• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Bioteknologi dan id bab 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Bioteknologi dan id bab 1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN “Pengenalan Alat Laboratorium Bioteknologi”

OLEH :

KELOMPOK III/B

CINDRA ALIMRAN D1B1 13 005

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO

(2)

BAB I. PENDAAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bioteknologi merupakan prinsip-prinsip biologi, biokimia dan rekayasa organisme baik mikroba/jasad hidup untuk menghasilkan barang dan atau jasa. Dalam bioteknologi sendiri ada bioteknologi yang modern dan tradisional.

Seiring dengn kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong setiap bidang ilmu yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mengalami perkembangan dan kemajuan. Kemajuan dibedang tersebut pun juga terjadi dalam bidang pertanian. Bioteknologi pertanian merupakan salah satu penerapan dari ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu teknologi dalam bidang pertanian. Bioteknologi umumnya banyak mempelajari mengenai pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, firusdan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim dan alkohol) dalam poses produksinya.

Bioteknologi pertanian memiliki laboratorium tempat dimana kegiatan pembiakan dan perakitan tanaman dilakukan. Laboratorium ini memiliki berbagai macam alat yang memiliki fungsi serta cara penggunaan yang beragam.

Umumnya setiap alat di Laboratorium Bioteknologi memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Berdasarkan pemahaman serta uraian tersebut maka penting melakukan praktikum pengenalan alat di Laboratorium agar pada saat penggunaan alat untuk praktikum selanjutnya tidak terjadi kesalahan-kesalahan.

(3)

Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan praktikum ini yaitu untuk memperkenalkan alat-alat yang ada di Laboratorium Unit In Vitro Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo serta fungsi dan cara penggunaannya kepada mahasiswa sehingga tidak salah dalam penggunaan alat pada praktikum Bioteknologi selanjutnya.

Kegunaannya yaitu mahasiswa dapat mengenal alat-alat yang ada di Laboratorium Unit In Vitro Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo serta fungsi dan cara penggunaannya sehingga tidak salah dalam penggunaan alat pada praktikum Bioteknologi selanjutnya.

(4)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim dan alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Kultur jaringan tanaman merupakan suatu teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat yang steril (Suryo, 2007).

Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan atau penelitian karena dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan dan dengan kita mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dapat memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang maksimal (Bibiana, 2007).

Selain pengetahuan pemahaman akan alat, kita juga dituntut untuk terampil dalam alat-alat yang kita gunakan. Hal tersebut harus dibarengi dengan ketelitian dalam melakukan suatu percobaan ataupun penelitian sehingga didapatkan hasil yang maksimal. Penggunaan alat-alat laboratorium merupakan suatu cara untuk mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium. Dalam menggunakan alat-alat laboratorium, sebaiknya pengguna melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium yang akan digunakan. Sterilisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan mikroba yang tidak di inginkan (Suriawi dan Unus, 2005).

(5)

perakitan tanaman dilakukan. Dalam laboratorium tersebut terdapat berbagai macam alat yang memiliki fungsi cara penggunaan yang beranekaragam (Choudhary, 2008).

Laboratorium bioteknologi biasanya memiliki jumlah ruang yang berbeda-beda ada yang dibagi menjadi 3 ruangan hingga menjadi 5 ruangan (Michaal, 2006). Namun sebenarnya ada pembagian ruangan laboratorium kultur jaringan berdasarkan kegiatan-kegiatannya yaitu ruangan persiapan kultur jaringan, ruangan tanam, ruangan inkubasi atau penyimpanan, ruangan tempat penyimpanan media dan ruangan tempat menimbang bahan (Hallmann, 2005).

Melakukan kegiatan kultur jaringan diperlukan ruang dan peralatan. Ukuran ruang yang diperlukan dapat disesuaikan dengan volume aktivitas kultur jaringan yang akan dilakukan. Ruang yang diperlukan untuk kegiatan kultur jaringan yaitu laboratorium yang ideal yang memiliki ruang persiapan yang di dalamnya terdapat timbangan analitik, lemari pendingin, hotplate, mikrowave, oven, pH meter, alat-alat gelas standar (labu takar, pipet volume, erlenmeyer, gelas piala, batang pengaduk dari gelas dan wadah kultur), alat untuk mencuci (washtaple), lemari untuk alat dan bahan kimia, sentrifuse, fumehood, destilator dan kereta dorong, ruang transfer yang di dalamnya terdapat laminar air flow, dissecting, mikroskop, alat diseksi, lemari tempat penyimpanan alat-alat steril dan timbangan kecil, ruang kultur yang dilengkapi dengan rak kultur dan lampu fluorescent, timer untuk mengatur lama penyinaran, AC untuk mengontrol temperatur, mikroskop binokuler dan shaker (Barahima, 2011).

