Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Pertambangan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Pertambangan
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
A. Latar Latar belakangbelakang
Kondisi
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di (K3) perusahaan di Indonesia secara umumIndonesia secara umum
diperkira
diperkirakan termasuk rendah. Pada kan termasuk rendah. Pada tahun 2005 tahun 2005 Indonesia menempati posisi yang burukIndonesia menempati posisi yang buruk
jauh di ba
jauh di bawah Singapuwah Singapura, Malaysra, Malaysia, Filipiia, Filipina dan Thailna dan Thailand. Kondisand. Kondisi i tersebut menctersebut mencerminkanerminkan
kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah.
kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah.
Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan
Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan
pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan
pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan
sangat ditentukan peranan mutu
sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatiantenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian
perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan
perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan
perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat manusiawi atau
perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat manusiawi atau
bermartabat.
bermartabat.
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejak lama.
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejak lama.
Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja karyawan
Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja karyawan
dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan
dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan
kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020
mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang
mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang
ditetapkan dalam hubungan ekonomi
ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangperdagangan barang dan an barang dan jasa antar negara yangjasa antar negara yang
harus dipenuhi oleh
harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Untukseluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Untuk
mengantisip
mengantisipasi hal asi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Itersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Indonesia;ndonesia;
telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa
telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa
depan, yang penduduknya hidup
depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperolehdalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja
dan pengusaha, tetapi juga
dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh,secara menyeluruh,
merusak lingkungan yang pada akhirnya akan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan dan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan dan
non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka
non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan)
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan)
menunjukan kecenderunga
menunjukan kecenderungan n peningkatan prevalensi. Sebagai faktor penyebab, seringpeningkatan prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering
terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang
terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang
kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak
kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak
menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia. Dalam penjelasan
menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia. Dalam penjelasan
undang-undang nomor 23
undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiaptahun 1992 tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap
tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan
tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan
kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya.
kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya.
Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk
Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuan hidupnya. Dalam bekerjamemenuhi kebutuan hidupnya. Dalam bekerja
Keselama
Keselamatan dan tan dan kesehatakesehatan kerja n kerja (K3) merupakan faktor yang (K3) merupakan faktor yang sangat penting untuksangat penting untuk
diperhatikan karena seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan
diperhatikan karena seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan
berdampak pada diri, keluarga dan lingkungannya. Salah satu komponen yang dapat
berdampak pada diri, keluarga dan lingkungannya. Salah satu komponen yang dapat
meminimalisir Kecelakaan dalam kerja adalah tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan
meminimalisir Kecelakaan dalam kerja adalah tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan
mempunyai kemampuan untuk menangani korban dalam kecelakaan kerja dan dapat
mempunyai kemampuan untuk menangani korban dalam kecelakaan kerja dan dapat
memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk
memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menyadarmenyadari i pentingnya keselamatan danpentingnya keselamatan dan
kesehatan kerja.
kesehatan kerja.
Indonesia memiliki berbagai sektor industri yang
Indonesia memiliki berbagai sektor industri yang salah satunya yaitu pertambangan.salah satunya yaitu pertambangan.
Pertambanga
Pertambangan memiliki peran n memiliki peran yang sangat penting yang sangat penting dalam pembangunan nasional.dalam pembangunan nasional.
Pertambanga
Pertambangan memberikan n memberikan peran yang sangat peran yang sangat signifikan dalam perekonomian nasional,signifikan dalam perekonomian nasional,
baik dalam sektor
baik dalam sektor fiscal, moneter, maupun sektor riil. fiscal, moneter, maupun sektor riil. Peran pertambangan terlihat jelasPeran pertambangan terlihat jelas
dimana pertambangan menjadi salah satu sumber penerimaan negara; berkontribusi dalam
dimana pertambangan menjadi salah satu sumber penerimaan negara; berkontribusi dalam
pembangauna
pembangaunan daerah, baik dalam bentuk n daerah, baik dalam bentuk dana bagi hasil maupun program communitydana bagi hasil maupun program community
development atau coorporate social responsibility; memberikan nilai surplus dalam neraca
development atau coorporate social responsibility; memberikan nilai surplus dalam neraca
perdaganga
perdagangan; n; meningkatkameningkatkan n investasiinvestasi; ; memberikan efek berantai yang memberikan efek berantai yang positif terhadappositif terhadap
ketenaga
ketenagakerjaan; menjadi salah satu kerjaan; menjadi salah satu faktor dominan dalam menentukan Indeks faktor dominan dalam menentukan Indeks HargaHarga
Saham Gabungan; dan menjadi salah satu sumber energy dan bahan baku domestik.
Saham Gabungan; dan menjadi salah satu sumber energy dan bahan baku domestik.
Salah satu karakteristik industri pertambangan adalah padat modal, padat
Salah satu karakteristik industri pertambangan adalah padat modal, padat teknologi danteknologi dan
memiliki risiko yang besar. Oleh karena itu, dalam rangka menjamin kelancaran operasi,
memiliki risiko yang besar. Oleh karena itu, dalam rangka menjamin kelancaran operasi,
menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja
menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja
maka diperlukan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan
maka diperlukan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan
pertambangan.
pertambangan.
Terjadinya
Terjadinya kecelakakecelakaan kerja tan kerja tentu saja meentu saja menjadikan manjadikan masalah yansalah yang besar bagg besar bagi kelangsungi kelangsunganan
suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar
suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar
namun lebih dari itu adalah timbulnya korban
namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilanganjiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan
sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah
sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah
satu-satun
Upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kerja yang
Upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kerja yang dapat menyebabkan terjadinyadapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan penerapan Keselamatan dan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di tempat kerja. Secara keilmuan K3, didefinisikan sebagai ilmu dan
Kesehatan Kerja di tempat kerja. Secara keilmuan K3, didefinisikan sebagai ilmu dan
penerapan teknologi tentang pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dari
penerapan teknologi tentang pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dari
aspek hukum K3
aspek hukum K3 merupakan kumpulan peraturan perundang-undmerupakan kumpulan peraturan perundang-undangan yang mengaturangan yang mengatur
tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
Melalui peraturan yang jelas dan sanksi yang tegas, perlindungan K3 dapat ditegakkan,
Melalui peraturan yang jelas dan sanksi yang tegas, perlindungan K3 dapat ditegakkan,
untuk itu
untuk itu diperlukan peraturdiperlukan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang an perundang-undangan yang mengatur tentang K3. BahkanK3. Bahkan
ditingkat internasionalp
ditingkat internasionalpun un telah disepakati adanya konvensi-konvensi yang telah disepakati adanya konvensi-konvensi yang mengaturmengatur
tentang K3
tentang K3 secara universasecara universal sesuai dengan l sesuai dengan perkembangperkembangan ilmu an ilmu pengetahuapengetahuan dan n dan teknologi,teknologi,
baik yang dikeluarkan oleh
baik yang dikeluarkan oleh organisasorganisasi dunia i dunia seperti ILO, WHO, maupun seperti ILO, WHO, maupun tingkat regional.tingkat regional.
