• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA BARAT FEBRUARI 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA BARAT FEBRUARI 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No. 23/05/91/Th. XI, 5 Mei 2017

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

P

APUA

B

ARAT

F

EBRUARI

2017

FEBRUARI

2017:

TINGKAT

PENGANGGURAN

TERBUKA

SEBESAR

7,52

PERSEN

1. Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Angkatan kerja mencerminkan jumlah penduduk yang secara aktual siap memberikan kontribusi terhadap produksi barang dan jasa di suatu wilayah/negara. Pada Februari 2017 terdapat 441.731 orang angkatan kerja yang terdiri dari 408.517 orang yang bekerja dan 33.214 orang yang menganggur. Dibandingkan dengan Februari 2016 terdapat jumlah penduduk bekerja turun sebanyak 3.175 orang dan jumlah orang menganggur naik sebanyak 8.187 orang, namun jumlah Angkatan kerja meningkat sebanyak 5.002 orang.

Keadaan Angkatan Kerja Februari 2017 dibanding Februari 2016

Jumlah penduduk yang bekerja turun sebanyak 3.175 orang. Penurunan ini terutama terjadi di

Sektor Konstruksi, dan Sektor pedagangan. Sedangkan sektor pertanian mengalami peningkatan

jumlah penduduk bekerja.

Jumlah pengangguran naik sebesar 8.187 orang.

Jumlah Bukan Angkatan Kerja (BAK) meningkat sebanyak 40.486 orang.

Kenaikan tenaga kerja terjadi terutama di Sektor pertanian sebanyak 11.324 orang dan Sektor

industri sebanyak 4.599 orang.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami penurunan sebesar 1,5 persen poin.

(2)

Tabel 1.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama, 2015 - 2017

Jenis Kegiatan Utama Satuan 2015*) 2016*) 2017*)

Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Penduduk Usia Kerja Orang 592,699 602,248 610.789 620.748 629.277 2. Angkatan Kerja orang 407.839 413.635 436.729 434.817 441.731 Bekerja orang 389.033 380.226 411.692 402.360 408.517 Penganggur orang 18.806 33.409 25.037 32.457 33.214 3. Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja*

%

68,81 68,68 71,50 70,05 70.20 4. Tingkat Pengangguran Terbuka* % 4,6 8,08 5,73 7,46 7.52 5. Pekerja tidak penuh orang 122.808 124.992 129.239 137.816 133.737 Setengah penganggur* orang 46.416 45.484 32.385 46.102 43.277 Paruh waktu* orang 76.392 79.508 96.854 91.714 90.460

*) Estimasi ketenagakerjaan 2015, 2016 dan 2017 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk *) TPAK adalah banyaknya angkatan kerja terhadapa jumlah penduduk 15 tahun ke atas.

*) TPT adalah presentase jumlah pengangguran terhadap angkatan kerja.

*) Setengah pengangguran adalah jumlah penduduk yang bekerja dibawah 35 jam dalam 1 minggu terakhir dan masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan lain.

*) Paruh waktu adalah mereka yang bekerja dibwah 35 jam dalam 1 minggu terakhir dan tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menggambarkan persentase penduduk usia kerja (usia 15 tahun ke atas) yang berpartisipasi aktif di pasar kerja. TPAK pada Februari 2017 sebesar 70.20 persen yang diartikan diartikan bahwa dari 100 penduduk usia keja tardapat sekitar 70 orang yang berpartisipasi aktif di pasar kerja. Partisipasi di pasar kerja, masih menunjukkan adanya kesenjangan antara penduduk laki-laki dan perempuan. Pada Februari 2017, TPAK Laki-laki sebesar 83,86 persen sedangkan perempuan sebesar 54,58 persen. Dibandingkan kondisi setahun yang lalu, TPAK Laki-laki meningkat 0,15 persen poin sedangkan TPAK perempuan turun sebesar -2.96 persen poin.

2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2017 sebesar 7,52 persen yang berarti dari 100 orang yang termasuk angkatan kerja terdapat 7 hingga 8 orang yang menganggur. Jika dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu (Februari 2016) TPT mengalami peningkatan sebesar 1.79 persen poin.

(3)

Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk tingkat pendidikan Diploma I/II/III menempati posisi tertinggi 15,54 persen disusul oleh TPT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 12,52 persen, kemudian TPT Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 11,24 persen. Sementara TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 3,52 persen. Hal ini dikarenakan mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apapun, sementara mereka yang berpendidikan lebih tinggi cenderung memilih pekerjaan yang sesuai keahlian mereka. Apabila dibandingkan kondisi Februari 2016, TPT untuk setiap tingkat pendidikan mengalami peningkatan kecuali untuk tingkat pendidikan SMK (turun sebesar -1,51 persen poin) dan Universitas (turun sebebsar -1.91 persen poin).

