ABSTRAK Mhd. Kolan Nst* Dr.Madiasa Ablisar.SH.MS**
Dr. Marlina. SH, MH***
Tindak pidana pencurian kelapa sawit merupakan bentuk kriminalitas yang mempunyai frekuensi tertinggi di kabupaten Padang Lawas pada wilayah hukum Polsek Sosa. Tindak pidana dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
sandang dan pangan, karena kebutuhan tersebut tidak bisa didapatkan dengan cara yang legal, maka dilakukan dengan cara yang illegal. Penulisan skripsi ini
mengangkat beberapa permasalahan yaitu pengaturan tentang peran kepolisian serta peran kepolisian sektor sosa dalam menanggulangi tindak pidana pencurian serta hambatan dan upaya yang dilakukan oleh polsek sosa dalam menanggulangi tindak pidana pencurian kelapa sawit.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yang bersifat kualitatif yaitu penelitian yang mengacu pada norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan serta norma-norma yang berkembang dalam masyarakat.
Pengaturan tentang peran kepolisian di dalam Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002, Peraturan Pemerintah Republik Iindonesia Nomor 2 tahun 2003 tentang Disiplin Anggota Kepolisian Republik Indonesia, Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor, peran polsek sosa melakukan metode perlakuan dan
penghukuman, hambatan yang dihadapi pihak kepolisian meliputi hambatan inter ( dari dalam) dan hambatan ektern (dari luar), sedangkan upaya yang dilakukan oleh kepolisian upaya non penal. Upaya non penal merupakan tindakan-tindakan pencegahan untuk terjadinya kejahatan dan sasaran utamanya adalah menangani faktor-faktor pemicu terjadinya kejahatan seperti melakukan patroli rutin, melakukan kegiatan Binmas sampai ketingkat desa-desa.
Kata kunci : Peran, Tindak Pidana Pencurian
*Mahasiswa Fakultas Hukum USU