Ditinjau dari aspek ekonomis, dengan menerapkan K3, maka tingkat kecelakaan akan
Ditinjau dari aspek ekonomis, dengan menerapkan K3, maka tingkat kecelakaan akan
menurun, sehingga kompensasi terhadap kecelakaan juga menurun, dan biaya tenaga kerja
menurun, sehingga kompensasi terhadap kecelakaan juga menurun, dan biaya tenaga kerja
dapat berkurang. Sejalan dengan itu, K3 yang efektif akan
dapat berkurang. Sejalan dengan itu, K3 yang efektif akan dapat meningkatkandapat meningkatkan
produktivitas kerja sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. Hal
produktivitas kerja sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. Hal ini pada gilirannyaini pada gilirannya
kemudian dapat mendorong semua
kemudian dapat mendorong semua tempat kerja/industri maupun tempat-tempat umumtempat kerja/industri maupun tempat-tempat umum
merasaka
merasakan perlunya dan memiliki budaya K3 n perlunya dan memiliki budaya K3 untuk diterapkan disetiap tempat dan waktu,untuk diterapkan disetiap tempat dan waktu,
sehingga K3 menjadi salah satu budaya industrial.
sehingga K3 menjadi salah satu budaya industrial.
Dengan melaksanaka
Dengan melaksanakan K3 n K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja dari akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja dari risikorisiko
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu melakukan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu melakukan
pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungan K3, diharapkan akan
pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungan K3, diharapkan akan
tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang
tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang produktif, sehinggaproduktif, sehingga
akan meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan. Dengan demikian K3
akan meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan. Dengan demikian K3
sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan, terutama
sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan, terutama
dapat mencegah korban manusia. Oleh karena itu, kami membahas tentang Kesehatan dan
dapat mencegah korban manusia. Oleh karena itu, kami membahas tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di salah satu industri yaitu industri pertambangan batubara yang
Keselamatan Kerja di salah satu industri yaitu industri pertambangan batubara yang
merupakan industri besar diwilayah Indonesia.
merupakan industri besar diwilayah Indonesia.
B. Tujuan
B. Tujuan
Tujuan dar
Tujuan dari penulisan mai penulisan makalah ini kalah ini adalah:adalah:
1.
1. UnUntutuk k memengngetetahahui ui KeKececelalakakaan an kekerjrja a tatambmbanang.g.
2.
2. UntUntuk meuk mengngetaetahui phui peraeran K3 dan K3 dalam mlam mencencegaegah kech kecelaelakaakaan kern kerja guja guna mena meninningkagkatkatkann
kesehatan dan keselamatan kerja.
kesehatan dan keselamatan kerja.
3.
BAB II
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
A. Pengertian Pengertian Kesehatan Kesehatan dan dan Keselamatan Keselamatan KerjaKerja
Keselama
Keselamatan dan tan dan kesehatakesehatan kerja n kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untukuntuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja padarohani tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakatbudayanya menuju masyarakat
makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu
makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu
pengetahua
pengetahuan n dan penerapannya dalam dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinyausaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Keselama
Keselamatan dan tan dan kesehatakesehatan kerja n kerja (K3) tidak dapat (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baikdipisahkan dengan proses produksi baik
jasa mau
jasa maupun industri. Ppun industri. Perkembangaerkembangan pembangunan n pembangunan setelah Indonsetelah Indonesia merdekesia merdekaa
menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula
menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula
meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang
Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam mencegahlebih tinggi dalam mencegah
terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis kecelakaannya. Sejalan
terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis kecelakaannya. Sejalan
dengan itu, perkembangan pembangunan yang dilaksanakan tersebut maka disusunlah UU
dengan itu, perkembangan pembangunan yang dilaksanakan tersebut maka disusunlah UU
No.14 tahun 1969
No.14 tahun 1969 tentang pokok-pokok mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalamitentang pokok-pokok mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalami
perubahan menjadi UU No.12 tahun 2003
perubahan menjadi UU No.12 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan.tentang ketenaga kerjaan.
Dalam pasal 86 UU
Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruhNo.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja,
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja,
moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta
moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta
nilai-nilai agama. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dikeluarkanlah peraturan
nilai agama. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dikeluarkanlah peraturan
perundangan-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pengganti
perundangan-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pengganti
peraturan sebelumny
peraturan sebelumnya yaitu a yaitu VeiligheidVeiligheids Reglement, STBl s Reglement, STBl No.406 tahun 1910 No.406 tahun 1910 yang dinilaiyang dinilai
sudah tidak memadai menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada.
sudah tidak memadai menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada.
Peratura
Peraturan tersebut n tersebut adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerjatentang keselamatan kerja
yang ruang lingkupnya meliputi segala
yang ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baik di lingkungan kerja, baik di darat, didalam tanah,darat, didalam tanah,
permukaan air, di dalam air maupun udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan
permukaan air, di dalam air maupun udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan
hukum Republik Indonesia.
hukum Republik Indonesia. Undang-undang tersebut juga Undang-undang tersebut juga mengatur syarat-syaramengatur syarat-syaratt
keselamatan kerja dimulai dari perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran,
keselamatan kerja dimulai dari perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran,
perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan
perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan
bahan, barang produk tekhnis dan aparat produksi yang mengandung dan
bahan, barang produk tekhnis dan aparat produksi yang mengandung dan dapatdapat
menimbulkan bahaya kecelakaan.
menimbulkan bahaya kecelakaan.
Walaupun sudah banyak peraturan yang diterbitkan, namun pada pelaksaannya masih
Walaupun sudah banyak peraturan yang diterbitkan, namun pada pelaksaannya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya personil pengawasan, sumber
banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya personil pengawasan, sumber
daya manusia K3 serta sarana yang ada. Oleh karena itu, masih diperlukan upaya untuk
memberdayakan lembaga-lembaga K3 yang ada di masyarakat, meningkatkan sosialisasi
memberdayakan lembaga-lembaga K3 yang ada di masyarakat, meningkatkan sosialisasi
dan kerjasama dengan mitra sosial guna membantu pelaksanaan pengawasan norma K3
dan kerjasama dengan mitra sosial guna membantu pelaksanaan pengawasan norma K3
agar terjalan dengan baik.
agar terjalan dengan baik.
