• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan. pdf"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

TUGAS BESAR

Mata Kuliah Pendidikan Nilai-Nilai Pancasila

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Teknologi dan

Industri Kimia Nasional Demi Menyongsong Daya Saing

Global Indonesia

Disusun oleh :

WILDAN MAULANA NUGROHO

Jurusan Teknik Kimia

11/319069/TK/38203

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

(2)

2

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Teknologi dan Industri Kimia

Nasional Demi Menyongsong Daya Saing Global Indonesia

A. Pancasila sebagai Patokan Bertindak

Pandangan hidup suatu bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang diyakini

kebenaranya dan kesediaan untuk mewujudkan di dalam tindakan, sikap, perilaku hidup dan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bagi bangsa Indonesia, kristalisasi

nilai-nilai karakter bangsa terkandung dalam Pancasila, karena masing-masing sila yang

terkandung di dalam Pancasila saling mempengaruhi dan saling berhubungan satu sama lain,

yang akan memberikan landasan bagi: (a) Nilai dasar kemanusiaan sebagai tolak ukur (nilai

kriteria), (b) Berlaku umum dan menyeluruh bagi nilai-nilai, (c) Menjadi landasan

kepercayaan pandangan hidup dan sikap serta perilaku.

Pancasila yang disahkan secara formal di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar

1945 itu telah memenuhi syarat sebagai sistem filsafat. Sebagai sistem filsafat, Pancasila

yang terdiri dari lima sila itu merupakan satu keseluruhan yang terdiri dari bagian

silanya yang bersama-sama membentuk satu kesatuan yang utuh. Tiap-tiap bagian

sila-silanya merupakan tata rakit yang teratur, dan tata rakit itu sesuai selaras dengan tata rakit

keseluruhan Pancasila (Soegito AT dkk, 2006:81).

Widjaja (2000:6), Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia

mengandung nilai-nilai: a) Nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai

kerakyatan, dan nilai keadilan, b) Nilai ideal, nilai material, nilai spiritual, nilai pragmatis,

(3)

3

Nilai yang terkandung tersebut pada kenyataanya dapat berlaku umum (universal), dan

akan bersifat khusus apabila dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara bagi bangsa Indonesia.

Nilai-nilai universal (umum) berlaku bagi semua manusia dan bangsa (negara) tanpa

ada batas-batas tertentu, sebaliknya nilai-nilai khusus berlaku hanya untuk bangsa Indonesia

(nasional).Nilai-nilai universal (umum) tercantum di dalam Pembukaan Undang-undang

Dasar 1945 dan secara khusus dijabarkan dalam Batang Tubuh Undang-undang Dasar 1945

dalam pasal-pasalnya.Bahwa tidak bisa dipungkiri lagi setiap manusia dan bangsa (negara)

di dunia ini memiliki nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila, nilai Ketuhanan, nilai

kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Perbedaanya hanya

terletak, bagi bangsa Indonesia nilai-nilai tersebut berlaku utuh, menyeluruh, senafas, sejiwa

dan totalitas, sedangkan bagi bangsa (negara) lain tidak demikian halnya.

Pancasila tidak lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui

proses panjang, melalui sejarah perjuangan bangsa Indonesia, di dalam Pancasila terkandung

nilai-nilai luhur yang diyakini kebenaranya, sehingga Pancasila merupakan dasar filsafat

negara yang mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

B. Perkembangan Teknologi Industri Kimia di Indonesia

Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia masih relatif

sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai

penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini dan dipastikan kedepannya akan

terus semakin berkembang.

Kemajuan cepat dunia dalam bidang informasi dan teknologi dalam dua dasa warsa

terakhir telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi jangkauan pemikiran manusia

(4)

4

memerlukan keseimbangan baru antara nilai-nilai, pemikiran dan cara-cara kehidupan yang

berlaku pada konteks global dan lokal.

Selain itu, dalam abad pengetahuan sekarang ini, diperlukan masyarakat yang

berpengetahuan melalui belajar sepanjang hayat dengan standar mutu yang tinggi. Sifat

pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai masyarakat sangat beragam dan canggih,

sehingga diperlukan sumber nilai atau orientasi dasar yang disertai dengan kemampuan dalam

mengakses, memilih dan menilai pengetahuan, serta mengatasi situasi yang ambigu dan

antisipatif terhadap ketidakpastian.

