• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Mesin Pemeras Santan Sistem Screw Press

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Mesin Pemeras Santan Sistem Screw Press"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

4

TINJAUAN PUSTAKA

Kelapa

Sejarah tanaman kelapa

Kelapa (Cocos nucifera) merupakan jenis palem yang paling dikenal dan tersebar di daerah tropis.Kata Coco (Coquo) pertama kali digunakan digunakan oleh Vasco de Gama, kata ini berhubungan dengan dengan kera atau wajah aneh seperti tempurung kelapa bermata tiga.Kelapa (Coconut) dikenal dengan berbagai sebutan seperti Nux Indica, Al djanz al kindi, ganz-ganz, nargil, narle,

tenga,temuaidan pohon kehidupan.Dalam menentukan asal usul tanaman kelapa belum ada kesepakan di antara para ahli, beberapa bukti yang saling berkaitan dan bertentangan sehingga harus dipertimbangkan untuk menentukan asal-usul tanaman kelapa (Suhardiyo, 1988).

(2)

Botani tanaman kelapa

Kelapa merupakan salah satu anggota keluarga palmae.Biasanya tinggi optimum mencapai 30 m dengan diameter 20-30 cm. Daunnya sekitar 6 m panjangnya dan berakar serabut. Jumlah bunga betina yang terbuahi pada tanaman kelapa yang produksinya baik rata-rata 120 buah per tahun atau 30,3% dari bunga betina yang terbentuk. Buah kelapa mencapai berat maksimum 3-4 kg.Buah kelapa normal terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging buah, air kelapa, dan lembaga (Palungkun, 1999).

Adapun klasifikasi tanaman kelapa (Cocos nucifera) menurut literatur Suwanto dan Octavianty (2010), adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Palmaeles

Famili : Palmae Genus : Cocos

Spesies : Cocos nucifera L.

Jenis kelapa

Tanaman kelapa menurut varietasnya dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut:

1. Varietas dalam (tall variety)

(3)

tandan/pohon/tahun atau sekitar 90 butir. Golongan kelapa ini meliputi kelapa bali, jepara dan banyumas.

2. Varietas genjah (dwarf variety)

Daging buah tebal, rapuh dan kandungan minyaknya rendah, umur mulai berbuah 3-4 tahun, produktivitas tandan sekitas 18 tandan/pohon/tahun atau sekitar 140 butir. Golongan kelapa ini meliputi kelapa gading, raja, dan puyuh.

3. Varietas hibrida

Merupakan varietas kelapa persilangan antara varietas dalam dengan varietas genjah.Daging buah tebal, keras dan kandungan minyaknya tinggi.Umur mulai berbuah 3-4 tahun, produktivitas tandan sekitar 140 butir/pohon/tahun.

(Warisno, 2002).

Gambar 1. Susunan buah kelapa

Kondisi perkelapaan di Indonesia

(4)

0,305 juta ha (8,20%), Maluku dan Papua 0,289 juta ha (7,80%), dan Kalimantan 0,277 juta ha (7,50%). Kelapa diusahakan para petani baik di kebun maupun pekarangan (Nogoseno, 2003).

Komoditi kelapa telah lama dikenal dan sangat berperan bagi kehidupan bangsa Indonesia baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek sosial budaya.Komoditi ini hampir di seluruh Indonesia dan luas arealnya terus meningkat. Dari seluruh luas areal perkebunan kelapa, sekitar 97,4% dikelola oleh perkebunan rakyat yang melibatkan sekitar 3,1 juta keluarga petani, sisanya sebanyak 2,1% dikelola perkebunan besar swasta dan 0,5% dikelola perkebunan besar negara. Rata-rata produksi kelapa Indonesia dari perkebunan rakyat pada periode 2000–2005 adalah sebesar 3.036.759 ton pertahun, sedangkan rata-rata produksi dari hasil prediksi selama 2006–2009 adalah 3.187.695 ton, atau meningkat sekitar 5% (Disbun Lampung Barat, 2007).

