• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Peserta Didik Prof. Sunarto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan Peserta Didik Prof. Sunarto"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

KARATERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU

A. Individu dan Karateristiknya

Untuk memahami karateristik individu, perlu terlebih dahulu dipahami apa yang dimaksud dengan individu ini.

1. Pengertian Individu

“Manusia” adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang berpikir “Homo sapiens”, makhluk yang berbentuk “Homo faber” makhluk yang dapat dididik “Homo educandum” dan seterusnya, yang merupakan pandangan-pandangan manusia yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan terhadap manusia tersebut.

Manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan menunggalnya berbagai karakter hakiki atau sifat kodrati manusia yang seimbang antar berbagai segi, yaitu antara segi :

i. Individu dan social ii. Jasmani dan rohani iii. Dunia dan akhirat

Keseimbangan hubungan tersebut menggambarkan keselarasan hubungan manusia dan dirinya, manusia dengan sesamanya, manusia dengan alam sekitar atau lingkungan, dan manusia dengan Tuhannya.

Setiap manusia pada dasarnya sebagai pribadi atau individu yang utuh. Individu berarti tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisahkan keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggal, dan khas. Seseorang berbeda dengan orang lain karena ciri-cirinya yang khusus itu (Webster’s : 743). Menurut Kamus Echols & Shadaly, Individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, oknum (Echols, 1975 :519).

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikapnya.

2. Karateristik Individu

(2)

yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor social psikologis.

Natur dan Nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karateristik-karateristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. Sejauh mana seseorang dilahirkan menjadi seorang individu dipengaruhi subjek penelitian dan diskusi. Karateristik yang berkaitan dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedang karateristik yang berkaitan dengan social psikologis lebih banyak di pengaruhi oleh faktor lingkungan.

B. Perbedaan Individu

Dari perbedaan bahasa bermacam-macam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu :

1) Semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya.

2) Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang warisan manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.

Individu menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan perbedaan individual perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka “perbedaan” dalam “perbedaan individual” menurut Landgren (1980 : 578) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik, maupun aspek psikologis.

Seorang ibu yang memiliki seorang bayi, bertutur bahwa bayinya banyak menangis, banyak bergerak dan kuat minum. Ibu lain yang juga memiliki bayi menceritakan bahwa bayinya pendiam, banyak tidur dan kuat minum. Cerita kedua itu itu bahwa bayi memiliki ciri dan sifat yang berbeda.

1. Bidang-Bidang Perbedaan

(3)

Kecakapan mental secara umum seperti di ukur dengan tes inteligensi juga merupakan indeks kesiapan anak untuk belajar. Kecakapan khusus yang dimiliki anak berbeda antara anak yang satu dengan yang lainnya. Masalah ini perlu di kembangkan pula, terutama dalam mempelajari hal-hal yang memerlukan mental tinggi. Tambahan lagi, kesiapan untuk melibatkan diri dalam situasi belajar tertentu berbeda antara individu satu dan lainnya dalam setiap tingkatan umur.

Konstitusi fisik dari individu, sejauh mana ia secara fisik mempunyai bentuk-bentuk yang khas, tingkat stabilitas emosional dan temperamennya, sikapnya terhadap pelajaran, dan minat-minatnya akan mempengaruhi keberhasilan yang di capai dalam belajar mereka. Faktor-faktor lain seperti jenis kelamin, pengaruh keluarga, status ekonomi, pengalaman belajar sebelumnya, kesesuaian bahan yang dipelajari dan teknik-teknik mengajar, semuanya berpengaruh pada tingkat kemampuan individu untuk mencapai keberhasilan dalam tingkatan belajarnya.

Garry 1963 (Oxendine 1984 : 317) mengategorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut :

1) Perbedaan fisik : Usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.

2) Perbedaan social : status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan suku. 3) Perbedaan kepribadian : watak, motif, minat, dan sikap.

4) Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar. 5) Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.

a. Perbedaan Kognitif

Menurut Bloom proses belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah, menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai Taxonomi Bloom, yaitu kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknolog. Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar. Hasil belajar merupakan perpaduan antara factor pembawaan dan pengaruh lingkungan. Tingkat kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang di ukur dengan tes hasil belajar.

b. Perbedaan individual dalam kecakapan bahasa

(4)

berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan. Faktor-faktor lain yang juga penting antara lain adalah faktor fisik, terutama organ berbicara.

c. Perbedaan dalam Kecakapan Motorik

Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan otak untuk melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk melakukan kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut terjadi karena kerja saraf yang sistematis. Alat indera menerima rangsangan, rangsangan tersebut diteruskan melalui saraf sensoris ke saraf pusat (otak) untuk diolah, dan hasilnya dibawa oleh saraf motorik untuk memberikan reaksi dalam bentuk gerakan/kegiatan. Kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat kematangan berpikir.

d. Perbedaan dalam Latar Belakang

Dalam suatu kelompok siswa pada tingkat manapun, perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran.

e. Perbedaan dalam Bakat

Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir, kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapat rangsangan dan pemupukan secara tepat. Dalam hal inilah, maka makna pendidikan menjadi penting artinya.

f. Perbedaan dalam Kesiapan Belajar

Perbedaan-perbedaan individu tidak saja disebabkan oleh keragaman dalam rentang kematangan, tetapi juga oleh keragaman dalam latar belakang sebelumnya.

C. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan

Istilah pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan fisik yang secara kuantitatif semakin besar dan panjang, dan istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan-perubahan aspek psikologis dan aspek social.

1. Pertumbuhan Fisik

(5)

a. Pertumbuhan sebelum Lahir

Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk system yang lengkap.

b. Pertumbuhan setelah Lahir

Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhan pertumbuhannya sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa.

2. Intelek

Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Karena pikiran pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim disebut kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik.

Perkembangan tingkat berpikir atau perkembangan intelek akan diawali dengan kemampuan mengenal, yaitu untuk mengetahui dunia luar. Perkembangan kemampuan berpikir semacam ini dikenal pula sebagai perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif seseorang menurut Piaget (Sarlito 1991 : 81) mengikuti tahap-tahap sebagai berikut.

 Tahap Pertama (masa sensorik motor 0,0 – 2,5 tahun)

Masa ketika bayi mempergunakan system penginderaan dan aktivitas motoric untuk mengenal lingkungan.

 Tahap Kedua (masa pra-operasional 2,0 – 7,0 tahun)

Kemampuan anak menggunakan simbolyang mewakili suatu konsep.

 Tahap Ketiga (masa konkreto prerasional 7 – 11 tahun)

Anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu : a. Identifikasi : mengenali sesuatu

b. Negasi : mengingkari sesuatu

c. Reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.

 Tahap Keempat (masa operasional 11,0 – dewasa)

Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan hipotesis. Pada tahap ini seseorang sudah bias memperkirakan apa yang mungkin terjadi ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan.

(6)

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. Kebutuhan setiap orang dibedakan menjadi dua, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan tersebut ada yang primer, yaitu kebutuhan yang harus segera dipenuhi, dan kebutuhan sekunder yang pemenuhannya dapat ditangguhkan.