B.
B. Sebab-sebab Sebab-sebab KecelakaanKecelakaan
Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau
Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau
kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri
kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri
dari teknik keselamatan. Ada pepatah yang mengungkapkan tindakan yang lalai seperti
dari teknik keselamatan. Ada pepatah yang mengungkapkan tindakan yang lalai seperti
kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas sebuah tangga. Hal
kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas sebuah tangga. Hal
tersebut menunjukkan cara yang lebih
tersebut menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk baik selamat untuk menghilangmenghilangkan kondisi kan kondisi kelalaiakelalaiann
dan memperbaiki kesadaran mengenai keselamatan setiap karyawan pabrik.
dan memperbaiki kesadaran mengenai keselamatan setiap karyawan pabrik.
Penyebab dasar kecelakaan kerja :
Penyebab dasar kecelakaan kerja :
1 1.. FFaakkttoor Pr Peerrssoonniill A A.. KKeelleemmaahhaan Pn Peennggeettaahhuuaan dn daan Sn Skkiillll B B.. KKuurraanng g MMoottiivvaassii C C.. PPrroobblleem m FFiissiikk D D.. FFaakkttoor r PPeekkeerrjjaaaann i i.. SSttaannddaar r kkeerrjja a ttiiddaak k ccuukkuup p MMeemmaaddaaii i iii.. PPeemmeelliihhaarraaaan n ttiiddaak k mmeemmaaddaaii i iiiii.. PPeemmaakkaaiiaan n aallaat t ttiiddaak k bbeennaarr i ivv.. KKoonnttrrool l ppeemmbbeelliiaan n ttiiddaak k kkeettaatt
Penyebab Langsung kecelakaan kerja
Penyebab Langsung kecelakaan kerja
1 1.. TTiinnddaakkaan n TTiiddaak k AAmmaann A A.. MMeennggooppeerraassiikkaan n aallaat t bbuukkaan n wweewweennaannggnnyyaa B B.. MMeennggooppeerraassiikkaan an allaat t ddg kg keecceeppaattaan n ttiinnggggii C C.. PPoossiissi i kkeerrjja a yyaanng g ssaallaahh D D.. PPeerrbbaaiikkaan an allaatt, p, paadda sa saaaat at allaat bt beerrooppeerraassii E E.. KKoonnddiissi i TTiiddaak k AAmmaann i i.. TTiiddaak k ccuukkuup p ppeennggaammaan n aallaatt i iii.. TTiiddaak k ccuukkuup p ttaanndda a ppeerriinnggaattaan n bbaahhaayyaa i iiiii.. KKeebbiissiinnggaann//ddeebbuu//ggaas s ddi i aattaas s NNAABB i ivv.. HHoouusseekkeeeeppiinng g ttiiddaak k bbaaiikk
Penyebab Kecelakaan Kerja (Heinrich Mathematical Ratio) dibagi atas 3 bagian Berdasarkan
Penyebab Kecelakaan Kerja (Heinrich Mathematical Ratio) dibagi atas 3 bagian Berdasarkan
Prosentasenya: Prosentasenya: 1. 1. TiTindndakakan an titidadak ak amaman on oleleh ph pekekererja ja (8(88%8%)) 2. 2. KoKondndisisi tii tidadak amk amaan dan dalalam arm areaeal kl kererja ja (1(10%0%)) 3. 3. DiDiluluaar r kekemamammpupuan an mamannususia ia ((2%2%)) C.
Kinerja (performen) setiap petugas kesehatan dan non
Kinerja (performen) setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante darikesehatan merupakan resultante dari
tiga komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja
tiga komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja
yang dapat merupakan beban tambahan pada pekerja. Bila ketiga komponen tersebut serasi
yang dapat merupakan beban tambahan pada pekerja. Bila ketiga komponen tersebut serasi
maka bisa dicapai suatu
maka bisa dicapai suatu derajat kesehatan kerja yang optimal dan derajat kesehatan kerja yang optimal dan peningkatanpeningkatan
produktivitas. Sebaliknya bila terdapat ketidak serasian dapat menimbulkan masalah
produktivitas. Sebaliknya bila terdapat ketidak serasian dapat menimbulkan masalah
kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan
kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan
menurunkan produktivitas kerja
menurunkan produktivitas kerja
Kapasitas Kerja
Kapasitas Kerja
Status kesehatan masyarakat pekerja di Indonesia pada
Status kesehatan masyarakat pekerja di Indonesia pada umumnya belum memuaskan. Dariumumnya belum memuaskan. Dari
beberapa hasil penelitian didapat gambaran bahwa 30-40% masyarakat pekerja kurang
beberapa hasil penelitian didapat gambaran bahwa 30-40% masyarakat pekerja kurang
kalori protein, 30% menderita anemia gizi dan 35%
kalori protein, 30% menderita anemia gizi dan 35% kekurangan zat besi tanpa anemia.kekurangan zat besi tanpa anemia.
Kondisi kesehatan seperti ini tidak
Kondisi kesehatan seperti ini tidak memungkinkan bagi para pekerja untuk memungkinkan bagi para pekerja untuk bekerja denganbekerja dengan
produktivitas yang optimal. Hal ini
produktivitas yang optimal. Hal ini diperberadiperberat lagi t lagi dengan kenyataan bahwa angkatan kerjadengan kenyataan bahwa angkatan kerja
yang ada sebagian besar masih di isi oleh petugas kesehatan dan non kesehatan yang
yang ada sebagian besar masih di isi oleh petugas kesehatan dan non kesehatan yang
mempunyai banyak keterbatasan, sehingga untuk dalam melakukan tugasnya mungkin
mempunyai banyak keterbatasan, sehingga untuk dalam melakukan tugasnya mungkin
sering mendapat kendala terutama menyangkut masalah PAHK dan kecelakaan kerja.
sering mendapat kendala terutama menyangkut masalah PAHK dan kecelakaan kerja.
Beban Kerja
Beban Kerja
Sebagai pemberi jasa pelayana
Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun yang bersifat teknis beroperasi 8 n kesehatan maupun yang bersifat teknis beroperasi 8 – 24– 24
jam sehar
jam sehari, dengan di, dengan demikian kegiemikian kegiatan pelayaatan pelayanan kesehanan kesehatan pada latan pada laboratorium menboratorium menuntutuntut
adanya pola kerja bergilirdan tugas/jaga malam. Pola kerja yang berubah-ubah dapat
adanya pola kerja bergilirdan tugas/jaga malam. Pola kerja yang berubah-ubah dapat
menyebabkan kelelah
menyebabkan kelelahan yang an yang meningkat, akibat terjadinya perubahan pada bioritmik (iramameningkat, akibat terjadinya perubahan pada bioritmik (irama
tubuh). Faktor lain yang turut
tubuh). Faktor lain yang turut memperberamemperberat beban kerja antara lain tingkat t beban kerja antara lain tingkat gaji dan jaminangaji dan jaminan
sosial bagi pekerja yang masih relatif rendah, yang berdampak pekerja terpaksa melakukan
sosial bagi pekerja yang masih relatif rendah, yang berdampak pekerja terpaksa melakukan
kerja tambahan secara berlebihan. Beban psikis ini dalam jangka waktu lama dapat
kerja tambahan secara berlebihan. Beban psikis ini dalam jangka waktu lama dapat
menimbulkan stres.
menimbulkan stres.
Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja bila tidak
Lingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratamemenuhi persyaratan dapat n dapat mempengaruhmempengaruhi kesehatan kerjai kesehatan kerja
dapat menimbulkan Kecelakaan Kerja (Occupational Accident), Penyakit Akibat Kerja dan
dapat menimbulkan Kecelakaan Kerja (Occupational Accident), Penyakit Akibat Kerja dan
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Occupational Disease & Work Related Diseases).
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Occupational Disease & Work Related Diseases).
D.
D. Kecelakaan Kecelakaan Kerja Kerja TambangTambang
•
• Pengertian BatubaraPengertian Batubara
Batubara adalah batuan yang berasal dari tumbuhan yang mati dan
Batubara adalah batuan yang berasal dari tumbuhan yang mati dan tertimbun endapantertimbun endapan
lumpur, pasir, dan lempung sselama berjuta-juta tahun lamanya. Adanya tekanan lapisan
lumpur, pasir, dan lempung sselama berjuta-juta tahun lamanya. Adanya tekanan lapisan
tanah bersuhu tinggi
tanah bersuhu tinggi serta terjadinya gerak tektonik mengakibatkan terjadinya kebakaranserta terjadinya gerak tektonik mengakibatkan terjadinya kebakaran
atau oksidasi yang mengubah zat kayu
atau oksidasi yang mengubah zat kayu pada bangkai tumbuh-tumbuhan menjadi tumbuhanpada bangkai tumbuh-tumbuhan menjadi tumbuhan
yang mudah terbakar yang bernama batubara.
Batubara merupakan salah satu sumberdaya energi yang banyak terdapat di dunia, selain
Batubara merupakan salah satu sumberdaya energi yang banyak terdapat di dunia, selain
minyak bumi dan gas alam. Batubara sudah sejak lama digunakan, terutama untuk kegiatan
minyak bumi dan gas alam. Batubara sudah sejak lama digunakan, terutama untuk kegiatan
produksi pada industri semen dan pembangkit listrik. Batubara sebagai energi alternatif
produksi pada industri semen dan pembangkit listrik. Batubara sebagai energi alternatif
mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi sehingga dapat menggantikan peran bahan
mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi sehingga dapat menggantikan peran bahan
bakar minyak (BBM) dalam kegiatan produksi untuk industri tersebut. Apalagi beberapa
bakar minyak (BBM) dalam kegiatan produksi untuk industri tersebut. Apalagi beberapa
tahun terakhir ini harga BBM terus mengalami kenaikan dan hal ini sangat dirasakan
tahun terakhir ini harga BBM terus mengalami kenaikan dan hal ini sangat dirasakan
dampaknya terutama dalam hal kebutuhanya sebagai sumber nergi bagi berbagai aktivitas
dampaknya terutama dalam hal kebutuhanya sebagai sumber nergi bagi berbagai aktivitas
perekonomian dunia.
perekonomian dunia.
Batu bara adalah sisa tumbuhan dari jaman prasejarah yang berubah bentuk yang awalnya
Batu bara adalah sisa tumbuhan dari jaman prasejarah yang berubah bentuk yang awalnya
berakumula
berakumulasi dirawa dan si dirawa dan lahan gambut. Penimbunan lanau dan lahan gambut. Penimbunan lanau dan sedimen lainnya, bersamasedimen lainnya, bersama
dengan pergeseran
dengan pergeseran kerak bumi kerak bumi (dikenal sebagai pergeseran (dikenal sebagai pergeseran tektonik) mengubur rawa dantektonik) mengubur rawa dan
gambut yang seringkali sampai ke
gambut yang seringkali sampai ke kedalamakedalaman yang n yang sangat dalam. Dengan penimbunansangat dalam. Dengan penimbunan
tersebut, material tumbuhan tersebut terkena suhu dan tekanan yang tinggi. Suhu dan
tersebut, material tumbuhan tersebut terkena suhu dan tekanan yang tinggi. Suhu dan
tekanan yang tinggi
tekanan yang tinggi tersebut menyebabkan tumbuhan tersebut mengalami prosestersebut menyebabkan tumbuhan tersebut mengalami proses
perubahan fisika dan kimiawi dan mengubah tumbuhan tersebut menjadi gambut dan
perubahan fisika dan kimiawi dan mengubah tumbuhan tersebut menjadi gambut dan
kemudian batu bara.
kemudian batu bara.
Pembentukan batubara dimulai sejak Carboniferous Period (Periode Pembentukan Karbon
Pembentukan batubara dimulai sejak Carboniferous Period (Periode Pembentukan Karbon
atau Batu Bara) dikenal sebagai zaman batu bara pertama –
atau Batu Bara) dikenal sebagai zaman batu bara pertama – yang berlangsung antara 360yang berlangsung antara 360
juta sampa
juta sampai 290 juta tahi 290 juta tahun yang laluun yang lalu. Mutu dari . Mutu dari setiap endsetiap endapan batu baapan batu bara ditentukara ditentukan olehn oleh
suhu dan tekanan serta lama waktu
suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukanpembentukan, yang disebut , yang disebut sebagai ‘maturitasebagai ‘maturitass
organik’. Proses awalnya gambut berubah menjadi lignite (batu bara muda) atau ‘brown coal
organik’. Proses awalnya gambut berubah menjadi lignite (batu bara muda) atau ‘brown coal
(batu bara coklat)’ –
(batu bara coklat)’ – Ini adalah batu bara dengan jenis maturitas organik rendah.Ini adalah batu bara dengan jenis maturitas organik rendah.
Dibandingkan dengan batu bara jenis lainnya, batu bara muda agak lembut dan warnanya
Dibandingkan dengan batu bara jenis lainnya, batu bara muda agak lembut dan warnanya
bervariasi dari hitam pekat sampai kecoklat-coklatan. Mendapat pengaruh suhu dan tekanan
bervariasi dari hitam pekat sampai kecoklat-coklatan. Mendapat pengaruh suhu dan tekanan
yang terus menerus selama jutaan tahun, batu bara muda
yang terus menerus selama jutaan tahun, batu bara muda mengalami perubahamengalami perubahan yangn yang
secara bertahap menambah maturitas organiknya dan mengubah batubara muda menjadi
secara bertahap menambah maturitas organiknya dan mengubah batubara muda menjadi
batu bara ‘sub-bitumen’. Perubahan kimiawi dan
batu bara ‘sub-bitumen’. Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batu fisika terus berlangsung hingga batu barabara
menjadi lebih keras dan warnanya lebh hitam dan membentuk ‘bitumen’ atau ‘antrasit’.
menjadi lebih keras dan warnanya lebh hitam dan membentuk ‘bitumen’ atau ‘antrasit’.
Dalam kondisi yang tepat, penigkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus
Dalam kondisi yang tepat, penigkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus
berlangsun
berlangsung g hingga membentuk antrasit.hingga membentuk antrasit.
•
• Pengertian Kerja tambangPengertian Kerja tambang
Pengertian adalah Setiap tempat pekerjaan yang bertujuan atau berhubungan langsung
Pengertian adalah Setiap tempat pekerjaan yang bertujuan atau berhubungan langsung
dengan pekerjaan penyelidikan umum, eksplorasi, study kelayakan, konstruksi, operasi
dengan pekerjaan penyelidikan umum, eksplorasi, study kelayakan, konstruksi, operasi
produksi, pengolahan
produksi, pengolahan/ pemurnian dan pengangkutan bahan galian golongan a, / pemurnian dan pengangkutan bahan galian golongan a, b, c,b, c,
termasuk sarana dan fasilitas penunjang yang ada di atas atau di bawah tanah/air, baik
termasuk sarana dan fasilitas penunjang yang ada di atas atau di bawah tanah/air, baik
berada dalam satu wilayah atau tempat yang terpisah atau wilayah proyek.
berada dalam satu wilayah atau tempat yang terpisah atau wilayah proyek.
•
• Yang dimaksud Yang dimaksud kecelakaakecelakaan tambang yan tambang yaitu :itu :
1
2.
2. MemMembubuat Ciat Ciderdera Pea Pekerkerja Tja Tamambanbang atag atau oru oranang yang yang diig diizinzinkakan di tn di tambambang oang oleleh KTTh KTT
3. 3. AAkikibabat Kt Kegegiiaatatan n PePertrtaambmbanangagann 4 4.. PPaadda a JJaam m KKeerrjja a TTaammbbaanngg 5 5.. PPaadda Wa Wiillaayyaah Ph Peerrttaammbbaangngaann •
• Penggolongan Kecelakaan tambangPenggolongan Kecelakaan tambang
1.
1. CiCidedera ra RiRingngan an (K(Kececelelakakaaaan n RiRingnganan))
Korban tidak mampu melak
Korban tidak mampu melakukan tugas semula ukan tugas semula lebih dari 1 hari dan kurang darlebih dari 1 hari dan kurang dari 3 minggu.i 3 minggu.
1.
1. CiCidederra Ba Bereraat (t (KKeececelalakakaaan Bn Bereraat)t)
Korban tidak mampu melakukan tugas semula lebih dari 3
Korban tidak mampu melakukan tugas semula lebih dari 3 minggu.minggu.
1.
1. BeBerdrdasasararkakan n cecededera ra kokorbrbanan, , yayaititu u ::
•
• Retak Retak Tengkorak Tengkorak kepala, kepala, tulang tulang punggung punggung pinggul, pinggul, lengan lengan bawah/atasbawah/atas, , paha/kakipaha/kaki •
• PendarahaPendarahan di n di dalam atau pingsan kurang oksigendalam atau pingsan kurang oksigen •
• Luka berat, terkoyakLuka berat, terkoyak •
• Persendian lepasPersendian lepas
1.
1. BeBerdrdasasararkakan n pepenenelilititian an heheininririchch::
•
• Perbuatan membahayakan oleh pekerja mencapai 96% antara lain berasal dari:Perbuatan membahayakan oleh pekerja mencapai 96% antara lain berasal dari:
1
1.. AAllaat t ppeelliinndduung ng ddiirri i ((1122%%))
b.
b. Posisi Posisi kerja kerja (30%)(30%)
c.
c. Perbuatan Perbuatan seseorang seseorang (14%)(14%)
d.
d. Perkakas Perkakas (equipment) (equipment) (20%)(20%)
e.
e. Alat-alat Alat-alat berat berat (8%)(8%)
f.
f. Tata Tata cara cara kerja kerja (11%)(11%)
g.
g. KetertibaKetertiban n kerja kerja (1%)(1%)
•
• Sumberlainnya diluar kemampuan dan kendali manusia.Sumberlainnya diluar kemampuan dan kendali manusia. •
• E. E. Tindakan Tindakan Setelah Setelah Kecelakaan Kecelakaan KerjaKerja • • Manajemen K3Manajemen K3 1. 1. PePengngororgaganinisasasisian an dadan n KeKebibijajakakan n K3K3 2. 2. MMemembbaangngun un TaTarrgeget t ddaan n SSaassaararann 3. 3. AdAdmimininiststrarasisi, Do, Dokukumementntasasi, i, PePelalapoporarann 4 4.. SSOOPP
Prosedur kerja standar adalah cara melaksanakan pekerjaan yang ditentukan, untuk
Prosedur kerja standar adalah cara melaksanakan pekerjaan yang ditentukan, untuk
memperoleh hasil yang sama secara paling aman, rasional dan efisien, walaupun dilakukan
memperoleh hasil yang sama secara paling aman, rasional dan efisien, walaupun dilakukan
siapapun, kapanpun, di manapun. Setiap pekerjaan Harus memiliki SOP agar pekerjaan
siapapun, kapanpun, di manapun. Setiap pekerjaan Harus memiliki SOP agar pekerjaan
dapat dilakukan secara benar, efisien dan aman
dapat dilakukan secara benar, efisien dan aman
1.
2 2.. IInnssppeekkssi i ddaan n PPeenngguujjiiaan n KK33 3 3.. KKoommuunniikkaassi i KK33 4 4.. PPeemmbbiinnaaaann 5 5.. IInnvveessttiiggaassi i KKeecceellaakkaaaann 6. 6. PPenengegelolollaaaan n KKeseseehahatatan n KKererjjaa 7 7.. PPrroosseedduur Gr Gaawwaat Dt Daarruurraatt 8 8.. PPeellaakkssaannaaaan n GGeerrnnaas Ks K33
Manajemen K3 memiliki target dan sasaran berupa tercapainya suatu kinerja K3 yang
Manajemen K3 memiliki target dan sasaran berupa tercapainya suatu kinerja K3 yang
optimal dan terwujudnya
optimal dan terwujudnya “ZERO ACCIDENT” “ZERO ACCIDENT” dalam kegiatan Proses dalam kegiatan Proses Produksi .Produksi .
•
• Pedoman Peraturan K3 TambangPedoman Peraturan K3 Tambang
1.
1. RuRuang ang LinLingkugkup Kp K3 P3 Pertertamambanbangan gan : W: Wilailayayah KPh KP/KK/KK/PK/PKP2BP2B/SI/SIPD PD TaTahaphap
Eksplorasi
Eksplorasi/Eksploitasi/K/Eksploitasi/Kontruksi ontruksi & & Produksi/PeProduksi/Pengolahan/Pemungolahan/Pemurnian/Saranrnian/Sarana a PenunjangPenunjang
2 2.. UUU U NNoo. . 111 1 TTaahhuun n 11996677 3 3.. UUU U NNoo. . 001 1 TTaahhuun n 11997700 4 4.. UUU U NNoo. . 223 3 TTaahhuun n 11999922 5 5.. PPP P NNoo. . 119 9 TTaahhuun n 11997700 6. 6. KeKepmpmen en NNaakker er NNo. o. 242455/M/MEENN/1/1999900 7. 7. KeKepmpmen en NNaakker er NNo. o. 464633/M/MEENN/1/1999933 8. 8. KeKepmpmen en NNaakker er NNo. o. 0505/M/MENEN//19199696 9. 9. KeKepmpmen en PPEE. . NNo.o.252555 55 KK/2/26/6/MMPPE/E/19199494 10 10.. KeKepmpmen PE en PE NoNo. . 55555 5 K/K/2626/M/MPEPE/1/1999955 11.
11. KepKepmen Kesemen Kesehahatan tan No. No. 260260/ME/MEN/N/KESKES/19/199898
12
12.. KeKepmpmen en ESESDM DM NoNo. . 141453 53 K/K/2929/M/MEMEM/2/2000000
F.
F. Sistem Sistem manajemen manajemen k3 k3 di di pertambanganpertambangan
Manajemen Resiko Pertambangan adalah suatu proses interaksi yang digunakan oleh
Manajemen Resiko Pertambangan adalah suatu proses interaksi yang digunakan oleh
perusahaa
perusahaan n pertambangapertambangan n untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menanggulanmenanggulangigi
bahaya di tempat kerja guna mengurangi resiko bahaya seperti kebakaran, ledakan,
bahaya di tempat kerja guna mengurangi resiko bahaya seperti kebakaran, ledakan,
tertimbun longsoran tanah, gas beracun, suhu yang ekstrem,dll. Jadi, manajemen resiko
tertimbun longsoran tanah, gas beracun, suhu yang ekstrem,dll. Jadi, manajemen resiko
merupakan suatu alat yang bila digunakan secara benar akan menghasilkan lingkungan
merupakan suatu alat yang bila digunakan secara benar akan menghasilkan lingkungan
kerja yang aman,bebas dari ancaman bahaya di tempat kerja.
kerja yang aman,bebas dari ancaman bahaya di tempat kerja.
Adapun Faktor Resiko yang sering dijumpai pada Perusahaan Pertambangan adalah sebagai
Adapun Faktor Resiko yang sering dijumpai pada Perusahaan Pertambangan adalah sebagai
berikut :
berikut :
Ledakan
Ledakan
Ledakan dapat menimbulkan tekanan udara yang sangat tinggi disertai dengan nyala api.
Ledakan dapat menimbulkan tekanan udara yang sangat tinggi disertai dengan nyala api.
Setelah itu akan diikuti dengan kepulan asap yang berwarna hitam. Ledakan merambat
Setelah itu akan diikuti dengan kepulan asap yang berwarna hitam. Ledakan merambat
pada lobang turbulensi udara
pada lobang turbulensi udara akan semakin dahsyat dan akan semakin dahsyat dan dapat menimbulkan kerusakandapat menimbulkan kerusakan
yang fatal
Longsor
Longsor
Longsor di pertambangan biasanya berasal dari gempa bumi, ledakan yang terjadi di dalam
Longsor di pertambangan biasanya berasal dari gempa bumi, ledakan yang terjadi di dalam
tambang,serta kondisi tanah yang rentan mengalami longsor. Hal ini bisa juga disebabkan
tambang,serta kondisi tanah yang rentan mengalami longsor. Hal ini bisa juga disebabkan
oleh tidak adanya
oleh tidak adanya pengaturan pembuatan terowongan untuk tambang.pengaturan pembuatan terowongan untuk tambang.
Kebakaran
Kebakaran
Bila akumulasi gas-gas yang tertahan dalam
Bila akumulasi gas-gas yang tertahan dalam terowongan tambang bawah tanah mengalamiterowongan tambang bawah tanah mengalami
suatu getaran hebat, yang
suatu getaran hebat, yang diakibatkadiakibatkan oleh n oleh berbagai hal, seperti gerakan roda-roda mesin,berbagai hal, seperti gerakan roda-roda mesin,
tiupan angin dari kompresor dan sejenisnya, sehingga gas itu terangkat ke udara
tiupan angin dari kompresor dan sejenisnya, sehingga gas itu terangkat ke udara
(beterbanga
(beterbangan) dan kemudian membentuk awan n) dan kemudian membentuk awan gas dalam kondisi batas ledak (explosivegas dalam kondisi batas ledak (explosive
limit) dan ketika itu ada sulutan api, maka akan terjadi ledakan yang diiringi oleh kebakaran.
limit) dan ketika itu ada sulutan api, maka akan terjadi ledakan yang diiringi oleh kebakaran.
Pengelolaan Risiko menempati peran penting dalam organisasi kami karena fungsi ini
Pengelolaan Risiko menempati peran penting dalam organisasi kami karena fungsi ini
mendorong budaya risiko yang disiplin dan menciptakan transparansi dengan menyediakan
mendorong budaya risiko yang disiplin dan menciptakan transparansi dengan menyediakan
dasar manajemen yang baik untuk menetapkan profil risiko yang sesuai. Manajemen Risiko
dasar manajemen yang baik untuk menetapkan profil risiko yang sesuai. Manajemen Risiko
bersifat instrumental dalam memastikan pendekatan yang bijaksana dan cerdas terhadap
bersifat instrumental dalam memastikan pendekatan yang bijaksana dan cerdas terhadap
pengambilan risiko yang dengan demikian akan menyeimbangkan risiko dan hasil serta
pengambilan risiko yang dengan demikian akan menyeimbangkan risiko dan hasil serta
mengoptimalka
mengoptimalkan alokasi modal n alokasi modal di seluruh korporat. Selain di seluruh korporat. Selain itu, melalui budaya manajemenitu, melalui budaya manajemen
risiko proaktif dan penggunaan sarana kuantitatif dan kualitatif yang modern, kami
risiko proaktif dan penggunaan sarana kuantitatif dan kualitatif yang modern, kami
berupaya meminimalka
berupaya meminimalkan potensi n potensi terhadap kemungkinan risiko yang tidak terhadap kemungkinan risiko yang tidak diharapkan dalamdiharapkan dalam
operasional.
operasional.
Pengendalian risiko diperlukan untuk mengamankan pekerja dari bahaya yang ada di
Pengendalian risiko diperlukan untuk mengamankan pekerja dari bahaya yang ada di
tempat kerja sesuai dengan persyaratan kerja Peran penilaian risiko dalam kegiatan
tempat kerja sesuai dengan persyaratan kerja Peran penilaian risiko dalam kegiatan
pengelolaan diterima dengan baik di banyak industri. Pendekatan ini ditandai dengan empat
pengelolaan diterima dengan baik di banyak industri. Pendekatan ini ditandai dengan empat
tahap proses pengelolaan risiko manajemen risiko adalah sebagai berikut :
tahap proses pengelolaan risiko manajemen risiko adalah sebagai berikut :
1.
1. IdeIdentintifikfikasasi risi risiko aiko adaldalah meah mengingidendentiftifikaikasi basi bahahaya daya dan sitn situauasi yasi yang beng berporpotentensisi
menimbulkan bahaya atau kerugian (kadang-kadang disebut ‘kejadian yang tidak
menimbulkan bahaya atau kerugian (kadang-kadang disebut ‘kejadian yang tidak
diinginkan’).
diinginkan’).
2.
2. AnaAnalislisis reis resiksiko adao adalalah menh menganganalalisiisis bess besararnya rnya risiisiko yako yang mung mungkngkin tiin timbumbul darl darii
peristiwa yang tidak diinginkan.
peristiwa yang tidak diinginkan.
3.
3. PenPengengendadalialian risn risiko iiko ialaalah memh memutuutuskaskan lann langkagkah yanh yang tepg tepat unat untuk mtuk mengengururangangi atai atauu
mengendalikan risiko yang tidak dapat diterima.
mengendalikan risiko yang tidak dapat diterima.
4.
4. MenMenererapkapkan dan dan man memeemelihliharara kona kontrotrol tinl tindadakan kan adaadalalah menh meneraerapkapkan konn kontrotrol dal dann
memastika
memastikan n mereka efektif.mereka efektif.
Manajemen resiko pertambangan dimulai dengan melaksanakan identifikasi bahaya untuk
Manajemen resiko pertambangan dimulai dengan melaksanakan identifikasi bahaya untuk
mengetahui faktor dan potensi bahaya yang ada
mengetahui faktor dan potensi bahaya yang ada yang hasilnya nanti sebagai bahan untukyang hasilnya nanti sebagai bahan untuk
dianalisa, pelaksanaan identifikasi bahaya dimulai dengan membuat Standart Operational
dianalisa, pelaksanaan identifikasi bahaya dimulai dengan membuat Standart Operational
Procedure (SOP). Kemudian sebagai langkah analisa dilakukanlah observasi dan inspeksi.
Procedure (SOP). Kemudian sebagai langkah analisa dilakukanlah observasi dan inspeksi.
Setelah dianalisa,tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah evaluasi resiko untuk
menilai seberapa besar tingkat resikonya yang selanjutnya untuk dilakukan kontrol atau
menilai seberapa besar tingkat resikonya yang selanjutnya untuk dilakukan kontrol atau
pengendalian resiko. Kegiatan pengendalian resiko ini ditandai dengan menyediakan alat
pengendalian resiko. Kegiatan pengendalian resiko ini ditandai dengan menyediakan alat
deteksi, penyediaan APD, pemasangan rambu-rambu dan penunjukan personel yang
deteksi, penyediaan APD, pemasangan rambu-rambu dan penunjukan personel yang
bertanggung jawab sebagai pengawas. Setelah
bertanggung jawab sebagai pengawas. Setelah dilakukan pengendaliadilakukan pengendalian n resiko untukresiko untuk
tindakan pengawasa
tindakan pengawasan adalah n adalah dengan melakukan monitoring dan peninjauan ulang dengan melakukan monitoring dan peninjauan ulang bahayabahaya
atau resiko.
atau resiko.
Secara umum manfaat Manajemen Resiko pada perusahaan pertambangan adalah sebagai
Secara umum manfaat Manajemen Resiko pada perusahaan pertambangan adalah sebagai
berikut :
berikut :
1.
1. MeMeninimamalklkan an kekerurugigian an yayang ng lelebibih bh besesarar
2.
2. MenMeningingkatkatkan kkan kepeepercarcayaayaan peln pelanganggan dgan dan pan pemeemerinrintah tah kepkepadada pera perususahaahaanan
3.
3. MeMeniningngkakatktkan kean kepepercrcayayaaaan karn karyayawawan kepn kepadada pera perususahahaaaann
Guna menghindari berbagai kecelakaan kerja pada tambang bawah tanah, terutama dalam
Guna menghindari berbagai kecelakaan kerja pada tambang bawah tanah, terutama dalam
bentuk ledakan gas perlu
bentuk ledakan gas perlu dilakukan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahadilakukan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan ledakan n ledakan iniini
harus dilakukan oleh segenap pihak yang terkait dengan pekerjaan pada tambang bawah
harus dilakukan oleh segenap pihak yang terkait dengan pekerjaan pada tambang bawah
tanah tersebut. Beberapa hal yang perlu dipelajari dalam rangka pencegahan ledakan
tanah tersebut. Beberapa hal yang perlu dipelajari dalam rangka pencegahan ledakan
adalah :
adalah :
1.