Santan

Santan adalah cairan yang diperoleh dengan melakukan pemerasan terhadap daging buah kelapa parutan.Santan mempunyai peranan sebagai bahan untuk menambahkan cita rasa gurih pada makanan, misalnya pada pengolahan daging, ikan, ayam, dan pembuatan berbagai macam kue.Salah satu bahan masakan yang banyak dipakai di Indonesia adalah santan kelapa.

(5)

sesuai dengan standart mutu agar dapat dikelola lebih lanjut (pengawetan) dan menghasilkan nilai ekonomis yang tidak rendah (Palungkun, 1999).

Cara manual pemerasan santan yaitu dengan menggunakan tenaga manusia untuk memeras kain pembungkus yang berisi parutan kelapa.Pemerasan ditahan sampai aliran santan berhenti. Dengan cara ini diperoleh santan perasan pertama sedikit lebih daripada 50% berat daging buah kelapa parutan mula-mula. Ampas yang dihasilkan masih dapat memberikan sejumlah santan lagi, dengan cara menumbuk ampas tersebut dengan mortar kayu, memeras hasil tumbukan setelah menambah air sesuai dengan proporsi yang dikehendaki (misalnya 2 bagian ampas : 1 bagian air) selanjutnya diperas ulang kemudian hasil yang diperoleh dapat dicampur dengan perasan pertama (Suhardiyono, 1988).

Dengan memperbesar tekanan, dapat menaikkan jumlah santan yang diperoleh, walaupun dalam jumlah terbatas. Dibawah ini menunjukkan pengaruh tekanan terhadap santan yang diperoleh seperti yang diyatakan dalam tabel berikut Tabel 1. Pengaruh tekanan terhadap santan yang diperoleh

Tekanan Santan yang diperoleh

Kg/cm2 Press tangan

Psia Press tangan

ml/100 gr

daging buah Range

140 2.000 63,7 62,5 – 67,5

350 5.000 73,1 70,0 – 77,5

700 10.000 77,1 75,0 – 82,5

910 13.000 79,0 77,5 - 83,5

Untuk memperoleh santan yang lebih banyak, dilakukan dengan penambahan air. Walaupun dengan adanya penambahan air atau tidak, jumlah minyak di dalam santan kira-kira sama (Suhardiyono, 1988).

(6)

air yang ditambahkan dapat mempengaruhi jumlah minyak yang diperoleh bukan jumlah santan. Santan yang diperoleh dari proses higienis dapat disimpan dalam keadaan tetap segar dan baik selama 3-4 hari jika ditempatkan kedalam lemari pendingin segera setelah di ekstraksi (Suhardiyono, 1988).

Santan mudah mengalami kerusakan fisik berupa pemisahan emulsi menjadi dua fase, yaitu fase kaya minyak (krim) dan kaya air (skim).Pemisahan emulsi tersebut umumnya terjadi dalam waktu 5-10 jam sejak pembuatan santan Hal ini disebabkan oleh kandungan air dan lemak yang tinggi pada santan sehingga emulsi menjadi tidak stabil.Sifat ini merupakan masalah utama pada industri pengolahan santan yang menyebabkan penilaian konsumen terhadap produk menjadi rendah (Tangsuphoom dan Coupland, 2005).

Apabila proses pemerasan kelapa parut menjadi santan tidak higienis maka akan terdapat beberapa bentuk kerusakan yang akan terjadi pada santan yaitu terjadi perubahan aroma dan menguningnya santan. Kerusakan yang terjadi pada santan dapat berupa pemisahan fase, koagulasi lemak, off flavor, maupun oksidasi lemak.Bentuk kerusakan, terutama ketengikan yang paling penting adalah disebabkan oleh oksigen udara terhadap lemak. Dekomposisi lemak oleh mikroba hanya dapat terjadi jika terdapat air, senyawa nitrogen dan garam mineral, oksidasi oleh oksigen udara terjadi spontan jika bahan yang mengandung lemak dibiarkan kontak dengan udara (Ketaren, 2005).

