1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Rumah sakit merupakan terminal terakhir dalam menanggulangi pasien gawat darurat. Oleh karena itu, fasilitas rumah sakit khususnya instalasi gawat darurat dan intensive care unit harus dilengkapi sehingga dapat menanggulangi
kasus gawat darurat (Maryunani, 2009).
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan profesional yang ditujukan kepada pasien yang mempunyai masalah yang mengancam kehidupan, terjadi secara mendadak atau tidak diperkirakan (Maryunani, 2009). Sebagai salah satu penyedia layanan pertolongan, dokter dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat agar dapat menangani kasus-kasus kegawatdaruratan.
Salah satu kasus kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan segera adalah syok. Syok merupakan gangguan sirkulasi yang diartikan sebagai tidak adekuatnya transpor oksigen ke jaringan yang disebabkan oleh gangguan hemodinamik. Gangguan hemodinamik tersebut dapat berupa penurunan tahanan vaskuler sistemik, berkurangnya darah balik, penurunan pengisian ventrikel, dan sangat kecilnya curah jantung (Hardisman, 2013).
Syok dibagi menjadi 4 kategori, yaitu syok hipovolemik, syok obstruktif, syok kardiogenik, dan syok distributif. Dari keempat kategori ini, syok hipovolemik adalah jenis syok yang paling sering terjadi (Kelley, 2005).
Syok hipovolemik terjadi sebagai akibat dari berkurangnya volume sirkulasi darah (Kelley, 2005). Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan hebat (hemoragik), trauma yang menyebabkan perpindahan cairan (ekstravasasi) ke ruang tubuh non fungsional, dan dehidrasi berat oleh berbagai sebab seperti luka bakar dan diare berat (Hardisman, 2013).
Kasus syok hipovolemik yang paling sering ditemukan adalah yang disebabkan oleh perdarahan. Oleh karena itu, syok hipovolemik dikenal juga dengan sebutan syok hemoragik (Hardisman, 2013).
2
Syok hipovolemik yang disebabkan oleh perdarahan merupakan salah satu penyebab kematian di negara dengan mobilitas tinggi. Salah satu penyebab terjadinya syok hemoragik tersebut diantaranya adalah kecelakaan lalu lintas. Angka kematian pada pasien trauma yang mengalami syok hipovolemik di rumah sakit dengan tingkat pelayanan yang lengkap mencapai 6%, sedangkan di rumah sakit dengan peralatan yang kurang memadai mencapai 36% (Lupy et al., 2014).
Syok hipovolemik juga terjadi pada wanita yang mengalami perdarahan karena kasus obstetri dengan angka kematian mencapai 500.000 per tahun. Diare pada balita juga merupakan salah satu penyebab terjadinya syok hipovolemik. Sebagian besar pasien syok hipovolemik meninggal karena tidak mendapat penatalaksanaan yang tepat dan adekuat (Lupy et al., 2014).
Ketika terjadi perfusi jaringan yang tidak adekuat akibat sedikitnya jumlah volume sirkulasi darah, tubuh akan mengaktifkan mekanisme kompensasi sebagai usaha untuk meningkatkan perfusi. Penyedia layanan seharusnya mampu mengenali tanda-tanda dari aktifnya mekanisme kompensasi ini karena pada keadaan tertentu, mekanisme kompensasi bisa saja gagal (Kelley, 2005).
Dengan memahami patofisiologi, mengetahui tanda dan gejala, serta mengetahui respon yang hendak dilakukan akan membantu memberikan hasil yang baik pada penanganan pasien syok hipovolemik (Kelley, 2005). Dalam melakukan penanganan terhadap kasus syok hipovolemik, penting untuk mengetahui banyaknya kehilangan darah, jumlah volume resusitasi yang harus diberikan, dan mengidentifikasi penyebab terjadinya syok (Wang et al., 2013).
Oleh karena itu, sebagai calon dokter dan tenaga yang terampil, dokter muda perlu membekali dirinya dengan pengetahuan yang baik berhubungan dengan syok hipovolemik agar dokter muda dapat menangani syok hipovolemik dengan cepat dan tepat untuk menghindari komplikasi dan bahkan kematian.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan dokter muda tentang syok hipovolemik di RSUP Haji Adam Malik Medan.
3
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana gambaran pengetahuan dokter muda tentang syok hipovolemik di RSUP Haji Adam Malik Medan?”
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dokter muda tentang syok hipovolemik di RSUP Haji Adam Malik Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik dokter muda di RSUP Haji Adam Malik Medan.
2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dokter muda berdasarkan jenis kelamin.
3. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dokter muda berdasarkan stase.
4. Untuk mengetahui pengetahuan dokter muda tentang patofisiologi, tanda dan gejala, serta tatalaksana syok hipovolemik.
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Institusi
a. RSUP Haji Adam Malik Medan
Hasil penelitian dapat menjadi masukan dan bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu rumah sakit.
b. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian dapat menjadi masukan dan bahan evaluasi untuk memperbaiki program pendidikan bagi mahasiswa.
4
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat tentang tingkat pengetahuan dokter muda tentang syok hipovolemik.
3. Bagi Peneliti
a. Dapat mengembangkan kemampuan di bidang penelitian serta memperluas wawasan peneliti mengenai syok hipovolemik.
b. Hasil penelitian dapat menjadi data dasar bagi peneliti selanjutnya.