• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Hipnoterapi Motivasi Terhadap Tingkat Stres dan Motivasi Belajar Mahasiswa PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Hipnoterapi Motivasi Terhadap Tingkat Stres dan Motivasi Belajar Mahasiswa PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang 2014"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Hipnoterapi Motivasi Terhadap Tingkat Stres dan

Motivasi Belajar Mahasiswa PSIK STIKes Muhammadiyah

Palembang 2014

Suzanna, Trilia, Sukron

Dosen Prodi Studi Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah Palemban

ABSTRAK

Motivasi belajar yang timbul berupa kekuatan yang memberikan dorongan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang berasal dari dalam diri siswa (Intrinsik) sendiri maupun dari faktor luar diri siswa (Ekstrinsik) yang mempengaruhinya. Menurut Gadzella (2001) mengemukakan bahwa ada lima kategori stresor yang dialami oleh mahasiswa yaitu frustasi, konflik, tekanan, perubahan-perubahan, keinginan diri. Hipnoterapi merupakan salah satu metode yang terbukti dan sangat efektif untuk mengatasi stres. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh Hipnoterapi Motivasi terhadap tingkat stres dan motivasi belajar mahasiswa PSIK. Sampel yang digunakan dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 30 orang. Metode yang digunakan dengan Quasi Eksperiment dengan One Group Prestest Postes uji T. Ada pengaruh yang signifikan antara skor tingkat stres mahasiswa sebelum dan sesudah Selisih skor rata-rata adalah 45,86 dengan nilai P value 0,000. Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi masiswa sebelum dan sesudah. Selisih skor rata-rata adalah 15,8 dengan nilai P value 0,000. Dapat dijadikan bahan acuan untuk mendeteksi dini tingkat stres dan motivasi belajar mahasiswa serta mampu menjadi sebuah alternatif yang dapat dilakukan melalui terapi hipnomotivasi khususnya untuk mahasiswa yang bermasalah dengan membuat program terjadwal oleh BKMAIK STIKes Muhammadiyah palembang.

Keyword : motivasi, stres dan hipnoterapi

Daftar Pustaka : 15 ( 2001-2011)

Pendahuluan

Indikator peningkatan kualitas sumber daya manusia salah satunya adalah faktor pendidikan yang memiliki peranan yang sangat penting bagi setiap bangsa. Peranan pendidikan memberikan aspek pada kelangsungan hidup serta kemajuan bangsa (Syah, 2006). Keberhasilan belajar yang baik akan dapat diraih apabila ada keinginan untuk belajar. Keinginan itu akan muncul apabila ada dorongan

(2)

(motivasi) baik eksternal maupun internal darimahasiswa. Motivasi belajar bagi mahasiswa adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seorang mahasiswa yang besar motivasinya akan gigih dan tekun dalam usahanya mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Winkel (2004) yang menyatakan bahwa Motivasi dapat menentukan baik tidaknya mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan yang diraih.Menurut Mc Combs dalam Uno (2010) Motivasi belajar adalah kemampuan internal yang terbentuk secara alami yang dapat ditingkatkan atau dipelihara melalui kegiatan yang memberikan dukungan, memberikan kesempatan untuk memilih kegiatan, memberikan tanggung jawab untuk mengontrol proses belajar, dan memberikan tugas-tugas belajar yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pribadi. Menurut Gadzella (2001) mengemukakan bahwa ada lima kategori stresor yang dialami oleh mahasiswa yaitu frustasi, konflik, tekanan, perubahan-perubahan, keinginan diri. Tingkat stres yang timbul akan sangat bervariasi pada tiap individu. Hal ini dipengaruhi oleh fungsi fisiologis, kepribadian, karakteristik perilaku, dan karakteristik stresor yang dialami yang mencakup intensitas, durasi, cakupan, jumlah, dan sifat stresor itu sendiri.

Berdasarkan studi dengan menggunakan wawancara didapatkan bahwa mereka mengatakan penyebab stres yang sering dialamiadalah karena masa peralihan dari SMA ke perguruan tinggi, masalah interpersonal,masalah intrapersonal, dan akademik. Adapun banyak cara yang mahasiswaSTIKes Muhammadiyah Palembang lakukan dalammenangani stres yang mereka alami seperti curhat kepada teman atau orangtua, menangis, mendengarkan music, online di dunia maya atau internet, menenangkanpikiran dan beragam cara yang dilakukan.

