• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Canting Dentoalveolar Pada Maloklusi Klas I, II Dan III dengan Menggunakan Radiografi Panoramik Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Canting Dentoalveolar Pada Maloklusi Klas I, II Dan III dengan Menggunakan Radiografi Panoramik Chapter III VI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 3.  Definisi Operasional, Alat Ukur, Kategori, serta Skala Ukur dari Variabel Bebas, Tergantung, Terkendali dan Tidak Terkendali dari Penelitian
Gambar 3.1.
Gambar 3.2.  (Kiri) Alat radiografi panoramik merk Asahi Roentgen, Auto Zero, Jepang. (Kanan) Posisi kepala pasien selama paparan.2
Gambar 3.4 titik penentuan dalam pengukuran ketingian vertikal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan data cross sectional untuk mengetahui perubahan kecembungan jaringan lunak wajah pada maloklusi skeletal

Pada laporan kasus ini akan dibahas mengenai perawatan maloklusi Angle klas II divisi 1 dengan hubungan skeletal klas II mandibular retrusif dan bidental protrusif disertai overjet

Perubahan kecembungan jaringan lunak wajah pada maloklusi skeletal Klas II dan Klas III sebelum dan sesudah perawatan pada pasien di klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU.. ix +

Judul Tesis : Hubungan Pola Morfologi Vertikal Skeletal Wajah pada Maloklusi Klas I, II dan III dengan Ketebalan Simfisis Mandibula di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU..

Pada tabel 1, terlihat bahwa pengukuran nilai rata-rata ketinggian maxillary alveolar ridge baik pada gigi insisif, gigi premolar kanan, gigi molar kanan, gigi premolar kiri dan

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan variasi morfologi sella tursika pada kelompok maloklusi Klas I dibandingkan dengan kelompok

Hasil uji -t Independen menunjukkan nilai rerata derajat dan ukuran linear inklinasi gigi insisivus maksila dan sudut interinsisal pada maloklusi Klas I skeletal dan

Pasien didiagnosis Maloklusi Angle klas II divisi I dengan hubungan skeletal klas II disetai open bite, crowding dan protrusif gigi-gigi anterior rahang atas, diastemata