Perkembangan industri kimia sendiri di Indonesia sedang gencar-gencarnya. Terbukti

didirikannya pabrik-pabrik di berbagai wilayah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tidak

hanya di Indonesia, juga sudah merambah pasar Internasional. Hal ini secara langsung dapat

meningkatkan dan mengoptimalkan Sumber Daya Alam dan mengasah Sumber Daya Manusia

di Indonesia menjadi individu yang unggul dan kompeten di bidangnya. Sedangkan secara

tidak langsung, perkembangan Industri kimia di Indonesia juga akan meningkatkan harkat serta

martabat Indonesia di mata internasional. Yang sebelumnya dianggap sebagai negara dunia

ketiga, berjalan pelan namun pasti, kita mulai bergerak menuju Indonesia yang bersinar dan

meraih kembali julukan “Macan Asia”.

Mau tidak mau kita memang seharusnya sudah mulai berlatih meningkatkan kualitas

masyarakat kita karena MEA sudah di penghujung mata. Hukum rimba akan mulai

dilaksanakan. Siapa yang kalah saing akan menjadi bawahan di tempat tinggalnya sendiri dan

siapa yang juara akan menjadi raja di negeri seberang.

Meskipun begitu, semua hal mempunyai sisi yang negatif juga, tidak lepas

perkembangan teknologi dan industri kimia di Indonesia. Jika tidak ada suatu patokan yang

mengatur pertumbuhan industri terutama di Indonesia, maka cepat atau lambat kita yang akan

(5)

5

polusi akan terjadi dan akhirnya akan berefek ke kesehatan lingkungan sekitar. Contoh lain

yakni jika jumlah industri terlalu banyak, maka kecepatan berkurangnya sumber daya alam

akan terlalu kencang sehingga anak cucu kita tidak sempat merasakan manfaatnya.

Sehingga diperlukan suatu patokan berbentuk visi dan misi untuk mengatur semua

kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan bersama. Visi dan misi tersebut harus bisa

berakar kuat di masyarakat sehingga pelaksanaannya menjadi lebih kongkrit dan jelas. Oleh

karena itu, para founding father kemerdekaan Indonesia telah merumuskannya dan lahirlah

Pancasila. Dengan berpatokan Pancasila, peraturan akan tetap terjaga dan dipatuhi masyarakat

karena Pancasila sendiri diambil dari saripati karakter bangsa Indonesia dan hal tersebut

membuat Pancasila mampu menancap di hati bangsa Indonesia

Perkembangan dalam semua bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi termasuk

industri kimia sedang dalam masa keemasannya. Oleh karena itu, pancasila sebagai ideologi

bangsa harus dijadikan sebagai acuan yang mengakomodir dan mengantisipasi laju

perkembangannya, sehingga setiap warga negara dapat mengimbangi dan sekaligus

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup

manusia.

C. Pengertian Paradigma

Awalnya istilah Paradigma berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan terutama yang

kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan. Inti sari paradigma adalah suatu asumsi-asumsi

dasar dan asumsi teoritis yang umum dan dijadikan sumber hukum, metode serta penerapan

dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri dan karakter ilmu pengetahuan

itu sendiri.

Dengan adanya kajian paradigma ilmu pengetahuan sosial kemudian dikembangkanlah

(6)

6

metode kualitatif. Kemudian berkembanglah istilah ilmiah tersebut dalam bidang manusia serta

ilmu pengetahuan lain misalnya politik, hukum, ekonomi, budaya, serta bidang-bidang lainya.

Dalam kehidupan sehari hari paradigma berkembang menjadi terminologi yang mengandung

arti sebagai sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas, tolak ukur, parameter

serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan, dan proses dalam bidang tertentu

termasuk bidang pembangunan, reformasi, maupun pendidikan. Dengan demikian paradigma

menempati posisi dan fungsi yang strategis dalam proses kegiatan. Perencanaan, pelaksanaan

dan hasil- hasilnya dapat diukur dengan paradigma tertentu yang diyakini kebenarannya.

D. Pancasila Sebagai Dasar Perkembangan Teknologi Chemical Industry

Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam pengembangan ilmu dan teknologi.

Perkembangan IPTEK dewasa ini dan di masa yang akan datang sangat cepat, makin

menyentuh inti hayati dan materi di satu pihak, serta menggapai angkasa luas dan luar angkasa

di lain pihak, lagi pula memasuki dan mempengaruhi makin dalam segala aspek kehidupan dan

institusi budaya. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang tidak dibarengi dengan

dasar-dasar Pancasila yang kuat justru akan menjadi aspek penghancur bangsa, terutama dari

segi moralitas dan mentalitas.

Perubahan dan perkembangan tekhnologi yang terlampau deras menyebabkan terlalu

mudahnya informasi dari seluruh penjuru dunia masuk ke dalam bangsa kita. Segala

kemudahan dalam berinteraksi juga semakin tidak dapat dibendung lagi. Hal tersebut didukung

dengan adanya perkembangan gadget yang menyediakan layanan-layanan dan berbagai

fasilitas canggih untuk berkomunikasi. Sesungguhanya semua kemajuan ini sangat membantu

dan meringankan kita dalam melakukan aktivitas. Pekerjaan akan semakin cepat terselesaikan

dan menghemat waktu serta tenaga. Kini tiada lagi jarak yang berarti dalam bertukar informasi.

