• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 45,153,249 DAN ALI IMRAN 125,186,200 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 45,153,249 DAN ALI IMRAN 125,186,200 SKRIPSI"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-QUR’AN

SURAH AL-BAQARAH AYAT 45,153,249 DAN ALI

IMRAN 125,186,200

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh

M. Mustholiq Alwi

N IM : 11110055

JURUSAN TARBIYYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2015

(2)
(3)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:

M. Mustholiq Alwi

N im :11110055

JURUSAN T ARBI Y YAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2015

(4)

E-Mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikana seperlunya maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : M. Mustholiq Alwi NIM : 11110055

Jurusan/progdi : Tarbiyyah/ PAI

Judul : PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 45, 153, 249 DAN ALI NIP. 19541002 198403 1001

(5)

BAQARAH AYAT 45, 153, 249 DAN ALI IMRAN 125, 186, 200

DISUSUN OLEIl

MUHAMAD MUSTHOLIQ ALWI

11110055

Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada

Sabtu, 28 Maret 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar SI Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : M. Farid Abdullah, S.Pd.I., M.Hum

Sekretaris Penguji : Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag.

Penguji I

Penguji II

: Sidqon Maesur, Lc., M.A.

: M. Ali Zamroni, M.A.

Salatiga, OX April 2015 STAIN Salatiga

at Harivadi. M. Pd. 9670112 199203 1 005

(6)

E-Mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

DEKLARASI

Dengan rasa jujur dan penuh tanggung jawab, peneliti menyatakan, bahwa

sekripsni ini tidak berisikan mated yang telah ditulis oleh orang lain atau pemah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran-pikiran orang lain secara

keseluruhan, dan hanya berupa informasi yang terdapat dalam referensi yang

dijadikan bahan rujukan.

Apabila dikemudian had temyata terdapat materi-materi atau pikiran-

pikiran orang lain di luar yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggungj awabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang

munaqasah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dimaklumi.

Salatiga, 06 Februari 2015

16 A D F 1 1 1 7 7 8 8 6 7 ^ m

M^ MustKoliq Alwi

(7)

(l «'j j )

Artinya: “.Dan ketahuilah, sesungguhnya pertolongan itu bersama kesabaran dan suka cita itu beserta duka cita, serta kemudahan itu beriring dengan kesulitan”

(H.R Tirmidzi)

j i 4 t y * J 4 *J J J J flaJlJ 4 cJii. fk ll (&J&* (jjt ojikl (jfljllj t ollil 9

Artinya: “I/mu adalah kekasihnya orang mukmin, impian adalah perdana menterinya, akal adalah petunjuknya, sabar adalah pemimpin pasukannya,

kelembutan adalah orang tuanya dan kelembutan adalah saudaranya” (Kamus Ibnu Muqri’)

(8)

1. Allah Swt yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga saya

selalu ingat akan keberadaan-Nya, Muhammad Saw yang telah

memberikan teladannya yang referentif.

2. Kepada Ayahku Bp Shodiq dan ibuku Siti Hariyanti, yang tidak pemah

bosan-bosan untuk memberikan nasihat dan kasih sayangnya kepada saya,

sehingga saya bisa tumbuh dewasa tidak hanya dalam segi fisik

saja,melainkan dibalik semua itu. Kakakku laila itriana yang selalu

memberi suport dan nasihatnya, dan adikku Sitiana Amilia Fita Sari yang

turut berkontribusi dalam kematangan ilmuku.

3. Seluruh dosen STAIN salatiga, khususnya Prof. Dr. Budihaijdo M. Ag.

yang telah memberikan saya ilmu dan pendidikan serta nasihatnya untuk

menyelesaikan skripsi penelitian, sebagai tugas akhir saya.

4. Segenap para guru baik MI, MTS, dan MA, terutama para guru yayasan

Al-Iman Bui us purworejo, terimakasih atas segala ilmu yang telah

diberikan untukku, karena tanpa ilmu-ilmu yang diberikan kalian, aku

munggkin tidak akan bisa melangkah sejauh ini dan tercecer bagai

tunawisma dengan nanar mata melihat fatamorgana.

5. Teman-temanku di PONPES Al-Iman dan teman-teman kuliah,

khususnya PAI B 2010, yang telah mengukirkan indahnya pelangi

kehidupan dalam peijalanan hidupku.

(9)

baunya.

7. Kepada teman-teman belajarku di Yayasan Al-Madinah, yang telah

menambah ilmuku lewat gesekan pengalaman di dalamnya.

8. Dan semua orang yang yang aku kenal dan pemah hidup di sampingku,

terimakah atas kontribusi apapun yang telah kalian berikan.

(10)

memberikan segala nafas disetiap langkahku, sehingga aku bisa menjalankan

segala keadaan yang ada di depanku, untuk menuntut ilmu dan menyelesaikan

skripsi yang beijudul “PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-QUR’AN

SURAH AL-BAQARAH AYAT 45, 153, 249 DAN ALI IMRAN 125, 186,

200”. Skripsi ini disusun guna melengkapi gelar kesaijanaan SI Jurusan

pendidikan Agama Islamdi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga.

Kekurangan ilmu penulis tentunya menjadi penghambat dalam

terselesaikannya tugas akhir ini, akan tetapi semua kekurangan itu menjadi tidak

berarti dengan adanya dukungan dari berbagai pihak yang selalu menjadi

pendukung dalam tercapainya cita-cita penulis tersebut. Dengan ini penulis

mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besamya bagi beliau-beliau yang

telah merelakan waktunya untuk memberikan sumbangsih dalam segalanya, saya

ucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua saya Bapak Shodiq dan Ibu Siti Hariyanti yang telah

memberikan segalanya untuk saya sehingga saya bisa menjalankan

kewajiban belajar sebagai manusia sempuma.

2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku ketua STAIN Salatiga yang

telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian saya yang

(11)

Prof. Dr. Budihardjo, M. Ag. selaku dosen pembimbing skripsi saya, yang

tidak pemah bosan-bosannya mencurahkan ilmu dan nasihatnya kepada

saya, dan tidak lupa pula kepada Bapak Rasimin, S.Pd.I., M.Pd. selaku

kepala Prodi Penddidikan Agama Islam STAIN Salatiga, dan tidak lupa

pula saya ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh jajaran Dosen

STAIN Salatiga yabg telah memberikan saya banyak bekal dalam

pengetahuan dalam pendidikan dan kehidupan, sehingga saya bisa

menyelesaikan tugas akhir saya sebagai mahasiswa di pereguruan tinggi

STAIN Salatiga.

Penulis menyadari jauhnya skripsi ini dari kata sempuma dalam

kualitas penulisan ataupim isinnya, sehingga tidak menutup kemungkinan

untuk disempumakan suatu hari oleh para pembaca yang budiman dan

pembawa pembaharuan untuk menyempumakan bagian yang dirasa

kurang dalam skripsi ini, dan saya merasa terhormat jika anda sekalian

berkenan untuk memberikan kritik da saran yang membangun untuk kontri

busi pendidikan di dalamnya. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi

semua pihak, baik pembaca, pendengar, penulis dan orang yang mau

menyukainya. Amin....

(12)

Baqarah Ayat 45, 153, 249 Dan Ali Imran 125, 186, 200. Skripsi. Jurusan Tarbiyyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Budihaijo.