1. PenPengetgetahuahuan an dasdasarar-da-dasar sar terterjadjadinyinya a ledledakaakan, n, memmembabahashas::
A A.. GGaass--ggaas ys yaanng mg muuddaah th teerrbbaakkaarr//mmeelleeddaakk B B.. KKaarraakktteerriissttiik k ggaass C C.. SSuummbbeer r ppeemmiiccu u kkeebbaakkaarraann//lleeddaakkaann D. D. MeMetotoda da eellimimininaassi pi penenyeyebabab lb leedadakkaan, n, aanntatarra la laainin:: i i.. PPeenngguukkuurraan n kkoonnsseennttrraassi i ggaass i iii.. PPeennggoonnttrroollaan sn siisstteem m vveennttiillaassi i ttaammbbaanngg i iiiii.. PPeennggaalliirraan n ggaas s ((ggaas s ddrraaiinnaaggee)) i ivv.. PPeenngggguunnaaaan n aallaat t uukkuur r ggaass v v.. PPeennyyiirraammaan n aaiir r ((sspprriinnkklliinng g wwaatteerr)) v vii.. PPeennggoonnttrroollaan sn suummbbeerr--ssuummbbeer ar appi pi peennyyeebbaab kb keebbaakkaarraan dn daan ln leeddaakkaann v viiii.. TTeekknniik k ppeenncceeggaahhaan n lleeddaakkaan n ttaammbbaanngg a a.. PPeennyyiirraammaan n aaiir r ((wwaatteer r sspprriinnkklliinngg)) b b.. PPeennaabbuurraan n ddeebbu u bbaattu u ((rroocck k dduussttiinngg)) c c.. PPeemmaakkaaiiaan n aallaatt--aallaat t ppeenncceeggaahhaan n ssttaannddaarr.. d d.. FFaassiilliittaas s ppeenncceeggaahhaan pn peennyyeebbaarraan kn keebbaakkaarraan dn daan ln leeddaakkaann,, antara lain: antara lain: a a.. LLookkaalliissaassi i ppeennaammbbaannggaan n ddeennggaan n ppeenneebbaarraan n ddeebbuu batuan batuan b b.. PPeennggaalliirraan n aaiir r kke e llookkaassi i ppootteennssi i kkeebbaakkaarraan n aattaau u lleeddaakkaann c c.. PPeenneebbaarraan n ddeebbu u bbaattuuaan n aaggaak k lleebbiih h tteebbaal l ppaadda a llookkaassii rawan rawan
d d.. TTiinnddaakkaan n ppeenncceeggaahhaan n kkeerruussaakkaan n aakkiibbaat t kkeebbaakkaarraan n ddaann ledakan: ledakan: a a.. PPeemmiissaahhaan n rruutte e ((jjaalluurr) ) vveennttiillaassii b b.. EEvvaakkuuaassii, , pprrootteekkssi i ddiirrii, , ssiisstteemmppeerriinnggaattaannddiinnii, , ddaann penyelamatansecara tim. penyelamatansecara tim.
Sesungguhnya kebakaran tambang dan ledakan gas tidak akan terjadi jika sistem ventilasi
Sesungguhnya kebakaran tambang dan ledakan gas tidak akan terjadi jika sistem ventilasi
tambang batubara bawah tanah itu cukup baik.
tambang batubara bawah tanah itu cukup baik.
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. A. KesimpulanKesimpulan Kecelakaa
Kecelakaan kerja tambang n kerja tambang adalah suatu kejadian yang adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan atau tidaktidak diinginkan atau tidak
dikehendaki yang benar-benar terjadi dan membuat cidera pekerja tambang atau orang
dikehendaki yang benar-benar terjadi dan membuat cidera pekerja tambang atau orang
yang diizinkan di tambang oleh KTT
yang diizinkan di tambang oleh KTT sebagai akibat kegiatan pertambasebagai akibat kegiatan pertambangan pada jam kerjangan pada jam kerja
tambang dan pada wilayah pertambangan.
tambang dan pada wilayah pertambangan.
Peran K3 sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha,
Peran K3 sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha,
kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif
kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif
terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi
hal demikian.
hal demikian.
Manajemen Resiko Pertambangan adalah suatu proses interaksi yang digunakan oleh
Manajemen Resiko Pertambangan adalah suatu proses interaksi yang digunakan oleh
perusahaa
perusahaan n pertambangapertambangan n untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menanggulanmenanggulangigi
bahaya di tempat kerja guna mengurangi resiko bahaya seperti kebakaran, ledakan,
bahaya di tempat kerja guna mengurangi resiko bahaya seperti kebakaran, ledakan,
tertimbun longsoran tanah, gas beracun, suhu yang ekstrem, dll. Jadi, manajemen resiko
tertimbun longsoran tanah, gas beracun, suhu yang ekstrem, dll. Jadi, manajemen resiko
merupakan suatu alat yang bila digunakan secara benar akan menghasilkan lingkungan
merupakan suatu alat yang bila digunakan secara benar akan menghasilkan lingkungan
kerja yang aman, bebas dari ancaman bahaya di tempat kerja. Pentingnya kebutuhan
kerja yang aman, bebas dari ancaman bahaya di tempat kerja. Pentingnya kebutuhan
pengelolaan K3 dalam bentuk manajemen yang sistematis dan mendasar agar dapat
pengelolaan K3 dalam bentuk manajemen yang sistematis dan mendasar agar dapat
terintegrasi dengan manajemen perusahaan yang lain. Integrasi tersebut diawali dengan
terintegrasi dengan manajemen perusahaan yang lain. Integrasi tersebut diawali dengan
kebijakan dari perusahaan untuk mengelola K3
kebijakan dari perusahaan untuk mengelola K3 dengan menerapkan suatu Sistemdengan menerapkan suatu Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
B.
B. SaranSaran
Kesehata
Kesehatan dan n dan keselamakeselamatan kerja sangat tan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit penting dalam pembangunan karena sakit dandan
kecelakaa
kecelakaan kerja akan n kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit lost benefit ) suatu perusahaan,) suatu perusahaan,
kerugian pada diri pekerja, bahkan kerugian pada Negara. Oleh karena itu kesehatan dan
kerugian pada diri pekerja, bahkan kerugian pada Negara. Oleh karena itu kesehatan dan
keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi
seluruh masyarakat khusunya masyarakat pekerja di pertambangan tersebut guna
seluruh masyarakat khusunya masyarakat pekerja di pertambangan tersebut guna
meminimalisir segala kerugian yang dapat terjadi.