(7)

7

akan semakin mudah tercapai, walaupun di sisi lain hal ini merupakan suatu tantangan bagi

bangsa kita untuk dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan tekhnologi. Sebab tak kan

tercipta masyarakat madani apabila perkembangan dan kemajuan tekhnologi kita masih

terbelakang dan hanya bertumpu kepada bangsa asing. Masyarakat akan selalu tergantung

kepada pihak lain dan bertolak dari kemandirian serta cenderung akan mendekati masyarakat

yang konsumtif.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang. Dalam proses perbaikan

dari segala segi kehidupan, baik dalam segi sosial, politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan

tekhnilogi serta budaya. Pembanguan demi pembanguan sarana dan prasarana selalu digalakan

baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dengan harapan agar bangsa kita tidak

tertinggal dengan bangsa-bangsa lain. Walaupun semua itu dengan pengorbanan yang sangat

besar. Negara harus berhutang kepada negara donatur untuk setiap pembanguan dan kemajuan

IPTEK bangsa. Hasilnya dapat kita nikmati sekarang. Bangsa Indonesia tidak kalah majunya

dengan negara-negara tetangga. Berbagai fasilitas publik telah tersedia demi meunjang jalan

perekonomian bangsa. Barang-barang canggih banyak didatangkan dari luar negeri. Mulai dari

perabotan rumah tangga sampai kendaraan bermotor. Namun, seiring dengan kemajuan

pendidikan di Indonesia. Sekarang sebagian masyarakat Indonesia sudah dapat merakitnya

sendiri, walaupun masih mengimpor bahan dasarnya. Ini, setidaknya Indonesia terus mengikuti

perkembangan dan kemajuan tekhnologi. Sehingga tidak heran jika mulai terdapat berbagai

barang elektronik buatan anak bangsa. Memang terasa sangat membanggakan mendengarnya.

Namun, tanpa kita sadari dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang begitu

santernya kita mulai melupakan akan apa tujuan dari yang kita lakukan ini. Padahal hal ini

tercantum jelas dalam landasan ideologi bangsa kita (Pancasila) bahwa mengembangkan iptek

haruslah secara beradab. Tercantum dalam sila kedua yang berbunyi ”Kemanusiaan yang adil

(8)

8

dan kehidupan yang beradab serta bermoral. Dengan segala fasilitas dan kemudahan yang ada

seharusnya menyokong kita untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita, bukannya

sebagai alat menindas atau berbuat kejahatan serta kecurangan bagi mereka yang memegang

penguasaan akan IPTEK.

Di sinilah betapa pentingnya landasan Pancasila yang kental dalam setiap hati nurani

anak bangsa Indonesia agar tidak akan timbul penyalahgunaan perkembangan dan kemajuan

IPTEK dalam kehidupan masyarakat. Seperti yang dapat kita lihat dalam kehidupan

keseharian. Berbagai macam informasi dapet dengan mudah disebarkan kepada khalayak.

Seseorang yang berniat jahat kepada orang lain dapat dengan mudah untuk menghancurkan

nama baiknya. Fenomena lain yang sangat mengkhawatirkan adalah kalangan remaja bahkan

anak-anak dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang apa saja yang mereka inginkan,

padahal informasi itu bukanlah porsi yang tepat bagi mereka.

Peristiwa tersebut tidak akan terjadi apabila masing-masing individu memegang teguh

dasar-dasar Pancasila. Penanaman Pendidikan Pancasila sejak usia dini merupakan antisipasi

awal dalam membangun filter bagi perkembangan dan kemajuan IPTEK yang terlamapau

deras. Sehingga moral dan mental anak bangsa justru tidak melorot menghadapinya di

tengah-tengah perubahan zaman. Dasar-dasar Pancasila dijadikan sebagai tameng untuk penangkal

hal-hal yang buruk dalam perkembangan IPTEK. Lima sila yang terdapat dalam Pancasila

mengandung nilai-nilai luhur yang merupakan suatu rumusan kompleks dan menyeluruh dalam

menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian diharapan dapat tercipta

kehidupan masyarakat yang adil, beradab dan sejahtera, serta menyuluruh di setiap elemen

(9)

