Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
1BLOK 1.4
PENCERNAAN, METABOLISME, DAN HORMON
PENDAHULUAN
Pembelajaran pada Blok 1.4 ini dengan judul Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon dipersiapkan agar mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan kompetensi medis yang berkaitan dengan peranan makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) dalam proses pencernaan yang akan berlanjut mengalami metabolisme, sedangkan hormon berfungsi sebagai pengatur. Pembelajaran dipersiapkan berupa perkuliahan oleh pakar pada bidang yang sesuai, diskusi tutorial, praktikum, dan latihan pada laboratorium ( skills lab).
Blok 1.4 berjalan 6 minggu, tiap minggu akan dibahas 1 modul, sehingga blok ini akan membahas 6 modul. Pada blok ini selain kuliah pakar mahasiswa akan melaksanakan praktikum Anatomi, Fisiologi, Histologi dan Biokimia. Pada tiap minggu akan dilaksanakan diskusi pleno dengan topik yang disesuaikan dengan perkuliahan dan bahan tutorial. Pada akhir blok 1.4 mahasiswa akan mengikuti evaluasi pembelajaran teori blok 1.4 berupa ujian tulis.
Area kompetensi yang diacu pada Blok ini ialah: 1. Komunikasi efektif
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran 5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, Moral, Medikolegal dan professionalisme serta keselamatan pasien
Referensi yang dapat digunakan untuk menunjang tercapainya kompetensi diatas ialah: 1. Anatomi Grays
2. Atlas Anatomi Sobotta 3. Histologi
4. Fisiologi Guyton 5. Fisiologi Ganong 6. Biokimia Harper
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
2 7. Biokimia Kedokteran Dasar8. Ikhtisar Biokimia Dasar FKUI 9. Farmakologi dan Terapi FKUI
Bagian yang terintegrasi kedalam Blok 1.4 ini ialah: 1. Anatomi 2. Histologi 3. Fisiologi 4. Biokimia 5. IPD 6. IKA 7. Farmakologi 8. Mikrobiologi 9. Patologi anatomi 10. Bedah 11. Patologi Klinik 12. Gigi-mulut
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Aktivitas pengajaran dan pembelajaran berikut dipersiapkan untuk menuntun mahasiswa agar mencapai tujuan pembelajaran blok ini :
1. Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu. Jika kelompok tidak bisa bertemu tutor karena sesuatu hal, mereka bertanggung jawab untuk menginformasikan segera kepada sekretariat melalui 081266223110. Selama diskusi, kelompok perlu meyakinkan bahwa mereka telah membawa sumber pembelajaran yang relevan, yang akan dirujuk dalam tutorial.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, metoda tujuh langkah akan digunakan dalam diskusi kelompok. Biasanya, diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan yang digaris bawahi adalah : Apa yang perlu kita ketahui? Apa yang telah kita ketahui? Apa yang ingin lebih kita ketahui?
Tujuh langkah terdiri dari :
Langkah 1. Klarifikasi terminologi dan konsep Langkah 2. Tentukan masalah
Langkah 3. Analisa masalah
Langkah 4. Buatlah suatu pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan pada langkah 3
Langkah 5. Formulasikan tujuan pembelajaran
Langkah 6. Kumpulkan informasi tambahan diluar diskusi kelompok Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang diperoleh
2. Diskusi kelompok tanpa tutor. Tergantung pada kebutuhan belajar anda, anda juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
3pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis.
3. Selain diskusi kelompok kecil, berbagai aktivitas pembelajaran yang relevan dengan blok ini telah dirancang untuk menambah pengertian mahasiswa terhadap konsep yang didiskusikan dalam kelompok, yaitu :
Konsultasi Pakar
Aktivitas ini adalah kebutuhan yang mendasar. Kelompok bertanggung jawab untuk mengatur dan merancang konsultasi pakar dengan menghubungi pakarnya secara langsung. Sangat dianjurkan agar anda menjadwalkan perjanjian dengan pakar. Daftar kontributor blok dan sumber yang dapat dihubungi tercantum pada buku ini.
Aktivitas di Laboratorium Keterampilan
Keterampilan mendapatkan riwayat, keterampilan berkomunikasi dan keterampilan klinik akan didapatkan di laboratorium keterampilan. Anda akan mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan ini mulai dari semester pertama di fakultas kedokteran. Silahkan periksa jadwal anda untuk mengatur waktu.
