• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

PENGANTAR ADMINISTRASI

PERKANTORAN

Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Administrasi Perkantoran

Untuk SMK dan MAK

Disusun Oleh:

Martha Anggun Dewi S. 120412423496

(2)

KATA

PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan modul ini yang berjudul Pengantar

Administrasi Perkantoran, untuk dipergunakan di sekolah menengah kejuruan ( SMK).

Materi mengenai struktur organisasi dan asas-asas manajemen perkantoran ini telah berhasil disusun dengan sederhana, walau terbatasnya waktu dan minimnya sumber informasi yang penulis miliki namun dengan tujuan agar siswa dan penulis tidak mengalami kesulitan dalam mendalami materi. Kajian materi disusun berdasarkan beberapa referensi.

Modul sederhana ini jauh sekali dari kata sempurna, untuk itu kepada pembaca kami mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun dari setiap pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan modul pegangan siswa ini. Kami akan berupaya untuk memperbaiki dan membuatnya menjadi lebih baik.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya modul ini. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat dalam memahami materi struktur organisasi dan asas-asas manajemen perkantoran.

Malang, 24 November 2014

(3)

A.DESKRIPSI

Modul Pengantar Administrasi Perkantoran ini membahas tentang mengidentifikasikan struktur organisasi dan asas-asas manajemen perkantoran. Modul ini terdiri dari kompetensi dasar, yaitu sebagai berikut.

1. Menjelaskan prinsip-prinsip organisasi kantor. 2. Menjelaskan bentuk-bentuk organisasi kantor 3. Memahami struktur organisasi kantor

4. Menguraikan tugas-tugas jabatan organisasi kantor 5. Memahami asas-asas manajemen perkantoran

Oleh sebab itu, sangatlah perlu bagi petugas atau karyawn ketatausahaan/administrasi untuk mempelajari tentang kegiatan administrasi perkantoran. Dengan mempelajari hal tersebut diharapkan petugas akan lebih memahami tentang struktur organisasi dan asas-asas manajemen perkantoran.

Modul ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi peserta didik atau siapa saja yang ingin mempelajari kegiatan administrasi perkantoran secara lebih mendalam.

A. Prasyarat

Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus sudah menguasai/kompeten untuk kompetensi sebagai berikut.

1. Peserta didik sudah mampu menjelaskan prinsip-prinsip organisasi kantor 2. Peserta didik sudah mampu menjelaskan bentuk-bentuk organisasi kantor 3. Peserta didik sudah mampu menjelaskan struktur organisasi kantor

4. Peserta didik sudah mampu menguraikan tugas dari masing-masing jabatan dalam organisasi perkantoran

(4)

B. P

ETUNJUK

P

ENGGUNAAN

M

ODUL

1. PENJELASAN BAGI PESERTA DIDIK

a. Bacalah dengan cermat modul ini dan pahamilah dengan baik daftar pertanyaan pada “Cek Kemampuan” sebagai pengukur yang harus dikuasai dalam modul ini.

b. Diskusikan dengan sesama peserta didik apa yang telah Anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam modul ini. Bila masih ragu, maka tanyakan pada guru/instruktur sampai paham.

c. Bila proses memahami materi Anda mendapatkan kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Anda atau konsultasikan dengan guru/instruktur.

d. Kerjakan tugas-tugas, baik secara individu ataupun kelompok dengan jujur dan teliti serta bertanggung jawab.

e. Peserta didik tidak dibenarkan melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya, bila belum menguasai secara tuntas materi pada kegiatan beajar sebelumnya.

f. Untuk kegiatan praktik diharapkan peserta didik peserta didik selalu membaca dan memahami teori yang mendukung materi prakrek.

g. Perhatikan tentang alat-alat untuk kegiatan praktik, termasuk tentang keselamatan kerja dalam menggunakan alat-alat tersebut.

h. Setelah semua modul untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari, maka ajukan uji kompetensi dan sertifikasi.

2. PERAN GURU ANTARA LAIN

a. Informasikan tentang bagaimana cara menggunakan modul, cara pembelajaran, cara penilaian, bahan dan alat yang digunakan, dan waktu yang dibutuhkan.

b. Berilah bimbingan kepada peserta didik bila mereka mendapati kesulitan.

c. Monitor dan catat kemajuan peserta didik dan berikan feedback atas pencapaian belajar peserta didik.

d. Selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), tetaplah berada di dalam kelas/tempat belajar.

e. Untuk kegiatan praktik, gunakan sarana dan alat-alat yang disesuaikan dengan materi ajar, dapat dilakukan di kelas, tetapi jauh lebih baik jika menggunakan laboratorium kantor untuk kegiatan tersebut.

(5)

C. T

UJUAN

A

KHIR

Kompetensi Inti:

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar:

1. Mengidentifikasi struktur organisasi dan jabatan di bidang administrasi perkantoran 2. Memahami azas-azas manajemen perkantoran

Indicator:

KD 1: Mengidentifikasi struktur organisasi dan jabatan di bidang administrasi perkantoran 1. Siswa dapat memahami prinsip-prinsip organsasi kantor

2. Siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk organisasi kantor 3. Siswa dapat membuat bagan/struktur organisasi kantor 4. Siswa dapat menguraikan tugas-tugas jabatan dalam kantor

KD2: Memahami azas-azas manajemen perkantoran 1. Siswa dapat memahami azas sentralisasi 2. Siswa dapat memahami azas desentralisasi

(6)

D.

K

OMPETENSI

Standar Kompetensi :

Pengantar Administrasi Perkantoran

Kompetensi Dasar 1: Mengidentifikasikan struktur organisasi dan jabatan di bidang

administrasi perkantoran

Materi :

1. Prinsip-prinsip organisasi kantor 2. Bentuk-bentuk organisasi kantor 3. Bagan/struktur organisasi kantor 4. Uraian tugas

Kompetensi Dasar 2: Memahami asas-asas manajemen perkanmtoran Materi :

1. Asas sentralisasi 2. Asas desentralisasi

(7)

E. C

EK

K

EMAMPUAN

Standar Kompetensi : Pengantar Administrasi Perkantoran

Kompetensi Dasar 1 : Mengidentifikasi struktur organisasi dan jabatan di bidang administrasi perkantoran

Apakah Anda sudah mengetahui tentang: Sudah Belum

1. Prinsip-prinsip organisasi kantor ?

2. Bentuk-bentuk organisasi kantor ?

3. Bagan/struktur organisasi kantor ?

4. Uraian tugas jabatan dalam bidang administrasi perkantoran ?

Tindak Lanjut

Sudah Anda harus dapat menunjukkan bukti belajar dan Anda dapat

melanjutkan ke materi berikutnya.