9

F. Sistem Etika Perkembangan IPTEK terutama Teknologi Kimia dalam Pancasila

Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila silanya harus merupakan sumber nilai,

kerangka pikir serta asas moralitas bagi pembangunan IPTEK. Sebagai bangsa yang memiliki

pandangan hidup pancasila, maka tidak berlebihan apabila pengembangan IPTEK harus

didasarkan atas paradigma pancasila. Apabila kita melihat sila demi sila menunjukkan sistem

etika dalam pembangunan IPTEK yang secara tidak langsung industri kimia juga masuk

didalamnya.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengkomplementasikan ilmu pengetahuan,

mencipta, perimbangan antara rasional dan irasional, antara akal, rasa dan kehendak. Sila ini

menempatkan manusia di alam semesta bukan merupakan pusatnya melainkan sebagai bagian

yang sistematik dari alam yang diolahnya (T. Jacob, 1986), dapat disimpulkan berdasarkan sila

ini IPTEK selalu mempertimbangkan dari apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan,

adakah kerugian bagi manusia.

Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, menekankan bahwa IPTEK haruslah

bersifat beradab dan bermoral, sehingga terwujud hakikat tujuan IPTEK yaitu, demi

kesejahteraan umat manusia. Bukan untuk kesombongan dan keserakahan manusia melainkan

harus diabdikan demi peningkatan harkat dan martabat manusia. Dengan begitu, tidak akan

terjadi adanya eksploitasi sumber daya yang berlebihan dan cenderung serakah oleh industri

karena memang sudah diatur di Undang-Undang yang berpatokan pada Pancasila. Contohnya

seperti Industri Semen di Jawa. Jika tidak ada suatu aturan yang mengatur pengambilan batu

kapur di daerah hutan jati, maka dengan seenaknya dan sewajarnya mereka akan rela merusak

hutan demi mendapatkan apa yang ada di dalam tanah di atas hutan itu berada

Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa indonesia bahwa rasa

nasionalime bangsa indonesia akibat dari adanya kemajuan IPTEK, dengan IPTEK persatuan

(10)

10

daerah diberbagai daerah terjalin karena tidak lepas dari faktor kemajuan IPTEK. Oleh sebab

itu IPTEK harus dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan

selanjutnya dapat dikembangkan dalam hubungan manusia indonesia dengan masyarakat

internasional. Sehingga akan timbul pemerataan ekonomi dan kita menjadi lebih kompak

dalam menghadapi persaingan internasional. Bukan malah saling menjatuhkan antar industri

di dalam negeri sendiri

Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan, mendasari pengembangan Teknologi Industri Kimia secara demokratis. Disini

ilmuwan tidak hanya ditempatkan untuk memiliki kebebasan dalam pengembangannya, namun

juga harus ada saling menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan bersikap terbuka

untuk menerima kritikan, atau dikaji ulang dan menerima perbandingan dengan penemuan teori

lainya. Hal tersebut mampu menstimulus sumber daya Indonesia menjadi milik bersama, tidak

dimonopoli segolongan saja, bahkan pihak asing.

Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, IPTEK didasarkan pada

keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam

hubunganya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain,

manusia dengan masyarakat bangsa dan negara, serta manusia dengan alam lingkunganya.

Karena Pancasila menjadi patokannya. Seharusnya secara teori semua orang memiliki hak yang

adil dan proporsional terhadap kekayaan alam Indonesia. Untuk itulah diadakannya pajak yang

jika dibilang, cukup besar bagi industri kimia di Indonesia yakni sekitar 50% dari pendapatan

perusahaan.

Pemahaman pancasila melalui kelima silanya secara universal dapat masuk kedalam

tatanan pembangunan Indonesia melalui perkembangan teknologi keteknikan. Pentingnya

keselerasan diantara keduanya menjanjikan hubungan yang harmonis dalam membangun

(11)

11

menyeimbangkan keduanya, karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang plural,

tidak jarang di antara masyarakat tersebut tidak memiliki etika dalam menggunakan teknologi.

Hal tersebut sangat tergantung kepada tingkah laku manusia. Tidak setiap tingkah laku itu

memberikan jaminan. Hanya tingkah laku tertentu saja yang dapat menjamin, yaitu tingkah

laku yang bertanggung jawab. Artinya, yang berdasarkan pada prinsip keadilan, yakni

melakukan perbuatan sebagai kewajiban atas hak yang layak bagi seseorang menurut posisi,

fungsi dan keberadaannya.

Peraturan perundangan, sebagai salah satu teknik bernegara, harus mampu menghidupi

warganya dalam suasana tenteram damai, dan bahagia karena hal ini merupakan wujud

ketentraman, kedamaian, dan kebahagiaan negara itu sendiri. Dengan demikian cara-cara

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya berkiblat kepada kelima sila

pancasila yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan hak dan kewajiban sebagai basis

ketenteraman bernegara.

Pengembangan dan penguasaan dalam IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi)

merupakan salah satu syarat menuju terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa yang maju dan

modern. Pengembangan dan penguasaan teknologi menjadi sangat penting untuk dikaitkan

dengan kehidupan global yang ditandai dengan persaingan. Namun pengembangan IPTEK

bukan semata-mata untuk mengejar kemajuan material melainkan harus memperhatikan

aspek-aspek spiritual, artinya pengembangan teknologi harus diarahkan untuk mencapai kebahagiaan

lahir dan batin.

Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-sila yang merupakan sumber nilai,

kerangka pikir serta asas moralitas bagi pembangunan IPTEK. Sehingga bangsa yang memiliki

pengembangan hidup pancasila, maka tidak berlebihan apabila pengembangan IPTEK harus

(12)

12

Syarat dan kondisi dikembangkannya ilmu pengetahuan dan teknologi yang pancasialis :

a. Adanya keyakinan akan kebenaran nilai-nilai Pancasila dalam diri setiap ilmuwan

b. Adanya situasi yang kondusif secara kultural, yaitu harus adanya semangat pantang

menyerah untuk mencari kebenaran ilmiah yang belum selesai, dan adanya kultur

bahwa disiplin merupakan suatu kebutuhan bukan sebagai beban atau paksaan.

c. Adanya situasi yang kondusif secara struktural, bahwa perguruan tinggi harus terbuka

wacana akademisnya, kreatif, inovatif, dan mengembangkan kerja sama dengan

bidang-bidang yang berbeda

Hasil pengembangan teknologi teknik kimai harus dapat dipertanggungjawabkan

akibatnya, baik pada masa lalu, sekarang, maupun masa depan. Oleh karena itu, diperlukan

suatu aturan yang mampu menjadikan pancasila sebagai roh bagi perkembangannya di

Indonesia. Dalam hal ini pancasila mampu berperan memberikan beberapa prinsip etis pada

IPTEK sebagai berikut.

a. Martabat manusia sebagai subjek, tidak boleh diperalat oleh teknologi.

b. Harus dihindari kerusakan yang mengancam kemanusiaan.

c. Iptek harus sedapat mungkin membantu manusia melepaskan kesulitan hidupnya.

d. Harus dihindari adanya monopoli teknologi beserta pengetahuannya.

e. Harus ada kesamaan pemahaman antara ilmuwan dan agamawan.

Bahwa iman dalam agama harus memancar dalam ilmu dan ilmu menerangi jalan yang

telah ditunjukkan oleh iman. Hal ini sesuai dengan ucapan Einstein, yaitu “without religion is

blind, religion science is lameyang artinya, “ilmu tanpa agama adala buta, agama tanpa ilmu

adalah lumpuh”.

Nilai-nilai Pancasila tersebut digunakan sebagai dasar Perkembangan IPTEK karena

menyokong dan mendasari akan perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik

(13)

13

di Indonesia, seyogyanya sejak dini masyarakat harus memiliki dan memegang prinsip dan

tekad yang kukuh serta berlandaskan pada Nilai-nilai Pancasila yang merupakan kepribadian

khas Indonesia.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan hal penting dalam

perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan IPTEK saat ini dan di masa yang akan

datang itu sangat cepat. Di sini letak tantangan bagi Indonesia, yaitu mengembangkan

kehidupan bangsa yang berbasis IPTEK tanpa kehilangan jati diri (nilai-nilai Pancasila). Hal

ini berarti ada nilai-nilai dasar yang ingin dipertahankan bahkan ingin diperkuat. Nilai-nilai itu

sudah jelas, yaitu Pancasila. Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bagi bangsa Indonesia

adalah mutlak. Jika diikuti pandangan-pandangan sekular dunia Barat, yang ilmunya dipelajari

dan jadi rujukan para cendekiawan, sepertinya berjalan berlawanan.

Dalam masyarakat modern yang berbasis teknologi, terlihat kecenderungan lunturnya

kehidupan keagamaan. Jadi, ini bukan tantangan yang sederhana, tetapi penting, karena

landasan moral dan konsep mengenai kemanusiaan, keadilan, dan keberadaban, adalah

keimanan dan ketakwaan. Dari dalam dan dari luar bangsa Indonesia akan menghadapi

tantangan-tantangan terhadap sistem demokrasi yang dianut dan ingin ditegakkan, yang sesuai

dengan kondisi sosialkultural bangsa yang demikian majemuk dan latar belakang historis

bangsa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sila-sila pancasila harus merupakan sumber nilai,

kerangka pikir serta basis moralitas bagi pengembangan IPTEK dan pengembangan IPTEK

yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat membawa perbaikan kualitas

(14)

14

G. Hubungan Antara Penghayatan Pancasila dan Perkembangan IPTEK di Indonesia

Negara Indonesia adalah Negara kepulauan, Jumlah pulau di Indonesia menurut data

Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004 adalah sebanyak 17.504 buah.

7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama. Indonesia

memiliki perbandingan luas daratan dangan lautan sebesar 2:3. Letaknya sangat strategis, di

antara dua samudra yaitu samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta dihimpit oleh dua benua

yaitu benua Asia dan benua Australia. Selain itu Negara kita dilintasi oleh garis khatulistiwa

yang menyebabkan Indonesia beriklim tropis. Hal ini menyebabkan Indonesia sangat kaya

akan fauna dan flouranya. Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa.

Hutan Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies mamalia dunia dan 16% spesies binatang

reptil dan ampibi, serta 1.519 spesies burung dan 25% dari spesies ikan dunia. Sebagian di

antaranya adalah endemik atau hanya dapat ditemui di daerah tersebut.

Selain memiliki kekayaan alam yang menakjubkan, Indonesia juga sangat kaya akan

suku bangsa, budaya, agama, bahasa, ras dan etnis golongan. Sebagai akibat keanekaragaman

tersebut Indonesia mengandung potensi kerawanan yang sangat tinggi pula, hal tersebut

merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial. Kemajemukan

bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat menimbulkan konflik etnis

kultural. Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap

pro dan kontra warga masyarakat yang menyebabkan konflik tata nilai.

Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat multi

dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring dengan

perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan komunikasi. Serta

sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi

dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.

(15)

15

diperlukan dalam upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia serta

menjawab segala tantangan zaman. Dengan penguasaan IPTEK kita dapat tetap menjaga

persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia.

Maka dari itu, IPTEK dan Pancasila antara satu dengan yang lain memiliki hubungan

yang kohesif. IPTEK diperlukan dalam pengamalan Pancasila, sila ketiga dalam menjaga

persatuan Indonesia. Di lain sisi, kita juga harus tetap menggunakan dasar-dasar nilai Pancasila

sebagai pedoman dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar kita tidak

terjebak dan tepat sasaran mencapai tujuan bangsa.

H. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Motivator Perkembangan IPTEK

Secara konstitusional di dalam Pembukaan UUD Proklamasi 1945. Kedudukan nilai

filsafat Pancasila di dalam Pembukaan UUD tersebut, berfungsi sebagai dasar negara dan

ideologi negara; sekaligus sebagai asas kerohanian negara dan sebagai perwujudan jiwa

bangsa. Dengan demikian, identitas dan integritas (nasional) Indonesia ialah nilai filsafat

Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila juga menjadi sumber motivasi bagi perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) nasional dalam mencerdaskan bangsa yang mempunyai

nilai-nilai Pancasila tinggi serta menegakkan kemerdekaan secara utuh, kedaulatan dan

martabat nasional dalam wujud negara Indonesia yang merdeka, yakni Negara Kesatuan

Republik Indonesia , Pancasila sebagai terkandung dalam UUD Proklamasi 45 seutuhnya.

Karenanya, secara filosofis-ideologis dan konstitusional, NKRI dapat dinamakan (dengan

predikat) sebagai sistem kenegaraan Pancasila yang sejajar dan analog dengan berbagai sistem

kenegaraan bangsa-bangsa modern dan canggih.

Pancasila adalah dasar ideologi bangsa Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai

(16)

16

sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Sebagaimana

tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan secara khusus dijabarkan

dalam pasal-pasalnya. Kaelan (2000:2-3) menyatakan Pancasila sebagai filsafat pada

hakikatnya merupakan suatu nilai. Nilai-nilai yang merupakan perasaan dari sila-sila

Pancasila yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai kesatuan, nilai kerakyatan, dan nilai

keadilan.

Winarno (2006:4) menyatakan bahwa nilai ada tiga macam yaitu: Nilai material (nilai

berguna bagi jasmani manusia), nilai vital (nilai berguna bagi manusia untuk dapat

melaksanakan kegiatan), dan nilai kerohanian yang dibedakan menjadi 4 macam (nilai

kebenaran bersumber dari akal piker manusia, nilai estetika bersumber pada rasa manusia,

nilai kebaikan atau nilai moral bersumber pada nurani manusia, nilai religius bersifat mutlak

pada keyakinan manusia). Sedangkan Winarno berpendapat bahwa nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila: “Nilai ketuhanan mengandung arti adanya pengakuan dan

keyakinan bangsa terhadap Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai kemanusiaan

mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang

berlaku.Nilai persatuan mengandung arti usaha kea rah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk

membina rasa nasionalisme dalam NKRI. Nilai kerakyatan mengandung makna suatu

pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat

melalui lembaga perwakilan. Nilai keadilan mengandung makna sebagai dasar sekaligus

tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat” (2006:6).

Dari uraian tersebut, maka nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yaitu (nilai

ketuhanan, nilai kemanusian, nilai persatuan, nilai keadilan, nilai kerakyatan) yang

(17)

17

Terkadang tanpa disangka, timbul pertanyaan di pikiran apakah nilai-nilai dalam

pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia memang bisa dipengaruhi

perkembangan teknologi? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, tidak serta merta dapat

dijawab dengan jawaban terpengaruh atau tidak terpengaruh. Walaupun jawaban tersebut

sudah disertai dengan alasannya.

Melihat kenyataan dalam masyarakat, sebenarnya bukan pancasila yang terpengaruh

oleh perkembangan teknologi melainkan masyarakat itu sendiri. Memberi pengaruh baik atau

buruk terhadap pancasila tergantung bagaimana masyarakat sebagai penganut ideologi

pancasila menyikapi perkembangan teknologi tersebut.

Pesatnya perkembangan teknologi memudahkan masuknya berbagai macam pengaruh

dari luar, seperti mengenai gaya hidup bangsa barat yang notabene gaya hidup bangsa barat

bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan

akan menyebabkan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan habis tergilas

budaya barat yang berkembang.

Salah satu usaha untuk mencegah terkikisnya nilai-nilai luhur pancasila adalah dengan

memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat Indonesia, hal ini dapat

dilakukan melalui penyuluhan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat yang tidak sedang berada

dalam dunia pendidikan. Untuk masyarakat yang sedang berada dalam dunia pendidikan

seperti pelajar dan mahasiswa, pengetahuan tentang pancasila bisa dimasukkan dalam

kurikilum pembelajaran. Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada masyarakat umum

yang sedang tidak berada dalam dunia pendidikan, maka hal ini perlu mendapatkan perhatian

khusus mengenai metode penyuluhannya.

Kenyataan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis akibat pesatnya

perkembangan teknologi seperti mengenai gaya hidup bangsa barat, hal ini menandakan

(18)

18

tersebut dapat diambil sebuah inisiatif untuk memasukkan mengenai pancasila, seperti

penyediaan artikel-artikel tentang pancasila. Sehingga proses penyuluhan pancasila kepada

masyarakat secara umum dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi itu

sendiri sebagai medianya. Dengan metode seperti ini berarti menjadikan perkembangan

teknologi sebagai umpan balik terhadap kemungkinan dampak negatif yang dibawanya.

Kedudukan nilai Pancasila (sistem ideologi Pancasila) dengan demikian berfungsi juga

sebagai asas normatif-filosofis-ideologis-konstitusional bangsa; menjiwai dan melandasi

budaya dan moral politik nasional, sebagai terjabar dalam UUD 1945 yang memandu

kehidupan bangsa Indonesia dalam integritas NKRI sebagai sistem kenegaraaan Pancasila.

Maknanya, integritas nilai Pancasila secara konstitusional imperatif memberikan asas budaya

dan moral politik nasional Indonesia serta membangun bangsa yang memiliki ilmu

pengetahuan tinggi dan menguasai berbagai teknologi (IPTEK) guna memenuhi kehidupan

masyarakat.

I. Peranan Pancasila dalam Mengembangkan Teknologi di Industri Kimia Nasional.

Dalam perkembangan Industri kimia di Inonesia, peranan pancasila sangatlah penting

guna menjaga nama baik dan integritas bangsa di kancah global. Peran pancasila antara lain :

 Sebagai filtrasi

Pancasila berperan sebagai filtrasi masuknya budaya asing ke indonesia terutama dengan

filter berupa 5 sila beserta butir-butirnya, sehingga Indonesia masih mempertahankan ciri

khas atau integritas bangsa tanpa ketinggalan zaman di era globalisasi. Sehingga meskipun

yang kita pakai seumpama adalah teknologi barat, tetapi hal tersebut tidak mengubah nilai

moral kita menjadi mirip seperti barat, malahan kita harus menjaga nilai dan karakter kita

(19)

19  Sebagai tolok ukur

Dalam pengembangan teknologi tidak selalu bernilai positif namun dapat juga bernilai

negatif, oleh karena itu, pancasila disini berperan untuk mengukur baik buruknya

perkembangan teknologi tersebut, maksudnya dengan memakai patokan baik dan buruk

berupa pancasila, kita menjadi tahu tindakan mana yang diambil industri yang baik untuk

bangsa Indonesia atau malah mendegradasi Indonesia itu sendiri.

