• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN PENELITIAN ILMIAH DAN (31)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN PENELITIAN ILMIAH DAN (31)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN PENELITIAN ILMIAH DAN LATIHAN PENELITIAN

Daniel Pratama (1500860) Teknologi Pendidikan/FIP [email protected]

Tujuan utama dari proses belajar ialah menemukan hal baru yang bermanfaat bagi individu yang belajar tersebut. Proses menemukan kemanfaatan ilmu tersebut dapat tertuang melalui proses inkuiri. Menurut Wu dan Hsieh (dalam Humaira, 2012, hlm. 10) inkuiri merupakan sebuah pertanyaan yang mendorong pada proses pembelajaran yang melibatkan pelaksanaan investigasi ilmiah, dokumentasi, interpretasi, data kualitatif maupun kuantitatif, membuat kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil temuan. Berdasar pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan proses pembelajaran melalui beragam cara dan sumber yang kemudian hasil belajarnya disampaikan ulang.

Proses inkuiri mengacu pada pendekatan yang dilakukan oleh ilmuwan dalam upaya menjawab pertanyaan mereka (Lederman, 2009). Pada intinya proses yang dilakukan hampirlah serupa, ada pertanyaan, melaksanankan prosedur, dan menemukan simpulan. Langkah selanjutnya ialah melakukan latihan inkuiri, latihan inkuiri bertolak dari kepercayaan bahwa agar seseorang menjadi mandiri, dituntut metode yang dapat memberi kemudahan pada pembelajar untuk melibatkan diri dalam penelitian ilmiah.

Pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an para peneliti menciptakan alat pengukur aktivitas tertentu atau dikenal Skala Herron, alat tersebut digunakan mengukur aktivitas siswa berdasarkan penugasan oleh guru. Hasilnya Skala Herron menggambarkan empat tingkat inkuiri; 1) Eksporasi, 2) Inkuiri langsung, 3) Inkuiri terbimbing, 4) Inkuiri terbuka. Keempat tingkatan tersebut merupakan sebuah hierarki, dan guru harus memastikan bahwa siswa memahami masing-masing tahapan tersebut agar mencapai penemuan simpulan (Sani, R.A., Syihab, M.Z., 2010). Tingkat pemahaman yang diperoleh siswa lebih mendalam karena siswa terlibat langsung dalam proses menemukan jawaban terhadap persoalan yang ada dan langsung mempraktikkannya sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien serta siswa lebih termotivasi untuk berpikir kreatif.

Daftar Pustaka:

Humaira, M. (2012). Pengaruh pembelajaran guided inquiry melalui discovery learning terhadap kemampuan scientific literacy siswa sma pada materi pencemara lingkungan. (Skripsi). FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa pertimbangan dalam mendesain peta, pertimbangan tersebut meliputi maksud dan tujuan peta, skala peta, penyajian symbol, proyeksi peta, warna yang digunakan, jenis

Pemanfataan potensi dan peluang untuk pengembangan biofuel yang memberikan nilai tambah (added value) masih terbatas hanya pada tanaman kelapa sawit, meskipun beragam

Akan tetapi, kita dapat melakukan tindakan yang bijaksana terhadap diri kita sendiri, keluarga dan juga masyarakat luas agar  yang bijaksana terhadap diri kita sendiri, keluarga

Soal Pilihan Ganda Penggunaan Alat Ukur Soal Ulangan Dasar - dasar Otomotif TKR Soal UAS Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan. ►  April (1) ►

36 Sedangkan berikut ini merupakan algoritma untuk diagnosis NCSE berdasarkan EEG yang disusun atas dasar gambaran EEG yang utama sesuai kriteria yang telah ada yaitu :

Kinalaban ni Florante ang hukbong Persya (sa pamumuno ni Aladin), at pinalaya niya ang kanyang bayan, pati na rin sina Haring Linceo, Duke Briseo, at Adolfo (na nakapiit nuon sa

Sulit dipercaya namun dengan apa yang telah terjadi di dalam kehidupan dan hubungan antar Arab Hadramaut dan etnis Kaili di kota Palu benar-benar tidak dapat terlepas dari

Masalah yang menjadi titik tolak penelitian ini adalah kelemahan dari penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Pesisir Pantai Malalayang ini