Belum Anda diminta untuk mengulang dan berlatih kembali secara intensif

di bawah bimbingan guru/instruktur Anda.

Kompetensi Dasar 2: Memahami asas-asas manajemen perkantoran Apakah Anda sudah mengetahui tentang: Sudah Belum

1. Asas sentralisasi ?

2. Asas desentralisasi ?

3. Asas dekonsentalisasi (gabungan) ?

Tindak Lanjut

Sudah Anda harus dapat menunjukkan bukti belajar dan Anda dapat

melanjutkan ke materi berikutnya.

Belum Anda diminta untuk mengulang dan berlatih kembali secara intensif di

(8)
(9)

F.

PETA

KEDUDUKAN

MODUL

Memahami azas-azas manajemen perkantoran

Mengidentifikasi struktur organisasi dan jabatan di bidang administrasi perkantoran Menggunakan azas-azas manajemen perkantoran untuk memecahkan masalah manajemen Membuat Struktur organisasi kantor

Azas-azas manajemen perkantoran

 Asas sentralisasi

 Asas Desentralisasi

 Asas Dekonsentralisas (Gabungan) Penggunaan Azas-azas manajemen

perkantoran dalam kehidupan sehari-hari

Organisasi kantor  Prinsip-prinsip organisasi kantor  Bentuk-bentuk Organisasi kantor  Bagan/Struktur organisasi kantor  Uraian Tugas

(10)
(11)

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

1

Kompetensi Dasar:

Memahami azas-azas manajemen perkantoran

Indicator:

1. Siswa dapat memahami azas sentralisasi 2. Siswa dapat memahami azas desentralisasi

3. Siswa dapat memahami azas dekonsentralisasi (gabungan) Alokasi waktu:

2x45 menit Materi :

 Asas sentralisasi  Asas desentralisasi

(12)

Asas-asas Organisasi Kantor

Dalam menyusun organisasi perkantoran atau organisasi ketatausahaan dapat digunakan dua asas, yaitu asas sentralisasi atau pemusatan dan asas desentralisasi atau pemencaran.

Asas Sentralisasi

Asas Sentralisasi atau pemusatan digunakan apabila semua pekerjaan kantor dalam organisasi yang bersangkutan dibebankan dan dilaksanalan oleh sebuah satuan organisasi yang berdiri sendiri di samping satuan organisasi yang melaksanakan pekerjaan operatif

Dalam hal ini satuan-satuan organisasi yang menjalankan fungsi-fungsi operatif dibebaskan dari kegiatan-kegiatan perkantoran sepereti surat menyurat, pengetikan dan lain-lain. Satuan organisasi fungsional trsebut hanya memberikn petunjuk atau pengarahan teknis mengenai materi dalam surat atau warkat yang harus dibuat oleh satuan organisasi perkantoran pusat.

(13)

Contoh susunan organisasi perkantoran dengan asas sentralisasi digambarkan sebagai berikut :

Keterangan : Garis Hierarki :

Garis Petunjuk Teknis :

Dalam hal ini, organisasi yang melaksanakan tugas – tugas induk yaitu misalnya : mengetik, surat – menyurat, menyalin warkat atau memelihara arsip. Jadi masing – masing satuan organisasi itu secara sentral melayani seluruh satuan organisasi dalam ruang lingkup tugasnya itu.

Manager Umum Mana ger Keuan Manager ADM. Perkantor Mana ger Prod Teknis Keuan gan T.U. Keuan gan Tata Usaha Umu Tata Usaha Produ Teknis Produksi

(14)

Keuntungan Asas Sentralisasi:

a. Pengawasan lebih mudah dilakukan

b. Dapat diadakan keseragaman dalam sistem pekerjaan kantor c. Lebih hemat dalam pembiayaan dan pengadaan perlengkapan d. Dapat diadakan spesialisasi jabatan yang dapat berkembang

lebih lanjut

Kelemahan Asas Sentralisasi

a. Banyak pekerjaan kantor yang tertunda karena terlalu banyak pekerjaan yang ditangani

b. Kebutuhan khas dari masing – masing unit belum tentu dapat dipenuhi oleh pusat.

Adapun asas gabungan yang menggabungkan asas sentralisasi dan desentralisasi yaitu asas gabungan atau dekonsentralisasi.

Asas Desentralisasi

Asas Desentralisasi atau pemencaran digunakan apabila masing-masing satuan organisasi dalam seluruh organisasi disamping menyelenggarakan tugas pekerjaan pokok sesuai fungsinya, juga melaksanakan semua pekerjaan kantor.

(15)

Contoh susunan organisasi dengan asas desentralisasi:

Keterangan : Garis Hierarki : Garis Petunjuk Teknis :

Manager Umum Manager Keuangan Manager ADM. Perkantoran Manager Produksi Teknis Keuangan T.U. Keuangan Tata Usaha Umum Tata Usaha Produksi Teknis Produksi

(16)

Pelayanan – pelayanan kantor yang dapat di desentralisasikan antara lain adalah :

a. Surat – surat yang akan diterima dan yang akan dikirim

b. Telepon, faximile, dan metode komunikasi lainnya

c. Penerimaan tamu

d. Penggandaan surat termasuk fotokopi

e. Penyimpanan surat dan warkat

f. Pengetikan

g. Pekerjaan menghitung

h. Perlengkapan kantor dan alat tulis

i. Pengawasan formulir

j. Pembersihan kantor k. Daftar hadir

Keuntungan Asas Desentralisasi:

a. Dapat disesuaikan dengan sifat khusus kegiatan masing-masing unit organisasi yang bersangkutan

b. Lebih cocok bagi organisasi yang lokasinya terpisah satu sama lain

c. Tidak tergantung dari unit organisasi induk dalam hal pengadaan perlengkapan, penomoran, dan pengiriman surat, pencarian arsip dan lain-lain.