Hipnoterapi merupakan salah satu metode yang terbukti dan sangat efektif untuk mengatasi stres. Ada beberapa metode yang selain hipnoterapi yang digunakan untuk mengatasi stres tapi kurang efektif dan butuh waktu yang lama untuk bisamerasakan perubahan yang signifikan. Kurang efektif karena metode yang lain tidak menyentuh akar permasalahan dan hanya bermain di level pikiran sadar. Padahal, sumber stres pada seseorang itu tersimpan di pikiran bawah sadar salah satunya dapat diatasi pada hipnoterapi (Zain, 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Bayu Herdriyanto dkk (2011), terdapat penurunan tingkat stres responden sebeblum dan sesudah dilakukan hipnoterapi. Dari prosentase tingkat stres normal setelah dilakukan hipnoterapi yaitu sebanyak 16 responden (53,33%) dari 0 responden (0%) pada tingkat stres normal sebelum dilakukan hipnoterapi.

(3)

Berdasarkan penelitian efektifitas hipnoterapi untuk penanganan stresdibandingkan psikoanalisa dan

behavior therapy. Psikoanalisa dengan 600

sesi terapi untuk perbaikan 32%, Behavior

Therapy dengan 22 sesi terapi untuk

perbaikan 73%dengan Hypnotherapy dan 6 sesi untuk perbaikan 93% (Barrios, 1970 dalam Zain 2011).Studi invesntigasi yang dilakukan oleh Alibhai (2007) didapatkan bahwa hipnoterapi sangat efektif dalam mengurangi kecemasan dan stres

dibandingkan dengan terapi kognitif. Adapun penelitian lain yang terkait dengan hipnoterapi yang dilakukan untuk mahasiswa akupuntur oleh Prasetya (2012) yang melihat pengaruh hipnoterapi

terhadap motivasi dan peningkatan indeks prestasi akademik dengan hasil peningkatan motivasi sebesar 67 % dan IPK 61 %.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh tim peneliti, dari 28 mahasiswa PSIK yang mengalami situasi kondisi stres belajar serta penurunan motivasi yang bersedia dilakukan hipnoterapy motivasi sebanyak 23 responden. Evaluasi secara langusng yang didapat dari terapi yang diberikan, mahasiswa memiliki perubahan konsep serta lebih termotivasi dalam belajar, hal ini terlihat pada tingkat stress mahasiswa yang berkurang dengan perubahan pola konsep pada saat mengikuti kegiatan perkuliahan

Bahan dan Metode

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian dengan Quasi Eksperimen dengan One Group Pretest Postes. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan perhitungan besar sampel yaitu 30 responden.

Hasil Penelitian

a. Kejadian tingkat stres mahasiswa STIKes Muhammadiyah sebelum dilakukan hipnomotivasi

Tabel 4.1

Distribusi Tingkat Stres Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Palembang Sebelum Dilakukan Hipnomotivasi Tahun 2014

Berdasarkan tabel 4.1 hasil deskriptif didapatkan rata-rata skor tingkat stres mahasiswa sebelum dilakukan hipnomotivasi adalah 156,63, Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skor tingkat stres mahasiswa diantara 142,13 sampai dengan 171,13.

b. Kejadian tingkat stres mahasiswa STIKes Variabel Mean Median SD Max Min 95%

CI Stres sebelum dilakukan hipnomoti vasi 156,6 3 164,50 38,83 2 221 59 142,1 3-171,1 3

(4)

Tabel 4.2

Distribusi Tingkat Stres Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Palembang Sesudah Dilakukan Hipnomotivasi

Tahun 2014

Berdasarkan tabel 4.2 hasil deskriptif didapatkan

rata-rata skor tingkat stres mahasiswa sesudah dilakukan hipnomotivasi adalah 110,77, median 113,00 dengan standar deviasi 26,136, skor terendah adalah 55 dan skor tertinggi 165. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skor tingkat stres mahasiswa diantara 101,01 sampai dengan 120,53