Manfaat santan

(7)

tubuh karena mengandung vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K serta provitamin A (karoten).Di samping itu, santan mengandung sejumlah asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.Manfaat kesehatan dari santan dikaitkan dengan kandungan asam laurat yang diduga bersifat antibakteri, antifungi, dan antivirus, disamping berkhasiat mengendalikan kolesterol jahat dan bermanfaat bagi kesehatan jantung (Sinaga, 2011).

Menurut (Ketaren, 1986) kandungan zat pada daging buah kelapa menyebabkan dapat diolah menjadi produk kebutuhan manusia.

Tabel 2. Kandungan zat pada daging buah kelapa setiap 100 gram bahan Kandungan zat Buah muda Buah setengah tua Buah tua

Komponen Mesin Pemeras Santan Kelapa Sistem Screw Press

Saluran pemasukan bahan

Merupakan saluran pemasukan bahan untuk selanjutnya dilakukan pengolahan dengan proses pemerasankelapa parut oleh screw press.

Motor listrik

(8)

bahwa kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik. Maka dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap(Soenarta dan Furuhama, 2002).

Keuntungan penggunaan tenaga listrik melalui motor listrik antara lain motor listrik konstruksinya sederhana dan kompak, pengambilan tenaga listrik mudah, membutuhkan pemeliharaan dan perawatan yang sederhana, cara pengoperasiannya sangat mudah yaitu hanya dengan memutar kontak, suara dan getaran tidak menjadi gangguan,menghasilkan tenaga yang halus dan seragam dan dapat menyesuaikan dengan beban (Rizaldi, 2006).

Adapun kekurangan motor listrik yakni, membutuhkan sumber daya, kabel harus dapat dihubungkan dengan stop kontak, dengan demikian tempat penggunannya sangat terbatas oleh panjang kabel, kalau dipergunakan baterai sebagai sumber daya maka beratnya akan menjadi besar, secara umum biaya listrik motor listrik ini lebih tinggi daripada harga bahan bakar minyak dan untuk menghasilkan daya yang sama dihasilkan oleh sebuah motor pembakaran, maka motor listrik akan lebih berat (Soenarta dan Furuhama, 2002).

Puli

(9)

transmisi penggerak dikalikan diameternya adalah sama dengan putaran roda transmisi yang digerakkan dikalikan dengan diameternya.

Pemasangan pulley antara lain dapat dilakukan dengan cara:

- Horizontal, pemasangan pulley dapat dilakukan dengan cara mendatar di mana pasangan pulley terletak pada sumbu mendatar

- Vertikal, pemasangan pulley dilakukan secara tegak dimana letak pasangan

pulley adalah pada sumbu vertikal. Pada pemasangan ini akan terjadi getaran pada bagian mekanisme serta penurunan umur sabuk.

(Mabie and Ocvirk, 1967).

Sabuk V

Sabuk bentuk trapesium atau V dinamakan demikian karena sisi sabuk dibuat serong, supaya cocok dengan alur roda transmisi yang berbentuk V. Kontak gesekan yang terjadi antara sisi sabuk V dengan dinding alur menyebabkan berkurangnya kemungkinan selipnya sabuk penggerak dengan tegangan yang lebih kecil dari pada sabuk yang pipih. Dalam kerjanya, sabuk V mengalami pembengkokan ketika melingkar melalui roda transmisi. Bagian sebelah luar akan mengalami tegangan, sedangkan bagian dalam akan mengalami tekanan. Susunan khas sabuk V terdiri atas :

1. Bagian elastis yang tahan tegangan dan bagian yang tahan kompresi, 2. Bagian yang membawa beban yang dibuat dari bahan tenunan dengan daya

rentangan yang rendah dan tahan minyak sebagai pembalut. (Smith dan Wilkes, 1990).

(10)

mudah untuk mendapatkan perbandingan putaran yang diinginkan. Transmisi tersebut telah digunakan dalam semua bidang industri, misalnya mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin pertanian, alat kedokteran, mesin kantor dan alat-alat listrik. Kekurangan yang ada pada sabuk ini adalah terjadinya slip antara sabuk sehingga tidak dapat dipakai untuk putaran tetap atau perbandingan transmisi yang tetap (Daryanto, 1984).

