• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

4. Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Provinsi yang belum tepat waktu

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk menghilangkan stigma pada beberapa penyakit tertentu dengan melakukan promosi kesehatan

2. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

3. Meningkatkan pembiayaan kesehatan baik pada alokasi anggaran kesehatan khususnya belanja langsung

4. Perlu adanya regulasi dalam mengatur pemerataan/distribusi tenaga yang telah dilatih khususnya tenaga yang ada di level puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten kota

5. Mendukung Pengembangan Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas & Rumah Sakit) ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan ke Dinas Kesehatan Provinsi baik secara online maupun off line

3.3 Pencapaian Kinerja Lainnya

1. Pencapaian Target MDGs

Selain penilaian kinerja sasaran strategis meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak yang tercantum dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) yang diukur dari 8 Indikator Kinerja Utama (IKU), Dinas Kesehatan Provinsi Lampung juga telah menetapkan pencapaian kinerja lainnya yaitu pencapaian Millenium Development Goals (MDGs).

MDGs merupakan komitmen global dimana Indonesia wajib untuk mendukung dan mewujudkan komitmen tersebut pada akhir tahun 2015. Ada 7 (tujuh) tujuan yang ingin dicapai dari MDGs pada akhir tahun 2015. Tujuan MDGs tersebut sejalan dan terintegrasi dengan tujuan dari dokumen rencana jangka menengah RPJMN, RPJMD dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan dokumen rencana tahunan (Renja) SKPD. Rencana Aksi Daerah (RAD) MDGs disusun sebagai bagian dari upaya mempercepat pencapaian target MDGs selaras dengan amanat Inpres nomor 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang berkeadilan.

(2)

Tabel 3.14 Target dan Realisasi Pencapaian MDGs Bidang Kesehatan di Provinsi Lampung Tahun 2015

Indikator Target

MDGs 2015

Realisasi

2015 Status Sumber Ket

Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan

Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya propoersi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990 – 2015

1,8 Prevalensi balita dengan berat badan rendah / kekurangan gizi

<15,50% 18,80

Riskesdas 2013 tidak tercapai

1.8a Prevalensi balita gizi buruk

<5 % 6,90

▼ Riskesdas 2013 Riskesdas2013

1.8b Prevalensi balita gizi kurang

<10% 11,90

▼ Riskesdas 2013 Riskesdas2013

Tujuan 4. Menurunkan Angka Kematian Anak

Target 4A: Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990-2015

4,1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup 23 per 1000 kelahiran hidup 30 per 1000 Kelahiran Hidup (SDKI 2012) ▼ SDKI 2012 Perlu Perhatian Khusus

4,2 Angka Kematian Anak Balita (Akaba) per 1.000 kelahiran hidup 32 per 1000 kelahiran hidup 38 per 1000 Kelahiran Hidup (SDKI 2012) ▼ SDKI 2012 Perlu Perhatian Khusus

4,3 Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak 100% 99,60% ► Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung Akan Tercapai

Tujuan 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu

Target 5A: Menurunkan angka kematian ibu hingga 3/4 dalam kurun waktu 1990-2015

5,1 Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup 102 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2077) 359 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012) ▼ SDKI Perlu Perhatian Khusus

5,2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih 91% 90,85% ► Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung Akan Tercapai

Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015

5.5a Cakupan pelayanan antenatal (K1) 99% 98,89% ► Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung Akan Tercapai 5.5b Cakupan pelayanan antenatal (K4) 96% 93,09% ► Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung Akan Tercapai

Tujuan 6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya

Target 6 A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS pada tahun 2015

6,1 Prevalensi HIV/AIDS < 0,5% 0,04% ● Laporan Rutin Dinkes Provinsi

Lampung

tercapai

6,2 Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi

65% tidak ada

survey tahun 2015 6,3 Proporsi penduduk usia

15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS 95% tidak ada survey tahun 2015

(3)

Indikator Target MDGs 2015

Realisasi

2015 Status Sumber Ket

Target 6 B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/ADIS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2015