2. c. Motivasi belajar mahasiswa STIKes Muhammadiyah Sebelum dilakukan hipnomotivasi

Tabel 4.3

Distribusi Motivasi Mahasiswa

Stikes Muhammadiyah Palembang Sebelum

Dilakukan Hipnomotivasi Pada Tahun 2014

Berdasarkan tabel 4.3 hasil deskriptif didapatkan rata-rata skor motivasi mahasiswa

sebelum dilakukan hipnomotivasi adalah 23,23, median 21,00 dengan standar deviasi 7,833, skor motivasi terendah adalah 14 dan skor motivasi tertinggi 42. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skor motivasi mahasiswa diantara 20,31 sampai dengan 26,16.

3.

4. d. Motivasi belajar mahasiswa STIKes Muhammadiyah Sesudah dilakukan hipnomotivasi

Tabel 4.4

Motivasi Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Palembang Sesudah Dilakukan Hipnomotivasi Pada Tahun

2014

Berdasarkan tabel 4.4 hasil deskriptif didapatkan rata-rata skor motivasi mahasiswa sesudah dilakukan hipnomotivasi adalah 39,03, median 35,00 dengan standar deviasi 13,132, skor motivasi terendah adalah 19 dan skor motivasi tertinggi 65. Dari hasil estimasi

interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skor motivasi mahasiswa diantara 34,13 sampai dengan 43,94.

a. Pengaruh terapi hipnomotivasi terhadap tingkat stres mahasiswa STIKes Muhammadiyag Palembang Tahun 2014 Tabel 4.5 Variabel Mea n Medi an SD Max Min 95% CI Stres sesudah dilakukan hipnomotivasi 110,7 7 113,0 0 26,136 165 55 101,01-120,53

Variabel Mean Median SD Ma x M in 95% CI Motivasi Mahasiswa sebelum dilakukan hipnomotivasi 23,23 21,00 7,833 42 14 20,31-26,16 Variabel Mean Median SD Max Min 95%

CI Motivasi Mahasiswa sesudah dilakukan hipnomotivasi 39,03 35,00 13,1 32 65 19 34,13-43,94

No Variabel Mean Standart

Deviasi (SD) P Value 1 Tingkat stres sebelum dilakukan hipnomotivasi 156,63 38,832 0.000 2 Tingkat stres sesudah dilakukan hipnomotivasi 110,77 26,136 3 Selisih skor 45,86 12,696

(5)

Pengaruh terapi hipnomotivasi terhadap tingkat stres mahasiswa STIKes Muhammadiyah Palembang Tahun

2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata skor tingkat stres sebelum diberikan hipnomotivasi adalah 156,63 dengan standart deviasi 38,832 dan rata-rata skor sesduah di berikan hipnomotivasi adalah 110,77 dengan standart deviasi 26,136 Analisa lebih lanjut menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara skor stres mahasiswa sebelum dan sesudah diberikan terapi hipnomotivasi (p value = 0.000).

b. Pengaruh terapi hipnomotivasi terhadap motivasi mahasiswa STIKes Muhammadiyah Palembang Tahun 2014

Tabel 4.5

Pengaruh terapi hipnomotivasi terhadap motivasi mahasiswa STIKes Muhammadiyah Palembang

Tahun 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi sebelum diberikan terapi hipnomotivasi adalah 23,23 dengan standart deviasi 7,833 dan rata-rata skor sesudah di berikan terapi hipnomotivasi adalah 39,03 dengan standart deviasi 13,132 . Analisa lebih lanjut menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara skor motivasi mahasiswa sebelum dan sesudah diberikan terapi hipnomotivasi (p value = 0.000).

Pembahasan

1. Pengaruh hipnoterapi terhadap tingkat stres mahasiswa STIKes Muhammadiyah Palembang

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengaruh yang sangat bermakna antara terapi hipnoterapi terhadap tingkat stres mahasiswa

STIKes Muhammadiyah Palembang. Adanya penurunan tingkat stres mahasiswa setelah dilakukan terapi hipnoterapi secara rutin. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata skor tingkat stres sebelum diberikan hipnomotivasi adalah 156,63 dan rata-rata skor sesudah di berikan hipnomotivasi adalah 110,77.

