• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia dalam menjalani kehidupannya tidak lepas dari komunikasi. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 2006:1).

Komunikasi merupakan kegiatan yang terpenting di dalam kehidupan ini yang dimana kegiatan tersebut sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan manusia dalam melakukan aktivitasnya. Dalam aktivitas manusia, komunikasi merupakan dasar untuk memulai segala sesuatu. Namun, dalam berkomunikasi kita harus memerlukan sebuah ilmu atau pengetahuan agar pesan atau tujuan yang ingin kita sampaikan dapat tercapai sesuai dengan yang kita inginkan. Menurut Mulyana (2007:4), komunikasi mempunyai fungsi isi, yang melibatkan pertukaran informasi yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas, dan fungsi hubungam yang melibatkan pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan kita dengan orang lain. Di dalam fungsi itulah terdapat proses komunikasi.

Proses komunikasi dapat melibatkan jumlah peserta dari yang paling sedikit hingga jumlah yang paling banyak yang ditandai dengan tindakan, perubahan, pertukaran, dan perpindahan pesan. Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa sosial, melainkan dalam konteks atau situasi tertentu. Komunikasi berdasarkan konteksnya menurut Mulyana (2007:78) adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi, maka dikenalkanlah: komunikasi intrapribadi, komunikasi

diadik, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok (kecil), komunikasi publik, komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Komunikasi yang terjadi di dalam

organisasi meliputi komunikasi yang memiliki jumlah peserta yang banyak. Komunikasi organisasi (organizational communication) mencakup komunikasi yang terjadi di dalam dan di antara lingkungan yang besar dan luas (West dan Turner, 2008:38). Komunikasi ini bersifat formal dan informal yang tujuannya untuk memberikan saling pengertian diantara publiknya baik internal maupun eksternal.

(2)

Harold Koontz menjelaskan, keberadaan komunikasi dalam organisasi atau perusahaan adalah sebagai aktivitas yang terorganisir (Organized activity is unified). Selanjutnya ditegaskan fungsi komunikasi dalam perusahaan atau organisasi adalah merubah perilaku (behavior is modified), yang diakibatkan oleh penyampaian informasi yang produktif, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Danandjaja, 2011:84).

Komunikasi organisasi atau perusahaan sangat penting dalam membangun komunikasi internal di dalamnya agar tercapai tujuan dari perusahaan tersebut. Komunikasi internal berkenaan dengan hubungan antara suatu perusahaan atau organisasi dengan karyawan. Prosedur manajemen serupa dapat diterapkan dalam komunikasi dengan para anggota sukarelawan di dalam, katakanlah, sebuah badan profesional atau yayasan amal. Tujuan utamanya adalah memfasilitasi proses perekrutan dan memelihara pekerja berkualitas tinggi yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap kegiatan organisasi. Tujuan lainnya adalah untuk meyakinkan bahwa para pekerja tersebut akan selalu mendapatkan informasi dengan baik sehingga kinerja dan kepuasan kerja dapat dimaksimalkan. Rasa keterlibatan dan rasa kepemilikan di kalangan pekerja menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan dan menunjang keberhasilan (Beard, 2004:18).

Komunikasi internal yang terjadi di dalam organisasi ini, membantu karyawan mencapai tujuan individu dan tujuan perusahaan, merespon dan mengimplementasikan perubahan perusahaan, mengkoordinasikan aktivitas perusahaan dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan perusahaan yang relevan. Hubungan antara perusahaan dengan karyawan dapat dibina dengan komunikasi sehingga karyawan mampu memberikan kinerja yang baik yang nantinya akan mempengaruhi kelangsungan perusahaan. Setiap karyawan berhak untuk memperoleh informasi yang baru dan akurat mengenai perusahaan karena akan mempengaruhi sikap dan persepsi karyawan terhadap perusahaan tempatnya bekerja. Untuk membangun dan menjembatani hubungannya dengan publik, baik internal maupun eksternal, maka perusahaan membutuhkan lembaga khusus yang disebut Public Relations. Jadi, usaha utama dari Public Relations adalah menciptakan hubungan kerja dengan semua pihak yang berkepentingan terhadap

(3)

perusahaan dimana Public Relations itu berada. Dengan kata lain, Public Relations harus melakukan komunikasi dengan publik perusahaan (Suhandang, 2004:180).