Tabel 2.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan,

2015 - 2017 (persen)

PendidikanTertinggi yang Ditamatkan 2015*) 2016*) 2017*) Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

SD Kebawah 1,90 1,96 2,41 3.56 3.52

Sekolah Menengah Pertama 2,71 2,66 4,19 5.78 6.83 Sekolah Menengah Atas 10,19 16,70 5,29 14.61 11.24 Sekolah Menengah Kejuruan 1,84 15,85 14,03 8.76 12.52

Diploma I/II/III 10,01 8,76 10,22 2.60 15.54

Universitas 8,74 11,52 10,44 6.99 8.53

Jumlah 4,67 8,08 5,73 7.46 7.52

*) Estimasi ketenagakerjaan 2014, 2015 dan 2016 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

3. Karakteristik Penduduk Bekerja

a. Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan

Kualitas penduduk bekerja dapat dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan. Pada Februari 2017, penduduk yang bekerja paling banyak berpendidikan rendah (SMP Kebawah) yaitu mencapai 56,85 persen. Kualitas penduduk bekerja mengalami penurunan yang ditunjukkan oleh peningkatan persentase penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) dan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan menengah (SMA dan SMK) dan tinggi (Diploma dan Universitas). Dalam setahun terakhir, presentase penduduk bekerja berpendidikan rendah meningkat dari 54,43 persen pada Februari 2016 menjadi 56,85 persen pada Februari 2017. Sementara persentase penduduk bekerja berpendidikan menengah meningkat sebesar 2,94 persen poin dan penduduk bekerja berpendidikan tinggi menurun sebesar 0,53 persen poin.

(4)

Grafik 1

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015-2017

*) Estimasi ketenagakerjaan 2015, 2016 dan 2017 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

b. Lapangan Pekerjaan

Struktur lapangan pekerjaan hingga Februari 2017 tidak mengalami perubahan yang signifikan, Sektor Pertanian masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Provinsi Papua Barat.

Grafik 2

Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Februari 2016 dan Februari 2017

Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016, jumlah penduduk bekerja mengalami penurunan secara total. Penurunan terjadi pada Sektor Konstruksi; Sektor Perdagangan; Sektor Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi;

5 8 .8 2 5 5 .9 7 5 4 .4 3 5 1 .0 2 56.8 5 2 4 .5 7 2 8 .8 8 3 0 .2 3 3 0 .6 3 2 7 .2 8 16 .61 15 .15 1 5 .3 4 1 8 .3 5 1 5 .8 7 0 10 20 30 40 50 60 70

Februari Agustus Februari Agustus Februari

2015*) 2016*) 2017*)

Persen

Rendah Menengah Tinggi

Pertanian, 173,930 Industri, 20,694 Konstruksi, 18,834 Perdagang an, 69,271 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi, Jasa Kemasyarakata Lainnya, 12,861 FEBRUARI 2017 Pertanian, 162,606 Industri, 16,095 Konstruksi, 28,120 Perdagang an, 75,817 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi, … Jasa Kemasyaraka… Lainnya, 16,345 FEBRUARI 2016

(5)

c. Lapangan Pekerjaan

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pekerja formal mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2017 sebesar 34,86 persen penduduk bekerja pada kegiatan formal dan 65,14 persen bekerja pada kegiatan informal. Dibanding kondisi Februari 2016 persentase pekerja informal bertambah dari 58,91 persen pada Februari 2016 menjadi 65,14 persen pada Februari 2017.

Grafik 3

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal, 2015-2017

d. Pekerja Tidak Penuh

Komposisi jumlah penduduk bekerja menurut jam kerja dari waktu ke waktu tidak mengalami perubahan yang berarti sejak periode 2016. Pada Februari 2017, jumlah pekerja tidak penuh, yaitu penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu sebanyak 133.737 orang. Dari total pekerja tidak penuh, sebanyak 90.460 orang (67,64 persen) termasuk kategori pekerja paruh waktu (part time worker), sementara sisanya yaitu 43.227 orang (32,36 persen) termasuk setengah penganggur. Setengah penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu dan mereka masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan. Dibandingkan setahun yang lalu (Februari 2016) jumlah setengah penganggur mengalami peningkatan sebanyak 10.892 orang (33,63 persen).

3 9 .6 2 3 9 .4 5 4 1 .0 9 4 0 .5 7 3 4 .8 6 6 0 .3 8 6 0 .5 5 5 8 .9 1 5 9 .4 3 65.1 4 0 10 20 30 40 50 60 70

Februari Agustus Februari Agustus Februari

2015 2016 2017

Persen

(6)

Grafik 4 Pekerja Tidak Penuh,

2015-2017 46.42 45.48 32.39 46.10 43.28 76.39 79.51 96.85 91.71 90.46 0 20 40 60 80 100 120 140 160

Februari

Agustus

Februari

Agustus

Februari

2015

2016

2017

ribu

(7)

Lampiran 1

Tabel Karakteristik Penduduk Bekerja, 2015-2017

Karakteristik Penduduk Bekerja Satuan 2015 2016 2017

Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

SD ke Bawah orang 166.237 150.093 164.676 146.189 157.283

Sekolah Menengah Pertama orang 62.573 62.717 59.427 59.091 74.952

Sekolah Menengah Atas orang 59.895 76.375 86.394 91.478 78.923

Sekolah Menengah Kejuruan orang 35.704 33.422 38.045 31.780 32.540

5Diploma I/II/III orang 11.900 12.144 12.647 17.102 14.196

Universitas orang 52.724 45.474 50.503 56.720 50.623

Jumlah orang 389.033 380.225 411.692 402.360 408.517

Lapangan Pekerjaan Utama

Pertanian orang 168.346 160.131 162.606 148.661 173.930

Industri orang 16.608 10.357 16.095 12.640 20.694

Konstruksi orang 25.712 22.160 28.120 30.338 18.834

Perdagangan orang 54.877 66.924 75.817 67.987 69.271

Transportasi, Pergudangan dan

Komunikasi orang 18.478 23.846 24.008 22.289 23.491

Keuangan orang 10.168 7.229 6.872 6.629 4.466

Jasa Kemasyarakatan orang 88.186 81.924 88.701 104.765 89.436

Lainnya orang 6.658 7.655 9.473 9.051 8.395

Jumlah orang 389.033 380.226 411.692 402.360 408.517

Status Pekerjaan Utama

Berusaha sendiri orang 58.021 71.658 78.447 90.146 91.643

Berusaha dibantu buruh tidak tetap orang 78.443 71.441 75.619 65.487 81.984 Berusaha dibantu buruh tetap orang 6.335 9.640 5.946 8.830 8.395

Buruh/karyawan orang 147.793 140.350 163.221 154.414 134.000

Pekerja bebas di pertanian orang 3.218 3.091 323 796 1.521

Pekerja bebas di nonpertanian orang 14.177 9.906 10.003 18.978 10.971 Pekerja keluarga/tidak dibayar orang 80.021 74.140 78.133 63.709 80.003

Jumlah orang 389.033 380.226 411.692 402.360 408.517

Jumlah Jam Kerja per Minggu

0 * orang 13.068 10.106 20.870 16.510 20.379 1-7 orang 6.152 2.194 3.984 5.363 5.057 8-14 orang 15.361 10.706 15.767 9.630 16.752 15-24 orang 38.829 46.260 32.915 44.567 56.703 25-34 orang 62.466 65.832 76.573 78.256 55.225 35+ orang 266.225 255.234 261.583 248.034 254.401 Jumlah orang 389.033 380.226 411.692 402.360 408.517

(8)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dedi Cahyono, SE MA, M.S.E.

Kepala Bidang Statistik Sosial

Telepon: 08122721488

E-mail

: dedicah@bps.go.id

Gambar

Grafik 4  Pekerja Tidak Penuh,
Tabel Karakteristik Penduduk Bekerja, 2015-2017

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tesis : Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Tulisan Narasi Melalui Metode Kolaborasi Pembelajaran TGT dengan STAD Pada Siswa Kelas VIIA

Hiposa dalam penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara umur, tingkat pendidikan, status kesehatan, ststus gizi, kejadian anemia dengan produktivitas kerja

Pengujian yang telah dilakukan secara keseluruhan terhadap rasio keuangan yang digunakan pada penelitian ini menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara

Seperti halnya yang terjadi pada kelas VIII MTs Al Huda Bandung Tulungagung, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah peserta didik diberikan permasalahan dan

Sonra tencerenin kapağını kapatarak iyice pişene kadar yaklaşık 1,5 saat çok kısık ateşte kendi suyunda pişirin. 02 Sosu için, bir

Lamanya waktu pencetakan sertifikat, hal tersebut dikarenakan pencetakan sertifikat dilakukan 1 (satu) minggu setelah kegiatan seminar dilakukan. Lamanya waktu

Proses ini merupakan reaksi katalitik fase cair dengan menggunakan katalis zeolit serta menghasilkan produk dengan kemurnian yang tinggi, yield tinggi dengan biaya operasi

berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Sandjaja No. Saat ini Universitas Katolik Soegijapranata Semarang memiliki 13 program studi yaitu Arsitek, Sipil, Manajemen,