• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Bahan bahan Kimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Bahan bahan Kimia"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

OBSERVASI BAHAN KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium

oleh :

Kelompok 5 / Kelas C - 2013

Giri Endah Anggraeni 1304775

Iqbal 1301913

Novia Rahayu Anggraeni 1302152

Riyan Septianingrum 1303466

PROGRAM STUDI BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

A. Judul

Laporan Observasi Bahan Kimia

B. Waktu Pelaksanaan

No. Hari, Tanggal Waktu Tempat

1. Selasa, 25 Februari

2014 13.00 – 14.40 WIB Laboratorium Struktur Hewan

C. Tujuan

 Mengenal bahan-bahan kimia yang digunakan pada laboratorium,

 Menganalisis karakteristik bahan-bahan kimia yang terdapat pada laboratorium, dan

 Menganalisis cara menangani bahan-bahan kimia yang terdapat pada labratorium.

 Mengetahui tata cara penyimpanan bahan kimia yang yang baik dan benar

D. Dasar Teori

Di dalam kegiatan praktikum biologi tidak hanya digunakan bahan biologis (bahan yang berasal dari makhluk hidup) tetapi juga digunakan berbagai bahan kimia. Dalam biologi modern yang mengarah ke biologi molekuler keberadaan bahan kimia untuk setiap percobaan sangat menentukan keberlangsungan dan keberhasilan percobaan tersebut. Bahan kimia tersebut digunakan sebagai pereaksi, baik pereaksi khusus maupun pereaksi umum. Oleh karena itu pengetahuan tentang bahan-bahan kimia, khususnya yang sering digunakan dalam praktikum sangat dibutuhkan agar praktikum berjalan lancar dan kecelakaan karena ketidaktahuan dapat dihindari.

(4)

Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.

Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan keringat.

2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)

Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain.Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan. Kerusakan dapat berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka terhadap bahan kimia).

3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)

Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan ledakan.

4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)

Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya.

Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan atau tumbukan), ada yang dibuat sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT), nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3).

(5)

Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan lainnya.

6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)

Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar.

7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)

Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.

8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)

Adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekan maupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan. 9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)

Adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 microcurie/gram.Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu atau lebih golongan di atas karena memang mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu sifat.

E. Alat dan Bahan

Tabel E.1 Alat-alat

No. Bahan Jumlah

1. Buku catatan 1 buah 2. Kamera Digital 1 buah 3. Alat Tulis 1 set

Tabel E.2 Bahan-bahan

No. Alat Jumlah

(6)

5. Aseton 1 botol 6. Ethanol 1 botol 7. Methanol 1 botol 8. Natrium hydroxidae 1 botol 9. Ethanol absolut 1 botol 10. Kalium dichromat 1 botol 11. Kalium promanganat 1 botol 12. Barium klorida anhydrous 1 botol 13. Xylene 1 botol 14. Alizarin 1 botol 15. Giemsa’s azur eosin methylene blue

(7)

F. Langkah Kerja

Diagram F.1 Langkah Kerja

Laboratorium struktur hewan dikunjungi

Karakteristik tiap bahan kimia diamati

Hasil pengamatan dicatat

Bahan kimia didokumentasikan

tata letak bahan kimia di ruang tempat penyimpanan

bahan kimia diamati

(8)

G. Hasil Pengamatan

Tabel G.1 Karakteristik Bahan Kimia

No Nama

Bahan Kimia Gambar Wujud Sifat Kemurnian

(9)

4. Natrium nitrit

Gambar 4. Natrium nitrit (Dok. Kelompok 5, 2014)

Padat - Toksik- Mudah terbakar - Bahan

Cair - Mudah terbakar- Volatile (mudah

(10)
(11)
(12)

14. Alizarin

Gambar 14. Alizarin (Dok. Kelompok 5, 2014)

Cair - Mudah terbakar- Berbahaya - Campuran

15. Giemsa’s azur eosin methylene blue solution

Gambar 15. Giemsa’s azur eosin methylene (Dok. Kelompok 5, 2014)

Cair - Mudah terbakar - Beracun

- Campuran

a) Teknik Penyimpanan Bahan Kimia

Teknik penyimpanan bahan kimia di laboratorium Struktur Hewan menggunakan sistem alfabetis. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna laboratorium dalam menemukan bahan yang diperlukan untuk penelitiannya. Selain itu, teknik penyusunan ini lebih praktis daripada teknik lainnya. Agar tidak terjadi kontak langsung antara bahan kimia dengan alas tempat penyimpanan (kayu atau besi), cat atau lapisi alat tersebut.

H. Pembahasan

(13)

Potassium permanganate adalah cairan dengan tingkat kemurnian tinggi (Pro Analyst) yang memiliki sifat berbahaya untuk lingkungan dan mudah terbakar.

Asam Asetat adalah senyawa kimia asam organik atau asam karboksilat paling sederhana, bersifat mudah terbakar dan berbahaya bagi lingkungan dengan tingkat kemurnian Kimia Teknik.