Kata Kunci: Pendidikan, Kesabaran, Dan Al-Qur’an

Penelitian ini merupakan wujud penggalian ayat-ayat yang telah dibaca oleh peneliti, yang mana ayat-ayat tersebut berhubungan dengan sifat-sifat baik, yang mana diantaranya yaitu kesabaran dan pendidikan yang ditanamkan oleh Allah di dalam sifat tersebut. Pertanyaan yang akan dijawab oleh peneliti adalah: 1. Bagaimanakah konsep pendidikan kesabaran dalam Q.S surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan Ali Imran ayat 125, 186, 200. 2. Bagaimanakah Implementasi pendidikan kesabaran dalam Q.S al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan Ali Imran ayat 125, 186, 200. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan metode library research (kajian pustaka), dengan menjadikan literatur kitab-kitab seperti Al-Qur’an dan Hadits-hadits Nabi Saw, ataupun buku-buku sebagai objek penelitian, stelah itu mengupulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan kesabaran, setelah dikumpulkan maka ayat-ayat tersebut disusun dan dikaitkan antara ayat yang satu dengan yang lainnya, pada tahap selanjutnya menganalisis isinya (content analysis).

Temuan yang ada dalam penelitian ini memberi sedikit banyaknya pengetahuan tentang: Pendidikan kesabaran yang penting yang telah dijelaskan di dalam Q.S surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan Ali Imran ayat 125, 186, 200, selain untuk memberi ketenangan bagi kehidupan. Kesabaran juga mempunyai fungsi sbagi penyelesai masalah dengan baik dan tidak tergesa-gesa dalam menjalankannya, sehingga orang yang mengimplementasikan sifat tersebut akan merasa mudah dalam menjalani ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Berdasarkan pentingnya kesabaran dalam kehidupan manusia untuk tetap menjaga ketaan kepada Allah dan Rasul-Nya, manusia harus memahami apa saja pesan yang tersirat dan tersurat di dalamnya. Mengacu pada temuan tersebut, maka penelitian ini merekomendasikan, bahwa pendidikan kesabaran di dalam Al-Qur’an memang betulbetul harus ditanamkan dalam diri manusia sedini mungkin.

(13)

SAMPUL... i

LEMBARBERLOGO... ii

JUDUL... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ... iv

PENGESAHANKELULUSAN... ... v

PERNYATAAN KEASLIAN... vi

MOTTO... vii

PERSEMBAHAN... viii

KATA PENGANTAR... x

ABSTRAK... xii

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Foks Penelitian... 9

C. Tujuan Penelitian... 10

D. Manfaat Penelitian... 10

E. Kerangka Teoritik... 11

F. Metode Penelitian... 14

(14)

A. Asbabun Nuzul Ayat-Ayat Kesabaran Dalamal-Qnr’an ... 38

B. Munasabah Ayat-Ayat Tentang Kesabaran... 40

1. Keterkaitan Ayat-Ayat Kesabaran Dengan Keutamaan Menjalankannya Dalam Al-Qur’an ...42

2. Keterkaitan Ayat Tentang Sabar Dengan Perubahan ...46

BAB IV PENGERTIAN, MACAM-MACAM, PENDIDIKAN DAN HIKMAH KESABARAN A. Pengertian Sabar...55

B. Macam-Macam Sabar Dalam Al-Qur’an...59

1. Sabar Dalam Dimensi Zahir...61

a. Sabar Dikaia Menahan Sakit...61

b. Sabar Pada Saat Dilanda Kelaparan... 63

c. Sabar Disaat Beijihad ...64

d. Sabar Ketika Mengais Rezeki...65

2. Sabar Dalam Dimensi Batin...65

a. Sabar Dalam Mempertahankan A qidah...66

b. Sabar Dalam Menahan Nafsu Terhadap Yang Tidak Halal ...67

c. Sabar Dalam Ketaatan Pada A llah...68

C. Pendidikan Kesabaran...69

1. Mendidik Manusia Untuk Selalu Berusaha ... 70

2. Mendidik Manusia Untuk Tidak Tergesa-Gesa...73

3. Mendidik Manusia Untuk Optimis ...75

D. Hikmah Menjalankan Sabar Dalam Kehidupan Sehari-Hari.... 77

1. Memmibuhkan Keaktifan Seseorang...78

(15)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...81 B. Saran...82 C. KataPenutup ...83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(16)

Nota Pembimbing

Daflar Nilai SKK

Daflar Riwayat Hidup

(17)

Allah memberi karunia kepada hamba-Nya yang Dia sayangi

melalui beberapa jalan yang sangat variatif. Tidak sedikit dari semua

makhluk-Nya yang shaleh selalu Dia beri banyak kenikmatan yang besar,

karena makhluk-Nya tersebut mendasari segala perbuatannya dengan sifat

sabar dan ikhlas atas segala sesuatu yang diberikan oleh-Nya, senada

dengan janji Allah yang tertuang dalam ayat 'M (j\

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. Sabar sejatinya

adalah mutlak sifat Allah (Ash-Shabur). Tidak ada manusia pun yang

diberi kesabaran yang melekat padanya adalah karunia dari-Nya. (Abdillah

F. Hasan, 2009: 18).

Sebuah kenikmatan tidak tertandingi oleh apapun ketika sang

Maha Pencipta memberikannya kepada kita sifat tersebut. Ketika kamu

sudah mempunyai sebuah keinginan, dan kamu sudah mengusahakan apa

yang kamu citakan, tinggal menunggu hasilnya sembari didasari rasa sabar

di dalam hati. Pekeijaan yang kamu lakukan dengan tergesa-gesa pasti

hasilnya kurang memuaskan bahkan lebih banyak gagal. Itulah sebabnya

kamu harus menghindarinya. Lagi pula sifat tergesa-gesa adalah sifat

syetan seperti yang telah ditmgkapkan oleh (Abu Syahidah, 2008: 87) Allah pun pemah mangajarkan sifat sabar kepada makhluk-Nya

pada saat menciptakan langit, bumi dan seisinya dalam ayat berikut:

(18)

*L<Jl ^ylc- Aj^j c . (jlfskj ^Lsl aL« ^ i 3 ^ j Aj

(jIjSjJ Cj^aII .isu ^ o ^£jj (jiilfl bLiac. ^jjua^l ^£ji ^ j Ij jJ

(V :

.&*i ^

VI 11

a

oj

Artinya: “Dan Dia-lah yang Menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan Arasy-Nya di atas air, agar Dia Menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Jika engkau berkata (kepada penduduk Mekah), “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati, ” niscaya orang kafir itu akan berkata, “Ini hanyalah sihir yang nyata” (Diponegoro, 2009: 222).

Maksud dari ayat tersebut adalah:

£ l j j | Q A U ) g ia } j ( j ^ j V l j g i i j j CjIj a LII IsI

(t ) V ;Y ♦ * V 4<_SjlaJI

t j j y

)

^

jj& j CjUllij djUljjaJI

Maksudnya Dia menciptakan langit dalam dua hari, bumi dalam dua hari, dan apa yang ada didalam keduanya dari jenis hewan-hewan dan tumbuhan-tumbuhan dan selain itu semua dalam dua hari.

Ciptaan Allah selalu dirancang dalam keteraturan, Di dalam bumi

Allah menciptakan gunung-gunung, laut dan berbagai macam kultur tanah

yang bermacam-macampun dilakukan-Nya dalam dua hari tidak semerta

satu paket dengan penciptaan bumi. Hal itu adalah karen la mengetahui

apa yang terbaik bagi makhluk-makhluk-Nya. (Ali Yahya, 1998: 55)

Disitulah letak rasa sayang Allah terhadap mekhluk-Nya, selain Dia memerihkan manusia untuk menjadi insan kamil, agar selamat dunia

akhirat, Dia juga mengajarkan pada makhluk-Nya agar tidak teijebak

dengan perbuatan pragmatis yang kecenderungannya akan membawa

(19)

keinginan untuk menjadikan segala sesuatu yang Dia kehendaki hanya

sudah cukup dengan mengungkapkan satu atau pun dua patah kata, seperti

yang tertuangkan dal am ayat berikut:

(A

Y

!cw

) . j j ^ 4

] c

)

j

S

j

jl U

3

*

*

3

1

jl 1

3

1

o

jil L

«

k

3

]

Artinya: “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia Menghendaki sesuatu Dia hanya Berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu” (Diponegoro, 2009:445).

