• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan

Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan

Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik

TESIS

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Biomedik dalam Program Magister Kedokteran Biomedik Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

Oleh :

RUTH AGREE KARTINI SIHOMBING 107008010

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU BIOMEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Tesis : Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12

Dengan Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Nama : Ruth Agree Kartini Sihombing

Nomor Induk : 107008010

Konsentrasi : Fisiologi

Menyetujui :

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr.med.dr. Yahwardiah Siregar dr. Mutiara Indah Sari, M.Kes

Ketua Program Studi Magister Ilmu Biomedik Dekan

(4)

Telah diuji

Pada Tanggal : 23 Agustus 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr.med.dr. Yahwardiah Siregar

Anggota : 1. dr. Mutiara Indah Sari, M.Kes

2. Dr. PS. Pandia, Sp.P (K)

(5)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS

Tesis ini adalah karya penulis sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah penulis nyatakan dengan benar.

NAMA : RUTH AGREE KARTINI SIHOMBING

NIM : 107008010

(6)

ABSTRAK

Faktor genetik berperan penting pada kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Salah satu faktor resiko patogenesis terjadinya PPOK adalah gen Matriks Metaloproteinase-12 (MMP-12). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan polimorfisme gen MMP-12 dengan kejadian PPOK dibandingkan dengan non PPOK.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain case-control. Subjek penelitian merupakan isolat DNA tersimpan yang berasal dari 30 penderita PPOK dan 30 penderita non PPOK.

Metode Penelitian dimulai dari dilakukan proses amplifikasi isolat DNA pada mesin Thermal Cycler dengan menggunakan tekhnik PCR dengan amplifikasi terletak pada pita 137bp dengan agarose gel 2%, kemudian amplifikat didigesti dengan enzim restriksi Pvu II dan terdapat tiga varian polimorfisme (AA: 137bp, 119bp, AG: 137bp, 119bp, 18bp, GG: 119bp, 18bp) dan dianalisa secara statistik dengan menggunakan uji

Chi Square (X2) test dan analisa Hardy-Weinberg Equilibrium.

Berdasarkan uji Chi Square (X2) pada penderita PPOK dan non PPOK,

diperoleh nilai polimorfisme gen MMP-12 homozigot AA pada PPOK 28 (93,3%) dan non PPOK 29 (96,7%), heterozigot AG pada PPOK 2 (6,66%) dan non PPOK 1 (3,33%), tidak dijumpai polimorfismenya pada homozigot GG. Nilai p=0,5 dengan signifikansi p>0,05. Berdasarkan Hukum Hardy-Weinberg Equilibrium, penderita PPOK dan non PPOK berada pada nilai p=0,8502 dan p=0,926 dengan signifikansi p>0,05.

Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara polimorfisme gen MMP-12 dengan kejadian PPOK dan non PPOK. Berdasarkan HWE, populasi yang diteliti berada dalam kesetimbangan dan tidak terjadi mutasi.

(7)

ABSTRACT

Genetic factors play a role in Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). One of them is Matrix Metalloproteinase-12 (MMP-12) the risk factors in pathogenesis of COPD. This study is to determine relationship between COPD and non COPD in gene polymorphism MMP-12.

This was a case-control analyses study. Research subjects is stored DNA isolates derived from 30 patients COPD and 30 non COPD. Thermal Cycle processes carried out on DNA isolates using PCR with amplification techniques lies in 137bp band with a 2% agarose gel, then amplificat in digestion with restriction enzyme Pvu II and there are three variants of polymorphism (AA: 137bp, 119bp, AG: 137bp, 119bp, 18bp, GG: 119bp, 18bp) and analyzed statistically using Pearson Chi Square (X2) test and legal analysis Hardy-Weinberg Equilibrium.

Based on the Chi Square (X2) test in patients COPD and non COPD is found p=0,5 with a significance of p>0,05. Under the law of Hardy-Weinberg Equilibrium

(HWE), COPD are in equilibrium p=0,8502 and p=0,926 with a significance p>0,05.

There was no relationship significantly of MMP-12 gene polymorphism to the pathophysiology of COPD. According to HWE, population in this study is in

equilibrium and did not a mutation.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

anugrah-Nya memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan

tesis dengan judul “Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan

Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru

Obstruktif Kronik” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister

Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Pada penyelesaian tesis ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Yang terhormat Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Runtung Sitepu, SH,

M.Hum yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

pendidikan Magister Ilmu Biomedik.