Kelemahan Asas Desentralisasi a. Pemborosan biaya kantor

b. Sulit mengadakan pengawasan pekerjaan kantor dari pihak pusat

c. Penyimpanan arsip tersebar di berbagai lokasi Kelebihan Asas Desentralisasi

(17)

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat!

1. Azas organisasi yang pengawasannya dari pusat dan dinyatakan

dengan istruksi-instruksi secara rinci mengenai

pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan disebut…

a. Asaz sentralisasi

d. Asaz dekonsentralisasi

b. Asaz desentralisasi

e. Asaz partisipasi

c. Azas campuran

2. Salah satu keuntungan menggunakan asaz desentralisasi adalah…

a. Dapat melayani segala keperluan dari masing-masing unit

b. Adanya keseragaman kerja di seluruh organisasi

c. Pengawasan secara terpusat

d. Instruksi langsung dari kantor pusat

e. Pekerjaan dibebankan hanya pada bagian pusat

3. Dibawah ini merupakan keuntungan asaz sentralisasi, kecuali…

a. Pengawasan lebih mudah dilakukan

b. Dapat diadakan keseragaman dalam sistem pekerjaan kantor

c. Lebih hemat dalam pembiayaan dan pengadaan perlengkapan

d. Dapat diadakan spesialisasi jabatan yang dapat berkembang

lebih lanjut

e. Banyak pekerjaan kantor yang tertunda karena terlalu banyak

pekerjaan yang ditangani

4. Pelayanan kantor yang dapat di desentralisasikan adalah,

kecuali…

a.

Surat – surat yang akan diterima dan yang akan dikirim

(18)

b.

Telepon, faximile, dan metode komunikasi lainnya

c.

Penerimaan tamu

d.

Penggandaan surat termasuk fotokopi

e.

Daftar agenda perjalanan dinas

5. Asaz gabungan sering disebut juga sebagai asaz…

a. Azas sentralisasi

b. Azas desentralisasi

c. Azas dekonsentralisasi

d. Azas campuran

e. Azas partisipasi

SOAL ESAI

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan kegunaan azas sentralisasi!

2. Jelaskan kegunaan azas desentralisasi!

3. Sebutkan kelebihan azas sentralisasi!

4. Sebutkan kelebihan azas desentralisasi!

(19)

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

2

Kompetensi Dasar:

Mengidentifikasi struktur organisasi dan jabatan di bidang administrasi perkantoran

Indicator:

1. Siswa dapat memahami prinsip-prinsip organsasi kantor 2. Siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk organisasi kantor 3. Siswa dapat membuat bagan/struktur organisasi kantor

Alokasi waktu: 3x45 menit

Materi:

 Prinsip-prinsip organisasi kantor  Bentuk-bentuk organisasi kantor  Bagan/struktur organisasi kantor

(20)

PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI KANTOR Ada delapan prinsip organisasi perkantoran yang esensial meliputi:

a. Prinsip tujuan

Tujuan organisasi perkantoran atau kelompok fungsi dalam organisasi perkantoran mesti dirumuskan dan dimengerti oleh setiap personalis. Tujuan yang dimengerti akan berubah menjadi motivasi untuk mencapainya.

b. Prinsip kesatuan fungsi

Setiap organisasi perkantoran terdiri atas sejumlah fungsi yang mesti bekerja sama untuk mencapai tujuan utama organisasi perkantoran itu. Organisasi perkantoran merupakan suatu system yang terdiri atas sejumlah fungsi yang saling berhubungan dengan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan.

c. Prinsip hubungan individual

Organisasi perkantoran yang efektif terbentuk oleh pribadi-pribadi yang mesti melaksanakan pekerjaan. Kendatipun organisasi perkantoran itu merupakan sebuah system, namun individu-individulah yang menyelesaikan pekerjaannya masing-masing.

(21)

d. Prinsip kesederhanaan

Organisasi perkantoran yang efektif bekerja berdasarkan atas kesederhanaan dan interelasi yang jelas. Kesederhanaan memudahkan para pelaksana untuk memahaminya, sedangkan interelasi yang jelas mengurangi keraguan.

e. Prinsip wewenang sepadan dengan tanggung jawab

Setiap orang dalam organisasi perkantoran mesti diberi wewenang yang sesuai dengan tugas tanggung jawabnya sehingga ia dapat bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya tersebut.

f. Prinsip laporan kepada atasan tunggal

Agar tiap personalia mengetahui dengan jelas kepada siapa ia melapor, maka tiap petugas dalm organisasi perkantoran tersebut harus menerima perintah dari dan bertanggung jawab hanya kepada satu orang atasan.

g. Prinsip kepengawasan dan kepemimpinan

Kepemimpinan dan pengawasan yang efektif mesti ditegakan sehingga tujuan organisasi perkantoran itu dapat tercapai. Pengawasan yang efektif akan mencegah perubahan arah dalam mencapai tujuan. Sementara itu, pengawasan yang efektif pun merupakan proses belajar bagi organisasi di waktu yang akan datang.

(22)

h. Prinsip jangkauan pengawasan

Agar pengawasan dan kepemimpinan dalam organisasi perkantoran efektif, jangkauan pengawasan di bawah pengawasan langsung dari seorang menejer kantor atau seorang pengawas seyogyanya dibatasi, semakin jauh pengawasan menejer kantor semakin besar kemungkinan menurunnya pertambahan kemampuan pengawasan. Gejala ini

melahirkan apa yang disebut hukum semakin berkurangnya tambahan kemampuan pengawasan. Pada awalnya tambahan

kemampuan pengawasan itu akan meningkat sampai mencapai titik optimum pengawasan. Setelah itu tambahan kemampuan pengawasan tersebut akan semakin berkurang, hingga akhirnya mencapai titik 0 (bahkan negatif atau kekecauan pengawasan).

Kebanyakan ahli menejemen melihat 12 hingga 15 bawahan sebagai jangkauan maksimum pada tingkat organisasi rendahan. 5 hingga 6 orang bawahan pada tingkat tinggi. Namun demikian berkat perkembangan teknologi khususnya komputer elektronika dan system mesin dengan pelaksanaan bawahan yang kurang lebih serupa melalui prosedur pengawasan rutin, jumlah bawahan yang dapat diawasi seorang atasan dapat bertambah. Teknologi dapat mendorong sentralisasi mamajemen.

