PENGARUH KONDISI PEREKONOMIAN TERHADAP
PERKEMBANGAN BISNIS
OLEH
I G.A KOMANG LAKSMI DEWI 1417051115
LUH TAMI ASTINI 1417051141
NI PUTU SURYANI 1417051152
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh Kondisi Perekonomian Terhadap Perkembangan Bisnis” tepat waktu.
Makalah ini dibuat dengan kerjasama dari anggota kelompok dan bantuan dari pihak lain untuk membantu menyelesaikan segala hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun makalah ini sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.
Kelompok kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan di dalam penyususnan makalah ini untuk itu kelompok kami mengharapkan masukan-masukan dari dosen mata kuliah dan kelompok lain tentunya masukan-masukan yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan makalah ini ke depannya.
Singaraja, 1 Maret 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 1
1.3 Tujuan... 2
BAB II PEMBAHASAN... 3
2.1 Pengertian bisnis... 3
2.2 Peran Bisnis... 3
2.3 Sifat Dasar Sebuah Bisnis... 4
2.4 Aktivitas-aktivitas Bisnis... 5
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sebuah Bisnis... 5
2.6 Perekonomian... 6
2.7 Tujuan Perekonomian... 7
2.8 Masalah-Masalah Perekonomian... 7
2.9 Hubungan Bisnis Dan Perekonomian... 8
2.10 Pengaruh Kondisi Perekonomian Terhadap Bisnis... 9
BAB III PENUTUP... 10
3.1 Kesimpulan... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, Indonesia seperti yang kita ketahui sedang mengalami beberapa masalah perekonomian antara lain inflasi karena kenaikan BBM, produktivitas dan penganguran. Pengangguran merupakan salah satu masalah ekonomi yang selalu dihadapi oleh Indonesia. Banyaknya angkatan kerja baru yang tidak diimbangi dengan penyediaan lapangan pekerjaan yang cukup menjadi penyebab masalah penganguran sulit untuk terselesaikan. Selain itu kurangnya lapangan pekerjaan, hal lain yang menyebabkan semakin meningkatnya jumlah penganguran, salah satunya adalah kurangnya keterampilan wirausaha (bisnis) dimiliki masyarakat. Hal ini menyebabkan masyarakat yang belum mendapat pekerjaan hanya menunggu sampai tersediannya lapangan pekerjaan. Dan apabila lapangan pekerjaan telah tersedia, hal ini tidak seutuhnya dapat mengatasi penganguran karena terkadang jumlah lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja.
Untuk dapat mengurangi jumlah pengangguran yang setiap waktu selalu bertambah. Pemerintah mencoba menggalakkan program wirausaha (bisnis) pada masyarakat yang diharapkan banyak menciptakan lapangan pekerjaan. Bisnis (wirausaha) merupakan salah satu cara yang efektif dalam mengatasi masalah pengangguran. Bisnis dapat didefinisikan sebagai segala dari aktivitas dari berbagai institusi yang menghasilkan barang dan jasa yang perlu untuk kehidupan, masyarakat sehari-hari. Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengapa dan bagaimana bisnis yang memperhatikan perekonomian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bisnis? Apa saja peranan bisnis, aktivitas bisnis dan faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis?
2. Apa yang dimaksud perekonomian? Apa saja masalah perekonomian yang dialami Indonesia?
3. Bagaimana hubungan bisnis dengan perekonomian?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun yang menjadi tujuan makalah ini adalah:
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bisnis
Kata bisnis, berasal dari bahasa Inggris business. Bisnis dapat didefinisikan sebagai segala dari aktivitas dari berbagai institusi yang menghasilkan barang dan jasa yang perlu untuk kehidupan, masyarakat sehari-hari. Dengan pengertian tersebut ada sejumlah unsur penting dalam definisi tersebut, yaitu :
a. Segala aktivitas b. Institusi
c. Menghasilkan barang dan jasa d. Perlu untuk kehidupan masyarakat
Segala aktivitas, berarti beraneka warna aktivitas, seeprti : produksi, distribusi, konsumsi dan berbagai aktivitas lainnya yang ada kaitannya dengan ketiga aktivitas tersebut, seperti transportasi, pembelian dan lain-lain.
Institusi merupakan sekumpulan faktor-faktor produksi yang terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal dan pemimpin (manajer), yang menghasilkan barang atau jasa misalnya perusahaan-perusahaan, rumah sakit, sekolah dan berbagai macam organisasi yang ada dalam suatu masyarakat.
Menghasilkan barang dan jasa, artinya ada output dari institusi tersebut baik berupa barang berwujud maupun tidak berwujud.