Kuliah oleh pakar
Dibandingkan dengan kurikulum kedokteran konvensional, yang secara umum berdasarkan kuliah, jumlah kuliah dalam kurikulum PBL berkurang agar terdapat waktu ekstra untuk belajar mandiri. Kuliah diatur menurut topik blok. Agar penggunaan kuliah efektif, dianjurkan agar anda mempersiapkan daftar pertanyaan yang tidak bisa dijawab dalam diskusi kelompok. Kuliah dalam kurikulum PBL semestinya digunakan untuk mengklarifikasi dan mengkonfirmasi masalah pembelajaran yang telah ditentukan dan dengan demikian terjadi secara interaktif.
Belajar Mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.
Diskusi Kelas
Tujuan dari diskusi ini untuk menyamakan dan membandingkan proses pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Tidak akan ada struktur yang kaku untuk diskusi kelas dan tidak dimaksudkan sebagai kuliah. Kelompok mengemukakan persoalan, dan fasilitator atau panel akan mengarahkan diskusi dan menjawab pertanyaan anda. Kegiatan ini diadakan setiap dua minggu dan untuk memulai diskusi, kelompok akan ditanya untuk melihat adanya kemajuan pembelajaran. Jadi bersiaplah dan ambillah keuntungan dari kesempatan ini.
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
4TOPIK KULIAH PENGANTAR BLOK 1.4
Kode Minggu I
K.P Topik Kuliah Dosen
1 Kuliah pengantar blok 1.4 dr. Husnil Kadri, M.Kes
2 Embriologi saluran dan alat pencernaan (Anatomi)
Prof. Dr. dr.Yanwirasti
3 Anatomi saluran pencernaan (Anatomi)
Dra. Gusti Revilla, M.Kes
4 Anatomi alat pencernaan (Anatomi) Dra. Gusti Revilla, M.Kes
5 Histologi saluran pencernaan (Histologi) dr. Sudirman Lubait
6 Histologi alat pencernaan (Histologi) dr. Ifdelia Suryadi
7 Anatomi persarafan sistim pencernaan (Anatomi) dr. M. Setia Budi Zein, PA
8 Pengantar kelainan kongenital saluran dan alat
pencernaan. (Anatomi)
dr. M. Setia Budi Zein, PA
Minggu II
9 Makromolekul Dra. Yustini Alioes, Apt, MS
10 Enzim (Biokimia) DR. Dra. Eti Yerizel, MS
11 Vitamin dan mineral sebagai koenzim dan kofaktor
(Biokimia)
Dra. Yustini Alioes, Apt, MS
12 Fungsi mekanik sistem pencernaan (Fisiologi) dr. Sofina Rusdan, Cert. Med
13 Proses pencernaan makromolekul dan nutrien
(Biokimia)
Prof. dr. Fadil Oenzil, Ph.D, SpGK
14 Fungsi sekresi, absorbsi dan eksresi sistem
pencernaan (Fisiologi)
Prof. dr. Rahmatina B Herman, Ph.D, AIF
15 Metabolisme bilirubin serta siklus urobilinogen
enterohepatik (Biokimia)
dr. Husnil Kadri, M.Kes 16 Patofisiologi malabsorbsi, diare dan obstipasi
(Fisiologi)
Prof. dr. Rahmatina B Herman, Ph.D, AIF
Minggu III
17 Pengantar metabolisme (Biokimia) dr. Susila Sastri, M.Biomed
18 Biologi oksidasi dan respirasi sel (Biokimia) Dra. Yustini Alioes, Apt, MS
19 Siklus asam sitrat (Biokimia) DR. Dra. Eti Yerizel, MS
20 Glikolisis aerob dan anaerob (Biokimia) Dra. Yustini Alioes, Apt, MS
21 Kecepatan metabolisme dan pengukurannya
(Fisiologi)
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
5Minggu IV
22 Metabolisme karbohidrat (Biokimia) Prof. dr. Fadil Oenzil, Ph.D, SpGK
23 Metabolisme lemak (Biokimia) dr. Zulkarnain Edward, Ph.D
24 Metabolisme protein (Biokimia) dr. Zulkarnain Edward, Ph.D
25 Metabolisme purin-pirimidin (Biokimia) DR. Dra. Eti Yerizel, MS
26 Hubungan metabolisme nutrien utama dan
pengaturannya (Biokimia)
dr. Zulkarnain Edward, Ph.D
27 Pengantar penyakit gangguan metabolisme
(Fisiologi)
Dr. dr. Afriwardi, SpKO
Minggu V
28 Embriologi dan anatomi organ endokrin (Anatomi)
Prof. Dr. dr.Yanwirasti