Sabuk banyak digunakan dalam mesin-mesin pertanian. Hal ini dikarenakan sabuk memiliki beberapa kelebihan. Sularso dan Suga (2004), menyatakan bahwa bila dibandingkan dengan transmisi roda gigi atau rantai, sabuk V bekerja lebih halus dan tidak bersuara. Untuk mempertinggi daya transmisi, dapat dipakai beberapa sabuk V yang dipasang sebelah menyebelah. Namun, sabuk V juga memilik kelemahan yaitu :

- Tidak dapat digunakan pada jarak yang panjang

- Tidak cocok untuk beban yang berat pada kecepatan rendah

- Hanya dapat menghubungkan poros–poros yang sejajar dengan arah putar yang sama.

Ulir penggerak

(11)

dongkrak mobil, ulir penggerak pada mesin bubut, ulir penggerak pada mesin pres, tempat tidur rumah sakit, kontrol reaktor nuklir, C klem dan lain sebagainya. (Achmad, 2006).

Poros

Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pully, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya (Budi, 2012).

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan sebuah poros, yaitu:

1. Kekuatan poros

Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lentur.Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekan.Kelelahan tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil atau bila poros mempunyai alur pasak, harus diperhatikan.Sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atasnya.

2. Kekakuan poros

Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara.

(12)

Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya.Putaran ini disebut putaran kritis.Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya.Poros harus direncanakan hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya.

4. Korosi

Bahan-bahan tahan korosi harus dipilih untuk poros propeler dan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang korosif.

5. Material poros

Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan kulit yang sangat tahan terhadap keausan seperti baja khrom nikel, baja khrom nikel molibden, baja khrom dan baja khrom molibden, dan lain-lain.

(Sularso dan Suga, 2004).

Bantalan

Menurut Sularso dan Suga, (2004)Bantalan adalah elemen mesin yang mampu menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan tahan lama. Bantalan harus cukup kokoh untuk menghubungkan poros serta elemen mesin lainnya agar bekerja dengan baik.Bantalan dapat diklasifikasikan berdasarkan pada:

1. Gerakan bantalan terhadap poros Bantalan luncur dan bantalan gelinding 2. Beban terhadap poros

(13)

Speed reducer

Speed reducer (gearbox)adalah jenis motor yang mempunyai sistem reduksi yang besar. Gearbox bersinggungan langsung ke dalam motor, dan secara bersamaan rangkaian ini mengurangi kecepatan keluaran (outputspeed).Speed reducer digunakan untuk menurunkan putaran. Dalam hal ini perbandingan speed reducer putarannya dapat cukup tinggi.

i =N1

N2 ...(1) dimana:

i = Perbandingan reduksi N1 = Input putaran (rpm) N2 = Output putaran (rpm) (Nieman, 1982).

Saluran pengeluaran

Saluran pengeluaran berfungsi untuk tempat keluaran bahan yang telah selesai diperas. Jumlah saluran pengeluaran terdapat dua, yaitu: saluran pengeluaran untuk santan dan saluran pengeluaran untuk ampas.

Logam yang Digunakan

(14)

1. Baja tahan karat ferit

Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04% C) dan sebagian besar dilarutkan dalam besi. Sementara itu, unsur lainnya yaitu kromium sekitar 13%-20% dan tambahan kromium tergantung pada tingkat ketahanan karat yang diperlukan.

2. Baja tahan karat austenit

Baja ini mengandung nikel dan kromium yang amat tinggi, nikel akan membuat temperatur transformasinya rendah, sedangkan kromium akan membuat kecepatan pendinginan kritisnya rendah.

3. Baja tahan karat martensit

Baja ini mengandung sejumlah besar unsur karbon. Baja yang mengandung 0,1% C, 13% Cr, dan 0,5% Mn. Ini dapat didinginkan untuk memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan.