Stres adalah kondisi individu yang merupakan hasil interaksi antara individu dengan lingkungan, menyebabkan adanya suatu tekanan dan mempengaruhi aspek fisik,perilaku, kognitif, dan emosional (Rathus & Nevid,2002). Tekanan atau stressor yang besar yang melebihi daya tahan menyebabkan peningkatan hormonadrenokortikotropik (ACTH) yang merupakan hormon stres (Fitriana, 2007). Sebagian besar perubahan fisiologis tersebut terjadi akibat aktivitas dua sistem

neuroendokrin yang dikendalikan oleh hipotalamus yaitu sistem simpatis dan sistemkorteks adrenal (Prabowo & Regina, 2007). Hipotalamus adalah pusat stres otak karenafungsi gandanya dalam keadaan darurat. Fungsi

pertamanya adalah

mengaktifkancabang simpatis dan sistem saraf otonom Hipotalamus menghantarkan impuls saraf No Variabel Mean Standart Deviasi (SD) P Value 1 Motivasi sebelum dilakukan hipnomotivasi 23,23 7,833 0.000 2 Motivasi sesudah dilakukan hipnomotivasi 39,03 13,132 3 Selisih skor 15,8 5,299

(6)

kenukleus-nukleus di batang otak yang mengendalikan fungsi sistem saraf otonom (Saddock, 2010).

Hipnoterapi dapat mempengaruhi kerja gelombang otak mulai dari betha-alfa-theta-delta sehingga dapat mempengaruhi perubahan perilaku individu (Saddock, 2010). Adapun beberapa indikasi untuk dapat dilakukan hipnoterapi sebagai berikut : penurunan berat badan, stop kebiasaan merokok, pengurangan stres, persalinan tanpa nyeri, penurunan nyeri, inkontensia urin, masalah percaya diri dan motivasi, peningkatan prestasi belajar dan kegiatan olahraga, kreativitas, insomnia (Milton, 1902 dalam Kapplan, 2011).

Berdasarkan penelitian efektifitas hipnoterapi untuk penanganan stres dibandingkan psikoanalisa dan behavior therapy. Psikoanalisa dengan 600 sesi terapi untuk perbaikan 32%,

Behavior Therapy dengan 22 sesi terapi untuk

perbaikan 73% dengan Hypnotherapy dan 6 sesi untuk perbaikan 93% (Barrios, 1970 dalam Zain 2011). Studi invesntigasi yang dilakukan oleh Alibhai (2007) didapatkan bahwa hipnoterapi sangat efektif dalam mengurangi kecemasan dan stres dibandingkan dengan terapi kognitif. Adapun penelitian lain yang terkait dengan hipnoterapi yang dilakukan untuk mahasiswa akupuntur oleh Prasetya (2012) yang melihat pengaruh hipnoterapi terhadap motivasi dan peningkatan indeks prestasi akademik dengan hasil peningkatan motivasi sebesar 67 % dan IPK 61 %. Adapun hal yang membuat kesamaan hasil dengan beberapa penelitian terkait yakni responden dan pemberian hipnoterapi dengan beberapa sesi yang secara rutin dilakukan untuk memberikan efek yang besar terhadap penurunan stres. Berdasarkan hasil penelitian oleh Hendriyanto (2011) terdapat penurunan tingkat stres

responden sebelum dan sesudah dilakukan hipnoterapi. Penurunan tingkat stres terbukti dari presentase tingkat stres sedang sebelum dilakukan hipnoterapi yaitu sebanyak 14 responden (46,67%) menjadi 2 responden (6,67%) pada tingkat stres sedang setelah 12 respoden menjadi normal dilakukan hipnoterapi.