^ 1 ^3ili q a l&S ^ j a j j l iit!31 j l 13) C5j*j (jii3 j l 31 j l 131 {J\

jjfL

ia j£

Jjaj jj 4jU

ij jiaj

a

II

^1 j^

lo

a

u

V

jiuujji jL

jiii ^

^i3jyi

j£ Jail j? ji jiiil ‘

-iSjj

<c.\ia

J c .

*uivi jbsu ^ ^i >1 S

ift U jL

^ 3ijiii

<341

Jil o3lc jS 4Jid£>

cJlij 4

j

^11 jSiiV (_$3Il jLiVl 4Aj

6 ^ 4 u ' ^ j l j > & j j 4 ^ J ^ 1 J U j

(y a ; m .

Maksud dari ayat idha arada syaian yaitu ketika Allah ingin mengeluarkan sesuatu dari tidak ada menjadi ada tidak membutuhkan alat, berfikir dan pertolongan, tetapi Dia mengucapkan perkataan itu yaitu lafal u j ^ u ^ dalam waktu itu tanpa jeda, yang dimaksud dari lafal U& yaitu makna membuat, dan disebutkan dalam j^yjll j u uAj yang

(20)

Semua yang telah Allah lakukan itu adalah wujud tarbiyyah Allah

kepada makhluk-Nya, maka Allah memberikan contoh dengan penciptaan

langit, bumi dan segala yang ada di dalam keduanya, melalui beberapa

proses waktu yang sebenamya Allah sangatlah kuasa untuk

menjadikannya lebih cepat dari pada kedipan mata manusia jika dilihat

dari kemampuan-Nya, kare Dia adalah Dzat yang Maha mampu untuk

melakukan segala hal yang Dia inginkan Is** <3^ M q \”

Allah mendidik makhluk-Nya agar mereka berakhlak baik dan

menjadi insan kamil, selain itu agar mereka juga menjadi manusia yang

beijiwa sosial dan mutualisme. Seorang manusia untuk mencapai hal itu

haruslah menjaga diri mereka, terutama dalam menjaga yang ada dibalik

semua penampilan materi kehidupan manusia itu sendiri, karena di dalam

diri manusia ada sesuatu yang mempunyai pengaruh yang sangat besar

bagi kehidupannya, yaitu segumpal darah, yang apa bila dia baik maka

semua apa yang ada dalam tubuh manusia pun juga akan ikut membaik,

begitu juga sebaliknya apaabila itu buruk maka semua yang tercermin

dalam manusia itu pun juga akan ikut memburuk seiring dengan sifatnya,

Bagian darah yang menggumpal didalam tubuh tersebut yang dimaksud

adalah hati, seperti yang disebutkan dalah hadits Nabi Saw:

Juu>3 | j | j AuiaJl ^1l o 1 4JlLoJq AjuiaJl ^ 3 £ )\ j

0*1 ^ 1 j i \ & OJfr ^ i ) is*J ^

(21)

Artinya: “...Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah, apabila dia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila dia buruk maka burukjuga seluruh jasad, ingatlah itu adalah hati”.

Bahwa tubuh manusia terdiri dari tiga elemen dasar: kepala, tubuh

dan hati. Hati yang merupakan pusat antara tubuh halus dan fisik yang

tidak terlihat, adalah kedudukan tertinggi, dan titik menghubungkan

manusia terestrial ke keadaan yang lebih.Itulah kemampuan hati yang

sangat hebat dalam pengaruhnya bagi kehidupan manusia, karena fungsi

hati tidak hanya untuk merasa kepekaan terhadap apa yang masuk dari luar

kehidupan kita, akan tetapi hati juga bisa mengkoordinasi segala hal yang

berhubungan dengan jasmani hingga segala hal yang sangat fital, yaitu

segala hal yang berhubungan dengan ruhaniyyah manusia. (Sayyed

Hussein Nasr, 2004:181).

Seperti yang telah dikutip dari filusuf terdahulu, Menurut Plato,

keindahan rohani adalah keseimbangan antara akhlaq dan potensi

kekuatannya. Dan untuk menyelaraskannya tergantung pada diri manusia

itu sendiri. Hal ini berbeda dengan bentuk zahir manusia yang keindahaan

maupun keburukannya tidak tergantung pada pilihan manusia, melainkan

telah ditentukan oleh kehendak Allah Swt, sejak dari perut ibu hingga

akhimya lahir ke dunia ini dengan bentuk jasmani yang telah ditentukan.

(Muhammad Babul Ulum, 2008: 82).

Dalam ekspektasinya untuk kehidupan manusia, hati sebagai koordinator langkah kehidupan, tak pelak akan mengalami naik turunnya

(22)

hati, Allah mengajari manusia untuk berbuat sabar, seperti dalam

firman-Nya:

‘ijiull) . 'M (j\ oblLallj jfL alL i i j i i l (Jjiil U

( ) o y

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang- orang yang sabar” (Diponegoro, 2009: 23).

Sebuah kenistaan ketika kita tidak melandasi segala hal yang kita

lakukan tanpa rasa sabar, karena Allah hanya akan menyertai orang-orang

yang mendasari perilakunya dengan rasa sabar. Sabar yang dimaksud

mencakup banyak hal, sabar menghadapi ejekan dan rayuan, sabar

melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, sabar dalam petaka dan

kesulitan, serta sabar dalam beijuang menegakkan kebenaran dan keadilan.

(M. Quraish Shihab, 2000: 399). Olehnya Allah mengajarkan sifat sabar

dalam Al-Qur’an. Allah juga memperingatkan kepada orang-orang yang

beriman agar mereka menolong dengan sabar.

Suatu ketika, disaat Allah telah memberikan rasa cinta kepada

hamba-Nya, maka Allah akan memberikan sebuah cobaan, yang mana

tidak satupun dari mkhluk-Nya bisa berpaling jika Dia telah

menginginkannya UJ <ll^i«V), yang mana cobaan itu bukanlah

(23)

Kekasih Allah (Muhammad Saw) yang paling Beliau sukai

punpemah merasakan cobaan yang telah Allah berikan kepadanya, seperti

yang tergambar dalam penggalan ayat berikut:

. ( ' A i J l )

Artinya: “Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan had dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan”. (Diponegoro, 2009: 74).

Sabar dalam ayat tersebut sangat diutamakan, selain dari masalah

ekstemal yang selalu mengelilingi kita seperti tetangga dan masyarakat

disekeliling kita yang terkadang kurang bersahabat dengan apa yang kita

inginkan, kita juga akan mendapat cobaan dari apa yang kita miliki, seperti

harta, keluarga bahkan yang sangat membebani bagi kita adalah cobaan

yang akan datang dari diri kita sendiri, seperti menahan hawa nafsu, ketika

kita tidak bisa menahan hawa nafsu, maka tidak menutup kemimgkinan

setiap langkah yang kita lakukan akan berbau maksiat. Padahal jika kita

ketahui, maksiat bisa membutakan mata hati, memadamkan cahayanya,

menutup jalan masuk ilmu pengetahuan serta menghalangi masuknya

pintu hidayah, dikarenakan semakin banyak kita maksiat akan semakin bertumpuk pula titik-titik hitam yang akan menutupi hati kita, dan setelah

(24)

Imam Malik pemah berkata kepada Imam Syafi’i ketika keduanya sedang berkumpul:

Sesungguhnya aku melihat Allah telah mencurahkan cahaya

padamu, maka janganlah engkau matikan cahaya itu dengan kegelapan

maksiat”. (Ibnu Qayyim Al-jauziyah, 2006: 224).

^ ' j M j J i j i i l JgjSl 1^1 U

( T»•

Jl)

Arinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”. (Diponegoro, 2009: 76)

Dalam syarat pencarian ilmu pun salah satunya hams tertanam rasa

sabar di dalamnya, dalam syair kitab “Ta’lim Muta’alim” berikut:

(jLoj jlllJ ft t.\!&

Artinya: “cerdas, mencintai (ilmu), sabar, bekal, petunjuk dari guru dan waktuyang lama”. (Ibrahim Bin Ismail, 2000: 15)

Yang dimaksud sabar dalam konteks syair yang ada diatas adalah

tJ*- (J 3 ^ ‘^ 'j) sabar atas cobaan dan siksaan, disaat seseorang

mencari ilmu, karena segala perbuatan baik tidak akan lepas dari yang

namanya cobaan, termasuk didalamnya juga mencari ilmu. Selain mencari

ilmu itu baik di dalam perspektif manusia, mencari ilmu juga mempunyi

(25)

j j L U j Uj iiilj CiLkj3 I jjji j I jiil iiil j j

.(> > :4l5la^ll) .jJ^L

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dari kamu sekalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat, dan Allah maha teliti dengan apayang kalian lakukan” (Achmad Sunarto, 1992: 55).

Al-Qur’an mengintroduksi dirinya sebagai “pemberi petunjuk

kepada (jalan) yang lebih lurus”. Petunjuk-petunjuknya bertujuan memberi

kesejahteraan dan kebahagiaan bagi manusia baik secara pribadi maupun

kelompok, dan karena itu ditemukan petunjuk-petunjuk bagi manusia

dalam kedua bentuk tersebut. Kesabaran yang Allah firmankan bukan

hanya sekedar contoh saja, akan tetapi sebuah terselip juga nada

ekspektasi pendidikan yang telah diajarkan untuk menyelesaikan beberapa

permasalahan dalam kehidupan. (Quraish shihab, 1994: 172)

Berdasarkan dari beberapa tafsiran ayat-ayat tentang sabar dan

semua yang berkaitan dengan pembahasan tersebut, maka penulis

memutuskan untuk meneliti judul sebagai berikut:

(26)

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimanakah konsep pendidikan kesabaran yang ditanamkan

Allah dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan

surah Ali Imran 125,186,200.

2. Bagaimanakah Implementasi pendidikan kesabaran yang

terkandung dalam al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 45, 153, 294

dan surah Ali Imran ayat 125,186,200.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui konsep pendidikan kesabaran yang ditanamkan

Allah dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan

surah Ali Imran ayat 125,186,200.

2. Untuk mengetahui Implementasi pendidikan kesabaran yang

terkandung dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294

dan surah Ali Imran ayat 125,186,200.

D. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. Bagi STAIN Salatiga, untuk memperkaya daftar pustaka yang

diberikan kepada mahasiswa di perpustakaan STAIN Salatiga,

selain itu, bisa dijadikan bukti dalam memberikannya khazanah

ilmu barn lewat generasi terdidik yang bisa menunujukan hasil

(27)

2. Untuk khalayak umum, menfaat dari penelitian yang dibuat ini,

bisa mempermudah untuk memahami dari makna kesabaran yang

di maksud dalam surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan surah Ali

Imran ayat 125, 186, 200, dan maksud dari interpretasi dari ayat-

ayat tersebut menurut para ulama’ terkemuka.

3. Buah kineqa bagi peneliti sendiri, selain memberikan secarik

wawasan barn dalam dunia pendidikan, peneliti juga akan lebih

memahami sejauhmana interpretasi dan ekspektasi dari ayat-ayat

tentang kesabaran yang telah diteliti tersebut.

E. Kerangka Teoritik

1. Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata didik, lalu kata ini mendapat

awalan me sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan

memberi latihan. Selanjutnya, pengertian pendidikan menurut

Kamus besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan

tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

(Tim Penyusim KBBI, 2005: 263)

Memelihara dan memberi latihan, ajaran, bimbingan

mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran: didikan: hasil didikan;

(28)

Pendidikan adalah menjadikan pengajaran di sekolah makin

bersifat kegiatan belajar, dan pendidikan diluar sekolah terprogram

dan produktif, untuk menuju tercapainya seutuhnya dengan segala

kekayaan kepribadiannya, cara mengatumya yang kompleks dan

dalam segala kewajibannya sebagai perorangan, keluarga dan

anggota masyarakat, sebagai penduduk dan penghasil atau penemu

teknik-teknik dan pemimpin yang kretif, serta masyarakat yang

terns belajar, yaitu masyarakat yang anggotanya tidak lagi asyik

mencari pengetahuan sekali saja untuk lama-lamanya sepanjang

hidupnya, tetapi harus belajar membangun suatu badan

pengetahuan untuk seumur hidup yang senantiasa berkembang

yaitu “belajar untuk hidup”. (Redja Mudyaharto, 2008: 60).

2. Kesabaran

Asal kata sabar adalah berarti mencegah dan menghalangi.

Sabar adalah menahan diri untuk tidak berkeluh kesah, mencegah

lisan untuk merintih dan menghalangi anggota tubuh untuk tidak

menampar pipi dan merobek pakaian dan sejenisnya. Dikatakan

pula: shabara yashbiru shabran. Dalam bahasa Arab dikatakan

shabartu fulanan, artinya adalah: aku menahannya. Shabbartuhu

dengan menggunakan tasydid bermakna bahwa aku mendorongnya

(29)

Sabar adalah menahan diri untuk menanggung sesuatu yang

tidak disukai dengan tetap bersifat ridha dan berserah diri kepada

Allah. Tidaklah seseorang mendekatkan kepada Rabbnya kecuali

ganjaran sudah diketahui kadamya, kecuali pahala sabar,

mengganjamya dengan pahala yang tidak

terbatas. Allah berfirman,

0 * :j* j® ) (!)

Artinya: “sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. ” (az-Zumar: 10).

(Wajih Mahmud, 2008: 22).

3. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah bentuk kata mashdar dari qa-ra-a,

sehingga kata Al-Qur’an dimengerti oleh setiap orang sebagai

nama kitab suci yang mulia itu. (Subhi As-Shalih, 1993: 10).

Adapun penamaan wahyu itu dengan Al-Qur ’an

memberikan pengetian bahwa wahyu itu tersimpan didalam dada

manusia mengingat nama Al-Qur’an sendiri berasal dari kata

qira ’ah (bacaan) dan didalam kata qira ’ah terkandung makna: agar

selalu diingat.

(30)

jjlu ijilij gjLa. (jlc. (3 jk (jljSli

UjjjC. JjSiili <—Aa.L-<auali t-ljjSjali ^btlull AjIc.

.ijjllll ajjxiu £u»Jallj 4_kjla]l SjjjuoJ j-iloll Aj j^j ^^Sc. j jIjIj

Alqur’an adalah firman Allah yang mengandung m u’jizat yang diturunkan kepada penutup para Nabi dan para Rasul dengan perantara ruhul aminyaitu malaikat Jibril As yang ditulis dimushaf-mushaf yang dipindah kepada kita dengan jalan mutawatir yang dihitung beribadah bagi yang membacanya yang diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas”.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu library

research, penelitian tersebut dengan mungumpulkan data-data

yang berhubungan dengan objek penelitian, bahwa Jenis penelitian

yang dilakukan menggunakan metode library research. Dengan

mengumpulkan data-data yang diperlukan, baik yang primer

maupun yang skunder, dicari dari sumber-sumber kepustakaan

(seperti buku, majalah, artikel dan jumal). ( Adang kuswaya, 2009:

11

).

2. Pendekatan

Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan

(31)

Langkah-langkah atau cara keija metode tafsir tematik atau

dalam kata laian tafsir mawdhu ’iy ini dapat dirinci sebagai berikut:

a. Memilih atau menetapkan masalah al-Qur’an yang akan

dikaji secara mawdhu’iy (tematik).

b. Melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan

masalah telah ditetapkan, ayat Makiyyah dan Madaniyyah.

c. Menyusun ayat-ayat tersebut secara runtut menurut

kronologi masa turunnya, disertai pengetahuan menegenai

latar belakang turunnya ayat atau asbab al-nuzul

d. Memahami korelasi (munasabah) ayat-ayat tersebut di

dalam masing-masing suratnya.

e. Menyusun tema bahasan di dalam kerangka yang pas,

sistematis, sempuma dan utuh (out line).

f. Melengkapi pembahasan dan uraian dengan hadits, bila

dipandang perlu, sehingga pembahasan menjadi semakin

sempuma dan semakin jelas.

g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan

menyeluruh dengan cara menghimpun ayat-ayat yang

mengandung pengertian serupa, mengkompromikan antara

pengertian ‘am da khash, antara muthlaq dan yang

muqayyad, mengsinkronkan ayat-ayat yang lahimya

tampak kontradiktif, menjelaskan ayat nasikh dan mansukh,

(32)

tanpa perbedaan dan kontradiksi atau tindakan pemaksaan

terhadap sebagian ayat kepada makna-makna yang

sebenamya tidak tepat. (Abd. Al-Hayy Al-Fannawi, 1996:

45-46)

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode yang

bersifat library research dalam pengumpulan data yang akan

digunakan untuk penelitian, maka penulis membagi sumber data

menjadi dua bagian:

a. Sumber data primer, yaitu al-Qur’an dan hadits Nabi Saw

yang berkaitan dengan sifat sabar.

b. Sumber data skunder, yaitu tafsir-tafsir al-Qur’an yang

berkaitan dengan sifat sabar dan karya-karya para ahli yang

membahas tentang segala hal yang berkaitan dengan

pembahasan pokok.

4. Metode Analisis Data

Analisis non-statistik sesuai untuk data deskriptif atau data

textular. Data deskriptif sering hanya dianalisis menurut isinya, dan

karena itu analisis macam ini juga disebut analisis isi (content

analysis) (Sumadi Suryabrata, 1995: 85). Disini peneliti

menggunakan metode content analysis dalam menguraikan makna

yang terkandung dalam redaksi al-Qur’an, setelah itu dari hasil

(33)

seksama guna menjawab dari rumusan masalah yang telah

dipaparkan oleh penulis.

G. Sitematika Pembahasan

Peneliti mengupayakan agar mempermudah pembahasan dalam

penelitian, maka penelitian ini disusun dalam lima bab, yang terdiri dari

beberapa sub-sub bab yang masih bersifat saling keterkaitan antara satu

bab dengan yang lainnya, yang mana sistematikanya disusun sebagai

berikut:

Bab I Dalam bab ini merupakan pendahuluan studi, didalamnya

memaparkan tentang latar belakang penelitian, rumusan dan tujuan

penelitian. Selain itu didalamnya juga membahas tentang manfaat

penelitian yang diangkat dalam topik pembahasan, dan diteruskan dengan

sistematika pembahasan yang digunakan dalam membuat penelitian ini

agar lebih terstruktur dan sistematis.

Bab II Sebagai kelanjutan dari bab awal yang lebih spesifik dalam

sistematika penulisan, bab yang ke dua ini menguraikan kajian umum

tentang hakikat sabar, diteruskan penghimpiman segala ayat-ayat yang

berhubungan dengan sifat sabar.

Bab III menguraikan tentang sebab-sebab turunya al-Qur’an dan

sebab-sebab munculnya hadits yang menerangkan tentang pendidikan kesabaran, selain itu di dalam bab ini juga menerangkan tentang ayat-ayat

(34)

atau dalam kata lain mencakup juga keterangan-keterangan yang berkaitan

dengan pendidikan sifat sabar.

Bab IV, Dalam bab ini peneliti lebih memfokuskan dalam inti

pembahsan tentang pendidikan kesabaran dalam al-Qur’an surah Surah al-

Baqarah ayat 45, 153, 294 dan Surah Ali Imran ayat 125, 186, 200. Dan

cara mengimplementasikan pendidikan kesabaran dalam al-Qur’an surah

Surah al-Baqarah ayat 45, 153, 294 dan Surah Ali Imran ayat 125, 186,

200 dalam kehidupan kehidupan manusia untuk mencari ridho Allah Swt.

Bab V memaparkan tentang kesimpulan atas pembahasan yang

(35)

A. Kompilasi Ayat-Ayat Al-Qur’an Yang Berhubungan Dengan Sifat Sabar

Al-Qur’an diciptakan Allah sebagai petunjuk bagi para manusia dan

sebagai pembeda anta perkara yang baik dan yang buruk, selain itu Al-Qur’an

juga memperkenalkan sifat-sifat Allah yang indah dan telah ditanamkan dalam

diri manusia, salah satunya sifat itu adalah sabar.

Ada banyak ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang kata sabar di

dalamnya, berikut kompilasi ayat-ayat yang menyebutkan kata sabar, yang mana

enam ayat pertama menjadi pokok pembahasan dari peneliti:

1. Q.S al-Baqarah ayat 45

( t o :SjLll) J c. VI 1*1)j p L o l \ j jiL A U 1 j

Artinya: “Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”

2. Q.S al-Baqarah ayat 153

.(jjjjlLall

ij'mllnl ijiil

U

( > o r

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar”

3. Q.S al-Baqarah ayat 249

^-la (^jouls Ala QjtSt jfeJU iill (jj JU JjiaJU dljlU a (JjLafl Uald

^ \a V-ils V) A la bdii AfljC. t_(yu V] j^-la A jll AJaxlaJ (y * j (_]l3 o a C j j i L k j ^ jlll Ul AiUa V IjIlS AaLa t^Xal jA a jjL k Uals £ua jj il j J)! j j j j o j j jS Aj9 d u lc . AljlS Aj3 (y z <dll jSV ja ( J jlla j

(ttVSjiull)

Artinya: “Maka ketika Thalut membawa bala tentaranya, dia berkata, “Allah akan Menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum

(36)

mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Thalut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah. ” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar

4. Q.S Ali Imran ayat 125

( ^ t O ‘t(j\^AC. <JI) j 'jx a’^ aa AfubLall Artinya: “Ya” (cukup). Jika kamu bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kamu dengan tiba -tiba, niscaya Allah Meno-longmu dengan lima ribu malaikatyang memakai tanda Artinya: “Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan had dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan ”

Q.S Ali Imran ayat 200

\ iLl ijju lj (jjjll U

(37)

mu untuk kami, agar Dia Memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah. ’’ Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah he suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta. ” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.

