PUSAT
PENDAPATAN PUSAT
PENDAPATAN
Disusun oleh : KELOMPOK 7
Ferdi Septio Umboh (113 2510 833) Fitri Amalia (133 2511 094)
Isna Maryati (143 2510 574) Syarah Larasaty (143 2510 756)
Arum Resmiaty Pertiwi (143 2510 475) Muhammad Avicena (143 2510 988)
Nur Syam Tinno (143 2510 772) Yohanes (143 2510 418)
Priyambada Bagus (133 2511 128) Disusun oleh :
KELOMPOK 7
Ferdi Septio Umboh (113 2510 833) Fitri Amalia (133 2511 094)
Isna Maryati (143 2510 574) Syarah Larasaty (143 2510 756)
Arum Resmiaty Pertiwi (143 2510 475) Muhammad Avicena (143 2510 988)
Nur Syam Tinno (143 2510 772) Yohanes (143 2510 418)
Pusat Pendapatan
Pusat pendapatan adalah pusat
pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan output (pendapatan) yang diukur secara moneter, akan tetapi tidak
dihubungkan dengan input-nya (beban).
Pusat pendapatan adalah pusat
pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan output (pendapatan) yang diukur secara moneter, akan tetapi tidak
Contoh pusat pendapatan adalah bagian pemasaran. Contoh biaya yang sulit untuk dihubungkan dengan pendapatan adalah biaya penelitian pemasaran, pengumpulan informasi tentang pesaing, iklan dan
hubungan masyarakat.
Contoh pusat pendapatan adalah bagian pemasaran. Contoh biaya yang sulit untuk dihubungkan dengan pendapatan adalah biaya penelitian pemasaran, pengumpulan informasi tentang pesaing, iklan dan
Tanggung Jawab Pusat Pendapatan
Tanggung Jawab Pusat Pendapatan
• Bertugas menciptakan
pendapatan
• Diberi wewenang mengatur
pendapatan
• Prestasinya diukur berdasarkan
perbandingan antara
pendapatan yang dianggarkan dengan realisasinya
• Bertugas menciptakan
pendapatan
• Diberi wewenang mengatur
pendapatan
• Prestasinya diukur berdasarkan
perbandingan antara
Karakteristik Pusat Pendapatan
Karakteristik Pusat Pendapatan
• Unit pemasaran atau penjualan
yang tidak mempunyai tanggung jawab atas harga pokok
penjualan barang-barang yang dipasarkan
• Penjualan atau pesanan aktual
diukur dengan anggaran atau kuota
• Manajer dianggap
bertanggungjawab terhadap biaya langsung di dalam unit
organisasinya tetapi tidak diukur
• Unit pemasaran atau penjualan
yang tidak mempunyai tanggung jawab atas harga pokok
penjualan barang-barang yang dipasarkan
• Penjualan atau pesanan aktual
diukur dengan anggaran atau kuota
• Manajer dianggap
bertanggungjawab terhadap biaya langsung di dalam unit
MENILAI KINERJA PUSAT
PENDAPATAN
MENILAI KINERJA PUSAT
PENDAPATAN
Untuk mengetahui kinerja dalam
pusat pendapatan,adapun beberapa cara untuk mengukurnya seperti
selisih volume penjualan menunjukan dampak perubahan volume
penjualan terhadap pendapatan dengan anggapan tidak terjadi perubahan harga jual.
Untuk mengetahui kinerja dalam
pusat pendapatan,adapun beberapa cara untuk mengukurnya seperti
selisih volume penjualan menunjukan dampak perubahan volume
Adapun rumus yang dapat digunakan untuk memperhitungkannya,antara lain:
•Selisih harga jual = (harga jual sesungguhnya –
harga jual yang dianggarkan) x volume penjualan yang dianggarkan
•Selisih volume penjualan = (volume penjualan
sesungguhnya – volume penjualan yang dianggarkan) x harga jual yang dianggarkan
Adapun rumus yang dapat digunakan untuk memperhitungkannya,antara lain:
•Selisih harga jual = (harga jual sesungguhnya –
harga jual yang dianggarkan) x volume penjualan yang dianggarkan
•Selisih volume penjualan = (volume penjualan
Pusat pendapatan dapat dinilai prestasinya dengan cara memasukan unsur biaya kedalamnya. Biaya-biaya yang dapat dimasukan sebagai penilaian harus merupakan biaya-biaya untuk menunjang penjualan dari produk yang dapat diklasifikasikan menjadi order getting cost dan order filling cost.
→Order Getting Cost Biaya yang dikeluarkan
untuk mendapat order dari konsumen.
Misalnya : Biaya periklanan, gaji, dan
komisi pramuniaga.
→ Order Filling Cost Biaya yang dikeluarkan
untuk penyerahan barang sampai ke tangan konsumen.