Berdasarkan teori dan beberapa hasil penelitian diatas maka dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh terapi hipnoterapi terhadap tingkat stres mahasiswa STIKes Muhammadiyah Palembang. Hal ini dikarenakan stres yang merupakan tekanan Tekanan atau stressor yang besar yang melebihi daya tahan menyebabkan peningkatan hormonadrenokortikotropik (ACTH) yang merupakan hormon stres. Perubahan fisiologis tersebut terjadi akibat aktivitas dua sistem neuroendokrin yang dikendalikan oleh hipotalamus yaitu sistem simpatis dan sistem korteks adrenal dan Hipotalamus yang merupakan pusat stres. Pada kondisi hipnoterapi yang dapat mempengaruhi kerja gelombang otak mulai dari betha-alfa-theta-delta sehingga dapat mempengaruhi perubahan perilaku individu salah satunya pada pengurangan hormon stres (ACTH) yang dikendalikan oleh hipotalamus, pengaktifan saraf sismpatis pada kondisi subcosius programming dan reticular activating sistem hal ini merupakan konsep dasar hipnoterapi. Sehingga hipnoterapi sangatlah efektif untuk menurunkan tingkat stres pada mahasiswa namun

(7)

harus dilakukan secara rutin secara berkelompok maupun individu.

2. Pengaruh terapi hipnoterapi terhadap motivasi belajar mahasiswa STIKes Muhammadiyah Palembang

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengaruh yang sangat bermakna antara terapi hipnoterapi terhadap motivasi belajar mahasiswa STIKes Muhammadiyah Palembang. Adanya peningkatan motivasi belajar mahasiswa setelah dilakukan terapi hipnoterapi secara rutin. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi sebelum diberikan terapi hipnomotivasi adalah 23,23 dan rata-rata skor sesudah di berikan terapi hipnomotivasi adalah 39,03.

Berdasarkan defenisi tentang motivasi belajar menurut Uno (2007) adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Menurut Frandsen (dalam Suryabrata, 2006), ada beberapa aspek yang memotivasi belajar seseorang,yaitu: aspek sifat ingin tahu, aspek yang kreatif, aspek keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-teman, aspek keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, aspek keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran, aspek ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar. Menurut Deci (2000 dalam Compton, 2005) menyatakan bahwa individu yang termotivasi secara intrinsik cenderung memperlihatkan penguatan dalam tampilannya, meliputi ketahanan, kreativitas, self-esteem,

vitalitas, dan kesejahteraan umum

yang termotivasi oleh rewards eksternal. Hal ini akan membentuk mahasiswa yang memiliki paradigma, kepribadian dan jiwa yang kuat dalam mengikuti semua proses pembelajaran.

Adapun penelitian lain yang terkait dengan hipnoterapi yang dilakukan untuk mahasiswa akupuntur oleh Prasetya (2012) yang melihat pengaruh hipnoterapi terhadap motivasi dan peningkatan indeks prestasi akademik dengan hasil peningkatan motivasi sebesar 67 % dan IPK 61 %. Adapun kesamaan pada penelitian terkait yaitu peneliti melakukannya pada mahasiswa yang mengalami penurunan motivasi dan permasalahan pada prestasi akademik.

Berdasarkan teori dan beberapa hasil penelitian diatas maka dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh terapi hipnoterapi terhadap motivasi belajar mahasiswa STIKes Muhammadiyah Palembang. Hal ini dikarenakan pada hipnoterapi dengan konsep dasar Sub-Conscious Programming dengan stimulus

eksternal berupa pengalaman (motivasi yang menurun) maka akan diproses oleh panca indera lalu dilanjutkan pada conscious

diteruskan pada sub conscious (sugesti positif) secara otomatis kerja otak pada alam bawah sadar akan membentuk belief sistem dan self

sistem yang berupa nilai baru lalu akan

membentuk pola pikir dan tindakan yang positif (motivasi yang bertambah). Maka secara konsep dan berdasarkan riset hal ini yang membuat mahasiswa akan lebih termotivasi setelah mendapatkan terapi hipnoterapi secara rutin yang dapat merubah

(8)

Simpulan dan Saran Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini yang dilakukan dari tanggal 20 Juni sampai 20 Juli 2014 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Didapatkan Skor tingkat stres mahasiswa sebelum diberikan terapi hipnomotivasi adalah 156, 63. 2. Didapatkan Skor tingkat stres mahasiswa sesudah

diberikan terapi hipnomotivasi adalah 110,77. 3. Didapatkan Skor motivasi mahasiswa sebelum

diberikan terapi hipnomotivasi adalah 23,23.