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan grap seperti thermograph, barograph (Yulita, 2012).

(6)

jaringan yaitu laboratoriu yang ideal yang memiliki : 1) Ruang persiapan yang didalamnya terdapat timbangan analitik, lemari pendingin, hotplate, oven, pH meter, alat-alat gelas standar (labu takar, pipet volue, erlenmeyer, gelas piala, batang pengaduk dari gelas, dan wadah kultur), alat untuk mencuci (washtaple), lemari untuk alat dan bahan kimia, sentrifuse, fumehood, destilator, dan kereta dorong; 2) Ruang transfer adalah ruang yang didalamnya terdapat alat-alat laminar air flow, dissecting, mikroskop, alat diseksi, lemari tempat penyimpanan alat-alat steril, dan timbangan kecil; 3) ruang kultur yang dilengkapi dengan rak kultur dan lampu fluorescent, timer untuk mengatur lama penyinaran, AC untuk mengontrol temperatur, mikroskop binokuler dan shaker (Brahima, 2011).

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti membawa alat sesuai petunjuk penggunaan, menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan, menjaga kebersihan alat dan menyimpan alat (Yuwono triwibowo, 2008).

(7)

BAB III. METODE PELAKSANAAN

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum pengenalan alat dilaksanakan pada pukul 09.00 sampai selesai pada hari Jumat, 6 November 2015, bertempat di Laboratorium Agroteknologi Unit In Vitro Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.

3.2. Alat dan Bahan

Alat-alat yang diperkenalkan pada praktikum pengenalan alat yaitu Beaker Glass, Gelas Ukur, Labu Ukur, Pipet, Pipet Ukur, Bola Hisab, Spatula, Gelas Pengaduk, Botol Spiritus, Botol Semprot, Ph Meter, Hot Plate Stirer, Timbangan Analitik, Microwave, Oven, Autoclave, Laminar Air Flow Cabinet, Micro Pipet, Tips, Tube, Centrifuge, Elektroforesis, Inkubator, Gel Doc, Mini Centrifuge, Mesin PCR, Vortex, Tabung Nitrogen, Pestel & Mortar, Rak Inkubator, Kulkas, Shaker, Botol Kultur Dan Kamera. Bahan yang diperkenalkan pada praktikum pengenalan alat yaitu media Murishage And Skoog.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :

1) Praktikan masuk ke dalam area laboratorium dengan terlebih dahulu memakai baju atau jas laboratorium.

2) Pengarahan serta pengenalan tentang kegiatan yang akan di lakukan praktikan. 3) Memperkenalkan alat dan bahan di masing-masing ruangan tempat praktikum. 4) Memperhatikan dan mendengarkan setiap penjelasan dari asisten kemudian mencatat cara kerja dan fungsi masing-masing alat yang terdapat di Laboratorium Unit In Vitro/Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.

(8)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

(9)

No Nama Alat Gambar

1 Pipet Tetes

2 Gelas Ukur

3 Erlen Meyer

4 Gelas Kimia

5 Cawan Petri

6 Gelas Shott

7 Hot Plate

8 Timbangan analitik

9 pH meter

(10)

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum pengenalan alat di laboratorium in vitro yang telah dilakukan, kami dapat mengetahui beberapa alat-alat yang ada di laboratorium in vitro dan fungsi serta cara penggunaannya. Adapun alat-alat praktikum yang telah diketahui yaitu gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, erlen meyer, hot plate, pipet ukur, sikat tabung, stiter, pH meter, cawan petri, oven, laminal air flow cabinet, lampu bunsen, gelas shott, timbangan analitik, autoclave, pinset.