(23)

Tipe dan Bentuk Oraganisasi Kantor

Salah satu usaha untuk menjamin adanya fleksibilitas dalam rangka pengembangan organisasi, maka bentuk organisasi harus diusahakan sesederhana mungkin.Dalam perkembangannya sampai sekarang ini pada pokoknya ada enam (6) macam bentuk organisasi yang masing-masing mempunyai kebaikan dan keburukkanya. Keenam macam bentuk itu ialah:

Organisasi Lini (Line Organization)

Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk

organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan

organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil.

Ciri-ciri organisasi lini :

a. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang

b. Jumlah karyawan sedikit

c. Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi d. Belum terdapat spesialisasi

e. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan

f. Struktur organisasi sederhana dan stabil g. Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil h. Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

(24)
(25)

Contoh bagan organisasi lini :

Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah : a. Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik

b. Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan) c. Koordinasi lebih mudah dilaksanakan

d. Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat

e. Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan

f. Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi

g. Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat

h. Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.

(26)

i. Adanya penghematan biaya j. Pengawasan berjalan efektif

Kelemahan-kelemahan organisasi garis, yaitu :

a. Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi

b. Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri

c. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel). d. Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri

e. Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan

f. Kurang tersedianya staf ahli

Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff

Organization)

Organisasi lini dan staf adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian di bawahnya serta masing-masing pejabat, manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staf yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasihat, misalnya mengenai masalah kearsipan, keuangan, personel, dan sebagainya.

(27)

Ciri-ciri organisasi Lini dan staf:

a. Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung

b. Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff c. Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff d. Jumlah karyawan banyak

e. Organisasi besar, bersifat komplek f. Adanya spesialisasi

Contoh bagan organisasi lini dan staf :

Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf: a. Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.

b. Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana

c. Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil. d. Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.

(28)

e. Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.

f. Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya

g. Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya. h. Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli

Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:

a. Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat

b. Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal

c. Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting

d. Pimpinan lini mengabaikan advis staf

e. Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang

f. Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar

g. Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini

h. Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

(29)

Organisasi Fungsional (Functional Organization)

Organisasi fungsional adalah suatu organisasi di mana wewenang dan pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.

Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Ciri-ciri organisasi fungsional antara lain :

a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan b. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan c. Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis

d. Target-target jelas dan pasti e. Pengawasan ketat

(30)

Contoh bagan organisasi fungsional :

Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional : a. Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal

b. Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing g. Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan

h. Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib

i. Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.

j. Pembidangan tugas menjadi jelas

Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional: a. Pekerjaan seringkali sangat membosankan

b. Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja

c. Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan

(31)

Organisasi Lini dan Fungsional (Line and Functional

Organization)

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Ciri-ciri organisasi lini dan Fungsional :

a. Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas

yang bersifat bantuan.

b. Terdapat spesialisasi yang maksimal

c. Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja.

(32)

Kebaikan Organisasi Lini dan fungsional yaitu : b. Solodaritas tinggi

c. Disiplin tinggi

d. Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal e. Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan

Keburukan dari organisasi Lini dan Fungsional adalah : a. Kurang fleksibel dan tour of duty

b. Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang

c. Spesiaisasi memberikan kejenuhan

Organisasi Lini, Fungsional dan Staf (Line, Functional,

and Staff Organization)

Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional

Ciri-ciri organisasi lini, fungsional, dan staf : a. Organisasi besar dan kadang sangat ruwet b. Jumlah karyawan banyak

c. Mempunyai 3 unsur karyawan pokok

d. Karyawan dengan tugas pokok (line personal) e. Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)

(33)

Organisasi Komite (Commite Organization)

Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif. Organisasi komite terdiri dari :

1. Executive Committee (Pimpinan Komite) yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini

2. Staff Committee yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf

Ciri-ciri organisasi komite:

a. Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif

b. Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.

c. Asas musyawarah sangat ditonjolkan

d. Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana

e. Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga. Kebaikan Organisasi komite adalah :

a. Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan

b. Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil

c. Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin

Keburukan dari organisasi komite : a. Proses decision making sangat lambat b. Biaya operasional rutin sangat tinggi

c. Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

(34)

Bentuk Organisasi Lainnya adalah :

1. Bentuk Verikal

Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.

2. Bentuk Mendatar / Horizontal

Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri ke arah kanan atau sebaliknya. 3. Bentuk Lingkaran

Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang lingkaran. 4. Bentuk Setengah Lingkaran

Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya

(35)

5. Bentuk Elliptical

Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips

6. Bentuk Piramid terbalik

Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.

Struktur dan Bentuk Organisasi Lain

a. Stuktur Organisasi Bentuk Sirkular :

(36)

b. Struktur Organisasi Berstaf Bentuk Piramidal

c. Struktur Organisasi Fungsional Bentuk Piramidal

(37)

e. Struktur Organisasi Horizontal

(38)
(39)

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat!

1.

Bentuk organisasi yang menggambarkan

jenjang-jenjang dari atas ke bawah semakin luas disebut…

a. Pyramid

d. Lingkaran

b. Meninggi

e. Sejajar

c. Mendatar

2.

Prinsip organisasi kantor adalah…

a. Prinsip tujuan

b. Prinsip kesatuan fungsi

c. Prinsip wewenang dan tanggungjawab

d. Prisip etika

e. Prinsip kepegawaian dan kepemimpinan

3.

Ciri organisasi adalah hubungan antara atasan dan

bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis

wewenang, adalah ciri organisasi…

a. Lini

d. Matriks

b. Fungsional

e. Campuran

c. Divisional

4.

Dibawah ini merupakan bentuk organisasi, kecuali…

a. Vertikal

d. Lingkaran

b. Persegi

e. Elliptical

c. Horizontal

5.

Ciri-ciri organisasi fungsional adalah…

a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan

(40)

b. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan

c. Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis

d. Target-target jelas dan pasti

e. Atasan dan bawahan masih bersifat langsung

dengan satu garis wewenang

SOAL ESAI

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1.

Jelaskan

prisip

wewenang

sepadan

dengan

tanggungjawab!

2.

Jelaskan pengertian organisasi lini (line organization)!

3.

Sebutkan ciri organisasi fungsional!

4.

