1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar
di dunia. Setiap tahun dijumpai hampir 6 juta penderita baru yang diketahui mengidap kanker dan lebih dari 4 juta di antaranya meninggal. Menurut data WHO, setiap tahun ada 6,25 juta penderita kanker dan dalam dekade terakhir
ada 9 juta manusia mati karena kanker. Kanker serviks masih menempati posisi kedua terbanyak pada keganasan wanita setelah kanker payudara dan
diperkirakan diderita oleh 500.000 wanita tiap tahunnya. Pada tahun 2006, dari 470 kasus baru kanker serviks di seluruh dunia, 79% terjadi di negara berkembang.
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah rahim yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita atau vagina
(Isdarianto,2010).
Kanker serviks atau karsinoma serviks uterus merupakan merupakan jenis
kanker yang kedua terbanyak pada perempuan diseluruh dunia setelah kanker payudara, di Indonesia kanker serviks menduduki perinkat pertama (Setiawan, 2008).
Menurut data WHO setiap dua menit wanita meninggal dunia karena kanker
serviks di Negara berkembang. Sekitar 510.000 wanita diseluruh dunia didiangnosa menderita kanker serviks dan rata-rata 280.000 meninggal tiap tahunnya. Angka
setelah kanker payudara. Sementara itu dinegara berkembang masih menempati urutan teratas sebagai penyebab kematian akibat kanker di usia reproduktif. Dari 100% kasus kanker serviks hampir 80% kasus berada di Negara berkembang (Suheimi, 2010).
Data yang diperoleh dari Ferlay Parkin, dkk, pada tahun 2006 menyebutkan bahwa Asia masih menduduki peringkat pertama kasus kanker
serviks yaitu 265,884 setelah Amerika 14,670 (<9,2%), Europe 59,931(<26,2%), Afrika 78,897 (<32,6%) (Rasjidi,2009).
Angka prevalensi kanker serviks di dunia adalah 39,7%. Di Asia Pasifik
tahun 2000, insidens kanker serviks ditemukan sebanyak 510/100.000 wanita dengan case fatality rate (CFR), 52%. Salah satu jenis kanker yang paling
populer ditemukan di kalangan wanita Indonesia adalah kanker serviks dengan frekuensi relatif tertinggi (25,6%). Kanker ini merupakan penyakit keganasan yang menimbulkan masalah kesehatan reproduksi pada kaum wanita. Terdapat
perbagai faktor resiko dan paparan yang diduga mendukung terjadinya kanker serviks. Insidens kanker serviks di Indonesia masih menempati urutan teratas dari 10 jenis kanker pada wanita yaitu sekitar 68,1%. Angka prevalensi
kanker serviks di Indonesia adalah 28,66%.
Menurut perkiraan Departemen Kesehatan RI, jumlah wanita penderita
baru kanker serviks berkisar 90-100 kasus per 100.000 penduduk dan setiap tahun terjadi 40 ribu kasus kanker serviks. Selain itu, lebih dari 70% yang didapati dirumah sakit dalam kondisi stadium lanjut.
Menurut data yayasan kanker Indonesia, angka prevelensi wanita pengidap kanker serviks di Indonesia tergolong besar. Setiap hari ditemukan 40-45 kasus
Pada usia remaja (12-20 tahun) organ reproduksi wanita sedang aktif berkembang.Ransangan penis/ sperma dapat memicu perubahan sifat sel menjadi tidak normal, apalagi bila terjadi luka saat berhubungan seksual dan kemudian
infeksi virus HPV. Sel abnormal inilah yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker serviks (Soebachman, 2011).
Di Indonesia prevelensi kanker serviks adalah 4,3%. Ini berarti jumlah penderita kanker serviks adalah sekitar 8174 penderita. Kanker serviks terjadi pada wanita dibawah usia <35 tahun. Sebesar 50% kasus ditemukan pada wanita
usia 35-55 tahun, 50% nya ditemukan pada wanita dibawah usia <35 tahun. (Laila, 2011).
Beberapa yang diduga meningkatkan kejadian kanker serviks yaitu faktor sosiodemokrafis yang meliputi usia, status social ekonomi, dan faktor gaya hidup yang meliputi usia usia pertama kali melakukan hubungan seks, pasangan seks
yang berganti-ganti, paritas, kurang menjaga kebersihan genitalia, merokok, riawayat penyakit kelamin, terutama kronis pada serviks (Rasjidi, 2007).
Penularan virus HPV (Human Papiloma Virus) bisa terjadi melalui
aktivitas seksual yang terlalu muda (<16 tahun). Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan trasmisi melalui organ genitalia organ genital, oral kegenital, maupun
secara manual kogenital. (Rasjidi,2010).
Di Sumatera Utara diperoleh data dari Dinas Kesehatan Provinsi, jumlah penderita kanker serviks pada tahun 1999 tercatat 475 kasus, tahun 2000
sebanyak 548 kasus dan tahun 2001 sebanyak 683 kasus. Angka kematian ini juga menunjukkan bahawa upaya pencegahan di negara-negara sedang
dilakukan penelitian tentang gambaran penderita kanker serviks berdasarkan faktor-faktor resiko di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan pada tahun 2014.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Faktor - faktor apa sajakah yang berhubungan dengan resiko terjadinya
kanker serviks di RSUP H. Medan Tahun 2014.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya kanker serviks pada penderita kanker serviks di RSUP H. Medan Tahun
2014.
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara lain yaitu :
a. Untuk mengidentifikasi faktor resiko terjadinya kanker serviks di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2014 berdasarkan umur. b. Untuk mengidentifikasi faktor resiko terjadinya kanker serviks di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2014 berdasarkan usia
c. Untuk mengidentifikasi faktor resiko terjadinya kanker serviks di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2014 berdasarkan jumlah paritas.
d. Untuk mengidentifikasi faktor resiko terjadinya kanker serviks di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2014 berdasarkan alat
kontrasepsi yang digunakan dalam jangka panjang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam menerapkan ilmu yang
didapat selama duduk dibangku kuliah khususnya ilmu metodologi penelitian dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan D IV Bidan Pendidik.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah bahan bacaan diperpustakaan yang dapat dijadikan sebagai informasi bagi pengembangan mutu pelayanan kesehatan lebih lanjut bagi yang
membutuhkan.
3. Bagi Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik
Sebagai sumber masukan dan informasi tambahan bagi pimpinan Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan serta petugas kesehatan yang ada disana dalam