BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi di segala bidang, bersamaan dengan hal itu pengetahuan dan keahlian dibidang teknologi pun harus dikuasai dengan baik mengingat perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pekerjaan di segala bidang dan meningkatkan produktivitas kerja. Namun, tidak akan tercipta produktivitas kerja yang baik jika hanya sebatas pengetahuan dan keahlian dibidang teknologi tanpa dibarengi dengan tersedianya fasilitas kerja yang memadai.
Suatu perusahaan harus membuat perencanaan fasilitas dengan baik, agar fasilitas yang dipilih sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan setelah operasi. Secara umum perencanaan fasilitas mempunyai beberapa fungsi seperti menunjang peningkatan produksi, menggunakan tenaga kerja, peralatan dan ruang serta energi secara efektif, meminimalkan investasi modal, mempermudah pemeliharaan, meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.
Fasilitas adalah sarana dan prasarana untuk melancarkan dan memberikan kemudahan suatu pekerjaan. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu. Jadi, fasilitas kerja adalah segala sesuatu berupa sarana dan prasarana yang dapat membantu memudahkan suatu kegiatan atau aktivitas (Anonim, 2001). Fasilitas kerja terbagi atas dua bagian yaitu fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor, yaitu: (1) fasilitas sarana kantor, contohnya: mesin telex, komputer, telepon, faksimile, printer, foto copy, mesin tik, dan in focus, (2) fasilitas prasarana kantor, contohnya: fasilitas olahraga, rekreasi, musholla, kantin dan fasilitas kesehatan.
meminimalkan investasi modal, (4) mempermudah pemeliharaan (5) meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.
Peranan fasilitas sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses pekerjaaan karyawannya untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pekerjaan karyawan. penggunaan perlengkapan dan mesin-mesin merupakan salah satu aspek yang menarik perhatian pekerjaan kantor. Fasilitas-fasilitas yang cocok memberikan kontribusi yang besar kepada efesiensi kantor. Fungsi peralatan memberikan kemudahan untuk memelihara fasilitas kerja tersebut juga merupakan hal yang harus dipertimbangkan, jangan sampai fasilitas kerja sebagai peralatan yang memberatkan maintenance cost perusahaan. Adanya fasilitas kerja akan membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan menimbulkan semangat kerja untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh perusahaan. Dalam setiap segi proses perkantoran yang produktif, maka perusahan harus menyediakan fasilitas kerja yang lengkap. Peningkatan produktivitas dapat ditunjang dengan adanya penyediaan fasilitas kerja yang dapat membantu dan memotivasi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor dengan baik.
kerjanya.Seseorang selalu mencari perbaikan-perbaikan dengan berfikir dinamis, kreatif serta terbuka (Sukamto 2001).
Produktivitas bukan merupakan masalah teknis maupun manajerial tetapi merupakan suatu masalah yang kompleks yang berkenaan dengan barang-barang pemerintah, serikat buruh dan lembaga-lembaga sosial lainnya, yang semakin berbeda tujuannya akan semakin beda pula definisinya produktivitasnya. Perbaikan produktivitas akan membuat perusahaan mengembangkan pertumbuhan, persaingan domestik, dan internasional serta memberikan kontribusi yang layak sehingga pada akhirnya akan bermuara pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan mutu kehidupan bangsa menyeluruh.
Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dan merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran jangka panjang perusahaan dalam rangka pelaksanaan strateginya. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya adalah: sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi. Ada juga faktor psikologis yang dapat memaksimalkan produktivitas kerja karyawan, faktor-faktor tersebut antara lain bonus, pembagian laba, dan keuntungan perusahaan, serta dasar dari penetapan sistem insentif.
Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Medan menggunakan berbagai macam fasilitas kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dan ketepatan waktu pengerjaan tugas oleh karyawan. Fasilitas kerja yang terdapat pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Medan antara lain adalah fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor. Fasilitas sarana kantor terdiri dari radar monitor, radio komunikasi, radio cuaca, radio link, radio backup, mesin telex, komputer, telepon, faksimile, printer, foto copy, mesin tik, dan in foccus. Fasilitas prasarana pada kantor terdiri dari: fasilitas olahraga, rekreasi, musholla, kantin dan fasilitas kesehatan. Fasilitas kerja tersebut sebagai alat atau sarana dan prasarana untuk membantu karyawan agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya dan karyawan akan bekerja lebih produktif.
Hubungan antara fasilitas dengan produkrivitas kerja berkaitan dalam meningkatkan produktivitas kerja. Fasilitas kerja merupakan suatu bentuk pelayanan perusahaan terhadap karyawan agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja karyawan (Suad Husnan 2002). Adanya fasilitas kerja yang disediakan oleh perusahaan sangat mendukung karyawan dalam bekerja. Fasilitas kerja tersebut sebagai alat atau sarana dan prasarana untuk membantu karyawan agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya dan karyawan akan bekerja lebih produktif.
yang rendah dari banyak organisasi atau perusahaan akan menurunkan industri dan ekonomi bangsa secara menyeluruh. Adanya keyakinan yang dapat dipertimbangkan untuk menunjang konsep produktivitas baru mengenai proses produksi sebagai suatu sistem yang kompleks dapat diterapkan dan berlaku di masyarakat yang merupakan bagian-bagian yang saling berkaitan seperti: lingkungan, tenaga kerja, modal, dan organisasi yang terkoordinasi kedalam satu kesatuan yang terpadu.
Berdasarkan uraian diatas, fasilitas kerja diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja karyawan, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul “PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (Persero) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah fasilitas kerja yang tersedia pada bagian kantor PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan membantu efektivitas kerja karyawan?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah:
1) Untuk meningkatkan peranan fasilitas kerja yang tersedia, dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan pada bagian kantor PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan.
2) Mengidentifikasi fasilitas-fasilitas yang mempengaruhi produktivitas kerja bagian kantor PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai penulis adalah:
1) Bagi PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan kepada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan dalam mengatasi masalah tentang peranan fasilitas kerja terhadap PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Polonia Medan.
2) Pihak yang berkepentingan
3) Bagi penulis