Karya Ilmiah (Karil)- Semester 2- masa ujian 2015.1
PENINGKATAN HASIL PRESTASI BELAJAR MATA
PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PEMBAGIAN
DENGAN METODE
TEAM QUIZ
BAGI SISWA KELAS II
SEMESTER 2 SDN CEBOLEK KIDUL 01 MARGOYOSO PATI
ATIK AFIA MASFUKHA
NIM : 825102794
fiaatika@gmail.com
No. Hp: 085740699117
ABSTRAK
Dimulai dari banyaknya siswa yang tidak jelas dengan mata pelajaran matematika, sekaligus malas untuk belajar matematika karena siswa merasa kesulitan dalam memahami hal yang abstrak, terutama tentang pembagian. Anak sering bingung dalam menghitung pembagian yang merupakan pengurangan berulang atau kebalikan dari perkalian. Banyak anak yang mendapatkan nilai yang rendah pada materi ini. Hal ini dialami oleh siswa kelas II SD Negeri Cebolek Kidul 01 Kec. Margoyoso Kab. Pati, tahun pelajaran 2014/2015.
Melihat permasalahan yang ada, penulis merumuskan masalah mengenai peningkatan hasil prestasi belajar mata pelajaran matematika tentang pembagian dengan metode Team Quiz.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini adalah mengetahui hasil prestasi belajar siswa dengan metode Team Quiz sehingga dapat meningkatkan hasil prestasi siswa yang masih di bawah KKM dan yang sudah mencapai KKM.
Pembahasan dari penelitian, menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Team Quiz Pra Siklus siswa yang tuntas ada 8 Siswa dengan tingkat ketuntasan 44,6% dan yang tidak tuntas 10 siswa atau 55,6%, Siklus I siswa yang tuntas 12 siswa atau 66,7% dan yang tidak tuntas 6 siswa atau 33,7% dan Siklus ke II siswa yang tuntas 16 siswa atau 88,9% dan yang belum tuntas 2 siswa atau 11,1 %. Dengan demikian sudah ada kenaikan dari pra siklus 44,6% naik di siklus I menjadi 66,7% dan ke siklus II meningkat 88,9%.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1. Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil ulangan harian tentang pembagian, banyak anak yang mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu 70. Dari hasil ulangan harian tentang pembagian tersebut, maka perlu diadakan penelitian untuk memperbaiki hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran matematika tentang pembagian.
Beberapa akar permasalahan yang ada dari pembelajaran yang telah dilaksanakan antara lain :
a. Rendahnya tingkat pemahaman siswa b. Masih banyak siswa yang tidak aktif di kelas c. Guru kurang detail dalam memberikan penjelasan d. Penggunaan alat peraga yang kurang
e. Siswa hanya menggunakan metode menghafal pembagian f. Rendahnya kreatifitas siswa dalam bertanya
g. Guru kurang memberikan penguatan pada siswa
Permasalahan yang dialami penulis dalam pembelajaran matematika tentang pembagian yang paling utama yaitu siswa yang belum memahami tentang pembagian, dan siswa hanya menggunakan metode hafalan dalam pembagian. Selain itu, siswa juga ramai jika diterangkan dengan metode ceramah saja. 2. Analisis Masalah
Melalui diskusi dengan teman sejawat, terungkap bahwa ketidak berhasilan siswa memahami materi pelajaran disebabkan beberapa faktor diantaranya sebagai berikut :
a. Guru masih belum jelas dalam memberikan penjelasan materi yang diajarkan.
b. Guru belum menjelaskan metode yang akan digunakan.
c. Guru masih kurang dalam memberikan penguatan terhadap siswa. d. Masih ada siswa yang belum aktif.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada penulis memprioritaskan pemecahan masalah dengan menggunakan alternatif :
a. Guru memberikan penjelasan yang detail tentang materi yang diajarkan b. Guru memberikan penjelasan tentang metode yang digunakan
c. Guru memberikan penguatan terhadap siswa
d. Guru memancing siswa dengan Tanya jawab agar siswa menjadi aktif di dalam pembelajaran
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
“Bagaimanakah meningkatkan hasil prestasi belajar mata pelajaran matematika materi pembagian dengan metode team quiz untuk siswa kelas II Semeter II SDN Cebolek Kidul 01? ”
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun tujuan penelitian perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh penulis yaitu :
1. Mendeskripsikan proses penerapan metode Team Quiz yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Menganalisis peningkatan pemahaman siswa setelah diterapkan metode Team Quiz.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bgai siswa, penilitian ini dapat meningkatkan hasil belajar, tingkat pemahaman, keaktifan dan minat siswa.