2. Yang terhormat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Dr.dr.

Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K), yang memberikan kesempatan kepada penulis

untuk mengikuti pendidikan Magister Ilmu Biomedik.

3. Yang terhormat Dr.med.dr. Yahwardiah Siregar, selaku pembimbing utama dan

juga ketua program studi Magister Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara yang telah bersabar membimbing, memberikan

masukan dan nasehat kepada penulis selama proses penyusunan tesis ini.

4. Yang terhormat dr. Mutiara Indah Sari, M.Kes selaku pembimbing kedua, dan

(9)

Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan memberikan masukan

kepada penulis selama proses penyusunan tesis ini.

5. Yang terhormat Dr.dr. Amira Permatasari Tarigan, Sp.P, selaku pemberi sumber

isolat bahan tersimpan (DNA) pasien PPOK dan non PPOK, dan telah

memberikan ijin untuk pemakaian sampel tersebut sebagai sampel dalam

penelitian ini.

6. Yang terhormat Dr. PS.Pandia, Sp.P(K), sebagai tim penguji pertama yang

banyak memberikan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

7. Yang terhormat, dr. Lokot Donna Lubis, Sp.PA, sebagai tim penguji kedua yang

banyak memberikan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

8. Yang terhormat, dr. Putri Chairani Eyanoer, M.Epi, Ph.D, selaku konsultan

statistik dan metodologi penelitian, yang memberikan bimbingan dalam

penyempurnaan tesis ini.

9. Yang terhormat, Prof.dr. Sutomo Kasiman, Sp. PD, Sp.JP(K) selaku Ketua

Komisi Etik Penelitian bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara yang turut mendukung terlaksananya penelitian ini.

10.Yang terhormat Kepala beserta seluruh staf Laboratorium Terpadu Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberi ijin dan kesempatan

untuk memakai fasilitas sarana prasarana untuk mendukung penelitian ini.

11.Yang terhormat seluruh staf Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjalani proses

pendidikan.

12.Yang terhormat orangtua saya, Drs. A.D.Sihombing dan D.Rajagukguk S.Pd

(10)

dukungan yang telah diberikan, baik secaral moral, maupun materiil yang sangat

besar penulis rasakan mulai dari awal sampai selesainya penulisan tesis ini.

13.Yang terhormat buat keluargaku tercinta, Andres Situmorang, S.Pd, dan Daud

Lionel Situmorang. Terima kasih buat doa dan dukungannya bagi penulis dari

awal sampai selesainya penulisan tesis ini. Juga buat Mika Andi Sihombing, SE,

Jumrieni Situmorang, SS, Syalom Kristanto Situmorang, ST, Erinauli Turnip,

S.Pd, Elisa, Erika, Harun Situmorang terima kasih buat doanya, kiranya Tuhan

selalu memberkati.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

tesis ini. Pada kesempatan ini, perkenankan saya untuk menyampaikan permohonan

maaf atas segala kesalahan yang telah saya lakukan selama proses penyusunan tesis dan

selama menjalani pendidikan ini. Akhir kata, dengan kerendahan hati penulis ucapkan

terimakasih.

Medan, September 2016

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR BAGAN ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

DAFTAR SINGKATAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...4

1.3 Tujuan Penelitian ...4

1.3.1 Tujuan Umum ...4

1.3.2 Tujuan Khusus ...4

1.4 Hipotesis Penelitian ...4

1.5 Manfaat Penelitian ...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) ...6

2.1.1 Definisi PPOK ...6

2.1.2 Klasifikasi PPOK ...7

2.1.3 Etiologi PPOK ...8

2.1.4 Epidemiologi PPOK ...10

(12)

2.1.6 Patogenesis PPOK ...16

2.1.7 COPD Assessment Test (CAT) ...18

2.2 Matriks Metaloproteinase-12 (MMP-12) ...19

2.2.1 Sejarah ...19

2.2.2 Definisi MMP-12 ...19

2.2.3 Karakteristik MMP-12 ...20

2.2.4 Struktur MMP-12 ...21

2.2.5 Klasifikasi MMP-12 ...22

2.2.6 Fungsi MMP-12 ...23

2.3 MMP-12 dan PPOK ...24

2.4 Polimorfisme Gen MMP-12 pada PPOK ...25

2.5 Terapi dan Pengobatan pada PPOK ...29

2.6 Hukum Hardy-Weinberg ...30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...32

3.2 Tempat Penelitian ...32

3.3 Waktu Penelitian...32

3.4 Populasi Penelitian ...32

3.5 Sampel Penelitian ...32

3.6 Variabel Penelitian ...32

3.7 Besar Sampel ...33

3.8 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ...33

3.9 Definisi Operasional ...35

(13)