4. Sosial

Dalam proses pertumbuhan, setiap orang tidak berdiri sendiri. Setiap manusia memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memerlukan manusia lainnya. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan social.

5. Bahasa

Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya. Sejak bayi manusia telah berkomunikasi dengan dunia lain. Pengertian bahas sebagai alat komunikasi diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain.

6. Bakat Khusus

Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Bakat yang dimiliki individu akan mampu menunjukkan kelebihan dalam bertindak dan menguasai serta memecahkan masalah disbanding orang lain.

7. Sikap, Nilai, dan Moral

Bloom (Woolfolk dan Nicolich 1984 : 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar dikelompokkan menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomotorik. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh.

Menurut Piaget, pada awalnya pengenalan nilai dan perilaku serta tindakan itu masih bersifat “paksaan” dan anak belum mengetahui maknanya, tapi sejalan dengan inteleknya anak mulai mengikuti ketentuan yang berlaku.

PERTANYAAN

1. Sebutkan 3 (tiga) istilah manusia!

(7)

3. Apa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan? 4. Apa yang dimaksud dengan nurture?

5. Apa yang dimaksud dengan sifat individual?

6. Sebutkan 3 (tiga) bidang perbedaan individual menurut Gaary! 7. Apa yang dimaksud dengan kemampuan kognitif?

8. Beri penjelasan mengenai 2 (dua) proses pertumbuhan fisik! 9. Sebutkan tahap-tahap perkembangan kognitif!

10. Sebutkan 3 (tiga) macam operasi berpikir anak!

JAWAB

1. Tiga istilah manusia :

 makhluk yang berpikir (Homo sapiens)  makhluk yang berbentuk (Homo faber)

 makhluk yang dapat dididik (Homo educandum)

2. Sifat kodrati manusia yang paling seimbang yaitu antara segi :

 Individu dan social

 Jasmani dan rohani

 Dunia dan akhirat

3. Pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan kuantitatif mengenai fisik dan biologis, sedangkan perkembangan digunakan untuk perubahan kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani dan aspek social.

4. Natur atau Nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan.

5. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan perbedaan individual perseorangan. 6. Perbedaan individual menurut Gaary :

 Perbedaan fisik : Usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.

 Perbedaan social : status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan suku.

(8)

7. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

8. Proses pertumbuhan fisik :

 Pertumbuhan sebelum lahir (kompleks)

 Pertumbuhan setelah lahir (kelanjutan)

9. Tahap-tahap perkembangan kognitif :

 Tahap Pertama (masa sensorik motor 0,0 – 2,5 tahun)

 Tahap Kedua (masa pra-operasional 2,0 – 7,0 tahun)

 Tahap Ketiga (masa konkreto prerasional 7 – 11 tahun)

 Tahap Keempat (masa operasional 11,0 – dewasa)

10. Tiga macam operasi berpikir :

 Identifikasi : mengenali sesuatu

 Negasi : mengingkari sesuatu

 Reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.

BAB II

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

(9)

bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bias dibedakan untuk maksud yang lebih memperjelas penggunaannya.

Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu. Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan kekuatannya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada organisme ada bermacam-macam, yaitu :

1. Faktor sebelum lahir (kekurangan gizi/nutrisi, infeksi bakteri) 2. Faktor saat kelahiran (pandarahan pada kepala bayi)

3. Faktor sesudah lahir (pengalaman traumatic pada kepala) 4. Faktor psikologis (ditinggal ibu/ayah)

Menurut Spiker (1966) ada dua macam pengertian yang harus dikembangkan/dihubungkan dengan perkembangan, yakni :

1. Ortogenetik

Berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.

2. Filogenetik

Perkembangan dari asal–usul manusia sampai sekarang.

Selain itu ada rumusan lain tentang arti perkembangan dikemukakan oleh Libert, Paulus, dan Strauss, yaitu bahwa “Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan.”

Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dibagi menjadi 4 (empat) kategori utama, yaitu :

a. Perubahan dalam ukuran b. Perubahan dalam perbandingan

c. Perubahan untuk mengganti hal-hal yang lama d. Perubahan untuk memperoleh hal-hal yang baru.

(10)

Perkembangan merupakan proses yang menggambarkan perilaku kehidupan social psikologi manusia pada posisi yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Tugas-tugas perkembangan dikaitkan dengan fungsi belajar, karena pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya mempelajari norma kehidupan dan masyarakat agar ia mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik di kehidupan nyata. Harvighurst mengemukakan 10 (sepuluh) jenis tugas perkembangan remaja.

 Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang

 Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial

 Meneriam keadaan badannya dan menggunakan secara efektif

 Mencapai kebebasan ekonomi

 Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan

 Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga

 Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga Negara yang kompeten

 Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial

 Menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku

C. Hukum-Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan 1) Hukum Cephalocoudal

Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian pada kepala tumbuh lebih dulu dari bagian lain.

2) Hukum proximodistal

Hukum proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik dan menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. 3) Perkembangan terjadi dari umum ke khusus

Pada setiap aspek terjadi proses perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang umum kemudian secara sedikit demi sedikit meningkat ke hal-hal yang khusus.

4) Perkembangan berlangsung dalam tahapan-tahapan perkembangan

(11)

 masa pra lahir, 0-9 bulan, 10 hari

 masa jabang bayi 0-2 minggu,

 masa bayi 2 minggu – 1 tahun,

 masa anak pra sekolah 1-5 tahun,

 masa sekolah 6-12 tahun,

 masa remaja 13-21 tahun,

 masa dewasa 21-65 tahun, dan

 masa tua 65 ke atas

5) Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan

Tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang relatif tetap serta bisa berlaku umum. Cepat atau lambatnya suatu perkembangan dilalui dan seluruh perkembangan dicapai, selain berbeda antara perkembangan filogenetik dan ortogenetik, juga menunjukkan perbedaan secara perorangan meskipun tingkat perbedaannya tidak terlalu besar. Ritme/irama perkembangan akan semakin jelas tampak pada saat kematangan fungsi.

D. Remaja : Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangannya

1. Remaja menurut hokum

Dalam hubungan dengan hukum, tampaknya hanya undang-undang perkawinan saja yang mengenal konsep “remaja” walaupun tidak secara terbuka. Usia minimal untuk suatu perkawinan menurut Undang-undang disebutkan 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria.

2. Remaja ditinjau dari sudut perkembangan fisik

Remaja merupakan suatu tahap perkembangan fisik dimana alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Masa pematangan fisik ini berlangsung kurang lebih 2 tahun dihitung dari mulai menstruasi pertama bagi anak wanita dan sejak anak laki-laki mengalami mimpi basah yang pertama. Masa 2 tahun ini disebut masa pubertas.

3. Batasan remaja menurut WHO

1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

2. Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan social ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relative lebih mandiri.

4. Remaja di tinjau dari faktor sosial psikologis 5. Definisi remaja untuk masyarakat indonesia

E. Jenis-Jenis Kebutuhan Dan Pemenuhannya

(12)

makan, minum, bernafas, dan kehangatan tubuh. Sedangkan pertumbuhan sekunder umumnya merupakan kebutuhan yang di dorong oleh motif yang dipelajari seperti misalnya kebutuhan untuk mengajar pengetahuan, kebutuhan untuk mengikuti pola hidup bermasyarakat, kebutuhan akan hiburan, alat transportasi, dan sebagainya. Kebutuhan psikologis yang dikemukakan oleh maslow adalah:

 Kebutuhan untuk memiliki sesuatu

 Kebutuhan akan cinta dan kasih sayang

 Kebutuhan akan keyakinan diri

 Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan dasar manusia :

 Kebutuhan jasmiah

 Kebutuhan psikologis

 Kebutuhan ekonomi

 Kebutuhan sosial

 Kebutuhan politik

 Kebutuhan penghargaan

 Kebutuhan aktualisasi diri

F. Kebutuhan remaja, masalah, dan konsekuensinya

Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok kebutuhan yaitu:

 Kebutuhan organik, yaitu makan, minum bernapas, seks.

 Kebutuhan emosional, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dari pihak lain,

 Kebutuhan berprestasi, berkembang karena didorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

 Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan diri

Masalah dan Konsekuensinya

1. Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan prilaku dewasa, tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan.

2. Seringkali para remaja mengalami kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya

3. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya.

(13)

5. Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan pilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan.

6. Berbagai norma dan nilai yang berlaku didalam hidup bermasyarakat merupakan masalah tersendiri bagi remaja.

PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud pertumbuhan?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal? 3. Apa saja yang termasuk dalam faktor sebelum lahir?

4. Sebutkan 2 (dua) macam pengertian perkembangan! 5. Apa yang dimaksud dengan ortogenetik ?

6. Apa itu filogenetik ?

7. Sebutkan 4 (empat) kategori perubahan!

8. Sebutkan 3 (tiga) hukum pertumbuhan dan perkembangan! 9. Jelaskan mengenai hukum cephalocoudal!

10. Sebutkan 4 (empat) kebutuhan remaja!

JAWABAN

1. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal :

 Faktor-faktor yang terjadi sebelum lahir

 Faktor ketika lahir atau saat kelahiran

 Faktor yang dialami bayi sesudah lahir

 Faktor psikologis 3. Kekurangan gizi, infeksi bakteri. 4. Ortogenetik dan filogenetik.

5. Ortogenetik adalah berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.

6. Filogenetik yaitu perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang. 7. Kategori perubahan yaitu :

 Perubahan dalam ukuran

 Perubahan dalam perbandingan

(14)

 Perubahan untuk memperoleh hal-hal yang baru.

8. Hukum Cephalocoudal, Hukum Proximodistal, Hukum Tempo dan Ritme.

9. Hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimilai dari kepala kea rah kaki.

10. 4 (empat) kebutuhan remaja :

 Kebutuhan organic

 Kebutuhan emosional

 Kebutuhan berprestasi

 Kebutuhan mempertahankan diri

BAB III

(15)

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi :

 Perubahan ukuran tubuh

 Perubahan proporsi tubuh

 Munculnya cirri-ciri kelamin yang utama (primer) dan kedua (skunder) A. Penyebab Perubahan

Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam system endokrin. Kelenjar pituitari yang terletak didasar otek mengeluarkan dua macam hormone yang diduga erat ada hubungannya dengan perubahan masa remaja yang disebabkan oleh kelenjar pituitary dan klenjar hyphotalamus. Kedua itu ang terletak didasar otak itumasing-masing menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan merangsang aktifitas dan pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja.

Kelenjar pitutitari yang terletak didasar otak mengeluarkan dua macam hormone, yaitu : a. Hormon pertumbuhan

b. Hormon Gonadotropik

Pertumbuhan fisik yang tepet akan dapat dicapai apabila terjadi keseimbangan kerja kelenjar pituitary dan gonadotropik. Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh :

1. Perubahan ukuran tubuh 2. Perubahan proporsi tubuh 3. Ciri kelamin utama 4. Ciri kelamin kedua

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik ini adalah : 1. Faktor keluarga

a. Faktor keturunan

b. Faktor lingkungan keluarga 2. Faktor gizi

Erat hubungannya dengan kondisi social ekonomi keluarga. 3. Faktor emosional

(16)

Dimana laki-laki cenderung memiliki ukuran tubuh lebih tinggi dan lebih kuat dibanding wanita.

5. Faktor kesehatan

Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.

6. Faktor jenis kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari anak perempuan. Kecuali pada usia antara 12 sampai 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadinya berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.

7. Faktor bentuk tubuh

Bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau endomorph akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak.

Pertumbuhan fisik mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja yang hal ini pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari pergaula, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta “melawan” kewenangan, dan semaramnya.

Remaja yang banyak memperhatikan kelompok sebaya perlu mendapatkan perhatian dari para pendidik dalam proses pendidikan. Kegiatan seperti dorongan untuk belajar kelompok, pembentukan kelompok olah raga, kegiatan pramuka, dan pembiasaan hidup sehat perlu dikembangkan. Disekolah kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler perlu diselenggarakan secara terprogram.

(17)

1. Apa penyebab dari perubahan?

2. Hormon apa saja yang ada hubungannya dengan perubahan masa remaja? 3. Sebutkan 4 (empat) perubahan fisik masa remaja!

4. Sebutkan 2 (dua) perubahan fisik sepanjang masa remaja! 5. Apa yang dimaksud mesomorf?

6. Apa yang dimaksud endomorf? 7. Apa yang dimaksud ektomorf?

8. Sebutkan 3 kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan fisik! 9. Apa saja yang termasuk faktor keluarga?

10. Perubahan fisik apa yang besar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja?

JAWABAN

1. Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam system endokrin.

2. Hormone pertumbuhan dan hormone gonadotropik. 3. Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh :

 Perubahan ukuran tubuh

 Perubahan proporsi tubuh

 Ciri kelamin utama

 Ciri kelamin kedua

4. Percepatan pertumbuhan dan proses kematangan seksual.

5. Mesomorf : cenderung menjadi anak yang kekar, berat, dan segitiga. 6. Endomorf : cenderung menjadi gemuk dan berat.

7. Ektomorf : cenderung kurus dan bertulang panjang. 8. Pengaruh keluarga, gizi dan gangguan emosional. 9. Faktor keturunan dan faktor lingkungan.

10. Perubahan tubuh, berfungsinya alat reproduksi, tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.

BAB IV

(18)

A. Perkembangan Intelek

1. Pengertian Intelek, dan Intelegensi

Menurut English & English dalam bukunya “ A Comperehensive Dictionary of Psycological and Psycoanalitical Terms”, istilah intelek berate antara lain :

 Kekuatan mental dimana manusia dapat berpikir

 Suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktivitas yang berkenaan dengan berpikir.

 Kecakapan, terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir.

Menurut kamus Webster New World Dictionary of The American Language, istilah intelek berarti :

a. Kecakapan untuk berfikir, mengamati atau mengerti, kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan dsb.

b. Kecakapan mental yang besar, sangat intelligence c. Pikiran atau inteligensi

Menurut buku Psikologi Remaja (1991) yang dikemukakan oleh Singgih Gunarsa, rumus intelegensi sebagai berikut :

a. Intelegensi merupakan suatu kumoulan kemampuan seseorang yang memungkinkan memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu tersebut dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul.

b. Intelegensi adalah suatu bentuk tingkah laku tertentu yang tampil dalam kelancaran tingkah laku.

c. Intelegensi meliputi pengalaman-pengalaman dan kemampuan bertambahnya pengertian dan tingkah laku dengan pola-pola baru dan mempergunakannya secara efektif.

d. William Stern mengemukakan bahwa intelegensi merupakan suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri pada tuntutan baru dibantu dengan penggunaan fungsi berfikir.

e. Binet berpendapat bahwa intelegensi merupakan kemampuan yang diperoleh melalui keturunan, kemempuan yang diwarisi dan dimiliki sejak lahir dan tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh lingkungan.

(19)

Kemampuan berfikir abstrak menunjukan perhatian seseorang kepada kejadian dan peristiwa yang tidak konkret. Seperti misalnya pilihan pekerjaan, corak hidup bermasyarakat, pilihan pasangan hidup yang sebenarnya masih jau didepannya dan lain-lain. Bagi remaja, corak prilaku pribadinya dihari depan dan corak tingkah lakunya sekarang akan berbeda. Kemampuan abstraksi akan berperan dalam perkembangan kepribadiannya.

2. Karakteristik Perkembangan Intelek Remaja

Dalam berfikir operasional formal setidak-tidaknya mempunyai dua sifat yang penting yaitu :

a. Sifat deduktif hipotesis

b. Berfikir operasional juga berfikir kombinatoris

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelek

Menurut Andi Moppiare (1982 : 80) hal-hal yang mempengaruhi perkembangan intelek itu antara lain :

a. Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang dapat berfikir efektif.

b. Banyaknya pengalaman dan latihan, latihan memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berfikir proporsional.

c. Adanya kebebasan berfikir menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis-hipotesis yang radikal kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan, dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru dan benar.

4. Perbedaan Individu Dalam Kemampuan dan Perkembangan Intelek

Menurut David Wechler intelegensi didefinisikan sebagai “keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif”. Bedasarkan nilai IQ atau kecerdasannya, manusia dapat dikategorikan menjadi 6 kelompok yaitu :

1. Dibawah 70, anak mengalami kelainan mental 2. 71-80, anak dibawah normal (bodoh)

3. 86-115, anak yang normal

(20)

Menurut piaget, intelegensi mempunyai beberapa syarat : a. Intelegensi adalah interaksi aktif dengan lingkungan.

b. Intelegensi meliputi struktur organisasi, perbuatan dan pikiran, dan interaksi yang bersangkutan antara individu dan lingkungannya.

c. Struktur tersebut dalam perkembangannyamengalami perbuatan kualitatif.

d. Dengan bertambahnya usia, penyesuaian diri lebih mudah karena proses keseimbangan yang bertambah luas.

e. Perubahan kualitatif pada intelegensi timbul pada masa yang mengikuti suatu rangkaian tertentu.

5. Usaha-Usaha Dalam Membantu Mengembangkan Intelek Remaja Dalam Proses Pembelajaran

Menurut Piaget sebagian anak usia remaja mampu memahami konsep-konsep abstrak dalam batas-batas tertentu. Menurut Brunner siswa pada usia ini belajar menggunakan bentuk-bentuk symbol dengan cara yang semakin canggih. Guru dapat membantu mereka melakukan hal ini dengan selalu menggunakan discovery approda dengan memberi penekanan pada penguasaan konsep-konsep dan abstraksi-abstraksi.

B. Bakat Khusus

Merupakan kenyataan yang berlaku dimana-mana bahwa manusia berbeda satu sama yang lain dalam berbagai hal, antara lain dalam :

a. Intelegensi b. Minat c. Kepribadian d. Keadaan Jasmani e. Prilaku Sosial

Ada kalanya sesorang lebih cekatan dalam satu bidang dibandingkan dengan orang lain. Dalam bidang tertentu ia mungkin menunjukan keunggulannya dibandingkan dengan orang lain.

1. Pengertian Bakat Khusus

Guilford (Simadi S. 1991 : 169) mengemukakan bahwa bakat itu mencangkup 3 dimensi psikologis yaitu :

(21)

Meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, dan ini meliputi faktor-faktor sebagai berikut :

1. Kepekaan indra 2. Perhatian 3. Orientasi Waktu

4. Luasnya Daerah Persepsi 5. Kecepatan Persepsi, dsb. b. Dimensi Psikomotor

Dimensi ini mencangkup enam faktor yaitu sebagai berikut : 1. Kekuatan

2. Impuls

3. Kecepatan Gerak 4. Ketelitian

5. Koordinasi 6. Keluwesan c. Dimensi Intelektual

Dimensi inilah yang umumnya mendapat sorotan luas, karena memang dimensi inilah yang mempunyai implikasi sangat luas. Dimensi ini meliputi lima faktor yaitu :

1. Faktor Ingatan, yang mencangkup factor ingatan yaitu mengenai : a. Substansi

b. Relasi c. Sistem

2. Faktor Pengenalan, mengenai pengenalan terhadap : a. Keseluruhan Informasi

b. Golongan

c. Hubungan-hubungan d. Bentuk atau struktur e. Kesimpulan

3. Faktor Evaluatif, yang meliputi evaluasi mengenai sebagai berikut : a. Identitas

b. Relasi-relasi c. Sistem

(22)

4. Faktor-Faktor Berfikir Konuergen, yang meliputi faktor untuk menghasilkan ; a. Nama-nama

b. Hubungan-hubungan c. Sistem-sistem

d. Transformasi

e. Implikasi-implikasi yang unik

5. Faktor-Faktor Divergen, yang meliputi faktor : a. Untuk menghasilkan unit-unit

b. Untuk pengalihan kelas-kelas secara spontan c. Untuk menghasilkan system

d. Untuk transformasi divergen

e. Kelancaran dalam menghasilkan hubungan-hubungan f. Untuk menyusun bagian-bagian menjadi kerangka

Dari ilustrasi diatas menunjukan betapa rumitnya kualitas manusia yang disebut bakat. Bakat dapat diartikan sebagai kemapuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Jadi bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau ketrampilan yang relatif bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut juga Talent. Talent adalah sesorang yang mempunyai kemampuan bawaan untuk bidang tertentu, misalnya :

a. Bakat menggambar b. Bakat menulis, dsb.

2. Jenis-Jenis Bakat Khusus

Pemberian nama terhadap jenis-jenis bakat biasanya dilakukan berdasar atas bidang apa bakat itu berfungsi, seperti ;

(23)

h. Bakat dokter, dsb.

Dengan demikian maka macam bakat akan sangat tergantung pada konteks kebudayaan, dimana seorang individu hidup dan dibesarkan. Mungkin penanaman itu bersangkutan dengan bidang studi mungkin pula dengan bidang kerja.

3. Kaitan Antara Bakat dan Prestasi

Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan dorongan atau motivasi agar bakat itu dapat terwujud.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus

Faktor-faktornya adalah sebagai berikut :

a. Anak itu sendiri b. Lingkungan anak

5. Perbedaan Individu Dalam Bakat Khusus

Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu. Dua anak bisa sama-sama mempunyai bakat melukis tetapi yang satu lebih menonjol daripada yang lain, bahkan bahkan saudara sekandung dalam keluarga bisa mempunyai bakat yang berbeda-beda.

6. Upaya Pengembangan Bakat Khusus Remaja dan Implikasi-Implikasi dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Sampai sekarang boleh dikatakan belum ada tes bakat yang cukup luas daerah pemakaiannya ( seperti misalnya tes intelegensi ). Berbagai tes bakat yang lain sudah ada misalnya :

a. FACT yang disusun oleh flanagen b. DAT yang disusun oleh Binnet

c. M-Test yang disusun oleh Lunning Park, tetapi masih sangat terbatas daerah berlakunya.

Hal ini disebabkan tes bakat sangat terkait kepada konteks kebudayaan dimana tes itu disusun sedang macam-macam bakat juga terikat kepada konteks kebudayaan dimana klasifikasi bakat itu dibuat. Yang harus diukur oleh alat identifikasi adalash baik potensi maupun bakat yang sudah terwujud dalam prestasi yang tinggi.

C. Perkembangan Sosial

1. Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial

(24)

kebutuhan manusia menjadi komplek dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi amat kompleks.

2. Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja

Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa. Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup komplek, cakrawala interaksi social dan pergaulan remaja telah mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya didalam keluarganya.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

a. Kelurga

b. Status sosial ekonomi keluarga c. Tingkat pendidikan

d. Kemampuan mental

4. Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku

Dalam perkembangan sosial para remaja dapat memikirkan perihal dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri yang sering mengarah ke penilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain.

5. Perbedaan Individual Dalam Perkembangan Sosial

Bergaul dengan sesame manusia ( sosialisasi ) dilakukan oleh setiap orang, baik secara individual maupun berkelompok. Dilihat dari berbagai aspek, terdapat perbedaan individual manusia, yang hal itu tampak juga dalam perkembangan sosialnya.

6. Upaya Pengembangan Hubungan Sosial Remaja dan Implikasinya Dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Penciptaan kelompok sosial remaja perlu dikembangkan untuk memberikan rangsangan kepada mereka kearah perilaku yang bermanfaat dan dapat diterima khalayak.

D. Perkembangan Bahasa

1. Pengertian Perkembangan Bahasa

(25)

berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat.

2. Karakteristik Perkembangan Bahasa remaja

Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang. Anak remaj telah banyak belajar dari lingkungan dan demikian bahasa remaja terbentuk oleh kondisi lingkungan.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa

Faktor-faktornya adalah sebagai berikut : a. Umur anak

b. Kondisi lingkungan c. Kecerdasan anak

d. Status sosial ekonomi keluarga e. Kondisi fisik

4. Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berfikir

Kemampuan berfikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya.

5. Perbedaan Individual Dalam Kemampuan dan Perkembangan Bahasa

Remaja yang berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan berbeda-beda pula kemampuan dan perkembangan bahasanya.

6. Upaya Pengembangan Kemampuan Bahasa Remaja dan Implikasinya Dalam Penyelenggaraan pendidikan

 Anak perlu melakukan pengulangan pelajaran yang telah diberikan dengan kata dan bahasa yang disusun oleh murid-murid sendiri

 Berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan bahasa murid.

PERTANYAAN

1. Bagaimana istilah intelek menurut kamus Webster New World Dictionary of The American Language ?

2. Apa yang dimaksud Intelegensi ?

3. Sebutkan 2 sifat penting dalam berfikir operasional formal ? 4. Sebutkan 6 kelompok nilai IQ ?

(26)

6. Sebutkan 3 dimensi Psikologis bakat ? 7. Apa yang dimaksud dengan Talent ? 8. Sebutkan jenis-jenis bakat khusus ?

9. Sebutkan faktor perkembanagan sosial manusia ?

10. Sebutkan faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa ?

JAWABAN

1. Intelek menurut kamus Webster New World Dictionary of The American Language

a) Kecakapan untuk berfikir, mengamati atau mengerti, kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan, dsb.

b) Kecakapan mental yang besar, sangat intelligence c) Pikiran atau inteligensi

2. Suatu kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkan memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu tersebut dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul.

3. 2 sifat penting dalam berfikir operasional formal a)Sifat deduktif hipotesis

b)Berfikir operasional juga berfikir kombinatoris 4. a. Dibawah 70, anak mengalami kelainan mental

b. 71-80, anak dibawah normal (bodoh) c. 86-115, anak yang normal

d. 116-130,anak diatas normal (pandai) e. 131-145, anak yang superior (cerdas) f. 145 ke atas anak genius (istimewa)

5. Bakat khusus merupakan kenyataan yang berlaku dimana-mana bahwa manusia berbeda satu sama yang lain dalam berbagai hal.

6. a. Dimensi perceptual b. Dimensi psikomotor c. Dimensi intelektual

7. Talent adalah seseorang yang mempunyai kemampuan bawaan untuk bidang tertentu 8. jenis-jenis bakat khusus

(27)

c) Bakat olahraga d) Bakat seni e) Bakat musik f) Bakat klerikal g) Bakat guru

h) Bakat dokter, dsb. 9. a. Keluarga

b. Kematangan anak

c. Status sosial ekonomi keluarga d. Tingkat pendidikan

e. Kemampuan mental 10. a. Umur anak

b. Kondisi lingkungan c. Kecerdasan anak

d. Status sosial ekonomi keluarga e. Kondisi fisik

BAB V

PERKEMBANGAN AFEKTIF

A. Perkembangan Emosi

1. Pengertian Emosi

Emosi adalah pengalaman efektif yang disertai penyesuaian diri dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.

2. Karakteristik Perkembangan Emosi

Remaja sendiri menyadari bahwa aspek-aspek emosional dalam kehidupan adalah penting. Contoh beberapa kondisi emosional seperti :

(28)

c. Kemarahan dan permusuhan d. Ketakutan dan kecemasan

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi

Sejumlah penelitian tentang emosi anak menunjukan bahwa perkembangan emosi mereka bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar. Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi antara lain adalah :

a. Belajar dengan coba-coba b. Belajar dengan cara meniru

c. Belajar dengan cara mempersamakan diri d. Belajar melalui pengkondisian

e. Pelatihan atau belajar dibawah bimbingan dan pengawasan terbatas pada aspek reaksi.

4. Pengaruh Hubungan Antara Emosi dan Tingkah Laku Serta Pengaruh emosi Terhadap Tingkah Laku

Rasa takut atau marah dapat menyebabkan seseorang gemetar. Dalam ketakutan mulut menjadi kering, cepatnya jantung berdetak, derasnya aliran darah/tekanan darah, system pencernaan mungkin berubah selama pemunculan emosi. Keadaan emosi yang menyenangkan dan rileks berfungsi sebagai alat pembantu unruk mencerna, sedangkan perasaan tidak enak atau tertekan menghambat / mengganggu pencernaan.

5. Perbedaan Individual Dalam Perkembangan Emosi

Meskipun pola perkembangan emosi dapat diramalkan tetapi terdapat perbedaan dalam segi frekuensi, intensitas, serta jangka waktu dalam berbagai macam emosi dan juga saat pemunculannya. Perbedaan ini sudah mulai terlihat sebelum masa bayi berakhir dan semakin bertambah frekuensinya, serta lebih mencolok sehubungan dengan bertambahnya usia anak-anak.

6. Upaya Pengembangan Emosi Remaja dan Implikasinya dalam penyelenggaraan Pendidikan

(29)

B. Perkembangan Nilai, Moral Dan Sikap

1. Pengertian dan Saling Keterkaitan Antara Nilai, Moral, dan Sikap Serta Pengaruhnya Terhadap Tingkah Laku

Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang belaku dalam masyarakat. Moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan merupakan kendali dari bertingkah laku. Dalam kaitannya dengan pengalaman nilai-nilai hidup, maka moral merupakan control dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dimaksud. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek tersebut. Keterkaitan antara, nilai, moral, sikap, dan tingkah laku akan tampak dalam pengalaman nilai-nilai. Dengan kata lain nilai-nilai perlu dikenal terlebih dahulu kemudian dihayati dan didorong oleh moral, baru akan terbentuk sikap tertentu terhadap nilai-nilai tersebut dan pada akhirnya terwujud tingkah laku sesuia dengan nilai-nilai yang dimaksud.

2. Karakteristik Nilai, Moral, dan Sikap Remaja

Kehidupan moral merupakan problematik yang pokok dalam masa remaja. Dari hasil penyelidikan-penyelidikan Kahlborg mengemukakan 6 tahap perkembangan moral yang berlaku secara universal dan dalam urutan tertentu ada 3 tingkatan yaitu :

a. Prakonvensional b. Konvensional c. Post-Konvensional

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai, Moral, dan sikap

Didalam usaha membentuk tingkah laku sebagai pencerminan nilai-nilai hidup tertentu ternyata bahwa faktor lingkungan memegang peranan penting. Diantara segala unsure lingkungan sosial yang berpengaruh yang tampaknya sangat penting adalah unsur lingkungan berbentuk manusia yang langsung dikenal atau dihadapi oleh seseorang sebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu. Dalam hal ini lingkungan sosial terdekat yang terutama terdiri dari mereka yang berfungsi sebagai pendidik dan pembina.

4. Perbedaan Individual Dalam Perkembangan Nilai, Morak, dan sikap

(30)

5. Upaya Mengembangkan Nilai, Moral, dan Sikap Remaja Serta Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan nilai, moral, dan sikap remaja adalah :

a. Menciptakan komunikasi

b. Menciptakan iklim lingkungan yang serasi

PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan emosi ?

2. Contoh beberapa kondisi emosional seperti ?

3. Sebutkan metode belajar yang menunjang perkembangan emosi ? 4. Apa yang dimaksud nilai-nilai kehidupan ?

5. Apa yang dimaksud moral ? 6. Apa yang dimaksud sikap ?

7. Apa kaitannya moral dengan pengalaman nilai-nilai hidup ? 8. Sebutkan 3 tingkatan perkembangan moral ?

9. Faktor apa yang berperan sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan nilai, moral, dan sikap ?

10. Sebutkan upaya mengembangkan nilai, moral, dan sikap remaja ?

(31)

1. Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian diri dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud sustu tingkah laku yang tampak.

2. Beberapa kondisi emosional adalah :

 Cinta / kasih sayang

 Gembira

 Kemarahan dan permusuhan

 Ketakutan dan kecemasan

3. metode belajar yang menunjang perkembangan emosi

 Belajar dengan coba-coba

 Belajar dengan cara meniru

 Belajar dengan cara mempersamakan diri

 Belajar melalui pengkondisian

 Pelatihan

4. Moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan merupakan kendali dalam bertingkah laku

5. Nilai-nilai kehidupan adalah norma norma yang berlaku dalam masyarakat.

6. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek tersebut.

7. Kontrol dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dimaksud.

8. 3 tingkatan perkembangan moral

 Prakonvensional

 Konvensional

 Post-konvensional

9. Faktor yang berperan penting adalah factor lingkungan.

10. a. Menciptakan komunikasi

(32)

BAB VI

TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN, PRIBADI,

PENDIDIKAN, DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA

A. Perkembangan Kehidupan Pribadi Sebagai Individu

1. Pengertian Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya

Pada hakikatnya manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki sifat-sifat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam kehidupannya sebagai makhluk individu seseorang menyadari bahwa dalam kehidupannya memiliki kebutuhan yang diperuntungkan bagi kepentingan diri pribadi, baik fisik maupn non fisik. Kebutuhan diri pribadi tersebut meliputi kebtuhan fisik dan kebutuhan sosio-psikologi. Dalam pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan kekuatan dan daya tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya. Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kebutuhan yang utuh dan lengkap dan memiliki ciri khusus dan unik. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integratif dengan faktor lingkungan kehidupan. Kekhususan kehidupan pribadi bermakna bahwa segala kebutuhan dirinya memerlukan pemenuhan dan terkait dengan masalah-masalah yang tidak dapat disamakan dengan individu yang lain.

(33)

Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan berbagai aspek, yang akan ditunjukan dalam prilaku. Prilaku seseorang yang menggambarkan perpaduan berbagai aspek itu terbentuk didalam lingkungan. Lingkungan tempat anak berkembang sangat kompleks. Seorang individu, pertama tumbuh dan berkembang dilingkungan keluarga. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pribadianak, adalah perkembangan kehidupan keluarga beserta berbagai aspeknya.

3. Perbedaan Individu dalam perkembangan Pribadi

Perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda pula sesuai denga lingkungan dimana mereka dibesarkan. Dua orang anak yang dibesarkan dalam suatu keluarga akan menunjukan sifat pribadi yang berbeda karna hal itu ditentuka oleh bagaimana meraka masing-masing beeinteraksi dan terintegrasika dirinya dengan lingkungan.

4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi Terhadap Tingkah Laku

Kehidupan merupakan rangkaina yang berkesinambungan dala proses pertumbuhan dan perkembangan kehidupan pribadi yang mantap memungkinkan seseorang anak akan berprilaku mantap, yaitu mampu mengahadapi dan memecahkan berbagai permasalahan dengan pengendalian emosi secara matang, tertb disiplin dan penuh tanggung jawab.

5. Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi

Kehidupan pribadi yang merupakan rangkaian proses pertumbuhan dan perkembangan, perlu dipersiapkan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan pembiasaan dalam hal: a. Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik. Pengenalan dan

pemahaman nilai dan moral yang berlaku didalam kehidupan perlu ditanamkan secara benar.

b. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secara mandiri dengan penuh tanggungjawab.

c. Hidup bermasyarakat dengan memerlukan pergaulan dengan sesame, terutama dengan teman sebaya.

d. Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi.

e. Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggungjawab dan disiplin. f. Melakukan peran dan tanggungjawab dalam kehidupan berkeluarga.