2. Bagi guru penelitian ini akan membantu memperbaiki pembelajaran, meningkatkan kretivitas dan pembelajaran di kelas.
3. Bagi sekolah penelitian ini dapat meningkatkan mutu pembelajaran, menjadikan pembelajaran aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
4. Bagi dunia pendidikan dapat menjadikan guru lebih kreatif dan membantu guru lainnya jika mempunyai masalah yang sama.
5. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan tentang pelaksanaan pembelajaran.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kegiatan Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani “mathein” atau “manthenein” artinya “mempelajari”, namun diduga kata itu ada hubungannya dengan kata Sansekerta “medha” atau ‘widya” yang artinya “kepandaian”, “ketahuan”, atau “intelegensi” (Andi Hakim Nasution dalam Karso dkk., 2014, h.1.39).
Hudojo (1988: 4) yang mengatakan bahwa untuk mempelajari matematika haruslah bertahap, berurutan, serta mendasarkan kepada pengalaman belajar yang lalu. Lebih lanjut dikatakan bahwa proses belajar matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu dilakukan secara kontinu.
2. Hakikat Belajar Mengajar
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
Sedangkan mengajar, menurut definisi yang lama : mengajar ialah penyerahan kebudayaan berupa pengalaman-pengalaman dan kecakapan kepada anak didik kita.
Belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang searah, siswa belajar dan guru membimbing siswa dalam belajar.
3. Pengertian Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar yang dimaksud adalah keseluruhan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Jadi, guru tidak hanya melihat pada satu sisi saja, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
B. Konsep Pembagian
Bentuk perkalian menjadi pembagian atau sebaliknya. Mengubah bentuk perkalian menjadi bentuk pembagian.
Contoh : 5 x 4 = 20, pembagiannya: 20 : 4 = 5 atau 20 : 5 = 4. 1. 6 x 5 = 30, pembagiannya: . . . : . . . = . . . atau . . . : . . . = . . . 2. 6 x 7 = 42, pembagiannya: . . . : . . . = . . . atau . . . : . . . = . . . 3. 4 x 9 = 36, pembagiannya: . . . : . . . = . . . atau . . . : . . . = . . . 4. 7 x 8 = 56, pembagiannya: . . . : . . . = . . . atau . . . : . . . = . . . 5. 9 x 9 = 81, pembagiannya: . . . : . . . = . . . atau . . . : . . . = . . .
C. Pengertian Metode Team Quiz
1. Pengertian Metode
Metode adalah jalan atau cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
2. Pengertian Metode Pembelajaran
Mengutip pendapat dari Sudjana (2000 : 76) yang mengemukakan bahwa cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh keran itu peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatanbelajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penerima atau yang dibimbing.
3. Pengertian Metode Pembelajaran Team Quiz
bersama-sama mempelajari materi tersebut melalui lembaran kerja. Mereka mendiskusikan materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami materi tersebut. Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan akademis.
Adapun Alternatif prosedur pembelajaran ”belajar aktif” untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di kelas dapat dikembangkan ke dalam 8 tahap, Orientasi, Pembentukan kelompok, Penugasan, Eksplorasi, Presentasi Materi dalam Kelas, Pengecekan Pemahaman dan Pendalaman Materi.
Tipe Team Quiz adalah model pembelajaran aktif yang mana siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar dan dan semua anggota bersama-sama mempelajari materi tersebut, mendiskusikan materi, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi selesai diadakan suatu pertandingan akademis.
