawai. Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu berjumlah 513 orang, yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil 51 orang dan Pegawai honorer sebanyak Honorer 462.

Tabel 1

Data Pegawai Negeri Sipil Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Menurut Golongan/Kepangkatan Golongan A B C D Jumlah II 1 1 11 - 32 III 3 2 5 4 14 IV 4 - 1 - 5 JUMLAH 51 Tabel 2

Data Pegawai Negeri Sipil Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase

1 Pasca Sarjana (S2) 1 1,96 2 Sarjana (S1) 14 27,45 3 Diploma 3 (D3) 2 3,92 4 Setingkat SLTA 34 66,66 JUMLAH 51 100,00 Tabel 3

Data Pegawai Honorer Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkatan Pendidikan Jumlah (orang) Persentase

1 Sarjana (S1) 10 2,16

2 Diploma 3 (D3) 8 1,73

3 Setingkat SLTA 444 96,10

JUMLAH 462 100.00

Tabel 4

Data Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Menurut Jabatan

No Tingkatan Jabatan Jumlah (orang) Persentase

1 Eselon II 1 0,19

2 Eselon III 4 0,77

3 Eselon IV 11 2,14

4 Staf 497 96,88

(36)

b. Sarana dan Prasarana

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu tidak cukup mengandalkan dari jumlah dan kualitas sumber daya manusianya saja. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut juga menuntut adanya ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai sehingga tercapai kualitas kerja yang baik. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan tertentu, sedangkan prasarana adalah segala yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses atau usaha agar tujuan organisasi tercapai.

Umumnya sarana dan prasarana digunakan antara lain untuk menunjang kegiatan ketata-usahaan/administrasi kantor dan peningkatan kualitas kinerja sumber daya aparatur serta penunjang pelaksanaan pelaksanaan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu saat ini adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Perlengkapan dan Peralatan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

No Jenis Barang Jumlah

1 Mobil dinas operasional 2 unit

2 Kendaraan dinas roda 6 2 unit

3 Kendaraan dinas roda 4 5 unit

4 Kendaraan dinas roda 2 32 unit

5 Printer 11unit

6 Televisi 9 unit

7 Hardisk eksternal 3 unit

8 Disk drive 7 unit

9 Mesin fotocopy 1 unit

10 Penghancur kertas 1 unit

11 Scanner 3 unit

12 Lemari arsip 3 unit

13 Filing kabinet 5 unit

14 Mesin potong rumput 1 unit

15 Power amplifier 1 unit

16 Loudspeaker 1 unit

17 Stand mic 1 unit

18 Camera film 2 unit

19 Digital parabola 2 unit

20 Handy talky 30 unit

21 Antena 5 unit

(37)

23 Sangkur 32 unit

24 Pentungan 32 unit

25 Helm 32 unit

26 Temeng 32 unit

27 Mesin paramotor 1 unit

28 Parasur 1 unit

Total 275 unit

2.3. Kinerja Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

Kinerja pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu langsung menyentuh kemasyarakat berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakannya. Usaha melalui pendekatan terhadap hambatan-hambatan dan permasalahan yang berkembang dilapangan untuk meminimalisir terjadinya kegagalan program dan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Untuk itu pencapaian kinerja pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Rokan Hulu dapat dilihat pada tabel berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Strategis Periode 2020 2024 UNIVERSITAS HASANUDDIN i Rencana Strategis Periode 2020 2024 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam kebakaran Kabupaten Takalar Tahun Anggaran 2019 ini berisikan tentang laporan kinerja dan laporan pelaksanaan

Rencana Strategis Universitas Sanata Dharma 2018 2022 Rencana Strategis Universitas Sanata Dharma 2018 2022 i Rencana Strategis Universitas Sanata Dharma 2018 2022 ii DAFTAR ISI DAFTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat

Representasi Pedagogi merupakan kemampuan calon guru dalam menyampaikan konten dengan menggunakan strategi yang tepat dalam proses belajar mengajar yang dilihat dari

Efek yang akan menjadi tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja untuk membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dan

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 148 ayat (1) bahwa untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakkan Peraturan

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pangandaran Tahun 2016 – 2021 disusun sebagai pedoman bagi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten