• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kasus Sales dan Supervisor PT Columbia di Klaten SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Studi Kasus Sales dan Supervisor PT Columbia di Klaten SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kasus Sales dan Supervisor PT Columbia di Klaten

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Catur Wahyu Nugroho P 042214110

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

“Tidak selamanya orang dapat menikmati kedamaian dan

ketenangan,

namun ketidak beruntungan dan kemalangan bukanlah akhir dari

segalanya.

Sebab padang rumput yang terbakar api, di musim semi akan

menghijau kembali”

(kata bijak mongol)

Tiap-tiap sesuatu yangberharga bagi kehidupan; senantiasa

meminta perjuangan.

(Thilak)

Kesulitan akan bertambah jika dihitung-hitung tetapi lenyap bila

diperhatikan.

(Thilak)

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada

:

† Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan berkat

dan karunia Nya dalam kehidupanku

† Alamamater ku Sanata Dharma

† Bapak dan Ibu yang membimbing dengan cinta kasih,

dan selalu memberikan support, doa, serta kepercayaan

dalam setiap langkah hidup ku

† Kakak-kakak ku tercinta berserta adikku

yang senantiasa mendoakanku

† BLY u’re the best

† Keluarga besar Solo yang selalu memberikan support

† Keluarga besar Sentolo Kulonprogo yang selalu memberikan support

† Dosen – dosen yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini

† Si Merah AD 2853 L yang selalu setia menemaniku

† Semua teman-teman yang tidak dapat kusebutkan satu persatu

(6)
(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala penyertaan,

pendampingan, pengajaran, dan berkat yang dikaruniakan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENJUALAN”. Adapun Tujuan

penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana

Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu memberikan pengarahan, bimbingan, serta motivasi baik

secara langsung maupun tidak langsung selama proses penyusunan skripsi ini. Ucapan

terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada :

1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE, MBA selaku Kaprodi Manajemen Universitas

Sanata Dharma.

4. Ibu Ike Janita Dewi, S.E.,MBA.,Ph.D selaku Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu dan memberikan saran dalam membantu dan membimbing dalam

penulisan skripsi ini.

(9)

meluangkan waktu dan memberikan saran dalam membantu dan membimbing dalam

penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan ide, saran, dan tempat berdiskusi selama penulis belajar di

kampus tercinta ini serta karyawan sekretariat FE dan perpustakaan terima kasih atas

bantuannya.

7. Teman-teman mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang telah banyak membantu

penulis dalam memberikan informasi dan melengkapi data yang diperlukan dalam

penulisan skripsi ini.

8. Pihak PT. Columbia Klaten yang telah memberikan ijin penelitian.

9. Mas Iksan atas segala kemudahan dalam penelitian di Columbia Klaten

10. Kedua orang tua, kakak-kakak dan adik saya yang selalu memberikan dukungan,

cinta dan doa sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Keluarga besar saya yang telah memberikan dukungan dan doa. Terima kasih untuk

semuanya.

12. Keluarga besar Solo yang selalu memberikan doa, dukungan, sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini.

13. Keluarga besar Sentolo Kulonprogo yang selalu memberikan doa, dukungan,

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

14. BLY penyemangatku dan telah menjadi motivasiku dalam menyelesaikan skripsi

ini.

(10)

memberikan semangat, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

16. Anak-anak manajemen 04 (Dodi, Monick, Bunglon, Dimas, Ristu, Mala, Antoni,

Nita, Veri, Mara, Hima, Hari M, Hari I dkk). Thanks for everything.

17. Temen-temen Kost Pugeran Yogyakarta. Yang menemani ku begadang untuk

menyelesaikan skripsi ini.

18. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

terselesaikannya skripsi ini, saya mengucapkan banyak terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih sangat

banyak kekurangan, oleh sebab itu dengan segenap kerendahan hati penulis mohon maaf

atas kesalahan yang terdapat dalam skripsi ini.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna memberikan referensi dan ilmu

pengetahuan bagi semua pihak.

Yogyakarta,

Penulis

(11)

ABSTRAK

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan Penjualan

Catur Wahyu Nugroho Patrick

042214110

Ekonomi

Manajemen

Dalam skripsi ini dibahas tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Penjualan. Tujuan penelitian ini 1) Untuk mengetahui rasa saling percaya dalam tim penjualan terhadap peningkatan penjualan yang dicapai tenaga penjual. 2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi tenaga penjual terhadap volume penjualan yang dicapai tenaga penjual. 3) Untuk mengetahui pengaruh peran supervisor terhadap motivasi tenaga penjual untuk mencapai target penjualan. 4) Untuk mengetahui strategi penjualan langsung yang dilakukan oleh tenaga penjual di Columbia.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di PT Columbia Klaten dengan responden sales dan supervisor sebanyak 30 responden dan penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada para sales dan supervisor. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan analisis koefisien regresi secara parsial (Uji t)

Hasil dari penelitian ini bahwa untuk hipotesis 1) Rasa percaya kepada sesama anggota tim dapat meningkatkan volume penjualan yang dicapai tenaga penjual. 2) Motivasi kerja dapat meningkatkan penjualan yang dicapai tenaga penjual. 3) Peran supervisor dapat meningkatkan motivasi tenaga penjual.

(12)

AN ANALYSIS ON FACTORS INFLUENCING SALES PERSON’S PERFORMANCE of PT COLUMBIA

Catur Wahyu Nugroho Patrick 042214110

Economics Faculty Management Study Program

The purposes of this research were 1)To know the influence of trust on sales volume. 2) To know the influence of sales motivation on sales volume. 3) To know the influence of Supervisor role on sales person’s motivation to achieve sales target. 4)To know the sales strategy adopted by sales person’s in Columbia.

This is a descriptive research. Conducted in PT Columbia Klaten with 30 respondents of sales person’s and supervisors. The questionnaires were distributed to the sales person and supervisors in this research. The simple regression analysis and partial regression coefficient analysis were used as analysis techniques.

The results of this research were: 1) Trust influenced sales volume. 2) Works motivation influenced sales. 3) Supervisors role influenced motivation of the sales persons.

(13)

HALAMAN JUDUL ………...……... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

HALAMAN MOTTO………...… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA………... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

KATA PENGANTAR………... viii

ABSTRAK………... xi

ABSTRACK... xii

DAFTAR ISI………... xiii

DAFTAR TABEL………... xvi

DAFTAR LAMPIRAN………... xvii

BAB I PENDAHULUAN………...….… 1

A. Latar Belakang……... 1

B. Rumusan Masalah………... 3

C. Batasan Masalah………...…….. 4

D. Tujuan Penelitian………...…. 4

E. Manfaat Penelitian………...…… 5

BAB II LANDASAN TEORI... 6

A. Strategi Organisasi………...……... 6

B. Motivasi Kerja ………...……... 10

C. Peran Supervisor………...……. 15

(14)

A. Jenis Penelitian………...…... 18

B. Lokasi dan waktu penelitian………...….. 18

C. Jenis data………...……… 18

D. Variabel penelitian………...………….. 19

E. Pedoman observasi………... 21

F. Populasi dan sampel………... 22

G. Pengujian instrument penelitian………... 22

H. Teknik analisis data………... 23

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan………... 25

A. Sejarah Umum Perusahaan………... 25

B. Visi dan Misi Perusahaan………... 26

C. Struktur Organisasi………...… 27

D. Personalia………... 32

E. Produk dan Pemasaran ………... 34

BAB V Analisis Data dan Pembahasan………... 42

A. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas……...……... 42

A.1 Hasil Uji Validitas ………... 42

A.2 Hasil Uji Realibilitas …………...………. 44

B. Deskripsi Identitas Responden…………...………….. 45

C. Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penelitian…...…... 47

(15)

Terhadap Volume Penjualan …………...……… 49

E. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Peningkatan Penjualan………...………... 51

F. Analisis Pengaruh Peran Supervisor Terhadap Motivasi Kerja.... 54

G. Hasil Observasi... 56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan………... 71

B. Saran………...…. 72

DAFTAR PUSTAKA………... 73 LAMPIRAN

(16)

TABEL V.1 Hasil Uji Validitas Variabel Rasa Percaya Kepada Sesama Anggota

Tim ... 43

TABEL V.2 Hasil Uji Validitas Variabel Peran Supervisor ....……….. 43

TABEL V.3 Hasil Validitas Variabel Peran Supervisor ……... 44

TABEL V.4 Hasil Uji Reliabilitas Kuosioner ………... 45

TABEL V.5 Deskripsi Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin……….. 45

TABEL V.6 Deskripsi Responden Menurut Umur ………... . 46

TABEL V.7 Deskripsi Responden Menurut Masa Kerja ………... 47

TABEL V.8 Deskripsi Data Variabel Penelitian………. 47

TABEL V.9 Hasil Uji Pengaruh Rasa Saling Percaya Sesama anggota Tim Terhadap Volume Penjualan ... 49

TABEL V.10 Hasil Uji Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Peningkatan Penjualan………... 52

TABEL V.11 Hasil Uji Pengaruh Peran Supervisor Terhadap Motivasi Kerja………...…………... 54

(17)

LAMPIRAN 1 : Kuesioner

LAMPIRAN 2 : Tabulasi Data Penelitian

LAMPIRAN 3 : Hasil Uji Validitas dan Uji Realibilitas Variabel Rasa Percaya Kepada Sesama Anggota Tim

LAMPIRAN 4 : Hasil Uji Validitas dan Uji Realibilitas Motivasi Kerja LAMPIRAN 5 : Hasil Uji Validitas dan Uji Realibilitas Peran Supervisor LAMPIRAN 6 : Identitas Responden

LAMPIRAN 7 : Deskriptif Data LAMPIRAN 8 : Pengujian Hipotesis I LAMPIRAN 9 : Pengujian Hipotesis II LAMPIRAN 10 : Pengujian Hipotesis III LAMPIRAN 11 : Tabel Stastistik

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penelitian ini difokuskan pada Perusahaan Columbia yang terletak di jalan

Pemuda Tengah Klaten. Perusahaan ini menerapkan strategi pemasaran langsung dalam

penjualan barangnya. Pemasaran langsung adalah komunikasi langsung dengan

konsumen perorangan, sasaran memperoleh tanggapan langsung berdasarkan pertemuan

satu lawan satu secara interaktif. Pemasaran langsung memainkan peran yang lebih luas

daripada sekedar menjual produk dan jasa karena pemasaran langsung adalah alat yang

efektif untuk berinteraksi dengan pelanggan untuk membangun hubungan pelanggan

jangka panjang. Perusahaan Columbia menerapkan jasa tenaga penjual dalam

menawarkan barangnya. Tugas pokok sales force (tenaga penjual) adalah mengunjungi

pelanggan sebanyak-banyaknya untuk mengumpulkan order sebanyak-banyaknya pula.

Dengan demikian tenaga penjual yang rajin mengunjungi pelanggan dan mengerti situasi

pasar akan memperoleh hasil yang baik atau sukses. Banyaknya para pesaing baik dalam

harga dan produk memaksa para tenaga penjual untuk melakukan perubahan baik dalam

tekad, strategi dan teknik penjualannya. Risiko yang paling buruk bagi tenaga penjual

tersebut adalah jumlah ordernya semakin menurun, dan akhirnya bisa terjadi dia terpaksa

tersisih dari arena bisnis yang telah digelutinya selama ini. Tenaga penjual yang

berkualitas selalu memahami perubahan bersedia untuk beradaptasi dengan lingkungan

yang berubah.

(19)

Ada beberapa aktivitas yang biasanya dilakukan tenaga penjual. Prospecting

adalah usaha mencari calon konsumen dengan cara penyebaran brosur setiap harinya.

Communicating adalah pemberian informasi kepada calon pembeli tentang produk yang

dijual yaitu, tentang manfaatnya, keunggulannya, harganya, cara membayarnya,

macam-macam produk yang dijual, mengenai perusahaan dan seluruh informasi yang dibutuhkan

konsumen tentang produk dari perusahaan. Selling adalah penutupan penjualan. Pada

kegiatan ini yang harus dilakukan adalah pengisian data calon konsumen secara lengkap,

termasuk tanda tangan dari pihak-pihak yang berkepentingan persyaratan administrasi

lain. Servicing adalah kegiatan pemberian layanan tambahan atas keputusan konsumen

untuk membeli, seperti mempercepat proses pengiriman, menampung dan menyalurkan

keluhan, penjelasan tentang garansi (jika ada).

Supervisor juga sangat dibutuhkan tenaga penjual karena kehadirannya sangat

penting dalam pemberian motivasi, arah, prospek, semangat, pengurusan order dan

realisasinya termasuk pemberian komisi dan bonus. Supervisor sangat membantu tenaga

penjual dalam keberhasilannya menjadi seorang sales. Supervisor diharapkan sangat

membantu dengan segala kelebihannya sehingga tenaga penjual merasa termotivasi dan

tidak putus asa dan mulai bersemangat kembali.

Columbia dalam usahanya menciptakan penjualan yang cepat dan berhasil harus

menciptakan strategi dan kebijakan yang jelas dan efektif sehingga tenaga penjual dalam

pelaksanaanya mengerti dan tahu apa yang harus dilakukan. Prospecting, communicating,

selling, dan servicing merupakan serangkaian langkah yang telah ditetapkan oleh

(20)

Tenaga penjual yang memiliki kepandaian dalam pengetahuan produk, baik

produk pelanggan, maupun produk pesaing, namun tidak diimbangi dengan sikap yang

baik tidak akan menjadi tenaga penjual yang sukses. Dengan demikian di dalam diri

setiap sales yang ingin sukses, harus ada tekad atau motivasi untuk sukses. Selain

motivasi , hal lain yang dibutuhkan adalah kerjasama tim yang baik. Di dalam tim yang

solid, tenaga penjual akan dapat memperoleh dan saling bertukar informasi tentang

pelanggan. Disamping itu, sesama anggota tim bisa saling tukar menukar ide dan teknik

penjual, demi mencapai target penjualan.

Oleh karena itu peneliti akan meneliti strategi penjualan langsung Columbia,

pengaruh motivasi, peran supervisor dan kerjasama tim terhadap pencapaian target

penjualan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh rasa saling percaya dalam tim penjualan terhadap

volume penjualan yang dicapai tenaga penjual?

2. Bagaimana pengaruh motivasi tenaga penjual terhadap volume penjualan

yang dicapai tenaga penjual?

3. Bagaimana pengaruh peran supervisor terhadap motivasi tenaga penjual

untuk mencapai target penjualan?

4. Bagaimana strategi penjualan langsung yang dilakukan oleh tenaga

(21)

C. BATASAN MASALAH

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tenaga penjual dalam pemenuhan

penjualan barang, untuk itu penulis meneliti pada faktor :

1. Peran supervisor

2. Motivasi tenaga penjual.

3. Volume penjualan yang dicapai tenaga penjual.

Dalam penelitian ini pengaruh brosur besaran-besaran kredit tidak diteliti,

dikarenakan perusahaan Columbia lebih bisa meraih volume penjualan dengan

mengefektifkan tenaga penjual dikarenakan tenaga penjual lebih cepat mengubah

pola pikir konsumen dalam pembelian produk yang ditawarkan

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh rasa saling percaya dalam tim penjualan

terhadap peningkatan penjualan yang dicapai tenaga penjual.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi tenaga penjual terhadap volume

penjualan yang dicapai tenaga penjual.

3. Untuk mengetahui pengaruh peran supervisor terhadap motivasi tenaga

penjual untuk mencapai target penjualan.

4. Untuk mengetahui strategi penjualan langsung yang dilakukan oleh tenaga

(22)

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Columbia

Diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan

perusahaan.

2. Bagi Supervisor Columbia

Diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan motivasi,

arah dan tujuan kepada Sales Force.

3. Bagi tenaga penjual Columbia

Diharapkan membantu dalam memberi pengetahuan, wawasan, dan

pengalaman tambahan dalam pemenuhan kewajiban tenaga penjual.

4. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan serta dapat

menerapkan ilmu dan teori yang pernah diperoleh di bangku kuliah dalam

(23)

LANDASAN TEORI

A. Strategi Organisasi

Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang mengintergrasikan

unsur-unsur bauran pemasaran yang biasanya terpisah untuk menjual secara langsung

baik kepada konsumen dan bisnis lain.

Penggunaan pemasaran langsung sedang berkembang dengan cepat di banyak

belahan bumi ini akibat meningkatnya penggunaan komputer, kartu kredit, dan

nomor-nomor bebas pulsa , disamping perubahan gaya hidup. Cara ini digunakan secara nyata

pada kategori konsumen dan bisnis ke bisnis, karena konsumen merespon langsung

penawaran perusahaan (Keegan, 2002: 23).

Pemasaran langsung adalah komunikasi langsung dengan konsumen perorangan,

sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung sering berdasarkan pertemuan satu lawan

satu secara interaktif. Pemasaran langsung memainkan peran yang lebih luas daripada

sekedar menjual produk dan jasa karena pemasaran langsung sebagai alat efektif untuk

berinteraksi dengan pelanggan untuk membangun hubungan pelanggan jangka panjang.

Perusahaan tersebut menerapkan jasa tenaga penjual dalam menawarkan barangnya

(Kotler, 2001: 242).

Kebijakan yang dibuat organisasi yang berguna bagi para tenaga penjual dalam

pelaksanaan strategi penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan agar tercapai target

yag telah dicanangkan. Strategi yang harus dilaksanakan para tenaga penjual.

1 Prospecting,: Usaha mencari calon konsumen dengan cara penyebaran brosur setiap harinya

(24)

2 Communicating: Pembinaan informasi kepada calon pembeli tentang produk yang manfaatnya, keunggulan, harga, cara membayar, macam-macam produk yang dijual , mengenai perusahaan dan seluruh informasi yang dibutuhkan konsumen dari perusahaan

3 Selling: Penutupan penjualan, pada kegiatan ini yang harus dilakukan adalah pengisian data calon konsumen secara lengkap, termasuk tanda tangan dari pihak-pihak yang berkepentingan persyaratan administrasi lain.

4 Servicing: Kegiatan pemberian layanan tambahan atas keputusan konsumen untuk membeli, seperti mempercepat proses pengiriman, menampung dan menyalurkan keluhan, penjelasan tentang garansi (Buku Panduan Penjualan Columbia, 2007: 62-67)

Para tenaga penjual (sales) diharapkan melaksanakan tugas-tugas berikut dari

perusahaan mereka (Winardi, 1991: 32-34):

1 Usaha mencari pembeli-pembeli baru (prospecting): Para tenaga penjual diharapkan untuk menemukan dan mengembangkan pembeli-pembeli baru.

2 Berkomunikasi (communicating): Para tenaga penjual harus terampil dalam hal mengkomunikasikan informasi tentang produk dan servis perusahaan yang bersangkutan kepada para pembeli yang ada kepada para penjual potensial.

3 Menjual (selling): Para tenaga penjual harus efektif dalam seni, keterampilan menjual, mendekati penjual, menyajikan barang-barang, menjawab keberatan-keberatan calon-calon pembelian menyelesaikan penjualan-penjualan.

4 Memberikan servis (servicing): Para tenaga penjual harus menyelenggarakan macam- macam servis untuk para langganan, misalnya memberikan konsultan bagi masalah mereka, memberikan bantuan teknis, mengatur segi keuangan dan membantu memperlancar penyerahan barang-barang.

5 Pengumpulan informasi (information gathering): Para tenaga penjual diharuskan atau diharapkan dapat melaksanakan riset pemasaran tertentu dan pekerjaan yang menuntut intelegensi dan menyusun laporan-laporan penjualan tentang kunjungan mereka kepada para pembeli.

6 Mengalokasi (allocating): Para tenaga penjual diharapkan dapat mengevaluasi profitabilitas pembeli perusahaan yang bersangkutan tentang bagaimana cara mengalokasikan produk-produk yang langka kepada langganan mereka dalam masa kekurangan barang

Kerjasama adalah hal sangat ditekankan oleh Columbia karena tenaga penjual

bekerja dalam suatu tim walaupun pelaksanaan tenaga penjual bekerja secara

sendiri-sendiri tetapi tenaga penjual terikat dalam suatu tim yang dipimpin oleh supervisor

Kerjasama tim adalah suatu kemampuan dari sekelompok individu untuk dapat

(25)

setiap individu menuju pada tujuan-tujuan organisasi. Kerjasama tim merupakan elemen

penting yang dibutuhkan bila tenaga penjual ingin mencapai suau hasil yang tidak dapat

dicapai orang lain. Tidak peduli apakah seorang bos, karyawan, atau profesional

sekalipun, bila tenaga penjual mengetahui cara untuk membuat suatu kerjasama dengan

pihak lain, tenaga penjual akan mampu mendapatkan hasil yang luar biasa. Dalam praktik

di Columbia praktek langsung lebih diutamakan dari pengalaman. Di dalam praktek

tenaga penjual belajar membiasakan diri, mengasah perilaku dan keterampilan,

mengevaluasi dan mengoreksinya hingga berhasil. Setiap kali praktik jadikan wahana

pembelajaran.

Hal-hal yang bisa dijadikan pedoman untuk mendukung kerjasama tim yang lebih

baik.

1. Fokus pada tujuan perusahaan: Menjelaskan rencana jangka panjang perusahaan.

2. Mendefinisikan peran masing-masing dengan jelas: Menggarisbawahi dengan

jelas tanggung jawab dan peran masing-masing individu dalam suatu tim.

3. Menetapkan tujuan individu dan tim: Anggota tim perlu memperhatikan tujuan

individu maupun tim.

4. Membagikan setiap informasi yang ada: Membagikan dan menyebarkan semua

informasi yang memang perlu untuk dikomunikasikan ke semua anggota tim.

5. Membangun rasa kepercayaan antar anggota tim: Menjadi orang yang dapat di

percaya yang dapat diandalkan, menghargai kata-kata anda sendiri.

6. Mendengarkan: Bersikap terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim, memberikan

kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan pendapat.

(26)

8. Memberikan dukungan: Memberikan tantangan kepada setiap anggota tim untuk

berpartisipasi dan memberikan kontribusinya dalam segala hal, dengan

mengetahui kekuatan dan kelemahan anggota, serta memberikan dukungan positif

terhadap keduanya.

9. Memberikan penghargaan: Merayakan keberhasilan dan memberikan

penghargaan kepada seluruh anggota tim..

10.Menunjukan antusiasme: Antusias sangat mudah menular. Selalu bersikap positif

dan penuh harap.

11.Have fun : Membangun semangat yang ada didalam tim untuk selalu dapat

memberikan energi yang tinggi dan semangat yang terus bersatu.

12.Delegasi : Membiasakan untuk bisa menjelaskan apa yang harus dikerjakan dan

bagaimana cara mengerjakannya.

Uraian diatas menunjukan banyak hal yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mencapai target penjualan agar dalam kelangsunganya tidak tersisih atau tersingkir di

arena bisnis yang semakin gencar. Salah satunya adalah membangun rasa kepercayaan

antar anggota tim. Poin ini sangat penting karena saling percaya antar sesama anggota

sangat diperlukan untuk membangun kerjasama yang baik karena sistem pemasaran

langsung sangat tergantung pada kerjasama tim. Oleh karena itu, penelitian ini

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

(27)

B. Motivasi

Dalam kehidupan berorganisasi di suatu perusahaan, motivasi memiliki peranan

dan mempunyai arti tersendiri. Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan

sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan dan mengarah atau

menyalurkan perilaku untuk mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan. Motivasi

kerja tidak lain merupakan sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja.

Menurut Wahjosumidjo (1987: 173):

1. Motivasi adalah sesuatu yang dirasakan penting , hal ini disebabkan

motivasi memiliki peran yang berkaitan dengan bawahannya. Untuk itu

diperlukan kemampuan memberikan motivasi kepada bawahan.

2. Motivasi sebagai sesuatu yang sulit karena tidak bisa diamati dan diukur

secara pasti, untuk mengamati dan mengukur motivasi berarti harus

mengkaji lebih jauh perilaku masing-masing bawahan.

Wahjosumidjo lebih lanjut menyimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu

proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan

keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Motivasi sebagai proses psikologis timbul

diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut intrinsik atau

faktor di luar diri yang disebut faktor ekstrinsik. Faktor di dalam diri seseorang dapat

berupa kepribadian, sikap, pengalaman, dan pendidikan atau berbagai harapan, dan

cita-cita yang menjangkau ke masa depan. Sedangkan faktor di luar diri dapat ditimbulkan

oleh berbagai sumber karena pengaruh pemimpin, atau faktor-faktor lain yang sangat

kompleks. Tetapi baik faktor intrinsik maupun ekstrinsik saling menimbulkan motivasi

(28)

Unsur penggerak dalam motivasi tenaga kerja akan ditentukan oleh

motivatornya. Motivator yang dimaksud adalah merupakan mesin penggerak motivasi

tenaga kerja sehingga menimbulkan pengaruh perilaku individu kerja yang bersangkutan.

Unsur-unsur penggerak motivasi antara lain:

1. Prestasi : Seseorang yang memiliki keinginan untuk berprestasi menjadi

suatu kebutuhan dan sikap hidup untuk berani mengambil keputusan

dan resiko untuk mencapai suatu sasaran yang lebih tinggi sehingga

mampu mendorongnya untuk mencapai saran tersebut.

2. Penghargaan: Penghargaan atas suatu prestasi yang telah dicapai

seseorang akan memberikan motivator yang kuat dan akan memberikan

kepuasan batin yang lebih tinggi dari pada penghargaan dalam bentuk

materi atau hadiah.

3. Tantangan: Tantangan merupakan suatu sasaran yang tidak matang atau

dengan mudah dapat dicapai biasanya tidak mampu menjadi motivator,

bahkan cenderung untuk menjadi sebuah kegiatan rutin. Tantangan demi

tantangan biasanya akan menumbuhkan kegiatan kegairahan untuk

mengatasinya.

4. Tanggung jawab: Adanya rasa ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan

perusahaan akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung

jawab.

5. Pengembangan: Pengembangan kemampuan seseorang baik dari

pengalaman kerja atau kesempatan untuk maju merupakan motivator

(29)

bergairah. Apalagi pengembangan perusahaan selalu dikaitkan dengan

prestasi atau produktivitas tenaga kerja.

6. Keterlibatan: Rasa terlibat akan menumbuhkan rasa ikut bertanggung

jawab, rasa dihargai yang merupakan tantangan yang harus di jawab

melalui peran serta berprestasi, untuk mengembangkan usaha maupun

pengembangan pribadi. Selain itu juga dapat menumbuhkan sikap

mawas diri untuk bekerja lebih baik sehingga menghasilkan produk

yang bermutu.

7. Kesempatan: Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karier yang

terbuka, dari tingkat bawah sampai pada tingkat Top Management

merupakan motivasi yang cukup kuat bagi tenaga kerja dan akan bekerja

lebih produktif.

Disamping faktor eksternal seperti: lingkungan kerja, kepemimpinan, dan

sebagainya, motivasi juga dibentuk oleh faktor –faktor internal yang melekat pada setiap

orang atau bawahan, seperti: pembawaan, tingkat pendidikan, pengalaman masa lampau,

keinginan atau harapan masa depan. Dalam hal ini beberapa pandangan atau pendapat:

1. Motivasi sangat dipengaruhi lingkungan kerjanya. Pengertian lingkungan kerja

dalam kehidupan organisasi tidak lain adalah faktor pemimpin dan bawahan.

Unsur-unsur yang berpengaruh di dalamnya adalah:

a. Kebijaksanaan yang telah ditetapkan, termasuk didalamnya prosedur

kerja, berbagai rencana dan program kerja.

(30)

c. Tersedianya seperangkat alat-alat dan sarana yang diperlukan dai dalam

mendukung pelaksanaan kerja, termasuk didalamnya bagaimana tempat

para bawahan bekerja.

Kita ketahui bahwa setiap bawahan di dalam dirinya dapat dilihat adanya

berbagai gejala karakteristik:

a. kemampuan kerja: Setiap individu memilki kemampuan yang berbeda-beda

dimana perbedaan itu dapat dijadikan sebagai motivasi diri sendiri.

b. Semangat atau moral kerja : Semangat dalam bekerja sangat penting sebab

dapat meningkatkan motivasi diri yang besar dan meningkatkan target

penjualan yang didalamnya mengandung unsur-unsur moral kerja yang

sesuai dengan kebijakan perusahaan.

c. Rasa kebersamaan dalam kehidupan kelompok: Seseorang yang hidup

dilingkungan kerja maka ia akan merasakan betapa indahnya kebersamaan

yang dirasakannya dan tidak merasakan tekanan-tekanan dari pihak intern.

d. Prestasi dan produktivitas kerja: Setiap karyawan memiliki prestasi dan

produktivitas yang berbeda-beda, dimana itu semua tergantung

individunya masing-masing yang akan menentukan besar kecilnya target

pejualan.

Menurut Porter dan Miles (2002,64) ada tiga faktor utama yang berpengaruh

pada motivasi adalah:

1. Ciri-ciri pribadi seseorang: Seseorang memiliki ciri-ciri yang berbeda,

(31)

2. Tingkat dan jenis pekerjaan: Laki-laki dan perempuan memiliki tingkatan

kerja yang berbeda-beda dan jenis pekerjaan yang berbeda pula, tetapi hal

itu menjadi masalah apabila kedudukan diantara keduanya ditentukan oleh

tingkat status pendidikan.

3. Lingkungan kerja: Besarnya pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi

sangat besar, karena lingkungan kerja yang nyaman, santai, disiplin dan

tanpa tekanan dari pemimpin perusahaan (sarana prasarana) maka secara

langsung dapat menciptakan ketenangan, motivasi dan hubungan kerja

antara orang-orang yang ada di tempat tersebut.

Keahlian sebagai motivator, tidak dimiliki oleh semua pimpinan. Keahlian ini

kadang kala dipandang sebelah mata, bahkan diabaikan oleh sebagaian besar pemimpin

perusahaan. Melihat pentingnya motivasi karyawan disetiap perusahaan keahlian seorang

pemimpin sebagai motivator berguna untuk memotivasi karyawan dengan kinerja rendah

yang tentu akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Motivasi merupakan hal yang sangat penting karena dengan adanya motivasi

para tenaga penjual mulai bersemangat kembali dalam memenuhi target mereka. Imbalan

merupakan sistem dasar perusahaan yang bersangkutan. Sistem imbalan harus

memuaskan para tenaga penjual maupun kebutuhan perusahaan yang bersangkutan. Para

tenaga penjual memerlukan sebuah sistem yang bersifat adil, stabil, mudah dipahami dan

dirangsang mereka untuk mencapai target yang mereka inginkan. Sistem tersebut

berdasarkan imbalan, upaya, dan hasil yang telah dicapai tenaga penjual. Imbalan yang

dicapai harus bersifat seragam dan selaras dengan apa yang diterima oleh para tenaga

(32)

Empat macam metode pemberian imbalan kepada para tenaga penjual yang dapat

memotivasi para tenaga penjual (Winardi,1991: 57-58)

1. Gaji biasa (gaji tetap) : Seorang tenaga penjual mendapatkan seumlah uang

sebagai imbalan untuk bekerja selama jangka waktu tertentu.

2. Komisi : Bahwa gaji tenaga penjual langsung dikaitkan dengan hasil-hasil yang

dicapainya. Tapi tenaga penjual yang bekerja dengan sistem ini sangat kecil

loyalitasnya mereka terhadap perusahaan yang bersangkutan.

3. Bonus : Pada sistem bonus para tenaga penjual menerima sejumlah uang untuk

kerja yang luar biasa.

Uraian diatas menunjukan bahwa motivasi merupakan mesin penggerak bagi

seseorang dalam melakukan sesuatu untuk mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan.

Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis 2 : Motivasi kerja akan berpengaruh positif terhadap peningkatan penjualan yang dicapai oleh tenaga penjual.

C. Supervisor

Tidak ada satu kelompok pun yang mampu bersaing dan berperang tanpa figur

seorang pemimpin. Pemimpin dalam hal ini adalah seorang yang memiliki kharisma,

keahlian, dan kompetensi untuk membawa timnya menjadi yang terbaik. Idealnya,

seorang pemimpin mampu memotivasi timnya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang

sudah menjadi tanggung jawabnya. Dari beberapa peristiwa sejarah kita tahu bahwa

kemampuan seorang pemimpin untuk menginspirasikan dan memotivasi timnya dapat

(33)

Pemimpin akan membawa timnya dan mengatur pekerjaan; mereka tidak

memimpin pekerjaan dan mengatur orang. Keahlian teknis memang diperlukan selama

seorang merintis karier. Secara umum, menjadi seorang pemimpin yang sukses adalah :

1. Secara kontinyu mengembangkan kemampuan kepemimpinan.

2. Memiliki tanggung jawab atas kegagalan tim.

3. Membangun pedoman untuk menjamin konsistensi.

4. Menunjukan semangat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

5. Menginspirasikan motivasi dan percaya diri.

6. Memberi kuasa atau wewenang kepada bawahan untuk menjadi yang terbaik

dalam tim.

7. Mengusahakan perbaikan dan perubahan yang kontruktif.

8. Membimbing dan peduli terhadap perkembangan tim.

Inspirasi sering kali didefinisikan sebagai motivasi, rangsangan, dan dorongan.

Sangatlah masuk akal bagi setiap supervisor untuk memberikan inspirasi sebab semua

makhluk pasti membutuhkan motivasi. Kadang kala seorang tenaga penjual akan bekerja

lebih baik dengan adanya rangsangan dan dorongan dari supervisor mereka. Hal ini

biasanya akan menstimulus kemampuan eksplorasi mereka seperti kemampuan

mengambil resiko , inovasi, dan kreativitas.

Ketika supervisor mulai mencari bawahan dengan visi yang strategik, bakat,

dan pengembangan dapat ditonjolkan secara jelas saat mereka menjadi pemimpin.

Strategi ini merupakan persiapan dimasa depan, ketika pemimpin yang berkinerja tinggi

pada tugas-tugas penting sehingga memudahkan pimpinan untuk lebih banyak

(34)

Uraian diatas menunjukan bahwa seorang supervisor dibutuhkan dalam

memberikan inspirasi dan motivasi timnya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang

menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai

berkut.

(35)

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei dan observasi. Survei akan

dilakukan kepada subjek penelitian dengan menyebarkan kuosioner. Sementara

observasi dilakukan dengan mengikuti perjalanan seseorang subjek saat subjek

melakukan aktivitas penjualan langsungnya. Data dari observasi akan disusun untuk

mendapatkan deskripsi detail tentang strategi penjualan langsung yang dilakukan

oleh subjek.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian ini diadakan pada PT Columbia di Klaten.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei

C. Jenis Data

Jenis data yang diperlukan untuk penelitian ini terdiri atas:

1. Data primer

Data primer merupakan sekumpulan data yang berkaitan langsung dengan

objek dan subjek penelitian. Data primer dalam penelitian ini berkaitan

(36)

dengan motivasi kerja tenaga penjual dan peran supervisor untuk para tenaga

penjual di PT Columbia Klaten.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan sekumpulan data pelengkap luar data primer. Data

sekunder pada penelitian ini adalah tentang deskripsi strategi penjualan

langsung yang diobservasi.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek pengamatan atau

faktor-faktor yang berperan dalam gejala yang akan diteliti. Variabel dalam

penelitian ini ada dua jenis yaitu:

D .1 Variabel bebas atau Independent Variable: Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah : Rasa percaya kepada sesama anggota tim, Motivasi kerja, dan

Peran supervisor.

Operasonalisasi variabel-variabel berdasar hipotesis yang telah ditentukan

A. Rasa percaya sesama anggota tim akan diukur dengan parameter sebagai

berikut:

A.1 Adanya koordinasi sesama anggota tim berkenaan dengan mengenai

masalah-masalah di lapangan.

A.2 Pemberian informasi mengenai lokasi yang tepat dan produktif

berdasarkan pengetahuan yang dimiliki anggota tim yang lain.

A.3 Pemberian informasi dari pelanggan tetap untuk mendapatkan

(37)

A.4 Saling memberi informasi tentang cara menarik (mendapatkan)

konsumen.

A.5 Saling memberi semangat baik di lapangan atau di luar lapangan.

A.6 Saling memberi informasi tentang produk-produk terbaru dan

produk yang telah dimiliki.

A.7 Saling memberi informasi tentang keunggulan dan kelemahan

produk yang dimiliki.

B. Motivasi kerja akan diukur melalui parameter sebagai berikut:

B.1 Bersedia bekerja keras untuk mendapatkan honor yang memadai

setiap bulannya.

B.2 Bersedia bekerja keras karena mengharapkan tunjangan pekerjaan

yang tinggi.

B.3 Bersedia bekerja keras karena ingin mendapatkan komisi yang telah

ditentukan perusahaan.

B.4 Bersedia bekerja keras karena ingin mendapatkan piagam yang

diberikan perusahaan

B.5 Bersedia bekerja keras karena ingin mendapatkan penghargaan

barang.

C. Peran supervisor akan diukur melalui parameter sebagai berikut:

C.1 Pemberian tantangan kepada tenaga penjual agar bisa mengatasi

segala permasalahan dalam penjualan.

C.2 Pemberian kesempatan menjadi asisten supervisor

C.3 Kemampuan menangani masalah dengan baik

(38)

C.5 Pemberian kesempatan yang sama bagi tenaga penjual

C.6 Pemberian penghargaan kepada tenaga penjual yang berprestasi.

C.7 Penyampaian briefing pagi secara rutin .

C.8 Pengurusan order dan kompensasi.

C.9 Pemberian motivasi sebelum ke lapangan.

D 2. Variabel terikat atau dependent variable Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

volume penjualan, peningkatan penjualan, dan motivasi tenaga penjualan.

E. Pedoman Observasi

Observasi merupakan proses pencatatan pola perilaku sibyek (orang), obyek

(benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi

dengan individu yang diteliti. Ada beberapa jenis subyek, obyek, dan kejadian yang

dapat diobservasi oleh peneliti, antara lain: perilaku fisik, perilaku verbal, perilaku

ekpresif, benda fisik, atau kejadian-kejadian yang rutin dan temporal.

Hal-hal yang diamati meliputi:

1. Cara penentuan lokasi 2. Cara memilih target

3. Cara untuk pertama kali memperkenalkan pada target

4. Cara memasarkan produk

(39)

F. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari subjek yang akan diteliti, sedangkan sampel

adalah bagian dari populasi, populasi adalah keseluruhan tenaga penjual, populasi

pada penelitian ini adalah sejumlah 45 tenaga penjual tetap di PT Columbia.

Sedangkan sample yang diambil adalah 30 tenaga penjual tetap di PT Columbia.

G. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiata tersebut menjadi sistematis

dan dipermudah olehnya. Dalam hal ini pengujian instrumen penelitian menggunakan

uji validitas. Uji validitas merupakan suatu pengukuran yang berpengaruh pada

proses dimana pengukuran benar-benar bebas dari kesalahan sistematis dan random

Rumus yang digunakan adalah:

(40)

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert

yaitu untuk mengukur sikap pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial.

Pemberian bobot pada jawaban adalah sebagai berikut:

a. Untuk pertanyaan yang bersifat positif :

Sangat Setuju Sekali (SSS) diberi skor 5

Sangat Setuju (SS) diberi skor 4

Setuju (S) diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS)_diberi skor 1

b. Untuk pertanyaan yang bersifat negatif

Sangat Setuju Sekali (STS) diberi skor 1

Sangat Setuju (SS) diberi skor 2

Setuju (S) diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) diberi skor 4

Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 5

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh respoden terkumpul

yaitu: kegiatan mengelompokan data berdasar variable dan jenis responden,

mentabulasi data, menyajikan dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah dan menguji hipotesis yag telah diajukan untuk membuktikan kebenaran dari

(41)

Regresi Linier Sedaerhana didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal

satu variabel independent (Rasa percaya kepada sesama anggota tim, Motivasi kerja,

dan Peran supervisor) dengan satu variabel dependen (Volume penjualan,

Peningkatan penjualan, dan Motivasi tenaga penjualan)

Persamaan regresi untuk satu variabel adalah:

Y = a + bX

keterangan :

Y: Variabel dependen

a: konstanta (nilai Y’apabila X)

b: Koefisien regresi

X:Variabel independent

Uji koefisien regresi secar parsial ( Uji t):

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variable

independent (X1,X2…….Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen (Y) volume penjualan, peningkatan penjualan, dan motivasi

tenaga penjualan.

Rumus t hitung pada analisis regresi adalah:

t hitung =

r = koefisien korelasi parsial

k = jumlah variable independent

(42)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Umum Perusahaan

Columbia berdiri pada tanggal 28 Februari 1968. Perusahaan ini didirikan

oleh Leo Chandra dan Jaya Gunawan dan pada awalnya hanya memiliki delapan

orang karyawan. Para pendiri Columbia berasal dari keluarga yang sudah

menekuni dunia bisnis selama 100 tahun dan sudah memiliki pengalaman yang

panjang dalam bisnis elektronika. Tahun 1950 keluarga ini telah menjadi importir

produk Philips dengan nama "Rasie Elektronics" di Medan dan " Palapa

Elektronik " di Jakarta sebagai distributor untuk seluruh Indonesia.

Produk-produk buatan Jepang mulai menyerbu pasar Indonesia pada tahun

1970an dan segera pula "Rasie Elektronics" memanfaatkan peluang untuk

menjadi dealer dari merk-merk terkenal seperti Sanyo, Hitachi, Sharp, Toshiba,

Nasional, Mitsubishi, Pioneer, Sansui dan Parabola. Para pendiri memprediksi

bahwa kebutuhan barang-barang elektronika akan semakin meningkat namun

daya beli masyarakat golongan bawah sangat terbatas, padahal mereka adalah

konsumen pontensial terbesar. Beranjak dari pemikiran tersebut, maka "Palapa

Elektronik" merubah strategi pemasaran produk-produknya yang ditujukan

kepada golongan masyarakat menengah bawah dengan sistem pembayaran tunai

dan kredit yang pada tahun 1982 dikenal dengan nama "COLUMBIA CASH &

CREDIT".

(43)

Columbia Klaten dibuka 16 Agustus 1997 dengan menginduk cabang Solo

dan 9 September 2002 resmi berdiri sendiri menjadi cabang Klaten dan tepatnya

berada Jalan Pemuda Tengah no 67 B dimana Kepala Cabang Robinus, Hrd

Anwar, Marketing Edi Sulistyo, dan Sekretaris Zani Tri Maryani

Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini perusahaan selain

memberikan kemudahan konsumen dalam memenuhi kebutuhan persyaratan

kreditnya, disamping itu pihak perusahaan memajukan tingkat perekonomian

masyrakat dengan merekrut tenaga kerja dari lingkungan dimana perusahaan

berdiri.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi merupakan maksud bisnis didirikan, juga arah kemana arah tujuan

dimasa yang akan dating. Visi dari PT Columbia:

1. Menjadi perusahaan yang terbesar dan terbaik di Indonesia dalam usaha

penjualan dan pemasaran barang-barang elektronika, furniture, Motor,

Computer dan HandPhone dengan penjualan secara tunai maupun kredit'.

2. Menjadikan Columbia sebagai pusat kesempurnaan (Centre of Excellence)

3. Menjaga keberadaan perusahaan dari masa ke masa sebagai aset nasional

Misi adalah pernyataan pemilik bagi pengelola manajemen bisnis menjadi

sesuatu yang bermanfaat baik lingkungan bisnis baik bisnis yang memimpin,

bisnis yang melayani langganan dengan baik dan bisnis yang berhasil dalam

(44)

(investor, pemegang saham, karyawan, konsumen, supplier, lembaga keuangan

(sumber dana) dan pemerintah ) melalui:

1. Peningkatan networth ( kekayaan bersih perusahaan )

2. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan karyawan

3. Memberi kemudahan bagi masyarakat untuk menikmati jasa dan

kepemilikan barang-barang elektronika, furniture, Motor, Computer dan

Hand Phone.

4. Peningkatan penjualan dan profit dari para supplier

5. Memperluas kesempatan kerja dan mengembangkan karyawan yang

bermutu tinggi.

6. Pemberian peluang kepada pihak lembaga keuangan untuk melakukan

ekspansi kredit rneJalui penyaluran dana mereka di Columbia

7. Meraih pelanggan sebanyak-banyaknya dan memberikan kesejahteraan

kepada mereka melalui kemudahan untuk menikmati jasa kredit produk

elektronika, furniture, Motor, Computer dan Hand Phone dari Columbia

8. Melakukan kaderisasi sebanyak-banyaknya karyawan / pimpinan dengan

mutu dan kesejahteraan yang tinggi yang juga menjadi kader pimpinan

bangsa

C. Struktur Organisasi

(45)

Adapun hal-hal yang menyebabkan perusahaan memakai sistem ini dikarenakan organisasi garis mempunyai beberapa kebaikan diantaranya:

1. Garis tanggung jawab dan wewenang yang langsung bersifat sederhana serta mudah dimengerti.

2. Disiplin dan pengawasan dipermudah karena jelasnya prosedur perintah.

3. Keputusan dapat dibuat lebih cepat.

4. Apabila digunakan secara tepat dapat memiliki fleksibillitas terhadap perubahan keadaan.

STRUKTUR ORGANISASI PT COLUMBIA CABANG KLATEN

(46)

Dari sturuktur organisasi diatas dapat dijelaskan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

1. Pimpinan unit bisnis/kepala cabang

Mengkoordinasi dan bertanggung jawab penuh seluruh kegiatan cabang

2. HRD

a. Bertugas merekrut karyawan dari proses mencari, menemukan, dan menempatkan dan dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

b. Melatih karyawan dan memotivasi karyawan.

c. Memberikan surat peringatan, dan memberhentikan kaaryawan.

3. Accouning Mng Retail

Mengurusi, mengawasi seluruh laporan keuangan dan admnistrasi perusahaan.

4. Multi Finance Head

a. Pengendali Collector (penagihan)

b. Bertanggung jawab terhadap penagihan.

5. Finance Accounting Supervisor

Mengurusi keuangan setiap cabang (sorum)

6. SPV Collector

a. Mengkoordinasi tenaga collector (penagihan)

(47)

7. Adm SPV

Pengelola data penagihan

8. Surveyor

Menganalisa kredit lancar dan macet.

9. Collector

Tenaga penagihan untuk kredit yang lancar

10. Task Force

Tenaga penagihan untuk kredit yang macet

11. Kasir perantara

Kasir yang mengurusi uang penagihan

12. Adm AR

Mengurusi kuintasi tagihan konsumen

13. Data Entry

Mendata map-map yang sudah masuk dan dikirim.

14. Kasir cabang dan faktur

Kasir yang mengurusi keuangan setiap cabang (sorum)

15. Stock Inventory Control

(48)

16. CSAM (Costumer Service Administrasi Marketing)

Pelayanan konsumen (seputar kritik dan saran)

17. Sales Supervisor

a. Bertanggung jawab terhadap kinerja tenaga penjual

b. Bertugas mencapai target unit produk atau rupiah melalui Planning (merencanakan), Organising (mengorganisasi dan mengkoordinasi), Leading (arahan dan pimpinan), Controlling (apakah kegiatan sesuai rencana), motivating (memberikan semangat pada tenaga penjual dalam penjualan).

18. Kepala Gudang (barang-barang pengiriman)

bertanggung jawab terhadap stock dan barang-barang pengiriman

19. Kepala Service Center Columbia

Kepala service

20. Sales Counter

Menjual produk di dalam sorum

21. Sales Eksekutif

Menjual produk di luar sorum (lapangan)

22. Administrasi gudang

(49)

23. Driver pengiriman

Bertanggung jawab terhadap pengirima barang

24. Helfer

OB pengiriman

25. Teknisi

Pelaksana service barang

D. Personalia

1. Jumlah Tenaga Kerja

Manajemen personalia adalah manajemen yang menitik beratkan perhatiannya kepada persoalan pegawai di dalam suatu organisasi.

PT Columbia mempunyai karyawan sebanyak 91 orang yang terbagi atas:

1. Pimpinan unit bisnis/kepala cabang : 1 orang

2. HRD : 1 orang

3. Accouning Mng Retail : 2 orang

4. Multi Finance Head : 1 orang

5. Finance Accounting Supervisor : 1 orang

6. SPV Collector : 3 orang

7. Adm SPV : 1 orang

(50)

9. Collector : 8 orang

10. Task Force : 5 orang

11. Kasir perantara : 1 orang

12. Adm AR : 3 orang

13. Data Entry : 2 orang

14. Kasir cabang dan faktur : 1 orang

15. Stock Inventory Control : 1 orang

16. CSMA : 1 orang

17. Sales Supervisor : 5 orang

18. Kepala Gudang : 1 orang

19. Kepala Service Center Columbia : 1 orang

20. Sales Counter : 15 orang

21. Sales Eksekutif : 25orang

22. Administrasi gudang : 1 orang

23. Driverpengiriman : 2 orang

24. Helfer : 2 orang

(51)

2. Hari Kerja

Hari kerja di PT. Columbia selama 7 hari. Jam kerja yang ditetapkan perusahaan yaitu:

a. Untuk harian : 08.00 – 20.30 WIB (Senin-Sabtu)

b. Untuk hari minggu : 11.00 – 16.00 WIB

3. Sistem kompensasi (penggajian)

Kompensasi merupakan semua bentuk financial jasa berwujud dan tunjangan-tunjangan yang diperoleh tenaga penjual sebagaian dari hubungan tenaga penjual dengan perusahaan (komisi dan bonus)

Kompensasi yang diberikan perusahaan kepada tenaga penjual dilaksanakan sebulan sekali setelah seua kegiatan dilaksankan bersamaan dengan pemberian gaji.

E.Produk (merk ) dan Pemasaran

Merek-merek yang dimiliki oleh Columbia:

1. Fujitec

a. LCD, TV pure Flat, DVD Player

b. Home Theater, Midi Compo

c. Lemari Es, Freezer, dan dispenser air

d. Mesin Cuci

(52)

f. Perlengkapan Rumah Tangga

g. Komputer, laptop

h. Handphone

2. Fuji

a. Tempat tidur (Springbed)

b. Sofa

c. Meja Makan

3. Nozomi

a. Motor

b. Generator

(53)

Merek lain yang dijual Columbia

1. Sharp

a. LCD,TV Pure Flat, DVD Player

b. Mini Compo

c. Lemari Es

d. AC

2. Samsung

a. Handphone

b. Mini Compo

c. LCD, TV Pure Flat,DVD Player

d. Lemari Es

e. Mesin Cuci

f. AC

g. Handycam

3. LG

a. LCD,TV Pure Flat, DVD Player

b. AC

(54)

4. Aiwa

a. Mini Compo

b. DVD Player

5. Sanyo

a. Mesin Cuci

6. Sanken

a. Mesin Cuci

7. Toshiba

a. LCD,TV Pure Flat, DVD Player

b. Mini Compo

c. Lemari Es

d. AC

8. Nokia

Handphone

9. Sony Ericsson

Handphone

10. Motorola

(55)

Columbia memiliki 5 showroom, adapun setiap showroom sudah memlilki daerah masing-masing. Daerah pemasaran showroom-showroom Columbia untuk cabang Klaten meliputi:

1. Klaten (Jl pemuda no 67 b Klaten)

Wilayah pemasaran produk Columbia sorum Klaten adalah wilayah Klaten bagian barat (Wedi, Kebonarum, Prambanan, Klaten kota, Jatinom, Gantiwarno) dan sebagian kecil daerah Boyolali.

2. Pedan (Jl Jetis Wetan Pedan)

(56)

3. Solo

(57)

4. Wonogiri (Jl Jendral Sudirman no 46)

Wilayah pemasaran produk Columbia sorum Wonogiri adalah wilayah Wonogiri

5. Sukoharjo (Jl Jendral Sudirman Komplek BPD Sukoharjo)

(58)
(59)

ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu untuk

mengetahui apakah ada pengaruh rasa saling percaya dalam tim penjualan terhadap

volume penjualan yang dicapai tenaga penjual, untuk mengetahui apakah ada pengaruh

motivasi tenaga penjual terhadap volume penjualan yang dicapai tenaga penjual dan

untuk mengetahui apakah ada pengaruh peran supervisor terhadap motivasi tenaga

penjual untuk mencapai target penjualan, kuesioner penelitian ini disebarkan kepada

responden penelitian yang merupakan tenaga penjual tetap di PT Columbia Klaten

sebanyak 30 orang.

Sebelum dilakukan analisis terhadap data penelitian, data yang ada digunakan untuk

menguji kuesioner, apakah layak digunakan atau tidak. Hasilnya adalah sebagai berikut.

A. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Pada bagian ini akan ditampilkan hasil uji validitas dan uji reliabilitas terhadap

variabel yang ada pada kuesioner penelitian ini. Khusus untuk variabel volume

penjualan dan variabel peningkatan penjualan tidak dilakukan uji validitas. Hal ini

dikarenakan kedua variabel tersebut hanya memiliki masing-masing 1 indikator

sehingga diasumsikan kedua item tersebut sudah valid.

1. Hasil Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengetahui apakah item pertanyaan pada

kuesioner tersebut mampu mengukur variabel penelitian. Kriteria pengujiannya

yaitu jika nilai rxy > r tabel (0,241) maka item dikatakan valid. Adapun hasil

(60)

pengujian validitas terhadap variabel-variabel penelitian ini disajikan berikut

ini.

a. Variabel Rasa Percaya Kepada Sesama Anggota Tim

Variabel rasa percaya kepada sesama anggota tim terdiri dari 7 item

pertanyaan. Hasil uji validitas terhadap variabel ini dapat dilihat pada Tabel 1

berikut.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Rasa Percaya Kepada Sesama Anggota Tim

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa 7 item pertanyaan pada

variabel rasa percaya kepada sesama anggota tim mempunyai nilai rxy > 0,241.

Hal ini berarti semua item pada variabel rasa percaya kepada sesama anggota

tim adalah valid.

b. Variabel Motivasi Kerja

Variabel motivasi kerja terdiri dari 5 item pertanyaan. Hasil uji validitas

terhadap variabel ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja

(61)

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa 5 item pertanyaan pada

variabel motivasi kerja mempunyai nilai rxy > 0,241. Hal ini berarti semua

item pada variabel motivasi kerja adalah valid.

c. Variabel Peran Supervisor

Variabel peran supervisor terdiri dari 7 item pertanyaan. Hasil uji

validitas terhadap variabel ini dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Peran Supervisor

Item no. rxy Nilai Batas Kesimpulan

Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa 7 item pertanyaan pada

variabel peran supervisor mempunyai nilai rxy > 0,241. Hal ini berarti semua

item pada variabel peran supervisor adalah valid.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Sementara reliabilitas digunakan untuk mengukur keandalan kuesioner.

Kriteria pengujiannya yaitu jika nilai alpha > r tabel (0,241) maka variabel

dikatakan reliabel. Adapun hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel-variabel

(62)

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

No. Variabel

Skor Cronbach’s

Alpha

Nilai Batas Kesimpulan

1.

Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui nilai alpha variabel rasa

percaya kepada sesama anggota tim sebesar 0,8139; nilai alpha variabel motivasi

kerja sebesar 0,8566; nilai alpha variabel peran supervisor sebesar 0,8662. Ketiga

nilai alpha tersebut > 0,241 yang berarti dapat disimpulkan ketiga variabel

reliabel.

B. Deskripsi Identitas Responden

Seperti yang sudah dinyatakan sebelumnya, jumlah responden penelitian ini

sebanyak 30 orang yang merupakan tenaga penjual tetap di PT Columbia Klaten.

Adapun deskripsi identitas 30 responden tersebut menurut:

1. Jenis Kelamin

Sebagian besar jenis kelamin responden adalah perempuan. Selengkapnya

deskripsi identitas responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 5 di

bawah ini.

Tabel 5. Deskripsi Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

(63)

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak

adalah responden perempuan yaitu ada 19 orang (63,3%) dan jumlah responden

laki-laki ada 11 orang (36,7%). Hasil ini mengindikasikan sebagian besar tenaga

penjual tetap di PT Columbia Klaten adalah perempuan.

2. Umur

Sebagian besar umur responden adalah berkisar antara 20 sampai 30 tahun.

Selengkapnya deskripsi identitas responden menurut umur dapat dilihat pada

Tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Deskripsi Responden Menurut Umur

Umur

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak

adalah responden yang berumur antara 20 sampai 30 tahun yaitu ada 21 orang

(70%) dan responden yang berumur lebih dari 30 tahun ada 9 orang (30%). Hasil

ini mengindikasikan sebagian besar tenaga penjual tetap di PT Columbia Klaten

berumur antara 20 sampai 30 tahun.

3. Masa Kerja

Sebagian besar responden telah bekerja antara 1 sampai 5 tahun.

Selengkapnya deskripsi identitas responden menurut masa kerjanya dapat dilihat

(64)

Tabel 7. Deskripsi Responden Menurut Masa Kerja

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak

adalah responden yang telah bekerja 1 sampai 5 tahun yaitu ada 26 orang

(86,7%), responden yang memiliki masa kerja kurang dari 1 tahun ada 3 orang

(10%) dan responden yang memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun ada 1 orang

(3,3%). Hasil ini mengindikasikan sebagian besar tenaga penjual tetap di PT

Columbia Klaten telah bekerja di perusahaan tersebut antara 1 sampai 5 tahun.

C. Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penelitian

Deskripsi data penelitian ini merupakan gambaran tanggapan responden

terhadap pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang meliputi variabel rasa saling

percaya sesama anggota tim, variabel motivasi kerja, variabel peran supervisor,

variabel volume penjualan dan variabel peningkatan penjualan. Deskripsi jawaban

responden disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 8. Deskripsi Data Variabel Penelitian

Kisaran Skor Variabel

Teoritis Empiris Rata-rata

(65)

Variabel rasa saling percaya sesama anggota tim memiliki skor kisaran teoritis

antara 7 sampai 35. Sedangkan skor tanggapan responden untuk variabel rasa saling

percaya sesama anggota tim tersebut berkisar antara 18 sampai 33 dengan rata-rata

skor 24,57. Rata rata tanggapan responden tersebut yaitu 24,57 menunjukkan

tanggapan responden terletak pada jawaban netral (skala 3 x 7 = 21) mendekati

jawaban setuju (skala 4 x 7 = 28) yang berarti sebagian besar responden memiliki

rasa saling percaya sesama anggota tim yang tinggi.

Variabel motivasi kerja memiliki skor kisaran teoritis antara 5 sampai 25.

Sedangkan skor tanggapan responden untuk variabel motivasi kerja tersebut berkisar

antara 16 sampai 25 dengan rata-rata skor 20,60. Rata rata tanggapan responden

tersebut yaitu 20,60 menunjukkan tanggapan responden terletak pada jawaban setuju

(skala 4 x 5 = 20) mendekati jawaban sangat setuju (skala 5 x 5 = 25) yang berarti

sebagian besar responden memiliki motivasi kerja yang sangat tinggi.

Variabel peran supervisor memiliki skor kisaran teoritis antara 7 sampai 35.

Sedangkan skor tanggapan responden untuk variabel peran supervisor tersebut

berkisar antara 24 sampai 35 dengan rata-rata skor 29,70. Rata rata tanggapan

responden tersebut yaitu 29,70 menunjukkan tanggapan responden terletak pada

jawaban setuju (skala 4 x 7 = 28) mendekati jawaban sangat setuju (skala 5 x 7 = 35)

yang berarti sebagian besar responden menyatakan peran supervisor sangat tinggi.

Variabel volume penjualan memiliki skor kisaran teoritis antara 1 sampai 5.

Sedangkan skor tanggapan responden untuk variabel volume penjualan tersebut

berkisar antara 1 sampai 5 dengan rata-rata skor 2,70. Rata rata tanggapan responden

(66)

Rp.1.000.000 – Rp.5.000.000 (skala 2) mendekati jawaban Rp.5.100.000 –

Rp.7.000.000 (skala 3) yang berarti sebagian besar volume penjualan responden

berkisar antara Rp.1.000.000 sampai Rp.7.000.000.

Variabel peningkatan penjualan memiliki skor kisaran teoritis antara 1 sampai

4. Sedangkan skor tanggapan responden untuk variabel peningkatan penjualan

tersebut berkisar antara 2 sampai 4 dengan rata-rata skor 3,10. Rata rata tanggapan

responden tersebut yaitu 3,10 menunjukkan tanggapan responden terletak pada

jawaban konstan (skala 3) mendekati jawaban semakin meningkat (skala 4) yang

berarti sebagian besar penjualan responden semakin meningkat.

D. Analisis Pengaruh Rasa Saling Percaya Sesama Anggota Tim Terhadap Volume Penjualan

Hipotesis pertama penelitian ini adalah rasa percaya kepada sesama anggota

tim berpengaruh positif terhadap volume penjualan yang dicapai tenaga penjual.

Untuk menganalisis pengaruh rasa percaya kepada sesama anggota tim tersebut

terhadap volume penjualan yang dicapai tenaga penjual, digunakan analisis regresi

linear sederhana. Hasil uji pengaruh tersebut dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini.

Tabel 9. Hasil Uji Pengaruh Rasa Saling Percaya Sesama Anggota Tim Terhadap Volume Penjualan

Variabel Independen Koefisien

Regresi t hitung

Konstanta

Rasa percaya kepada sesama anggota tim

(67)

Hasil koefisien regresi pada Tabel 9 dapat dibuat persamaan regresinya yaitu:

Y = -2,073** + 0,194 X*** + e

Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui koefisien regresi rasa percaya kepada

sesama anggota tim sebesar +0,194. Tanda positif berarti rasa percaya kepada

sesama anggota tim mempunyai pengaruh yang positif terhadap volume penjualan

yang dicapai tenaga penjual. Artinya semakin tinggi rasa percaya seorang tenaga

penjual kepada sesama anggota timnya maka volume penjualannya akan semakin

meningkat, atau sebaliknya.

Untuk menguji apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara rasa

percaya kepada sesama anggota tim terhadap volume penjualan, digunakan uji t. Jika

nilai t hitung > t tabel (t tabel = t (0,05; 28) = 1,701) maka dapat disimpulkan ada

pengaruh yang positif dan signifikan antara rasa percaya kepada sesama anggota tim

terhadap volume penjualan yang dicapai tenaga penjual. Daerah penerimaan atau

penolakan Ho dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.

1,701 4,863

Gambar 1.Daerah Penerimaan Hipotesis I

Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa Ho ditolak. Hal ini berarti

bahwa rasa percaya kepada sesama anggota tim berpengaruh positif dan signifikan

(68)

Prinsip sistem kerja pemasaran di PT Columbia adalah kerjasama tim.

Keberhasilan usaha di perusahaan tersebut tentu saja tidak terlepas dari kerjasama

tim yang baik. Semakin baik kerjasama tim maka semakin baik pula hasil penjualan

(volume penjualannya).

Kerjasama tim dapat berjalan dengan baik ditandai dengan adanya tim yang

solid dimana tenaga penjual saling bertukar informasi tentang pelanggan, saling

tukar menukar ide dan teknik penjual yang efektif dalam mempengaruhi pembeli,

demi mencapai target penjualan. Sebab salah satu tugas tenaga penjual menurut

Winardi (1991: 32-34) adalah diharapkan dapat berkomunikasi yaitu para tenaga

penjual harus terampil dalam hal mengkomunikasikan informasi tentang produk dan

servis perusahaan yang bersangkutan kepada para pembeli yang potensial. Selain itu,

tenaga penjual juga diharapkan dapat menjual (selling) dimana para tenaga penjual

hrus efektif dalam seni, keterampilan menjual, mendekati penjual, menyajikan

barang-barang, menjawab keberatan-keberatan calon-calon pembelian dan

menyelesaikan pembelian. Dengan saling bertukar informasi atau ide penjualan

maka skill atau teknik kemampuan tenaga penjual semakin meningkat. Dengan

adanya kemampuan menjual yang baik akan secara langsung dapat meningkatkan

volume penjualan.

E. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Peningkatan Penjualan

Hipotesis kedua penelitian ini adalah motivasi kerja berpengaruh positif

terhadap peningkatan penjualan yang dicapai tenaga penjual. Untuk menganalisis

Gambar

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Peran Supervisor
Tabel 5. Deskripsi Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 6. Deskripsi Responden Menurut Umur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu pendekatan Heuristik Silver Meal sangat menunjang untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di PG Watoe Toelis Sidoarjo yaitu dapat melakukan perencanaan

Cari link join untuk departemen anda pada tabel dibawah, kemudian pada tab baru tersebut, ketik link join kelas EFL dan TPA Maba sesuai dengan Asal Departemen anda, dan klik

Selanjutnya, penelitian ini di fokuskan pada pembuatan scaffold berpori dan coating scaffold berpori menggunakan larutan kitosan dengan metode dip-coating sehingga di

Pada efek fotolistrik, paket energi cahaya yang datang sangat bergantung pada frekuensi atau panjang gelombang.

Dari keseluruhan perubahan spasial yang pada bangunan Engkle Toekang Woningen , adalah perubahan dengan kategori/intensitas ringan, yaitu penambahan, pembagian ruang

a) Sampel, adalah promosi dengan cara menawarkan sejumlah produk atau jasa gratis. b) Kupon, adalah sertifikat yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk

Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Namun, sejak dikeluarkan Inpres No.

Judul Skripsi : Hubungan Kepemimpinan Klinis Perawat Gawat Darurat Terhadap Tim Dinamis Resusitasi Pada Henti Jantung Menyatakan dengan sebenarnya bahwa, tugas ahir yang