Potassium Hydroxide Pellets adalah padatan yang bersifat korosif dan berbahaya seta memiliki tingkat kemurnian Pro Analyst dan General Reagent.

Natrium Nitrit adalah senyawa nitrogen yang reaktif. Nitrit merupakan salah satu jenis bahan tambahan makanan yang banyak digunakan sebagai pengawet. Nitrit adalah suatu bahan berwarna putih sampai kekuningan, berbentuk bubuk atau granular dan tidak berbau. Natrium nitrit bersifat beracun, mudah terbakar, sebagai bahan pengoksidasi, dan larut dalam air.

Aseton adalah bahan cair dengan tingkat kemurnian Kimia Teknik dan bersifat mudah menguap (Volatile) serta mudah terbakar. Aseton merupakan jenis keton yang paling sederhana.

Ethanol adalah cairan dengan tingkat kemurnian Pro Analyst yang bersifat mudah menguap (Volatile) serta mudah terbakar.

Methanol adalah bahan kimia cair yang bersifat mudah terbakar, beracun (toksik), dan berbahaya bagi organ. Memiliki tingkat kemurnian Pro Analyst.

Natrium hydroxidae adalah sejenis basa logam kaustik dan larut dalam air. Bersifat korosif, sebagai bahan pengoksidasi, berbahaya bagi lingkungan, dan beracun. Memiliki tingkat kemurnian tinggi.

Ethanol absolute adalah bahan kimia berwujud cair, berwarna bening, dan mudah terbakar. Berada pada tingkat kemurnian Pro Analyst.

Kalium dichromate adalah bahan kimia padatan yang berbahaya pada lingkungan dan beracun. Berada pada tingkat kemurnian tinggi.

(14)

Barium klorida anhidrat adalah padatan yang berbahaya terhadap lingkungan dan berbahaya apabila terkena kulit dan tertelan. Berada pada tingkat kemurnian minimum atau standar.

Xylene adalah bahan kimia cair yang bersifat korosif dan berbahaya serta berada pada tingkat kemurnian Pro Analyst dan General Reagent.

Alizarin adalah bahan kimia berupa cairan yang berbahaya dan mudah terbakar.

Giemsa’s azur eosin methylene blue solution adalah cairan kimia yang mudah terbakar dan beracun serta berada pada tingkat kemurnian campuran.

I. Pertanyaan

1. Mengapa terdapat perbedaan bentuk dan warna kemasan pada berbagai bahan kimia ?

Jawab :

Karena setiap zat memiliki karakter tersendiri yang harus disesuaikan dengan bentuk dan warna kemasannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan komponen bahan kimia maupun kerusakan lain yang dapat timbul. Contohnya seperti pada NaOH yang bersifat higroskopis, kemasannya didesain sangat rapat, ataupun pada etanol dan beberapa zat lain yang sangat reaktif disimpan pada kemasan gelap yang untuk menghindari terkena sinar matahari secara langsung.

2. Bagaimana membedakan secara sederhana bahan kimia yang kualitas teknis dengan tingkat kemurnian tinggi ? (PA dan analar)

Jawab :

(15)

Pada label bahan kimia dapat ditemukan nama zat berikut nama kimiawinya, simbol sifat zat yang membahayakan, komposisi zat, massa jenis zat, molaritas zat, dan beberapa peraturan singkat dalam berbagai bahasa.

4. Bagaimana cara mengetahui karakteristik dan menangani bahan kimia yang higroskopis ?

Jawab :

Untuk mengecek bahan kimia yang higroskopis, cukup dengan meletakkan sebagian bahan kimia tersebut ke dalam wadah terbuka dan dibiarkan selama lebih dari 5 menit. Bahan kimia tersebut lama kelamaan akan menjadi seperti mencair, padahal ia mengambil uap air dari lingkungan sekitarnya. Dengan demikian terbukti bahwa zat itu higroskopis.

Untuk menangani bahan kimia yang bersifat higroskopis, ketika membutuhkan bahan ini dengan jumlah sedikit dari suatu wadah besar, ambillah sedikit lebih banyak dari yang anda butuhkan dan segera tutup wadah besar dengan sangat rapat kembali. Setelah itu saat penimbangan bahan, jangan sampai menghabiskan waktu terlalu lama, karena bahan kimia ini akan menyerap uap air dan menjadi tidak efektif untuk digunakan.

5. Bagaimana teknik menggunakan bahan kimia supaya bahan tersebut tidak rusak, tidak terkontaminasi dan aman terhadap si pemakai ?

Jawab :

(16)

masker bila diperlukan, dan lain sebagainya. Untuk bahan yang mudah terbakar atau yang dapat mengakibatkan ledakan, lakukan praktikum di tempat yang terbuka, dan gunakan alat alat yang layak, seperti gelas yang tebal dan tahan tekanan.