Sebutkan kelemahan organisasi komite!

5.

Gambarkan struktur organisasi fungsional bentuk

pyramidal!

(41)

KEGIATAN

PEMBELAJARAN

3

Kompetensi Dasar:

Mengidentifikasi struktur organisasi dan jabatan di bidang administrasi perkantoran

Indicator:

1. Siswa dapat menguraikan tugas-tugas jabatan dalam kantor Alokasi waktu: 2x45 menit Materi:  Tugas pemimpin  Tugas manajer  Tugas sekretaris

(42)

KEPEMIMPINAN

Pemimpin

adalah seorang yang mempengaruhi orang-orang

lain dalam kelompok formal dan informasl untuk mencapai tujuan

organisasi melalui pemanfaatan berbagai metode dan pendekatan.

Kepemimpinan adalah pengaruh antar-pribadi yang

dilakukan dalam situasi dan menuju, melalui proses komunikasi

pencapai tujuan. Proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada

kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling

berhubungan tugasnya (Ibid dlm Handoko). Ada 3 implikasi dari

definisi di atas:

1) Kepemimpinan menyangkut orang lain

2) Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian

kekuasaan yang tidak seimbang

3) Pemberian pengarahan dan pengaruh kepada bawahan

a) KEPEMIMPINAN SEBAGAI PROSES DAN SEBAGAI ATRIBUT

Sebagai atribut, berfokus pada ciri yang dimiliki

pemimpin.

Kepemimpinan adalah sekelompok karakteristik yang

dimiliki oleh indivdu yang dipandang sebagai

pemimpin.

Sebagai proses berfokus pada apa yang sebetulnya

dilakukan pemimpin.

(43)

Kepemimpinan adalah penggunaan pengaruh tanpa paksaan

untuk membentuk tujuan-tujuan kelompok atau organiasi,

kemudian memotivasi perilaku ke arah pencapaian tujuan-tujuan

tersebut dan membantu mendefinisikan budaya kelompok atau

organisasi.

b) HAL-HAL YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN

Memotivasi diri

Kemampuan berbicara dimuka umum

Pemahaman teknik/alat kendali mutu

Kemampuan memecahkan masalah dengan system

Transfer pengetahuan kepada bawahan

Memotivasi bawahan

Mengenali karakteristik bawahan

Keinginan mengetahui bawahan

Keinginan melakukan perubahan/perbaikan

Sikap mental

Citra diri

c) MODEL ATAU GAYA KEPEMIMPINAN

OTORITER

Adalah gaya pemimpin yang “otokritik” artinya sangat

memaksakan dan mendesak kekuasaannya kepada

bawahan.

LAISSEZ FAIRE

Adalah pemimpin yang memberikan kebebasan kepada

bawahan.

(44)

DEMOKRATIS

Adalah pemimpin pepmimpin yang bersikap tengah

antara memaksakan kehendak dan memberi

kelonggaran kepada bawahan.

SITUASIONAL

Adalah pemimpin yang bersikap lebih melihat pada

situasinya. Kapan harus bersikap memaksa dan kapan

harus moderat, serta pada situasi apa pemimpin harus

memberi kebebasan kepada bawahan.

Manajer

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain

dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna

mencapai sasaran

organisasi

a) Tingkatan manajer

Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur

tradisional, berdasarkan tingkatannya. Pada organisasi berstruktur

tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak,

manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya

digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan

lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).

(45)

o

Manejemen lini pertama (

first-line management

), dikenal pula

dengan istilah manajemen operasional, merupakan

manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin

dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam

proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (

supervisor

),

manajer

shift

, manajer area, manajer kantor, manajer

departemen, atau mandor (

foreman

).

o

Manajemen tingkat menengah (

middle management

)

mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer

lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai

penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk

manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin

proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

o

Manajemen puncak (

top management

), dikenal pula dengan

istilah

executive officer

, bertugas merencanakan kegiatan dan

strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya

perusahaan. Contoh

top manajemen

adalah CEO (

Chief

Executive Officer

), CIO (

Chief Information Officer

), dan CFO

(

Chief Financial Officer

).

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan

pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini.

Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan

pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,

berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan

(46)

b)

Peran manajer

Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen,

mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh

manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan

kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok yang pertama adalah

peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain,

yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran

sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang

kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer sebagai

pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.

Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran

sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber

daya, dan perunding.

Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar,

aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan

orang lain.

c) Keterampilan manajer

Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer

pada setiap tingkatannya.

` Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa

setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.

Ketiga keterampilan tersebut adalah:

(47)

1. Keterampilan konseptual (

conceptional skill

)

Manajer tingkat atas (

top manager

) harus memiliki

keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi

kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut

kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana

kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu.

Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang

kongkret itu biasanya disebut sebagai

proses perencanaan

atau

planning

. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional

juga meruipakan keterampilan untuk membuat

rencana kerja

.

2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (

humanity

skill

)

Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu

dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau

keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut

juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif

harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang

dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat,

dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan

kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.

Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan

manajemen atas, menengah, maupun bawah.

3. Keterampilan teknis (

technical skill

)

Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi

manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis

ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu

pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program

komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan

lain-lain.

(48)

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin

menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer,

yaitu:

1. Keterampilan manajemen waktu

Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan

seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya

secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew

Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer,

Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan

bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu

cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800

per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat

bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan

perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji

yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun, waktu yang

mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan

menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan

mengurangi produktivitas perusahaan.

2. Keterampilan membuat keputusan

Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan

menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.

Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama

bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas

(

top manager

). Griffin mengajukan tiga langkah dalam

pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus

mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang

dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus

mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah

alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer

(49)

harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih

serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di

jalur yang benar.

d) Fungsi-fungsi yang Dilaksanakan Manajer

1) Perencanaan

Perencanaan (planning), adalah a) pemilihan atau

penetapan tujuan-tujuan organisasi dan b) penentuan

strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,

metoda, system, anggaran dan standard yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan

keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.

2) Pengorganisasian

Pengorganisasian (organizing) adalah a) penentuan

sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, b)

perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau

kelompok kerja yang akan dapat “membawa” hal-hal

tersebut ke arah tujuan, c) penugasan tanggungjawab

tertentu dan kemudian, d) pendelegasian wewenang

yang diperlukan kepada individu-individu untuk

melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan

struktur formal di mana pekerjaan ditetapkan, dibagi

dan dikoordinasikan.