4. Didapatkan Skor motivasi mhasiswa sesudah diberikan terapi hipnomotivasi adalah 39,03.

5. Ada pengaruh yang signifikan antara skor tingkat stres mahasiswa sebelum dan sesudah diberikan terapi hipnomotivasi. Selisih skor rata-rata adalah 45,86 dengan nilai P value 0,000.

6. Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi masiswa sebelum dan sesudah diberikan terapi hipnomotivasi. Selisih skor rata-rata adalah 15,8 dengan nilai P value 0,000.

Saran

1. Hasil penelitian ini di harapkan setiap dosen khususnya Pembimbing Akademik (PA) mampu mengenali psikologis mahasiswa yang mengalami tingkat stres dan motivasi yang rendah dengan melakukan bimbingan terjadwal mengenai proses belajar serta dapat memberikan suport secara emosional sebelum memulai proses belajar mengajar di depan kelas.

2. Dapat dijadikan bahan acuan untuk mendeteksi dini tingkat stres dan motivasi belajar mahasiswa serta mampu menjadi sebuah alternatif yang dapat dilakukan melalui terapi hipnomotivasi khususnya untuk mahasiswa yang bermasalah dengan membuat program terjadwal oleh BKMAIK STIKes Muhammadiyah palembang.

DAFTAR PUSTAKA

Fitriana, D.S. 2007. Hubungan Antara Toleransi Stress Dengan Indeks

Prestasi Pada Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Semester 2 Angkatan 2004.

Yogjakarta: FK UII Yogjakarta.

Gadzella, B.M. et all. 2001. Confirmatory

Factor Analysis and Internal Consistency of the Student Life-Stress

Inventory. Available online

athttp//www.google.com/Journal of Instructional Psychology/Student Life-StressInventory. (diakses tanggal 17 Februari 2013).

Gunawan, A.W. 2009. Hypnotherapy, The Art

of Subconscious Restructuring. Jakarta

:Gramedia

Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Nugroho, N.S.K. 2008. Transformasi Diri

Memberdayakan Diri Melalui

Hipnoterapi. Jakarta : Gramedia.

Potter, and Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit BukuKedokteran EGC.

Prabowo, H. and Regina, H.S. Tritmen Untuk

Menurunkan Stres. 2007.

Availableonline

http://repository.gunadarma.ac.id. (diakses tanggal 22Oktober 2013).

Rathus, S. A. & Nevid, J. S. 2002. Psychology

and The Challenge of Life : Adjustment in The New Millenium. Eight Edition.

Danver: John Willey & Sons.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002

Sugiyono. (2006) Metode Penelitian Kuantitatif

kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Suwono. 2011. Definisi Mahasiswa. Available online

athttp://definisipengertian.com/2011/pe ngertian-mahasiswa/ (diakses tanggal 12 Oktober 2013).

Uno, Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan

(9)

Winkel. 2004. Pengertian Motivasi . Jakarta . bumi aksara

Wong, W. and Hakim, A. 2009. Dahsyatnya

Hipnosis. Jakarta : Visimedia

Zain, A.J. 2011. Cara Mengatasi Stres dengan

Hipnoterapi. Available online athttp://dokterpikiran.com/2011/02/cara

-mengatasi-stres-denganhipnoterapi.html. (diakses tanggal 12 oktober 2013).

Referensi

Dokumen terkait

Obat agonis yang bekerja pada sisi aktif yang sama dengan ligan endogen tubuh disebut agonis kompetitif, sedangkan agonis yang bekerja pada sisi aktif lain dari suatu

If k = 1 we have the nearest-neighbour classifier, which assigns a test sample to the class of its nearest neighbour in the training data.. Such a classifier is

'utter ype cake adalah adonan cake yang dibuat dari mentega yang dikocok bersama gula hingga creamy. ake "enis ini memerlukan bahan pengembang berupa baking po*der  atau soda

Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On

(ii) If 8 students from the school are chosen at random, find the probability that not more than 7 students participate in scot. Jika 8 orang murid dari sekolah itu dipilih

Adapun proses model pembelajaran Interaktif Learning pada siklus I akan dilakukan..

pengarahan ( directing ), pemberian konsultasi ( consulting ), melakukan evaluasi ( evaluating ), dan pengawasan ( supervising ) terhadap kegiatan bank syariah dalam rangka

[r]