Perlu untuk kehidupan masyarakat berarti ada manfaatnya kepada kehidupan masyarakat, seperti dihasilkan berbagai jenis barang, peningkatan kesehatan atau peningkatan pendidikan anggota masyarakat dan sebagainya.
2.2 Peran Bisnis
dari berbagai istitusi tersebut, maka dapat diperbaiki atau ditingkatkan standar hidup masyarakat.
Ada perbedaan antara perusahaan dengan institusi lain, yaitu perusahaan menghasilkan produk dan mmenyediakan jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan untuk meningkatkan aktivitasnya. Bila perusahaan tidak mampu menghasilkan keuntungan, maka perusahaan tersebut tidak akan dapat melanjutkan kehidupannya, dan agar dapat memperoleh keuntungan, perusahaan harus memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Perusahaan akan sukses bila sadar akan kebutuhan konsumen dan siap memuaskan kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, konsumen sangat berperan, sebab dialah yang menentukan kapan dan betapa banyak yang akan dibeli dan dengan harga berapa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peranan bisnis ada dua, yaitu : a. Memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. b. Sebuah perusahaan membuat keuntungan untuk tetap berada dalam bisnis.
2.3 Sifat Dasar Sebuah Bisnis
Secara sederhana bisnis berarti suatu sistem guna memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. Karena ia merupakan suatu sistem dalam masyarakat, maka ada hubungan timbal balik antara bisnis dan unsur-unsur lain di masyarakat. Setiap tindakan yang dilakukan bisnis mempengaruhi sistem sosial yang lebih besar. Sistem bisnis tidak terlepas dari sistem politik, dan merupakan bagian daripada sistem ekonomi, serta bergerak di dalam suatu sistem hukum.
Sifat sebuah sistem bisnis adalah sebagai berikut :
a. Bisnis menerima masukan-masukan dan beroperasi dengan berhadapan dengan berbagai batasan (constraint).
2.4 Aktivitas-aktivitas Bisnis
a. Produksi
Dalam pengertian luas, produksi berarti setiap aktivitas untuk memuaskan kebutuhan manusia. Produksi dapat dibedakan atas produkksi primer, produksi skunder dan produksi tersier.
Produksi primer berarti aktivitas bisnis mmenarik sumber daya alam yang ada di lingkungannya. Pada tingkat produksi skunder, sumber daya alam atau bahan mentah diproses daan diolah menjadi barang jadi. Pada produksi tersier, yang diproduksi umumnya berupa jasa-jasa.
b. Distribusi
Distribusi berarti pemindahan tempat barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Sebuah sistem distribusi yang efisien akan mengurangi modal yang terikat di dalam bahan mentah dan barang jadi yang belum terjual. Distribusi juga terlaksana karena adanya penyedia jasa-jasa.
c. Konsumsi
Test terakhir dari keberhasilan produsen adalah permintaan kepada barang-barang dan jasa-jasa ini ditujukan oleh volume penjualan barang dan jasa. Konsumsi berarti permintaan dan tenaga beli para konsumen dan kesukaan meraka terhadap barang dan jasa yang berbeda.
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sebuah Bisnis
a. Faktor Ekonomi
2) Besar kecilnya modal harus diperhitungkan dengan matang karena dapat menentukan mutu dan jumlah produk yang akan dihasilkan.
3) Bahan mentah dan bahan penolong ketersediaanya harus terjamin agar mutu dan harga produk tetap bersaing.
4) Tenaga kerja merupakan faktor ekonomi yang merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan kegiatan, mengontrolnya.
b. Faktor Non Ekonomi
1) Tingkat sosial masyarakat yaitu meliputi tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan selera.
2) Produk yaitu produk-produk yang dihasilkan badan usaha selalu disesuaikan dengan budaya masyarakat yang menjadi konsumennya. 3) Lingkungan yaitu karena lingkungan yang aman, sehat, kondisi
masyarakat yang baik sangat membantu kelancaran bisnis.
4) Alam yaitu karena kondisi alam yang tidak bersahabat dapat menggagalkan kegiatan bisnis
5) Kondisi sosial polotik dan hukum yaitu jika kondisi sosial politik dan hukum negara tempat ia berbisnis tidak stabil maka kegiatan badan usaha tersebut akan terganggu.
6) Kebijakan pemerintah bisa dilihat dari pengaruh peraturan pemerinah tentang penurunan bea ekspor yang mendorong eksportir meningkatkan kegiatan ekspornya.
2.6 Perekonomian
Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
• Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas. • Sumber daya tersedia secara terbatas.