3) Penyusunan Personalia

Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan

(recruitment), latihan dan pengembangan, serta

penempatan dan pemberian orientasi para karyawan

dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan

produktif.

(50)

4) Pengarahan

Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana adalah

untuk membuat atau mendapatkan para karyawan

melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka

lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan

kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan

kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan

disiplin. Fungsi leading sering disebut dengan

bermacam-macam nama, antara lain leading, directing,

motivating, actuating atau lainnya.

5) Pengawasan

Pengawasan (controlling) adalah penemuan dan

penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa

rencana telah dilaksanakan sesuai denagn yang

ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negative.

Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah

tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif.

Pengawasan negative mencoba untuk menjamin bahwa

kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak

terjadi atau terjadi kembali. Fungsi pengawasan pada

dasarnya mencangkup empat unsur, yaitu a) penetapan

standard pelaksanaan, b) penentuan ukuran-ukuran

pelaksanaan, c) pengukuran pelaksanaan nyata dan

membandingkannya dengan standard yang telah

ditetapkan, dan d) pengambilan tindakan koreksi yang

diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari

standard.

e) Kegiatan-kegiatan Manajer

1) Manajer bekerja dengan melalui orang lain. Istilah

“orang” mencangkup tidak hanya para bawahan dan

(51)

atasan, tetapi juga manajer-manajer lainnya dalam

organisasi. Disamping itu, “orang” juga termasuk

individu-individu dari luar organisasi langganan,

pengurus serikat karyawan, pejabat dan karyawan

kantor-kantor pemerintah, dan sebagainya.

2) Manajer memadukan dan menyeimbangkan

tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan

prioritas-prioritas. Setiap manajer akan menghadapi

sejumlah tujuan, masalah dan kebutuhan organisasional

yang semuanya ini bersaing untuk memperebutkan

sumber daya-sumber daya organisasi (manusia,

material, atau bahkan waktu manajer). Karena berbagai

sumber daya tersebut selalu terbatas, manajer harus

menjaga keseimbangan di antara berbagai tujuan dan

kebutuhan organisasional.

3) Manajer bertanggungjawab

danmempertanggungjawabkannya. Para manajer

ditugaskan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan

tertentu secara sukses. Maka biasanya mereka dievaluasi

atas dasar seberapa baik mereka mengatur tugas-tugas

yang harus diselesaikan. Lebih lanjut, manajer juga

bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan para

bawahannya. Sukses atau kegagalan bawahan adlah

cerminan langsung sukses atau kegagalan manajer.

4) Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual.

Untuk menjadi pemikir yang analitis, manajer harus

mampu merinci dan memisah-misahkan suatu masalah

menjadi komponen-komponen masalah, menanalisa

komponen-komponen trersebut, dan kemudian mencari

penyelesaian yang layak (feasible) dengan akurat. Dan

(52)

yang lebih penting bagi manajer adalah menjadi

pemikir konseptual, yang mampu memandang

keseluruhan tugas dan mengaitkan suatu tugas dengan

tugas-tugas lain.

5) Manajer adalah seorang mediator. Organisasi terdiri

dari orang-orang, dan kadang-kadang mereka saling

tidak bersetuju atau saling bertentangan. Bial hal itu

terjadi dalam suatu unit kerja atau organisasi, maka bisa

menurunkan semangat kerja dan produktifitas, atau

bisa merusak suasana kerja, atau bahkan para karyawan

yang cakap bisa meninggalkan organisasi.

Kejadian-kejadian seperti itu menuntut para manajer sebagai

mediator (penengah).

6) Manajer adalah seorang politisi. Seperti apa yang

dilakukan politisi dalam mengkapanyekan

program-programnya, manajer harus mengembangkan

hubungan-hubungan baik untuk mendapatkan

dukungan atas kegiatan-kegiatan usulan-usulan atau

keputusan-keputusannya. Setiap manajer yang efektif

“memainkan politik” dengan mengembangkan jaringan

kerjasama timbal balik dengan para manajer lain dalam

organisasi.

7) Manajer adalah seorang diplomat. Manajer mungkin

harus berperan sebagi wakil (representative) resmi

kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan

organisasional. Manajer juga mungkin mewakili

organisasi dalam berurusan dengan kontraktor,

langganan, pejabat pemerintah, atau personalia

organisasi lain

(53)

8) Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit.

Organisasi selalu menghadapi banyak masalah (missal,

kesulitan finansial. Masalah personalia, dan

sebagainya). Manajer adalah orang yang diharapkan

dapat menemukan pemecahan berbahgai masalah sulit

dan mengambil keputusan yang akurat.

SEKRETARIS

o

Sekretaris adalah sebuah profesi administratif yang

bersifat asisten atau mendukung. Gelar ini merujuk

kepada sebuah pekerja kantor yang tugasnya ialah

melaksanakan perkerjaan rutin, tugas-tugas administratif,

atau tugas-tugas pribadi dari atasannya. Pekerja atau

karyawan ini biasanya melakukan tugas-tugas seperti

mengetik, penggunaan komputer, dan pengaturan agenda.

Mereka biasanya bekerja di belakang meja. Sebagian besar

sekretaris adalah wanita.

o

Di dunia kerja saat ini ada lagi profesi yang merupakan

perkembangan dari sekretaris yaitu asisten pribadi (PA

atau

Personal Assistant

). Perbedaan dari PA dan sekretaris

adalah PA lebih bertanggung jawab untuk satu orang saja,

dalam hal ini eksekutif atau bos yang mempekerjakan

dirinya. Sedangkan sekretaris lebih bertanggung jawab

kepada perusahaan secara umum.

o

Namun di beberapa perusahaan, tentu saja hampir tidak

ada perbedaan di antara sekretaris dan PA. Seperti

contohnya di Indonesia, umumnya sudah menjadi

kebiasaan bila sekretaris kadang juga membantu hal-hal

personal dari si bos yang berhubungan dengan kerja. Lain

halnya misalnya di Hongkong contohnya di mana dunia

(54)

kerja di sana lebih profesional. Perbedaan antara PA dan

sekretaris ini sangat kentara.

o

Sekretaris identik pula dengan mode dan gaya dalam

berbusana ke kantor. Sudah menjadi rahasia umum bila

sekretaris mempunyai tampilan yang menarik sebagai

citra dari atasan yang diwakilinya.