Gelas kimia berfungsi untuk menyimpan, memanaskan dan mencampur larutan kimia dan medium meskipun skala tidak terlalu tinggi. Gelas ukur dapat terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik. Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL. Gelas ukur dapat digunakan untuk mengukur volume segala benda, baik benda cair maupun benda padat pada berbagai ukuran volume, Pipet tetes berfungsi untuk Memindahkan beberapa tetes zat cair. Erlenmeyer berfungsi membuat larutan, atau alat ini digunakan dalam kultur jaringan tanaman sebagai sarana menuangkan air suling maupun untuk tempat media dan penanaman eksplan, Hot plate digunakan untuk homogenasi media (melarutkan agar-agar di dalam media). Hot plate adalah suatu alat yang berfungsi untuk homogen dan juga untuk pemanas. Hot plate juga merupakan alat untuk mencampur/ meramu dan memasak media kultur. Hot plate digunakan untuk memasak/ meramu segala macam bahan nutrisi dengan melibatkan pengaduk dan pemanas.

(11)
(12)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah di lakukan dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pengenalan alat-alat laboratorium In Vitro perlu dilakukan karena merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan, penelitian atau praktikum karena dengan mengenal alat kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan digunakan.

Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri pada benda yang telah didekontaminasi dengan tepat. Tujuan sterilisasi yaitu untuk memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai.

Sterilisasi basah yaitu untuk menstrrilkan bahan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan media kultur jaringan. Sterilisasi kering yaitu untuk mensterilkan alat-alat yang akan digunakan dalam kultur jaringan atau alat-alat yang tahan panas.

5.2. Saran

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Barahima Abbas, 2011. Prinsip dasar teknik kultur jaringan. Alfabeta. Bandung. Bibiana, W. Lay, 2007. Bioteknologi. Jakarta : Rajawali pers.

Choudhary, M.I, 2008. Keselamatan dan keamanan laboratorium kimia. Yudsitira. Jakarta.

Hallmann, 2005. Manfaat teknik kultur jaringan pada tanaman. Universitas Gadjah Mada Press. Jakarta.

Michaal and J. Pell Czar, 2006. Dasar-Dasar Bioteknologi. Jakarta: UI pers. Suryo, 2007. Genetika. Gadjah Mada University Press. Jakarta.

Suriawi dan Unus, 2005. Pengantar Bioteknologi Umum. Bandung:Angkasa. Wetherel, D.F, 2008. Propagasi Tanaman Secara In Vitro. Avery Publishing

Group Inc. New Jersey.

Yulita, 2012. Pengenalan alat laboratorium bioteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Hasanuddin.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah pertama dalam kloning itu untuk mengekstrak d.n.a gen yang diperlukan menggunakan enzim restriksi dan d.n.a ligase.Setelah d.n.a ini diambil dari sel-sel ini ditempatkan

Kultur jarungan juga dapat didefinisikan sebagai suatu teknik menumbuh kembangbiakan bagian tanaman dalam kondisi aseptik secara in vitro, yang dicirikan oleh

Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan saat praktikum laboratorium Perubahan Iklim dan Ekosistem laut yang ditunjukkan pada Tabel 3.. Tabel 3 Alat dan Bahan

Keunggulan langkah-langkah ini adalah permasalahan kesulitan bahan dan alat, ketidakteraturan laboratorium, intensitas praktikum yang rendah, dan pencemaran lingkungan akibat

Alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini yaitu alat tuli dan alat-alat laboratorium yang meliputi Hot-plate magnetic stirrer, refractometer, moisture analyzer,

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM PENGENALAN ALAT GELAS DAN INSTRUMEN LABORATORIUM NAMA AISYAH MIFTAHURRAHMAH NIM 215100300111022 KELOMPOK F-1 KELAS F ASISTEN GUSTI CAHYA RIZKY

LANGKAH KERJA Adapun langkah kerja pengukuran Stake Out Gedung yaitu: a Menentukan titik PT dan T yang ditarik sejajar dengan bangunan lama b Mendirikan alat pada titik PT dan

Diperiksa pada Diperiksa oleh Keterangan LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH HUTAN ACARA I PENGENALAN ALAT LABORATORIUM Disusun Oleh: Nama : Ela Mufidatul Laili NIM :