 Sebagai alat kontrol

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak terkontrol akan menimbulkan

penyimpangan-penyimpangan yang tidak di inginkan. Dengan adanya nilai-nilai pancasila

perkembangan IPTEK pada umumnya dan industri kimia khususnya dapat terkontrol dan

diberi arahan kemanakah hal tersebut akan berkembang. Contohnya adalah teknologi

industrialisasi pembuatan hormon insulin dari ekstraksi darah babi. Hal tersebut sekilas

terlihat sangat menguntungkan bagi industri kimia untuk dikembangkan karena melihat

permintaan yang sangat tinggi dan biaya produksi yang bisa dibilang murah karena babi

merupakan hewan dengan tingkat perawatan mudah. Tetapi, hal tersebut menjadi masalah

besar bila diterapkan di Indonesia karena jelas bertentangan dengan Pancasila, yakni sila

pertama “Ketuhanan yang Maha Esa”. Hal tersebut dilarang masuk ke Indonesia disebabkan

bisa mencederai perasaan terutama kaum muslim karena babi merupakan binatang yang

haram dalam ajaran Islam.

J. Simpulan

Dengan adanya Pancasila yang menjadi patokan regulasi pada kegiatan industri, bukan

bertujuan untuk mematikan perkembangan industri kimia di Indonesia, melainkan sebaliknya,

yakni menstimulus industri tersebut agar berkembang terarah dan selaras dengan

(20)

20

batasan industri dalam berkembang, namun dalam jangka panjang, pelan tapi pasti, hal tersebut

malah membuat kehancuran di Indonesia, contohnya seperti kerusakan alam dan kesenjangan

ekonomi disebabkan tidak ratanya keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.

Sehingga dengan berpatokan pada paradigma Pancasila sebagai filter dan pengontrol

perkembangan teknologi dan industri kimia di Indonesia, maka hal tersebut menjadi lebih

terarah jelas dan bersinergi dengan visi dan misi bangsa ini. Hal tersebut bisa terjadi juga karena

Pancasila merupakan hasil kristalisasi dari beragam macam karakter bangsa yang akhirnya

tertuang menjadi 5 sila. Dengan begitu, diharapkan industri-industri yang berkembang di

Indonesia berkontribusi dalam memajukan bangsa Indonesia sesuai dengan apa yang tertuang

(21)

21

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2008, Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma. Mubyarto. 2000, Membangun Sistem Ekonomi, Yogyakarta: BPFE.

Mulyono. 2011, Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara, Semarang: UNDIP Press.

Pinasang, D. 2012, Falsafah Pancasila Sebagai Norma Dasar dalam Rangka Pengembanan Sistem Hukum Nasional, Jakarta.

Poetranto, Tri. 2008. Pengembangan Strategi Pertahanan Untuk Menanggulangi Kemungkinan Disintegrasi Bangsa Dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan

Nasional. http://buletinlitbang.dephan.go.id. Diakses 15 Desember 2015. Septyo, Dani. 2008. ”Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Iptek”

http://donyseptyono.com. Diakses 15 Desember.2015

Soegito, AT dkk.2006. Pendidikan Pancasila. UPT MKU UNNES: Semarang.

Susanti, D. 2013. “implementasi nilai-nilai pancasila dalam kegiatan pkk di desa kunir kecamatan dempet kabupaten demak”. Semarang: UNS Press.

Suwarno, P.J., 1993, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia, Yogyakarta: Kanisius. Widjaja. 2000, Penerapan Nilai-nilai Pancasila dan HAM di Indonesia, Rineka Cipta:

Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Kelemahan bentuk tes uraian bebas yaitu : (a) sangat tidak efisien untuk mengukur pengetahuan karena pertanyaan bisa menjadi sangat luas dan setiap siswa dapat

 Membantu pasien untuk mengurangi jam tidur siang pasien dengan meningkatkan aktivitas yang dapat menjaga pasien tetap terjaga.  Memberikan tindakan yang memberi

Dengan adanya program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan (PKM-K) yang berupa pengolahan sale pisang dengan microwave tanpa matahari sebagai inovasi baru

Terkait pemilihan umum serentak ini, terdapat beberapa pendapat yang lebih menyetujui apabila keserentakan pemilu didasarkan atas pemilu nasional dan daerah, dimana pemilu

As its r e- sults show, the number of schemata the inexperienced teachers employed in their classes was significantly more than the experienced ones in

a) Bahwa dalil pengaduan Pengadu dalam kedudukannya sebagai pendukung Calon Bupati Kabupaten Karawang dengan nomor urut 6 ( enam ) yaitu Saan Mustopa adalah dalil

Scanned

Desa Atas Taman di Sumenep adalah salah satu kawasan yang mengalami proses akulturasi pada rumah tinggalnya yang terpengaruh oleh budaya Cina yang ditengarai