3.10.2 Amplifikasi Isolat DNA dengan Polymerase Chain Reaction ...38

3.10.3 Digesti Amplifikat DNA dengan Enzim Restriksi ...39

3.10.4 Visualisasi Hasil Restriksi dengan Elektroforesa Gel Agarosa ...40

3.11 Analisa Data ...42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...43

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian ...43

4.1.2 Analisa Hasil Penelitian ...46

4.2 Pembahasan ...48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...52

5.2 Saran ...53

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor Resiko Berkembangnya PPOK ...8

Gambar 2.2 Patogenesis Terjadinya PPOK ...16

Gambar 2.3 Struktur Domain Dasar dari MMP-12 pada manusia ...20

Gambar 2.4 Struktur Utama MMP dan Perannya pada Proses Fisiologis dan Patofisiologis ...21

Gambar 2.5 Struktur Utama MMP pada Manusia ...22

Gambar 2.6 Algoritma Pengobatan PPOK Berdasarkan Farmakogenetik ...29

Gambar 4.1 Produk PCR gen MMP-12 yang dianalisa Elektroforesis agarosa 2% ...44

(15)

DAFTAR BAGAN

Kerangka Teori ...31

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi enzim MMP ...22

Tabel 2.2 Studi Hubungan MMP dengan PPOK pada Beberapa Penelitian ...24

Tabel 2.3 Distribusi Alel dan Genotip MMP-12 dari beberapa penelitian ...26

Tabel 2.4 Ringkasan Penelitian yang Menyelidiki Hubungan Polimorfisme MMP-12

dan PPOK ...27

Tabel 4.1 Hubungan Antara Polimorfisme Gen MMP-12 dengan Kejadian PPOK ...46

Tabel 4.2 Analisa Hukum HWE menggunakan HWE Calculator pada penderita PPOK ...47

Tabel 4.3 Analisa Hukum HWE menggunakan HWE Calculator pada penderita non

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Persetujuan Komisi Etik

2. Surat Ijin Penelitian

3. Daftar Sampel Kejadian PPOK dan non PPOK

4. Uji Statistik Pearson Chi Square

5. Hardy-Weinberg Equilibrium Calculator

6. Hasil Penelitian PCR dan RFLP

7. Dokumentasi Penelitian

(18)

DAFTAR SINGKATAN

bp : base pair

GOLD : Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease

PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronik

COPD : Chronic Obstructive Pulmonary Disease

MMP : Matrix Metalloproteinase

MMP-12 : Matrix Metalloproteinase-12

DNA : Deoxyribo Nucleic Acid

PP : Pink Puffer

BB : Blue Bloater

PCR : Polymerase Chain Reaction

RFLP : Restriction Fragment Length Polymorphism

PTM : Penyakit Tidak Menular

SUSENAS : Survei Sosial Ekonomi Nasional

Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

NE : Neutrophyl Elastase

SNP : Single Nucleotide Polymorphism

Referensi

Dokumen terkait

Suatu kebakaran tidak akan pernah terjadi tanpa tersedia oksigen, bahan bakar dan sumber panas yang cukup yang dapat berkombinasi dengan sesuai. Berdasarkan konsep segitiga

[r]

Berangkat dari hal-hal di atas, peneliti memutuskan untuk memfokuskan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Rasa Percaya Diri Siswa Melalui Advocacy

Program Kerja Pemerintah Desa Laut Dendang Dalam Memberdayakan Masyarakat Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Program Kerja Pemerintaha Desa Laut

Merupakan teori yang dikembangkan berdasarkan pandangan perkembangan manusia bersifat kompleks sehingga tidak bisa hanya didasarkan pada satu fakor saja yaitu kematangan

Di dalam hidup berumah tangga, keluarga mempunyai beberapa fungsi, sebagai berikut :.. Fungsi Pendidikan : Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak

45 yang dimana mereka tidak menetap agamanya, seperti halnya pada saat pendeta atau ustad yang datang ke Desa Petani tersebut untuk datang penyuluhan agama maka

HAIKAL HANIF NASUTION: Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Berbagai Perbandingan Media Tanam Sludge dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Pre