Mekanisme Pembuatan Mesin

Motor listrik sering digunakan sebagai tenaga penggerak dibandingkan dengan jenis tenaga-tenaga yang lain karena dapat disesuaikan. Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan dalam bentuk tertentu sehingga menjadi barang siap pakai dalam kehidupan sehari-hari, maka dilakukan proses pengerjaan dengan mesin–mesin perkakas, antara lain mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin asah, mesin gerinda, dan mesin yang lainnya (Daryanto, 2007).

(15)

- Mesin bubut digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang silinder, bidang rata, bidang tirus, berbentuk lengkung, dan membubut ulir sekrup.

- Mesin frais pahatnya berbentuk melingkar dan dipasang sumbu/poros utama dan berputar bersama-sama gerakan mesin, benda kerja berjalan sepanjang alas mesin baik secara gerak mendatar maupun melintang.

- Mesin sekrap bekerja dengan cara benda kerja dijepitkan dan dapat digeser dengan arah melintang terhadap sumbu mesin, sedangkan pahatannya dipasang pada deretan yang bergerak sepanjang sumbu mesin secara bolak-balik.

- Mesin bor digunakan untuk membuat saluran pada benda kerja, memperluas saluran (reamer), membor saluran penahan (countersink) yang berbentuk tirus. Sistem kerjanya, pahat yang berupa mata bor berputar dan menekan benda kerja sampai tembus dan bersaluran.

- Mesin gergaji untuk memotong benda kerja yang panjang.

- Mesin gerinda adah mesin asah untuk menajamkan semua macam pahat, baik pahat bubut, pahat sekrap, pahat tangan, pahat bor dan lain sebagainya (Daryanto, 2007).

(16)

sering sekali tergantung pada bahan yang dipakai untuk pembuatannya. Bahan yang digunakan untuk pembuatan peralatan usaha tani dapat diklasifikasikan dalam logam dan non logam (Smith dan Wilkes, 1990).

Penyatuan komponen menggunakan alat pengikat. Alat pengikat adalah alat/sarana untuk mengikat benda benda, seperti baut-baut, sekrup-sekrup, mur-mur, pena, pasak, ring, kunci, batang baut (stud), ring pembentuk, paku keling, dan lain-lain. Kegunaannya untuk mempermudah pembuatan, mempermudah perbaikan suatu komponen mesin/ konstruksi lainnya, mempermudah perawatan dan perbaikan dengan membuka ikatan suatu pertemuan (ikatan) dapat dipisahkan ke dalam bagian-bagian tersendiri untuk memudahkan pemeriksaan, perbaikan dan pergantian. Alat pengikat juga memberikan keselamatan, karena alat pengikat yang menahan getaran tidak mengakibatkan kelonggaran, tidak dipengaruhi temperatur yang tinggi, dapat melawan karat, dan akan tahan selama bagian-bagian digabungkan (Daryanto, 2003).

Baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai baut pengikat.Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir tumpul) umumnya untuk baut-baut penggerak atau pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan yang lain (Sularso dan Suga, 2004).

Prinsip Kerja Mesin Pemeras Santan Sistem Screw Press

(17)

silinder datar. Di dalam tabung silinder terdapat komponen ulir pembawa (screw) yang selalu berputar dan akan membawa parutan kelapa menuju saringan. Semakin bertambah banyaknya kelapa parut yang masuk dalam silinder screw, tekanan terhadap bahan semakin besar sehingga secara otomatis akan memeras cairan dalam bahan. Perasan air santan akan keluar melalui saluran saringan. Sedangkan ampas parutan akan keluar melalui sisi lain. Santan segar yang keluar kemudian ditampung dalam wadah dan siap untuk dikemas ataupun dikonsumsi (Palungkun, 1999).

