BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat.Perkembangan tersebut menyebabkan setiap perusahaan-perusahaan go public wajib untuk membuat dan melaporkan laporan keuangan yang berfungsi sebagai media komunikasi antara pihak internal perusahaan (manajemen) dengan pihak eksternal perusahaan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Peraturan Pasar Modal yang menyatakan bahwa perusahaan yang telah telah terdaftar dalam pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan yang telah disusun berdasarkan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU) secara berkala kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan mengumumkannya kepada masyarakat umum.
diambil pengguna dengan membantu mereka dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi pengguna di masa lalu.
Informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan, namun informasi tidak lagi bermanfaat bila tidak disajikan secara akurat dan tepat waktu. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut (Rachmawati, 2008).
Jika laporan keuangan mengalami penundaan pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi yang andal. Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan auditan merupakan hal yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan-perusahaan go publik. Namun, auditor juga memerlukan waktu untuk mengumpulkan bukti-bukti kompeten yang dapat mendukung opininya.
Jadi untuk mencapai relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang sangat menentukan.Tujuan audit atas laporan keuangan oleh Akuntan Publik (auditor independen) adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia.
Generally Accepted Auditing Standars (GAAS) pada bagian standar umum ketiga menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian. Senada dengan hal tersebut, standar pekerjaan lapangan juga harus dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan mengumpulkan alat-alat bukti yang memadai. Adakalanya, dalam melaksanakan standar-standar tersebut ditemukan adanya penyimpangan. Penyimpangan inilah yang kadang menyebabkan lamanya suatu proses pengauditan dilakukan karena adanya unsur verifikasi yang digunakan untuk mengusut indikasi penyimpangan yang terjadi. Proses ini memungkinkan publikasi laporan keuangan yang diharapkan secepat mungkin menjadi terlambat.
Beberapa penelitian terdahulu menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan proses penyampaian laporan keuangan adalahprofitabilitas. Profitabilitas diperkirakan dapat mempengaruhi audit delay dan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Menurut Dewi (2013) bahwa ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak manajemen akan cenderung menyampaikan tepat waktu dan jika pengumuman laba berisi berita buruk, maka pihak manajemen cenderung menyampaikan tidak tepat waktu. Hasil penelitian Trianto (2006), Lestari (2010), dan Sulthoni (2012) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Hail ini bertentangan dengan hasil penelitian Astuti (2007), Rachmawati (2008), dan Kartika (2009) yang menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan yang dapat diukur melalui besar kecilnya total assets yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Hasil penelitian Boynton (dalam Utami, 2006), Astuti (2007), dan Halim (dalam Kartika, 2009) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Utami (2006), Rachmawati (2008), Kartika (2009), dan Indra (2011) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Berhubungan dengan latar belakang inilah peneliti tertarik untuk meneliti tentang “PENGARUH PROFITABILITAS DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN UKURAN PERUSAHAAN
SEBAGAI VARIABEL MODERATING”. Penelitian ini dilakukan untuk
membuktikan pengaruh profitabilitas dan umur perusahaan terhadap audit delay dengan ukuran perusahaan sebagai variable moderating. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable bebas, variabel terikat, dan variable moderasi. Variabel bebas (Independent Variable) dalam penilitian ini, yaitu profitabilitas dan umur perusahaan. Variable terikat (Dependent Variable) yaitu audit delay. Variabel moderasi (Moderating Variable) yaitu ukuran perusahaan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
3. Apakah Profitabilitas dan Umur perusahaan Mempengaruhi Audit Delay Baik Secara Simultan?
4. Apakah Profitabilitas dan Umur Perusahaan Mempengaruhi Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating?
1.3.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap audit delay, 2. Untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan terhadap audit delay,
3. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan umur perusahaan terhadap audit delay secara simultan,
4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap hubungan antara profitabilitas dan umur perusahaan dengan audit delay.
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, pokok permasalahan dan tujuan penelitian maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:
1. Bagi peneliti
2. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
3. Bagi auditor
Hasil penelitian ini dapat membantu auditor untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses audit.
4. Bagi Akademisi