MENGAPA MANUSIA HARUS BELAJAR? MENGAPA MANUSIA HARUS BELAJAR?
T
Tug
uga
as M
s Ma
ata
ta K
K uli
ulia
ah T
h Te
eo
orri i P
Pe
em
mb
be
elajaran
lajaran
D
Do
ose
sen
n :
: Pr
Pr o
of.
f. D
DR
R. H
. H. Moha
. Moham
ma
ad
d surya
surya
Oleh
Oleh :
: M
Muha
uham
mm
ma
ad
d R
Riizza
al
l F
F iirrd
da
aus
us
Dalam konteks pendidikan,formal maupun non formal semua kegiatan Dalam konteks pendidikan,formal maupun non formal semua kegiatan yang dilakukan adalah aktivitas belajar. Melalui proses belajar manusia mampu yang dilakukan adalah aktivitas belajar. Melalui proses belajar manusia mampu dihadapkan pada suatu tingkat di mana me
dihadapkan pada suatu tingkat di mana mereka mampu menunjukkan kemandirianreka mampu menunjukkan kemandirian yang bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya. yang bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya. bermuara pada
bermuara pada satu pandangan bahwa satu pandangan bahwa melalui pendidikan, melalui pendidikan, manusia membuktikanmanusia membuktikan diri sebagai makhluk yang paling sempurna, dari sebelumnya hanya memiliki diri sebagai makhluk yang paling sempurna, dari sebelumnya hanya memiliki potensi
potensi (yang b(yang belum elum memiliki memiliki arti arti apa-apa), apa-apa), tetapi tetapi melalui melalui proses proses belajar belajar merekamereka berkembang menjadi lebih sempurna dengan mengggali potensi
berkembang menjadi lebih sempurna dengan mengggali potensi yang ada didalamyang ada didalam diri manusia. Melalui proses belajar manusia menjadi lebih beradab dan diri manusia. Melalui proses belajar manusia menjadi lebih beradab dan berkarakter,
berkarakter, lebih lebih bisa bisa memilah memilah dan dan memilih memilih antara antara yang yang baik baik dan dan buruk buruk antaraantara yang hak dan yang bathil.
yang hak dan yang bathil. Namun
Namun pada pada kenyataanya kenyataanya belajar belajar adalah adalah termasuk termasuk insting insting manusia.manusia. Siapakah yang mengajari anak untuk merangkak, berjalan, hingga berlari? Itu Siapakah yang mengajari anak untuk merangkak, berjalan, hingga berlari? Itu semua adalah insting manusia, manusia adalah seorang pembelajar sebab naluri semua adalah insting manusia, manusia adalah seorang pembelajar sebab naluri dasarnya adalah belajar. Setelah manusia memahami bahwasanya belajar adalah dasarnya adalah belajar. Setelah manusia memahami bahwasanya belajar adalah panggilan hidup, telah mengenali pula instrumen belajar
panggilan hidup, telah mengenali pula instrumen belajar yang dibekalkan di tubuhyang dibekalkan di tubuh manusia. Selanjutnya ditelaah lebih jauh makna ’belajar ’ itu sendiri, apakah manusia. Selanjutnya ditelaah lebih jauh makna ’belajar ’ itu sendiri, apakah semua proses otak adalah belajar? Apa pula yang dihasil-kan oleh proses belajar?. semua proses otak adalah belajar? Apa pula yang dihasil-kan oleh proses belajar?. Menurut Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang Menurut Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
dengan lingkungan.
Dari pemaparan singkat diatas muncul sebuah pertanyaan mengapa Dari pemaparan singkat diatas muncul sebuah pertanyaan mengapa manusia
manusia harus harus belajar? Jika belajar? Jika merujuk merujuk pada pada definisi ydefinisi yang ang dipahami, mdipahami, makaaka pembelajaran
pembelajaran merupakan merupakan sebuah sebuah kebutuhan kebutuhan primer primer manusia, manusia, karena karena padapada dasarnya tidak ada ilmu pengetahuan yang cukup bagi manusia. Herbert Spencer dasarnya tidak ada ilmu pengetahuan yang cukup bagi manusia. Herbert Spencer mengemukakan bahwa pendidikan adalah mempersiapkan manusia untuk hidup mengemukakan bahwa pendidikan adalah mempersiapkan manusia untuk hidup
sempurna. Dalam konteks ini, pendidikan melatih manusia untuk memiliki tingkat penyesuaian diri yang baik dalam berinteraksi dengan lingkungan (baik dengan
sesama manusia maupun dengan lingkungan alam). Dengan adanya penyesuaian- penyesuaian tersebut akan membawa manusia kepada terbentuknya suatu
kemampuan dan peningkatan kapasitas individual yang secara perlahan menunjukkan adanya perubahan-perubahan. Dalam konteks pendidikan, perubahan-perubahan tersebut merupakan proses yang terjadi pada potensi yang
telah ada, untuk selanjutnya menjadi nyata, berkembang dan menjadi lebih baik. Berikut penulis akan paparkan mengapa manusia harus belajar dilihat dari berbagai sudut pandang Agama, ekonomi, sosial dan politik.