(55)

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat!

1.Proses atau kegiatan yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian,

pengarahan

dan

pengawasan

sumberdaya untuk mencapai tujuan disebut…

a. Administrasi

b. Pengorganisasian

c. Manajemen

d. Pengarahan

e. Perencanaan

2.Memastikan

bahwa

sasaran

dan

tujuan

yang

direncanakan berjalan sesuai dengan harapan adalah

bagian dari kegiatan…

a. Perencanaan

b. Pengorganisasian

c. Pengamanan

d. Pengarahan

e. Pengawasan

3.Sumber daya manajemen yang berupa alat atau mesin

yang digunakan untuk memperlancar kegiatan organisasi

dalam mencapai tujuan disebut…

a. Men

d. Market

b. Methods

e. Machines

c. Materials

(56)

4.Istilah directing memiliki arti…

a. Mengendalikan

d. Mengawasi

b. Memimpin

e. Mendorong

c. Mengarahkan

5.Yang termasuk manajemen tingkat bawah pada

perusahaan swasta adalah…

a. Presiden direktur

d. General manager

b. Office manager

e. Direktur

c. Kepala bagian

SOAL ESAI

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan pengertian pemimpin!

2. Sebut dan jelaskan model/gaya kepemimpinan!

3. Sebut dan jelaskan tingkatan seorang manajer!

4. Jelaskan yang dimaksud manajer sebagai seorang

politisi!

(57)

Soal Pilihan Ganda

Skor= B x 1 Keterangan :

B = jumlah jawaban benar

(58)

Soal Esai

No. Kriteria Penilaian Skor

1. Siswa menyebutkan dengan benar dan sesuai

jawaban ideal. 20

Siswa menyebutkan kurang lengkap 15

Siswa menjawab namun tidak sesuai jawaban ideal. 10

Siswa tidak menjawab. 0

2. Siswa menyebutkan dengan lengkap sesuai dengan

jawaban ideal 20

Siswa menyebutkan kurang lengkap 15

Siswa menyebutkan namun tidak sesuai jawaban

ideal 10

Siswa tidak menjawab 0

3. Siswa menjawab sesuai kunci jawaban atau

menjawab dengan bahasa lain namun intinya sesuai dengan jawaban ideal

20

Siswa menjawab kurang sesuai dengan kunci

jawaban 15

Siswa menjawab tidak sesuai dengan kunci jawaban 10

Siswa tidak menjawab 0

4. Siswa menjawab sesuai kunci jawaban atau

menjawab dengan bahasa lain namun intinya sesuai dengan jawaban ideal

20

Siswa menjawab kurang sesuai dengan kunci

jawaban 15

Siswa menjawab tidak sesuai dengan kunci jawaban 10

Siswa tidak menjawab 0

5. Siswa menjawab sesuai kunci jawaban atau

menjawab dengan bahasa lain namun intinya sesuai dengan jawaban ideal

15

Siswa menjawab kurang sesuai dengan kunci

jawaban 10

Siswa menjawab tidak sesuai dengan kunci jawaban 5

Siswa tidak menjawab 0

Jumlah skor

95

(59)

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP PESERTA DIDIK (Penilaian Individual Peserta Didik)

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru selama proses belajar mengajar berlangsung. Lembaran ini mencatat perilaku peserta didik secara perseorangan baik saat mengerjakan tugas individu maupun berkelompok. Tulislah angka-angka yang tepat di kolom sesuai peserta didik dengan kriteria sebagai berikut.

 5 = sangat baik  4 = baik  3 = cukup  2 = kurang Kelas : ... Topik : ... No Nama Peserta Didik

Aspek Penilaian Jumlah

Nilai

(60)

Keterangan :

Aspek Penilaian Indikator

Mandiri

 Tidak menyontek saat mengerjakan tugas mandiri dan soal latihan

 Jujur dan percaya diri saat mengerjakan soal ulangan

Partisipasi  Aktif dalam proses belajar mengajar Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dari guru

Kerjasama  Bekerja dengan aktif dan baik dalam tim Toleransi dan menghargai pendapat teman Santun  Bersikap sopan terhadap guru Bersikap ramah terhadap teman

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN PESERTA DIDIK (Penilaian Individual Peserta Didik)

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru saat siswa praktek mengerjakan unjuk kerja dalam modul pembelajaran ini. Lembaran ini merekam keterampilan peserta didik secara perseorangan. Tulislah angka-angka yang tepat di kolom sesuai peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

 5 = sangat baik

 4 = baik

 3 = cukup

 2 = kurang

Kelas : ...

Kegiatan : Mengklasifikasikan produk sesuai dengan jenisnya Tema : Klasifikasi Produk

(61)

Keterangan :

Aspek Penilaian Indikator

Kerapian  Kolom yang digambar di kertas manila rapi

 Potongan gambar produk yang didapat rapi

Kreativitas  Kolom yang digambar di kertas manila di kreasikan oleh siswa

 Penataan gambar pada kolom-kolom menarik dan tidak monoton

Presentasi  Kecepatan dalam mengklasifikasi gambar

 Pemahaman materi

 Kecakapan dalam menyampaikan materi

 Tepat dan meyakinkan saat

menjawab pertanyaan dari kelompok lain

KRITERIA NILAI PESERTA DIDIK

Nilai kuantitatif dengan skala 1-4 (berlaku kelipatan 0,33) digunakan untuk nilai pengetahuan (KI 3) dan nilai keterampilan (KI 4). Sedangkan nilai kualitatif digunakan untuk nilai sikap spiritual (KI 1), sikap social (KI 2), dan kegiatan ekstra kulikuler, dengan kualifikasi SB (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan K (Kurang).