8. Q.S al-Baqarah ayat 155

<JIj £ l \ (Ja ya & ij j a J l j (y*

Artinya: “Dan Kami pasti akan Menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”

9. Q.S al-Baqarah ayat 177

(jjjjULallj Ij -IAIc. |j|

(W Y :sjL ll ) Aa 1 y k \

Artinya: “Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”.

10. Q.S Ali Imran ayat 17

(Jl) . j U : / y b n j (jjaiiiJlj (jjjjtallj ( J j S j

(38)

sebelum fajar ”

U . Q.S Ali Imran ayat 142

(Jl)

jilauj

ijOfcLk

ill ^al*J UJj <laJl ijlk ii ^ji

^

( U T : j l j - e .

Artinya: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar ”

12. Q.S al-An’am ayat 34

V j UjL a i i j j j i j IjjjS U> (jic. ijjju-aa o * cJL j CuiS. ia lj

(V

£

,o»L

.jiil li O

f

& j

it)

Jli

Artinya: “Dnn sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Dan tidak ada yang dapat meng-ubah kalimat-kalimat (ketetapan) Allah Dan sungguh, telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu ”

13. Q.S al-Anfal ayat 65

ijjlLt O jjA io £&& C& u! ^ i i l l^jl U .OjfMJ V £ja L )i^ O* ^ 0 ^ u l j u£“f

o® :JfcVI)

Artinya: “Wahai Nabi (Muhammad)! Kobarkanlah semangat para Mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti ”

14. Q.S al-Anfal ayat 66

O

^

a

la

I

jj

I

ju

o

j^

U

-a

Ajji

(jl*

lix

O

a

£

£

j

3

(]\

^

Ic

. j

£Sac-

it) <

. ftiA

• f *»:- .-.J

(1 *1 .o jj^ lla ll iitlj it) o % O^i) I. u u

(39)

mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar”

15. Q.S Hud ayat 11

( ^ ^

® ^ l a J L L a l l

J ijJJU-a (Jjjll V]

Artinya: “kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahalayang besar”

16. Q.S ar-Ra’d ayat 22

La a j S^LLall j I j

(Y Y j ll) . jlSil ^ $ <Mji J

Artinya: “Dan orang yang sa&ar karena mengharap keridaan Tuhan-nya, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami Berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)

17. Q.S an-Nahl ayat 42

Artinya: “v4/?a yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan Memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahalayang lebih baikdari apa yang telah mereka kerjakan ” .

ijjlil U (jlA g f A j l l 0U

9. Q.S an-Nahl ayat 110

\a j*j diLj (j| IjJA li f* ^

Of '

j l

(40)

: Ja ill) . Jja . j$J £3 jh * a j i l j A-i fjjflje- U ijja lil ^4jSIc. j l j

n t n

Artinya: “Daw jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebihbaik bagi orang yang sabar”

21. Q.S al-Kahfi ayat 67

(IV J jlL a dili]

Artinya: “Dia menjawab, “Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku ”.

22. Q.S al-Kahfi ayat 68

( 1 A j j i i . J a a J U J fc . aJ C ll£j

Artinya: “Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu

23. Q.S al-Kahfi ayat 69

(1 \ •'<. agMl) \ j l \ till f^ a c X V j \j $lLcx iill pljLtt (j) (Jli

Artinya: “Dia (Musa) berkata, “Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun ”

24. Q.S al-Kahfi ayat 72

(VY ;<■ J j l - a t»jWn.n jS t&j dJSl J l l

Artinya: “Dia (Musa) berkata, “Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun ”

25. Q.S al-Kahfi ayat 75

(41)

(V A \jiL a AjIc. ^Jau>u ^3 U J jjliu d ijjjj J® I^A <3J

Artinya: “Dia berkata, “Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar terhadapnya

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah had mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan shalat dan orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami Karuniakan kepada mereka”.

29. Q.S al-Furqan ayat 42

Oj j j (Jj a. t-ijjujj i^jic. U jiL a j l V jl u%j i (jc. u L b ii

(«r ;jiiJill)

5i viJiil

Artinya: “Sungguh, hampir saja dia menyesatkan kita dari sesembahan kita, seandainya kita tidak tetap bertahan (menyembah)nya. ” Dan kelak mereka akan mengetahui pada saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya ”.

30. Q.S al-Qashash ayat 80

VJ Ia UL Vj (J-aC.J Jjik Jill ^£LLj IjJji (jjjll cjtSj

(A« ; o a^ aSll)

(42)

CjIjV dill j ^ (j) 4jUI (jx jiil c j i j l l i ji tf j* 3 O' j j fli

( n : c M ). J J & a i l

Artinya: “Tidakkah engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, agar diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran)-Nya bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur ”

32. Q.S al-Ahzab ayat 35

(jjiLiljLailj ciilojllllj j a iiilall j <jj CjlxjujliJlj (jjjuJuLaJlj (jjjjLLall j CulioLLall j

CjUodLaJlj JJp (jAaSLxll j ClUulLallj (jj^uLLall j lLAIaj-cUaIIj

;c j|j^ V l) .IaaIsC. I j ^ l j ^ J&l C lljS lillj !jjj£ akl (JJjS lillj

' (T o

Artinya: “Sungguh, laki-laki dan perempuan Muslim, laki-laki dan perempuan Mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah Menyediakan untukmereka ampunan dan pahalayang besar”

33. Q.S Saba’ ayat 19

3 ^ lIl uLLI I U j U L I Ic-U Uj j ljllla

()

jllL

a

^ ^ j] ^

3

j**

(43)

L$J

J tit* ^tikll ^ <_£ j t ti J ll A ki titiS

^ * X ;CjliLual!) . jJjjL -a il tijl e.l2i (jl ^ylAaJlu) ti> (Jifll dlul ti {JlS

Artinya: “Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Isma'il) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang Diperintahkan (Allah) kepadamu; Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar

35. Q.S Shad ayat 44

L

_

jl

j\

A

il iix

ll

-Ju

I j^

L

L

a

etiikj tij

V j 4 j e j j j J a l i laLbJa tiL jj i k j

( “ : o ° ) Artinya: “Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami Dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah) ”.

36. Q.S Fushilat ayat 35

(ro IL

lil^fl)

^

Ik jJ V

J

lA

llg

U

j Ijjk-a

V

J lilig U

j

Artinya: “Dan (sifat-sifat yang balk itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar”.

37. Q.S Ali Imran ayat 120

V

I ( j l J IgJ

A*U

j

.

u

(jl J

U 4-Lutih.

(jl

( H ♦ : j l J

AC. Jl)

J

sl

}^A

(jjk*J Ikj

j l l±u£

Artinya: “Jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan”.

38. Q.S Yusuf ayat 90

(JJJ ji A

j) tijlc. A

L

l ji iS

li-A

J diL

ijj ‘

tit JIS

tL

k

iu

Jj (J

lu

S

?

titill ijU

S

j k t V 'M j t i

(44)

39. Q.S Ibrahim ayat 12

alll U jijjjl La

lyjiiloAj

L lili UljA ^Sj all) V^ US Laj

( " f :?**L*i) o & i i i i

Artinya: “Dan mengapa kami tidak akan bertawakal kepada Allah, sedangkan Dia telah Menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh, akan tetap bersabar terhadap gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orangyang bertawakal berserah diri”

40. Q.S Ibrahim ayat 21

( j j i i - A

l*JJ

f& l

US li) IjjjfrU

frlfliuLail

(Jli3

all I

lu

te-

a

lii

U

I

ja j

]

ijili

(

j a

a

lii L

_

ilic

-

q a

U

c

.