29 Mikroskopis organ endokrin (Histologi)
DR. Dr. Rusdi Aziz
30 Mekanisme kerja dan klasifikasi hormon (Biokimia)
dr. Susila Sastri, M.Biomed
31 Fungsi dan regulasi hormon (Fisiologi)
dr. Erkadius, MSC
32 Fungsi kelenjar hipofise dan pengaturannya
dr. Sofina Rusdan, Cert. Med
33 Pengantar kelainan endokrin
(Fisiologi) dr. Erkadius, MSC
Minggu VI
34 Farmakokinetik (Farmakologi)
Dr. Yusticia Katar, Apt
35 Farmakodinamik (Farmakologi)
Dr. Yusticia Katar, Apt
36 Obat otonomik (Farmakologi)
dr. Rahmatini, M.Kes 37 Analgetik, Antipiretik, dan antiinflamasi
(Farmakologi) Dra. Salma Salim, Apt, AFK
38 Pengantar farmakologi klinik (Farmakologi)
Dra. Elly Usman, Apt, MS
39 Toksikologi (Farmakologi)
Dra. Erlina Rustam, Apt, MS
40 Interaksi obat (Farmakologi)
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
6 PRAKTIKUMNo. PRAKTIKUM MINGGU
I II III IV V VI
1 Anatomi saluran dan organ pencernaan
(Anatomi)
V
2 Histologi saluran dan organ pencernaan
(Histologi)
V
3 Saliva dan empedu (Biokimia) V
4 Histologi pertumbuhan gigi (Histologi) V
5 Pengukuran BMR (Fisiologi) V
6 Biokimia fermentasi (Biokimia) V
7 Pemeriksaan gula darah (Biokimia) V
8 Pemeriksaan kolesterol serum (Biokimia) V
9 Pemeriksaan protein serum (Biokimia) V
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
7PENILAIAN
NO KOMPONEN BOBOT
1 Penilaian Tutorial 20%
2 Ujian Skills Lab 20%
3 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% d. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%
2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok.
3. Apabila tidak lulus ujian skills lab, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali di akhir blok. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok
4. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2006.
Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu
85-100 A 4.00 Sangat cemerlang
80-84 A- 3.50 Cemerlang
75-79 B+ 3.25 Sangat baik
70-74 B 3.00 Baik
65-69 B- 2.75 Hampir baik
60-64 C+ 2.25 Lebih dari cukup
55-59 C 2.00 Cukup
50-54 C- 1.75 Hampir cukup
40-49 D 1.00 Kurang
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
8MODUL 1
SKENARIO 1 : DARI MULUT SAMPAI KE ANUS
dr. Rianti (24 tahun) sedang menjalani internship di RSU Daerah sangat terenyuh melihat wanita cantik yang baru saja melahirkan menangis tersedu-sedu. Ia tampak syok sekali dan seakan-akan tidak ikhlas menerima bayi yang baru saja dilahirkannya. Bayi ini menderita sumbing pada labium, palatum durum sampai ke palatum molenya. Ketika dr. Rianti berusaha menghibur wanita cantik tersebut, tiba-tiba datang bidan yang baru saja menolong persalinan yang lain. Bidan ini mengatakan bahwa dia tidak dapat memasukkan termometer kedalam anus bayi yang baru lahir tersebut.“Oh, ini pasti atresia ani. Ternyata kelainan traktus digestivus ini memang bisa terjadi dari mulut sampai ke anus,” gumam dr. Rianti.
Dr. Rianti segera berencana mengirim kedua bayi ini ke dokter bedah digestif supaya traktus digestivus bayi ini normal kembali. Bagaimanakah anda menerangkan keadaan bayi ini?
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
9MODUL 2
SKENARIO 2 : NIKMATNYA AYAM GORENG
Hari ini kegiatan Sasa, seorang murid kelas 6 SD sangat banyak mulai jam 7.00 pagi sampai siang ini jam 15.00, karena Sasa akan segera menghadapi UAN. Tadi pagi Sasa terlambat bangun, sehingga tidak sempat sarapan pagi, akibatnya siang ini perut Sasa “keroncongan” karena sangat lapar.