1. Agama
Rasulullah SAW bersabda: “Mencari ilmu (belajar) wajib hukumnya bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan (HR Ibnu Abdil Barr)”. Dan pada kesempatan lain baginda Rasululloh bersabda “carilah ilmu dari mulai dari buaian sanpai keliang lahat” (Al Hadits). Hal ini merupakan indikasi, bahwa betapa belajar dan mencari ilmu itu sangat penting bagi umat manusia. Dengan belajar manusia mampu mengenali dirinya, lingkunganya, dan Tuhan-Nya. Dengan belajar manusia bisa mengembangkan dirinya untuk menciptakan hal-hal
spektakuler dibidang Teknologi, kesehatan dan lainya.
Belajar atau menuntut ilmu memiliki pandangan yang sangat penting dalam ajaran islam. Dengan belajar manusia akan memiliki ilmu pengetahuan yang sangat luas untuk memanfaatkan potensi yang ada didalam dirinya. Al-Qur’an surat Al-Mujadalah telah menjelaskan bahwa Alloh SWT akan mengangkat derajat orang yang berilmu
َ
.
Artinya : Wahai Orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian “ Luaskanlah tempat duduk “ di dalam Majlis -majlis maka luaskanlah(untuk orang lain), Maka Allah SWT akan meluaskan Untuk kalian, dan apabila dikatakan “berdirilah kalian” maka berdirilah, Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat, Allah maha mengetahui
atas apa-apa yang kalian kerjakan (QS Al-mujadalah: 11).
Dalam sebuah Hadits pun disebutkan bahwa jika manusia ingin selamat dunia dan akhirat maka manusia tersebut haruslah berilmu. Berikut Hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi
Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)
2. Ekonomi
Dengan belajar, ilmu pengetahuan manusia akan terus bertambah. Semakin luas dan semakin bertambahnya keilmuan seseorang akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Mengutip dari apa yang telah disampaikan oleh Prof. DR. H. Mohamad surya “ jika kamu sudah S3 bukan uang yang kamu cari tapi uang yang akan mencari kamu”. Dari kutipan tersebut sangat jelas bahwa kedudukan orang yang berilmu rezekinya sudah Alloh SWT atur sedemikian rupa. Apakah itu panggilan mengajar dimana-mana, undangan sebagai pembicara terus berdatangan yang semuanya itu akan berpengaruh terhadap perekonomian manusia tersebut. Dengan kata lain manusia yang berilmu dari segi ekonominya akan selalu berkecukupan jika dibandingkan dengan orang-orang
yang tidak berilmu. Pemaparan ini telah disinggung juga pada pembahasan sebelumnya.
3. Sosial
Belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok ummat manusia (bangsa) ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat diantara bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar. Akibat persaingan tersebut, kenyataan tragis bisa pula terjadi karena belajar, contoh, tidak sedikit orang pintar yang menggunakan kepintarannya untuk membuat orang lain terpuruk atau bahkan menghancurkan kehidupannya tersebut. Kenyataan tragis lainnya yang lebih parah juga terkadang muncul karena hasil belajar. Hasil belajar pengetahuan dan teknologi tinggi, misalnya, tak jarang
digunakan untuk membuat senjata pemusnah sesame umat manusia. Alhasil, kinerja akademik yang merupakan hasil belajar itu, disamping membawa manfaat terkadang juga membawa mudarat.
Meskipun ada dampak negative dari hasil belajar pada sekelompok manusia tertentu, kegiatan belajar tetap memilki arti penting alasannya, seperti yang telah dikemukakan di atas, belajar itu berfungsi sebagai alat mempertahankan kehidupan manusia. Artinya, dengan ilmu dan teknologi hasil belajar, maka kelompok manusia dapat menggunakan untuk membangun benteng pertahanan. Iptek juga dapat dipakai untuk membuat senjata penangkis agresi sekelompok manusia tertentu yang bernafsuh serakah atau mengalami gangguan psychopathy yang berwatak merusak dan antisocial. (Rebert, 1998).
4. Politik
Belajar memiliki peranan sentral di berbagai aspek salah satunya adalah dalam berpolitik. Ada beberapa hal manfa’at yang akan orang dapatkan ketika memutuskan untuk mempelajari politik dalam tanda petik politik yang baik dan benar, salah satunya adalah dengan berpolitik seseorang akan mengetahui
sikap-sikap warga negara terhadap sistem politik yang akan mempengaruhi tuntutan tuntutan, tanggapannya, dukungannya, serta orientasi terhadap sistem politik serta dapat berpartisipasi secara aktif yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan
politik sehngga tidak apatis ataupun golput saat pemilu dalam menentukan pilihanya.
Referensi:
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Logos wacana Ilmu. Jakarta: 1999
http://www.asmaul-husna.com/2015/09/hadist-menuntut-ilmu-hadis-tentang.html http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/