2.7 Tujuan Perekonomian
Dari segi perekonomian setiap Negara berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya, maka tujuan perekonomian dari suatu Negara pada umumnya terdiri dari empat tujuan utama, yaitu :
1. Pertumbuhan ekonomi yang lebih besar yakni menambah kuantitas dan kualitas barang dan jasa yang tersedia.
2. Menaikkan standar hidup yakni dengan distribusi yang lebih merata dari penghasilan sehingga lebih banyak penduduk dapat memperoleh barang dan jasa.
3. Mengusahakan kesempatan kerja untuk tenaga kerja dengan menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ingin bekerja.
4. Memelihara stabilitas harga, dengan cara mengurangi perubahan harga yang drastis, mencegah terjadinya inflasi dan memelihara kurs mata uang sendiri terhadap mata uang Negara lain.
2.8 Masalah-masalah Perekonomian
Setiap perekonomian pasti menghadapi berbagai masalah berikut yang saling berkaitan sattu sama lain. Masalah-masalah tersebut adalah inflasi, pengangguran dan produktivitas.
Inflasi adalah suatu kenaikan umum pada harga barang dan jasa. Inflasi dapat terjadi karena naiknya permintaan atau menurunnya penawaran.
Pengangguran berhubungan dengan permintaan dan penawaran. Bila tidak ada lagi permintaan terhadap suatu barang, tenaga kerja yang memproduksi barang-barang tersebut akan menganggur dan harus dipindahkan untuk memproduksi barang-barang yang sedang dalam permintaan.
efisien. Untuk tetap berkompetisi, penting bagi suatu perusahaan untuk memelihara produktivitas yang tinggi yang dapat menurunkan biaya produksi.
2.9 Hubungan Bisnis dan Perekonomian
Pembayaran Terhadap Barang dan jasa
Memproduksikan Barang dan Jasa
Menyediakan Faktor Produksi
Membayar Faktor Prooduksi
Perusahaan memproduksi barang dan jasa dari factor-faktor produksi yang disediakan oleh masyarakat, dan selanjutnya para konsumen membeli barang dan jasa tersebut dengan demikian perusahaan berperan kepada pertumbuhan perekonomian Negara. Sebuah ukuran kepada pertumbuhan ekonomi GNP, didefinisikan sebagai nilai pasar keseluruhan dari barang-barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara pada suatu masa tertentu.
Untuk memproduksi barang dan jasa perusaahaan harus membeli komponen materi atau bahan setengah jadi dari produsen lain, sehingga menciptakan permintaan terhadap hasil perusahaan lain. Perusahaan harus membayar gaji
pekerjanya. Gaji ini membentuk penghasilan dari tenaga kerja yang selanjutnya digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari..
2.10 Pengaruh Kondisi Perekonomian Terhadap Bisnis
Kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap bisnis karena dapat mempengaruhi pendapatan atau beban dari bisnis tersebut. Ketika perekonomian kuat, tingkat lapangan kerja akan tinggi, dan kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan juga tinggi. Oleh karena orang memiliki penghasilan yang relatif baik dalam kondisi ini, mereka membeli sejumlah besar produk. Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini memperoleh manfaat dari besarnya permintaan. Perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang mencukupi guna memenuhi permintaan. Perusahaan juga dapat membayarkan upah yang tinggi kepada karyawan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bisnis dan perekonomian memiliki hubungan yang terkait satu sama lain. Dalam perkembangan bisnis, adanya perekonomian menjadi dasar berdirinya sebuah bisnis. Untuk menjalankan bisnis, perusahaan mendapatkan faktor-faktor produksi dari publik. Selanjutnya faktor-faktor produksi tersebut akan diolah sedemikian rupa untuk menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa merupakan hasil output dari perusahaan yang selanjutnya akan dinikmati oleh publik. Hasil penjualan barang dan jasa itulah yang menjadi sumber penghasilan dari perusahaan.
Dalam perkembangan bisnis kondisi ekonomi memberikan pengaruh terhadap perkembangan bisnis. Kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap bisnis karena dapat mempengaruhi pendapatan atau beban dari bisnis tersebut. Ketika perekonomian kuat, tingkat lapangan kerja akan tinggi, dan kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan juga tinggi. Ketika perekonomian lemah, perusahaan cenderung memberhentikan sebagian karyawannya dan tidak mampu membayarkan upah yang tinggi. Karena orang memiliki penghasilan yang relative rendah dalam kondisi ini, maka mereka membeli produk dengan jumlah yang sedikit.
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Manullang, M. 2013. Pengantar Bisnis. Jakarta: Indeks Mariyadi,Agus.2013.“Lingkungan Ekonomi”. (online).
http://agusmariyadi.wordpress.com/2013/02/28/ Lingkungan-ekonomi.html. Diunduh tanggal 2 Maret 2015