Dalam perjalanan pulang dari sekolah diatas mobil, Sasa duduk membayangkan nikmatnya makan dengan ayam goreng masakan ibunya, salivanya sampai keluar. Sasa dijemput oleh kakaknya ke sekolah. Kakak Sasa, ini adalah mahasiswa kedokteran, dia tertawa melihat kelakuan Sasa. Kebetulan kakak Sasa sedang mempelajari modul fungsi pencernaan tentang bagaimana setiap jenis makanan itu bisa diproses dalam saluran pencernaan sampai dapat diabsorpsi dalam usus halus serta peranan enzim dalam proses tersebut. Selain itu, dia juga mempelajari pembentukan feses dan peran bakteri yang terdapat dalam usus besar.
Sasa dinasehati kakaknya supaya selalu sarapan sebelum berangkat sekolah, karena kalau tidak, Sasa bisa sakit perut, mual, muntah akibat peningkatan asam lambung. Bagaimana anda menjelaskan masalah yang dialami Sasa?
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
10MODUL 3
SKENARIO 3 : BADAN KURUS BUKAN KARENA TAK MAKAN
Weni, 30 tahun, seorang karyawati bank swasta merasa heran dengan keadaan yang dialaminya dalam 1 bulan terakhir ini. Berat badannya turun sampai 5 kg, padahal makannya banyak, bahkan dia cenderung selalu merasa lapar. Selain itu dia banyak mengeluarkan keringat dan sering merasa gerah, meskipun cuaca dingin. Kadang, Weni juga merasakan suhu badannya meningkat.
Weni pergi menemui dokter keluarga langganannya dan menjelaskan keluhan yang dialaminya. Setelah melakukan pemeriksaan fisik, Dokter mengatakan bahwa kemungkinan keadaan yang dialami Weni terjadi karena peningkatan kecepatan metabolisme akibat pengaruh hormon. Dokter menyarankan agar Weni menjalani pemeriksaan Basal Metabolism Rate (BMR) serta memeriksa kadar Free T4 dan TSHs dan bila perlu radioactive iodine uptake .
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
11MODUL 4
SKENARIO 4 : DIET YANG MENYENGSARAKAN
Fandi adalah mahasiswa semester dua FK Unand yang baru selesai mengikuti simposium tentang perkembangan penyakit diabetes mellitus. Ia yang berbadan subur merasa cemas karena bapaknya telah menderita diabetes mellitus dan hiperurisemia sejak beberapa tahun yang lalu.
Sejak saat itu, ia mengurangi kebiasaan makan nasi dengan lauk-pauk yang berlemak tinggi serta ngemil yang berlebihan. Aktifitas Fandi sebagai seorang mahasiswa sangat padat. Akibatnya ia sering merasa cepat letih.
Suatu hari, ia jatuh pingsan sewaktu mengikuti acara pengabdian masyarakat. Fandi dibawa ke RSUP M Djamil untuk mendapat pertolongan. Di rumah sakit tersebut, dilakukan pemeriksaan darah yang terdiri dari; glukosa, benda keton, albumin, dan asam urat.
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
12MODUL 5
SKENARIO 5 : PELAWAK KATE YANG MENGHIBUR
Kiara, mahasiswa kedokteran semester 4 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, asyik sekali menonton acara lawakan dari seorang pelawak kate yang disiarkan oleh salah satu stasiun TV. Mereka tertawa terpingkal-pingkal dan sangat terhibur oleh lawakan yang segar dari pelawak tersebut.
“Pelawak ini biarpun seperti berumur 5 tahun, tapi dia sudah berumur 26 tahun,” kata Kiara.“ Kok bisa ya kak ?”, tanya adiknya. ” Ya bisa saja, karena pelawak ini mengalami gangguan pertumbuhan. Kemungkinan dia menderita gangguan fungsi hipofise anterior dimana hormon yang dihasilkan kelenjar ini berkurang. Kelainan fungsi hipofise anterior ini mungkin sudah diderita sejak lahir dan akan berakibat pada kelenjar endokrin lain. ” Oh, tapi apa itu kelenjar endokrin dan hormon,? tanya adiknya.
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
13MODUL 6
SKENARIO 6 : KEINGINTAHUAN FAUZAN
Fauzan (19 tahun) mahasiswa kedokteran tahun I, sudah dua hari demam, nyeri menelan dan batuk. Untuk mengatasi demamnya ia sudah meminum antipiretik yang di beli ditoko obat, tetapi demamnya tidak turun, kemudian Fauzan di temani ibu kosnya berobat ke puskesmas. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa suhu tubuhnya 380C, faring hiperemis, vital sign lain dalam batas normal. Dokter mengatakan Fauzan menderita ISPA. Dokter meresepkan 3 macam obat dan menerangkan aturan minum obat kepada Fauzan.
