• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan Siswi tentang Dismenore Primer di SMA Istiqlal Deli Tua Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan Siswi tentang Dismenore Primer di SMA Istiqlal Deli Tua Tahun 2013"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja, usia diantara masa anak-anak dan dewasa, yang secara biologis yaitu antara umur 10-19 tahun. Peristiwa penting yang terjadi pada gadis remaja ialah datang haid yang pertama kali, biasanya sekitar umur 10-16 tahun (Derek, 2005).

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik dan perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Sedangkan menurut World health Organization (WHO) remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif mandiri (Notoatmodjo, 2007).

Kejadian yang terpenting dalam pubertas adalah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya cirri-ciri kelamin sekunder, Menarche dan perubahan psikis. Ovarium mulai berfungsi dibawah pengaruh hormon gonadotropin dan hipofisis, dan hormon ini dikeluarkan atas pengaruh releasing factor dari hipotalamus. Dalam ovarium folikel mulai tumbuh, walaupun folikel-folikel tidak sampai matang, karena sebelumnya mengalami atresia, namun folikel-folikel tersebut sudah mampu mengeluarkan hormon estrogen. Pada saat yang kira-kira bersamaaan, korteks kelenjar suprarenal mulai membentuk androgen, dan hormon ini memegang peranan dalam pertumbuhan badan (Widyastuti.dkk, 2009).

(2)

Dalam perjalanan hidup, normalnya wanita mengalami periode menstruasi atau haid, mulai dari usia remaja hingga menopause. Haid atau menstruasi adalah proses keluarnya darah yang terjadi secara periodik atau siklik endometrium. Keluarnya darah dari vagina disebabkan luruhnya lapisan rahim yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel telur yang tidak dibuahi (Kasdu, 2005).

Walaupun frekuensi dismenore cukup tinggi dan penyakit ini sudah lama dikenal, namun sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan dengan memuaskan. Dismenorea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genitalia yang nyata. Dismenorea primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama pada permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupaun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari (Wiknjosastro, 2008).

Sekitar 50% dari kaum wanita pernah mengeluh karena sakit waktu haid pada masa remaja. Biasanya gangguan ini mencapai puncaknya pada umur 17-25 tahun. Rasa sakit yang menyerupai kejang ini terasa diperut bagian bawah. Biasanya dimulai 24 jam sebelum haid datang dan berlangsung sampai 12 jam pertama dari masa haid. Sesudah itu semua rasa tidak enak tadi akan hilang (Derek, 2005).

Dismenore primer lebih sering terjadi, kemungkinan lebih dari 50% wanita mengalaminya dan 15% diantaranya mengalami nyeri yang hebat. Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama (Manan, 2011).

Dismenorrhoe adalah istilah untuk rasa sakit waktu haid. Sebanyak 16% wanita mengalami dismenore, tidak bisa diatasi dengan obat-obat anti sakit, dan memerlukan istirahat. Sekitar 40% dismenore terjadi pada tahun pertama mendapat

(3)

haid, 20% berikutnnya di tahun kedua, dan 20% lagi ditahun ketiga. Dengan kata lain, 80% dismenore terjadi pada 3 tahun pertama setelah seorang wanita mendapat haid. Untungnya, 60% wanita tidak mengeluhkan dismenore. Meskipun demikian, keluhan adanya rasa penuh di rongga panggul tetap ada meskipun tidak ampai dikeluhkan ( Faisal Yatim, 2001).

Di USA, diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya mengalami dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun (Jurnal Occupation And Environmental Medicine, 2008). Telah diperkirakan bahwa lebih dari 140 juta jam kerja yang hilang setiap tahunnya di Amerika Serikat karena disminorea primer (Schwarz, 1989). Di Indonesia angka kejadian disminore 64,25% terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap Negara mengalami nyeri menstruasi. Di Amerika angka prosentasenya sekitar 60% dan Swedia sekitar 72% (Novie, 2012).

Sementara di Indonesia angkanya diperkiarakan 55% perempuan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama menstruasi. Angka kejadian (prevelansi) nyeri menstruasi berkisar 45-95% dikalangan wanita usia produktif. Angka kejadian disminore primer di Indonesia adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya adalah penderita dengan tipe dismenore sekunder (Proverawati dan Misaroh, 2009).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti dapat merumuskan “Apakah ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan siswi tentang dismenore primer di SMA Istiqlal Deli Tua tahun 2013”?

(4)

C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan siswi tentang dismenore primer di SMA Istiqlal Deli Tua tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui rata-rata usia menarche di SMA Istiqlal Deli Tua tahun 2013

b. Untuk mengetahui pengetahuan siswi sebelum diberikan penyuluhan tentang dismenore primer di SMA Istiqlal Deli Tua.

c. Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan siswi sesudah diberikan penyuluhan tentang dismenore primer di SMA Istiqlal Deli Tua.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi remaja dengan berbagai karakteristik dan tentang dismenore primer.

2. Bagi Sekolah

Sebagai pertimbangan kepada institusi sekolah mengenai pentingnya penyuluhan tentang dismenore primer bagi siswi dalam menambah pengetahuan tentang dismenore primer.

3. Bagi Siswi

Untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi terutama tentang dismenore primer.

Referensi

Dokumen terkait

seven classes were transformed into NPP estimates for six uniform land-cover types (indigenous forest, exotic forest, scrub, improved grasslands, unimproved grasslands, and

[r]

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 182 ayat (11) dan Pasal 185 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia

national business system Reverse diffusion BPO guanxi global standardization local responsiveness culture constructs: power distance uncertainty avoidance human

Every text will be discussed from various sub-reading skill perspectives such as communicative function of the text, generic structures, lexico-grammatical features,

[r]

Tindakan dilaksanakan dengan mengambil kira mana-mana tiga (3) perkara di atas. 2 Mengurus program kecemerlangan kokurikulum