(62)

PREDIKAT PENGETAHUAN NILAI KOMPETENSI KETERAMPILAN SIKAP A 4.00 4.00 SB (Sangat Baik) A- 3.66 3.66 B+ 3.33 3.33 B (Baik) B 3.00 3.00 B- 2.66 2.66 C+ 2.33 2.33 C (Cukup) C 2.00 2.00 C- 1.66 1.66 D+ 1.33 1.33 K (Kurang) D 1.00 1.00

(63)

Lembar Kegiatan Pembelajran 1

Jawaban Pilihan Ganda:

1. A

2. A

3. E

4. E

5. C

Jawaban Soal Esai:

1. Asas Sentralisasi atau pemusatan digunakan apabila semua pekerjaan kantor dalam organisasi yang bersangkutan dibebankan dan dilaksanalan oleh sebuah satuan organisasi yang berdiri sendiri di samping satuan organisasi yang melaksanakan pekerjaan operatif

2. Asas Desentralisasi atau pemencaran digunakan apabila masing-masing satuan organisasi dalam seluruh organisasi disamping menyelenggarakan tugas pekerjaan pokok sesuai fungsinya, juga melaksanakan semua pekerjaan kantor.

3. Kelebihan asas sentralisasi adalah:

 Pengawasan lebih mudah dilakukan

 Dapat diadakan keseragaman dalam sistem pekerjaan kantor  Lebih hemat dalam pembiayaan dan pengadaan perlengkapan  Dapat diadakan spesialisasi jabatan yang dapat berkembang lebih

lanjut

4. Kelebihan asas desentralisasi adalah

 Dapat disesuaikan dengan sifat khusus kegiatan masing-masing unit organisasi yang bersangkutan

 Lebih cocok bagi organisasi yang lokasinya terpisah satu sama lain

(64)

 Tidak tergantung dari unit organisasi induk dalam hal pengadaan perlengkapan, penomoran, dan pengiriman surat, pencarian arsip dan lain-lain.

5. Kelemahan asas sentralisasi adalah

 Banyak pekerjaan kantor yang tertunda karena terlalu banyak pekerjaan yang ditangani

 Kebutuhan khas dari masing – masing unit belum tentu dapat dipenuhi oleh pusat.

Kelemahan asas desentralisasi adalah  Pemborosan biaya kantor

 Sulit mengadakan pengawasan pekerjaan kantor dari pihak pusat  Penyimpanan arsip tersebar di berbagai lokasi

(65)

Lembar Kegiatan Pembelajran 2

Jawaban Pilihan Ganda:

1. A

2. D

3. A

4. B

5. E

Jawaban Soal Esai:

1. Setiap orang dalam organisasi perkantoran mesti diberi wewenang yang sesuai dengan tugas tanggung jawabnya sehingga ia dapat bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya tersebut

2. Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando.

3. Ciri organisasi fungsional adalah

a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan b. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan c. Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis

d. Target-target jelas dan pasti e. Pengawasan ketat

f. Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi g. Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan

h. Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib

i. Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.

j. Pembidangan tugas menjadi jelas 4. Kelemahan organisasi komite adalah

 Proses decision making sangat lambat  Biaya operasional rutin sangat tinggi

(66)

 Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

(67)

Lembar Kegiatan Pembelajran 3

Jawaban Pilihan Ganda:

1. C

2. E

3. E

4. C

5. C

Jawaban Soal Esai:

1. Pemimpin adalah seorang yang mempengaruhi orang-orang lain dalam kelompok formal dan informasl untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemanfaatan berbagai metode dan pendekatan.

2. Model atau gaya kepemimpinan yaitu:  OTORITER

Adalah gaya pemimpin yang “otokritik” artinya sangat memaksakan dan mendesak kekuasaannya kepada bawahan.  LAISSEZ FAIRE

Adalah pemimpin yang memberikan kebebasan kepada bawahan.  DEMOKRATIS

Adalah pemimpin pepmimpin yang bersikap tengah antara memaksakan kehendak dan memberi kelonggaran kepada bawahan.

 SITUASIONAL

Adalah pemimpin yang bersikap lebih melihat pada situasinya. Kapan harus bersikap memaksa dan kapan harus moderat, serta pada situasi apa pemimpin harus memberi kebebasan kepada bawahan.

3. Tingkatan seorang manajer adalah

 Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

 Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara

(68)

keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

 Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah

executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi

perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer). 4. Manajer sebagai seorang politisi yaitu manajer harus mengembangkan

hubungan-hubungan baik untuk mendapatkan dukungan atas kegiatan-kegiatan usulan-usulan atau keputusan-keputusannya. Setiap manajer yang efektif “memainkan politik” dengan mengembangkan jaringan kerjasama timbal balik dengan para manajer lain dalam organisasi.

5. Sekretaris adalah sebuah profesi administratif yang bersifat asisten atau mendukung. Gelar ini merujuk kepada sebuah pekerja kantor yang tugasnya ialah melaksanakan perkerjaan rutin, tugas-tugas administratif, atau tugas-tugas pribadi dari atasannya.

(69)

Sapir. 2004. Pengantar Studi Manajemen Perkantoran. Malang: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang Fakultas Ekonomi

The Liang Gie. 1992. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty

Endang, Sri R, dkk. 2009. Modul Melakukan Prosedur Administrasi

untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga

____________. 2009. Modul Panduan Belajar dan Berlatih. Jakarta: Magistra Utama

Gambar

Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer  pada setiap tingkatannya.

Referensi

Dokumen terkait

Organisasi kantor adalah suatu tempat dimana diadakannya suatu kegiatan yang teratur (adanya penetapan wewenang dan tanggung jawab) dari sekelom- pok orang yang bekerja

kepada pejabat yang lebih tinggi (hubungan vertikal dari bawah ke atas) pada unit organisasi, ditandatangani dan disampaikan melalui atasan langsung yang bersangkutan.. 3)

1. Alat atau bahan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan kantor, sehingga menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan selesai lebih cepat, lebih tepat, dan lebih

Revrisond (2012) pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan atau atasan langsung suatu organisasi atau unit kerja terhadap bawahan dengan tujuan

Organisasi Lini dan Staf adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian dibawahnya serta

 Tenaga kerja bagian produksi adalah tenaga kerja yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam kegiatan produksi sehingga jasa yang diberikan kepada tenaga

Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih

Manajer & bawahan atau rantai perintah Menunjukkan hubungan wewenang tanggung jawab yang menghubungkan atasan & bawahan dalam keseluruahan organisasi... Tipe pekerjaan yang