Dalam suasana ini yang perlu ditinjolkan antara lain adalah sifat sportif dan kejujuran, yang berjuang keras dengan berpegangan pada prinsip yang matang (dapat dipercaya).

B. Perkembangan Kehidupan Pendidikan Dan Karier

1. Pengertian Kehidupan Pendidikan dan Karier

(34)

Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya, baik dalam jalur pendidikan sekolah naupun luar sekolah. Dikatakan oleh Garrison (1956) bahwa setiap tahun di dunia ini terdapat jutaan pemuda dan pemudi memasuki dunia kerja.

2. Karakteristik Kehidupan Pendidikan dan Karier

Belajar itu akan berhasil apabila sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Pada usia remaja telah mulai jelas terbentukanya cita-cita dewasa nanti oleh karna itu, dapat dikatan bahwa remaja telah memiliki minat yang jelas terhadap jenis pekerjaan tertentu. Remaja memiliki tiga lingkungan kehidupan, yang ketiga-teiganya memiliki corak yang berbeada-beda serta masing-masing memikul tanggungjawab dalam penyelengaraan pendidikan. Oleh karena itu, remaja seperti “ditantang” untuk mampu mengatasi problem keaneka ragaman tersebut dan mampu menempatkan dirinya dengan tepat dan harmonis.

a. Lingkungan Pendidikan Keluarga b. Masyarakat

c. Sekolah

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier

a. Faktor social ekonomi b. Faktor Lingkungan c. Faktor Pandanga Hidup

4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pendidikan Dan Karier Terhadap Tingkah Laku Dan Sikap

5. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pendidikan da Karier 6. Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier

a. Perkembangan karier remaja

Periode tentative ini meliputi empat tahap, yaitu: a). tahap minat (umur 11-12 tahun)

b). tahap kapasita (12-14 tahun) c). tahap nilai (15-16 tahun) d). tahap transisi ( 17-18 tahun) b. Masalah yang Dihadapi

Masalah dan hambatan-hambatan itu dapat berasal dari dalam diri sendiri, dari luar dirinya atau lingkungannya, ataupun kedua-duanya.

C. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan Dengan Kehidupan Berkeluarga

1. Pengertian Kehidupan Berkeluarga

Secara biologis pertumbuhan remaja telah mencapai kematangan seksual, yang berarti bahwa secara biologis remaja telah siap melakukan fungsi produksi.

(35)

Hampir setiap pemuda (laki-laki atau wanita) mempunyai dua tujuan utama, pertama menemukan jenis pekerjaan yang sesuai dan kedua menikah dan membangun sebuah rumah tangga (keluarga). Hal ini tidak selalu harus muncul dalam aturan tertentu, tetapi perlu dicatat bahwa seorang remaja akan mengalami “jatuh cinta” didalam masa kehidupannya setela mencapai belasan tahun. (Garrison, 1956 : 483)

3. Masyarakat dan Perkawinan

Pemilihan pasangan hidup meupakan tugas perkembangan yang didorong factor biologis. Disamping fisik (biologis) dan psikologis, factor-faktor lain yang dijadikan pertimbangan dalam menetapkan calon pasangan hidup adalah kesamaan-kesamaan dalam hal ras, bangsa, agama, dan status social ekonomi.

D. Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja dalam Penyelenggaraan Pendidikan

PERTANYAAN

1. Faktor apa yang sangat mempengaruhi perkembangan pribadi anak ? 2. Sebutkan aspek-aspek yang menyangkut kehidupan pribadi seseorang ! 3. Tuliskan apa yang dinyatakan dalam aliran nativisme !

(36)

8. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kehidupan pendidikan dan karier !

9. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kehidupan dan karier ! 10. Untuk mengembangkan model keluarga yang ideal maka perlu dilakukan ?

JAWABAN 1. Kehidupan keluarga beserta berbagai aspeknya 2. Aspek-aspeknya :

 Emosional

 Sosial psikologis dan sosial budaya

 Kemampuan intelektual yang terpadu secara integratif dengan faktor lingkungan kehidupan

3. Aliran nativisme menyatakan bahwa seseorang individu akan menjadi “orang” sebagaimana adanya yang telah dilakukan / ditentukan oleh kemampuan dan sifatnya yang dibawa sejak lahir.

4. Aliran empirisme : 5. 3 upaya :

 Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik.

 Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secara mandiri dengan penuh tanggungjawab.

 Hidup bermasyarakat dengan memerlukan pergaulan dengan sesama terutama denga teman sebaya.

6. Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya, baik dalam jalur pendidikan sekolah naupun luar sekolah.

7. 3 lingkungan :

 Keluarga

 Sekolah

 Masyarakat

8. a). tahap minat )umur 11-12 tahun) b). tahap kapasita (12 – 14 tahun) c). tahap nilai (15-16 tahun) d). tahap transisi ( 17-18 tahun) 9. Faktor-faktornya :

 Sosial Ekonomi

 Lingkungan

 Pandangan hidup

10. Yang harus dilakukan yaitu :

(37)

 Bimbingan siswa untuk memahami norma yang berlaku baik didalam keluarga, sekolah, maupun didalam masyarakat.

BAB VII

PENYESUAIAN DIRI REMAJA A. Konsep Dan Proses Penyesuaian Diri

1. Penyesuaian Diri

Penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.

2. Proses Penyesuaian Diri

Proses penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Penyesuaian yang sempurna terjadi jika manusia atau individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungan dimana tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan dimana semua fungsi organisme/individu berjalan normal. Respon penyesuaian, baik atau buruk secara sederhana dapat dipandang sebagai satu upaya individu untuk mereduksimenjauhi ketegangan dan untuk memelihara dan kondisi-kondisi keseimbangan yang lebih wajar. Penyesuaian adalah sebagai suatu proses kearah hubungan yang harmonis antara tuntutan internal dan tuntutan eksternal. Dalam proses penyesuaian diri dapat saja muncul konflik, tekanan, dan frustasi dan individu di dorong meneliti berbagai kemungkinan prilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan. Dalam beberapa hal, respon pengganti tidak tersedia sehingga individu mencari suatu respon lain yang akan memuaskan motivasi dan mereduksi ketegangan.

3. Karakteristik Penyesuaian Diri

(38)

Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuain diri sendiri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut :

1) Tidak menujukan adanya ketegangan emosional

2) Tidak adanya menunjukan adanya mekanisme-mekanisme psikologi 3) Tidak menunjukan adanya frustasi pribadi

4) Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri 5) Mampu dalam belajar

6) Menghargai pengalaman 7) Bersikap realistik dan objekti b. Penyesuaian Diri yang salah

Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian yang salah yaitu: 1) Reaksi bertahan

2) Reaksi menyerang 3) Reaksi melarikan diri

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses Penyesuaian Diri 1) Kondisi-kondisi fisik

2) Perkembangan dan kematangan, khususnya kematangan intelektual, moral, dan emosioanl

3) Penentu psikologi

4) Kondisi lingkungan, khususnya keluarga dan sekolah 5) Penentu kultural, termasuk agama

Kondisi Jasmaniah

Kondisi jasmaniah seperti pembawaan dan struktur / konstitusi fisik dan tempramen seperti disposisi yang diwariskan, aspek perkembangannya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan / konstitusi tubuh.

Perkembangan, Kematangan, dan Penyesuaian Diri

Dalam proses perkembangan, respon anak berkembang dan respon yang bersifat instinktif menjadi respon yang diperoleh melalui belajar dan pengalaman. Kondisi-kondisi perkembangan mempengaruhi setiap aspek kepribadian seperti emosional, sosial, moral, keagamaan, dan intelektual.

Penentu Psikologis terhadap Penyesuaian Diri

Banyak sekali faktor psikologi yang mempengaruhi penyesuaian diri, diantaranya :

a. Pengalaman b. Belajar

(39)

d. Konflik dan Penyesuaian

Lingkungan sebagai Penentu Penyesuaian Diri

Berbagai lingkungan anak seperti keluarga dan pola hubungan didalamnya, sekolah, masyarakat, kultur, dan agama berpengaruh terhadap penyesuaian diri anak.

a. Pengaruh rumah dan keluarga b. Hubungan orang tua dan anak c. Hubungan saudara

d. Masyarakat e. Sekolah

Kultural dan Agama sebagai Penentu Penyesuaian Diri

Proses penyesuaian diri anak mulai dari lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat secara bertahap dipengaruhi oleh faktor-faktor kultur dan agama. Contohnya tata cara kehidupan disekolah, dimasjid, gereja, dan semacamnya akan mempengaruhi bagaimana anakl menempatkan diri dan bergaul dengan masyarakat sekitarnya.

B. Permasalahn – Permasalahan Penyesuaian Diri Remaja

Permasalahan-permasalahan penyesuaian diri yang di hadapi remaja dapat berasal dari suasana psikologis keluarga seperti keretakan keluarga. Perbedaan prilaku antara anak laki-laki dan anak perempuan anak mempengaruhi hubungan antar mereka. Penyesuaian diri remaja dengan kehidupan sekolah. Persoalan-persoalan umum yang sering kali dihadapi remaja antara lain yang mungkin timbul adalah penyesuaian diri yang berkaitan dengan kebiasaan belajar yang baik.

C. Implikasi Proses Penyesuaian Diri Remaja Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan Upaya – upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri remaja khususnya disekolah adalah :

1) Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulakn rasa betah bagi anak didik baik secara sosial, fisik, maupun akademis.

2) Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak.

3) Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik presentasi belajar, sosial, maupun seluruh aspek pribadinya.

(40)

Karna disekolah guru merupakan figur pendidik yang penting dan besar pengaruhnya terhadap penyesuaian siswa – siswanya, maka dituntut sifat 0 sifat guru yang efektif, yakni sebagai berikut (Ryans dalam Garrisonm 1956)

1) Memberi kesempatan (alert), tampak antusias dan berminat dalam aktivitas siswa dikelas.

2) Ramah dan optimis

3) Mampu mengontrol diri, tidak mudah kacau, dan teratur tindakkannya 4) Senang kelakar, mempunyai rasa humor

5) Mengetahui dan mengakui kesalahan-kesalahannya sendiri 6) Jujur dan objektif dalam memperlakukan siswa

(41)

1. Apa yang dimaksud dengan ‘penyesuaian’?

2. Sebutkan elemen-elemen umum dan esensial dalam semua situasi frustasi ! 3. Sebutkan 3 penyesuaian diri secara positif !

4. Sebutkan 3 bentuk reaksi dalam penyesuaia yang salah !

5. Faktor –faktor apa saja yang dapat mempengaruhi proses penyesuaian diri! 6. Kondisi perkembangan apa saja yang mempengaruhi aspek kepribadian anak ? 7. Sebutkan faktor psokologis yang mempengaruhi penyesuaian diri !

8. Sebutkan faktor yang berpengaruh terhadap penyesuaian diri anak dalam lingkungannya !

9. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri remaja kususnya disekolah ?

10. Sebutkan 5 sifat guru yang efektif (Ryans dalam Garrison, 1956)!

JAWABAN

1. Proses penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan.

2. Elemen-elemennya : a. Motivasi

b. Frustasi atau terhalangnya keinginan dan mitif-motif c. Respon yang bervariasi

d. Pemecahan untuk mereduksi masalah

e. Frustasi atau ketegangan dengan beberapa bentuk respon 3. 1). Tidak menujukan adanya ketegangan emosional

2). Tidak adanya menunjukan adanya mekanisme-mekanisme psikologi 3). Tidak menunjukan adanya frustasi pribadi

4. 3 bentuk reaksi :

1) Reaksi bertahan 2) Reaksi menyerang 3) Reaksi melarikan diri 5. Faktor-faktornya :

a. Kondisi-kondisi fisik

b. Perkembangan dan kematangan, c. Penentu psikologi

d. Kondisi lingkungan, khususnya keluarga dan sekolah e. Penentu kultural, termasuk agama

6. Kondisi perkembangan :

 Emosional

 Sosial

 Moral

 Keagamaan

 Intelektual 7. Faktor psikologis :

a) Pengalaman b) Belajar

c) Seterminasi diri

(42)

8. Faktornya :

 Pengaruh rumah dan keluarga

 Hubungan orang tua dan anak 9. Upaya :

a. Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulakn rasa betah bagi anak didik baik secara sosial, fisik, maupun akademis.

b. Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak.

c. Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik presentasi belajar, sosial, maupun seluruh aspek pribadinya.

d. Menggunakan metode dan alat mengajar yang menimbulkan gairah belajar. 10. 5 sifat guru :

a. Memberi kesempatan (alert), tampak antusias dan berminat dalam aktivitas siswa dikelas.

b. Ramah dan optimis

c. Mampu mengontrol diri, tidak mudah kacau, dan teratur tindakkannya d. Senang kelakar, mempunyai rasa humor

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

peneliti akan lebih menyoroti pada bagaimana remaja awal melakukan proses penyesuaian diri dalam lingkungan pondok pesantren modern, karakteristik penyesuaian

Pada masa dewasa madya, tugas perkembangan berkaitan dengan penyesuaian. diri individu terhadap dirinya sendiri, kehidupan keluarga, pekerjaan, serta

manusia sebagai individu melalui proses pendidikan mampu bekerjasama dengan orang lain di luar dirinya untuk mencapai tujuan bersama dalam masyarakat, disamping juga

Dari beberapa pengertian di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses atau usaha yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi

merupakan pendapat individu terhadap dirinya sendiri yang kemudian terbagi lagi menjadi tiga bagian, yakni dimensi identitas diri, perilaku diri, dan penerimaan

Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungan, sehingga rasa permusuhan, dengki,

Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu menyelesaikan tugas perkembangannya pada tahap itu, yang paling penting adalah bagaimana memfokuskan

Dalam hal ini, konsep pembangunan berwawasan lingkungan adalah bagaimana setiap negara dapat terus membangun untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan cepat