4. Tujuan Penggunaan Metode Team Quiz
Adapun prinsip-prinsip penggunaan yang terdapat dalam metode ini, sebagai berikut :
1. Menumbuhkan semangat motivasi untuk berkompetisi antar kelompok 2. Membuat siswa aktif bekerja sama dalam proses pembelajaran baik secara
emosional maupun sosial
3. Melatih keterampilan daya ingat atau berpikir kritis siswa 4. Memberikan stimulus siswa belajar aktif
5. Membuat proses pembelajaran lebih menarik. 5. Sintaks dan Penerapan Metode Team Quiz
Silberman dalam Dalvi (2006:70) mengungkapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan tipe Quiz Team adalah sebagai berikut:
a. Guru memilih topik yang biasa disajikan dalam tiga segmen. b. Siswa dibagi ke dalam tiga kelompok besar.
c. Guru menjelaskan skenario pembelajaran. d. Guru menyajikan materi pelajaran.
e. Guru meminta tim A untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, sementara tim B ,tim C menggunakan waktu untuk memeriksa catatan mereka.
f. Tim A memberikan kuis kepada tim B. jika tim B tidak dapat menjawab pertanyaan, tim C segera menjawabnya.
g. Tim A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada anggota tim C, dan mengulang proses tersebut.
h. Ketika kuisnya selesai, lanjutkan segmen kedua dari pelajaran dan mintalah tim B sebagai pemandu kuis.
i. Setelah tim B menyelesaikan kuisnya, lanjutkan dengan segmen ketiga dari pelajaran dan tunjuklah tim C sebagai pemandu kuis.
a. Kelebihan
Dapat meningkatkan keseriusan
Dapat menghilangkan kebosanan dalam lingkungan belajar Mengajak siswa untuk terlibat penuh.
b. Kelemahan
Memerlukan kendali yang ketat dalam mengkondisikan kelas saat keributan terjadi
Hanya siswa tertentu yang dianggap pintar dalam kelompok tersebut, Waktu yang diberikan sangat terbatas jika quiz dilaksanakan oleh
seluruh tim dalam satu pertemuan.
D. Kerangka Berpikir
Bagan 2.1
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Kondisi
III. PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subyek, Tempat, Waktu Penelitian
1. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini Penulis mengambil subyek penelitian siswa Kelas III SDN Cebolek Kidul 01 dengan jumlah siswa 18 anak, perempuan 9 anak dan laki-laki 9 anak.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini berlokasi di SDN Cebolek Kidul 01 Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati dilaksanakan di dalam kelas.
3. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada waktu semester II Tahun Pelajaran 2014/2015, pada bulan Februari s/d Maret 2015.
Tabel : 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Hari / Tanggal
Jenis
Kegiatan Mata Pelajaran Kompetensi Dasar 1. Selasa,
17 Februari 2015
Pra siklus Matematika Matematika 1.2 Melakukan
pembagian
2 Selasa,
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Alasan penulis menggunakan atau memilih mata pelajaran matematika untuk penelitian adalah karena siswa kelas II SD hasil belajar mata pelajaran matematika masih rendah.
Siswa / Kelas
Alasan menggunakan kelas II adalah karena kelas ini memerlukan penanganan yang serius untuk meningkatkan mata pelajaran matematika siswa untuk menghadapi ulangan tengah semester.
Karakteristik Siswa
Adapun karakteristik dari siswa kelas II SDN Cebolek Kidul 01 Kec. Margoyoso adalah sebagai berikut :
a. Usia kelas III rata-rata 8 - 9 tahun
b. Sifat manja masih terbawa dari usia kelas I dan kelas II.
c. Sifat siswa yang suka mengganggu teman yang lain pada saat KBM. d. Latar belakang orang tua adalah rata-rata petani atau kalangan bawah. e. Tingkat inteligensia rata-rata normal.
f. Antusias pelajaran agak pasif tetapi sangat rajin masuk sekolah. 1. PRA SIKLUS
Diskripsi mengenai siklus pembelajaran dijelaskan sebagai berikut
Rencana kegiatan pra siklus ini menggunakan mata pelajaran matematika dengan Kompetensi “Melakukan pembagian bilangan dua angka”. Dalam kegiatan pembelajaran Pra Siklus, peneliti menggunakan metode Team Quiz dan melaksanakan pembelajaran apa adanya.
Pengumpulan Data/Instrumen
Refleksi Pembelajaran Pra Siklus
Berdasarkan kejadian yang muncul selama pembelajaran pada mata pelajaran matematika, diperoleh hasil identifikasi masalah sebagai berikut :
1) Siswa belum memahami materi pelajaran dengan baik.
2) Siswa mengalami kesulitan dalam melakukan operasi hitung pembagian.
3) Siswa belum memahami pengalaman yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan.
4) Daya ingat siswa yang rendah karena belajarnya kalau ada pekerjaan rumah saja.
5) Siswa kebanyakan malas dan takut dengan mata pelajaran matematika. 2. Siklus I
Rencana Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2015. Pada siklus I ini siswa diberikan penjelasan mengenai cara melaksanakan metode Team Quiz. Guru lebih mengontrol setiap kelompok. Kondisi kelas benar-benar disiapkan secara kondusif.
Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Guru melaksanakan pembelajaran dengan metode Team Quiz dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu bagaimana cara melaksanakan Team Quiz
Pengamatan / pengumpulan data / instrument.
Pengumpulan data menggunakan cara test dan non test. Cara test yaitu pos test. Post test merupakan serangkaian soal-soal yang diberikan setelah siswa mengikuti pelajaran gunanya untuk mengetahui apakah anak mampu menangkap materi yang diajarkan selama pembelajaran.
Refleksi Pembelajaran siklus I
Berdasarkan uraian di atas, penulis menemukan masalah dalam pembelajaran matematika mengenai operasi hitung pembagian di SD Negeri Cebolek Kidul 01 Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati dengan rincian sebagai berikut :
Siswa yang belum mencapai ketuntasan adalah 6. Rata-rata nilai siswa 72,5 nilai tertinggi 90, nilai terendah 40.
Dari diskusi dapat diperoleh hasil identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan pembagian. 2. Siswa kebanyakan malas dan sering meremehkan pelajaran di sekolah. 3. Kurangnya kerja sama siswa dalam mengerjakan tugas kelompok.
4. Siswa masih bingung dengan pembagian yang merupakan kebalikan dari pembagian.
3. Siklus II
Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Team Quiz. Kondisi kelas benar-benar disiapkan secara kondusif. Pelaksanaan pada hari/tanggal: Senin, 24 Februari 2015.
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Guru melaksanakan pembelajaran dengan dimulai berdoa terlebih dahulu, memberi motivasi kepada siswa. Setelah itu guru menjelaskan metode Team Quiz. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelomppok kemudian guru menyuruh siswa membuat soal untuk di jawab kelompok lainnya. Tidak lupa juga di akhir pembelajaran guru memberikan PR.
Pengamatan / pengumpulan data / instrument.
Pengumpulan data menggunakan cara test dan non test. Cara test yang digunakan adalah pos test. Post test merupakan serangkaian soal-soal yang diberikan setelah siswa mengikuti pelajaran gunanya untuk mengetahui apakah anak mampu menangkap materi yang diajarkanselama pembelajaran.
Refleksi Pembelajaran siklus II
Dari penjelasan ini, selama pelaksanaan pembelajaran matematika mengenai operasi hitung campuran dapat diketahui hasilnya sebagai berikut :
1. Hasil evaluasi formatif dalam pembelajaran matematik amenunjukkan dari jumlah 18 siswa yang sudah mencapai tuntas adalah 16 siswa
2. Ada 6siswa yang belum tuntas,karena ke enam siswa tersebut tingkat pemamahannya rendah dan lambat. Nilai tertinggi : 100, nilai terendah: 60, nilai rata-rata 79,4.
C. Teknik Analisis Data
1. Data dan Teknik Pengumpulan Data a. Jenis Data
Data Kuantitatif
Jenis data yang di dapatkan adalah data kuantitatif hasil belajar siswa kelas II yang diambil dengan cara memberikan post tes setiap akhir siklus.
b. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002 : 107). Dalam penelitian tindakan kelas ini, sumber datanya terdiri atas :
Person dan Place
Teknik pengumpulan data kualitatif diambil melalui observasi dan dokumentasi. Sedangkan pengumpulan data kuantitatif diambil melalui tes.
2. Analisis Data
NA = Skor perolehan x 100%
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar yang dikelompokkan kedalam 2 kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas sebagai berikut:
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria penilaian kualitatif yang dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, kurang sekali sebagai berikut:
Tabel 3. 3
Deskripsi Frekuensi Bergolong hasil belajar
Kategori Nilai prosentase Penafsiran
Baik sekali 86 – 100 % Hasil belajar baik sekali
Baik 71 – 85 % Hasil belajar baik
Cukup 56 – 70 % Hasil belajar cukup
Kurang 41 – 55 % Hasil belajar kurang Kurang
sekali
40 % Hasil belajar kurang
sekali
Data hasil observasi tentang aktivitas siswa dianalisa dengan cara kriteria rata-rata aktivitas siswa, sedang rentangan rata-rata kriterianya sebagai berikut :
Skala Penilaian :
1 = Kurang
3 = Baik 4 = Baik sekali 3. Indikator Keberhasilan
Komponen-komponen yang menjadi indikator tercapainya peningkatan prestasi belajar siswa pada penelitian ini adalah:
1. Aktivitas siswa minimal kategori baik dalam lembar observasi. 2. Aktivitas guru minimal kategori baik dalam lembar observasi 3. Hasil belajar siswa
Nilai rata-rata minimal = KKM (70) Presentase ketuntasan klasikal 70%
Artinya 70% dari jumlah siswa memperoleh nilai ≥70.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pra Siklus
Tabel 4.2
Hasil Tes Formatif Pembelajaran Pra Siklus
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Belum
1 Muhammad Wafa 40
2 Linda Pratiwi 40
3 Sendy Kurniawan 80
4 Naysheela Najma Kamila 90
5 Virnanda Imron Amirullah 90
6 Muhammad Maulana 35
7 Abu Hasan Abdillah 90
8 Audila Azifatur Rosyihah 35
9 Amin Mustofa Luthfi Kamal 90
10 Muhammad Galang Assofi 30
11 Alfi Zumaroh 90
12 Putri Faradina Ramadhani 90
13 Edi Sunardi 50
14 Nacahya Firdarosa 80
15 Laily Ni’matus Sa’adah 35
16 Syifa Nur Hidayah 35
17 Aditia Wibowo Saputra 50
18 Siska Fiana Ramadhani 60
Jumlah 1110
8 10
Rata-rata 61,6
Keterangan
2. Nilai tertinggi : 90 3. Nilai terendah : 35 4. Tingkat ketuntasan :
18 8
X 100% = 44,4% Tabel 4.3
Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pembelajaran Pra Siklus No Rentang Nilai Banyak Siswa
1 0- 40 7
2 41-50 2
3 51-60 1
4 61-70
-5 71-80 2
6 81-90 6
7 91-100
-Jumlah 18
Tabel 4.4
Persentase Hasil Tes Formatif Pembelajaran Pra Siklus
Nilai 0-3 4 5 6 7 8 9 10 Jml siswa
Tuntas Belum
Tuntas Jml
Nilai ratarata Byk
siswa % Byk siswa % Byk
siswa 5 2 2 1 - 2 6 - 18 8 44,4 10 55,6 1110 61,6
Diagram 4.1
Tingkat ketuntasan siswa dalam kegiatan Pembelajaran pra siklus dalam mata pelajaran matematika adalah 44,4% yang tuntas dansiswa yang yang belum tuntas 55,6%
2. Siklus I
Tabel 4.6
Hasil Tes Formatif Pembelajaran Siklus I
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Belum
1 Muhammad Wafa 80
2 Linda Pratiwi 90
3 Sendy Kurniawan 85
4 Naysheela Najma Kamila 90
5 Virnanda Imron Amirullah 90
6 Muhammad Maulana 80
7 Abu Hasan Abdillah 90
8 Audila Azifatur Rosyihah 50
9 Amin Mustofa Luthfi Kamal 90
10 Muhammad Galang Assofi 50
11 Alfi Zumaroh 95
12 Putri Faradina Ramadhani 90
13 Edi Sunardi 85
14 Nacahya Firdarosa 80
15 Laily Ni’matus Sa’adah 40
16 Syifa Nur Hidayah 30
17 Aditia Wibowo Saputra 40
18 Siska Fiana Ramadhani 50
Jumlah 1305
12 6
Rata-rata 72,5
Keterangan
1. Nilai rata- rata : 72,5 2. Nilai tertinggi : 95
3. Nilai terendah : 30
4. Tingkat ketuntasan : 18 12
X 100% = 66,7 %
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pembelajaran Siklus I No Rentang Nilai Banyak Siswa
2 41-50 3
3 51-60
-4 61-70
-5 71-80 3
6 81-90 8
7 91-100 1
Jumlah 18
Tabel 4.8
Persentase Hasil Tes Formatif Pembelajaran Siklus I
Nilai 0-3 4 5 6 7 8 9 10 Jml siswa
Tuntas Belum
Tuntas Jml
Nilai rata rata Byk
siswa % Byk siswa % Byk
siswa 1 2 3 - - 3 8 1 18 12
66,
7 6 33,3 1305 72,5
Diagram 4.2
Diagram Pencapaian hasil belajar PembelajaranSiklus I
1. Prestasi hasil belajar pada perbaikan pembelajaran siklus 1 sudah ada peningkatan, dimana pencapaian rata-rata klasikal mencapai 72,5. Namun hal tersebut masih belum memuaskan, sebab masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah standar ketuntasan.
2. Dari 20 siswa yang tuntas hanya 12 siswa dengan tingkat ketuntasan 66,7% dan yang belum tuntas 6 siswa dengan tingkat ketuntasan 33,3%.
3. Siklus II
Tabel 4.10
Hasil Tes Formatif Pembelajaran Siklus II
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Tuntas Belum
1 Muhammad Wafa 60
2 Linda Pratiwi 70
3 Sendy Kurniawan 90
4 Naysheela Najma Kamila 80
5 Virnanda Imron Amirullah 90
6 Muhammad Maulana 70
7 Abu Hasan Abdillah 80
8 Audila Azifatur Rosyihah 80
9 Amin Mustofa Luthfi Kamal 100
10 Muhammad Galang Assofi 60
11 Alfi Zumaroh 90
12 Putri Faradina Ramadhani 90
13 Edi Sunardi 80
14 Nacahya Firdarosa 90
15 Laily Ni’matus Sa’adah 80
16 Syifa Nur Hidayah 70
17 Aditia Wibowo Saputra 70
18 Siska Fiana Ramadhani 80
Jumlah 1430 16 2
Rata-rata 79,4
Keterangan
4. Tingkat ketuntasan : 18 16
X 100%= 88,9 %
Tabel 4.11
Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pembelajaran Siklus II
No Rentang Nilai Banyak Siswa
1 0- 40
-2 41-50
-3 51-60 2
4 61-70 4
5 71-80 6
6 81-90 5
7 91-100 1
Jumlah 18
Tabel 4.12
Persentase Hasil Tes Formatif Pembelajaran Siklus II
Nilai 0-3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
siswa
Tuntas Belum
Tuntas Jml
Nilai rata rata Byk
siswa %
Byk siswa% Byk
siswa - - - 2 4 5 6 1 18 16
88,
Diagram 4.3
Diagram Pencapaian hasil belajar Pembelajaran Siklus II
Pada siklus II ini prestasi siswa mengalami peningkatan dan termotivasi untuk belajar. Hasil refleksi guru menemukan hal-hal sebagai berikut:
Prestasi hasil belajar siswa telah mengalami perubahan jauh lebih baik bila dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya. Dimana rata-rata klasikal pada tahap perbaikan pembelajaran siklus II mencapai 79,4. Sedangkan banyaknya siswa yang mampu meraih nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan berjumlah 16 dari 18 siswa, dengan persentase ketuntasan 88,9%.
V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT A. Simpulan
Dengan menggunakan metode Team Quiz dapat disimpulkan bahwa:
1. Belajar adalah merupakan proses yang melibatkan tingkah laku dan urut-urutan kejadian dan hasil pengalaman yang membawa perubahan kecakapan.
2. Tipe Team Quiz adalah model pembelajaran aktif yang mana siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar dan dan semua anggota bersama-sama mempelajari materi tersebut, mendiskusikan materi, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi selesai diadakan suatu pertandingan akademis.
tuntas ada 8 Siswa dengan tingkat ketuntasan 44,6% dan yang tidak tuntas 10 siswa atau 55,6%, Siklus I siswa yang tuntas 12 siswa atau 66,7% dan yang tidak tuntas 6 siswa atau 33,7% dan Siklus ke II siswa yang tuntas 16 siswa atau 88,9% dan yang belum tuntas 2 siswa atau 11,1 %. Dengan demikian sudah ada kenaikan dari pra siklus 44,6% naik di siklus I menjadi 66,7% dan ke siklus II meningkat 88,9%.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Untuk menindaklanjuti kesimpulan yang tersirat dalam perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas penulis menyarankan :
1. Guru hendaknya menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas pokok seorang pendidik, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi pembelajaran dengan perangkat pembelajaran yang lengkap. 2. Guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya menggunakan metode yang
sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
3. Guru hendaknya menggunakan metode dan model pembelajaran yang bervariasi, jangan sampai monoton agar siswa tidak jenuh dan terus semangat belajar. 4. Guru hendaknya lebih kreatif dalam menyampaikan pembelajaran, bisa dengan
metode ataupun media yang bisa menarik siswa untuk belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Akyunin, Qurotul.(2012).PengertiandanTujuanPembelajaranTematik.Diunduh 18 Maret 2015 dari
http://akyun-calmness.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-tujuan-pembelajaran.html Anitah, Sri.(2014).Strategi Pembelajaran di SD.TangerangSelatan:Universitas Terbuka. Arikunto, (2006). Teknik Analisis Data.Jakarta : PT. Gramedia.
Arikunto; Sukardjono; Supardi. (2006). PenelitianTindakanKelas. Jakarta: BumiAksara. Charin, Arthur.(1993). Theaching Science Through Discovery. New York: Mcmilan
Publishing Company.
Dahar. (1996). Konstruktivisme dalam Pendidikan Bahasa Indonesia. Makalah dalam forum komunikasi integrasi vertikal pendidikan sains di cisarua bogor.
Depdikbud, Dirjen Dikdasmen, (1997: 11).Penelitian Tugas Akhir. Jakarta: PendidikanNasional.
Depdiknas.(2003). KegiatanBelajarMengajar yang Efektif. Jakarta: Depdiknas. Hamalik, Oemar, (2001). Kerangka Berpikir. Jakarta : PT. Gramedia Nasional.
Hernawan.(2007). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hudojo, H. (1988).Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdiknas, Proyek P2LPTK. Karso, dkk.(2014).Pendidikan MatematikaI.Tangerang Selatan:Universitas Terbuka. Oktavia, Rendi.(2012).KelebihandanKekuranganPembelajaranTematik.Diunduh 18
Maret 2015 dari
http://sdnkajuanak1.blogspot.com/2012/11/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran.html Roger Carl (dalam Prayitno, Elida, 1989:5).Motivasi dalam Belajar. Jakarta : Dirjen Dikti
PSLPTK.
Sudjana, D.(2000). Strategi Pembelajaran Dalam Pendidikan Luar Sekolah. Bandung :Nusantara Press.
Tamsyani, Wiwiek.(2013).Model PembelajaranTematik.Diunduh 18 Maret 2015 dari http://www.academia.edu/5934267/MAKALAH_MODEL_PEMBELAJARAN_TEMATI
K
Tim-FKIP UT.(2014).Pemantapan KemampuanProfesional.TangerangSelatan: Universitas Terbuka.
Windiwati.(TanpaTahun).HakikatBelajarMatematika.Diunduh 19 Maret 2015 dari https://windiwati.wordpress.com/hakikat-belajar-matematika/
Wingkei,W.S, (1991:94). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi. Jakarta: PT. Gramedia. Zaini, H., Munthe, B., danAryani, S.A.. (2007). Strategi Pembelajaran Aktif.