Menurut Glenn dalam Suhandang (2004:46), Public Relations merupakan suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur (tata laksana) seseorang atau suatu organisasi atas dasar kepentingan publik, dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan yang baik dari publik. Dalam definisi tersebut ditunjukkan betapa pentingnya kedudukan publik, kepentingan publik, dan opini publik. Public Relations berusaha agar kebijaksanaan dan prosedur suatu organisasi atau perseorangan sesuai dengan kepentingan publik, serta pelaksanaan kerjanya diarahkan untuk memperoleh pengertian dan pengakuan publik.

Dalam menjalankan tugasnya, Public Relations dibagi menjadi dua macam, yaitu internal Public Relations (publik intern) dan external Public Relations (publik ekstern). Bagi publik intern, kegiatan Public Relations ke dalam perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan di antara para karyawannya, komunikasi antar bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan (Suhandang, 2004:73-74). Di dalam publik intern inilah Public

Relations harus memberikan sebuah media internal agar informasi perusahaan dapat

diberikan dengan baik kepada karyawan di perusahaan tersebut.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang menghasilkan produk media, yaitu internet telah memberikan dampak positif dalam perkembangan

Public Relations dalam perusahaan. Public Relations dapat menjalankan tugas dalam

menjembatani komunikasi antara perusahaan dengan publiknya melalui media

online. Keikutsertaan PR di media online disebut Electronic Public Relations/Cyber Public Relations (E-PR). Menurut Onggo (2004:1), E-PR adalah inisiatif PR atau public relations yang menggunakan media internet sebagai media publisitasnya.

Media online berperan penting dalam komunikasi internal perusahaan dengan karyawan. Media online telah melahirkan media komunikasi baru dalam internal perusahaan, yaitu Intranet. Kehadiran media internal intranet perusahaan telah mampu menciptakan komunikasi efektif di antara pihak manajemen perusahaan

(4)

dengan karyawannya. Intranet membantu Public Relations dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga yang menjembatani atau penyambung dan pengatur arus informasi dua arah dalam internal perusahaan. Media intranet ini biasanya digunakan perusahaan untuk menyampaikan informasi-informasi dari pihak manajemen kepada seluruh karyawannya. Informasi seputar perusahaan ini sangat penting untuk diketahui karyawan dalam rangka menumbuhkan dan meningkatkan sikap positif

karyawan terhadap perusahaan (Julriano,

www.jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/1295/pdf, 2012:2).

Media intranet telah banyak dipakai oleh beberapa perusahaan besar di Indonesia untuk membangun komunikasi internal di dalam publik internal perusahaan tersebut. Salah satu perusahaan besar yang memakai media intranet tersebut adalah PT. Pertamina (Persero). Menurut annual reports Pertamina, PT. Pertamina (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia dan juga merupakan perusahaan nasional yang menguasai hampir seluruh tempat unit pengolahan minyak bumi di Indonesia, yang memiliki enam unit pengolahan yang tersebar di enam daerah Indonesia, yang salah satunya yaitu Refinery Unit (RU) III Plaju yang berada di Sumatera Selatan. Sebagai perusahaan besar, PT Pertamina (Persero) memiliki banyak divisi yang tersebar di Indonesia. Salah satu divisi yang dimiliki PT Pertamina (Persero) adalah Public Relations (PR). Divisi Public

Relations ini memiliki divisi tersendiri. Keberadaannya di PT Pertamina (Persero)

sudah terspesifikasi dengan baik.

Junior Officer Data & Media Publication PT Pertamina (Persero) RU III

Plaju mengatakan bahwa Public Relations di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju mengolah media intranet sebagai media internal perusahaan untuk komunikasi internal antara perusahaan dengan karyawannya. Media intranet masuk di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju sejak tahun 2005. Sedangkan majalah internal masuk di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju sejak tahun 2008. Namun, intranet dari tahun 2005-2014 di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju dipakai hanya sebatas media umum bagi publik internal, Public Relations hanya memuat foto-foto publikasi dan kliping. Sejak Januari 2015 ini, barulah Public Relations di PT

(5)

Pertamina (Persero) RU III Plaju ini membuat inovasi, yaitu mengunggah berita dan foto. Hingga sampai saat ini total berita yang dimuat di intranet PT Pertamina (Persero) RU III Plaju sampai tanggal 7 Desember 2015 adalah 395 berita. Ini dilihat dari data rata-rata jumlah unggahan di intranet sekitar 10-15 berita per bulan tergantung kegiatan yang diadakan di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju dan rata-rata pembaca di setiap berita dan informasi lainnya sekitar 400-550 pembaca per hari. Setiap hari Public Relations PT Pertamina (Persero) RU III Plaju selalu memperbaharui informasi di intranet RU III dikarenakan setiap hari selalu ada kegiatan yang harus diikuti karyawan RU III atau pengumuman acara dan kliping berita di koran selain mengunggah berita.