6,4 Proporsi penduduk terinveksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral

100% 100% ● Laporan Rutin Dinkes Provinsi

Lampung

tercapai

Target 6 C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurnkan jumlah kasus baru malaria dan penyakit menular lainnya (tubercolusis) hingga tahun 2015

6,5 Angka kejadian tuberkolusis (insiden semua kasus/100.000 penduduk/tahun 163 per 100.000 penduduk 99 ▼ Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung Perlu Perhatian Khusus 6,6 Tingkat prevalensi tuberkolusis (per 100.000 penduduk) 180 per 100.000 penduduk Data belum tersedia

6,7 Tingkat kematian karena tuberkolusis (per 100.000 penduduk) 27 1,2 ● Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung tercapai

6,8 Proporsi kasus TB yang ditemukan DOTS 80 44,30% ▼ Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung Perlu Perhatian Khusus 6,9 Proporsi kasus TB yang

disembuhkan melalui DOTS (cure rate

94 86,00%

Laporan Rutin Dinkes Provinsi

Lampung 6.10a Angka penemuan kasus

malaria per 1.000 penduduk <1 per 1000 penduduk 0,43 per 1000 penduduk ● Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung tercapai

6.10b Tingkat kematian karena malaria per 1.000 penduduk < 2 0 per 100 penduduk ● Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung tercapai

6.11a Angka kesakitan DBD (100.000 penduduk) 55 per 100.000 penduduk 38,51 per 100.000 penduduk ● Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung tercapai

6.11b Angka kematian karena DBD 1% 1,21% ● Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung Perlu Perhatian Khusus

Tujuan 7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup

Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015

7,7 Proporsi rumah tangga dengan akses

berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan

70,55% 62,56% ▼ Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung Perlu Perhatian Khusus Perkotaan 75,29% BPS Perdesaan 65,81% BPS

7,8 Proporsi rumah tangga dengan akses

berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, perkotaan dan perdesaan 61,10% 58,64% ▼ Laporan Rutin Dinkes Provinsi Lampung Perlu Perhatian Khusus 7.8a Perkotaan 75,73% BPS 7.8b Perdesaan 52,15% BPS

(4)

Permasalahan :

1. Beberapa indikator datanya didapatkan dari hasil survey, sedangkan survey tidak dilakukan setiap tahun (SDKI) bila dilakukan tiap tahun seperti data Susenas namun datanya baru keluar ditahun depannya sekitar bulan Juni

2. Beberapa indikator didapatkan dari pihak lain seperti BPS

3. Sistem Informasi pelaporan data dari fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan Provinsi belum tepat waktu

Solusi :

1. Kesepakatan dengan Kementerian Kesehatan RI, bila data yang dihasilkan dari survey (SDKI) seperti AKI, AKB, tetap menggunakan data SDKI yang terakhir terbit

2. Bekerjasama dengan BPS untuk dapat mengeluarkan data hasil Susenas lebih cepat

3. Mengembangkan sistem informasi dan pelaporan dari fasyankes secara online sehingga data dapat tepat waktu diterima di Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi

3.4 Realisasi Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2015 sebesar 96,76% dari total anggaran yang dialokasikan. Jika dilihat berdasarkan realisasi anggaran per indikator sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada indikator sasaran Prevalensi balita gizi kurang (Underweight) sebesarv 99,44.%. Sedangkan penyerapan terkecil pada indikator sasaran Angka penemuan kasus TB (semua tipe yang dilaporkan/Case

Notification Rate) per 100.000penduduk sebesar 83,11%

Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator yang dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumer daya atau input tertentu. Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai keluaran tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya semakin rendah sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai sasaran maka efisiensi anggaran akan semakin tinggi

Pencapaian kinerja dan anggaran pada tahun 2015 secara umum menunjukkan tingkat efisiensi anggaran yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat bahwa mayoritas dari sasaran menunjukkkan realisasi anggarannya lebih kecil daripada realisasi kinerjanya.

(5)

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan pada tabel berikut ini :

(6)

Tabel 3.15 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015

NO Sasaran Srategis Indikatir Kinerja Satuan

Kinerja Anggaran

Target Realisasi %

Realisasi Target Realisasi

% Realisasi

1 Meningkatkan

akses dan mutu pelayanan

kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak

1 Meningkatnya Angka

Harapan Hidup (AHH)

tahun 69,75 70 100,36

9.170.092.700

8.393.018.186 91,53

2 Menurunnya Angka

Kematian Bayi 0 - < 1 tahun (AKB) per 1000 lahir hidup per 1000 kelahiran hidup 32 4,88 184,75 8.260.833.400 7.815.824.142 94,61 3 Menurunnya Angka

Kematian Ibu (AKI) per 100.000 lahir hidup per 100000 kelahiran hidup 341 103,36 169,69 61.904.098.500 59.948.447.753 96,84 4 Menurunnya Prevalensi

balita gizi kurang

(Underweight) % 18,44 15,64 115,18 19.233.842.000 19.125.637.210 99,44 5 Meningkatanya Angka penemuan kasus TB

(semua tipe yang

dilaporkan/Case

Notification Rate) per

per 100000 penduduk

99 99 100,00

513.050.000

(7)

NO Sasaran Srategis Indikatir Kinerja Satuan

Kinerja Anggaran

Target Realisasi %

Realisasi Target Realisasi

% Realisasi 100.000penduduk

6 Menurunnya Angka

Kesakitan positif malaria (API) per 1000 penduduk

per 1000 penduduk 0,35 0,43 77,14 5.885.369.000 5.776.722.800 98,15 7 Menurunnya Prevalensi

HIV AIDS per 100

penduduk usia > 15 tahun

per 100 penduduk usia > 15 tahun 0,49 0,01 197,96 5.264.305.000 5.171.264.650 98,23 8 Menurunnya Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk per 100000 penduduk 50 38,51 122,98 697.629.000 680.477.700 97,54 110.929.219.60 0 107.337.774.510 96,76

(8)

3.5 Analisis Efisiensi

Bagian yang disajikan dalam tabel ini terkait dengan efisiensi aanggaran untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari 100%. Terlihat bahwa dari sasaran strategis Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak ada 7 indikator kinerja yang mencapai atau lebih dari 100% dan capaian realisasi keuangan rata-rata mencapai 96,76% (kurang dari 100%). Hal ini menunjukkan adanya efisiensi anggaran yang cukup tinggi, seperti terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.16 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja % Capaian Kinerja (> 100%) % Penyerapan Aanggran Tingkat Efisiensi 1 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak 1 Meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) 100,358 91,53 8,832 2 Menurunnya Angka Kematian Bayi 0 - < 1 tahun (AKB) per 1000 lahir hidup

184,750 94,61 90,137

3 Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 lahir hidup

169,689 96,84 72,848

4 Menurunnya

Prevalensi balita gizi kurang (Underweight)

115,184 99,44 15,747

5 Meningkatanya Angka penemuan kasus TB (semua tipe yang dilaporkan/Case

Notification Rate) per

100.000penduduk

100,000 83,11 16,893

6 Menurunnya

Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia > 15 tahun 197,959 98,23 99,727 7 Menurunnya Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk 122,980 97,54 25,439

(9)

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Lampung merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan dalam pencapaian sasaran strategis akhir Tahun 2015, yang merupakan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor Republik Indonesia nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dapat di simpulkan bahwa secara umum sasaran strategis yang telah di tetapkan pada tahun 2015 belum dapat dicapai sepenuhnya oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Berdasarkan hal tersebut maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Pencapaian kinerja Sasaran Strategis yang telah ditetapkan dalam Dokumen perencanaan jangka menengah RPJMD dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi lampung dan Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) perubahan tahun 2015 dari sasaran strategis meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak yang diukur dari dengan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) ada 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama mencapai kinerja >100% dengan kriteria kinerja Sangat Tinggi (ST) dan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama yang mencapai kinerja <100% dengan kriteria Tinggi (T)

2. Untuk Akuntabilitas keuangan dari 17 Program dan 43 kegiatan yang dilaksanakan secara fisik tercapai 100% dan realisasi keuangan tercapai 96,76%.

(10)

LKj Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 2015 Page 44

Belum tercapainya sasaran diatas disebabkan oleh beberapa hal seperti Sistem evaluasi dan pelaporan program yang belum optimal dalam penyediaan data untuk mengukur pencapaian sasaran, dan pada akhirnya menyebabkan keterlambatan atau ketidaktepatan waktu dalam pengiriman data dari Kabupaten kota ke Provinsi, adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia di Kabupaten/Kota baik secara kuantitas maupun kualitas, belum optimalnya sumber daya manusia dalam memahami dari definisi operasional dan formula atau rumus dari indikator yang ada, belum optimalnya koordinasi antara Lintas Sektor dan Lintas Program baik di Kabupaten/Kota maupun di Provinsi dan adanya keterbatasan Anggaran kesehatan baik di Provinsi maupun Kabupaten Kota.

Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut diatas, baik yang berhasil maupun yang masih belum berhasil akan menjadi perhatian untuk meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang agar lebih efisien dan efektif dalam memanfaatkan sumberdaya dan dana untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

4.2 Saran

Saran yang dapat kami sampaikan dalam rangka meningkatkan kinerja di Dinas Kesehatan Provinsi Lampung & UPTD adalah :

1. Meningkatkan sistem informasi kesehatan (SIK) dalam rangka mendapatkan data dari pelayanan kesehatan,

2. Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan baik di Provinsi dan Kabupaten Kota,

3. Meningkatkan advokasi kepada legislatif, eksekutif maupun stakeholder lainnya dalam hal anggaran dan program,

4. Meningkatkan koordinasi antara lintas sektor dan lintas program termasuk dengan Kabupaten Kota

(11)

Diharapkan Laporan Kinerja (LKj) ini dapat memacu pelaksanaan Good

Governance dan Clean Government yang melibatkan seluruh Stakeholder,

sehingga ke depan akan tercipta sasaran dan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kami Pimpinan beserta segenap jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengharapkan agar Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas kami kepada para stakeholder dan sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja, serta dapat dijadikan salah satu acuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Demikian Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 ini dibuat sebagai bentuk dari transparansi terhadap masyarakat. Terima kasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI LAMPUNG

dr. Hj. Reihana, M.Kes Pembina Utama Madya NIP. 19630825 198910 2 002

(12)
(13)
(14)
(15)

Gambar

Tabel 3.14 Target dan Realisasi Pencapaian MDGs Bidang Kesehatan di Provinsi Lampung Tahun 2015
Tabel 3.15 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015
Tabel 3.16 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari persentase penduduk miskin, pada Maret 2016 persentase penduduk miskin terbesar berada di Kabupaten Manggarai Timur, yaitu sebesar 27,71 persen, sedangkan

pikir kritis dan membantu anak menyaring hal-hal baru dengan lebih kritis; (4) pembiasaan kegiatan literasi membaca perlu dilakukan sejak dini; (5)

3. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai tanggal 1 Januari 1996 dan setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus khususnya pada kelas XI AK 2 diperoleh hasil yang menunjukkan kurangnya sikap religius, sehingga

Variabel independen, variabel dependen, dan tahun yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih, Rasmini, dan

Beban gaji sebesar Rp. 16.760.000.000,- tidak dikapitalisasi sebagai aktiva sumber daya manusia karena beban gaji tidak memiliki manfaat dimasa yang akan datang. Untuk itu gaji

Program ini memerlukan data iklim (curah hujan harian), penggunaan lahan dan pengelolaan lahan, tanah, dan data karakteristik DAS Kali Babon seperti Peta DEM dan Peta Pola

GANGGUAN YANG SERING TERJADI DAN UPAYA MENGATASINYA Didalam pengoperasian instalasi pengolahan air limbah yang menggunakan proses biologis atau proses lumpur aktip,