Kapasitas Kerja Alat dan Mesin Pertanian

Menurut Daywin, dkk. (2008), kapasitas kerja suatu alat atau mesin didefinisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam menghasilkan suatu produk (contoh: ha, Kg, lt) persatuan waktu (jam). Dari satuan kapasitas kerja dapat dikonversikan menjadi satuan produk per kW per jam, bila alat/mesin itu menggunakan daya penggerak motor. Jadi satuan kapasitas kerja menjadi: Ha.jam/kW, Kg.jam/kW, Lt.jam/kW. Persamaan matematisnya dapat ditulis sebagai berikut:

Kapasitas alat = Produk yang dihasilkan (Kg)

Waktu (Jam) ………...….(2)

Analisis Ekonomi

(18)

output yang dihasilkan. Semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin banyak bahan yang digunakan (Soeharno, 2007).

Biaya pemakaian alat

Biaya pokok ialah biaya yang diperlukan suatu alat/mesin pertanian untuk setiap unit produk dan diperlukan data kapasitas alat/mesin yang bersangkutan. Biaya produksi atau biaya pokok adalah biaya dari tiga unsur biaya yaitu biaya langsung, tenaga kerja langsung dan over head pabrik. Biaya-biaya ini secara langsung berkaitan dengan biaya pembuatan produk secara fisik yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan proses produksi sehingga disebut juga dengan production cost. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya tak langsung lainnya.Ada dua kelompok biaya pemakaian alat atau mesin yang umum dibicarakan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Jumlah biaya tetap tidak dipengaruhi oleh jam kerja alsin, sedangkan biaya tidak tetap sangat dipengaruhi oleh alat dan mesin (Giatman, 2006).

Biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang selalu harus dikeluarkan tanpa memandang aktivitas produksi yang sedang dilaksanakan dan tidak tergantung pada banyak sedikitnya produk yang akan dihasilkan, misalnya: biaya penyusutan, biaya pajak, dan lain-lain (Halim, 2009).

(19)

juga, misalnya: biaya perbaikan, pemebelian bahan, sewa alat, upah buruh, dan lain-lain (Waldiyono, 2008).

a. Biaya tetap

Biaya tetap terdiri dari:

1. Biaya penyusutan (metode sinking fund)

Selama suatu alat dipakai harus dianggap nilainya berkurang menyusut dan dibutuhkan suatu biaya untuk menutupnya yakni biaya penyusutan.Maka, begitu alat tidak berdaya guna lagi saat itu pula sudah tersedia biaya sebagai pengganti alat tersebut yang dikumpulkan selama umur pemakaian alat.Penyusutan tidak selamanya bergantung pada umur daya guna alat.Bisa pula terjadi akibat perubahan zaman, perubahan keadaan pasar, dan hadirnya alat dengan teknologi terbaru yang lebih ekonomis.

Menurut Waldiyono (2008), menyatakan bahwa salah satu cara untuk mengitung biaya penyusutan yaitu menggunakan metode penanaman dana (Singking fund methods). Dimana biaya penyusutan kecil di awal dan sangat besar pada akhir umur pemakaian. Maka, kecilnya dana penyusutan pada awal pemakaian mungkin akan menguntungkan karena pada saat itu produksinya belum maksimal, tapi akan terasa berat pada akhir umur pemakaian yang dimana dana produksinya minimum.

Metode sinking fundmemperhitungkan bunga modaldari bunga

modal yangdigunakanpaling mendekati nilaipenyusutan yang sebenarnya.

(20)

Dn = (P – S) (A/F, i%, n) (F/A, i%, n - 1)...(3) dimana:

Dn = Biaya penyusutan pada tahun ke-n (Rp/tahun) P = Harga awal (Rp)

S = Harga akhir, 10% dari harga awal (Rp) N = Perkiraan umur ekonomis (tahun) n = Tahun ke-n

i = Tingkat bunga modal (%/tahun) 2. Biaya bunga modal dan asuransi,

Diperhitungkan untuk mengembalikan nilai modal yang ditanam sehingga pada akhir umur peralatan diperoleh suatu nilai uang yang

present value nya sama dengan nilai modal yang ditanam. Persamaan yang digunakan:

I =i(P)(n+1)

2n …...………...…………...………...(4) dimana:

i = Total persentase bunga modal dan asuransi P = Harga awal alat/mesin (Rp)

n = Umur ekonomi (tahun) (Daywin, dkk., 2008).