(Y \ :^aAlj j!) (jaaaaJ> q a Ui U Ij jILa

Artinya: “Dan mereka semua (di Padang Mahsyar) berkumpul untuk menghadap ke hadirat Allah, lalu orangyang lemah berkata kepada orangyang sombong, “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab Allah (walaupun) sedikit saja? ” Mereka menjawab “Sekiranya Allah Memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri”.

41. Q.S al-Furqan ayat 20

(jljjaiS

n

^

jjiS

la] ^

g

il V

I

q a

i^

lL

a

U

lL

jl

(Y * ; j l i jail) \ jawaJ jlik j i J j ^ L e d Aui CrakA **"'

»jl Laj

9

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami Jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhan-mu Maha Melihat”.

42. Q.S al-‘ankabut ayat 59

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhan-nya ”,

43. Q.S as-Sajdah ayat 24

(45)

Orr

u s j j t y .j P >

Artinya: “Jika Dia Menghendahi, Dia akan Menghentikan angin, sehingga jadilah (kapal-kapal) itu terhenti di permukaan laut. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang selalu bersabar dan banyak bersyukur ”,

45. Q.S as-Syura ayat 43

j j

-Artinya: “Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia

Artinya: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan had, dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang

dibinasakan, kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah) ”

47. Q.S Muhammad ayat 31

( y ) j U i l (jj^LLallJ - & \a

Artinya: “Dan sungguh, Kami benar-benar akan Menguji kamu sehingga Kami Mengetahui orang- orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami Ujiperihal kamu”.

48. Q.S al-Hujurat ayat 5

( ° . f a j JJ& & \j $ Ijja. O1^

(46)

li (jjjaJ U

i] ftjjp

Ijjn

rfV

i V

ji Ijjjlola lijiL

al

O V j j U I )

Artinya: “Masuklah he dalamnya (rasakanlah panas apinya); baik kamu bersabar atau tidak soma saja bagimu; sesungguhnya kamu hanya diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan

50. Q.S al-Balad ayat 17

( W : ^ \ ) 1 ^ 1 j 5j J jL A j Iiji-I a #ll ^

Artinya: “Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman, dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang”.

51.. Q.S al-Anfal ayat 46

ilj ^aSLahJ^) L_iA S lj Ijllifljfl l^jC-jUj V j Aij j u i j j Jh\ I ( H :JU3VI)

Artinya: “Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan

bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar ”

52. Q.S Yunus: ayat 109

Artinya: “Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah Memberi keputusan. Dia-lah Hakim yang terbaik”

53. Q.S Hud: 49

ii» cgi Vj oil u a $ ,usi 5 . ab

( n ; J j * ) .o i& ii i a u i i 5j

Artinya: Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami Wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah engkau mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah, sungguh, kesudahan (yang baik) adalah bagi orangyang bertakwa.

(47)

(jfr %l\j y *Ij gll U ( ' V : o U a ) . j j i V l e> 6 ? #

Artinya: “Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting

0! U y L * \ j

60. Q.S Shad ayat 17

( ' V :o « ) , y j 0 li j j j i i j O jijfe u j i j j L j

Artinya: “bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; Sesungguhnya Dia Amat taat (kepada Tuhan)".

61. Q.S az-Zumar ayat 10

Jll j 4 Ulill a.AA 1 tJ*il 1j i i l ^ <3

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “ Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhan-mu. ” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang- orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas

62. Q.S al-Ghafir ayat 55

.j l S j y i j ^ nmllj dSljj AiaJ j i i a l i l j jtfll J c .j (j\ yLakk

Artinya: “Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhan-mu pada xvaktu petang dan pagi ”

63. Q.S al-Ghafir ayat 77

Ujlli j l ^aAAxi ^ j l l (yax) U»U (ja. 3c-j yj j^Lala (VV

(48)

A. Asbabun Nuzul Ayat-Ayat Kesabaran Dalam Al-Qur’an

Menurut bahasa “sabab al-NuzuF berarti turunnya ayat-ayat Al-

Qur’an. Al-Qur’an diiturunkan Allah Swt kepada Muhammad Saw secara

berangsur-angsur selama lebih kurang 23 tahun. Al-Qur’an diturunkan untuk

memperbaiki akidah, ibadah, akhlak dan pergaulan orang yang sudah

menyimpang dari kebenaran. Karena itu dapat dikatakan bahwa terjadinya

penyimpangan dan kerusakan dalam tatanan kehidupan manusia merupakan

sebab turunnya Al-Qur’an. Ini adalah sebab umum turunnya Al-Qur’an. Hal

ini tidak termasuk dalam pembahasan yang hendak dibicarakan. Sabab al-

Nuzul atau Asbab al-Nuzul (sebab turun ayah) di sini dimaksudkan Sebab-

sebab yang secara khusus berkaitan dengan turunnya ayat-ayat tertentu.

(Syadili &Rofi’i, 2000: 89).

Asbabun nuzul ayat tentang kesabaran dalam Q

.S

al-Baqarah

ayat 45, 153, 294 dan surah Ali Imran 125, 186, 200, akan tetapi yang dalam

cakupan peneliti hanya terdapat dalam Q.S Ali ‘Imran: 125 dan 186,

dikarenakan yang lain tidak ada keterangan akan alasan turunnya ayat-ayat

tersebut, berikut asbabun nuzul dari ke dua ayat tersebut: 1. Q.S Ali ‘Imran: 125

( ) y ° <_)l) .(jxajjuai (j a

(49)

Artinya: “Ya” (cukup). Jika kamu bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kamu dengan tiba -tiba, niscaya Allah Meno-longmu dengan lima ribu malaikatyang memakai tanda

Dalam suatu riwayat dikemukakan, pada perang badar

kaum muslimin mendengar kabar bahwa Karz bin Jabir al-

Muharibi memberikan bala bantuan kepada kaum musyrikin,

sehingga membimbangkan mereka. Maka Allah menurunkan ayat

tersebut di atas (Q.S Ali ‘Imran: 124-125) sebagai penjelasan

bahwa Allah memberikan bantuan berupa Malaikat. Ketika Karz

mendengar kekalahan kaum musyrikin, ia membatalkan

bantuannya. Demikian juga Allah membatalkan bantuan dengan

lima ribu malaikat.

2. Q.S Ali ‘Imran: 186

ijJji

(jjjll

(jauaxtijij ^Suuiajij £5Lll

j a \

(jjifil

(jll ij SjJj q \j I Cy*J

(>

A1

Jl)

.JjiV I pj&

Artinya: “Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan ”

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini (Q.S Ali

‘Imran: 186) turun berkenaan dengan peristiwa Abu Bakr dengan

(50)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa turunnya ayat ini

(Q.S Ali ‘Imran: 186) berkenaan dengan Ka’b bin al-Asyraf yang

mencacimaki Nabi Saw. Dan sahabat-sahabat beliau yang syair.

juga Shuhaib, Abu Fukaihah, Bilal, Amir bin Fuhairah, dan kaum

muslimin lainnya. Ayat ini (Q.S an-Nahl: 110) turun berkenaan

dengan mereka yang telah diselamatkan oleh Allah Swt.

B. Munasabah Ay at-Ay at Ten tang Kesabaran

Ilmu munasabah ialah yang menerangkan korelasi atau hubungan

antara suatu ayat dengan ayat lain, baik baik yang ada di belakangnya atau

ayat yang ada di mukanya.

Tentang adanya hubungan tersebut, maka dapat diperhatikan lebih

jelas bahwa ayat-ayat yang terputus-putus tanpa adanya kata penghubung

(pengikat) mempunyai munasabah atau persesuaian anyara yang satu

dengan yang lainnya. (Syadili &Rofi’i, 2000: 169).

Keterkaitan antara satu ayat dengan yang lainnya merupakan

sebuah konsolidasi keterangan ayat untuk saling memberikan penjelasan

yang lebih gamblang, karena setiap parsial-parsial dari sebuah ayat

terkadang sulit untuk ditemukan hukumnya secara spesifik, maka ketika

ada ayat yang hukumnya belum jelas bisa dikaitkan dengan ayat-ayat yang

lain yang mempunyai keterangan makna yang sama.

Sifat sabar dalam Al-Qur’an mempunyai posisi yang istimewa, Al-

Qur’an mengaitkan sifat sabar dengan bermacam-macam sifat mulia

(51)

syukur (Q.S Ibrahim: 5), tawakkal (Q.S al-Nahl: 41-42) dan taqwa (Q.S

Ali Imran: 15-17). Mengaitkan satu sifat dengan banyak sifat mulia

lainnya menunjukkan betapa istimewanya sifat itu.

Karena sifat sabar merupakan sifat mulia yang istimewa, tentu

dengan sendirinya orang-orang sabar juga menempati posisi yang

istimewa. Misalnya dengan menyebutkan orang-orang beriman yang akan

mendapat surga dan keridhaan Allah Swt, orang-orang yanhg sabar

ditempatkan dal am urutan pertama sebelum yang lain-lainnya. (Yunahar

Ilyas, 2007: 138) Perhatikan firman Allah dalam ayat berikut ini:

Ifciaj j * <_£ ja J i C itik j Joe. 1 JSjI J j j l l j * j j i u

jU*JU iiilj alll q a (jly J a j j o jg j - t A J

— jU il c jlic . lia j l i i j j j U] jic -la U il Uj) i S j fj jijS j ( j jall _

jL

a—

u

iS

fi-j jjj .4

»

j

j jujlttilj

_

L

altj jjjjli__^xll

( ) V - ) o :0\ j ^ j i )

Katakanlah, “Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu? ” Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta rida Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka” (Juga) orangyang sabar, orangyang benar, orang yang taat, orangyang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar. (Ali ‘Imran: 15-17)

Bisa dilihat dari pemyataan ayat yang baru disebutkan, bahwa

keterkaitan sifat sabar dalam Al-Qur’an ada bermacam-macam, dalam

(52)

ayat-ayat Al-Qur’an lain yang mempunyai keterkaitan dengan ayat yang

akan digimakan untuk penelitian, berikut ini adalah ayat-ayatnya:

1. Keterkaitan Ayat-Ayat Kesabaran Dengan Keutamaan Menjalankannya Dalam Al-Qur’an

(jf J

IJA

C

j

I

j

SII

ijJji

Of

^SLuJulj

(Jjljsl

. e> ( jf <21ii j t l ijjEuj ijj^L eJ j j j j Ij j jS

0**

1 ijij-c

. Jl)

Artinya: “Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan had dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan ”

Allah menurunkan ayat ini berkaitan dengan ayat-ayat sebelumnya,

dalam ayat-ayat tersebut mengandung sebuah hiburan bagi Nabi

Muhammad dan para pengikutnya. Manusia hidup di dunia yang tidak

akan lepas dari yang namanya cobaan diberitakan dalam ayat-ayat

tersebut. Berita gembira yang berupa hiburan tersebut yaitu dalam dua

segi. Pertama, karena ayat ini menetapkan bahwa ujian merupakan

keniscayaan untuk semua orang, sehingga siapa yang dihadapkan pada

ujian, hendaknya menyadari bahwa dia bukan orang pertama dan terakhir

mengalaminya. Ujian dan bencana yang dialami banyak orang akan

menjadi lebih ringan dipikul dibandingkan bila ujian itu menimpa satu

orang. Kedua, penyampaian tentang keniscayaan ujian merupakan

(53)

terduga itu menjadikannya lebih ringan untuk dipikul. (M. Quraish Shihab,

2000: 286).

Kehidupan yang diberikan oleh Allah Swt memang tidak mudah

bagi siapa saja, sekalipun dia seorang Nabi ataupu Rasulullah, karena di

dunia ini tidak lain hanya untuk menguji para makhluk Allah siapa yang

lebih besar keimanannya diantara mereka, dilihat dari ayat yang ada di atas

maka manusia akan dicoba oleh Allah melalui segala sesuatu yang ada di

sampingnya, baik itu dari yang ada di luar (kerabat, sanak, saudara dan

keluarga) atau yang di dalam dirinya (segala sesuatu yang dia miliki).

Sebagai manusia cobaan merupakan sebuah kodrat, maka dia harus

bersabar disaat dia mendapatkan cobaan. Seperti yang telah digambarkan

dalam ayat di atas pada bagian akhir, seperti berikut:

Artinya: “..Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusanyang (patut) diutamakan”. (Ali-Imran: 186).

Sebuah kesabaran itu lebih diutamakan dari pada sifat-sifat yang

lain jika seseorang sedang diberikan cobaan oleh Allah Swt, karena Allah

akan menyertai orang-orang yang bersabar dan menolong mereka ketika

mereka sedang ditimpa musibah atau sedang diberi cobaan oleh-Nya,

(54)

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang- orang yang sabar

Jadi tidak semerta-merta Allah akan menolong semua makhluk-

Nya tanpa Allah seleksi, dan hanya manusia pilihan Allah lah yang akan

diberi pertolongan oleh-Nya. Allah melakukan itu karena memang untuk

melihat para makhluknya siapakah diantara mereka yang memang

mempunyai amal perbuatan yang baik. Seperti yang tertuang dalam

keterangan penggalan ayat berikut:

Artinya: agar Dia Menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya,\ (Q.S. Hud: 7).

Berarti bisa dilihat dan dimasukkan dalam angan-angan kita,

bahwa orang-orang yang dilindungi dan diberi pertolongan oleh Allah itu

memang orang-orang yang baik amal perbuatannya, karena memang tidak

semua orang itu bisa melakukan perbuatan baik, walaupun mereka sudah

bisa mengetahui dan mengidentifikasi mana yang baik dan mana yang

buruk, mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan, mana yang mengusik ketenangan orang dan mana yang diharapkan orang lain atas

Referensi

Dokumen terkait

melakukan pemaparan hasil diskusi di depan kelas. 4) Guru menjelaskan aturan main dan prosedur Team Quiz. 5) Guru menunjuk tim pertama (siswa) sebagai pemandu kuis yang akan

Penelitian ini bertujuan (1) menentukan pengaruh rasio optimal campuran minyak jelantah dan kerosin terhadap efisiensi termal kompor tekan minyak jelantah, (2)

Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam memberikan dukungan, bantuan, pendapat, waktu, dan saran yang berguna

Pendahuluan yang telah dijabarkan, merupakan latar belakang peneliti untuk melakukan Penelitian Tindakan Kepengawasan (PTKp) ini, yang berjudul “Peningkatan Kompetensi

Semakin besar jumlah kredit yang diberikan bank akan kepada masyarakat semakin kecil tingkat likuiditas bank, semakin rendah tingkat kecukupan modal bank dan

Beberapa hal yang disepakati dalam pertemuan adalah sebagai berikut: adalah (1) penyuluhan tentang pembuatan pupuk organik dan organik plus serta keunggulan bertanam

Sentence50:Well, I love hang out with my friends or if I feel so tired to go outside, I just stay home and enjoy watch TV with my family.. 117 Sentence52:*On Saturdays, I

Karakter utama cakupan dasar situs permukiman di Banyuwangi Selatan adalah tingkat kemiringan lokasi hunian yang landai sampai sedang, panjang lereng yang pendek