Intranet PT Pertamina (Persero) RU III Plaju sebagai media komunikasi internal memiliki peran sebagai media pelengkap yang telah ada sebelumnya, seperti bulettin dan papan pengumuman. Intranet ini juga lah yang memiliki peran untuk membangun komunikasi internal antara pegawai dan perusahaan. Selain itu, tujuan intranet di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju untuk menciptakan komunikasi yang baik pada ruang lingkup internal perusahaan, intranet juga diharapkan menjadi wadah yang mampu menampung aspirasi dan keinginan karyawan. Mengingat intranet merupakan media yang banyak dipergunakan oleh perusahaan diantaranya PT Pertamina (Persero) tidak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi antara perusahaan dan karyawan.

Keunggulan intranet PT Pertamina (Persero) RU III Plaju dibanding intranet di Pertamina lain adalah konten media tidak hanya berisi foto kegiatan namun disertai berita dan konten media terkategorisasi sesuai substansi dan kebutuhan. Kemudian konten foto juga dapat diunduh oleh karyawan. Informasi yang terdapat dalam intranet juga tidak hanya berita kegiatan, namun juga pengumuman acara dan kegiatan yang dapat dilihat oleh karyawan.

Dilihat dari pernyataan diatas, media intranet di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju merupakan media yang memberikan informasi kepada karyawannya dalam memenuhi kebutuhannya di perusahaan tersebut. Selain itu, pengalaman yang penulis rasakan selama PKL di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju, membuat penulis

(6)

mengetahui sedikit banyak dari kinerja Public Relations di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju, khususnya mengenai layanan intranet ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut, “Sejauh manakah layanan media intranet sebagai media internal Public Relations berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan di PT Pertamina (Persero) RU III Plaju, Palembang?“ 1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu mencari atau menjelaskan hubungan dan menguji hipotesis.

2. Penelitian hanya meneliti pengaruh layanan media intranet sebagai media internal Public Relations terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan di PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju, Palembang.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui frekuensi karyawan dalam menggunakan media intranet di PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju, Palembang.

2. Untuk mengetahui motif menggunakan media intranet di kalangan karyawan PT Pertamina (Persero) RU III Plaju.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh layanan media intranet sebagai media internal Public Relations terhadap kepuasan kebutuhan informasi karyawan di PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju.

(7)

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara akademis, penelitian ini dapat menambah dan memperkaya bahan penelitian, bahan referensi, serta sumber bacaan di lingkungan FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur berkaitan dengan kajian studi ilmu komunikasi, khususnya pehamaman mengenai media intranet.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran dan dan kontribusi kepada pembaca ataupun bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Referensi

Dokumen terkait

Mastering of Science Biology and learning professionals Biology to carry out the study of Biology is one of Biology education program goals.The rapid growth

Ginting, Keristina, 2008 Peralihan Mata Pencaharian dari Sektor Pariwisata ke Sektor Peternakan Ikan (skripsi):USU Repository , diakses pada Kamis, 08 Februari 2017, pukul 21.00

Penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa pada Dampak Globalisasi di Berbagai Bidang yang

Setelah data sudah di input maka pihak pimpinan (pemilik toko) dapat mengakses serta mengunduh file laporan data barang beserta transaksi pada sistem inventori.. Admin

Perlu lokasi yang tepat dan agak jauh dari perempatan dibuat fasilitas halte yang menjorok ke tepi luar agar manfaat jalan tidak berkurang.. Tiang lampu yang berada di manfaat

Neila Ramdhani, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Avin Fadilla Helmi, Fakultas Psikologi Universitas

Kompetisi antar kandidat dalam Pilihan gubernur Jateng 2013, yang berlomba mendongkrak elektabilitas menarik untuk diteliti dan dikaji. Untuk terpilih menjadi pemimpin,

[r]