LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG ( PKL ) DI PPIRT ( PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTAN TERPADU )
PALU SULAWESI TENGAH
Oleh : AMRIZAL MADO
Nim. 060 500 02 9
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang ( PKL ) yang telah di laksanakan PPIRT ( Pusat Pengembangan Industri Rotan Terpadu ) berlokasi di jalan trans Sulawesi Kelurahan Lambara Kecamatan Palu Utara Kota Palu Sulawesi Tengah dari tanggal 17 Maret sampai tanggal 17 April 2010.
Menyetujui
Mengesahkan Direktur
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Ir. Wartomo. MP NIP. 196310281988031003 Pembimbing
Heriad Daud Salusu, S. Hut, MP NIP. 197008301997031001
Penguji
Erina Hertianti, Hut, MP NIP. 197005031995122002
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ... i DAFTAR ISI... ii KATA PENGANTAR ... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 1
C. Hasil Yang Diharapkan ... 2
BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ... 4
A. Tinjauan Umum Perusahaan ... 4
B. Manajemen Perusahaan dan Ketenaga Kerjaan... 4
C. Lokasi dan Waktu kegiatan PKL... 5
BAB III HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG... 7
A. Penggorengan ... 7 B. Pengeringan ... 8 C. Polis ... 9 D. Pengepakan ... 11 E. Penganyaman... 14 F. Pengamplasan ... 15 G.Pengecatan... 16 H.Pemasaran... 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 18
A. Kesimp ulan ... 18
B. Saran ... 18
DAFTAR PUSTAKA... 19
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kehadirat Allah Swt, Karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja Lapang (PKL) di PPIRT ( Pusat Pengembangan Industri Rotan Terpadu) Jalan trans Sulawes i, Kelurahan Lambara Kecamatan Palu Utara Kota Palu Sulawesi Tengah.
Dalam menyelesaikan laporan Praktek Kerja lapang (PKL) ini menulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dan dengan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah banyak memberikan bantuan baik berupa material maupun moril dalam menyelesaikan studi dan penyusunan laporan PKL, adikku serta seluruh keluarga yang selalu mendo’aka n dan mendorong penulis dalam menyelesaikan studi.
2. Bapak Ir. Wartomo MP. Selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
3. Bapak Ir. M. Fikri Hernandi MP. Selaku Ketua Jurusan Pengolahan Hasil Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
4. Bapak Heriad Daud Salusu, S. Hut, MP. Selaku dosen Pembimbing. 5. Ibu Erina Hertianti,S. Hut, MP. Selaku dosen Penguji.
6. Bapak Ir. Endang Liansyah, MP. Selaku Dosen Pengantar PKL.
7. Bapak Andi Matulada Selaku ketua PPIRT beserta Bapak kepala bagian dan seluruh staf/karyawan yang telah membantu kami selama proses kegiatan PKL di PPIRT tersebut.
8. Rekan-rekan angkatan 2007 khususnya satu tempat praktek dan rekan-rekan lainnya yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan praktek kerja lapang ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, akan tetapi besar harapan dari penulis semoga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Praktek Kegiatan Lapang ( PKL ) yang dilaksanaan dari tanggal 17 Maret sampai 17 April 2010 merupakan konsep utama pelaksanaan pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Kegiatan PKL dimaksudkan agar para mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja di lapangan pada kondisi yang sesungguhnya terjadi didalam masyarakat.
Dengan demikian mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengertian mengenai perusahaan atau industri tertentu sesuai dengan keahlianya ialah dengan bekerja sebagai anggota tenaga kerja diperusahaan atau industri tersebut. Dengan pengalaman bekerja ini diharapkan para mahasiswa mampu mengaitkan antar pengetahuan akademik dengan pengetahuan praktis dan mampu menghimpun data mengenai suatu kajian pokok dalam bidang keahlianya.
B. Tujuan
Adapun maksud dan tujuan diadakan Praktek Kerja Lapang (PKL) agar mahasiswa dapat:
1) Menambah pemahaman para mahasiswa mengenai kegiatan perusahaan atau industri hasil hutan non kayu.
3) Melatih para mahasiswa mengerjakan pekerjaan lapangan atau melakukan serangkaian keterampilan yang biasa dilakukan perusahaan atau industri. 4) Agar para mahasiswa mendapatkan kesempatan memantapkan keterampilan
dan pengetahuan untuk menambah kepercayaan dan pengembangan kematangan pada dirinya
C. Hasil Yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan PKL mempunyai tiga sasaran yaitu:
1). Mahasiswa
a. Agar mahasiswa dapat mengetahui kendala-kendala h yang ada didalam industri.
b. Memberikan pengalaman serta keterampilan kepada mahasiswa sebagai tenaga siap pakai, sehingga terbentuknya tanggung jawab tehadap pekerjaan dan dapat menjadi ahli madya siap pakai.
c. Melahirkan potensi mahasiswa yang mempunyai pengalaman dan keterampilan.
2). Perguruan Tinggi
Agar Politeknik Pertanian Nege ri Samarinda Menghasilkan Ahli Madya yang mampu menghadapi permasalahan yang sangat komplek dalam pembangunan industri hasil hutan non kayu khusunya rotan.
3). Perusahaan
a. Perusahaan dapat menciptakan pola kebijakan mutu atau kualitas yang lebih inovatif dan kreatif.
b. Informasi yang bersifat membangun dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan.
BAB II
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
A. Tinjauan Umum Perusahaan
PPIRT didirikan pada tahun 2005, berlokasi di Kawasan Industri Kota Palu di Kecamtan Palu Utara, yang telah membangun Gedung PPIRT dan UPT Rotan Palu. Dengan luas Kawasan Industri Palu yang terletak di Kawasan Utara Palu seluas 1500 ha di Kecamatan Palu Utara meliputi wilayah Pantoloan, Baiya, dan Lambara.
PPIRT terbentuknya pusat industri dan perdagangan rotan di Kota Palu, sebagai cikal bakal pengembangan ke daerah-daerah penyangga seperti Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso.
PPIRT mewujudkan industri rotan secara terpadu di Kota Palu 2005-2010, dan akan dikembangkan hingga tahun 2030. Secara operasional, luaran program PPIRT adalah:
Pemanfaatan bahan baku rotan secara bertahap berdasarkan prinsip Sustainable Forest Management (SFM). Yaitu :
a. Meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam upaya peningkatan daya saing (kualitas) produk.
b. Meningkatkan ekspor rotan secara bertahap dan berkesinambungan. c. Tumbuh dan berkembangnya wirausaha baru dan penyerapan tenaga
d. Meningkatnya pendapatan masyarakat Kota Palu dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
B. Manajemen Perusahaan dan Ketenaga Kerjaan 1) Tenaga Kerja
PPIRT ( Pusat Pengembangan Industri Rotan Terpadu) saat ini memiliki karyawan sejumlah 37 orang, yang terdiri dari 22 orang karyawan laki-laki dan 15 orang karyawan perempuan, dengan tingkat pendidikan karyawan yang beragam yaitu tingkat Sarjana, SLTA, SLTP, dan SD. 2). Struktur Organisasi
PPIRT (Pusat Pengembangan Industri Rotan Terpadu) dipimpin oleh Pemerintah Kota Palu kemudian Dewan Pembina Diknas Perinda gkop. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi perusahaan dapat di lihat pada halaman lampiran.
C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL a. Waktu
Kegiatan PKL dilaksanakan selama 1 bulan, yang di mulai dari tanggal 17 Maret 2010 sampai 17 April 2010. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari kerja pada hari Senin sampai Sabtu dengan waktu kerja dari jam 08.00 pagi sampai 15.00 sore.
b. Tempat
Pelaksanaan kegiatan PKL bertempat di PPIRT yang berlokasi di jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Lambara Kecamatan Palu Utara Kota Palu Sulawesi Tengah.
BAB III
HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG
A. Proses Kerja Dari Bahan Mentah Menjadi Barang Setengah Jadi. 1. Penggorengan
a. Tujuan
Penggorengan ini bertujuan :
1) Agar rotan lebih awet, sehingga rotan tersebut tidak mudah terserang oleh hama.
2) Untuk meningkatkan kualitas dari mutu rotan tersebut. b. Dasar Teori
Penggorengan bertujuan agar lapisan lilin dan silika pada permukaan kulit rotan lebih mudah dihilangkan, sehingga pengeringan dapat berjalan lebih cepat. Keuntungan lain adalah terhindarnya dari serangan jamur atau serangga dan rotan menjadi lebih ulet dan tidak rapuh (Rachman, 1984).
c. Alat dan Bahan 1.) Alat
? Bak penggorengan.
? Cantol atau pengait rotan yang terbuat dari besi 2.) Bahan
? Rotan.
? Kayu bakar. d. Prosedur Kerja
1) Minyak tanah dipanaskan sampai mendidih.
2) Kemudian dilanjutkan dengan proses penggorengan rotan selama 30-45 menit.
3) Setelah rotan kering, dilanjutkan dengan proses pemisahan rotan sesuai dengan jenisnya.
2. Pengeringan a. Tujuan
Pengeringan bertujuan mengurangi jumlah kadar air yang terdapat didalam rotan, sehingga diperoleh kadar air yang sesuai dengan tujuan akhir dari penggunaan rotan tersebut.
b. Dasar Teori
Pengeringan rotan adalah suatu proses yang dilakukan untuk menggeluarkan atau mengurangi jumlah kadar air yang terdapat pada rotan, sehingga air yang terdapat dalam rotan memliki kadar air yang sesuai dengan tujuan akhir dari pengeringan.
c. Alat dan Bahan
d. Prosedur Kerja
1) Setelah selesai penggorengan rotan d ibawa ketempat penjemuran yang disiapkan.
2) Setelah beberapa hari pada penjemuran rotan dibalik agar rotan keringnya merata.
3) Kemudian dilakukan pemisahan jenis rotan.
4) Lalu rotan yang telah kering dibawa ke gudang penampungan 5) Setelah itu, dilakukan proses pelurusan rotan yang menggunakan
alat manual.
6) Rotan siap untuk dipolis. 3. Polis
a. Tujuan
Polis ini bertujuan untuk menghilangkan kulit rotan sekaligus menghaluskan rotan yang s edang diproduksi.
b. Dasar Teori
Polis atau pengupasan umumnya di l akukan pada rotan besar pada keadaan kering , gunanya adalah untuk menghilangkan kulit rotan tersebut, sehingga diame ter dan warna menjadi lebih seragam dan merata. Basri et al. (1998) mencoba pengupasan dan pemolesan pada rotan manau (calamus manan miq), seuti (calamus ornatus BI) dan nunggal (calamus ornatus BI). Yang masih basah dan yang sudah kering . Dari percobaan tersebut dapat diambil 4 kesimpullan berikut:
1) Proses pengupasan dan pemolisan rotan berdiameter besar dapat dilakukan dalam keadaan basah maupun kering.
2) Pengupasan dan pemolisan rotan dalam keadaan basah, menghasilkan pengurangan diameter dan produktifitas yang sama dengan yang dikupas dan dipolis pada keadaan kering.
3) Pengupasan dan pemolisan rotan pada keadaan basah menghasilkan rendemen kupasan dan polis yang lebih rendah serta serat berbulu dan serat patah yang lebih banyak dibandingkan pada keadaan kering
4) Dari klasifikasi mutu, maka jenis rotan manau dan nuggal masuk kedalam kelas mutu baik dan seuti kelas mutu sedang, apabila dikupas dan dipolis pada keadaan basah. Namun bila rotan tersebut dikupas dan dipolis d alam keadaan kering kelas mutunya naik, yaitu untuk manau dan nuggal masuk sangat baik sementara seuti tergolong baik.
c. Alat dan Bahan 1.) Alat
a. Mesin polis. b. Mesin pemotong. c. Sigma.
2.) Bahan a. Rotan.
b. Kertas pasir polis . d. Prosedur Kerja
Rotan yang telah diluruskan di angkut ketempat polis dan siap untuk diproses dengan prosedur kerja adalah :
1) Memasukan rotan ke mesin polis.
2) Proses penghalusan dengan memakai kertas pasir yang berukuran 36 cm.
3) Proses penghalusan dengan memakai kertas pasir yang berukuran 80-200 cm.
4) Pemotongan pada ujung rotan yang bertujuan agar ujung rotan merata.
5) Pemisahan jenis rotan. 6) Size atau pengukuran. 7) Penimbangan.
4. Pengepakan a. Tujuan
Pengepakan adalah k egiatan melakukan / pembungkusan produk akhir. Adapun tujuan dari pengepakan adalah untuk melindungi dan mengamankan kualitas dan kuantitas produk dari hal-hal yang tidak di inginkan.
b Alat dan Bahan 1.) Alat ? . Pisau 2.) Bahan ? . Rotan. ? . Tali Rotan. ? . Karung nilon. c. Prosedur Kerja
? Setelah selesai penimbangan rotan dengan berat yang telah di tentukan yaitu mencapai 70 kg.
? Rotan di ikat.
? Rotan di bungkus dengan karung nilon. ? Rotan pun siap untuk dikirim.
B. Proses Kerja Pembuatan Barang Jadi 1. Pemilihan Bahan Baku
a. Tujuan
Pemilihan bahan baku bertujuan adalah : ? Mencari kualitas rotan yang baik.
? Menyesuaikan bahan baku yang akan dibuat menjadi barang jadi sesuai dengan besar kecilnya rotan yang dibutuhkan.
b. Alat dan Bahan 1.) Alat ? Meteran. ? Sigma. ? Gergaji. 2). Bahan
Bahan yang digunakan adalah rotan. c. Prosedur Kerja
Dalam Pemilihan Bahan Baku rotan di cari kualitas yang baik, agar hasil yang akan dibuat sesuai dengan apa yang d i inginkan.
2. Pengukuran Bahan Baku Sesuai Dengan Yang Dibutuhkan a. Tujuan
Pengukuran bahan baku sesuai dengan yang di butuhkan bertujuan agar mahasiswa dapat menyelesaikan hasil produk atau barang jadi sesuai dengan ukuran yang akan di buat rangka sesuai keinginan.
b. Alat dan Bahan 1.) Alat
? . Meteran. ? . Gergaji. 2). Bahan
c. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang di lakukan adalah : 1.) Pemilihan rotan.
2.) Pemilihan kualitas rotan. 3. Pembuatan Rangka
a. Tujuan
Pembuatan rangka bertujuan untuk membentuk rotan sesuai dengan bentuk yang di inginkan.
b. Alat dan Bahan 1.) Alat ? . Steam rotan ? . Gas elpiji 2.) Bahan ? Kompor pemanas ? Meja skrup c. Prosedur Kerja
1) Rotan dipanaskan dengan cara memasukkan rotan ke dalam alat pemanas atau Steam.
2) Setelah beberapa menit rotan dikeluarkan dari Steam. 3) Kemudian rotan pun siap dibentuk sesuai dengan keinginan.
5. Penganyaman a. Tujuan
Penganyaman bertujuan untuk melengkapi rangka yang telah dibuat sehingga lebih indah dan menarik.
b. Alat dan Bahan 1.) Alat
? . Gunting rotan. ? . Obeng.
? Staples.
? Hekter tembak i dan u. 2.) Bahan
? . Rotan. c. Prosedur Kerja
1). Dalam proses penganyaman d i butuhkan rotan pitrit dan core rotan sesuai dengan yang di inginkan.
2). Rangka yang telah ada di siapkan untuk proses penganyaman.
6. Pengamplasan a. Tujuan
Pengamplasan ini bertujuan : 1.) Menghaluskan rotan.
3.) Untuk meratakan permukaan rotan. b. Alat dan Bahan
1.) Alat
a. Kertas Amplas 2.) Bahan
a. Bahan yang digunakan dalam proses pengamplasan adalah rotan. c. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan :
Dalam pengamplasan di lakukan dengan cara meratakan seluruh permukaan rotan yang akan di cat.
7. Pengecatan a. Tujuan
Adapun tujan pengecatan adalah : 1) Mewarnai rotan
2) Membuat rotan menjadi mengkilap
b. Alat dan bahan 1.) Alat
a. Kompresor b. Spray gun c. Selang
2.) Bahan a. Sanding sekuler b. Pewarna c. Clear gloss d. Hardener e. Tiner c. Prosedur Kerja
1.) Setelah selesai pengala mplasan kemudia n di sanding, setelah itu di lanjutkan kembali dengan pengamplasan.
2.) Mewarnai sesuai dengan warna yang di inginkan, rotan yang di warnai di keringkan kembali dan dilanjukan proses pernis dengan memakai bahan clear, setelah itu di keringkan kembali agar hasil yang di inginkan lebih baik.
8. Pemasaran a. Tujuan
Adapun tujuan dari pemasaran adalah :
1) Untuk mengetahui sejauh mana strategis pemasaran pusat pengembangan industri rotan terpadu.
2) Untuk mengetahui bagaimana teknik komunikasi pemasaran pusat pengembangan industri rotan terpadu
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengorengan rotan yang baik dapat di peroleh apabilah di lakukan prosedur yang ada yaitu :
? Penggorengan ? Pengeringan ? Pengepakan
2. Karena pada Produk jadi berupa barang kerajinan tangan sangat di minati masyarakat Sulawesi Tengah yang di hasilkan oleh perusahaan pusat pengembangan industri rotan terpadu ( PPIRT ).
3. Pemasaran di lakukan dengan cara memanfaatkan pemerintah Kota Palu dalam menfasilitasi program pemasyarakatan produk rotan pada instansi dan lembaga non perintah.
B. Saran:
1. Pada pihak perusahaan Pusat Pengembangan Industri Rotan Rerpadu ( PPIRT) harus melihat secara seksama beberapa hal yang di inginkan oleh investor dan peminat kerajinan tangan sebagai dasar untuk mencapai sebuah target yang di capai.
2. Untuk rekan-rekan mahasiswa di harapkan tulisan ini dapat di jadikan sebagai langkah awal dalam penyusunan yang lebih baik nantinya
DAFTAR PUSTAKA
Algamar, K. 1986. “ Posisi Rotan Indonesia dalam perdangangan Internasional “ dalam Proseding. Seminar Rotan, Departemen Kehutanan, Jakarta. Anonim. 1987. Sejarah kehutanan Indonesia, Departemen Kehutanan RI, Jakarta Koamesakakh,Alex. 1982. Pedoman Pelaksana Pengujian Rotan Bulat Indonesia. Moehidin. 1985. “ Rotan sebaga i Bahan Baku Konstruksi Tulang Beton. “ dalam
Bina. Minggu V 31 Januari 1988.
Perum Perhutani. 1986. “ Pengembangan Budi Daya Rotan di Pulau Jawa.” Dalam. Lokakarya Nasional Rotan, Departemen Kehutanan, Jakarta.
Gambar II. Proses Kerja Pembuatan Barang Jadi