Hari ke- 2 setelah minum obat, kesehatan Fauzan membaik, sebagai mahasiswa kedokteran ia belum memahami bagaimana proses yang di alami obat dalam tubuh dan apa yang di alami tubuh akibat pemberian obat.
Fauzan pernah membaca di sebuah majalah kesehatan beberapa hal mengenai obat, diantaranya mengenai obat otonom, pemberian obat secara bersamaan yang dapat menimbulkan keuntungan dan kerugian bahkan ada pasien yang mengalami intoksikasi akibat pemberian obat. Sebagai mahasiswa kedokteran bagaimana anda menjelaskan hal ini ?
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
14LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 :
TIM PENGELOLA BLOK 1.4
Ketua : dr. Husnil Kadri, M.Kes Sekretaris : dr. Izwar Wahab
Anggota : Dra. Yustini Alioes, MSi, Apt Dra. Erlina Rustam, MS dr. Roza Silvia dr. Rauza Sukma Rita
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
15LAMPIRAN 2 :
METODA TUJUH LANGKAH (SEVEN JUMPS) DALAM DISKUSI TUTORIAL
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, digunakan metoda tujuh langkah (seven jumps) dalam diskusi kelompok. Diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan yang digarisbawahi adalah : Apa yang perlu diketahui? Apa yang telah diketahui? Apa yang ingin diketahui?
Langkah 1. Mengklarifikasi terminologi dan konsep Langkah 2. Menentukan masalah
Langkah 3. Menganalisis masalah melalui brainstorming dengan menggunakan prior knowledge Langkah 4. Membuat pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan
pada langkah 3
Langkah 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran
Langkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dll Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
16LAMPIRAN 3 :
TUGAS STAF PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR – MENGAJAR
Tugas dan Kewajiban Tutor.
1. Memahami tentang tujuan dan konsep dasar PBL 2. Menerima dan menguasai konsep PBL
3. Cakap dalam dinamika kelompok dan pemberian umpan balik 4. Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi
5. Menyediakan diri untuk menjadi tutor, menyenangi tugasnya, memiliki motivasi, dan diterima oleh mahasiswa
6. Berpartisipasi penuh selama tutorial berlangsung
7. Menghargai perbedaan pendapat maupun cara belajar mahasiswa
8. Sensitif terhadap faktor yang menimbulkan stres terhadap mahasiswa dan hal-hal yang diperlukan mahasiswa, serta memiliki sifat senang membantu mahasiswa agar kelak menjadi dokter yang baik
9. Dikenal dan dipercaya oleh mahasiswa dan mampu menjaga rahasia
10. Menyadari bahwa mahasiswa memandangnya sebagai panutan, orang kepercayaan, sahabat dan penasehat
11. Memandu dan memotivasi mahasiswa untuk mengidentifikasi pokok bahasan 12. Mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengintegrasikan pengetahuan
13. Tutor harus mampu menjadi pendengar yang efektif sebagaimana diharapkan oleh mahasiswa seperti hangat, memiliki empati dan spontan,
14. Berfikir konstruktif, memiliki kemampuan untuk memfasilitasi diskusi secara bijaksana Tutor Harus Memiliki
1. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang blok
2. Tutor harus paham tentang referensi yang telah disiapkan oleh fakultas
3. Mengetahui proses kognitif mahasiswa: konsep yang berkembang di anggota kelompok termasuk kemungkinan konflik di dalamnya
4. Mengamati alasan-alasan yang diajukan para mahasiswa dan kemungkinan munculnya problem solving
5. Menyadari diri sendiri: apakah tutor menghambat atau mendorong proses kognitif mahasiswa?
6. Mengevaluasi secara teratur: apakah para mahasiswa puas dengan proses yang sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan
7. Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam hal prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok
8. Mendorong anggota kelompok untuk menjadi anggota yang aktif 9. Membina kepemimpinan kelompok
10. Mengamati adanya masalah perilaku (mahasiswa dominan, diam, dsb) dan memecahkannya 11. Evaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang sedang
berjalan
Pencernaan, Metabolisme, dan Hormon
17 Tutor Tidak Boleh:1. Memberikan, meminjamkan atau membocorkan materi Tutor’s Guide kepada mahasiswa, karena perlakuan demikian akan membahayakan proses belajar mengajar dalam Metode PBL.
2. Membantu mahasiswa dalam artian memberi kunci kunci dalam tutorial agar proses tutorial dapat selesai dengan cepat.