3. Biaya pajak

Di beberapa literatur menganjurkan bahwa biaya pajak alat dan mesin pertanian diperkirakan sebesar 2% pertahun dari nilai awalnya(Waldiyono, 2008).

(21)

Biaya tidak tetap terdiri dari:

1. Biaya perbaikan untuk motor listrik sebagai sumber tenaga penggerak.

2. Biaya karyawan/operator yaitu biaya untuk gaji operator. Biaya ini

tergantung kepada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan atau gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya

(Daywin, 2008).

Break even point

Break even point (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing). Selanjutnya dapat berkembang sendiri(self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.

Analisis BEP juga digunakan untuk:

1. Hitungan biaya dan pendapatan untuk setiap alternatif kegiatan usaha.

2. Rencana pengembangan pemasaran untuk menetapkan tambahan investasi untuk peralatan produksi.

3. Tingkat produksi dan penjualan yang menghasilkan ekuivalensi (kesamaan) dari dua alternatif usulan investasi.

Manfaat perhitungan BEP adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tanpa adanya keuntungan.Untuk mendefinisikan antara titik impas pada keuntungan (P) nol dan titik impas dengan kontribusi keuntungan, keuntungan sebelum pajak (P) perlu diperhatikan, yakni:

S =FC + P

(22)

dimana:

S = Sales variabel (produksi) (Kg/tahun) FC = Fix cash (biaya tetap) (Rp/tahun)

P =Profit (keuntungan) (Rp) dianggap nol untuk mendapat titik impas. SP =Selling per unit (penerimaan dari tiap unit produksi) (Rp)

VC = Variabel cash (biaya tidak tetap) per unit produksi (Rp) (Waldiyono, 2008).

Net present value

Net present value adalah selisih antara present value dari investasi nilai sekarang dari penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. Identifikasi masalah kelayakan financial dianalisis dengan menggunakan metode analisis finansial dengan kriteria investasi.Net present value adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan.

Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto) pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi.Cash flow yang benefit saja perhitungannya disebut dengan present worth of benefit (PWB), sedangkan jika yang diperhitungkan hanya cash out (cost) disebut dengan present worth of cost

(PWC). Sementara itu NPV diperoleh dari PWB dikurangi PWC, yakni:

NPV = PWB – PWC...(6) dimana:

(23)

PWB = Present worth of benefit

PWC = Present worth of cost

Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kriteria tertentu dalam metode NPV, yaitu:

NPV > 0 artinya investasi akan menguntungkan/ layak NPV < 0 artinya investasi tidak menguntungkan (Giatman, 2006).

Internal rate of return

Dengan menggunakan metode IRR akan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk persen periode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi (Giatman, 2006).

Menurut Purba (1997), menyatakan bahawa IRR ini digunakan untuk memperkirakan umur pemilikan suatu alsin pada tingkat keuntungan tertentu.IRR adalah suatu tingkatan discount rate, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :

IRR = p% + X

X+Y (q% - p%) (positif dan negatif)…………...……....……...(7) atau

IRR =q% + X

X- Y (q% - p%) (positif dan positif)………...………...…....(8) dimana:

(24)

Gambar

Gambar 1. Susunan buah kelapa
Tabel 1. Pengaruh tekanan terhadap santan yang diperoleh
Tabel 2. Kandungan zat pada daging buah kelapa setiap 100 gram bahan

Referensi

Dokumen terkait

Biaya overhead pabrik dalam metode harga pokok pesanan terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tak langsung dan biaya produksi selain biaya bahan baku

Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya

Penentuan harga pokok produksi dilakukan dengan mengumpulkan biaya produksi langsung yang terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung serta biaya

Adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.. Biaya

Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya yang dipakai dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan

Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi ini

PD. Taru Martani Yogyakarta memiliki beberapa faktor biaya produksi dalam proses produksinya, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya