• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pelayanan Wajib Pajak pada seksi pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pelayanan Wajib Pajak pada seksi pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada umumnya negara yang memiliki administrasi pemerintahan yang

modern seperti Indonesia mengandalkan penerimaan perpajakan sebagai

penopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dimana penerimaan

pajak ini merupakan penerimaan dalam negeri yang terbesar. Oleh negara, pajak

digunakan untuk membiayai pembangunan seperti jalan, jembatan, dan fasilitas

sarana umum lainnya karena pemerintah Indonesia saat ini bertumpu pada pajak

untuk membiayai pembangunan. Hasil pemanfaatan dari penerimaan perpajakan

dapat dimasukan dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),

dalam sisi penerimaan, dan dipakai untuk membiayai pengeluaran pemerintah.

Sejak dasawarsa 80-an, peranan pajak jauh diatas pos-pos penerimaan yang lain

seperti migas dan PNB (Penerimaan negara bukan pajak). Dividen atau

keuntungan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang dimasukkan ke kas

pemerintah, tergolong sebagai PNB (Ismawan, 2015).

Langkah pemerintah untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak

dimulai dengan melakukan reformasi perpajakan. Hal ini dilakukan denganadanya

suatu perubahan dalam sistem perpajakan yaitu sistem self assessment, dimana

wajib pajak diberi kewenangan untuk menghitung sendiri pajak yang terutang dan

kemudian melunasinya serta melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak sehingga

kepatuhan wajib pajak sangatlah penting dalam menghitung dengan jujur.

Dengan diterapkannya sistem perpajakan tersebut diharapkan kepatuhan wajib

(2)

Dalam sistem self assessment, administrasi perpajakan adalah untuk mengawasi

kepatuhan dan meyakinkan wajib pajak dalam menjalankan kewajiban

perpajakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam pendaftaran wajib

pajak, penilaian, menjalankan prosedur pemungutan, dan pembayaran dengan

tidak melakukan penghindaran dan penggelapan pajak.

Pemerintah pusat melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama mempunyai

tugas berat dalam hal pelayanan kepada publik yang berkaitan dengan

pemungutan pajak. Saat ini telah dilakukan perubahan di berbagai bidang

termasuk dicanangkannya visi, misi dan tujuan organisasi.

Salah satu cita-cita utama yang terkandung dalam visinya adalah menjadi model

pelayanan masyarakat yang merefleksikan cita-cita untuk menjadi pelayanan

masyarakat bagi unit-unit instansi pemerintah lain. Disamping itu berkeinginan

agar eksistensi dan kinerjanya memang benar-benar berkualitas tinggi dan akurat,

serta mampu memenuhi harapan masyarakat serta memiliki citra yang baik dan

bersih.

Kepuasan wajib pajak adalah harapan utama Kantor Pelayanan Pajak

Pratama yang saat ini. Wajib pajak merupakan salah satu unsur terpenting dalam

penilaian pada kantor pajak, maka keberadaannya harus diperhatikan. Salah satu

persoalan yang menjadi perhatian dalam perusahaan adalah bagaimana memahami

kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) dari setiap wajib pajak. Sehingga hal ini

merupakan suatu bentuk tuntunan bagi pihak kantor dalam memahami

(3)

Kepuasan wajib pajak bukanlah hal yang mudah dicapai, karena setiap wajib

pajak memiliki penilaian masing-masing tentang kepuasan dan setiap wajib pajak

juga dapat memberi penilaian atas pelayanan yang diberikan.

Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi kepuasan wajib pajak, seperti

dimensi kualitas sistem layanan. Dengan sistem layanan wajib pajak yang

berkualitas dapat digunakan untuk membiayai kelangsungan hidup Negara dan

memperbaiki keadaan ekonomi yang memperburuk bagi Negara Indonesia pada

khususnya. Pajak tidak saja berfungsi untuk mengumpulkan dana guna membiayai

pengeluaran rutin (APBN), tetapi juga mengatur dan melaksanakan kebijakan

pemerintah dalam bidang sosial atau ekonomi, oleh karena itu sangatlah penting

bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) untuk meningkatkan kualitas pelayanan,

sebab dengan memberikan pelayanan yang terbaik dalam hal ini khususnya bagi

para wajib pajak akan berdampak positif pula bagi pendapatan negara.

Pengolahan pelayanan umum di Indonesia saat ini dilakukan oleh

pemerintah dan swasta. Hal ini berdampak pada timbulnya kompetisi dalam

pelaksanaan layanan baik menyangkut cara, teknik, metode yang menarik para

pengguna jasa layanan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang pelayanan umum,

adminstrasi perkantoran, motif, sikap, dan tingkah laku pelayanan, serta

manajemen pelayanan umum mutlak dipahami oleh pimpinan perusahaan, atau

siapa pun yang bergerak dibidang usaha pelayanan umum.

Kepuasan berkaitan erat dengan kualitas yang diterima oleh

pelanggan/konsumen dan memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan

(4)

Ikatan emosional seperti ini memungkinkan perusahaan/instansi/organisasi untuk

memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan dan akan

meningkatkan kepuasaan pelanggan, dimana perusahaan/organisasi/instansi

memaksimumkan pengalaman pelanggan dan meminimumkan atau meniadakan

pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan .

Peningkatan pelayanan pajak dimaksudkan agar tercipta pelayanan yang

berkualitas di bidang perpajakan. Saat ini upaya tersebut terus dipupuk dengan

cara meningkatkan profesionalisme, memperbaiki dan menyempurnakan sistem

administrasi dan memperbaiki perilaku petugas. Dengan demikian sangat

dibutuhkan petugas yang benar-benar menguasai bidangnya, memiliki

keterampilan yang memadai, sikap pragmatis sebagai petugas pelayanan dan

profesional dalam tugas/pekerjaaan sehingga menimbulkan kepercayaan dari

wajib pajak dan rasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.

Dengan adanya pelayanan perpajakan yang berkualitas yang dilakukan

oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama diharapkan bukan hanya dapat

meningkatkan kualitas pelayanan bagi instansi tersebut tetapi juga kepuasan yang

dirasakan oleh wajib pajak atas pelayanan yang diberikan sehingga menimbulkan

kepatuhan bagi wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban membayar pajak

Dalam rangka meningkatkan pelayanan terbaik kepada Wajib Pajak dan

memberikan kepastian waktu kepada Wajib Pajak.

Direktorat Jenderal Pajak telah meluncurkan enam belas layanan unggulan

perpajakan di tahun 2014. Enam belas layanan unggulan perpajakan tahun 2014 :

(5)

2. Pelayanan penyelesaian permohonan pengukuhan pengusaha kena pajak

(PKP)

3. Pelayanan penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan pembayaran

pajak pertambahan nilai (PPN)

4. Pelayanan penerbitan surat perintah membayar kelebihan pajak (SPMKP)

5. Pelayanan penyelesaian permohonan keberatan penetapan pajak

penghasilan, pertambahan niali, dan pajak penjualan atas barang mewah

6. Pelayanan penyelesaian surat keterangan bebas (SKB) Pemungutan PPh

pasal 22 impor

7. Pelayanan penyelesaian permohonan pengurangan PBB yang dilakukan

oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama, Kanwil Direktorat Jendral Pajak,

dan Kantor Direktorat Jendral pajak

8. Pelayanan pendaftaran obyek pajak baru dengan penelitian kantor

9. Pelayanan penyelesaian mutasi seluruhnya obyek pajak dan subyek PBB

10. Pelayanan penyelesaian permohonan surat keterangan bebas (SKB)

pemotongan PPh pasal 23

11. Penyelesaian permohonan surat keterangan bebas (SKB) Pemotongan PPh

atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima atau

diperoleh dana pensiun yang pendirianya telah di sahkan oleh Menteri

Keuangan

12. Pelayanan penyelesaian permohonan surat keterangan bebas (SKB) PPh

atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan

13. Pelayanan penyelesaiian permohonan surat keterangan bebas (SKB) PPN

atas penyerahan barang kena pajak (BKP) tertentu yang bersifat strategis,

(6)

14. Pelayanan penyelesaian permohona keberatan pajak bumi dan bangunan

atas suatu surat pemberitauan pajak terutang (SPPT) atau surat ketetapan

pajak (SKP) pajak bumi dan bangunan yang menjadi wewenang kantor

wilayah dan kantor pusat DJP

15. Pelayanan penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan

sanksi administrasi di Direktorat Keberatan dan banding atau kantor

wilayah Direktorat Jendral Pajak

16. Pelayanan penyelesaiian permohonan pengurangan atau pembatalan

ketetapan pajak yang tidak benar

Seiring dengan beralihnya kewenangan pengelolaan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) dari Direktorat Jenderal Pajak ke Pemerintah Daerah, maka

kewenangan untuk memberikan layanan PBB beralih ke Pemerintah Daerah

bersangkutan. Sebagai konsekuensinya enam belas jenis layanan unggulan

Direktorat Jenderal Pajak berubah hanya bersisa dua belas layanan unggulan.

Sehingga Layanan Pelayanan Penyelesaian Permohonan Pengurangan PBB,

Pelayanan Pendaftaran Obyek Pajak Baru dengan Penelitian Kantor, Pelayanan

Penyelesaian Mutasi Seluruhnya Obyek dan Subjek PBB dan Pelayanan

Penyelesaian Permohonan Keberatan Pajak Bumi dan Bangunan bukan lagi

naungan Direktorat Jenderal Pajak. Yang perlu diperhatikan oleh Wajib Pajak

adalah semua pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tidak dipungut biaya.

Setelah uraian diatas maka penulis ingin melihat dan mengetahui lebih

jelas sejauh mana sistem pelayanan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Medan Timur. Untuk itu penulis menetapkan judul Tugas Akhir ini

adalah “Sistem Pelayanan Wajib Pajak pada Seksi Pelayanan Kantor

(7)

mengefisiensikan penelitian sistem pelayanan perpajakan maka dari itu penulis

akan mengambil salah satu dari uraian enam belas pelayanan unggulan perpajakan

yaitu aktivitas pelayanan dalam penyelesaian pendaftaran NPWP (Nomor Pokok

Wajib Pajak).

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian diatas yang menjadi permasalahan dari penulisan

Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana “Sistem Pelayanan Wajib

Pajak pada Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur”dan

bagaimana pula sistem kerja untuk mendapatkan pelayanan yang prima.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah memahami mengenai sistem

pelayanan wajib pajak yang baik secara teoritis maupun secara praktek.

Untuk lebih memahami betapa pentingnya pelayanan bagi suatu kantor pelayanan

pajak untuk meningkatkan kepuasan wajib pajak.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis

Untuk lebih menyempurnakan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh

selama masa perkuliahan dan membandingkan dengan kenyataan yang terjadi di

lapangan

2. Bagi perusahaan

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi

tentang sistem pelayanan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

(8)

3. Bagi Pembaca

Sebagai sumber atau acuan dalam penyusunan tugas-tugas yang ada serta

dapat dijadikan bahan referensi yang sangat membantu dalam penyusunan Tugas

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 03. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan

And, despite growing public concern about the risk of climate change, many CEOs clearly do not think that global warming will have a direct impact on their companies’ potential

Guidelines for good form design: • Make forms easy to fill out.. • Ensure that forms meet the purpose for which they

Kalimat yang menggunakan majas sejenis dengan kalimat

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak

• Last point, the dense automatic matching of oriented images had to be greatly improved; the possibility of using multi correlation techniques, because taking digital image

In Computer Vision the problem of recovering camera (exter- nal) orientation and scene 3D structure from images is known.. as Structure