6. Bahan kimia yang memiliki sifat bagaimana yang tidak boleh dicampurkan atau didekatkan satu sama lain ?

Jawab :

Bahan kimia yang tidak boleh didekatkan satu sama lain adalah

a) Bahan organik oksidator (peroksida) jangan didekatkan dengan bahan yang mudah terbakar, karena zat ini sangat reaktif dan menimbulkan ledakan apabila terjadi kontak.

b) Bahan mudah terbakar jangan didekatkan dengan bahan korosif. c) Logam alkali yang sangat reaktif jangan sampai terkena kontak

dengan air, karbon dioksida, dan karbon tetraklorida.

7. Metode apa saja yang dapat diterapkan dalam penyimpanan bahan kimia? Jawab :

Terdapat 3 metode dalam menyimpan bahan bahan kimia, yaitu :

a) Metode alphabet atau alphabetical method, yaitu botol-botol bahan kimia disusun berdasarkan huruf secara alfabetis. Cara ini digunakan apabila pemahaman mengenai kimia kurang, namun cara ini memiliki konsekuensi apabila dua buah zat yang dekat secara alphabetis ternyata berbahaya apabila didekatkan.

b) Metode golongan atau family method, yaitu bahan kimia disusun berdasarkan klasifikasi di sistem periodik. Metode ini mengurutkan bahan kimia berdasarkan golongannya, seperti golongan alkali, alkali tanah, dan metaloid.

c) Metode kelompok atau group method, yaitu bahan kimia disusun berdasarkan urutan analisis kualitatif, seperti perak, timah hitam, merkuri, dan sebagainya.

8. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi dalam penyimpanan bahan kimia?

(17)

b) Lakukan pengontrolan secara periodik (berkala) terhadap seluruh bahan kimia yang disimpan.

c) Penyimpanan juga harus memperhatikan jangkauan, jangan terlalu tinggi sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan. Botol-botol asam kuat harus disimpan di dekat lantai bagian bawah lemari.

d) Tempatkan botol-botol kecil di rak bagian atas, botol besar dan berat di rak bagian bawah.

e) Semua lemari harus ditempatkan pada ruangan khusus yang suhunya harus sejuk.Semua bahan kimia harus dalam lemari atau ruangan terkunci, terutama bahan- bahan beracun.

f) Semua botol persediaan bahan yang mudah terbakar harus disimpan di dalam ruangan terpisah dengan ventilasi yang cukup. g) Bahan padat dan bahan cair didimpan di lemari terpisah.

h) Bahan-bahan higroskopis dan bahan yang membentuk kristal harus disimpan dalam botol tertutup baik.

i) Bahan-bahan mudah menguap seperti karbondisulfida, eter, dan bahan organik cair harus disimpan dengan cara yang sama untuk bahan higroskopis.

J. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan observasi bahan-bahan kimia yang terdapat di laboratorium Struktur Hewan, kita dapat mengenal dan menganalisis karakteristik dan jenis bahan-bahan kimia yang terdapat pada laboratorium, juga mengetahui tata cara penyimpanan bahan kimia tersebut agar tidak membahayakan saat disimpan.

 Sifat umum bahan kimia adaalah korosif, eksplosif, mudah terbakar, beracun, berbahaya bagi lingkungan, radioaktif, dan pengoksida.

 Tingkat kemurnian bahan kimia dari yang paling murni yaitu Pro Analytic (PA), General Purpose (PA), dan Teknis.

 Wujud bahan kimia antara lain berupa padatan (kristal atau serbuk) dan cair.

(18)
(19)

Mangkurat : Banjar Baru

Gunawan, Adi dan Roeswati. (2004). Tangkas Kimia. Kartika : Surabaya

John dan Rachmawati. (2011). Chemistry 3A. PT. Penerbit Erlangga : Jakarta

Khopkar, S.M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia : Jakarta

Gambar

Tabel E.2 Bahan-bahan
Gambar 4. Natrium nitrit
Gambar 8. Natrium
Gambar 11. Kalium
+2

Referensi

Dokumen terkait

bahan kimia yang sering dipergunakan baik dalam industri maupun dalam. laboratorium perlu di kenali

Bahan kimia atau kemikalian yang sering digunakan dalam analisis kimia. tersedia dalam bentuk padat atau cair dan dikemas dalam botol gelas

• Banyak kecelakaan berupa kebakaran, peledakan atau kebocoran bahan kimia beracun dan korosif yang dimulai dari tempat penyimpanan bahan.. • Bahan-bahan yang disimpan dalam

FORM PERMINTAAN BAHAN KIMIA UNTUK KEPERLUAN PRAKTIKUM.

Metode yang digunakan untuk menekan jumlah bahan kimia kadaluarsa dan rusak kemasan melalui memisahkan bahan kimia tersebut terhadap bahan yang masih layak pakai yang

Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa.. Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium

Herabrium memiliki dua arti, yang pertama herbarium merupakan sebuah tempat atau sebuah lembaga yang berfungsi sebagai penyimpanan specimen tumbuhan baik kering ataupun basah dan

Penyimpanan buah dan sayur yang tidak benar akan menyebabkan bahan-bahan makanan tersebut menjadi cepat rusak dan tidak bisa digunakan lagi.. Sehingga perlu membeli bahan-bahan lagi